Anda di halaman 1dari 20

Biosafety Level dan Biosafety

Cabinet
Ni Made Sri Dwijastuti
Biosafety Level (BSL)

 Tingkatan perlindungan dan keselamatan yang diperlukan dalam


menangani agen biologis
 Melindungi pekerja lab, lingkungan sekitar dan komunitas
 Pengelompokan didasarkan pada agen/organisme yang dikerjakan, dilihat
dari :
 Risiko yang terkait dengan isolasi agen
 Parah tidaknya infeksi yang ditimbulkan
 Kemampuan transmisi
 Jenis pekerjaan yang dilakukan
 Sumber mikroba
 Agen yang bersangkutan
 Rute exposure
Pengelompokan mikroorganisme berdasarkan
risiko infeksi
Kelompok Deskripsi Jenis Mikroorganisme
Risiko
1 Agen yang tidak menyebabkan Escherichia coli K12, Lactobacillus sp.,
penyakit pada manusia dewasa Asporogenic bacillus, Adenovirus-
associated virus (AAV), Boculoviruses,
Herpes virus saimiri

2 Penyebab penyakit pada manusia, Escherichia coli, Neisseria meningitides,


jarang berakibat fatal. Tersedia Treponema pallidium, Cryptoccoccus
tindakan pencegahan dan pengobatan neoformus, Ascaris sp., Leishmania sp,
Adenovirus, Hepatitis A, B, C, D, dan E.
3 Penyebab penyakit serius dan Brucella sp., Coxiella burnetii,
mematikan pada manusia. Pencegahan Mycobacterium tuberculosis,
dan pengobatan umumnya belum ada. Coccodiodes immitis, Hanta virus,
Risiko individu tinggi, komunitas Monkey pox.
rendah.
4 Penyebab penyakit serius dan Lassa virus, Machupo virus, Ebola virus,
mematikan pada manusia. Pencegahan Marburg virus, Herpes virus simiae,
dan pengobatan tidak tersedia. Risiko Hemorrhagic fever virus.
individu tinggi, komunitas tinggi.
Kategori Biosafety Level
Level 1
 Agen kelompok risiko 1
 Potensi bahaya minimal bagi pekerja lab dan lingkungan
 Tidak perlu lokasi terpisah.
Level 2
 Agen kelompok risiko 2
 Pekerja lab terlatih dan dibawah arahan ilmuwan yang
kompeten.
 Akses ke laboratorium dibatasi ketika pekerjaan tengah
dilakukan.
 Penanganan khusus bagi barang-barang tajam.
 Pekerjaan dengan gas atau bahan infeksius dilakukan dalam
wadah khusus.
Level 3
 Agen kelompok risiko 3
 Pekerja lab terlatih dan diawasi oleh ilmuwan kompeten dan
berpengalaman
 Semua prosedur dilakukan dalam wadah tertutup oleh pekerja yang
memakai peralatan dan baju pelindung khusus.
 Laboratorium memiliki fasilitas dan didisain khusus untuk hal tersebut
antara lain pintu akses ganda
Level 4
 Agen kelompok risiko 4
 Staf laboratorium terlatih khusus menangani agen tersebut.
 Fasilitas laboratorium terisolasi dari tempat-tempat umum.
 Semua pekerjaan dalam fasilitas ini dilakukan dalam tempat tertutup
khusus.
 Pekerjanya memakai pakaian pelindung khusus lengkap dengan tabung
oksigen tersendiri.
Biological Safety Cabinet (BSC)

 Kabinet kerja yang disterilkan untuk kerja


di tempat yang memiliki resiko
mikrobiologi.
 Memiliki pengatur aliran udara, udara
disaring dan diresirkulasi melalui filter.
 Percepatan udara yang mengalir melalui
medan terbuka ke dalam BSC sekitar 0,45
m/s
 Melindungi operator, lingkungan lab dan
material kerja
 Menggunakan Laminar air flow dengan
HEPA/High Effeciency Particulate Air
sebagai filter
HEPA
(High Effeciency Particulate Air)

 Harus bisa mengurangi setidaknya 99,97% partikel udara


berukuran <= 0,3 μm
 Filter biasanya terbuat dari fiberglass yang dikompres dengan
diameter fiber antara 0,5-2 μm, fungsi fiber dipengaruhi oleh
diameter, ketebalan filter, dan face velocity.
 Tidak hanya menyaring berdasarkan ukuran, HEPA filter
menargetkan partikel yang jauh lebih kecil
 Partikel tersaring dan terjebak pada fiber melalui mekanisme
interception, Inertal impact, diffusion, electrostatic, sieving dan
gravity
Interception
 Partikel mengikuti aliran pada serat fiber.
Partikel terkumpul ketika menyentuh filter
Inertial Impact
 Partikel yang lebih besar tidak dapat
mengikuti kontur melengkung aliran udara
dan melekat langsung pada fiber; efek ini
meningkat dengan mengurangi jarak serat
dan mempercepat aliran udara.
Diffusion
 Partikel bergabung dengan partikel yang
sudah terkumpul sebelumnya saat
bergerak dari konsentrasi tinggi ke rendah
Electrostatics
 Partikel yang bermuatan negatif tertarik
material fiber yang bermuatan positif.
Sieving
 Proses ini didasarkan pada ukuran partikel
(penyaringan). Partikel yang lebih besar
akan tertahan pada material fiber
Gravity
 Proses ini menggunakan gaya grafitasi
untuk mengendapkan partikel.
BSC kelas 1
 Melindungi praktikan/peneliti
 Tidak terdapat resirkulasi udara.
 Udara luar dapat masuk melewati
area kerja
 Jendela dapat dibuka seluruhnya,
memungkinan operator
menjangkau permukaan bidang
kerja
 Ruang bertekanan negatif yg
memiliki percepatan minimum
0,38 m/s.
 Cocok untuk radionuklida dan
bahan kimia beracun yang
nonvolatile
BSC kelas 2

 Melindungi personil dan material permukaan bidang kerja dari udara


tercemar
 Merupakan open-front , berventilasi, menggunakan HEPA filter,
memiliki resirkulasi udara kedalam bidang kerja.
 Untuk pekerjaan yang berhubungan dengan kelompok resiko 2 dan 3.
 BSC kelas II terdiri dari : tipe A1, A2, B1, dan B2
BSC kelas 2 tipe A1
 Tidak harus ada ventilasi keluar, cocok
untuk lab tanpa saluran perpipaan.
 Untuk agen resiko rendah dan tidak
mengandung B3 dan radionuklida
volatil.
 Percepatan udara masuk minimal
0,38-0.5 m/s pada bukaan depan.
 Mungkin memiliki tekanan positif pada
contaminated duct dan plenum.
 Udara yang dibuang keluar gedung
akan memasuki suatu tudung kanopi
“thimble” shg kesimbangan tekanan
dalam kabinet tidak terganggu oleh
fluktuasi dalam exhaust sistem
BSC kelas 2 tipe A2

 Memilki ventilasi keluar,


sehingga ada resirkulasi udara.
 Sebanyak 30% dibuang keluar
dan 70% masuk kembali
kedalam ruangaan
 Percepatan udara masuk
minimal 0,5 m/s atau 100 ft/min.
 Memiliki duct dan plenum
dengan tekanan negativ cocok
untuk bekerja dengan bahan
kimia beracun dan radionuklida
volatile tingkat rendah
BSC kelas 2 tipe B1

 Sebanyak 70% dibuang


keluar dan 30% masuk
kembali kedalam ruangan.
 Memiliki duct dan plenum
dengan tekanan negativ,
 Percepatan minimal 0,5m/s.
 Cocok untuk bekerja dgn
bahan kimia beracun dan
radionuklida volatile
konsentrasi rendah
BSC kelas 2 tipe B2
 Tidak ada resirkulasi udara,
100% udara dibuang.
 Memiliki duct dan plenum
dengan tekanan negativ,
 Percepatan minimal 0,5 m/s.
 Cocok untuk bekerja dengan
bahan kimia beracun dan
radionuklida volatile
 Memiliki alarm yang akan
berbunyi jika aliran penghisap
berhenti.
BSC kelas 3
 Tingkat perlindungan paling tinggi,
untuk agen kelompok resiko 4 .
 Semua penetrasi disegel “kedap
gas”.
 Pasokan udara dan pembuangan
melaui saringan HEPA
 Udara dalam kabinet bertekanan
negatif (124,5 Pa/ 0,5 in).
 Akses kedalam ruangan harus
memaki sarung tangan yg terikat
pada kabinet.
 HEPA buangan dapat disambungkan
dengan pintu ganda autoklaf
 Cocok untuk Biosafety tingkat 3& 4
Perbandingan antar kelas BSC
KB Flow velocity (m/s) % dari aliran udara Sistem buangan

Resirkulasi Buangan
Kelas Ia 0,36 0 100 Saluran pipa

Ruangan atau thimble


Kelas IIA1 0,38-0,5 70 30
connection
Kelas IIA2a Ruangan atau thimble
0,51 70 30 connection
Vented keluar
Saluran pipa
Kelas IIB1a 0,51 30 70

Saluran pipa
Kelas IIB2a 0,51 0 100

Kelas IIIa 0,51-NA 0 100 Saluran pipa


Penggunaan BSC di Labolatorium
Penempatan
 Diletakan pada lokasi yang terpisah dari lalu lintas, jika mungkin dilakukan
pengosongan sekitar 30-35 cm dibelakang dan diatas BSC.
 Pengosongan area mendukung pengukuran percepatan udara yang akurat pada
saringan buangan
Operator
 Operator harus teliti menjaga daerah bukaan aliran udara masuk ketika
menggerakan tangannya keluar masuk cabinet.
 Lengan harus bergerak keluar masuk secara pelan, tegak lurus dengan medan
bukaan.
 Manipulasi material di dalam BSC harus ditunda sekitar 1 menit setelah
menempatkan tangan dan lengan dalam BSC untuk penyesuaian pada kabinet dan
untuk “menyapu udara” pada permukaan tangan dan lengan.
 Gerakan keuar masuk daerah bukaan harus diminimalisasi, tempatkan semua
materi penting kedalam kabinet sebelum pekerjaan dimulai
Sertifikasi Tahunan
 Integritas dan operasi fungsional harus bersertifikat standar internasional saat
instalasi dan selanjutnya oleh teknisi berkualitas, menurut instruksi pabrik.
 Evaluasi dari efektifitas BSC meliputi: integritas kabinet, kebocoran saringan
HEPA, down flow, flow velocity, tekanan negatif, pola asap, alarm.
 Tes optioanal juga disediakan untuk kebocoran elektrik, intensitas cahaya,
intensitas cahaya ultraungu, tingkat kebisingan dan getaran.
Peralatan Perlindungan Diri
 Selalu gunakan APD sesuai dengan kelompok resiko
 Jas lab dapat dipakai untuk pekerjaan pada Biosafety tingkat 1 dan 2.
 Gunakan jas yang terbuat dari bahan padat dan bagian belakang tertutup pada
Biosafety tingkat 3 dan 4 (kecuali lab khusus).
 Sarung tangan harus dikenakan diatas pergelangan tangan jas yang elastis
untuk melindungi lengan peneliti
Pembersihan dan Penyeterilan
 Media KB harus didekontaminasi sebelum dan setelah penggunaan, dengan
alkohol 70% atau UV selama 5-10 menit
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai