Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM

Konsep Laboratorium Klinik dan Pemeriksaannya


Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Biokimia
Dosen Pembimbing : Gladies Mercya Grameinie, S.Si, M.Biomed

Ananda Diefa Ayuning Putri


NIM P3.73.24.1.21.004

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN


PROGRAM PROFESI BIDAN
JURUSAN KEBIDANAN
POLTEKKES KEMENKES JAKARTA III
2021

1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.............................................................................................................. 2
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................... 3
A. Judul Praktikum.......................................................................................... 3
B. Teori Singkat……....................................................................................... 3
C. Tujuan Praktikum........................................................................................ 3
BAB II LAPORAN EVALUASI DIRI PROGRAM STUDI..................................... 4
A. Alat dan Bahan...…..................................................................................... 4
B. Cara Kerja….……….................................................................................. 6
C. Hasil Praktikum…………...……................................................................ 6
D. Pembahasan…………………………………………………………….... 8
BAB III PENUTUP ................................................................................................... 10
A. Kesimpulan................................................................................................ 10
B. Referensi..................................................................................................... 10

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Judul Praktikum
Konsep Laboratorium Klinik dan Pemeriksaannya.
B. Teori Singkat
Laboratorium merupakan sebuah kata yang berasal dari Bahasa Latin yang
memiliki arti “Tempat Kerja”. Laboratorium klinik merupakan sama halnya dengan
laboratorium kesehatan berfungsi melakukan pelayanan pemeriksaan specimen klinik yang
bertujuan agar mendapatkan informasi mengenai kesehatan perorangan pasien sebagai
penunjang upaya diagnosis penyakit dan penyembuhan penyakit, menurut Permenkes RI
No. 411/Menkes/Per/III/2010. Jadi dapat diketahui bahwa laboratorium klinik merupakan
tempat bekerja yang dikhususkan ada sebagai tempat untuk penelitian ilmiah atau bidan
kesehatan.
Berdasarkan jenis pelayanannya, laboratorium klinik dibagi menjadi 2 sebagai
berikut:
1. Laboratorium klinik umum, yaitu laboratorium dimana saat pelaksanaan pelayanan
pemeriksaan spesimen klinik dapat berbagai bidang. Misalnya bidang kimia klinik,
hematologi, imunologi klinik, dan lain sebagainya. Laboratorium klinik umum ini
dapat dijumpai di Rumah Sakit.
2. Laboratorium klinik khusus, yaitu laboratorium dimana saat melakukan pelayaan
pemeriksaan specimen klinik hanya untuk 1 bidan saja, terbilang khusus di 1 bidang
saja.
C. Tujuan Praktikum
1. Menjelaskan pengertian laboratorium klinik.
2. Menjelaskan kebijakan laboratorium klinik.
3. Mengaplikasikan etika bekerja di laboratorium klinik.
4. Menjelaskan peralatan yang biasa digunakan di laboratorium klinik.
5. Menjelaskan Keselamatan Kerja di laboratorium Klinik.

3
BAB II
LAPORAN EVALUASI DIRI PROGRAM STUDI

A. Alat dan Bahan


a. Peralatan yang digunakan di laboratorium klinik
1. Sentrifus 2. Urine Analyzer

(Sumber gambar: RSUD (Sumber gambar: MRC Lab)


Kabupaten Bekasi)
3. Mikroskop 4. Blood Gas Analyzer

(Sumber gambar: Setia Anugrah


(Sumber gambar: Onfocus
Medika)
Laboratories)
5. Rapid Test 6. Tabung Reaksi

(Sumber gambar: Blog Kimia)


(Sumber gambar: Liputan6
Surabaya)

4
7. Pipet 8. Corong Pisah

(Sumber gambar: Blog Kimia) (Sumber gambar: Sains Kimia)


9. Hematology Analyzer 10. Gelas Corong

(Sumber gambar: Blog Kimia)


(Sumber gambar: Gesunde
Medical)
11. Erlenmeyer 12. Alat Penunjang

(Sumber gambar: Blog Kimia)


(Sumber gambar: Laboratorium
Biomedik UMS)

b. Peralatan untuk keselamatan penguji


1. Masker

(Sumber gambar: Mediacalogy)


(Sumber gambar: Bisa Kimia) 3. Sarung Tangan
2. Jas Laboratorium

5
4. Kaca Mata

(Sumber gambar: Blog Kimia)


(Sumber gambar: Mediacalogy)
5. Apron

(Sumber gambar: Gesunde Medical)


c. Bahan kimia berbahaya
1. Explosive (mudah meledak)
2. Flammable (mudah terbakar)
3. Oxidazing Agent (bahan oksidator)
4. Bahan mudah terbakar oleh air
5. Bahan mudah terbakar oleh asam
6. Gas bertekanan tinggi
7. Bahan-bahan beracun
8. Bahan korosif
B. Cara Kerja
Dengan cara berdiskusi di dalam kelas secara luring yang dihadiri oleh 39
mahasiswi serta 1 dosen pengajar. Diskusi dilakukan dengan membagi 2 sesi untuk
praktikum. Sesi 1 dilaksanakan pada pukul 10.00-11.00 WIB, kemudia sesi 2 dilaksanakan
pada pukul 11.00-12.00 WIB. Pada tiap sesi diskusi praktikum dibagi lagi menjadi
beberapa kelompok kecil yang terdiri dari 4 kelompok dengan masing-masing anggota
berisi 5 mahasiswi.
C. Hasil Praktikum
Berikut merupakan pertanyaan serta jawaban dari hasil diskusi kelompok kecil,
berdasarkan dari pertanyaan yang ada pada lembar kerja praktikum mahasiswi:

6
 Pengertian Laboratorium Klinik
1. Dari kedua pengertian tersebut, apa kesimpulan anda mengenai laboratorium
klinik? Jawab: Laboratorium kesehatan yang melaksanakan pelayanan
pemeriksaan specimen yang dilengkapi dengan berbagai instrument biomedis,
peralatan, bahan dan reagen untuk mendapatkan informasi mengenai kesehatan.
2. Dapatkan anda menyebutkan kata kunci pengertian laboratorium klinik? Jawab:
Pemeriksaan, Spesimen, Kesehatan
 Kebijakan Laboratorium Klinik
1. Dari uraian diatas, coba Anda sebutkan mengapa kebijakan laboratorium ini
penting untuk anda ketahui? Jawab: 1) Agar system di dalam laboratorium dapat
terlaksana atau beroperasi secara efektif sesuai dengan prosedur, 2) Harus berhati-
hati dalam penggunaan alat didalam laboratoriu agar terhindar dari kerusakan alat
serta kekacauan didalam laboratorium, 3) Harus fokus dalam bekerja untuk
menghindari kecelakaan dalam laboratorium atas kecerobohan.
 Etika Berkerja di Laboratorium Klinik
1. Dari apa yang anda dengar sebagai bidan coba sebutkan beberapa contoh
pelanggaran etika yang pernah terjadi? Jawab: 1) Bidan tidak tegas dalam
pengambilan keputusan, 2) Terdapat perbedaan sikap dan sifat yang terjadi antara
bidan dan tenaga kesehatan yang lain sehingga tidak professional dalam bekerja, 3)
Terjadi perbedaan pendapat yang tidak terselesaikan saat pengoprasian di
laboratorium, 4)Bidan tidak berkata jujur saat mengemukaan hasil pemeriksaan
laboratorium kepada pasien.
2. Menurut anda butir etika apalagi yang dapat ditambahkan pada kode etik diatas?
Jawab: 1) Bidan dalam memberikan informasi harus menggunakan bahasa yang
baik dan mudah dimengerti oleh pasien, 2) Bidan harus memberikan informasi yang
akurat kepada keluarga pasien serta tidak ada yang ditutup-tutupi.
 Peralatan yang Digunakan di Laboratorium Klinik
1. Bagaimana memastikan alat yang digunakan dalam laboratorium selalu baik
kondisinya? Jawab: 1) Mematuhi kebijakan laboratorium dalam penggunaan
peralatan, 2) Membersihkan dan meletakkan kembali alat-alat yang telah
digunakan, 3) Alat dan bahan dikelompokkan sesuai dengan jenis, fungsi, dan

7
tempat letaknya, 4) Melakukan pengecekan rutin dan memastikan alat dapat
berfungsi dengan baik, 5) Rutin melakukan penataan ruangan laboratorium.
 Keselamatan Kerja di Laboratorium Klinik
1. Apa yang dimaksud dengan bahan kimia berbahaya? Jawab: Bahan kimia dikenal
sebagai zat murni yakni suatu bentuk materi yang memiliki komposisi kimia dan
sifat karakteristik konstan.
2. Bagaimana kita menentukan jenis specimen yang kita pilih? Jawab: 1) Dengan cara
penentuan pemeriksaan organ mana yang akan kita tuju, 2) Berdasarkan penyakit
apa yang ingin diperiksa.
D. Pembahasan
Pada praktikum 1 hal-hal yang dibahas saat diskusi yaitu mengenai “Konsep
Laboratorium Klinik dan Pemeriksaannya” dimana meliputi pengertian laboratorium
klinik, kebijakan laboratorium klinik, etika bekerja di laboratorium klinik, peralatan yang
digunakan di laboratorium klinik, keselamatan kerja di laboratorium klinik.
Mengenai diskusi pengertian laboratorium klinik dapat disimpulkan bahwa
merupakan tempat bekerja yang digunakan khusus untuk pemeriksaan specimen serta
penelitian dibidang kesehatan. Kemudian pada saat berdiskusi mengenai kebijakan
laboratorium serta etika bekerja dilaboratorium, Ibu dosen memberikan penjelasan serta
para mahasiswi saling berdiskusi mengenai hal tersebut. Selanjutnya saat berdiskusi
mengenai peralatan yang digunakan di laboratorium klinik, Ibu dosen menampilkan
beberapa gambar peralatan beserta fugsinya, kemudian para mahasiswi berdiskusi
mengenai cara penggunaan serta perawatan alat dalam laboratorium.
Berikut ini merupakan macam-macam peralatan dan fungsinya serta bahan kimia
yang ada di dalam laboratorium:
a. Peralatan serta fungsinya:
1. Sentrifus: Berfungsi untuk memisahkan cairan dengan padatan yang dijalankan oleh
rotor secara diputar dengan kecepatan tertentu. Contohnya pada pemeriksaan urine dan
darah.
2. Urine analyzer: Berfungsi untuk membaca serta menganalisis hasil dari pemeriksaan
strip test urine.

8
3. Mikroskop: Berfungsi untuk memperbesar objek yang sangat kecil seperti
mikroorganisme atau bakteri sehingga dapat dilihat dengan mata manusia.
4. Blood gas analyzer: Berfungsi untuk mengukur tekanan parsial gas yang ada di dalam
darah, mengukur pH, dan mengukur elektrolit.
5. Rapid test: Berfungsi untuk mengdiagnosa suatu penyakit atau keadaan seseorang
dengan cepat.
6. Tabung reaksi: Berfungsi untuk mereaksikan dua atau lebih suatu zat.
7. Pipet: Berfungsi untuk meneteskan serta mengambil suatu larutan atau cairan dalam
jumlah sesuai dengan takarannya.
8. Corong pisah: Berfungsi untuk memisahkan dua larutan yang masa jenisnya berbeda
agar tidak menyatu.
9. Hematology analyzer: Berfungsi untuk memeriksa serta mengukur sel darah dengan
lengkap berdasarkan impendasi berkas cahaya atau aliran listrik.
10. Gelas corong: Berfungsi untuk memindahkan serta memasukan suatu larutan dari satu
tempat ke tempat lain.
11. Elenmeyer: Berfungsi untuk melakukan titrasi bahan dan meracik serta melarutkan
bahan.
12. Alat penunjang: Berfungsi untuk tempat penyimpanan peralatan laboratorium.
b. Bahan Kimia Berbahaya
1. Explosive (mudah meledak): Kalium klorat, TNT, Natrium nitrat, dll.
2. Flammable (mudah terbakar): Metanol, Eter, Aseton, Heksana, Benzena, dll.
3. Oxidazing Agent (bahan oksidator): Kaporit, Natrium nitrit, Alkena, dll.
4. Bahan mudah terbakar oleh air: Logam Na, K, Asam sulfat pekat.
5. Bahan mudah terbakar oleh asam: Logam paduan Na dan K, senyawa hidrida, dll.
6. Gas bertekanan tinggi: Gas-gas dalam tabung silinder.
7. Bahan-bahan beracun: CO2, CI2, benzene, Kloroform, sianida, dll.
8. Bahan korosif: Alkali, Asam sulfat, Fenol, dll.
Kemudian yang terakhir yaitu saat berdiskusi mengenai keselamatan kerja di
laboratorium, Ibu dosen menyampaikan materi serta penayangan video mengenai kelalaian
saat bekerja di laboratorium klinik sehingga menimbulkan kerugian.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari hasil praktikum 1 mengenai “Konsep Laboratorium Klinik dan
Pemeriksaannya” dapat disimpulkan mengenai diskusi praktikum yaitu bahwa
laboratorium klinik merupakan suatu tempat bekerja yang digunakan khusus untuk
pemeriksaan specimen serta penelitian dibidang kesehatan. Dimana didalam laboratorium
klinik terdapat berbagai hal serta media yang terkait.
Terdapat banyaknya aspek serta media yang ada pada laboratorium yang membuat
mahasiswi harus belajar menganai etika serta kebijakan yang ada dilaboratorium, serta
kedepannya mahasiswi dapat melakukan pekerjaan dilaboratorium sebagai seorang bidan
dengan menaati prosedur yang telah dipelajari.
Pada pertemuan praktikum 1 ini, mahasiswi dapat menambah wawasan serta
mengerti mengenai penjelasan Konsep Laboratorium Klinik dan Pemeriksaannya.

B. Referensi
Anna, P. 1994. Dasar-dasar Biokimia. Jakarta: Universitas Indonesia
Lehninger, A. L. 1988. Dasar-dasar Biokimia. Jilid 1. Jakarta: Erlangga
Mardiana, dkk. 2017. Pengantar Laboratorium Medik. Pusat Pendidikan Sumber
Daya Manusia Kesehatan: Jakarta
Murray RK, dkk. 1996. Haper’s Bio Chemistry. Ed. 24 EGC, Jakarta

10

Anda mungkin juga menyukai