Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN

TENTANG PENANGANAN DAN PENCEGAHAN JUVENILE DIABETES PADA


ANAK

Dosen pembimbing: Ns.Aries Abiyoga,M. Kep.

Di Susun Oleh :
MAHASISWA S1 ILMU KEPERAWATAN
KELOMPOK 2

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


INSTITUT TEGNOLOGI KESEHATAN & SAINS
WIYATA HUSADA SAMARINDA
2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan Rahmat,
karunia, serta Taufik dan hidayah-Nya Kami dapat menyelesaikan Proposal Penanganan dan
Pencegahan Juvenile Diabetes Pada Anak , meskipun banyak kekurangan didalamnya.
Adapun tujuan dari penulisan Proposal ini untuk memenuhi Ujian Tengah Semester
(UTS) mata kuliah yang diberikan oleh dosen. Dan saya berterimakasih kepada Ns. Sumiati
Sinaga, M. Kep., S. Kep. selaku Dosen Mata Kuliah Keperawatan Anak II yang telah
memberikan Tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap Proposal ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta kamu juga menyadari sepenuhnya bahwa didalam Proposal ini terdapat banyak sekali
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran
dan usulan demi perbaikan Proposal yang telah kami buat dimasa yang akan datang, mengingat
tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga Proposal ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya
Proposal yang telah disusun ini berguna bagi kami. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan saya mohon kritik dan saran yang
membangun demi perbaikan makalah ini diwaktu yang akan datang.

Samarinda, 14 Nov 2022

Kelompok 2
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Pembahasan : Penanganan dan Pencegahan Juvenile Diabetes


Pada Anak
Sub Pokok Pembahasan : Peningkatan Pengetahuan Tentang Penanganan dan
Pencegahan Juvenile Diabetes Pada Anak

Sasaran : Anak-Anak
Waktu : Pukul 09:00 - Selesai Wita
Tanggal : 12 Novembr 2022
Tempat : Kelurahan Tenun Samarinda Kec.Samarinda
Seberang. Posyandu Balo tambah Golo

A. Tujuan Umum
Setelah dilaksanakan proses pembelajaran diharapkan peserta mampu memahami dan

menerapkan Pentingnya Penanganan dan Pencegahan Juvenile Diabetes Pada Anak.

B. Tujuan Khusus

1. memahami mengenai penyakit diabetes


2. mengetahui penyebab adanya penyakit diabetes pada anak
3. mendeteksi adanya gejala diabetes pada anak
4. Mencegah adanya penyakit diabetes pada anak

C. Metode

1. penyuluhan

D. Materi

1. Mengetahui pengertian Juvenille Diabetes Pada Anak

2. Mengetahui penyebab Juvenille Diabetes Pada Anak

3. Mengetahui gejala Juvenille Diabetes Pada Anak


4. Mengetahui penanganan/pencegahan Juvenille Diabetes Pada Anak

E. Media
flayer

F. Kegiatan
No Kegiatan Respon Peserta Penanggung Jawab waktu

1 Pendahuluan - Menjawab salam Moderator 5 menit


- Memberi salam - Menyimak
- Menyampaikan pokok
bahasan
- Menyampaikan tujuan
- Kontrak waktu
- Menjelaskan aturan kegiatan

2 Isi penyampaian materi


- definisi dari juvenile diabetes
- Penyebab dari juvenile
diabetes
- Gejala dari juvenile diabetes Menyimak Pemateri 25 menit
- Cara / Upaya Pencegahan
juvenile diabetes

3 Penutup - Aktif bertanya 5 menit


- Diskusi - Memperhatikan
- Kesimpulan - Menjawab
- Evaluasi pertanyaan
- Memberi salam penutup - Menjawab
- salam
F. Evaluasi

1. Struktural

a. Flyer yang digunakan untuk menyampaikan materi diharapkan sudah


benar benar siap.
b. Kursi diharapkan cukup untuk peserta.

2. Proses
a. Pada saat Kegiatan sedang berlangsung peserta diharapkan memperhatikan
materi yang disampaikan.
b. Pada saat Kegiatan dilaksanakan peserta nyaman dengan keadaan ruangan,
tenang dan rileks dengan kegiatan ini.

3. Hasil
Evaluasi hasil dilakukan dengan memberikan 4 pertanyaan terkait dengan
Juvenile Diabetes Pada Anak yang meliputi :
a. definisi
b. Penyebab
c. Gejala dari Juvenile Diabetes
d. Cara / Upaya Pencegahan Juvenile Diabetes

H. Materi

1. Pengerian Juvenille Diabetes Pada Anak


Diabetes merupakan kondisi kadar gula darah tubuh yang lebih tinggi dari seharusnya
akibat kekurangan insulin. Diabetes juvenile, atau disebut juga diabetes melitus tipe 1,
merupakan diabetes melitus yang terjadi pada anak-anak akibat pankreas (organ dalam tubuh
yang menghasilkan insulin) tidak menghasilkan insulin sebagaimana mestinya.
Menurut WHO (2017) diabetes melitus adalah penyakit kronis yang disebabkan oleh
ketidakmampuan atau ketidakefektifan produksi insulin oleh pankreas. Penurunan ini
menghasilkan peningkatan konsentrasi glukosadi dalam darah, yang mana menyebabkan
kerusakan pada berbagai sistem tubuh yang berhubungan dengan pembuluh darah dan saraf.
Insulin adalah hormon yang diproduksi di kelenjar pankreas, dan mentransportasi glukosa dari
pembuluh darah ke dalam sel-sel tubuh dimana glukosa dirubah menajdi energi. Kerusakan
insulin atau ketidakmampuan sel merespon insulin menyebabkan tingginya level gula darah,
dimana hal tersebut merupakan tanda diabetes. Hiperglikemia, jika tidak diperiksakan terlalu
lama, dapat menyebabkan kerusakan berbagai organ yang akan membawa pada kecacatan dan
komplikasi kesehatan seperti penyakit kardiovaskular, retinopati, dan kebutaan (IDF, 2017)
2. Penyebab
Penyebab pasti diabetes tipe 1 tidak diketahui. Biasanya, sistem kekebalan tubuh
sendiri yang secara keliru menghancurkan sel penghasil insulin di pankreas. Kemungkinan
penyebab lain adalah:
a. Genetika
b. Paparan
c. virus dan faktor lingkungan lainnya.
Beberapa faktor risiko berikut meningkatkan potensi seseorang terkena diabetes juvenile:
a. Riwayat keluarga dengan diabetes tipe 1
b. Genetika
c. Usia, puncak pertama biasanya terjadi pada anak-anak antara 4 sampai 7 tahun.

3. Gejala

diabetes juvenile dapat terjadi secara perlahan maupun secara mendadak. Namun biasanya
pada tahap awal penyakit, diabetes juvenile tidak menunjukkan gejala apa pun juga.Bila ada
gejala yang muncul, dapat terjadi hal-hal sebagai berikut:
A. Buang air kecil lebih sering dari biasanya, bahkan harus terbangun beberapa kali di
malam hari untuk buang air kecil.
B. Minum lebih banyak dari anak seusianya pada umumnya.
C. Terlihat lemas dan lebih cepat lelah.
D. Berat badan turun, atau peningkatan berat badannya tak seperti yang seharusnya.
Pada anak perempuan, kadang gejala yang muncul berupa pubertas yang terlambat, atau
adanya keputihan di vagina akibat infeksi jamur.Bila diabetes tidak terkendali, tak jarang
menimbulkan komplikasi berupa ketoasidosis diabetik (KAD). Kondisi ini ditandai dengan
penumpukan zat kimia yang disebut keton, menimbulkan gejala mual, muntah, nyeri perut,
gangguan pernapasan, bahkan bisa menyebabkan kesadaran menurun.
Selain itu, dalam jangka panjang, kadar gula darah yang terus menerus tinggi bisa
menyebabkan stroke, penyakit jantung, gangguan penglihatan, dan gagal ginjal. Dan bila
komplikasi-komplikasi ini terjadi, umumnya tak dapat disembuhkan.
4. Penanganan

Penanganan diabetes juvenile pada anak yaitu ; Ada lima pilar dalam penanganan DM tipe
1 pada anak yaitu penyuntikan insulin, pemantauan gula darah, pengaturan makan, olahraga,
serta edukasi. Oleh sebab itu, penanganan DM tipe 1 pada anak memerlukan pendekatan yang
menyeluruh dari tim tenaga kesehatan yang terdiri atas ahli endokrin anak, ahli gizi, psikiater
atau psikolog, dan edukator DM.
Penyuntikan insulin mutlak harus dilakukan karena dasar penyebab DM tipe 1 adalah tidak
adanya insulin yang dihasilkan dalam tubuh. Satu-satunya cara pemberian insulin yang terbukti
efektif hingga saat ini adalah melalui suntikan di bawah kulit. Pemantauan gula darah harus
dilakukan setiap hari untuk mengetahui cukup tidaknya dosis insulin yang diberikan sesuai
dengan kebutuhan tubuh anak.
Pengaturan makan pun harus diperhatikan mengingat anak merupakan individu yang sedang
dalam tahap tumbuh dan berkembang, suatu tahapan penting yang memerlukan sumber energi
yang baik. Sedangkan olahraga penting dilakukan untuk menjaga kebugaran tubuh anak,
disamping juga dapat menurunkan kebutuhan insulin serta meningkatkan sensitivitas tubuh
terhadap insulin. Serta, edukasi perlu dilakukan demi tercapainya kontrol penyakit yang baik.
Meskipun penyandang DM tipe 1 memerlukan penanganan khusus dalam kehidupan sehari-
hari, penyakit ini tidaklah menghalangi anak untuk tetap hidup sehat, bahagia, dan berprestasi
seperti teman sebayanya. Dengan kontrol penyakit yang baik, anak DM dapat menjadi apa saja
yang mereka cita-citakan.

5. Pencgahan
Melansir Kid’sHealth, penyakit diabetes tipe 1 pada anak umumnya tidak dapat
dicegah, karena sangat terkait faktor genetik. Jenis penyakit diabetes pada anak yang bisa
dicegah
adalah diabetes mellitus tipe 2. Ada beberapa cara mencegah diabetes tipe 2 pada anak, antara
lain:
a. Jaga pola makan sehat dan seimbang setiap hari.
b. Biasakan anak makan makanan yang mengandung lemak sehat, mengonsumsi karbohidrat
tinggi serat, serta makan buah dan sayur di setiap sesi makan
c. Batasi makanan dan minuman manis, seperti susu dengan pemanis, soda, jus, es teh, es krim,
aneka kue, biskuit, dll. Dorong anak banyak bergerak.
d. Batasi aktivitas di depan layar, seperti bermain telepon pintar, menonton TV, atau main
games Jika anak kelebihan berat badan dan berisiko terkena diabetes tipe 2, konsultasikan
ke dokter spesialis anak dan ahli gizi.
DAFTAR PUSTAKA

IDAI, & WDF. (2015). Konsensus Nasional Pengelolaan DM Tipe-1. Jakarta: BadanPenerbit
Ikatan Dokter Anak Indonesia.
IDF. (2015). IDF Diabetes Atlas, 7th edn. Brussels, Belgium: International Diabetes
Federation.
McCarthy, M. a. D., Jane K. (2013). JDRF Teen Toolkit: Juvenile Diabetes Research
Foundation International.
Pulungan, A. (2013). Increasing incidence of DM type 1 in Indonesia. International Journal of
Pediatric Endocrinology, 2013(Suppl 1), O12-O12. doi: 10.1186/1687-9856-2013-S1-
O12
Soelistijo, S. A. (2015). Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 di
Indonesia 2015. Jakarta: PB Perkeni

Anda mungkin juga menyukai