Disusun Oleh
Mahasiswa Profesi UNAIR
Disusun Oleh:
Kelompok 26
Topik:
Terapi Bermain
Sub Topik:
Tebak Gambar
Sasaran:
Hari, Tanggal:
Mahasiswa
Waktu:
A. Tujuan
1. Tujuan Umum
B. Perencanaan
C. Metode
1. Tanya jawab
D. Media
1. Kertas Bergambar
E. Plan of Action (POA)
F. Pengorganisasian
1. Pembimbing Akademik
2. Pembimbing Klinik
3. Penyaji
4. Moderator
5. Observer
6. Fasilitator
G. Job Description
1. Penyaji
o Menyampaikan materi terapi bermain yang dimulai dari
menggambar bentuk benda, hewan, atau tumbuhan diikuti dengan
pertanyaan kepada peserta untuk menebak gambar yang ada di
papan tulis (tanya jawab)
2. Moderator
o Bertanggung jawab atas kelancaran acara
o Membuka dan menutup acara
o Mengatur waktu kegiatan sesuai dengan rencana kegiatan
3. Fasilitator
o Membantu kelancaran acara terapi bermain agar dapat berjalan
dengan baik
4. Observer
o Mengobservasi performa penyuluh dan keantusiasan peserta
penyuluhan
o Mengevaluasi serangkaian acara kegiatan mulai dari awal hingga
akhir
H. Setting Tempat
1. Kriteria Struktur
o Kesiapan materi
o Kesiapan SAP
o Kesiapan media: Kertas Bergambar
o Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan oleh mahasiswa
o Tempat dan alat tersedia sesuai perencanaan
o Anak hadir di tempat penyuluhan
o Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di Kamar B2 ruang
Darul Ma’wah
o Pengorganisasian penyelenggaraan terapi bermain dilakukan
minimal 2 hari sebelumnya
2. Kriteria Proses
o Fase dimulai sesuai dengan waktu yang direncanakan
o Peserta antusias dan aktif terhadap terapi bermain yang
disampaikan oleh penyaji
o Peserta terlibat aktif dalam kegiatan terapi bermain
o Suasana terapi bermain tertib
o Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat kegiatan
3. Kriteria Hasil
o Peserta yang datang sejumlah 7 orang atau lebih
o Pasien anak di Kamar B2 ruang Darul Ma’wah mengikuti
permainan dari awal sampai selesai
Materi Terapi Bermain
Tebak Gambar
A. Pengertian
B. Fungsi Bermain
C. Tujuan Bermain
D. Ciri Bermain
E. Klasifikasi Bermain
1. Menurut Isi Permainan
o Social Affectif Play
Permainan yang membuat anak belajar berhubungan
dengan orang lain.
Contoh: orang tua berbicara, memluk, bersenandung. anak
memberi respon dengan tersenyum, mendengkur, tertawa,
beraktifitas, dll
o Sense Pleasure Play
Bermain untuk bersenang-senang
Contoh: obyek, cahaya, bau, rasa, benda alam, dan gerakan
tubuh
o Skill Play
Bermain yang sifatnya membina keterampilan
Contoh: berulang kali melakukan dan melatih kemampuan
yang baru didapat, seperti naik sepeda
o Dramatic Role Play
Dimulai pada akhir masa bayi 11-13 bulan
Contoh: berpura-pura melakukan kegiatan keluarga seperti
makan, minum, dan tidur
Pada usia Toddler, kegiatan berupa hal-hal yang lebih
dikenalnya
Pada usia Pra-Sekolah, kegiatan sehari-hari tetapi lebih
rumit
o Game
Contoh: Puzzle, komputer games, dan video
2. Menurut Karakteristik Sosial
o On Looker Play
Mengamati, anak melihat apa yang dilakukan anak lain
tetapi tidak ada usaha untuk ikut bermain
Contoh: menonton televisi
o Solitary
Mandiri, anak bermain sendiri
Menyukai kehadiran orang lain tapi tidak ada usaha untuk
mendekat atau berbicara, hanya terpusat pada aktifitas /
permainannya sendiri
o Parallel Play
Bernain sendiri di tengah anak lainnya, tidak ada asosiasi
kelompok (ciri bermain anak Toddler)
o Association Play
Bermain dan beraktifitas serupa bersama, tetapi tidak ada
pembagian kerja, pemimpin / tujuan bersama
Anak berinteraksi dengan saling meminjam alat permainan
(ciri bermain anak Pra-Sekolah)
o Cooperative Play
Bermain dalam kelompok, ada perasaan kebersamaan /
sebaliknya, terbentuk hubungan pemimpin dan pengikut
Ada tujuan yang ditetapkan dan ingin dicapai
3. Menurut Usia Anak Pra-Sekolah
o Usia 4 tahun
Motorik kasar: berjalan berjinjit, melompat dengan satu
kaki, menangkap bola dan melemparkannya dari atas
kepala
Motorik halus: Sudah bisa menggunakan gunting dengan
lancar, sudah bisa menggambar kotak, menggambar garis
vertikal maupun horizontal, belajar membuka dan
memasang kancing baju
o Usia 5 tahun
Motorik kasar: berjalan mundur sambil berjinjit, sudah
dapat menangkap dan melempar bola dengan baik, sudah
dapat melompat dengan kaki secara bergantian
Motorik halus: menulis dengan angka-angka, belajar
menulis nama, belajar mengikat tali sepatu
Status emosional: bermain sendiri mulai berkurang, sering
berkumpul dengan teman sebaya, interaksi sosial selama
bermain meningkat, sudah siap untuk menggunakan alat-
alat bermain
Pertumbuhan fisik: berat badan meningkat 2,5 kg / tahun,
tinggi badan meningkat 6,75 - 7,5 cm / tahun
Fase Phalic (3-6 tahun)
o Anak akan senang memegang genetalia, kecenderungan anak akan
dekat dengan orang tua yang berlawanan jenis kelamin, misalnya
anak laki-laki lebih dekat dengan ibunya, sedangkan anak
perempuan akan lebih dekat dengan ayahnya
o Anak mempunyai rasa persaingan yang ketat dengan orang tua
yang sesama jenis kelamin, misalnya anak laki-laki merasa
tersaingi oleh ayahnya untuk memperebutkan kasih sayang dari
ibunya. Demikian pula dengan anak perempuan, dia akan merasa
tersaingi oleh ibunya untuk mendapatkan kasih sayang dari
ayahnya
o Sifat egosentris yang tinggi pada anak dan interaksi sosial sudah
mulai tumbuh
1. Tradisi
o Setiap generasi meniru permainan generasi sebelumnya
o Bentuk permainan yang memuaskan akan dilanjutkan
o Tergantung dari perubahan musim
2. Mengikuti Pola Perkembangan
o Usia bertambah, penggunaan material lebih bermakna, misalnya
balok
3. Waktu dan Usia
o Ragam kegiatan bermain berkurang dengan bertambahnya usia
o Waktu berkurang sesuai usia
o Aktfitas fisik berkurang
o Waktu untuk aktifitas spesifik meningkat
o Perhatian menyempit tetapi lebih lama
o Jumlah dan usia teman (lebih sedikit dan spesifik)
Daftar Pustaka