Anda di halaman 1dari 13

KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN MASA DEWASA

Dosen Pengampu:
Ni Nyoman Sri Putu Verawati S.Pd.,M.Pd.

Disusun Oleh:
Fina Meliana ( E1Q022034)

PRODI PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MATARAM
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta alam. Atas izin dankarunia-
Nya, kami dapat menyelesaikan makalah tepat waktu tanpa kurang suatu apa pun. Tak lupa
pula kami haturkan shalawat serta salam kepada junjungan Rasulullah Muhammad SAW.
Semogasyafaatnya mengalir pada kita di hari akhir kelak.
Penulisan makalah yang berjudul “Karakteristik Perkembangan Masa Dewasa” ini bertujuan
untuk memenuhi tugas mata kuliah Perkembangan Peserta Dikdik. Dan kami berterima kasih
kepada pihak-pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan Makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Besar harapan kami agar
pembaca berkenan memberikan masukkan berupa kritik dan saran. Semoga makalah ini bisa
memberikan manfaat bagi berbagai pihak. Aamiin.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Maslah
1.3 Tujuan
1.4 Kerangka Teoritis
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Perkembangan Fisik Pada Masa Dewasa
2.2 Perkembangan Kognitif Pada Masa Dewasa
2.3 Perkembangan Sosial Pada Masa Dewasa
2.4 Perkembangan Emosional Pada Masa Dewasa
2.5 Tantangan dan Krisis Perkembangan Masa Dewasa
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BABA I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Setiap orang akan melaksanakan tugas-tugas yang berkaitan dengan perkembangannya,
mulai dari anak-anak, remaja, atau dewasa dan berakhir di tanah. Tugas-tugas perkembangan
tertentu perlu diselesaikan agar kehidupan sehari-hari menjadi harmonis dan bebas dari
kesulitan, terutama bagi kaum muda, karena hari-hari ini menandai dimulainya
perkembangan bagi setiap individu. Masa dewasa atau usia tua berasal dari kata kerja dalam
bahasa latin yang berarti menjadi tua. Oleh karena itu, orang lanjut usia adalah orang-orang
yang telah mencapai usia dewasa dan bersedia membagi hikmahnya kepada orang-orang
muda di lingkungannya.
Perkembangan masa dewasa madya adalah fase kehidupan yang melibatkan berbagai
perubahan fisik, psikologis, sosial, dan emosional pada individu yang berusia sekitar 40 hingga
60 tahun. Periode ini seringkali dianggap sebagai jembatan antara masa dewasa awal dan
masa dewasa lanjut. Perkembangan masa dewasa madya merupakan waktu yang kompleks dan
sering kali memerlukan adaptasi terhadap perubahan-perubahan yang terjadi. Pada saat yang
sama, banyak individu menemukan kesempatan untuk mengembangkan kedewasaan dan
mengejar tujuan-tujuan baru yang mungkin belum tercapai pada masa sebelumnya.
Perkembangan adalah perubahan yang sistimatis, progresif, dan berkesinambungan
dalam diri individu sejak lahir hingga akhir hayatnya. Perubahan tersebut dijalani setiap
individu khususnya sejak lahir hingga mencapai kedewasaan atau kematangan. Sistimatis
mengandung makna bahwa perkembangan itu dalam makna normal jelas urutannya. Progresif
bermakna perkembangan itu merupakan metamorfosis menuju kondisi ideal.
Berkesinambungan bermakna ada konsistensi laju perkembangan itu sampai dengan tingkat
optimum yang bisa dicapai. Bisa pula istilah perkembangan merujuk bagaimana orang tumbuh,
menyesuaikan diri dan berubah sepanjang perjalanan hidup mereka, melalui perkembangan
fisik, perkembangan kepribadian, perkembangan sosioemosional, perkembangan kognitif, dan
perkembangan bahasa.
1.2 Rumusan Masalah
1. Menjelaskan Perkembangan Fisik Pada Masa Dewasa
2. Menjelaskan Perkembangan Kognitif Pada Masa Dewasa
3. Menjelaskan Perkembangan Sosial Pada Masa Dewsa
4. Menjelaskan Perkembangan Emosional Pada Masa Dewasa
5. Menjelaskan Tantangan dan Krisis Perkembangan Masa Dewasa
1.3 Tujuan
1. Mengetahui Perkembangan Fisik Pada Masa Dewasa
2. Mengetahui Perkembangan Kognitif Pada Masa Dewasa
3. Mengetahui Perkembangan Sosial Pada Masa Dewsa
4. Mengetahui Perkembangan Emosional Pada Masa Dewasa
5. Mengetahui Tantangan dan Krisis Perkembangan Masa Dewasa
1.4 Kerangka Teoritis
1. Perkembangan fisik
a. Perubahan pada tubuh
2. Perkembangan Kognitif
b. perubahan dalam pemrosesan informasi, pemecahan masalah, dan
keterampilan berpikir
3. Perkembangan sosial Pada Masa Dewasa
c. Pengembangan jati diri
4. Perkembangan Emosional
d Perubahan dan pertumbuhan dalam emosi
5. Tantangan dan krisis Perkembangan
e Pencarian identitas diri, nilai-nilai, dan tujuan hidup.
BAB II PEMBAHASAN

PERKEMBANGAN FISIK PADA MASA DEWASA (MADYA)

Menurut Hurlock (2009), baik pria maupun wanita selalu terdapat ketakutan, dimana
penampilannya pada masa ini akan menghambat kemampuannya untuk mempertahankan
pasangan mereka, atau mengurangi daya tarik lawan jenis. Dalam penelitian ini, wanita dewasa
madya lebih mungkin menganggap tanda-tanda penuaan sebagai pengaruh negatif terhadap
penampilan fisiknya. Adapun beberapa perubahan fisik mulai tampak lebih awan di usia 30
tahun, tetapi pada beberapa titik atau bagian terjadi di usia 40 tahun, menurunnya perkem-
bangan fisik menunjukan bahwa masa dewasa madya telah datang.
Beberapa Perubahan Fisik yang Terjadi pada Masa Dewasa Madya antara lain:
1. Timbulnya Uban.
2. Kulit mulai keriput.
3. Gigi yang menguning.
4. Tubuh semakin lama semakin pendek karena otot- otot melemah.
5. Punggung orang dewasa melemah kerena piringan sendi di tulang belakang mengalami
penurunan.
6. Tulang-tulang bergeser lebih dekat antara yang
satu dengan yang lainnya, misalnya, seorang la- ki-laki yang tingginya 5 kaki 10 inci pada usia
30 tahun barang kali akan menjadi 5 kaki 9 7/8 inci di usia 50 tahun, dan mungkin akan menjadi
5 kaki 9 1/4 pada usia 60 tahu.
7. Sulit melihat objek-objek yang dekat. Daya akomon- dasi mata, kemampuan untuk
memfokuskan dan mempertahankan gambar pada retina mengalami penurunan paling tajam
pada usia 40 dan 59 tahun.
8. Penurunan pada sensitivitas pendengaran.
9. Menopause. pada usia dewasa madya ini mereka akan mengalami periode menopaose,
dimana pada periode ini haid dan kemampuan bereproduksi akan berhenti secara keseluruhan,
sehingga dapat menyebabkan gejala yang tidak menyenangkan bagi wanita, seperti hot
flushses, mual, letih, dan cepatya denyut jantung. hal ini disebabkan oleh menurunnya produksi
hormon estrogen oleh indung telur.
10. Penurunan kebugaran fisik. masalah kesehatan uta- ma pada masa dewasa madya antara
lain penyakit kanker, kardivaskuler, dan obesita.
PERKEMBANGAN KOGNITIF PADA MASA DEWASA (MADYA)
Adapun fase kognitif masa dewasa menengah dapat dijelaskan sebagai berikut (K.
Warner Schaie, 1977) dalam (Devita Retno):
1. Tahap mencari prestasi (achieving stage)
a. Terjadi pada masa dewasa awal
b. Berkaitan dengan perencanaan di masa depan (karir danperolehan pengetahuan)
2. Tahap tanggung jawab (responsibility stage)
a. Dimulai sejak masa dewasa awal
b. Terjadi ketika keluarga sudah terbentuk, pemenuhan kebutuhan pasangan danturunan
3. Tahap eksekutif (executive stage)
a. Terjadi pada masa dewasa madya
b. Individu bertanggung jawab terhadap sistem diling- kungannya terutama yang
berkaitan dengan keorgan- isasian/lembaga
4. Tahap reintegratif (reintegrative stage)
a. Terjadi pada masa dewasa akhir
b. Individu fokus pada kegiatan yang bermanfaat bagi dirinya
Tahap perkembangan kognitif pada dewasa menengah menurut W. K.Schaie dalam
(Devita Retno) adalah berada pa- da Tahap Eksekutif (Executive Stage) Ini adalah masa dimana
dewasa paruh baya atau dewasa tengah mulai menghadapi banyak tingkat hubungan yang
kompleks dan mulai ber- tanggung jawab terhadap kehidupan sosialnya. Individu telah
mencapai puncak karirnya sehingga memiliki pekerjaan yang mapan, termasuk peran dan
tanggung jawab yang lebih besar Daripada sebelumnya dalam organisasi yang telah dirintis
sejak masa dewasa muda.

PERKEMBANGAN SOSIAL PADA MASA DEWASA (MADYA)


Dewasa tengah (40-65 tahun): Stabilitas dalam karier dan hubungan, serta fokus pada
tanggung jawab sosial dan pribadi. masa dewasa tengah, yang berlangsung sekitar usia 40
hingga 65 tahun, adalah periode dalam perkembangan individu di mana mereka sering
mengalami stabilitas dalam karier dan hubungan, serta fokus pada tanggung jawab sosial dan
pribadi. Stabilitas dalam karier pada masa dewasa tengah, individu seringkali telah mencapai
stabilitas dalam karier mereka. Mereka telah membangun pengalaman dan keterampilan yang
diperlukan untuk mencapai posisi yang diinginkan, dan mungkin memiliki tanggung jawab
yang lebih besar dalam pekerjaan mereka. Pada masa ini, individu dapat mencapai puncak
karier mereka dan mengambil peran yang lebih senior atau kepemimpinan. Stabilitas dalam
hubungan masa dewasa tengah juga seringkali ditandai dengan stabilitas dalam hubungan
pribadi. Individu mungkin telah menjalin hubungan jangka panjang, seperti pernikahan atau
kemitraan hidup, dan memiliki keluarga yang mapan. Mereka telah membangun fondasi yang
kuat dalam hubungan mereka dan mengembangkan keterampilan komunikasi dan penyelesaian
konflik yang baik. Fokus pada tanggung jawab sosial dan pribadi pada masa dewasa tengah,
individu seringkali memiliki fokus yang lebih besar pada tanggung jawab sosial dan pribadi.
Mereka dapat terlibat dalam komunitas lokal, melakukan sumbangan atau pekerjaan sukarela,
dan berpartisipasi dalam kegiatan yang mendukung tujuan sosial atau amal. Selain itu, individu
juga dapat merawat orang tua yang lanjut usia atau menjadi peran model bagi generasi yang
lebih muda. Keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi individu seringkali
berusaha mencapai keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Mereka menyadari
pentingnya menjaga kesehatan fisik dan mental, menjaga hubungan dengan keluarga dan
teman-teman, serta mengejar minat dan hobi di luar pekerjaan. Individu pada periode ini dapat
belajar mengelola stres, mengatur waktu dengan bijaksana, dan menjaga keseimbangan yang
sehat antara tuntutan pekerjaan dan kebutuhan pribadi. Refleksi dan pengembangan diri
seringkali menjadi waktu bagi individu untuk merenung tentang pencapaian mereka sejauh ini
dan mempertimbangkan tujuan masa depan. Mereka dapat mengambil waktu untuk
memperkuat keterampilan yang ada, mempelajari hal baru dan mencari pertumbuhan pribadi
dan profesional. Individu mungkin juga melihat kembali nilai-nilai dan prioritas mereka untuk
memastikan bahwa mereka hidup sesuai dengan apa yang mereka anggap penting. Perasaan
kepuasan, stabilitas dan pengakuan ini dapat memberikan individu rasa lega dan pengakuan ini
dapat memberikan individu rasa lega dan kepuasan dalam merenungkan perjalanan hidup
mereka sejauh ini. Namun, penting untuk dicatat bahwa pengalaman ini dapat berbeda bagi
setiap individu, dan tidak semua orang pada masa dewasa tengah mengalami
perasaan yang sama.
Masa dewasa madya ini berlangsung dari umur empat puluh sampai umur enam puluh
tahun. Ciri-ciri yang menyangkut pribadi dan sosial pada masa ini antara lain sebagai berikut.
1. Masa dewasa madya merupakan periode yang ditakuti dilihat dari seluruh kehidupan
manusia.
2. Masa dewasa madya merupakan masa transisi, dimana pria dan wanita meninggalkan ciri-
ciri jasmani dan prilaku masa dewasanya dan memasuki suatu periodedalam kehidupan dengan
ciri-ciri jasmani dan prilaku yang baru.
3. Masa dewasa madya adalah masa berprestasi. Menurut Erikson, selama usia madya ini orang
akan menjadi lebih sukses atau sebaliknya mereka berhenti (stagnasi).
4. Pada masa dewasa madya ini perhatian terhadap agama lebih besar dibandingkan dengan
masa sebelumnya, dan kadang-kadang minat dan perhatiannya terhadap agama ini dilandasi
kebutuhan pribadi dan sosial
PERKEMBANGAN EMOSIONAL PADA MASA DEWASA (MADYA)
Santrock dalam Anismita (2020) menekankan bahwa perkembangan emosi sosial, dan
moral yang menjadi titik perhatian pada masa ini adalah berkenaan dengan beberapa hal, yaitu:
1) Pernikahan dan Cinta
Pada masa dewasa madya, fase kehidupan keluarga mempengaruhi ciri khas perkembangan
emosinya Pada fase ini berada pada taraf kestabilan dalam berumah tangga. Stabilitas
dicapai karena perjuangan pasangan dalam mempuk arti cintanya selama bertahun-tahun
dengan dipengaruhi adanya sikap toleransi terhadap apsangan. Asumsinya, karena usia
perkawinan yang sudah cukup panjang, sehingga di dalam kelurga, pola pola konflik lebih
dikenal, lebih dapat diperkirakan, sehingga penyelesaian lebih realistik. Namun bilamana
komitmen emosional yang selama bertahun-tahun diwarnai dengan adanya pengkhianatan
maka pernikahan pada masa ini sering diakhiri kegagalan yang diakhiri perceraian.

TANTANGAN DAN KRISIS PERKEMBANGAN MASA DEWASA (MADYA)


Menurut Erikson, tantangan psikososial utama yang dihadapi oleh orang dewasa pada
usia paruh baya mempertarungkan generativitas versus stagnasi. Yang dimaksud dengan
generatifitas olehnya adalah upaya yang terarah pada pembentukan keturunan (generasi) baru
atau generasi yang akan datang. Pembentukan ini mungkin mencakup upaya membesarkan
anak-anak sendiri atau membantu menjadikan dunia tempat yang lebih baik bagi anak-anak
lain dan generasi anak-anak masa depan. Kegagalan mencapai generativitas menyebabkan
stagnasi (kemandekan), semacam keterlarutan-diri di mana orang memanjakan diri seolah-olah
mereka sendiri adalah "anak semata wayang". Bukti menyokong pandangan Erikson bahwa
generativitas adalah terutama tugas masa paruh baya dan agaknya merupakan jalan menuju
pemenuhan hidup. Menurut Erikson, setiap tahap kehidupan orang dewasa menyajikan
tantangan unik yang bisa memperkuat dan memperkaya kita atau sebaliknya melemahkan dan
menyurutkan kita. Teoretisi lain tidak begitu berfokus pada tahap-tahap perkembangan orang
dewasa dan lebih pada bagaimana orang mengelola tugas dan transisi yang mereka hadapi
sepanjang hidup mereka. Sebagai contoh, Robert Havighurst (1972) menguraikan sejumlah
tugas perkembangan yang dihadapi orang dalam tahun- tahun akhir mereka, termasuk
menyesuaikan diri dengan perubahan fisik dan pensiun, menghadapi kehilangan teman dan
orang yang dicintai, dan membangun hubungan baru dengan sesama rekan yang menua. Daniel
Levinson dan rekannya (1978) berfokus pada transisi kehidupan, seperti transisi paruh baya
yang mungkin terjadi sekitar usia 40 dan kehilangan tujuan dan arah ketika anak-anak mereka
meninggalkan rumah. Krisis ini, yang diju- luki sindrom sarang kosong (empty nest syndrome),
mungkin cukup umum pada zaman ketika identitas perempuan terpusat pada kegiatan
melahirkan dan membesarkan anak. Tetapi meskipun mungkin bisa dimengerti kekhawatiran
untuk melepas anak-anak, penelitian menunjukkan banyak orang tua serta ibu ayah yang
mengalami periode kehidupan setelah membesarkan anak-anak sebagai masa untuk
merekatkan kembali hubungan mereka dan menekuni minat mereka sendiri (Clay, 2003;
Fingerman, 2002). Lagipula, banyak sarang kosong yang dewasa ini terisi lagi lantaran
bertambahnya jumlah anak yang pulang Meskin ke rumah (atau memutuskan untuk tidak
mening- galkan rumah sejak semula) karena ketatnya pasar kerja dan tingginya biaya
perumahan. memberikan ikhtisar perkembangan selama masa dewasa muda dan pertengahan.
Masa muda madya, yang umumnya melibatkan individu di usia 30-an hingga 40-an,
juga dapat menghadapi berbagai tantangan dan krisis perkembangan. Beberapa di antaranya
melibatkan aspek pribadi, profesional, dan interpersonal. Berikut adalah beberapa tantangan
yang mungkin dihadapi oleh orang pada masa muda madya:
Krisis Karier:
Ketidakpuasan Pekerjaan: Banyak orang pada masa ini menghadapi pertanyaan tentang apakah
pekerjaan atau karier mereka sesuai dengan tujuan dan nilai-nilai mereka.
Ketidakpastian Karier: Beberapa orang mungkin mengalami ketidakpastian tentang arah karier
mereka dan merasa perlu untuk membuat perubahan signifikan.
Tantangan Keluarga dan Hubungan:
Krisis Perkawinan:
pada masa muda madya mungkin menghadapi tantangan dalam menjaga keintiman dan
memahami perubahan yang terjadi dalam hubungan perkawinan.
Pertimbangan Orang Tua:
Pemuda madya seringkali dihadapkan pada tanggung jawab sebagai orang tua dan harus
menyeimbangkan pekerjaan, keluarga, dan kebutuhan pribadi.
Kesehatan Fisik:
Perubahan fisik dan kesehatan dapat menjadi perhatian, dan menjaga gaya hidup sehat menjadi
semakin penting.
Stres:
Beban stres dari pekerjaan, keluarga, dan tanggung jawab lainnya dapat meningkat pada masa
ini.
Tantangan Keuangan:
Tanggung Jawab Keuangan: Pada masa madya, ada tekanan untuk mengelola tanggung jawab
keuangan yang semakin kompleks, termasuk hipotek, pendidikan anak, dan persiapan pensiun.
Perencanaan Pensiun: Pertanyaan tentang persiapan keuangan untuk pensiun dan masa depan
menjadi lebih mendesak.
Krisis Identitas:
Pertanyaan Pribadi:
Individu pada masa muda madya mungkin mengalami pertanyaan tentang makna hidup,
pencapaian pribadi, dan pemenuhan aspirasi.
Perubahan Peran:
Beberapa orang mengalami perubahan peran dalam keluarga dan masyarakat, seperti menjadi
orang tua atau merawat orang tua.
Tantangan Sosial dan Teknologi:
Isolasi Sosial:
Dalam kehidupan yang semakin sibuk, orang madya mungkin mengalami isolasi sosial dan
kesulitan menjaga koneksi sosial.
Perubahan Teknologi:
Adaptasi terhadap perubahan teknologi dan tuntutan pekerjaan yang terkait dapat menjadi
tantangan.
Pengembangan Keterampilan dan Pendidikan Lanjutan:
Pertimbangan Pendidikan Lanjutan:
Beberapa individu mungkin merasa perlu untuk terus meningkatkan keterampilan mereka atau
mengejar pendidikan lanjutan untuk memenuhi tuntutan pekerjaan.
Untuk mengatasi tantangan ini, penting untuk memiliki dukungan sosial,
memprioritaskan kesehatan mental dan fisik, berkomunikasi secara terbuka dalam hubungan,
dan merencanakan keuangan dengan bijaksana. Memahami dan merangkul perubahan sebagai
bagian alami dari perkembangan hidup juga dapat membantu dalam mengatasi
krisis perkembangan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perkembangan masa dewasa madya adalah fase kehidupan yang melibatkan berbagai
perubahan fisik, psikologis, sosial, dan emosional pada individu yang berusia sekitar 40 hingga
60 tahun. Masa dewasa atau usia tua berasal dari kata kerja dalam bahasa latin yang berarti
menjadi tua. Oleh karena itu, orang lanjut usia adalah orang-orang yang telah mencapai usia
dewasa dan bersedia membagi hikmahnya kepada orang-orang muda di lingkungannya.
Perkembangan adalah perubahan yang sistimatis, progresif, dan berkesinambungan dalam diri
individu sejak lahir hingga akhir hayatnya. Perubahan tersebut dijalani setiap individu
khususnya sejak lahir hingga mencapai kedewasaan atau kematangan. Sistimatis mengandung
makna bahwa perkembangan itu dalam makna normal jelas urutannya
DAFTAR PUSTAKA

Rustam,.(2026). Psikologi Perkembangan. Pontianak. Pustaka Rumah Aloy.


Kusmawati.,N.(2022). Perkembangan Peserta Didik. Jawa Timur. CV EA MEDIA GRAFIKA
Patodo.,dkk.(2023). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Sumatra Barat. Get Press
Indonesia
Jahja.,Y.(2011). Psikologi Perkembangan. Jakarta. Prenamedia group
Ananda., dkk.(2019). Bunga Rompai Psikologi Perkembangan. Purwakerto. PT Pena Persada
Kerta Utama.

Anda mungkin juga menyukai