Dosen Pengampu:
Dr. H. Ahmad Mansur, MA
FAKULTAS TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
UNIVERSITAS NAHDLOTUL ULAMA
SUNAN GIRI BOJONEGORO
2021 M
BAB I
Pendahuluan
Latar Belakang
Pendidikan Islam bertugas mempertahankan, menanamkan, dan
mengembangkan kelangsungan berfungsinya nilai-nilai islami yang
bersumber dari kitab suci Al-Qur’an an Hadits. Oleh sebab itu pendidikan
Islam bertugas di samping menginternalisasikan (menanamkan dalam pribadi)
nilai-nilai islami, juga mengembangkan anak didik agar mampu melakukan
pengamalan nilai-nilai itu secara dinamis dan fleksibel dalam batas-batas
konfigurasi idealitas wahyu Tuhan. Hal ini berarti bahwa pendidikan Islam
secara optimal harus mampu mendidik anak didik agar memiliki “kedewasaan
dan kematangan” dalam beriman, dan mengamalkan hasil pendidikan yang
diperoleh sehingga menjadi pemikir sekaligus pengamal ajaran Islam.
Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian pembelajaran kontekstual?
2. Bagaimana asas-asas pembelajaran kontekstual?
3. Bagaimana pembelajaran berbasis kontekstual implementasinya dalam
PAI di Sekolah?
Tujuan
1. Untuk Mengetahui Definisi seorang guru
2. Agar mengerti Kedudukan guru Pendidikan islam
3. Memahami kompetensi-kompoetensi seorang guru
4. Mengetahui syarat-syarat pendidik
Manfaat:
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah
2. menambah pengetahuan mengenai Guru Dalam Perspektif Islam
3. Memahami tugas dan fungsi seorang guru
4. menjadi sumber referensi dalam penulisan makalah berikutnya.
BAB II
Pembahasan
A. Pengertian Pembelajaran Kontekstual
1. Konstruktivisme
2. Inquiry
Penggunaan teknik ini memiliki tujuan agar siswa terangsang oleh tugas dan
aktif mencari serta meniliti sendiri pemecahan masalah itu. Mencari sumber
sendiri dan mereka belajar bersama dalam kelompok. Diharapkan juga siswa
mampu mengemukakan pendapatnya dan merumuskan kesimpulannya.
3. Bertanya
Belajar pada dasarnya adalah bertanya dan menjawab pertanyaan. Bertanya
dapat dianggap sebagai refleksi dari keingintahuan setiap individu,sedangkan
menjawab pertanyaam mencerminkan kemampuan sesorang dalam berpikir.
Dalam proses pembelajaran CTL guru tidak menyampaikan informasi begitu
saja, akan tetapi memancing agar siswa dapat menemukan sendiri. Karena itu
peran bertanya sangat penting, sebab melalui pertanyaan-pertanyaan guru
dapat membimbng dan mengarahkan siswa untuk menemukan setiap materi
yang dipelajarinya.
5. Pemodelan (Modelling)
1) Aspek Keimanan/Aqidah
Adanya kandungan makna redaksi ayat-ayat Al-Qur’an dan hadis yang zanny
ad-dalalah, yaitu kandungan makna ayat atau hadis yang bersifat tidak pasti
(relatif) karena masih terbuka kemungkinan makna yang lain, sehingga akan
memberi peluang untuk mengembangkan pembelajaran PAI (aspek Al-Qur’an
dan Hadis) dengan pendekatan kontekstual.
Penggunaan pedekatan kontekstual dalam mata pelajaran PAI pada aspek fiqh
bersifat lebih kontekstual, lebih dipengaruhi situasi dan kondisi, sejalan
dengan tuntutan zaman dan kemaslahatan. Masalah fiqh memiliki korelasi
dengan perkembangan masyarakat, karena bagaimanapun lengkapnya dalil-
dalil yang terdapat dalam ayat-ayat Al-Qur’an maupun hadis tidak mungkin
secara terperinci menjelaskan segala persoalan kemasyarakatan yang terus
berkembang dari zaman ke zaman, dari satu daerah ke daerah lain, dari satu
tingkat peradaban ke peradaban yang lain.
4) Aspek Akhlaq
Agar tumbuhnya kesadaran akan sanksi dari luar dan dari dalam dimiliki oleh
peserta didik, maka perlu dikembangkan pembelajaran akhlaq dengan
pendekatan kontekstual. Terapannya bisa dengan menggunakan pendekatan
moral reasoning dan internalisasi dengan tekhnik peneladanan, pembiasaan
dan pemotivasian.
BAB III
Penutup
A. Kesimpulan
Daftar Pustaka