Anda di halaman 1dari 6

PENGEMBANGAN BAKAT KHUSUS DAN IMPLIKASINYA DALAM

PENDIDIKAN

Pengertian Bakat Khusus

Bakat (aptitude) mengandung makna kemampuan bawaan yang merupakan


potensi (potensial ability) yang masih perlu pengembangan dan pelatihan lebih lanjut
karena sifatnya masih bersifat potensial. Menurut Utami Munandar,1992 bakat
merupakan potensi yang masih memerlukan ikhtiar pengembangan dan pelatihan
secara serius dan sistematis agar dapat terwujud. Bakat berbeda dengan
kemampuan (ability) yang memiliki makna daya untuk melakukan sesuatu,sebagai
hasil pembawaan dan latihan. Bakat juga berbeda dengan kapasitas (capacity)
dengan sinonimya yaitu, kemampuan yang dapat dikembangakan di masa yang
akan datang apabila latihan dilakukan secara optimal (Cony Seniawan 1987).
Dengan demikian dapat disarikan bahwa bakat masih merupakan suatu potensi
yang akan muncul setelah memperoleh pengembangan dan latihan. Adapun
kemampuan dan kapasitas ialah suatu tindakan yang dapat dilaksanakan atau akan
dapat dilaksanakan.
Ayat yang berkenanan dengan bakat atau pembawaan di jelaskan pada Q.S
AT-Tin ayat4:
Artinya: ”Sesungguhnya kami Telah menciptakan manusia dalam bentuk yang
sebaik-baiknya”.

Ayat diatas mempunyai arti bahwa manusia diciptakan memiliki bakat yang memang
ada sejak manusia di ciptakan,dengan kata lain dengan sebaik-baiknya yaitu dengan
semua potensi atau bakat yang di berikan oleh Allah S.W.T sejak manusia di
ciptakan.
Jadi yang disebut bakat adalah kemampuan alamiah untuk memperoleh
pengetahuan dan keterampilan, baik yang bersifat umum maupun yang bersifat
khusus (Conny Semiawan, 1987). Bakat umum apabila kemampuan yang berupa
potensi tersebut bersifat umum, misalnya bakat intelektual secara umum.
Sedangkan bakat khusus apabla kemampuan yang berupa potensi tersebut bersifat khusus,
misalnya bakat akademik, social, dan seni kinestetik. Bakat khusus ini biasanya disebut
dengan talent, sedangkan bakat umum (intelektual) sering disebut dengan gifted. Oleh
karena itu anak yang memiliki bakat khusus menonjol sering disebut dengan istilah
talented children, sedangkan anak yang memiliki bakat intelektual menonjol sering
disebut dengan istilah gifted children.

Sejumlah ahli mengemukakan pengertian bakat sesuai dengan sudut


pandangnya masing-masing :

a. S.C. Utami Munadar (1985)


Bakat pada umumnya diartikan sebagai kemampuan bawaan, sebagai potensi yang
masih perlu dikembangkan dan dilatih agar dapat terwujud. Berbeda dengan bakat
“kemampuan” merupakan daya untuk melakukan suatu tindakan sebagai hasil dari
pembawaan dan latihan. Kemampuan menunjukan tindakan dapat dilakukan
sekarang, sedangkan bakat memerlukan latihan dan pendidikan agar suatu tindakan
dapat dilakukan dimasa yang akan datang. Bakat dan kemampuan menentukan
prestasi seseorang. Orang berbakat matimatika diperkirakan akan mampu mencapai
prestasi tinggi dalam bidang matimatika. Jadi “prestasi”merupakan perwujudan bakat
dan kemampuan. Presatasi yang menonjol dalam salah satu bidang mencerminkan
bakat yang unggul dalam bidang tersebut, begitu juga sebaliknya.
b. Kartini Kartono (1979)
Bakat adalah mencakup segala faktor yang ada pada individu sejak awal pertama
dari kehidupan nya, yang kemudian menumbuhkan perkembangan keahlian,
kecakapan dan keterampilan khusus tertentu. Bakat bersifat laten potensial (dalam
arti dapat mekar berkembang) sepanjang hidup manusia dan dapat diaktifkan
potensinya. Potensi-potensi yang terpendam dan masih tetap itu dapat dibuat aktif.
c. Suganda Pubakawatja
Bakat sebagai “Benih dari suatu sifat, yang baru akan nampak nyata, jika mendapat
kesempatan atau kemungkinan untuk berkembangan”.
d. Dyke Bingham (dalam Ny. Moesono;1989)
Bakat adalah suatu kondisi atau seranagkaian karakteristik dari kemampuan
seseorang untuk memcapai sesuatu dengan sedikit latihan (khusus) mangenai
pengetahuan, keterampilan, atau serangkaian, respon misalnya kemampuan
berbahasa, mengarang lagu, dll.
e. Sarlito Wirawan Sarwono (1979 )
Bakat adalah kondisi dalam diri seseoarang yang memungkinkannya dengan suatu
latihan khusus mencapai kecakapan, penetahuan dan keterampilan khusus.
f. William B. Michael
Kemampuan individu melakukan tugas, sedikit atau tidak tergantung pada latihan
sebelumnya.
g. Guilford
Bakat mencakup tiga demensi psikologis (persetual, psikomotor dan intelektual).
Bakat disini dapat dikatakan bersifat umum dan khusus, bakat umum apabila
kemampuan yang berupa potensi bersifat umum. Misalnya bakat intelektual secara
umum,sedangkan bakat khusus apabila kemampuan yang bersifat potensi tersebut
bersifat akademik,sosial dan seni kinestetik. Bakat khusus ini biasanya di sebut
dengan talent, sedangkan bakat umum intelektual di sebut dengan gifted.

Dengan bakat memungkinkan manusia atau seseorang mencapai prestasi dalam


bidang tertentu.tetapi untuk mewujudkan bakat kedalam suatu prestasi diperlikan
latihan, pengetahuan, pengalaman dan motivasi (Conny Seniawan,1987).
Seseorang yang memiliki potensi bakat music tetapi tidak memperoleh kesempatan
untuk mengembangkannya, bakat musiknya tidak dapat berkembang dan terwujud
dengan baik. Sebaliknya seseorang yang memperoleh fasilitas dan pendidikan
music secara baik tetapi tidak memiliki bakat music tidak akan dapat
mengembangkan keterampilan musiknya secara maksimal.
Lain halnya seorang anak yang pada dasarnya memiliki bakat music dan orang tuanya
mendukung, ia akan mengusahakan agar anaknya memperoleh pengalaman untuk
mengembangkan bakatnya dan dengan motivasi yang tinggi dapat berlatih sehingga
bakatnya berkembang maksimal dan memperoleh prestasi.

Jenis-Jenis Bakat Khusus

Setiap orang memiliki kemampuan yang berbeda sesuai dengan potensi yang
ada pada dirinya. Potensi yang dimiliki individu ada yang bersifat umum dan ada
yang khusus. Intelegensi termasuk kemampuan umum, sedangkan kemampuan
khusus mengacu kepada bakat yang dimiliki individu yang biasanya disebut dengan
bakat khusus. Bakat khusus (talent) adalah kemampuan bawaan berupa potensi
khusus dan jika memperoleh kesempatan berkembang dengan baik, akan muncul
sebagai kemampuan khusus dalam bidang tertentu sesuai potensinya. Individu yang
memiliki bakat khusus di bidang matematika misalnya, apabila memperoleh
kesempatan untuk mengembangkan secara optimal disertai motivasi yang tinggi akan
memiliki kemampuan khusus dan prestasi yang menonjol dalam bidang matematika.

Conny Semiawan dan Utami Munandar (1987) mengklasifikasikan jenis-jenis


bakat khusus, baik yang masih berupa potensi maupun yang sudah terwujud menjadi
lima bidang, yaitu:

1. Bakat akademik khusus misalnya bakat untuk bekerja dalam angka-angka


(numeric), Logika bahasa, dan sejenisnya.
2. Bakat khusus dalam bidang kreatif – produktif artinya bakat dalam menciptakan
sesuatu yang baru misalnya menghasilkan rancangan arsitektur baru, menciptakan
teknologi terbaru dan lainnya.
3. Bakat khusus dalam bidang seni, misalnya mampu mengaransemen musik dan
sangat dikagumi, menciptakan lagu hanya dalam waktu 30 menit, mampu melukis
dengan sangat indah dala m waktu singkat dan sejenisnya.
4. Bakat khusus kinestetik atau psikomotorik, misalnya bakat dalam bidang sepak
bola, bulu tangkis, tennis, dan keterampilan teknik.
5. Bakat khusus dalam bidang social misalnya sangat mahir melakukan negoisasi,
mahir berkomunikasi dan sangat mahir dalam kepemimpinan.
Raven (dalam Pali, 1995) mengelompokkan bakat khusus seseorang sebagai
berikut:
1. Bakat pemahaman verbal
2. Kemampuan numerical
3. Skolastik
4. Bakat kerani (kesekretariatan)
5. Pemahaman mekanik
6. Tilikan (pandangan) ruang atau berpikir 3 dimensi
7. Bakat bahasa.
Selanjutnya ditinjau dari cara berfungsinya, Ny. Moesono (1979)
mengemukakan bahwa bakat dapat dikelompokkan menjadi 2 bagian, yaitu:
1. Bakat kemahiran atau kemampuan mengenai bidang pekerjaan yang khusus seperti
bakat musik, bakat menari, olahraga (sepakbola, senam), dan sebagainya.
2. Bakat khusus tertentu yang diperlukan sebagai perantara untuk merealisir
kemampuan tertentu, misalnya bakat melihat ruang (dimensi) yang diperlukan untuk
merealisir bakat insinyur, bakat berhitung untuk merealisir bakat sebagai ahli statistik
atau akuntansi, bakat verbal untuk merealisisr baakt sebagai wartawan atau penulis
novel, bakat bahasa untuk merealisir bakat orator dan penceramah.

Hubungan Antara Bakat Dengan Prestasi

Perwujudan dari bakat dan kemampuan adalah prestasi (Utami munandar)


karena bakat dan kemampuan dapat menentukan prestasi seseorang. Misalnya
orang yang memiliki bakat dalam bidang matematika di predisikan mampu
mendapatkan prestasi yang baik dalam bidang matematika.
Inteligensi yang merupakan suatu konsep mengenai kemampuan umum individu
dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Dalam kemampuan yang umum
ini, terdapat kemampuan-kemampuan yang amat spesifik. Kemampuan-kemampuan
yang spesifik ini memberikan pada individu suatu kondisi yang memungkinkan
tercapainya pengetahuan, kecakapan, atau keterampilan tertentu setelah melalui
suatu latihan. Inilah yang disebut Bakat. Karena suatu tes inteligensi tidak dirancang
untuk menyingkap kemampuan-kemampuan khusus ini, maka bakat tidak dapat
segera diketahui lewat tes inteligensi.
Adapun yang dimaksud dengan anak berbakat adalah mereka yang karena
memiliki kemampuan-kemampuan yang unggul dan mampu memberikan prestasi
yang tinggi. Anak-anak ini membutuhkan program pendidikan yang berdeferensiasi
atau pelayanan yang di luar jangkauan program sekolah biasa, agar dapat
mewujudkan bakat-bakat mereka secara optimal, baik bagi pengembangan diri
maupun untuk dapat memberikan sumbangan yang bermakna bagi kemajuan
masyarakat dan negara.
Bakat-bakat tersebut baik sebagai potensi maupun yang
sudah terwujud meliputi : kemampuan intelektual umum, kemampuan berpikir
kreatif-produktif, kemampuan dalam salah satu bidang seni, kemampuan
psikomotor, kemampuan psikososial seperti bakat kepemimpinan. Keberbakatan itu
meliputi bermacam-macam bidang, namun biasanya seseorang mempunyai bakat
istimewa dalam salah satu bidang saja.
Dan tidak pada semua bidang. Misalnya : Si A menonjol dalam matematika, tetapi
tidak dalam bidang seni. Si B menunjukkan
kemampuan memimpin, tetapi prestasi akademiknya tidak terlalu menonjol. Hal ini
kadang-kadang dilupakan oleh pendidik. Mereka menganggap bahwa seseorang
telah diidentifikasi sebagai berbakat harus menonjol dalam semua bidang.
Selanjutnya perumusan tersebut menekankan bahwa anak berbakat mampu
memberikan prestasi yang tinggi. Mampu belum tentu terwujud. Contoh, ada anak-
anak yang sudah dapat mewujudkan bakat mereka yang unggul, tetapi ada pula
yang belum. Bakat memerlukan pendidikan dalam latihan agar dapat terampil dalam
prestasi yang unggul.
Perlu di tekankan bahwa karena bakat masih bersifat potensial,seorang yang
berbakat belum mampu mencapai prestasi yang tinggi dalam bidangnya jika tidak
mendapat kesempatan untuk mengembangkan bakatnya secara
maksimal,makudnya ini iaah dapat berupa motivasi yang tinggi,fasilitas yang
lengkap dan mendapat arahan yang tepat,walaupun dia seseorang tidak memiliki
latar belakang orang tua yang berpendidikan tapi memungkinkan jika seseorang
memiliki motivasi yang tinggi di bantu arahan yang tepat akan menghasilkan bentuk
prestasi unggul.

Faktor Yang Mempengaruhi Pengembangan Bakat Khusus

Conny Semiawan (1987) dan Utami Munandar (1992) menegaskan bahwa


berbeda dengan kemampuan yang menunjuk pada suatu kinerja (performance) yang
dapat dilakukan sekarang.Bakat sebagai potensi masih memerlikan pendidikan dan
latihan agar kinerja (performance) dapat dapat dilakukan pada masa yang akan
datang.
Ada sejumlah faktor yang memperngaruhi perkembangan bakat khusus yang
secara garis besar dikelompokkan menjadi faktor internal dan eksternal.Faktor
internal ialah faktor yang berasal dari dalam diri individu, faktor-faktor internal
tersebut ialah:
a. Minat
b. Motif berprestasi
c. Keberanian mengambil resiko
d. Keuletan dalam mengahadapi tantangan
e. Kegigihan atau daya juang dalam mengatasi kesulitan timbul
Adapun faktor eksternal ialah faktor yang berasal dari lingkungan individu
tumbuh dan berkembang, faktor-faktor eksternal meliputi:
a. Kesempatan maksimal untuk mengembangankan diri
b. Sarana dan prasarana
c. Dukungan dan dorongan dari orang tua dan keluarga
d. Lingkungan tempat tinggal
e. Pola asuh orang tua
Individu yang memiliki bakat khusus dan memperoleh dukungan internal
maupun eksternal,yaitu memiliki minat yang tinggi terhadap bidang yang menjadi
bakat khususnya,memiliki motivasi berprestasi yang tinggi,memiliki daya juang yang
tinggi,dan ada kesempatan maksimal untuk mengembangakan bakat khususnya tersebut
secara optimal maka akan memunculkan kinerja atau kemampuan unggul dan mencapai
prestasi yang menonjol.

Upaya Pengembangan Bakat Khusus Remaja dan Implikasinya Bagi


Pendidikan

Dari sekian banyak pesrta didik, jika dituangkan kedalam kurva normal,
kemampuan individualnya akan membentuk distribusi normal. Artinya, sebagian
besar berada pada kemampuan rata-rata, sebagian kecil berda dibawah rata-rata,
dan sebagian kecil lagi berada diatas rata-rata. Dilihat dari perspektif ini, peserta
didik yang memiliki bakat khusus berada didalam kelompok diatas rata-rata.
Agar dapat mengimplikasikan bakat khusus seseorang atau individu secara
optimal, mereka memerlukan progam pendidikan khusus seseuai dengan bakatnya.
Program pendidikan untuk mengembangkan individu berbakat khusus agar
mencapai prestasi unggul biasanya dikenal dengan istilah pendidkan
berdiferensi.Program pendidkan ini merupakan peayanan di luar jangkauan program
pendidikan biasa agar dapat merealisasikan bakat dan kemampuannya secara
optimal,baik untuk pengembangan diri maupun untuk memeberikan sumbangan
yang berarti bagi kemajuan bangsa dan negara (Cony Semiawan (1987) dan Utami
Munandar (1992). Kurikulumya dalam program pendidikan ini pun di sebut kurikuum
berdiferensiasi.
Ada sejumlah langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk mengembangkan
bakat khusus individu, yaitu sebagai berikut:
1. Mengembangkan situasi dan kondisi yang memberikan kesempatan bagi anak-anak
dan remaja untuk mengembangkan bakat khususnya dengan mengusahakan
dukungan baik psikologis maupun fisik.
2. Berupaya menumbuhkembangkan minat dan motif berprestasi tinggi dikalangan
anak dan remaja baik dalam lingkungan keluarga sekolah maupun masyarakat.
3. Meningkatkan daya juang kegigihan pada diri anak pada remaja dala menghadapai
tantangan dan kesulitan.
4. Mengembangkan program pendidikan berdiferensi disekoah dengan kurikulum
berdiferensiasi pula,guna memberikan pelayanan secara lebih lebih efektif kepada
anak dan remaja yang memiliki bakat khusus.
Bila semua aspek diatas dapat terpenuhi maka, pengembangan anak yang
mempunyai bakat khusus akan bisa berkembang secara optimal, dan memberikan
prestasi yang memuaskan terhadap orang tua lingkungan social serta lingkungan
pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai