Makalah Ini Disusun Untuk Melengkapi Salah Satu Tugas Dari Mata Kuliah
Pancasila
DI SUSUN OLEH :
GEOFANA DAMAYANTI
D10121481
DOSEN PENGAMPU :
ANDI DEWI
1
Kata Pengantar
Puji dan Syukur Saya panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan
Rahmat dan Karunia-Nya sehingga Saya dapat menyusun makalah ini dengan baik dan tepat
pada waktunya. Dalam makalah ini Saya membahas mengenai “MAKNA YANG
TERKANDUNG DALAM SILA-SILA PANCASILA”.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga
makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Saya sadar makalah ini masih jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat Saya
harapkan demi sempurnanya makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi pembaca dan bermanfaat untuk
pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Penulis
2
Daftar Isi
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pancasila adalah dasar filsafat dan pandangan hidup negara Republik Indonesia yang
secara resmi disahkan oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945 dan tercantum dalam
Pembukaan UUD 1945. Pancasila merupakan suatu sistem filsafat yang melandasi tata
kehidupan masyarakat bangsa dan negara Indonesia.
Pancasila memiliki kedudukan yang sangat penting dan bersifat imperatif, baik imperatif
moral maupun politis-ideologis bagi bangsa Indonesia dalam menata, mengatur, serta
menyelesaikan masalah-masalah sosial, kebangsaan dan kenegaraan termasuk juga masalah
hukum. Sebagai dasar filsafat, maka Pancasila merupakan sebagai pemersatu bangsa dan
negara Indonesia. Sebagai pemersatu bangsa dan negara Indonesia maka sudah semestinya
bahwa Pancasila dalam dirinya sendiri sebagai suatu kesatuan.
Pancasila sudah diterima oleh masyarakat Indonesia sebagai sarana pemersatu, artinya
sebagai suatu kesepakatan bersama bahwa nilai-nilai yang terkandung didalam sila-sila
Pancasila disetujui sebagai milik bersama.
C. Tujuan
1. Mengetahui makna nilai-nilai setiap sila-sila Pancasila
2. Mengetahui nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila
3. Mengetahui pengalaman Pancasila
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Pancasila
Secara kausalitas teori asal mula Pancasila dibedakanmenjadi dua macam, yaitu asal mula
langsung dan asal mula tak langsung
1. Teori Asal Mula Pancasila secara langsung Menurut Notonegoro rincian asal mula
Pancasila secara langsung adalah sebagai berikut:
a. Causa materialis (asal mula bahan) ialah berasal dari bangsa Indonesia sendiri, terdapat
dalam adat kebiasaan, kebudayaan dan dalam agama-agamanya.
b. Causa formalis (asal mula bentuk atau bangun) dimaksudkan bagaimana Pancasila itu
dibentuk rumusannya sebagaimana terdapat pada Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.
Dalam hal ini BPUPKI memiliki peran yang sangat menentukan.
c. Causa efisien (asal mula karya) ialah asal mula yang meningkatkan Pancasila dari calon
dasar negara menjadi Pancasila yang sah sebagai dasar negara. Asal mula karya dalam hal ini
adalah PPKI sebagai pembentuk negara yang kemudian mengesahkan dan menjadikan
Pancasila sebagai dasar filsafat Negara setelah melalui pembahasan dalam sidang-sidangnya.
d. Causa finalis (asal mula tujuan) adalah tujuan dari perumusan dan pembahasan Pancasila
yakni hendak dijadikan sebagai dasar negara. Untuk sampai kepada kausan finalis tersebut
diperlukan kausa atau asal mula sambungan.
5
c. Ideologi Pancasila mengemban tugas masa depan dalam mewujudkan masyarakat adil dan
makmur berdasarkan Pancasila
Pancasila sebenarnya secara budaya merupakan kristalisasi nilai-nilai yang baik-baik yang
digali dari bangsa Indonesia. Disebut sebagai kristalisasi nilai-nilai yang baik. Adapun kelima
sila dalam Pancasila merupakan serangkaian unsur-unsur tidak boleh terputus satu dengan
yang lainnya. Namun demikian terkadang ada pengaruh dari luar yang menyebabkan
diskontinuitas antara hasil keputusan tindakan konkret dengan nilai budaya.
B. Pengertian Pancasila
1. Secara Etimologis
Pancasila berasal dari Bahasa India yakni Bahasa Sansekerta, bahasa kasta brahmana. Sedang
bahasa rakyat jelata adalah prakerta. Menurut Prof. H. Moh. Yamin Pancasila ada dua macam
arti yaitu :
2. Secara Historis
Secara historis istilah Pancasila mula-mula dipergunakan oleh masyarakat India yang
memeluk Agama Budha. Pancasila berarti lima aturan (Five moral principles) yang harus
ditaati dan dilaksanakan oleh para penganut biasa/awam Agama Budha, yang dalam bahasa
aslinya yaitu Bahasa Pali. Pancasila yang berisikan lima pantangan yang bunyinya menurut
ensiklopedia atau kamus Budhisme :
1) Panatipata veramani sikkhapadam samadiyami Jangan mencabut nyawa setiap yang hidup.
Maksudnya dilarang membunuh.
2) Adinnadana veramani sikkhapadam samadiyami Janganlah mengambil barang yang tidak
diberikan. Maksudnya dilarang mencuri
6
3) Kameshu micchacara veramani sikkhapadam samadiyami Janganlah berhubungan kelamin
yang tidak sah dengan perempuan. Maksudnya dilarang berzina.
4) Musawada veramani sikkhapadam samadiyami Janganlah berkata palsu. Maksudnya
dilarang berdusta.
5) Sura meraya-majja pamadattha veramani sikkhapadam samadiyami Janganlah meminum
minuman yang menghilangkan pikiran. Maksudnya dilarang minum minuman keras.
Selanjutnya istilah Pancasila masuk dalam kasanah kesusastraan Jawa kuno pada zaman
Majapahit di bawah Hayam Wuruk dan Patih Gajah Mada.
Istilah pancasila terdapat dalam buku keropak Negara Kertagama yang berupa syair pujian
ditulis oleh pujangga istana bernama Mpu Prapanca selesai pada tahun 1365, yakni pada
sarga 53 bait 2 yang berbunyi sebagai berikut :
- Yatnanggegwani pancasyila kertasangska rabhi sakakakrama artinya : Raja menjalankan
dengan setia kelima pantangan (pancasila) itu begitu pula upacara-upacara adat dan
penobatan-penobatan.
Selain terdapat dalam buku Negara Kertagama yang masih dalam jaman Majapahit istilah
pancasila juga terdapat dalam buku Sutasoma karangan Mpu Tantular. Dalam buku Sutasoma
ini istilah pancasila disamping mempunyai arti berbatu sendi yang lima (dalam bahasa
sansekerta) juga mempunyai arti pelaksanaan kesusilaan yang lima, pancasila krama, yaitu :
1) Tidak boleh melakukan kekerasan
2) Tidak boleh mencuri
3) Tidak boleh berjiwa dengki
4) Tidak boleh berbohong
5) Tidak boleh mabuk minum minuman keras
Demikianlah perkembangan istilah Pancasila dari bahasa sansekerta menjadi Bahasa Jawa
kuno yang artinya tetap sama dengan yang terdapat di jaman Majapahit.
3. Secara Terminologis
Secara terminologis, yaitu dimulai sejang sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945, Pancasila
dipergunakan oleh Bung Karno untuk memberi nama pada lima prinsip dasar Negara
Indonesia yang diusulkanya. Sedang istilah tersebut diberikan dari temannya yang pada
waktu itu duduk di samping Bung Karno.
7
Pada tanggal 17 Agustus 1945 Indonesia merdeka, keesokan harinya 18 Agustus 1945
disahkanlah UUD '45 yang sebelumnya masih merupakan rencana di mana dalam
pembukaanya memuat rumusan lima Dasar Negara Republik Indonesia yang diberi nama
Pancasila. Artinya lima dasar yang dimaksud ialah dasar falsafah Negara Republik Indonesia
yang isinya sebagaimana tertera dalam alinea IV bagian akhir pembukaan UUD '45.
Selanjutnya istilah Pancasila dalam Bahasa Indonesia dan secara yuridis yang dimaksudkan
adalah 5 sila Pancasila yang kita anut saat ini.
1
Notonagoro, Pancasila Secara Ilmiah Populer, (Jakarta: Bumi Aksara,1996),hlm.,52.
8
Menjadi sumber semangat bagi UUD 1945, dan
Mengandung norma-norma yang mengharuskan UUD untuk mewajibkan perintah
maupun penyelenggara Negara yang lain untuk memelihara budi pekerti luhur. 2
Pancasila sebagai ideology juga mengandung system nilai yang bersifat menyuruh. Pancasila
merupakan dasar kehidupan dasar sehari-hari, baik berdasarkan realita kehidupan
masyarakat. Untuk mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia, masyarakat harus lebih dahulu
memahami dasar falsafah dan ideologi negara itu, yang selanjutnyaakan mendorong perilaku
warga negara, rakyat maupun penyelenggara negara dalam suasana realitas. Pancasila juga
merupakan ideology terbuka. Artinya, yang dikandung oleh sila-sila pancasila hanyalah
terbatas pada nilai-nilai dasar dan prinsip-prinsip dasar dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.3
Pancasila harus dijadikan sebagai pandangan hidup oleh seluruh warga negara Indonesia.
Pengertian Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa akan dibagi dalam masing-masing
butir pancasila sebagai berikut:
2
Notonagoro, Pancasila Secara Ilmiah Populer, (Jakarta: Bumi Aksara,1996),hlm.,52.
3
Fachruddin Pohan, Op.Cit, hlm.,87-90.
9
Ketuhanan yang Maha Esa
Sila pertama ini mengartikan bahwa kita sebagai warga negara Indonesia
mempercayai dan bertakwa pada Tuhan, yang disesuaikan dengan agama dan
kepercayaan yang dimiliki oleh masing-masing orang. Karena itu makna dari sila ini
juga berarti kita perlu saling menghormati antar umat beragama sehingga tercipta
kehidupan yang rukun.
Persatuan Indonesia
Sila ketiga berarti kita harus menempatkan kesatuan, persatuan, dan kepentingan
negara dari kepentingan masing-masing. Kita harus mempunyai kepribadian yang rela
berkorban demi negara Indonesia, mencintai bangsa Indonesia dan tanah air, serta
bangga pada negara.
10
Bagi bangsa Indonesia, sikap hdup yang diyakini kebenarannya tersebut bernama Pancasila.
Nilai-nilai yang terkandung di dalam sila-sila Pancasila tersebut berasal dari budaya
masyarakat bangsa Indonesia sendiri. Oleh karena itu, Pancasila sebagai inti dari nilai-nilai
budaya Indonesia maka Pancasila dapat disebut sebagai cita-cita moral bangsa Indonesia.
Cita-cita moral inilah yang kemudian memberikan pedoman, pegangan atau kekuatan
rohaniah kepada bangsa Indonesia di dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
11
2. Dasar Epistemologis Sila-sila Pancasila4
Pancasila sebagai suatu sistem filsafat pada hakikatnya juga merupakan suatu sistem
pengetahuan. Dalam kehidupan sehari-hari Pancasila merupakan pedoman atau dasar bagi5
6
bangsa Indonesia dalam memandang realitas alam semesta, manusia, masyarakat, bangsa
dan negara tentang makna hidup serta sebagai dasar bagi manusia menyelesaikan masalah
yang dihadapi dalam hidup dan kehidupan. Pancasila juga telah menjadi cita-cita atau
keyakinan-keyakinan yang telah menyangkut praksis, karena dijadikan sebagai landasan bagi
cara hidup manusia atau suatu kelompok masyarakat dalam berbagai bidang kehidupan.
Dasar epistemologis Pancasila pada hakikatnya tidak dapat dipisahkan dengan dasar
ontologisnya. Terdapat tiga persoalan yang mendasar dalam epistemologis, yaitu: tentang
sumber pengetahuan manusia, tentang teori kebenaran pengetahuan manusia, serta tentang
watak pengetahuan manusia.
4
Kaelan MS.1991.Edisi reformasi.Fakultas filsafat UGM. Hlm 34-38
5
2
62
Kaelan MS.1991.Filsafat pancasila.Yogyakarta.Fakultas Filsafat UGM.hlm 10-15
12
kebebasan dan hak asasi warga negara harus dengan memenuhi perintah Tuhan dan menjiwai
nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa.
13
menjadi suatu konflik dan permusuhan, melainkan diarahkan untuk menghasilkan suatu yang
menguntungkan yaitu persatuan dalam kehidupan bersama untuk mewujudkan tujuan
bersama.
Bangsa ini bersatu karena didorong untuk mencapai kehidupan kebangsaan yang bebas
dalam wadah negara yang merdeka dan berdaulat.
14
a. Pengakuan terhadap adanya martabat manusia.7
b. Perlakuannya yang adil terhadap sesama manusia.8
c. Pengertian manusia yang beradab yang memiliki daya cipta, rasa, karsa dan
keyakinan.
4. Dalam sila IV : Kerakyatan yang di Pimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan
a. Kedaulatan negara adalah di tangan rakyat.
b. Pimpinan kerakyatan adalah hikamat kebijaksanaan yang di landasi akal sehat.
c. Manusia Indonesia sebagai warga negara dan warga masyarakat Indonesia
mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama.
d. Musyawarah untuk mufakat dicapai dalam permusyawaratan wakil-wakil rakyat.
7
Salam Burhanuddin.1998.Filsafat Pancasilisme.Jakarta.Bina Aksara hlm 38-40
83
Noor MS Bakri.2010.Pendidikan Pancasila.Yogyakarta.Pustaka Pelajar. Hlm 10-15
15
Ketetapan MPR Nomor II/MPR/1978, yang juga dinamakan “Ekaprasetia
Pancakarsa”, memberi petunjuk-petunjuk nyata dan jelas. Wujud pengamalan kelima sila
Pancasila adalah sebagai berikut:
16
d. Keputusan yang di ambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral
kepada Tuhan Yang Maha Esa.
17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pancasila adalah dasar filsafat dan pandangan hidup negara Republik Indonesia yang
secara resmi disahkan oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945 dan tercantum dalam
Pembukaan UUD 1945. Sila-sila Pancasila pada hakikatnya merupakan suatu kesatuan.
Pancasila memiliki kedudukan yang sangat penting bagi bangsa Indonesia dalam menata,
mengatur, serta menyelesaikan masalah-masalah sosial, kebangsaan dan kenegaraan termasuk
juga masalah hukum. Sebagai dasar filsafat, maka Pancasila merupakan sebagai pemersatu
bangsa dan negara Indonesia.
Bangsa Indonesia terdiri dari berbagai macam suku bangsa yang dengan sendirinya
memiliki kebudayaan dan adat-istiadat yang berbeda-beda pula. Namun demikian bahwa
perbedaan itu harus disadari sebagai sesuatu yang memang senantiasa ada pada setiap
manusia (suku bangsa) sebagai makhluk pribadi, dan dalam masalah ini bersifat biasa.
Namun demikian dengan adanya kesatuan asas kerokhanian yang kita miliki, maka perbedaan
itu harus dibina ke arah suatu kerjasama dalam memperoleh kebahagiaan bersama.
B. Saran
Pancasila sebagai dasar filsafat negara dan pandangan hidup bangsa, bukanlah hanya
merupakan rangkaian kata-kata yang indah namun harus diwujudkan dan diaktualisasikan
dalam berbagai bidang dalam kehidupan bangsa.
Nilai-nilai yang terkandung dalam sila-sila Pancasila hendaknya harus mewarnai setiap
prosedur dalam penyelesaian konflik yang ada didalam masyarakat.
Hendaknya masyarakat bangsa Indonesia harus mengamalkan sila-sila Pancasila dalam
kehidupan sehari-hari.
18
DAFTAR PUSTAKA
19