Anda di halaman 1dari 21

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya. Atas berkat rahmat dan hidayat-Nya serta berbagai upaya, tugas makalah
mata kuliah Pendidikan Pancasila yang membahas tentang Nilai-Nilai Pancasila dapat
diselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
Dalam penyusunan makalah ini, ditulis berdasarkan buku yang berkaitan dengan
Pancasila, dan serta informasi dari media massa yang berhubungan dengan Pancasila. Penulis
menyadari bahwa makalah ini masih kurang sempurna. Untuk itu diharapkan berbagai
masukan yang bersifat membangun demi kesempurnaannya.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat membawa manfaat untuk pembaca.

Jambi, Januari 2023


Penulis

DAFTAR ISI

i
KATA PENGANTAR....................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah...................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................1
C. Tujuan Penulis..................................................................................................1
BAB II LANDASAN TEORI
A.Tinjauan tentang Pancasila................................................................................2
B.Tinjauan tentang Nilai-nilai Pancasila...............................................................3
BAB III PEMBAHASAN
A. Pengertian Nilai................................................................................................9
B. Definisi Pancasila.............................................................................................10
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan.......................................................................................................18
B. Saran.................................................................................................................18
Daftar Pustaka

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pancasila adalah nilai-nilai kehidupan Indonesia sejak jaman nenek moyang sampai
dewasaini. Berdasarkan hal tersebut terdapatlah perbedaan antara masyarakat Indonesia
denganmasyarakat lain. Nilai-nilai kehidupan tersebut mewujudkan amal perbuatan dan
pembawaanserta watak orang Indonesia. Dengan kata lain masyarakat Indonesia mempunyai
ciri sendiri,yang merupakan kepribadiannya.Dengan nilai-nilai pulalah rakyat Indonesia
melihat dan memecahkan masalah kehidupan iniuntuk mengarahkan dan mempedomani
dalam kegiatan kehidupannya bermasyarakat.Demikianlah mereka melaksanakan kehidupan
yang diyakini kebenaranya. Itulah pandanganhidupnya karena keyakinan yang telah
mendarah daging itulah maka pancasila dijadikandasar negara serta ideologi negara. Itulah
kebulatan tekad rakyat Indonesia yang ditetapkanpada Tanggal 18 agustus 1945 melalui
panitia persiapan kemerdekaan Indonesia.Kesepakatan bersama tersebut sifatnya luhur, tiada
boleh diganti ataupun dirubah.Masyarakat pancasila pulalah yang hendak kita wujudkan,
artinya suatu masyarakatIndonesia modern berdasarkan nilai luhur tersebut.Untuk
mewujudkan masyarakat pancasila, diperlukan suatu hukum yang berisi norma-norma,aturan-
aturan atau ketentuan-ketentuan yang harus dilaksanakan dan ditaati oleh setiapwarga negara
Indonesia. Hukum yang dimaksud yaitu UUD 1945 sebagai hukum dasartertulis dinegara
kita.

B Rumusan Masalah
1. Apa Saja Nilai Pancasila?
2. Apa Kedudukan Nilai,Norma,Dan Moral?
3. Apa Saja Nilai Dalam Budaya Bangsa?

C Tujuan Penulisan
1. Mengetahui Nilai Pancasila
2. Mengetahui Kedudukan Nilai.Norma,Dan Moral
3. Mengetahui Nilai Dalam Budaya Bangsa

1
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Tentang Pancasila


1. Pengertian Pancasila
Secara etimologi istilah”Pancasila”berasal dari bahasa sanskerta,menurut Muhammad
Yamin,dalam bahasa sanskerta pancasila memiliki 2 macam arti secara leksikal yaitu:panca
artinya”lima”,syila vocal I pendek artinya”batu sendi”,syila vocal I panjang artinya”peraturan
tingkah laku yang baik,yang penting atau yang senonoh”
Kata-kata tersebut kemudian diserap ke bahsa Indonesia yaitu”susila”yang berkaitan dengan
moralitas oleh karena itu hal tersebut secara etimologi di artikan sebagai”panca syila”yang
memiliki makna berbatu sendi lima atau secara harfiah berati”dasar yang memiliki lima
unsur”Berdasarkan penjelasan di atas maka secara etimologi pancasila dapat diartikan
sebagai dasar/landasan hidup yang berjumlah lima unsur atau memiliki lima unsur.
2.Pancasila Sebagai Dasar Negara
Pancasila sebagai dasar Negara mengandung makna bahwa nilai-nilai pancasila di
jadikan sebagai landasan dasar dalam penyelengaraan Negara.Nilai dasar pancasila bersifat
abstrak dan normatif.Pancasila sebagai dasar Negara berarti seluruh pelaksanaan dan
penyelenggaraan pemerintahan harus memiliki nilai-nilai pancasila dan tidak boleh
bertentangan dengan pancasila.
Makna atau peran pancasila sebagai dasar Negara republic Indonesia adalah sebagai berikut:
a) Dasar berdiri tegaknya Negara
b) Dasar kwgiatan penyelengaraan Negara
c) Dasar prinsip warga Negara
d) Dasar pergaulan antar warga Negara
e) Dasae dan sumber hokum nasional.
3.Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa
Ideologi berasal dari kata idea yang berate gagasan,konsep,pengertia dasar,cita-
cita,dan logos yang berarti ilmu.Secaran harfiah ideology dapat diartikan sebagai ilmu
tentang pengertian dasar atau ide.Ideologi dalam kehidupan sehari-sehari diartikan dengan
cita-cita.Cita-cita yang dimaksud adalah cita-cita bersifat tetap dan haris dicapai dan cita-cita
tersebut juga dijadikan sebagai dasar/pandangan hidup.
Makna pancasila sebagai Ideologi bangsa adalah bahwa nilai-nilai yang terkandung
dalam pancasila menjadi cita-cita normatif penyelengaraan bernegara.Nilai-nilai yang

2
terkandung dalam pancasila pada hakikatnya merupakan gambaran bagaimana kehidupan
bernegara harus dijalankan,pancasila sebagai suatu ideology tidak bersifat kaku dan
tertutup,namun pancasila bersifat dinamis,reformatis,dan terbuka.

B. Tinjauan Tentang Nilai-Nilai Pancasila


1. Pengertian Nilai Kehidupan setiap manusia dan masyarakat pasti berkitan dengan
nilai. Istilah nilai dipakai untuk menunjukkan kata benda abstrak yang artinya
“keberhargaan” atau kebaikan. Disamping itu nilai juga menunjuk kata kerja yang artinya
suatu tindakan kejiwaan tertentu dalam menilai atau melakukan penilaian Dalam nilai
terkandung cita-cita, harapan, serta keharusan, maka jika berbicara tentang nilai maka yang
dibicarakan tentang hal yang ideal. Nilai dipakai manusia sebagai landasan, motivasi dan
pedoman dalam segala perbuatan dalam hidupnya. Berdasarkan penjelasan diatas dapat
disimpulkan bahwa nilai adalah sifat yang melekat pada suatu objek yang didalamnya
terdapat citacita, harapan dan keharusan juga sesuatu yang dianggap ideal.
2. Sistem nilai dalam Pancasila
Sistem nilai adalah konsep atau gagasan yang menyeluruh mengenai apa yang dipandang
baik, berharga dan penting dalam hidup yang ada dalam pikiran seseorang atau sebagian
masyarakat. Pancasila sebagai suatu sistem nilai mengandung serangkaian nilai yang saling
berkaitan satu sama lain dan tidak terpisahkan. Serangkaian nilai yang terdapat dalam
Pancasila yaitu nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan dan nilai
keadilan. Pancasila sebagai sistem nilai juga mengakui nilai lainnya secara lengkap dan
harmonis, yaitu nilai kebenaran, estetis, etis maupun religius. Kualitas nilai-nilai Pancasila
bersifat objektif dan subjektif. Nilainilai Pancasila bersifat objektif artinya niali-nilai tersebut
dapat dipakai dan diakui oleh negara-negara lain, walaupun tentunya tidak diberi nama
Pancasila, misalnya saja nilai kemanusiaan dinegara lain diberi nama humanisme. Nilai-nilai
pancasila bersifat objektif dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Rumusan dari sila-sila Pancasila itu sebenarnya hakikat maknanya yang terdalam
menunjukkan adanya sifat-sifat yang umum universal dan abstrak, karena pada
hakikatnya Pancasila adalah nilai
b. Inti nilai-nilai pancasila berlaku tidak terkait oleh ruang, artinya keberlakuannya sejak
zaman dahulu, masa kini dan juga untuk masa yang akan datang untuk bangsa Indonesia
dan boleh jadi untuk negara lain yang secara eksplisit tampak dalam adat istiadat,
kebudayaan, tata hidup kenegaraan dan tata hidup beragama.

3
c. Pancasila yang terkandung dalam pembukaan UUD 1945, menuntut ilmu hukum
memenuhi syarat sebagai pokok kaidah negara yang fundamental, sehingga merupakan
suatu sumber hukum positif di Indonesia.
Sedangkan Pancasila bersifat subjektif artinya bahwa nilai-nilai Pancasila itu terletak
pada pembawa dan pendukung nilai Pancasila itu sendiri yaitu masyarakat, bangsa, dan
negara Indonesia. Nilai-nilai Pancasila bersifat subjektif dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. .Nilai-nilai Pancasila timbul dari bangsa Indonesia sendiri yang merupakan hasil
pemikiran, penilaian, dan refleksi filosofis bangsa Indonesia.
b. Nilai Pancasila merupakan filsafat (pandangan hidup) bangsa Indonesia sehingga
menjadi jati diri bangsa yang diyakini sebagai sumber nilai atas kebenaran, kebaikan,
keadilan dan kebijakan dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
c. Nilai-nilai Pancasila sesungguhnya merupakan nilai-nilai yang sesuai dengan hati nurani
bangsa Indonesia, karena bersumber dari kepribadian bangsa.
3. Makna Sila Pancasila Sebagai suatu dasar filsafat negara, Pancasila merupakan suatu
sistem nilai. Dalam sila-sila Pancasila mengandung nilai-nilai yang memiliki perbedaan satu
sama lain tetapi nilai-nilai tersebut merupakan suatu kesatuan yang sistematis. Nilai-nilai
Pancasila tidak bisa dilepaskan keterkaitannya dengan nilai-nilai pada sila Pancasila yang
lain. Nilai-nilai yang terkandung dalam setiap sila Pancasila adalah sebagai berikut:
a. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa
Sila Ketuhanan Yang Maha Esa mengandung nilai-nilai yang menjiwai keempat sila
lainnya. Dalam sila ini terkandung didalamnya prinsip asasi yakni: Kepercayaan dan
ketaqwaan kepada Tuhan YME, kebebasan beragama dan berkepercayaan pada Tuhan
YME sebagai hak yang paling asasi bagi manusia, toleransi di antara umat beragama
dan berkepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, Kecintaan pada semua makhluk
ciptaan Tuhan, khususnya makhluk manusia.
b. Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Sila kemanusiaan yang adil dan beradap terkandung di prinsip asasi: Kecintaan
kepada sesama manusia sesuai dengan prinsip bahwa kemanusiaan adalah satu
adanya, Kejujuran, Kesamaderajatan manusia, Keadilan, dan Keadaban.
c. Sila Persatuan Indonesia
Sila Persatuan Indonesia terkandung di dalamnya prinsip asasi: Persatuan,
Kebersamaan, Kecintaan pada bangsa, Kecintaan pada tanah air dan Bhineka Tunggal
Ika.

4
d. Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan
Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan di dalamnya terkandung prinsip asasi: Kerakyatan,
Musyawarah mufakat, Demokrasi, Hikmat kebijaksanaan, dan Perwakilan.
e. Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia terkandung di dalamnya prinsip
asasi: Keadilan, Keadilan sosial, Kesejahteraan lahir dan batin, Kekeluargaan dan
kegotongroyongan serta etos kerja.
4. Implementasi Nilai-nilai Pancasila Implementasi adalah bermuara pada aktivitas, aksi,
tindakan atau adanya mekanisme suatu sistem. Implementasi bukan sekedar aktivitas, tetapi
suatu kegiatan yang terencana dan untuk mencapai tujuan kegiatan.
Implementasi juga diartikan sebagai penerapan ide, konsep, kebijakan, atau inovasi dalam
suatu tindakan praktis sehingga memberikan dampak, baik berupa perubahan
pengetahuan,ketrampilan, maupun nilai dan sikap. Berdasarkan definisi implementasi
tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa implementasi nilai-nilai Pancasila adalah
pelaksanaan atau pengamalan nilai-nilai Pancasila yang dilaksanakan dalam suatu kegiatan
atau aktivitas. Pancasila sangat penting untuk diamalkan dalam kehidupan sehari-hari untuk
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Pancasila harus dilaksanakan secara
konsisten dalam kehidupan agar cita-cita dan harapan bangsa Indonesia dapat tercapai.

Butir-butir pengamalan sila Pancasila berdasarkan Tap MPR Nomor I/MPR/2003


a. Sila pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa
1. Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketakwaannya terhadap Tuhan
Yang Maha Esa
2. Manusia Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa,sesuai dengan
agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan
beradab.
3. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama antara pemeluk agama
dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
4. Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
5. Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang
menyangkut hubungan pribadi manusia dengan TuhanYang Maha Esa.

5
6. Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai
dengan agama dan kepercayaannya masing-masing
7. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
kepada orang lain.
b. Sila kedua: Kemanusiaan yang adil dan beradab
1. Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya
sebagai makhluk Tuhan yang maha Esa
2. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan kewajiban asasi setiap manusia,
tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin,
kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya.
3. Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
4. Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.
5. Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.
6. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
7. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
8. Berani membela kebenaran dan keadilan.
9. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia.
10. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.
c. Sila ketiga: Persatuan Indonesia
1. Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa
dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
2. Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan.
3. Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa
4. Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia.
5. Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan
keadilan sosial.
6. Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.
7. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa
d. Sila keempat: Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaran
/ perwakilan
1. Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai
kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama.
2. Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.

6
3. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan
bersama.
4. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.
5. Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil
musyawarah.
6. Dengan iktikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil
keputusan musyawarah.
7. Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi
dan golongan.
8. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.
9. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada
Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai
kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan
bersama.
10. Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan
pemusyawaratan.
e. Sila kelima: Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
1. Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana
kekeluargaan dan kegotongroyongan.
2. Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
3. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban
4. Menghormati hak orang lain
5. Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri
6. Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap
orang lain.
7. Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya
hidup mewah.
8. Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan
kepentingan umum
9. Suka bekerja keras.
10. Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan
kesejahteraan bersama.

7
11. Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan
berkeadilan sosial. (Tap MPR no 1/MPR/2003) Secara umum, pengamalan sila
Pancasila dalam kehidupan
a. Pengamalan secara objektif
Pengamalan objektif dilakukan dengan menataati peraturan perundangundangan sebagai
norma hukum negara yang berdasarkan Pancasila. Pengamalan Pancasila yang obyektif yaitu
aktualisasi Pancasila dalam berbagai bidang kehidupan bernegara yang meliputi kelembagaan
negara dan bidang-bidang lainnya seperti ekonomi, politik, hukum terutama penjabarannya
dalam undang-undang.
Pengamalan secara objektif membutuhkan dukungan kekuasaan negara dalam
menerapkannya. Setiap warga negara atau penyelenggara negara tidak boleh menyimpang
dari peraturan perundang-undangan, jika menyimpang maka akan dikenakan sanksi.
Pengamalan secara objektif bersifat memaksa artinya jika ada yang melanggar aturan hukum
maka akan dikenakan sanksi. Pengamalan secara objektif ini merupakan konsekuensi dari
mewujudkan nilai pancasila sebagai norma hukum negara.
b. Pengamalan secara subjektif
Pengamalan secara subjektif adalah dengan menjalankan nilainilai Pancasila secara pribadi
atau kelompok dalam berperilaku atau bersikap pada kehidupan sehari-hari. Pengamalan
secara subjektif dilakukan oleh siapa saja baik itu warga negara biasa, aparatur negara,
kalangan elit politik maupun yang lainnya
Pancasila menjadi sumber etika dalam bersikap dan berperilaku dalam kehidupan sehari-hari.
Melanggar norma etik tidak mendapat sanksi hukum namun akan mendapat sanksi dari diri
sendiri. Adanya pengamalan secara subjektif ini merupakan konsekuensi dari mewujudkan
nilai dasar Pancasila sebagai norma etik bangsa dan Negara.

8
BAB III
PEMBAHASAN

A. Pengertian Nilai
Nilai adalah anggapan seseorang terhadap suatu yang berkarakteristik abstrak namun
hal tersebut menjadi pedoman bagi kehidupan dalam masyarakat.Nilai erat kaitannya dengan
tindakan sosial yang di lakukan oleh manusia kepada lingkungan sekitar.Dalam artiannya
secara khusus nilai akan senantiasanya memberikan dampak terhadap kehidupan yang di
jalani oleh masyarakat,oleh karenanya dalam memberikan pandangan hidup serta menjaga
keteraturan sosial masyarakat selalu memberikan lebel nilai yang berbeda,serta satu dengan
yang lain.
Pengertian Nilai Menurut Para Ahli
Adapun pengertian nilai menurut para ahli,antar lain sabagai berikut:
1 Mulyana
Menurutnya,pengertian Nilai adalah bagian keyakinan serta kepercayaan yang menjadi
rujukan seseorang untuk melakukan tindakan sosial kepada orang lain.Tindakan ini sendiri di
dasari pada perasaan dan juga pengaruh hubungan sosial yang di jalaninya.
2 Kluckhohn
Nilai adalah konsepsi dari berbagai kumpulan yang akan mendorong seseorang untuk
mengaplikasikan beragam kegiatan-kegiatan baik dalam kegiatan yang berwujud negative
ataupun berujung posetif
3 Notonorogo
Nilai adalah kumpulan tindakan manusia yang tersusun secara sistematis dalam bentuk
material atau nonmaterial.Dengan kegunaan sangat penting untuk kemudian di terapkan
dalam kelompok sosial yang di lakukan dalam keseharian.
Nilai adalah ukuran,patokan-patokan,anggapan-anggapan keyakinan yang ada di dalam
masyarakat.Nilai di gunakan sebagai patokan seseorang berperilaku dalam masyarakat selain
itu,nilai memberi arah bagi tindakan seseorang Nilai di anut oleh banyak orang dalam suatu
masyarkat mengenai suatu yang benar,pantas,luhur,dan baik untuk di lakukan.
Menurut Laning Dwi dan Wismulyani Endar(2009),fungsi nilai:
a. Nilai sebagai pembentuk cara berpikir dan berperilaku yang ideal dalam masyarakat.
b. Nilai dapat menciptakan semangat pada manusia untuk mencapai sesuatu yang
diinginkannya.
c. Nilai dapat di gunakan sebagai alat pengawas perilaku seseorang dalam masyarakat

9
d. Nilai dapat mendorong,menuntut dan menekan orang umtik berbuat baik.
e. Nilai dapat berfungsi sebagi lat solidaritas diantara anggota masyarakat.

B. Pengertian Pancasila
Pancasila adalah Dasar kesatuan Negara Republik Indonesia.Proses lahirnya pancasila
manjadi sejara yang tidak akan perna erlupakan oleh bangsa Indonesia kata Pancasila berasal
dari bahasa sanskerta.Pancaberi lima dan sila berarti prinsip atau asas.
Pengertian Pancasila secara Etimologis
Pancasila berasal dari bahasa Sansekerta dari India. Menurut MuhammadYamin,
dalam bahasa Sansekerta kata Pancasila memiliki dua macam arti secaraleksikal, yaitu :
Panca dan Sila. Panca artinya lima, sila artinya batu sendi, alas,dasar, peraturan tingkah
laku yang baik/senonoh.Secara etimologis kata Pancasila berasal dari Pancasila yang
memiliki arti secaraharfiah dasar yang memiliki lima unsur. Kata Pancasila mula-mula
terdapat dalamkepustakaan Budha di India.Dalam ajaran Budha terdapat ajaran moral
untukmencapai nirwana dengan melalui Samadhi dan setiap golongan mempunyaikewajiban
moral yang berbeda.Ajaran moral tersebut adalah Dasasyiila, Saptasyiila,Pancasyiila.
Pengertian Pancasila secara Historis
Pembahasan historis Pancasila dibatasi pada tinjauan terhadapperkembangan rumusan
Pancasila sejak tanggal 29 Mei 1945 sampai dengankeluarnya Instruksi Presiden RI No.12
Tahun 1968.Pembatasan ini didasarkan pada dua pengandaian, yakni:
a. Telah tentang dasar negara Indonesia merdeka baru dimulai pada tanggal 29Mei 1945,
saat dilaksanakan sidang Badan Penyelidik Usaha-usahaPersiapan Kemerdekaan Indonesia
(BPUPKI);
b. bSesudah Instruksi Presiden No.12 Tahun 1968 tersebut, kerancuan pendapattentang
rumusan Pancasila dapat dianggap tidak
Pancasila berarti lima asas atau lima dasar atau lima sila.Lima sila tersebut adalah:
1 Ketuhanan yang maha Esa
2 Kemanusiaan yang adil dan beradap
3 Persatuan Indonesia
4 Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat dan kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan
5 Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Masing-masing sila mengandung nilai-nilai yang menjadi pedoman bagi bangsa
Indonesia.Nilai-nilai pancasila terkandung dalam pembukaan UUD 1945 secara yuridis

10
memiliki kedudukan sebagai pokok kaidah Negara yang Fundamental.Adapun pembukaan
UUD 1945 yang di dalamnya memuat.Nilai-nilai pancasila,yang balimana dianalisis makna
yang terkandung di dalam tiak lain merupakan derivasi atau penjabaran dari nilai-nilai
pancasila.
Pengertian Pancasila menurut para ahli1.
1. Muhammad Yamin
Pancasila berasal dari kata Panca yang berarti lima danSila yang berarti sendi, atas, dasar atau
peraturan tingkah laku yang pentingdan baik. Dengan demikian Pancasila merupakan lima
dasar yang berisi pedoman atau aturan tentang tingkah laku yang penting dan baik.
2. Notonegoro
Pancasila adalah dasar falsafah negara indonesia, sehingga dapatdiambil kesimpulan bahwa
Pancasila merupakan dasar falsafah dan ideologinegara yang diharapkan menjadi pandangan
hidup bangsa Indonesia sebagaidasar pemersatu, lambang persatuan dan kesatuan serta
sebagai pertahanan bangsa dan negara Indonesia
3. Ir. Soekarno
Pancasila adalah isi jiwa bangsa Indonesia yang turun-temurunsekian abad lamanya
terpendam bisu oleh kebudayaan Barat. Dengandemikian, Pancasila tidak saja falsafah
negara, tetapi lebih luas lagi, yaknifalsafah bangsa Indonesia.

Macam-macam Cara Pengamalan Pancasila:


1. Dilihat dari segi jalurnya
Jalur pendidikanPendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam
pengamalanPancasila, baik pendidikan formal (sekolah-sekolah s.d perguruan tinggi)
maupun pendidikan nonformal (di keluarga dan lingkungan masyarakat), keduanya sangaterat
kaitanya dengan kehidupan.Dalam pendidikan formal semua tindak perbuatannya haruslah
mencerminkan nilai-nilai luhur Pancasila. Dalam pendidikan keluarga pengamalan
Pancasila harus ditanamkan dan dikembangkan sejak mahasiswa.
masih kecil, sehingga proses pendarah-dagingan nilai-nilai Pancasila dengan baikdan
menuntut suasana keluarga yang mendukung. Lingkungan masyarakat jugaturut menentukan
sehingga harus dibina dengan sungguh-sungguh supaya menjaditempat yang subur bagi
pelaksanaan pengamalan Pancasila.Melalui pendidikan inilah mahasiswa menyerap nilai-nilai
moralPancasila. Penyerapan nilai-nila,moral pancasila di harapkan melalui pemahaman dari
pemikiran dan pengalaman secara pribadi sasaran pelaksanaan pedoman pancasila adalah

11
perorangan keluarga,masyarakat baik lingkungan tempat tingal masing-masing maupun
dilingkungan tempat menuntut ilmu.

2. Jalur organisasi Pengamalan Pacansila harus diterapkan dalam setiap elemen


kampus.Organisasi sosial pada kampus adalah wadah pemimpin-pemimpin muda
dalam bidangnya masing-masing sesuai dengan keahliannya, peran dan tanggung jawabnya.
Sehingga segala unsur-unsur dalam organisasi seperti para anggotahmj, atau dpemf, atau
bem, dan sebagainya harus mengikuti
pedoman pengamalan Pancasila agar berkepribadian Pancasila tertanam. Sehinggaorganisasi
dalam kampus unswagati berjalan dengan baik sesuai prosedur yang
1.Penjabaran Nilai-nilai Pancasila
a) Nilai dasar
Asas-asas yang berasal dari budaya bangsa Indonesia yang bersifat abstrak dan
umum,relative tidak berubah namun makanya selalu dapat disesuaikan dengan perkembangan
zaman.Artinya nilai dasar itu bisa bisa terus di tafsirkan ulang baik makna maupun
imp,ikasinya.Melalui penafsiran ulang itulah akan di dapatkan nilai baru yang lebih
operasional sesuai dengan tantangan zaman.Adapun nilai dasar yang terkandung dalam
pancasila adalah ketuhanan,kemanusiaan,prsatuan,kerakyatan(musyawarah-mufakat),dan
keadilan.
b) Nilai instrumental
Penjabatan dari nilai dasar yang bentuk norma sosial dan norman hokum.Seperti UUD
1945,Tap MPR,UU No.40 tahun 1999 tentang HAM,dll.
c) Nilai praksis
Nilai dasar atau instrumental masi hidup di tengah masyarakat berbangsa dan
bernegara. Contoh nilai praksis seperti saling menghormati,toleransi,kerja sama, kerukunan,
bergotong royo,menghargai,dll.
Nilai-nilai pancasila itu merupakan nilai instrinsik yang kebenaranya dapat dibuktikan
secara obyektif,serta mengandung kebenaran yang universal.Nilai-nilai pancasila,merupakan
kebenaran bagi bangsa Indonesia karena telah teruji dalam sejarah dan dipersepi sebagai
nilai-nilai subyektif yang menjadi sumber kekuatan dan pedoman hidup seirama dengan
proses adanya bangsa Indonesia yang di pengaruhi oleh dimensi waktu dan ruang.
Nilai-nilai tersebut tampil sebagai norma dan moral kehidupan yang ditempat dan di
matangkan oleh pengalaman sejarah bangsa Indonesia untuk membentuk dirinya sebagai
bangsa yang merdeka,berdaulat dalam wadah Negara kesatuan republic Indonesia yang

12
diproklamasikan pada 17 agustus 1945.Nilai-nilai pancasila itu menjadi sumber inspirasi dan
cita-cita untuk di wujudkan dalam kehidupan bermasyarakat,berbangsa,dan bernegara.
Nilai-nilai pancasila termasuk ke dalam nilai kerohanian tetapi nilai kerohanian yang
mengakui pentingnya nilai material dan nilai vital secara seimbang(harmonis).Hal ini dapat di
buktikan dengan susunan sila-sila dari pancasila yang tersusun secara sistematis-
hirarki.Pancasila jika dikaji dari sudut pandang metafisika,berlandasan pada usaha-usaha
untuk menemukan kebenaran mengenal alam semesta yang lebih menekankan pemikiran
murni.Nilai adalah suatu yang berharga,berguna,indah,dan memperkaya batin yang
menyadarkan manusia akan harkat dan martabatnya.Nilai merupakan salah satu wujud
kebudayaan,disamping sistem sosial dan karya.Cita-cita,gagasan,konsep,ide,tentang suatu hal
adalah wujud kebudayaan sebagai sistem nilai.Oleh karena itu nilai dapat di hayati sebagai
kebudayaan dalam wujud kebudayaan abstrak.Untuk mengidentifikasi nilai-nilai yang
terdapat dalam kehidupan masyarakat ada 6 macam nilai:
1. Nilai teori adalah untuk mengetahui identitas benda dan kejadian yang terdapat di
sekitarnya
2. Nilai ekonomi adalah pemanfaatan benda-benda atau kejadian yang mengikuti nalar
efisiensi
3. Nilai estetik adalah mempelajari sesuatu yang indah
4. Nilai sosial berorientasi pada hubungan antara manusia dengan yang lainya dan
menekan pada segi-segi kemanusiaan yang luhur
5. Nilai politik berpusat pada kekuasaan serta berpengaruh dalam kehidupan
bermasyarakat
6. Nilai religi adalah manusia menilai alam seketarnya sebagai wujud rahasia kehidupan
dan alam semesta.
Nilai – Nilai yang terdapat dalam pancasila.
a. Kedamaian
Kedamaian adalah situasi yang menggambarkan tidak adanya konflik dan kekerasan.
Segala unsur yang terlibat dalam suatu proses sosial yang berlangsung secara selaras,
serasi dan seimbang, sehingga menimbulkan keteraturan, ketertiban dan
ketenteraman. Segala kebutuhan yang diperlukan oleh manusia dapat terpenuhi,
sehingga tidak terjadi perebutan kepentingan. Hal ini akan terwujud bila segala.unsur
yang terlibat dalam kegiatan bersama mampu mengendalikan diri.
b. Keimanan

13
Keimanan adalah suatu sikap yang menggambarkan keyakinan akan adanya kekuatan
transendental yang disebut Tuhan Yang Maha Esa. Dengan keimanan manusia yakin
bahwa Tuhan menciptakan dan mengatur alam semesta.Apapun yang terjadi di dunia
adalah atas kehendak-Nya, dan manusia wajib untuk menerima dengan keikhlasan
c. Ketaqwaan adalah suatu sikap berserah diri secara ikhlas dan rela kepada Tuhan Yang
Maha Esa;bersedia tunduk dan mematuhi segala perintah-Nya serta menjauhi segala
larangan-Nya.
d. Keadilan
Keadilan adalah suatu sikap yang mampu menempatkan makhluk dengan segala
permasalahannya sesuai dengan hak dan kewajiban serta harkat dan martabatnya
secara proporsional diselaraskan dengan peran fungsi dan kedudukkanny.
e. Kesetaraan
Kesetaraan adalah suatu sikap yang mampu menempatkan kedudukan manusia tanpa
membedakan jender, suku, ras, golongan, agama, adat dan budaya dan lain-lain.
Setiap orang diperlakukan sama di hadapan hukum dan memperoleh kesempatan yang
sama dalam segenap bidang kehidupan sesuai dengan potensi dan kemampuan yang
dimilikinya.
f. Keberadaan
g. Keberadaban adalah keadaan yang menggambarkan setiap komponen dalam
kehidupan bersama berpegang teguh pada peradaban yang mencerminkan nilai luhur
budaya bangsa.Beradab menurut bangsa Indonesia adalah apabila nilai yang
terkandung dalam sila realisasi sebagai acuan pola fikir dan pola tindik
2. Kedudukan Nilai,Norma dan Moral dalam masyarakat
a) Kedudukan Nilai dalam masyarakat
Kehidupan manusia dalam masyarakat, baik sebagai pribadi maupun sebagai
masyarakat, senanti asaberhubungan dengan nilai-nilai, norma dan moral.Nilai adalah sesuatu
yang berharga, berguna, indah, dan memperkaya batin yang menyadarkan manusiaakan
harkat dan martabatnya. Nilai merupakan salah satu wujud kebudayaan, disamping sistem
sosialdan karya. Cita-cita, gagasan, konsep, ide tentang suatu hal adalah wujud kebudayaan
sebagai sistemnilai. Olah karena itu nilai dapat dihayati sebagai kebudayaan dalam wujud
kebudayaan abstrak. Untukmengidentifikasi nilai-nilai yang terdapat dalam kehidupan
masyarakat ada 6 macam nilai:
b)Norma

14
Norma adalah petunjuk tingkah laku yang harus dijalankan dalam kehidupan sehari-
hariberdasarkan motivasi tertentu. Norma sesungguhnya perwujudan martabat manusia
sebagaimakhluk budaya, sosial, moral dan religi. Suatu kesadaran dan sikap luhur yang
dikehendakioleh tata nilai yang harus dipatuhi. Oleh karena norma dalam
perwujudannya dapat berupanorma agama, norma filsafat, kesusilaan, hukum, dan
norma sosial
d) Kedudukan Moral dalam masyarakat
Moral adalah ajaran tentang hal yang baik dan buruk, yang menyangkut perilaku
manusia. Seseorangyang taat dan patuh pada aturan-aturan, kaidah dan norma yang berlaku
dalam masyarakatnya diasudah dianggap sesuai dan bertindak benar secara moral. Moral
dalam perwujudannya dapat berupaaturan, prinsip-prinsip yang benar, yang baik, yang terpuji
dan mulia. Moral dapat berupa kesetiaan,kepatuhan terhadap nilai dan norma yang mengikat
kehidupan masyarakat, negara dan bangsa.Moral dapat dibedakan seperti moral ketuhanan
atau agama, moral filsafat, etika, hukum, ilmu dansebagainya. Nilai, Norma, dan Moral
secara bersama mengatur kehidupan masyarakat dalamberbagai aspeknya. Pancasila secara
filsafat mengandung nilai-nilai yang bersifat Fundamental,universal, mutlak dan abadi dari
Tuhan yang Maha Esa yang tercermin dalam inti kesamaan ajaran-ajaran agama dalam kitab
sucinya, artinya di dalam nilai-nilai tersebut mengandung nilai moral, makaPancasila pun
mengandung nilai moral dalam dirinya.
3. Nilai-nilai Pancasila dalam budaya bangsa
Nilai-nilai moral Pancasila atau budi pekerti luhur tersebut di atas merupakan inti
kekuatan yang menyemangati dan juga mendorong budaya nasional untuk maju
dan berkembang. Selain itu, Pancasila juga kita akui sebagai dasar atau landasan
pedoman pengembangan dan sekaligus sebagai tujuan cita-cita kebudayaan nasional
Indonesia. Dengan penegasan ini berarti bahwa kebudayaan nasional harus dibina dan
dikembangkan atas dasar norma-norma Pancasila dan diarahkan pada
pengaktualisasian nilai-nilai yang tetap mencerminkan kepribadian Pancasila. Memang
pengaktualisasiannya tidak mungkin sama dan justru harus berkembang sesuai dengan
perkembangan zaman. Nilai-nilai dasarnya tetap tetapi nilai-nilai intrumennya perlu
dikembangkan agar Pancasila tidak ketinggalan zaman.
Nilai-nilai moral Pancasila atau budi pekerti luhur tersebut di atas merupakan inti
kekuatan yang menyemangati dan juga mendorong budaya nasional untuk maju
dan berkembang. Selain itu, Pancasila juga kita akui sebagai dasar atau landasan
pedoman pengembangan dan sekaligus sebagai tujuan cita-cita kebudayaan nasional

15
Indonesia. Dengan penegasan ini berarti bahwa kebudayaan nasional harus dibina dan
dikembangkan atas dasar norma-norma Pancasila dan diarahkan pada
pengaktualisasian nilai-nilai yang tetap mencerminkan kepribadian Pancasila. Memang
pengaktualisasiannya tidak mungkin sama dan justru harus berkembang sesuai dengan
perkembangan zaman. Nilai-nilai dasarnya tetap tetapi nilai-nilai intrumennya perlu
dikembangkan agar Pancasila tidak ketinggalan zaman. Nilai-nilai moral Pancasila atau budi
pekerti luhur tersebut di atas merupakan inti kekuatan yang menyemangati dan juga
mendorong budaya nasional untuk maju dan berkembang. Selain itu, Pancasila
juga kita akui sebagai dasar atau landasan pedoman pengembangan dan sekaligus
sebagai tujuan cita-cita kebudayaan nasional Indonesia. Dengan penegasan ini berarti bahwa
kebudayaan nasional harus dibina dan dikembangkan atas dasar norma-norma Pancasila
dan diarahkan pada pengaktualisasian nilai-nilai yang tetap mencerminkan
kepribadian Pancasila. Memang pengaktualisasiannya tidak mungkin sama dan justru harus
berkembang sesuai dengan perkembangan zaman. Nilai-nilai dasarnya tetap tetapi nilai-nilai
intrumennya perlu dikembangkan agar Pancasila tidak ketinggalan zaman.
a) Nilai Ketuhanan Yang Maha Esa
Keyakinan adanya Tuhan Yang Maha Esa bukanlah suatu kepercayaan yang tidak
dapat dibuktikankebenarannya melalui penalaran, melainkan suatu kepercayaan yang
berpangkal dari kesadaranmanusia sebagai makhluk Tuhan. Keyakinan
yang demikian maka negara Indonesia berdasarkanketuhanan Yang Maha Esa, dan
negara memberi jaminan sesuai dengan keyakinannya, dan untukberibadat menurut
agama dan kepercayaannya.Sebagai sila pertama menjadi sumber pokok nilai-nilai
kehidupan, yang menjiwai dan mendasari sertamembimbing perwujudan kemanusiaan
yang adil dan beradab, penggalangan persatuan Insonesiayang telah membentuk RI
yang berdaulat penuh, bersifat kerakyatan yang dipimpin oleh hikmatkebijaksanaan
dalam permusyawaratan/perwakilan untuk mewujudkan keadilan sosial bagi
seluruhrakyat Indonesia. Hakekat pengertian nilai-nilai diatas sesuai dengan
Pernyataan dalam PembukaanUud 1945 yaitu keyakinan atas berkat rahmat Tuhan
Yang Maha Esa. Dalam sial pertama ini tercakupnilai religi yang mengatur hubungan
negara dan agama, sehubungan dengan manusia dengan SangPencipta, serta nilai
yang menyangkut hak asasi yang paling asasi.
b) Nilai Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
Dalam sila ini merupakan norma untuk menilai apa pun yang menyangkut
kepentinganmanusia sebagai makhluk Tuhan yang mulai dengan kesadaran martabat

16
dan derajatnya,nilai-nilai dalam sila ini adalah refleksi dari martabat serta harkat
manusia yang memilikipotensi kultural. Menurut sila ini setiap manusia Insonesia
adalah bagian dari warga dunia,yang meyakini adanya prinsip persamaan hak dan
martabatnya sebagai hamba Tuhan.
c) Nilai Persatuan Indonesia
Sila ketiga ini meliputi makna persatuan dan kesatuan dalam arti Ideologis, ekonomi,
politik, sosialbudaya, dan keamanan. Nilai persatuan ini dikembangkan dari
pengalaman sejarah bangsa Indonesia,yang senasib dan didorong untuk mencapai
kehidupan kebangsaan yang bebas dalam wadah negarayang merdeka dan berdaulat.
Dan bertujuan untuk memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskankehidupan
bangsa, serta mewujudkan perdamaian dunia yang abadi. Sila ini mengandung nilai-
nilaikerohanian dan nilai etis yang mencakup kedudukan dan martabat manusia
Indonesia untukmenghargai keseimbangan antara kepentingan pribadi
dan masyarakat. Nilai yang menjunjung tinggitradisi kejuangan dan kerelaan untuk
berkorban dan membela kehormatan bangsa dan negara.
d) Nilai Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan
Perwakilan
Dalam sila ini, diakui bahwa negara RI menganut asas demokrasi yang bersumber
kepada nilai-nilai kehidupan yang berakar dalam budaya bangsa Indonesia.
Perwujudan demokrasi itu dipersepsi sebagaipaham kedaulatan rakyat, yang
bersumber nilai kebersamaan, kekeluargaan, dan kegotongroyongan.
e) Nilai Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Nilai-nilai yang terkandung dalam sial ini meliputi nilai keselarasan, keseimbangan,
dan keserasianyang menyangkut hak dan kewajiban yang dimiliki oleh rakyat
Indonesia, tanpa membedakan asalsuku, agama yang dianut, keyakinan politik, serta
tingkat ekonominya. Didalam sila ini punterkandung nilai kedermawaan kepada
sesama, memberi tempat kepada sikap hidup hemat,sederhana, dan kerja keras.Sila
kelima ini juga mengembangkan nilai untuk menghargai karya, dan norma yang
menolakadanya kesewenang-wenangan, serta pemerasan kepada sesama. Juga
mengandung nila vitalyaitu keniscayaan secara bersama mewujudkan kemajuan yang
merata dan berkeadilan sosial,dalam makna untuk menjunjung tinggi harkat dan
martabat manusia. Nilai-nilai yang tercakupdalam sila ini memberi jaminan untuk
mencapai taraf kehidupan yang layak dan terhormat sesuaidengan kodratnya, dan
menempatkan nilai demokrasi dalam bidang ekonomi dan sosial.

17
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pada tanggal 17 Agustus 1945 Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya, keesokan
harinya tanggal 18 Agustus disahkannya Undang-Undang Dasar 1945 termasuk Pembukaan
UUD 1945 di mana di dalamnya termuat isi rumusan lima prinsip sebagai satu dasar negara
yang diberi nama Pancasila.
Proses Perumusan dasar negara berlangsung dalam sidang-sidang Dokuritzu Zyumbi
Tyoosakat (Badan Penyelidik Usaha-Usaha kemerdekaan, selanjutnya disebut BPUPKI) yang
dilanjutkan dalam sidang-sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).
Nilai yang terkadung dalam Sila Ketuhanan Yang Maha Esa antara lain: Percaya dan
takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama masing-masing menurut dasar
kemanusiaan yang adil dan beradap. Nilai yang terkadung dalamS ila Kemanusiaan yang
Adil dan Beradab yaitu: Mewujudkan jual beli derajad, jual beli hak dan jual beli kewajiban
antara sesama manusia. Nilai yang terkadung dalam Sila Persatuan Indonesia yaitu Bangsa
harus tetap menjunjung tinggi azas Bhinneka Tunggal Ika. Menolak paham yang
menyimpang dari Pancasila
Nilai yang terkadung dalam Sila kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat mahir dalsaya
Permusyawarat sebuah Perwakilan yaitkan Mengakui dan menjunjung tinggi dia rakyat
Kemudian nilai yang terkandung dalam Sila keadilan sosial bagi seluruh rakya Indonesia
yaitu Keadilan sosial berarti keadilan yang berlaku dalam masyarakat di segala bidang
kehidupan, baik bahan maupun spiritual Seluruh rakyat Indonesia berhak mendapatkan
perlakuan yang adil dalam bidang hukum, politik, sosial, ekonomi, dan budaya.

B. Saran
Apabila nilai sila Pancasila ini betul-betul dimengerti tentu bisa memusnahkan tingkat
kesenjangan dan kejahatan moral dalam aktivitas bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

18
DAFTAR PUSTAKA

Kaelan,M.S. 2010. Pendidikan Pancasila.Yogyakarta:Paradigma.


Netral, Harian.Pengertian Filsafat atau Filosofi Menurut Para Ahli.16 Desember 2016
http://hariannetral.com/2014/10/pengertian-filsafat-atau-filosofi-menurut-para ahli.html#
Silvia, Febi.Pancasila Sebagai Sistem Filsafat.16 Desember 2016.
http://febisilvia48.wordpress.com/2013/05/07/pancasila-sebagai-sistem-filsafat/
Wikipedia.Pancasila.16 Desember 2016.
http://id.wikipedia.org/wiki/Pancasila

19

Anda mungkin juga menyukai