Anda di halaman 1dari 9

TUGAS MAKALAH

“AL-QURAN SEBAGAI PEDOMAN HIDUP ”


Guru : Fathul Aziz Salim, Q.H., S.Pd.I

Disusun Oleh :
LENA
NIKEN
MAGA
IPAN
ZARGI

SEKOLAH MENENGAH ATAS ISLAM

BINA INSANI
LANGKO

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan Rahmat dan
HidayahNya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Al-Quran
Sebagai Pedoman Hidup”. Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk menambah pengentahuan
penyusun dan untuk memenuhi tugas mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

Demi kesempurnaan makalah ini, penyusun mohon kritik dan saran dari pembaca
yang bersifat membangun.

Demikianlah makalah ini kami buat semoga dapat bermanfaat bagi para pembaca
semua, apabila ada kekurangan mohon maaf sebesar-besarnya.

Langko, Oktober 2022

Penyusun

~2~
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................i

DAFTAR ISI..............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................4

1.1 Latar Belakang Masalah.......................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................5

2.1 Pengertian Al – Qur’an sebagai petunjuk terbaik................................................5

2.2 Bukti – bukti kebenaran Al – qur’an....................................................................6

2.3 Al – qur’an dan ilmu pengetahuan.......................................................................6

BAB III PENUTUP..................................................................................................8

3.1 Kesimpulan..........................................................................................................8

3.2 Saran.....................................................................................................................8

DAFTAR PUSAKA..................................................................................................9

~3~
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah


Al-Qur’an secara harfiah berarti bacaan yang mencapai puncak kesempurnaan.
Al-Qur’an berarti bacaan yang maha sempurna dan maha mulia. Kitab suci yang
diturunkan kepada nabi Muhammad SAW antara lain dinamai Al-Kitab dan Al-Qur’an
(bacaan yang sempurna). Fungsi Al-Qur’an adalah petunjuk semua kisah dalam Al-
Qur’an yang berkaitan dengan sejarah umat – umat terdahulu merupakan realitas yang
bersifat pasti dan tidak diragukan lagi kebenarannya.
Para sahabat menyadari bahwa Al-Qur’an adalah seruan Allah SWT mengikuti
cara sahabat dalam memahami Al-Qur’an dan terus berusaha menggali makna dibalik
firman Allah SWT. Ini akan menghantarkan seseorang pada pemahaman tafsir yang
benar. Selain akan memperluas pengetahuannya terhadap Al-Qur’an juga akan
mempertajamkan matahari dan kemampuan abtraksinya. Dengan demikian tidak butuh
lagi metodologi yang beragam dan cendrung bertele – tele dalam mengaji Al-Qur’an.
Kesadaran bahwa Al-Qur’an memuat berbagai penjelasan tentang berbagai
persoalan, merangkum banyak kebenaran didalamnya maka pada saat itu ia akan
menyadari betapa besarnya manfaat Al-Qur’an bagi kehidupan.

1.2. Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah pada makalah ini yaitu :
1. Apa yang dimaksud dengan Al-Qur’an sebagai petunjuk umat islam?
2. Apa yang dimaksud bukti kebenaran Al-Qur’an?
3. Apa yang dimaksud dengan Al-Qur’an dan ilmu pengetahuan?

~4~
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Al-Qur’an sebagai Petunjuk Umat Islam


Al-Qur’an memberikan petunjuk, mengarahkan, memerintahkan dan mendorong
setiap orang. Semua yang ada didalamnya yang terbaik. Baik itu yang terkait dengan
akidah (ideologi), akhlak, perilaku, politik, produksi dan sebagainya, sedangkan yang
terkait dengan persoalan kaidah, sesunguhnya akidah yang ditanamkan oleh Al-Qur’an
adalah akidah yang memiliki fungsi. Ada kemampuan untuk memperbaiki hati
didalamnya, selain sumber energi dan kesempurnaannya. Akidah tersebut mampu
mengisi relung – relung hati dengan rasa cinta kepada Allah SWT.
Al-Qur’an mengajarkan kita agar berprilaku dengan akhlak karimah, seperti :
kesabaran, murah hati, memaafkan, etika yang baik. Demikian yang terkait dengan
ajaran agama yang diajarkan dalam Al-Qur’an tidak ada satu pun perbuatan yang lebih
baik dari yang dianjurkan oleh Al-Qur’an dalam kaedahnya bersifat umum. Kaedah ini
tidak mungkin dijelaskansecara terinci, semua perincian yang ada didalam Al-Qur’an
dan Hadist baik berupa perintah, larangan atau berita – berita. Semua ini bertujuan
untuk menjelaskan secara definitif kaedah ini.
Al-Qur’an adalah kitab terbaik yang diturunkan kepada Rasul yang terbaik,
hambanya, orang pilihannya dan makhluk yang terbaik. Dalam Al-Qur’an menjelaskan
sebagaimana Alla SWT berfirman :

َ ‫ك ِب َم َث ٍل ِإاَّل ِجْئ ٰ َن‬


‫ك ِب ْٱل َح ِّق َوَأحْ َس َن َت ْفسِ يرً ا‬ َ ‫َواَل َيْأ ُتو َن‬
Artinya :Tidaklah orang-orang kafir itu datang kepadamu (membawa) sesuatu yang
ganjil, melainkan Kami datangkan kepadamu suatu yang benar dan yang paling baik
penjelasannya1.(Qs. Al-Furqon :33)

Keutamaan Al-Qur’an kemuliaannya dan kedudukannya yang tinggi adalah


sesuatu yang tidak asing bagi umat islam. Ia adalah kitab Allah tuhan seluruh alam dan
firman pencipta seluruh makhluk. Siapa yang mengamalkannya akan mendapat pahala.
Sesungguhnya nilai dan keutamaan Al-Qur’an tergantung pada nilai dan keutamaan zat
yang bersifati dengannya. Al-Qur’an adalah kalam Allah dan sifatnya.
2.2. Bukti – bukti kebenaran Al-Qur’an
1
Maksudnya: Setiap kali mereka datang kepada Nabi Muhammad s.a.w membawa suatu hal yang aneh berupa
usul dan kecaman, Allah menolaknya dengan suatu yang benar dan nyata
~5~
Walaupun Al-Qur’an menjadi bukti kebenaran Nabi Muhammad, tapi fungsi
utamanya adalah menjadi petunjuk untuk seluruh umat islam. Petunjuk yang dimaksud
adalah petunjuk agama atau bisa sebagai syariat. Bukti kebenaran Al-Qur’an itu
dikemukakan dalam tantangan yang bersifat bertahap. Ada empat tahapan yaitu
1. Menentang siapa pun yang meragukannya untuk menyusun semacam Al-Qur’an
secara keseluruhan.
2. Menentang mereka untuk menyusun seluruh surat semacam Al-Qur’an
3. Menentang mereka untuk menyusun satu surat saja semacam Al-Qur’an
4. Menentang mereka untuk menyusun sesuatu seperti atau lebih kurang sama dengan
satu surat dari Al-Qur’an.

Dari celah – celah redaksinya ditemukan tiga bukti kebenarannya :


1. Keindahan, keserasian, dan keseimbangan kata-katanya.
2. Pemberitaan gaib yang diungkapkannya
3. Isyarat – isyarat ilmiahnya sungguh mengagumkan ilmuan masa kini.

Sebagian besar yang diungkap oleh Al-qur’an adalah sifat – sifat Allah yang
terangkum dalam asamaul husna, sebagai contoh : Allah SWT memperkenalkan dirinya
dengan nama Allah, dia adalah Al-Malik (Maha Merajai) dan masih banyak yang lain.
Tidak ada satu pun makhluk yang menandingi sifat – sifatnya yang baik (asmaul
Husna).
Memahami asmaul husna merupakan kunci ma’rifatullah, jika tidak mana mungkin ada
mengetahui Allah dan memujinya. Allah berfirman yang artinya :

“Dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan
jangan tolong – menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran”.

Tolong menolong yang dimaksud disini meliputi seluruh bentuk kebajikan dan
kebaikan, sedangkan takwa meliputi kesucian dan sikap mawas diri dari berbagai
bentuk kemaksiatan dan dosa.

2.3. Al-Qur’an dan Ilmu Pengetahuan


Membahas hubungan Al-Qur’an dan ilmu pengetahuan bukan dinilai dengan
banyaknya cabang-cabang ilmu pengetahuan yang tersimpul didalmnya, bukan pula
dengan menunjukkan kebenaran teori – teori ilmiah.

~6~
Membahas hubungan antara Al-Qur’an dan ilmu pengetahuan bukan dengan
melihat, misalnya : adakah teori relavitas atau bahasan tentang angkasa luar, ilmu
komputer tercantum dalam Al-Qur’an, tetapi yang lebih utama adalah melihat adakah
jiwa aya- ayatnya menghalangi kemajuan ilmu pengetahuan atau sebaliknya.
Kemajuan ilmu pengetahuan bukan hanya terbatas dalam bidang – bidang
tersebut, tetapi tergantung pula pada sekumpulan syarat – syarat psikologis dan social
yang mempunyai pengaruh negative dan positif sehingga dapat menghambat kemajuan
ilmu pengetahuan atau mendorongnya lebih jauh. Ini menunjukkan bahwa kemajuan
ilmu pengetahuan tidak hanya di nilai dengan apa yang dipersembahkannya kepada
masyarakat, tetapi juga diukur dengan wujudnya suatu iklim yang dapat mendorong
kemajuan ilmu pengetahuan itu. Didalam Al-Qur’an tersimpul ayat – ayat yang
menganjurkan untuk mempergunakan akal pikiran dalam mencapai hasil.
Salah satu faktor terpenting yang dapat menghalangi perkembangan ilmu
pengetahuan terdapat dalam diri manusia dalam menilai suatu ide. Ide yang dibawa Al-
Qur’an adalah bahwa ide – ide tersebut mempunyai hubungan yang sangat erat dengan
pribadi Rasulullah SAW.
Al-Qur’an tidak menginginkan masyarakat baru yang dibentuknya memandang
atau menilai suatu ide apapun coraknya hanya terbatas sampai fase kedua saja. Untuk
lebih menekankan kepentingan ilmu pengetahuan dalam masyarakat, Al-Qur’an
memberikan pertanyaan – pertanyaan yang merupakan ujian kepada mereka.

~7~
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Kita perlu mengetahui / memahami bahwa sesungguhnya manusia itu adalah
makhluk yang lemah. Didalam kandungan Al-Qur’an mengajarkan kita agar berprilaku
dengan akhlak karimah, seperti : kesabaran, murah hati dan lain – lain. Kita sebagai
umat islam wajib memahami dan mempelajari dengan baik supaya kita tidak terjerumus.
Al-Qur’an itu kitab terbaik yang diturun melalui Jibril sebagai mukjizat Nabi
Muhammad SAW. Al-Qur’an diturunkan sebagai petunjuk hidup umat islam. Semua
kisah yang ada didalam Al-Qur’an yang berkaitan dengan sejarah umat – umat
terdahulu merupakan realitas yang bersifat pasti dan tidak diragukan lagi kebenarannya.

3.2. Saran
Alhamdulillah segala puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas
rahmatnya dan hidayahnya yang telah memberikan kesempatan untuk saya hingga saya
bisa menulis makalah ini, dan dengan kekurangan – kekurangan yang ada pada
penulisan maka dari itu saya mengharap saran dan kritik untuk menuju kepada yang
lebih baik.
Penulis menyarankan kepada para pembaca agar lebih baik memahami tentang
Al-Qur’an yang lebih dalam supaya umat islam memahami dan mempelajari. Ungkapan
terimakasih kepada pembimbing sehingga terselesainya tulisan ini. Mudah-mudahan
Allah SWT meridhoi apa yang kita kerjakan. Amin

~8~
DAFTAR PUSTAKA

Ash-shadi, abdur Razzaq, Berzikir cara nabi, hikmah, Jakarta, 2007

Shihab, M. Quraish, membumikan Al-Qur’an, mizan Bandung, 2007

Shihab, M.Quraish, lentera Al-Qur’an, mizan, Bandung, 2008.

http://tafsiralazhar.net46.net/myfile/S-Al-Furqon/Al_Furqon_25_34.htm

~9~

Anda mungkin juga menyukai