Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

AL – QUR’AN SUMBER HUKUM ISLAM

YANG PERTAMA DAN UTAMA

Pengantar Studi Islam : Pendidikan Agama Islam

Dosen : Komarudin S.Pd

DI SUSUN OLEH :

1. Elda Apriani (KA0222230058)


2. Rifat Akbar Maulana (MI0222230259)
3. Wanda Febrina (KA0222230101)

AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

CITRA BUANA INDONESIA

2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena dengan karunia-
Nya kami dari kelompok 6 dapat menyelesaikan Makalah Pendidikan Agama Islam
yang berjudul “ Alqur’an Sumber Hukum Islam yang Pertama dan Utama”. Tujuan
penulisan makalah ini untuk menambah pengetahuan kepada pembaca tentang
Alqur’an. Disamping itu, makalah ini diajukan guna memenuhi salah satu tugas
mata kuliah Pendidikan Agama Islam. Manusia, sebagai makhluk ciptaan Allah
SWT yang paling sempurna harus sadar akan keberadaan dirinya, tidak takut untuk
mengubah kehidupannya menjadi lebih baik dan tidak berhenti untuk terus
menimba ilmu dalam kehidupan guna keluar dari kebodohan imannya dan menuju
peningkatan nilai dan kecerdasan takwa dirinya kepada Sang Maha Cipta. Kami
menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada makalah ini dengan segala
kerendahan hati kami menerima kritik dan saran. Semoga makalah ini menjadi
pelita bagi individu yang ingin mengembangkan kepribadian dirinya. Amin.

Sukabumi, Februari 2023

Tim Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... ii


DAFTAR ISI .................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
1.1 Latar belakang ........................................................................................ 1
1.2 Rumusan masalah ................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................... 2
2.1 Pengertian Al-Qur’an ............................................................................. 2
2.2 Keutamaan Al-Qur’an ............................................................................ 2
2.3 Fungsi Al-Qur’an .................................................................................... 3
2.4 Pokok-pokok kandungan dalam Al-Qur’an ......................................... 4
2.5 Komponen dasar hukum Al-Qur’an ..................................................... 5
2.6 Keistimewaan Al-Qur’an ........................................................................ 6
BAB III PENUTUP ....................................................................................... 7
3.1 Kesimpulan .............................................................................................. 7
3.2 Saran ......................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 8

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Sumber ajaran Islam ialah segala sesuatu yang dijadikan dasar, acuan, atau
pedoman syariat Islam. Agama Islam bersumber dari Alquran yang memuat wahyu
Allah dan al-Hadis yang memuat Sunah Rasulullah. Sumber hukum islam
merupakan rujukan,landasan,atau dasar yang utama dalam pengambilan hukum
Islam. Oleh karena itu, segala ketentuan dalam kehidupan harus bersumber atau
berpedoman pada hukum tersebut.

Pada umumnya para ulama fikih sependapat bahwa sumber hukum


Islam yang utama adalah Alquran dan hadist. Dalam sabdanya Rasulullah SAW
bersabda, “ Aku tinggalkan bagi kalian dua hal yang karenanya kalian tidak akan
tersesat selamanya, selama kalian berpegang pada keduanya, yaitu Kitab Allah
dan sunahku.” (HR. Malik, Baihaqy). Dan di samping itu pula para ulama fikih
menjadikan ijtihad sebagai salah satu dasar hukum Islam, setelah Alquran dan
hadist.

Berijtihad adalah berusaha sungguh-sungguh dengan memperguna kan


seluruh kemampuan akal pikiran, pengetahuan dan pengalaman manusia yang
memenuhi syarat untuk mengkaji dan memahami wahyu dan sunah serta
mengalirkan ajaran.

1.2 Rumusan masalah

1. Apa pengertian Al-Qur’an?

2. Apa saja keutamaan Al-Qur’an?

3. Apa fungsi dan contoh penerapan Al-Qur’an?

4. Apa saja pokok-pokok kandungan dalam Al-Qur’an?

5. Apa saja komponen dasar hukum Al-Qur’an?

6. Apa saja keistimewaan Al-Qur’an?

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Al-Qur’an

Secara etimologi Alquran berasal dari kata qara’a, yaqra’u, qiraa’atan,


atau qur’anan yang berarti mengumpulkan (al-jam’u) dan menghimpun (ad-
dlammu). Sebagaimana firman Allah dalam Q.S Al Qiyamah : 17-18 :

“Sesungguhnya atas tanggungan Kamilah mengumpulkannya dan


‘membacanya’. Jika Kami telah selesai membacakannya, maka ikutilah ‘bacaan’
itu”.

Sedangkan secara terminologi (syariat), Alquran adalah mukjizat terbesar


Nabi Muhammad SAW, bahkan terbesar pula dibandingkan mukjizat para nabi
sebelumnya. Alquran membenarkan kitab-kitab sebelumnya dan menjelaskan
hukum-hukum yang telah ditetapkan sebelumnya. Seperti dalam ayat yang artinya:

“Tidak mungkin Alquran ini dibuat oleh selain Allah. Akan tetapi ia
membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya dan menjelaskan hukum-hukum yang
ditetapkannya. Tidak ada keraguan di dalamnya dari Tuhan semesta alam” (Q.S.
Yunus: 37).

Al-Qur’an yaitu kitab suci umat Islam yg berisi firman Allah yg diturunkan
kepada Nabi Muhammad SAW dengan perantaraan malaikat Jibril untuk dibaca,
dipahami dan diamalkan sebagai petunjuk atau pedoman hidup bagi umat manusia.
Al-Qur’an mempunyai kedudukan qat’I al-wurud yaitu kebenaran beritanya
absolut (mutlak).

2.2 Keutamaan Al-Qur’an

Keutamaan Alquran ditegaskan dalam sabda Rasulullah, antara lain:

1. Sebaik-baik orang di antara kamu, ialah orang yang mempelajari Alquran


dan mengajarkannya (HR. Tirmidzi)
2. Umatku yang paling mulia adalah Hafiz (penghafal) Alquran (HR.
Tirmidzi).

2
3. Orang-orang yang mahir dengan Alquran adalah beserta malaikat-
malaikat yang suci dan mulia, sedangkan orang membaca Alquran dan
kurang fasih lidahnya berat dan sulit membetulkannya maka baginya
dapat dua pahala (HR. Muslim).
4. Sesungguhnya Alquran ini adalah hidangan Allah, maka pelajarilah
hidangan Allah tersebut dengan kemampuanmu (HR. Bukhari-Muslim).
5. Bacalah Al-Qur’an, karena sesungguhnya ia akan menjadi syafaat bagi
para pembacanya di hari kiamat (HR. Muslim).

2.3 Fungsi Al-Qur’an


Fungsi Al-Qur’an dalam agama Islam :
1. Al-Huda (Petunjuk)
Dalam Al Quran ada tiga posisi Al Quran yang fungsinya sebagai
petunjuk. Al Quran menjadi petunjuk bagi manusia secara umum, petunjuk
bagi orang-orang yang bertakwa dan petunjuk bagi orang-orang yang
beriman.
2. Al-Furqon (Pemisah)
Fungsi Al Quran sebagai pemisah adalah dapat memisahkan antara
yang hak dan yang batil, atau antara yang benar dan yang salah. Di dalam
Al Quran dijelaskan beberapa hal mengenai yang boleh dilakukan atau yang
baik dan yang tidak boleh dilakukan atau yang buruk.
3. Al-Asyifa (Obat)
Al Quran bisa menjadi obat penyakit mental di mana membaca Al
Quran dan mengamalkannya dapat terhindar dari penyakit hati atau mental.
Meskipun Al Quran hanya sebatas tulisan saja, namun membacanya dapat
memberikan pencerahan bagi setiap orang yang beriman.
4. Al-mau’izah (Nasihat)
Di dalam Al Quran terdapat banyak pengajaran, nasihat-nasihat,
peringatan tentang kehidupan bagi orang-orang yang bertakwa yang
berjalan di jalan Allah. Nasihat yang terdapat di dalam Al Quran biasanya
berkaitan dengan sebuah peristiwa atau kejadian, yang bisa dijadikan
pelajaran bagi orang-orang di masa sekarang atau masa setelahnya.

3
Fungsi Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari :
1. Petunjuk jalan yang lurus
2. Sumber pokok ajaran islam
3. Membimbing manusia menjalani kehidupan
4. Tuntunan dan hukum untuk menjalani kehidupan
5. Menguatkan iman

Contoh penerapan Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari :


1. Berlaku adil
2. Menjadi pribadi yang selalu bersyukur
3. Menjadi pribadi bertaqwa
4. Meyakini dan memahami bahwa Al-qur’an ajaran yang sempurna
5. Menyebarluaskan ajaran Al-Qur’an

2.4 Pokok-pokok kandungan dalam Al-Qur’an


Pokok-pokok kandungan dalam Alquran antara lain:

1. Petunjuk tentang Akidah


Petunjuk akidah ini tentang keimanan akan keesaan Allah dan
kepercayaan kepastian adanya hari kebangkitan, perhitungan serta
pembalasan kelak.

2. Petunjuk tentang Syariah


Petunjuk mengenai syariah yaitu jalan yang harus diikuti manusia
dalam berhubungan dengan Allah dan dengan sesama insan demi
kebahagiaan hidup manusia di dunia ini dan di akhirat kelak.

3. Petunjuk tentang Akhlak


Mengenai akhlak yang baik dan buruk yang harus diindahkan oleh
manusia dalam kehidupan, baik kehidupan individual maupun kehidupan
sosial.

4
4. Kisah-kisah Umat Manusia di Zaman Lampau
Sebagai contoh kisah kaum Saba yang tidak mensyukuri karunia
yang diberikan Allah, sehingga Allah menghukum mereka dengan
mendatangkan banjir besar serta mengganti kebun yang rusak itu dengan
kebun lain yang ditumbuhi pohon-pohon yang berbuah pahit rasanya.

5. Berita tentang Zaman yang Akan Datang


Yakni zaman kehidupan akhir manusia yang disebut kehidupan
akhirat. Kehidupan akhirat dimulai dengan peniupan sangkakala (trompet)
oleh Malaikat Israil. “Apabila sangkakala pertama ditiupkan, diangkatlah
bumi dan gunung-gunung, lalu keduanya dibenturkan sekali bentur. Pada
hari itulah terjadilah kiamat dan terbelahlah langit”. (Qs al-Haqqah: 13-
16).

2.5 Komponen dasar hukum Al-Qur’an

Alquran mengandung tiga komponen dasar hukum, sebagai berikut:

1. Hukum I’tiqadiah (Akidah), yakni hukum yang mengatur hubungan


rohaniah manusia dengan Allah SWT dan hal-hal yang berkaitan dengan
akidah/keimanan yang berkaitan dengan keyakinan manusia kepada Allah
swt. Dan juga kepada para Malaikat, Kitab, Rasul serta hari akhir (kiamat).
2. Hukum Amaliah (Amal), yakni hukum yang mengatur secara lahiriah
hubungan manusia dengan Allah SWT, antara manusia dengan sesama
manusia. Hukum amaliah ini tercermin dalam Rukun Islam dan disebut
hukum syara/syariat. Hukum Amaliyah dibagi menjadi dua bagian, yakni :
• Pertama Muamalah ma’Allah yang berhubungan dengan Allah,
seperti shalat, puasa, zakat, haji dan lain sebagainya.
• Kedua Muamalah ma’an-Naas yang berhubungan langsung dengan
manusia baik secara pribadi maupun kelompok. Contohnya hukum
pernikahan, hukum waris, hukum pidana, dan lain sebagainya.
3. Hukum Khuluqiah (Etika), yakni hukum yang berkaitan dengan perilaku
normal manusia dalam kehidupan baik sebagai makhluk individual atau
makhluk sosial atau suatu perilaku yang berkaitan dengan kepribadian diri.

5
Diantaranya kejujuran, rendah hati, sikap dermawan dan menghindari sifat-
sifat buruk pada dirinya seperti halnya dusta, iri, dengki, sombong dan
sebagainya.

2.6 Keistimewaan Al-Qur’an


1. Al-Qur’an terjaga keasliannya
Berdasarkan firman Allah dalam Q.S Al-Isra ayat 88 yang artinya :
“ Katakanlah, sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul membuat yang
serupa (dengan) Al-Qur’an ini, mereka tidak akan dapat membuat yang
serupa dengannya. Sekalipun mereka saling membantu satu sama lain.”
2. Al-Qur’an pemberi syafa’at
Berdasarkan hadist dari Abu Umamah radhiyallahu’anhu, ia berkata bahwa
ia mendengar Rasullullah, “ Bacalah Al-Qur’an karena pada hari kiamat, ia
akan datang sebagai syafa’at untuk para pembacanya.” (H.R Muslim)
Al-Qur’an akan memberikan pertolongan kepada kita di hari kiamat.
3. Al-Qur’an adalah kitab pembawa kebenaran
Berdasarkan firman Allah dalam Q.S Al Maidah ayat 48, dalam ayat ini
Allah tegaskan bahwa Al-Qur’an merupakan pembenar kitab-kitab
sebelumnya.
4. Al-Qur’an mudah dihafal
Berdasarkan firman Allah dalam Q.S Al-Qamar ayat 17 yang artinya :
“ Dan sesungguhnya telah kami mudahkan Al-Qur’an untuk pelajaran,
maka adakah orang yang mengambil pelajaran? “
5. Al-Qur’an merupakan obat hati
Berdasarkan firman Allah dalam Q.S Al-Isra ayat 82 yang artinya :
“ Dan kami turunkan dari Al-Qur’an sesuatu yang menjadi penawar dan
rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al-Qur’an itu tidaklah
menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian. “

6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kedudukan Alqur’an sebagai sumber hukum islam yang utama. Karena, isi
Al-Qur’an merupakan firman Allah SWT yang sudah pasti kebenarannya dan sudah
terbukti bermanfaat jika diamalkan. Al-Qur’an selain dibaca mendapatkan
padahala, Al-Qur’an juga harus diamalkan oleh umat islam dalam kehidupan
sehari-hari agar menjadi pribadi yang lebih baik.

Al-Qur’an berfungsi sebagai petunjuk bagi manusia menuju kebenaran dan


pembeda antara hak dan bathil (benar dan salah). Dengan demikian, Al-Qur’an
berperan untuk mengajak manusia mewujudkan persaudaraan, persatuan,
solidaritas serta meningkatkan kualitas hidup berdasarkan ilmu pengetahuan.
Secara garis besar hukum yang dikandung Al-qur’an dalam tiga bidang yaitu
i’tiqadiah khuluqiah dan hukum amaliah.

3.2 Saran

Sebagai umat muslim sudah seharusnya melestarikan dan membudayakan


memahami al-qur’an. Hukum mempelajari al-Qur’an sudah dianjurkan oleh
Rasulullah SAW. Apalagi mahasiswa Islam harus mengerti al-qur’an karena mau
tidak mau mahasiswa pasti kembali pada masyarakat dan a-qur’an sangat
diperlukan dalam membenahi moral.

7
DAFTAR PUSTAKA

https://www.pa-tanggamus.go.id/berita-seputar-peradilan/77-kultum-pa-
tanggamus-keistimewaan-al-qur-an.html

https://ayoguruberbagi.kemdikbud.go.id/artikel/alquran-hadis-sebagai-pedoman-
hidup/

Endang Saifuddin Anshari, 1978. Kuliah Al Islam. Bandung : Pustaka

Anda mungkin juga menyukai