Anda di halaman 1dari 5

PENGARUH PENGETAHUAN IBU TERHADAP KEP PADA BALITA

D
I
S
U
S
U
N

Oleh :

NURUL ANNISA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES ACEH


PROGRAM STUDI D-IV GIZI
2018/2019
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kurang Energi Protein (KEP) masih merupakan masalah gizi diindonesia terutama
pada bayi dan balita.Berdasarkan Pantauan Status Gizi (PSG) 2017 yang dilakukan
Kementerian Kesehatan, bayi usia di bawah lima tahun (Balita) yang mengalami masalah gizi
pada tahun 2017 mencapai 17,8%, sama dengan tahun sebelumnya. Jumlah tersebut terdiri
dari Balita yang mengalami gizi buruk 3,8% dan 14% gizi kurang. menurut indeks Berat
Badan terhadap Usia (BB/U) sebanyak 9,5% Balita masuk kategori kurus dan turun
dibanding tahun sebelumnya. berdasarkan hasil Riskesdas 2018 prevalensi gizi kurang dan
gizi buruk pada balita (BB/U<-2SD) sekitar 17,7 %.

Target RPJMN untuk gizi buruk dan kurang tahun 2019 yaitu 17 %. Aceh termasuk
provinsi yang memiliki prevalensi gizi buruk dan kurang belum mencapai sasaran
berdasarkan riskesdas 2018 diprovinsi aceh prevalensi gizi buruk dan kurang yaitu kurang
lebih 24 %. Hasil psg 2017 tepatnya diaceh timur untuk masalah gizi buruk dan kurang
mencapai 32,5 % mengalami kenaikan sebesar 7,3 %.

B. RUMUSAN MASALAH

Status gizi yang baik sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembang balita yang pada
gilirannya akan menentukan kualitas sumber daya manusia dimasa mendatang. Sebaliknya
status gizi kurang dampaknya sangat merugikan karena akan menjadi beban tidak hanya pada
penderita gizi kurang tersebut tetapi juga bagi keluarganya, masyarakat dan negara. Status
gizi kurang pada balita disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya adalah pengetahuan ibu
tentang gizi. Sehingga menghasilkan rumusan masalah seperti dibawah ini :

1. Hubungan antara pengetahuan ibu tentang gizi terhadap status gizi pada balita
2. Jumlah asupan energi dan protein pada balita
3. Hubungan status ekonomi dengan status gizi pada balita

C. TUJUAN PENGUMPULAN DATA

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu tentang gizi dan status ekonomi dengan
status gizi pada balita diaceh timur.

2. Tujuan Khusus
 Untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu tentang gizi terhadap status gizi
pada balita diaceh timur
 Untuk mengetahui jumlah asupan energi dan protein pada balita diaceh timur
 Untuk mengetahui hubungan status ekonomi dengan status gizi pada balita diaceh
timur
D. KERANGKA TEORITIS

Faktor yang berhubungan dengan KEP ada dua. Penyebab langsung yang ingin dilihat
yaitu tingkat konsumsi energi dan tingkat konsumsi Protein. Sedangkan Penyebab tidak
langsung yaitu tingkat pengetahuan ibu tentang gizi, pendapatan keluarga.
Tingkat konsumsi energi

Tingkat konsumsi protein

KEP
Tingkat pengetahuan ibu tentang
gizi

Pendapatan keluarga

Variabel bebas Variabel terikat

E. HIPOTESIS

Berdasarkan landasan teori, maka hipotesis penelitian sebagai berikut:

1). Ada hubungan antara tingkat konsumsi energi dengan KEP.


2). Ada hubungan antara tingkat konsumsi protein dengan KEP.
3). Ada hubungan antara pendapatan keluarga dengan KEP.
4). Ada hubungan antara tingkat pengetahuan ibu tentang gizi dengan KEP.

F. DEFINISI OPERASIONAL

Variabel Definisi Parameter Alat ukur Skala Skor


operasional
Tingkat Keadaan 1. Tingkat Hasil Recall Ordinal Skor untuk
konsumsi zat kurang gizi konsum tingkat konsumsi
gizi yang si energi 1. Baik >
disebabkan 2. Tingkat 75 %
oleh konsum 2. Sedang
rendahnya si 60-75 %
konsumsi protein 3. Rendah
energi dan < 60%
protein
dalam
makanan
sehari-hari
sehingga
tidak
memenuhi
Angka
Kecukupan
Gizi (AKG).
Tingkat Pemahaman Pengetahuan kuesioner ordinal Skor untuk
pengetahuan ibu ibu : pengetahuan :
tentang gizi tentang 1. pengertian
kebutuhan makanan 1. tinggi > 75
nutrisi pada bergizi %
balita 2. makanan 2. sedang 60-
yang 75%
dianjurkan 3. kurang <
3. kebutuhan 60%
nutrisi yang
harus dipenuhi
4. akibat yang
ditimbulkan
apabila
kekurangan
nutrisi

Anda mungkin juga menyukai