Oleh
ANGGOTA KELOMPOK 11
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa
(Tuhan Yang Maha Esa) karena atas berkat dan rahmat-Nya makalah yang
berjudul Pengertian, Tujuan, dan Ruang Lingkup Pengawasan Mutu Makanan
ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Penyelesaian makalah ini juga tidak luput dari bantuan dan bimbingan dari
berbagai pihak, maka penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada :
1. I. G. P. Sudita Puryana,STP,MP
Selaku dosen pengajar Mata Kuliah Pengawasan Mutu Pangan yang
memberikan bimbingan, koreksi, serta pengarahan tentang tema yang
penulis angkat sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat pada
waktunya.
2. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah
membantu dalam proses pembuatan makalah baik secara material maupun
non material.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna, karena
masih banyak kekurangan-kekurangan yang perlu diperbaiki lagi melalui
pemberian saran dan kritik dari para pembaca yang budiman.
Akhirnya, penulis berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi
pembaca dan bisa menambah pengetahuan pembaca tentang pengertian, tujuan,
dan ruang lingkup dari pengawasan mutu makanan.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ............................................................................ i
DAFTAR ISI ........................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................... 2
1.2 Tujuan Penulisan ......................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pengawasan Mutu Makanan ..................................... 3
2.2 Tujuan Pengawasasn Mutu Makanan .......................................... 4
2.3 Ruang Lingkup Pengawasan Mutu Makanan .............................. 5
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ................................................................................. 8
3.2 Saran ............................................................................................ 8
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
mengkonsumsi makanan kadaluwarsa, tentu akan sangat membahayakan
kesehatan
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa pengertian dari pengawasan mutu makanan ?
1.2.2 Apa tujuan dari pengawasan mutu makanan ?
1.2.3 Apa saja ruang lingkup dari pengawasan mutu makann ?
1.3 Tujuan
Makalah ini bertujuan agar mahasiswa dapat :
1.3.1 Mengetahui pengertian dari pengawasan mutu makanan.
1.3.2 Mengetahui tujuan dari pengawasan mutu makanan.
1.3.3 Mengetahui ruang lingkup pengawasan mutu makanan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
pemasaran produk. Pengawasan mutu makanan ini mencakup pada produk pangan
baik pada produk segar, bahan mentah, maupun produk olahan.
Secara garis besar pengertian pengawasan mutu makanan ini adalah
mencakup lingkungan dari tingkat perusahaan sampai dengan tingkat nasional
yang mencakup semua aspek termasuk kebijaksanaan, standarisasi, pengendalian,
jaminan mutu, pembinaan mutu, dan perundang-undangan. Pengawasan mutu ini
mencakup semua jenis produk pangan serta segala cara pengolahan dan tingkat
berproduksi.
Pengawasan mutu makanan ini tidak terlepas dengan pengendalian mutu.
Pengendalian mutu ini diperuntukkan untuk perusahaan industri yang sistem
produksinya dapat dikendalikan. Misalnya adalah pengendalian untuk jenis,
jumlah, dan mutu produk. Pengendalian mutu ini bermaksud juga untuk mencegah
terjadinya pemalsuan makanan (food fraud) yang beredar di masyarakat. Adanya
pemalsuan makanan ini bermula dari keterbatasan lahan produksi dan terjadi
peningkatan kebutuhan pasar karena adanya peningkatan daya beli konsumen.
Adanya peningkatan kebutuhan pasar ini akan menyebabkan adanya inovasi dan
produksi produk baru untuk mensiasati kebutuhan konsumen yang meningkat.
4
2. Mengusahakan agar biaya inspeksi dapat menjadi sekecil mungkin
3. Mengusahakan agar biaya desain dari produk menjadi sekecil mungkin
4. Memperkecil biaya produksi
Tujuan dari pengawasan mutu makanan yakni :
1. Mengusahakan agar biaya produk dapat serendah mungkin.
2. Mengusahakan agar produk dapat masuk di pasaran (diterima konsumen).
3. Mengendalikan proses pembuatan produk sebagai umpan.
4. Memperkecil biaya pemeriksaan suatu makanan.
5
pengendalian mutu yaitu, penetapan standar (pengkelasan), penilaian kesesuaian
dengan standar (inspeksi dan pengendalian), serta melakukan tindak koreksi
(prosedur uji).
Masalah jaminan mutu merupakan kunci penting dalam keberhasilan
usaha. Menurut Hubeis (1997), jaminan mutu merupakan sikap pencegahan
terhadap terjadinya kesalahan dengan bertindak tepat sedini mungkin oleh setiap
orang yang berada di dalam maupun di luar bidang produksi. Jaminan mutu
didasarkan pada aspek tangibles (hal-hal yang dapat dirasakan dan diukur),
reliability (keandalan), responsiveness (tanggap), assurancy (rasa aman dan
percaya diri) dan empathy (keramahtamahan). Dalam konteks pangan, jaminan
mutu merupakan suatu program menyeluruh yang meliputi semua aspek mengenai
produk dan kondisi penanganan, pengolahan, pengemasan, distribusi dan
penyimpanan produk untuk menghasilkan produk dengan mutu terbaik dan
menjamin produksi makanan secara aman dengan produksi yang baik, sehingga
jaminan mutu secara keseluruhan mencakup perencanaan sampai diperoleh
produk akhir.
Ditingkat perusahaan, pengendalian mutu berkaitan dengan pola
pengelolaam dalam industri. Citra mutu suatu produk ditegakkan oleh pimpinan
perusahaan dan dijaga oleh seluruh bagian atau satuan kerja dalam
perusahaan/industri. Dalam industri yang maju, oengendalian mutu sama
pentingnya dengan kegiatan produksi. Penelitian dan pengembangan (R&D)
diperlukan untuk mengembangkan system standarisasi mutu perusahaan maupun
dalam kaitannya dengan analisis mutu dan pengendalian proses secara rutin.
Dalam kaitan dengan produksi, pengawasan mutu dimaksudkan agar mutu
produksi nasional berkembang sehingga dapat menghasilkan produk yang aman
serta mampu memenuhi kebutuhan dan tidak mengecewakan masyarakat
konsumen. Bagian pemasaran juga harus melaksanakan fungsi pengawasan mutu
menurut bidangnya. Kerjasama, kesinambungan, dan keterkaitan yang sangat erat
antar satuan kerja dalam organisasi perusahaan semuanya menuju satu tujuan,
yaitu mutu ptoduk yang terbaik.
Pengawasan mutu pangan juga mencakup penilaian pangan, yaitu kegiatan
yang dilakukan berdasarkan kemampuan alat indera. Cara ini disebut penilaian
6
inderawi atau organoleptik. Di samping menggunakan analisis mutu berdasarkan
prinsip-prinsip ilmu yang makin canggih, pengawasan mutu dalam industri
pangan modern tetap mempertahankan penilaian secara inderawi/organoleptik.
Nilai-nilai kemanusiaan yaitu selera, sosial budaya dan kepercayaan, serta aspek
perlindungan kesehatan konsumen baik kesehatan fisik yang berhubungan dengan
penyakit maupun kesehatan rohani yang berkaitan dengan agama dan kepercayaan
juga harus dipertimbangkan. Hal ini dikarenakan produk pangan merupakan salah
satukebutuhan manusia yang paling mendasar. Program pengawasan pangan
sebaiknya juga diintegrasikan antara inspeksi, food monitoring dan surveillance
dengan pendekatan rantai pangan, lintas sektor dan difokuskan pada
program prioritas. Prioritas pengawasan ini berdasarkan pendekatan risiko
(risk approach).
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pengawasan mutu makanan adalah suatu kegiatan yang dilakukan di
lingkungan industri makanan, jasa boga, maupun sistem penyelenggaraan
makanan di rumah sakit yang meliputi proses produksi, pengolahan, dan
pemasaran produk. Tujuan dari pengawasan mutu makanan yakni mengusahakan
agar biaya produk dapat serendah mungkin, mengusahakan agar produk dapat
masuk di pasaran (diterima konsumen), mengendalikan proses pembuatan produk
sebagai umpan, memperkecil biaya pemeriksaan suatu makanan. Pengawasan
mutu pangan mencakup penilaian pangan.
3.2 Saran
Diharapkan kepada seluruh mahasiswa untuk dapat memahami isi dari
materi ini. Diharapkan setelah mempelajari materi ini mahasiswa bisa menambah
wawasannya mengenai pengertian, tujuan, dan ruang lingkup pengawasan mutu
makanan.
8
DAFTAR PUSTAKA