OLEH KELOMPOK 10 :
2018
I. Judul : Analisis Pelabelan Makanan
II. Hari/Tanggal : Selasa, 18 September 2018
III. Tujuan :
a. Umum : Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami ketentuan
pelabelan yang terdapat pada produk makanan.
b. Khusus :
Mahasiswa dapat mengetahui contoh makanan dengan label
BPOM RI MD, ML dan PIRT
Mahasiswa dapat mengamati label dan membaca bagian-bagian
yang terdapat pada produk BPOM RI MD, ML, P-IRT.
Mahasiswa dapat mengetahui berat produk dan
membadingkannya dengan berat yang tertera pada kemasan.
IV. Prinsip :
Prinsip dari penilaian mutu pangan produk kemasan dalam negeri
(MD), produk kemasan yang berasal dari produk impor(ML) dan industri
rumah tangga (P-IRT) yaitu dengan melakukan identifikasi pada
kelengkapan pelabelan, menganalisa pelabelan kemasan dengan standar
pelabelan, serta menarik kesimpulan apakah produk tersebut aman dan
bermutu baik atau sebaliknya.
V. Dasar Teori :
Pengemasan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dan
mutlak diperlukan dalam persaingan dunia usaha seperti saat ini. Saat ini
kemasan merupakan faktor yang sangat penting karena fungsi dan
kegunaanya dalam meningkatkan mutu produk dan daya jual dari produk.
Kemasan produk dan label selain berfungsi sebagai pengaman
produk yang terdapat di dalamnya juga berfungsi sebagai media promosi
dan informasi dari produk yang bersangkutan. Kemasan produk yang
baik dan menarik akan memberikan nilai tersendiri sebagai daya tarik
bagi konsumen. Namun demikian, sampai saat ini kemasan produk masih
merupakan masalah bagi para pengelola usaha, khususnya Usaha Mikro
Kecil dan Menengah.
Secara lebih terperinci berikut ini adalah sekilas penjelasan
singkat tentang fungsi dan peranan kemasan dalam usaha pengolahan
makanan :
1. Sebagai wadah, perantara produk selama pendistribusian dari
produsen ke konsumen.
2. Sebagai Pelindung, kemasan di harapkan dapat melindungi
produk yang ada di dalamnya dari berbagai faktor penyebab
kerusakan baik yang disebabkan oleh faktor biologi, kimia
maupun fisika.
3. Memudahkan pengiriman dan pendistribusian, dengan
pengemasan yang baik suatu produk akan lebih mudah
didistribusikan.
4. Memudahkan penyimpanan, Suatu produk yang telah dikemas
dengan baik akan lebih mudah untuk di simpan.
5. Memudahkan penghitungan, dengan pengemasan jumlah atau
kuantitas produk lebih mudah di hitung.
6. Sarana informasi dan promosi
Label adalah suatu tanda baik berupa tulisan, gambar atau bentuk
pernyataan lain yang disertakan pada wadah atau pembungkus yang
memuat informasi tentang produk sebagai keterangan/ penjelasan dari
produk yang dikemas.
Terdapat hal-hal yang harus diperhatikan dalam membuat label
kemasan yaitu :
1. Label tidak boleh menyesatkan
Apa saja yang tercantum dalam sebuah label baik berupa
kata-kata, kalimat, nama, lambang, logo, gambar dan lain
sebagainya harus sesuai dengan produk yang ada di dalamnya.
2. Memuat informasi yang diperlukan
Label sebaiknya cukup besar (relatif terhadap kemasannya),
sehingga dapat memuat informasi atau keterangan tentang
produknya.
Menurut PP Republik Indonesia Nomor 69 Tahun 1999 tentang
label dan iklan pangan pada pasal 3 yaitu
1. Label sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) berisikan
keterangan mengenai pangan yang bersangkutan.
2. Keterangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sekurang-
kurangnya :
a. Nama Produk;
Nama Produk adalah nama dari makanan atau produk pangan
yang terdapat di dalam kemasan misalnya dodol nanas, keripik
pisang, keripik singkong dan lain sebagainya.
b. Daftar bahan yang digunakan (Komposisi)
Komposisi atau daftar bahan merupakan keterangan yang
menggambarkan tentang semua bahan yang digunakan dalam
pembuatan produk makanan tersebut.
c. Berat bersih atau isi bersih;
Berat bersih menggambarkan bobot atau volume produk yang
sesungguhnya. Apabila bobot produk berarti bobot produk yang
sesungguhnya tanpa bobot bahan pengemas.
d. Nama dan alamat pihak yang memproduksi atau memasukkan
pangan ke dalam wilayah Indonesia;
e. Tanggal, bulan, dan tahun kedaluwarsa.
Keterangan kadaluarsa adalah keterangan yang menyatakan umur
produk yang masih layak untuk dikonsumsi.
f. Label halal bagi yang dipersyaratkan
g. Tanggal/kode produksi
Kode produksi adalah kode yang menyatakan tentang batch
produksi dari produk pada saat pembuatan yang isinya tanggal
produksi dan angka atau hurup lainnya yang mencirikan dengan
jelas produk tersebut.
h. Nomor ijin edar bagi pangan olahan
Nomor ijin edar ini sebagai bukti bahwa produk tersebut telah
teruji dan dinyatakan aman untuk dikonsumsi.
VI. Alat dan Bahan:
Alat :
Timbangan
Tissue
Gunting
Gelas ukur
Bahan :
Vanessa roti sandwich coklat
Sari apel celup
Gery salut malkist
Good day carrebian nut
Oat choco
Adem sari ching ku
VII. Prosedur Kerja :
Adapun cara kerja pada pembuatan pengasaman acar wortel adalah
sebagai berikut :
Berat Bersih 18 gr 20 gr
2. PRODUK BPOM RI ML
PENGAMATAN MAKANAN MINUMAN
Nama Produk Oat Choco Adem Sari Ching
Ku
Nama Perusahaan PT. Interfood Sukses Kian Jo Canpack
Jasindo Sdn. Bhd ,
Malaysia
PT. Marketam
Indah, Jakarta
Berat Bersih 100 gr 325 ml
Komposisi Oat meal (40%), Air berkarbonat,
lemak kakao, krimer air, gula, apple
nabati, gula, juice, concentrate,
maltodekstrin, black tea(0,1%),
pengemulsi lesitin jasmine tea(0,1%),
kedelai. perisa sintetis
lemon honey,
garam, as. Sitrat,
perisa sintetik fresh
lime, ekstrak wheat
grass, ekstrak
krisan temum,
ekstrak mint.
Kode Produksi 17285-1 009B18
Nilai Gizi Energi total: 280 Energi total: 90
kkal kkal
Energi dr lemak: 170 Lemak total: 0
kkal Protein: 0
Lemak total: 19 gr KH total: 21 gr
Protein: 2 gr Gula: 21 gr
KH total: 27 gr Natrium: 70 mg
Gula: 12 gr
Natrium/sodium:
140 mg
Kadaluwarsa 21 Juli 2019 06 Agustus 2019
No Pendaftaran BPOM RI ML BPOM RI ML
530509452060 566509003000
Kode Halal MUI = -
00110080291216
IX. Pembahasan :
Pada praktikum kali ini kami melakukan penilaian mutu pangan dengan
membandingkn pelabelan pada kemasan dan standar pelabelan. Syarat
pelabelan makanan kemasan menurut PP Republik Indonesia Nomor 69 Tahun
1999 tentang label dan iklan pangan pada pasal 3 yaitu
1. Label sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) berisikan
keterangan mengenai pangan yang bersangkutan.
2. Keterangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sekurang-
kurangnya :
a. nama produk;
b. daftar bahan yang digunakan;
c. berat bersih atau isi bersih;
d. nama dan alamat pihak yang memproduksi atau memasukkan
pangan ke
e. dalam wilayah Indonesia;
f. tanggal, bulan, dan tahun kedaluwarsa.
g. Tanggal, bulan dan tahun kadaluwarsa
h. Label halal bagi yang dipersyaratkan
i. Tanggal/kode produksi
j. Nomor ijin edar bagi pangan olahan
X. Kesimpulan :
1. Pada praktikum kali ini kami melakukan penilaian mutu pangan dengan
membandingkn pelabelan pada kemasan dan standar pelabelan. Syarat
pelabelan makanan kemasan menurut PP Republik Indonesia Nomor 69
Tahun 1999 tentang label dan iklan pangan pada pasal 3
2. Makanan produk kemasan dalam negeri (MD), produk kemasan yang
berasal dari produk impor(ML) dan industri rumah tangga (P-IRT)
sudah memenuhi standar pelabelan sehingga aman untuk dikonsumsi
oleh konsumen.
3. Hasil penimbangan berat bersih yang diamati pada setiap produk
berbeda-beda, ada yang sesuai dengan berat produk yang tercantum
pada label dan ada yang tidak sesuai. Hal ini dapat dipengaruhi dengan
berat kemasan produk ataupun kelalaian petugas saat proses
pengemasan produk sehingga takaran berat bersih produk melebihi atau
bahkan kurang dari yang telah ditetapkan.
XI. Daftar Pustaka
Penanggung Jawab
(P07131216 005)