OBSERVASI HACCP
Oleh:
DEPARTEMEN GIZI
PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2019
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur harus selalu kita limpahkan atas Kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa, karena atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan laporan ini dapat
terselesaikan dengan sebaik-baiknya. Tujuan penulisan laporan ini yaitu sebagai
salah satu syarat dalam memenuhi Tugas Keamanan Pangan.
Tidak ada yang lebih sempurna daripada Pencipta kita, begitupun pula
dengan penulisan laporan ini yang masih sangat jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran setiap pembaca demi perbaikan penulisan laporan ini
sangat berarti bagi penulis dan semoga penulisan laporan ini dapat bermanfaat bagi
para pembaca dan pihak-pihak yang bersangkutan.
2
DAFTAR ISI
3
BAB I PENDAHULUAN
4
mengandalkan kepada pengujian produk akhir. Pendekatan HACCP ini akan
membantu dalam perencanaan berbagai kegiatan keamanan makanan dan pendidikan
kesehatan yang memusatkan perhatian pada berbagai bahaya yang berhubungan
dengan jenis makanan yang dikonsumsi dan makanan yang diolah dan disiapkan.
1.2 Tujuan
Melakukan Hazard Analysis and Citrical Control Point pada tahap pembuatan
sate ayam di Warung Sate Madura Bambe, Gresik.
Menentukan Critical Control Point pada tahap pembuatan sate ayam
Menetapkan Batas Kritis pada tahap pembuatan sate ayam.
Menetapkan Prosedur verifikasi HACCP pada tahap pembuatan sate ayam.
Meninjau keamanan pangan pada sate ayam di warung sate Madura dengan
memberikan edukasi dan saran untuk mengutamakan keamanan makanan pada
pemilik atau pengelola warung sate ayam.
5
BAB II METODE
6
BAB III PEMBAHASAN
7
3. Kemiri
4. Bawang putih
5. Bawang merah
6. Kecap
7. Penyedap
8. Air putih
9. Minyak goreng
10. Garam
11. Gula pasir
Karakteristik :
A. Standar :
1. Menempatkan makanan dalam wadah tertutup dan menghindari
penempatan makanan terbuka dengan tumpang tindih karena akan
mengotori makanan dalam wadah dibawahnya.
2. Menghindari sumber cemaran dari manusia, seperti memakai baju
yang bersih.
3. Menerapkan perilaku untuk mencegah pencemaran, seperti kebiasaan
untuk mencuci tangan.
B. Realita :
1. Makanan ditempatkan pada etalase kaca yang tertutup, sehingga
serangga (seperti lalat) tidak bisa masuk. Sate yang telah ditusuk pada
tusukan kayu diawetkan di box berbahan Styrofoam berisikan es batu.
2. Penjamah makanan (pemasak) memakai baju yang bersih.
3. Penjamah makanan tidak mencuci tangan sebelum memegang
peralatan makan, selain itu tidak mencuci tangan setelah meneima
uang dari pembeli.
Metode Pengawetan : Box Styrofoam berisikan es batu untuk
mengawetkan daging ayam
Jenis Kemasan Utama :-
Kondisi Penyimpanan : Tertutup oleh etalase kaca
Label Khusus : Tidak ada
Metode Distribusi :-
Identifikasi Penggunaan : Konsumsi umum
8
3.2.5 Diagram Alir
q. Lumuri daging sate dengan bumbu masak ditambah dengan sedikit kecap
9
3.2.6 Tabel Analisis Bahaya
PRINSIP 1 PRINSIP2
Potensi Bahaya Analisa Resiko
Tindakan
No. Langkah Sumber Bahaya Kepara Tidak/ P1 P2 P3 P4 P5 CCP
F/B/K Jenis Peluang Pencegahan
han Signifikan
1. Penerimaan Bahan Baku
1a. Daging ayam F Bulu ayam, debu Bulu ayam, debu L L TS Pencucian
selama ayam dipajang
B Salmonella sp., Kontaminasi saat M M S Menyimpan
Staphyloccocus daging tidak dalam daging ayam di
aureus, wadah tertutup suhu ≤ 4℃
Y T - - - -
Escherchia coli
dan
Campylobacter
sp
K Injeksi Kadaluarsa vaksin L L TS Pencucian
1b. Kacang tanah F Debu dan kotoran Selama dijual dipasar M M S Disimpan pada
dan kemiri diletakkan pada tempat tertutup
tempat terbuka T - - - -
B Nitrossoomonas, Salah penyimpanan, M H S Disimpan di
E. coli, aflatoxin, suhu tidak tepat tempat tertutup
10
jamur dan digolongkan
bahan kering
Membuang
bagian yang
rusak
1c. Bawang putih B Mo Pembusuk, Proses penyimpanan L L TS Menyimpan
Bawang merah ulat yang salah pada suhu kamar
F Tanah Tanah pertanian yang L L TS Pengupasan dan
belum dibersihkan pencucian
sebelum T - - - - -
digunakan
K Pestisida Salah satu proses dari L L TS Dicuci dengan
pemeliharaan air mengalir
tumbuhan
1d. Minyak F Cacat kemasan, Sistem distribusi L L TS Meletakkan
goreng tengik sesuai aturan
yang ada
dikarton T - - - - -
Memperhatikan
tanggal
kadaluarsa
11
produk
12
yang bersih.
13
dan bawang terkandung banyak E- mengalir yang
putih coli. bersih.
4l. Potong dadu B E-coli, Telenan yang M M TS Penjamah cuci
daging ayam Salmonella sp. digunakan membekas tangan terlebih
irisan menjadi tempat dulu, memakai
kembang biak MO, cooking gloves, Y Y T T - -
tidak menggunakan menggunakan
cooking gloves, tidak alat masak anti
cuci tangan. gores dan steril.
4m Haluskan F Debu Food processor yang L L TS Menjaga
kacang tanah, digunakan tidak peralatan tetap
kemiri, dibersihkan terlebih bersih
T - - - - -
bawang dahulu
merah, dan
bawang putih
5n. Tusuk daging B E-coli, Penjamah tidak H M S Penjamah cuci
ke tusuk kayu Salmonella sp. menggunakan cooking tangan terlebih
gloves dan tidak cuci dulu, memakai CCP-
Y Y T Y T
tangan sebelum cooking gloves 5n
menyentuh daging
F Debu Setelah daging L L TS Simpan daging
14
ditusukkan ke kayu sate disuhu
diletakkan di tempat ≤4℃ dan tertup.
terbuka Pisahkan dengan
bahan makanan
lain agar tidak
terjadi
kontaminasi
silang
5o. Tumis bawang B E-coli Air yang digunakan L L TS Gunakan air
putih, bawang mengandung banyak matang untuk
merah, kemiri, bakteri E-coli. memasak
dan kacang F Debu dan Spatula dan alat L L TS Membersihkan
T - - - - -
tanah. kotoran lainnya. masak lainnya tidak alat masak
Ditambahkan dibersihkan terlebih hingga bersih
sedikit air. dahulu sebelum
digunakan.
6. Penambahan F Debu dan Spatula dan alat L L TS Membersihkan
gula, garam, kotoran lainnya. masak lainnya tidak alat masak
dan penyedap dibersihkan terlebih hingga bersih T - - - - -
rasa dahulu sebelum
digunakan.
15
7. Lumuri daging B Bakteri Kuas yang digunakan L M TS Membersihkan
dengan bumbu mengoles bumbu tidak peralatan masak
masak dibersihka secara rutin.
T - - - - -
ditambah F Kemasan rusak Proses distribusi dan L L TS Cek kemasan
sedikit kecap kadaluarsa dan tanggal
kadaluarsa
8. Pastikan arang F Over cook. Arang tidak panas L L TS Pastikan arang
panas Debu merata. panas merata
sempurna, lalu Pembakaran dilakukan terlebih dahulu.
bakar sate di tepat dipinggir jalan
CCP-
atas raya, banyak Y Y T Y T
8
pemanggang kendaraan lalu lalang.
hingga matang K Karbon Arang yang tidak M H S Mengganti
merata. pernah diganti. arang secara
rutin.
9. Sajikan daging F Debu Keberadaan warung L L TS Menyajikan
dengan bumbu dipinggir jalan raya. ditempat yang
masak dan dilindung kaca Y Y T T - -
diberi sedikit
kecap
16
3.2.7 Tabel Rencana Kerja Jaminan Mutu
17
pemanggang How: Melihat dan mencium aroma asap memiliki aroma
hingga yang memiliki aroma angus angus
matang
merata.
18
BAB IV
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari hasil wawancara, observasi, dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan bahwa
Hazard Analysis dan Critical Control Point pada tahap pembuatan sate ayam pada
warung sate madura terletak pada pencucian daging ayam, menyusun sate pada tusukan
kayu, dan arang yang digunakan. Air yang digunakan juga perlu diawasi agar tidak
terkontaminasi dengan E.coli. Selain itu, perilaku penjamah dalam memperlakukan
daging ayam perlu diperhatikan, penjamah harus mecuci tangan dengan air mengalir dan
sabun, menggunakan cooking gloves saat menyentuh daging hal ini sebagai upaya
mengurangi kontaminasi pada daging. Arang pembakaran sate aya juga perlu diganti,
agar daging tidak memiliki ikatan karbon, akibat arang yang telah lama tidak diganti.
3.2 Saran
Dari kesimpulan diatas, kami dapat memberi saran dan koreksi dengan : Meninjau
keamanan pangan pada sate ayam di warung sate Madura dengan memberikan edukasi
untuk mengutamakan keamanan makanan pada pemilik atau pengelola warung sate
Madura.
1. Kontaminasi Salmonella sp., E.coli dapat dikendalikan melalui perilaku pernjamah
terhadap daging ayam. Sebelum memperlakukan daging dan bahan lainnya penjamah
harus mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir, selain itu menggunakan
cooking gloves.
2. Dalam mencuci bahan makanan pastikan dengan air mengalirm yang tidak banyak
mengandung bakteri. Selain itu, untuk memasak bahan makanan menggunakan air
matang.
3. Sate ayam dimasak dengan waktu yang tepat ±15 menit dengan suhu panas 175℃.
4. Arang yang digunakan harus diganti secara rutin.
19
LAMPIRAN
20
DAFTAR PUSTAKA
21