LAPORAN PRAKTIKUM
PENGUKURAN LINGKUNGAN
MATERI 2
SENSOR CAHAYA
Oleh :
(Prabowo, 2010)
3. Senter
(Wicaksono, 2018).
5. Project Board
(Wicaksono, 2018).
6. Penggaris
(Pattiasina, 2017)
7. Photodioda
(Setyaningsih, 2017).
8. Resistor
3.3.2 Photodioda
Catat hasilnya
3.4.2 Photodioda
Siapkan alat dan bahan
Catat hasilnya
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
2 4 6 8 10 12 14 16
JARAK (CM)
20.4
20.2
20
19.8
19.6
2 4 6 8 10 12 14 16
JARAK (CM)
4.3 Pembahasan
4.3.1 LDR
a. Analisa Prosedur
Pada praktikum sensor cahaya menggunakan sensor LDR, langkah-
langkah yang harus dilakukan yang pertama yaitu menyiapkan alat dan bahan.
Selanjutnya merangkai komponen pada project board. Pada setiap kaki LDR
dihubungkan dengan salah satu kaki kabel jumper. Sedangkan pada kaki
jumper yang lain dihubungkan dengan multimeter. Setelah itu mengubah skala
pada multimeter sebesar 20 k ohm. Pada praktikum ini dilakukan 5 percobaan
yaitu, menyalakan senter dengan jarak 3, 6, 9, 12 dan 15 cm dari sensor LDR
lalu catat hasil yang terlihat pada multimeter.
b. Analisa Hasil
Dari praktikum sensor cahaya menggunakan sensor LDR, dengan
percobaan sebanyak 5 kali dengan jarak 3, 6, 9, 12, dan 15 cm. Didapatkan
besar resistansi dari hasil pembacaan multimeter yaitu pada jarak 3 cm
resistansi sebesar 0,33 kΩ, pada jarak 6 cm resistansi sebesar 0,45 kΩ, pada
jarak 9 cm resistansi sebesar 0,61 kΩ, pada jarak 12 cm resistansi sebesar
0,78 kΩ, pada jarak 15 cm resistansi sebesar 0,85 kΩ. Dari data tersebut dibuat
grafik hubungan antara resistansi dan jarak, dimana resistansi berada pada
sumbu y sedangkan jarak pada sumbu x. Dari grafik didapatkan hubungan
resistansi dan jarak yaitu berbanding lurus, semakin besar jarak maka semakin
besar nilai resistansinya.
c. Perbandingan Literatur
Dari data hasil praktikum, didapatkan hubungan resistansi dengan jarak
yaitu berbanding lurus. Dimana semakin besar jarak maka semakin besar pula
nilai resistansinya. Hal tersebut sesuai dengan literatur yang menyatakan
bahwa jika semakin dekat jarak cahaya dengan sensor maka nilai resistansi
akan semakin kecil. Begitu pula sebaliknya, semakin jauh cahaya dari sensor
maka nilai resistansinya akan semakin besar pula (Caroline et al., 2014).
semakin kecil.
4.3.2 Photodioda
a. Analisa Prosedur
Pada praktikum sensor cahaya menggunakan photodioda, langkah-langkah
yang harus dilakukan yang pertama yaitu menyiapkan alat dan bahan.
Selanjutnya merangkai komponen pada project board. Pada kaki positif (+)
photodioda dihubungkan dengan resisitor 220 ohm. Setelah itu kabel jumper
dipasangkan pada kaki resistor dan kaki negatif (-) photodioda. Langkah
berikutnya adalah menghubungkan catu daya dengan kabel jumper yang telat
terhubung dengan photodioda sesuai ketentuan, yaitu probe negatif (-) catu
daya dihubungkan dengan kaki positif (+) photodioda. Sedangkan probe positif
(+) catu daya dihubungkan dengan kaki negatif (-) photodioda. Selanjutnya
menghubungkan rangkaian dengan multimeter sesuai ketentuan, yaitu probe
positif (+) multimeter dihubungkan dengan probe positif (+) catu daya.
Sedangkan probe negatif (-) multimeter dihubungkan dengan probe negatif (-)
catu daya. Kemudian mengubah skala pada multimeter menjadi 200 mA. Pada
praktikum ini dilakukan 5 percobaan yaitu, menyalakan senter dengan jarak 3,
6, 9, 12 dan 15 cm dari photodioda lalu catat hasil yang tertera pada multimeter.
b. Analisa Hasil
Dari praktikum sensor cahaya menggunakan sensor photodioda, dengan
percobaan sebanyak 5 kali dengan jarak 3, 6, 9, 12, dan 15 cm. Didapatkan
besar arus dari hasil pembacaan multimeter yaitu pada jarak 3 cm arus sebesar
21,1 mA, pada jarak 6 cm arus sebesar 20,9 mA, pada jarak 9 cm arus sebesar
20,6 mA, pada jarak 12 cm arus sebesar 20,5 mA, pada jarak 15 cm arus
sebesar 20,2 mA. Dari data tersebut dibuat grafik hubungan antara arus dan
jarak, dimana arus berada pada sumbu y sedangkan jarak pada sumbu x. Dari
grafik didapatkan hubungan resistansi dan jarak yaitu berbanding terbalik,
dimana semakin besar jarak maka semakin kecil nilai arusnya.
c. Perbandingan Literatur
Dari data hasil praktikum didapatkan hubungan antara jarak dengan arus
adalah berbanding terbalik. Dimana semakin besar jarak maka nilai arus akan
semakin kecil. Hal tersebut sesuai dengan literatur yang menyatakan bahwa
intensitas cahaya yang diterima akan berpengaruh terhadap arus, Semakin
kecil intensitas cahaya yang diterima atau semakin jauh jarak sumber cahaya
dari sensor maka photodioda akan memiliki resistansi besar sehingga arus
yang mengalir akan kecil. Begitu pula sebaliknya, semakin besar intensitas
cahaya yang diterima atau semakin kecil jarak antara sumber cahaya dari
sensor photodioda maka nilai arus yang mengalir akan semakin besar
(Setyaningsih et al., 2017).
4.4 Perbedaan sensor LDR dengan Photodioda
LDR (Light Dependent Resistor) merupakan suatu jenis resistor yang nilai
hambatannya dipengaruhi oleh cahaya yang diterima. LDR akan mengubah cahaya
yang diterimanya menjadi nilai resistansi. Sedangkan Sensor photodioda merupakan
dioda yang sensitif terhadap cahaya. Fotodioda akan mengubah cahaya menjadi arus
listrik (Fachrurrozy et al., 2019). LDR memiliki prinsip kerja, jika terdapat cahaya yang
mengenai permukaan LDR, maka besar resistansinya akan mengecil, sebaliknya jika
permukaan LDR terkena sedikit cahaya maka nilai resistansinya akan semakin besar
(Cahyono et al., 2019). Sedangkan photodioda memiliki prinsip, semakin banyak cahaya
yang diterima maka semakin kecil resistansinya. Begitu juga sebaliknya, semakin sedikit
cahaya yang diterima maka semakin besar resistansinya (Setyaningsih, 2017).
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Praktikum materi Sensor cahaya ini memiliki beberapa tujuan, yaitu untuk
memahami karakteristik sensor cahaya LDR (Light Dependent Resistor) dan
Photodioda, memahami dan mampu menerapkan rangkaian sederhana dari sensor
cahaya LDR dan Photodioda, serta memahami pengkonversian energi dari sensor
cahaya LDR dan Photodioda. Sensor cahaya merupakan suatu perangkat yang
berfungsi untuk mengubah besaran cahaya menjadi besaran listrik. Dari praktikum ini
dilakukan dua percobaan yaitu menggunakan sensor cahaya LDR dan photodioda.
Masing-masing sensor diberikan 5 perlakuan jarak sehingga didapatkan hasil nilai
resistansi bagi sensor LDR dan kuat arus untuk sensor photodioda yang dibaca pada
multimeter. Dari praktikum sensor LDR, didapatkan besar resistansi dari hasil
pembacaan multimeter yaitu pada jarak 3 cm resistansi sebesar 0,33 kΩ, pada jarak 6
cm resistansi sebesar 0,45 kΩ, pada jarak 9 cm resistansi sebesar 0,61 kΩ, pada jarak
12 cm resistansi sebesar 0,78 kΩ, pada jarak 15 cm resistansi sebesar 0,85 kΩ. Dari
data tersebut didapatkan grafik hubungan antara resistansi dan jarak yaitu berbanding
lurus, semakin besar jarak maka semakin besar nilai resistansinya. Sedangkan untuk
praktikum sensor photodioda, didapatkan besar arus dari hasil pembacaan multimeter
yaitu pada jarak 3 cm arus sebesar 21,1 mA, pada jarak 6 cm arus sebesar 20,9 mA,
pada jarak 9 cm arus sebesar 20,6 mA, pada jarak 12 cm arus sebesar 20,5 mA, pada
jarak 15 cm arus sebesar 20,2 mA. Dari data tersebut didapatkan grafik hubungan
antara arus dan jarak yaitu berbanding terbalik, dimana semakin besar jarak maka
semakin kecil nilai arusnya.
5.2 Kritik dan Saran
Praktikum materi sensor cahaya sudah dilaksanakan dengan baik. Penyampaian
materi dalam video dan via gmeets sudah cukup jelas dan mudah dipahami.
Pelaksanaan pretest dan postest pun sudah diberikan waktu yang cukup untuk
pengumpulan.
DAFTAR PUSTAKA
Basri, IY. dan Irfan, D. 2018. Komponen Elektronika. SUKABINA Press. Padang.
Cahyono, BE., Utami, ID., Lestari, NP. dan Oktaviany, NS. 2019. Karakterisasi Sensor LDR
dan Aplikasinya pada Alat Ukur Tingkat Kekeruhan Air Berbasis Arduino Uno.
Jurnal Teori dan Aplikasi Fisika 7 (2): 179-186.
Caroline, Bayusari, I., dan Hermawati. 2014. Pengaruh Cahaya Yang Diterima Sensor
LDR (Light Dependant Resistor) Pada Robot Pengikut Cahaya. Mikrotiga. Vol 1(1):
22-28.
Fachrurrozy, M., Aziz, AN. dan Hartono. 2019. Otomatisasi Tracking Panel Surya
Berbasis Arduino Unodalam Penggunaan Energi Alternatif. Jurnal Teras Fisika 2
(1): 22-33.
Hadi, MI. 2017. Efektifitas Penerapan Sensor Cahaya Sederhana Terhadap
Keterampilan Siswa Kelas XI Perawat SMK Laniang Makassar. Skripsi. Universitas
Islam Negeri Alauddin Makassar. Makassar.
Hariyadi. 2017. Aplikasi Miktrokontroler Pada Sistem Penyiram Tanaman Otomatis
Dengan Menggunakan Sensor Cahaya Dilengkapi Dengan Buzzer dan Tampilan
LCD. Indonesian Journal of Computer Science 6(1): 48-58.
Jaya, A. dan Zulfa. 2017. Studi Teknik Sensor Nirkable untuk Sensor Industri Analog
Menggunakan Protocol WiFi. Majalah Teknologi Agro Industri (Tegi) 9 (2): 1-6.
Kamus, Z. dan Pratama, R. 2013. Aplikasi Light Dependent Resistor Untuk
Pengembangan Sistem Pengukuran Durasi Harian Penyinaran Matahari. Prosiding
Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013. Lampung.
Nurlana, ME. dan Murnomo, A. 2019. Pembuatan Power Supply dengan Tegangan
Keluaran Variabel Menggunakan Keypad Berbasis Arduino Uno. Jurnal Edu
Elektrika 8 (2): 71-77.
Pattiasina, NH., Effendy, E., Wairatta, A. 2017. Pelatihan Sheet Metal Pembuatan Oven
Guna Peningkatan Usaha Mikro Skala Indrustry Rumah Tangga Di Desa
Rumahtiga. Jurnal SIMETRIK 7(2): 8-16.
Permana, RM. 2017. Pengembangan Media Pembelajaran Sensor dan Transduser
Berbasis PC Dengan Menggunakan Sensor-Sensor pada Smartphone Android.
Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta.
Prabowo, E. 2010. Identifikasi Kelayakan Alat Praktek Instalasi Listrik Sub Alat Ukur
Avometer untuk Mendukung Tujuan Kurikulum di SMKN 5 Semarang. Skripsi.
Universitas Negeri Semarang. Semarang
Pratiwi, Z. dan Hufri. 2020. Pembuatan Alat Ukur Kadar Gula Darah Berdasarkan Tingkat
Kekeruhan Spesimen Urin Menggunakan Sensor Warna TCS230 Dan Photodioda
Dengan Tampilan LCD. Pillar of Physics 13: 18-25
Rahmadiansyah, A., Oralnda, E., Wijaya, M., Nugroho, HW., dan Firmansyah, R. 2017.
Perancangan Sistem Telemetri Untuk Mengukur Intensitas Cahaya Berbasis
Sensor Light Dependent Resistor Dan Arduino Uno. JEE-U (Journal of Electrical
and Electronic Engineering-UMSIDA) 1 (1): 15-21.
Setyaningsih, E., Prastiyanto, D., dan Suryon. 2017. Penggunaan Sensor Photodioda
Sebagai Sistem Deteksi Api pada Wahana Terbang Vertical Take-Off Landing
(VTOL). Jurnal Teknik Elektro 9 (2): 53-59.
Sofi’i, I. 2010. Rancang Bangun Alat Ukur Konsentrasi Tanah Halus Dalam Air
Berdasarkan Intensitas Cahaya. Jurnal Agritech 30 (2): 96-100.
Sundaygara, C., Pranata KB. dan Sayadi, M. 2018. Bahan Ajar Media Pembelajaran
Percobaan Fisika Materi Listrik Magnet. Media Nusa Creative. Malang.
Wicaksono, BP. 2018. Internet of Things Pengusir Hama Burung Pemakan Padi Dengan
Kendali Raspberry Pi. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Ponorogo. Ponorogo.
LAMPIRAN DAN BUKTI LITERATUR