Anda di halaman 1dari 5

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Sejarah Rice Cooker

Rice Cooker adalah alat rumah tangga yang digunakan untuk memasak nasi. Rice
Cooker adalah alat penanak nasi yang menggunakan listrik. Daya yang dibutuhkan pada
rice cooker ini sebesar 300 watt, 500 watt, 800 watt, dan seterusnya. Pada awalnya, rice
cooker ditemukan oleh tentara Jepang yang bernama Yoshitada Minami pada tahun 1937,
pada awalnya penanak nasi ini dibuat dengan wadah kayu yang tahan bocor dimana air dan
beras sudah terisi sebelumnya, karena kepopulerannya, akhirnya perusahaan Mistsubishi
Electric Corporation pada tahun 1945 memproduksi rice cooker secara masal. Rice cooker
dari perusahaan ini dimodifikasi lagi dan diproduksi dengan menggunakan bahan
aluminium dengan kumparan pemanas di dalamnya tetapi tidak tersedia Turn Off otomatis,
sehingga saat pemasakan masih perlu pengawasan.

Banyaknya keluhan masyarakat mengenai rice cooker versi Mitsubisi Electric


Corporation ini menyebabkan perusahaan Toshiba Electric Corporation mengeluarkan
terobosan terbaru, dimana perusaan itu mulai mengembangkan sistem Turn Off otomatis
pada rice cooker, dan hingga saat ini kita mengenal rice cooker dengan sistem Turn Off
otomatis dimana setelah nasi matang, maka rice cooker akan berubah menjadi mode
penghangat.

4.2 Komponen-komponen Rice Cooker

Gambar 1. Komponen Rice Cooker


Terdapat beberapa bagian pad rice cooker, yaitu:

A. Cast Heater
Cast Heater ialah bagian yang menyatu dengan logam. Bagian ini menghasilkan daya
sekitar 300 watt sampai 400 watt tergantung jenisnya. Cast Heater berfungsi untuk
memanaskan suhu yang ada di dalam hingga air menguap.
B. Mica Heater/Termistor
Bagian ini tertutup oleh sesuatu semacam kertas (mica) yang berfungsi pada waktu
warming. Dimana, alat ini dapat menjaga suhu di dalam rice cooker agar tetap hangat.
Heater ini juga berfungsi sebagai termistor, dimana makin besar tahanan maka tegangan
yang masuk semakin berkurang, sehingga mengurangi daya panas yang dihasilkan. Hal
ini, dapat mengontrol panas heater tetap pada kisaran 700C - 800C
C. Thermostat
Thermostat ini berbentuk seperti tabung. Pada thermostat, terdapat magnet dan pegas.
Pada suhu ruang, gaya magnet lebih besar dari gaya pegas. Bagian metal thermostat
yang merupakan bagian yang mengalami kontak langsung dengan panci penanak nasi
ini dapat menyensor panas dari panci agar sesuai dengan panas yang telah disetting
pada alat. Bila metal ini terkena panas, maka daya magnetnya akan berkurang sehingga
gaya pegas akan lebih besar dari gaya magnet. Sehingga, menyebabkan pegas terlepas
dari magnet sehingga menekan tuas dan menekan saklar.
D. Thermal Fuse
Thermal fuse berfungsi memutuskan arus bila panasnya melebihi kewajaran akibat
adanya kerusakan dari rice cooker.
E. Saklar
Saklar berfungsi untuk memindahkan dari posisi cooking ke warming maupun
sebaliknya. Tombol saklar ditekan oleh tuas yang digerakkan otomatis oleh thermostat
maupun secara manual melalui tombol panel.
F. Panel Led
Panel Led atau Lampu merupakan indikator untuk posisi cooking dan warming.

4.3 Prinsip Kerja Rice Cooker

Pada saat memasak, saklar akan terhubung dengan elemen pemanas utama, arus listrik
langsung menuju ke elemen utama (cast heater) dan lampu rice cooking akan menyala, cast
heater akan menghasilkan panas secara maksimal. Bila tegangan listrik 220 Volt, maka cast
heater juga mendapat tegangan 220 Volt. Pada panas 1000C (suhu untuk titik didih air), akr
dalam panci akan menguap. Panas dilanjutkan hingga mencapai 1340 C, Maka thermostat trip
langsung menggerakkan tuas sehingga posisi saklar jadi berubah mengalirkan arus listrik
menuju ke elemen penghangat nasi melewati thermostat.
Pada posisi penghangat, ketika suhu sudah maksimal, arus yang menuju ke elemen
penghangat akan terputus otomatis, begiu pula ketika suhu pada thermostat berkurang, maka
secara otomatis arus menuju elemen penghangat akan terhubung kembali secara otomatis,
proses ini akan berlangsung secara terus-menerus. Sehingga didapatkan panas stabil sekitar 700
C – 800 C, untuk menjaga nasi tetap hangat.

Gambar 2. Skema Elektrik Rice Cooker

Bagian terpenting dari rice cooker adalah leaf-switch, sensor panas magnetik, dan
heating-element. Leaf-switch merupakan saklar utama yang terkait dengan tuas(tangkai
pemindah posisi cook atau warm. Apabila tuas ditekan ke bawah atau pada possi cook, maka
kontak leaf switch akan menyambungkan sumber AC 220V ke heating element. Heating
element ini akan memanasi logam tempat panci dengan panas yang tinggi. Panci yang sudah
terisi beras dna air akan terpanasi pada bagian bawahnya. Sementara itu, sensor panas magnetik
yang berada di tengah lubang logam tempat panci akan menempel pada bagian bawah panci
karena sifat kemagnetannya. Sensor panas magnetik tertaut ke ujung tuas agar tetap pada
posisinya selama sensor panas magnetik masih mempunyai medan magnet dan menempel di
bagian bawah panci. Kemudian Led1 menyala, menandakan nasi sedang dimasak.

Selama beberapa saat panci terpanasi dan begitu juga sensor panas magnetik yang
menempel di bagian bawahnya, maka air di dalam panci akan menyusut drastis, menandakan
nasi sudah matang. Sensor panas magnetik akan mendapatkan limpahan panas yang lebih besar
dari panci hingga sifat kemagnetannya menghilang. Tuas akan jatuh ke posisi bawah atau posisi
warm karena sensor panas magnetik sudah tidak menempel lagi pada panci. Led2 akan
menyala, dimana ini menandakan proses memasak telah selesai. Pada posisi warm, tombol
kecil yang ada pada leaf-switch tertekan oleh tuas, sehingga kontak pum berpindah sambungan.
Kontak leaf-switch kini menyambung sumber AC 220V ke elemen warm.

Disana terdapat reed-relay yang berada di dalam sebuah magnet silindris yang
menempel pada sisi bagian dalam rice cooker. Akibat terkena panas pada tinggi tertentu,
magnet silindris ini akan kehilangan sifat kemagnetannya sehingga reed-relay memutus
sambungan ke elemen penghangat. Nasi tidak dihangatkan apabila panas masih tinggi. Apabila
suhu telah turun hingga batas minimal, maka magnet silindris akan kembali mempunyai medan
mgnet yang cukup untuk menggerakkan kontak reed-relay menyambungkan tegangan AC
220V kepada elemen penghangat. Pada poin ini sistem penghangat nasi baru benar-benar
terjadi.

4.4 Dampak Penggunaan Rice Cooker

Memasak dengan menggunakan rice cooker merupakan pilihan banyak


keluarga, selain praktis, alat ini juga cepat. Hanya membutuhkan waktu 30 menit untuk
memasak. Namun, karena menggunakan elemen listrik di dalamnya dengan lubang uap
yang sedikit (pemanasan secara steem), maka temperatur yang digunakan jauh lebih
tinggi dari temperatur yang diperlukan. Dimana, zat karbohidrat dalam nasi yang
apabila dipanaskan dengan temperatur tinggi, maka bila dikonsumsi akan terjadi
peningkatan kadar gula pada nasi.

Terdapat pula bahan pelapis anti lengket berwarna abu-abu dalam panci, yang
apabila terkelupas dan menyatu dengan nasi, akan sangat berbahaya bagi kesehatan.
PTFE (Polytetrafluoroethylene) yang merupakan lapisan anti lengket yang digunakan
pada rice cooker, penggunaan yang salah dapat membahayakan kesehatan dan
lingkungan. Zat kimia pada lapisan antilengket mengandung berbagai logam yang
berbahaya seperti mercury dan zat PFOA yang mengandung karsinogen. Dimana
PFOA (Perfluorooctanoic acid) menyebabkan terjadinya polusi yang dapat merusak
lingkungan, bahkan membunuh satwa seperti burung.

Daftar Pustaka:

Project, Makna. 2016. Sejarah Unik Rice Cooker. http://www.tigaempatlima.blogspot.co.id


Diakses pada 17 Desember 2017
Widyasari. 2014. Cara Kerja dan Prinsip Rice Cooker. https://widyasarisite.wordpress.com
Diakses pada 17 Desember 2017

Titiextod92. 2014. Dampak Penggunaan Rice Cooker.


https://mengejarkarir.wordpress.com/2014/08/05/dampak-penggunaan-rice-cooker/

Diakses Pada 19 Desember 2017

Anda mungkin juga menyukai