Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH SISTEM KONTROL ADAPTIF

“Sistem Kontrol Open Loop Pada Pemanggang Roti/ Electric Toaster”

Oleh:
Sutrisno (17.20.201.044)
Muhammad Chaerudin Maisandi (17.20.201.031)

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG
2019
Kata Pengantar

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan
laporan makalah tentang “Optimasi Elektro DalamPembangkit Listrik Tenaga Surya”,
ini dengan baik meskipun masih banyak kekurangan didalam makalah ini baik dari
isi, penampilan, dan penyajian.
Makalah ini dibuat dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan
mengenai arti luas pembangkit listrik tenaga surya di indonesia.Selain itu,tugas ini
dibuat untuk melaksanakan tugas seorang mahasiswa, serta untuk memenuhi nilai
tugas mata kuliah elektronika industri. Dan kami menyadari adanya kesalahan-
kesalahan dan kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami sangat berharap
kepada bapak atau ibu dosen dan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Tangerang
untuk memberikan kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini.
Semoga makalah sederhana ini dapat bermanfaat bagi kita semua serta bisa
menjadi pegangan pada pengajaran tentang pembangkit listrik. Dan juga sebelumnya
kami meminta dan memohon maaf apabila isi makalah ini ada kekurangan dan
penulisan yang kurang tepat. Dengan ini kami mempersembahkan makalah ini
dengan penuh rasa hormat dan terima kasih.

Latar Belakang
Pada dasarnya pemanggang roti atau elektrik toaster adalah miniature dari oven
listrik. Pemanggang roti multimeter mempunyai sebuah pintu yang biasanya terbuat
dari logam, dua atau lebih elemen pemanas yang terletak di atas atau di bawah ruang
panggang. Elemen pemanas di kontrol dan di atur oleh tombol pengatur temperatur
serta sakelar kontrol, jika pintu oven dibuka secara otomatis oven akan mati.
Beberapa pemanggang roti dilengkapi dengan pengatur waktu pemanggangan atau
motor yang memutar kedudukan roti terpanggang merata. Sebelum melakukan
pemeliharaan terhadap roti, lepas tusuk kontak atau steker dari sumber listrik.
Toaster merupakan salah satu alat rumah tangga yang digunakan untuk memanaskan
roti sebagai sarapan pagi bagi orang-orang tertentu.
Cara Kerja Pemangang Roti / Toaster
Pemanggang roti adalah peralatan listrik rumah tangga yang digunakan untuk
memanggang roti yang telah diiris-iris berbentuk lempengan. Panas yang dihasilkan
dengan menggunakan elemen pemanas dari kawat nikelin pipih yang dililitkan pada
lempengan bahan tahan panas seperti asbes atau mika. Roti yangtelah diiris
dimasukkan ke dalam rongga yang tersedia, dipanaskan/dipanggang salah satu jenis
pemanggang roti (Bread Toaster) yang banyak dipakai pada rumah tangga.

Pada umumnya, pemanggang menggunakan kawatl nikrom untuk memproduksi


radiasi ini, dan kawat nikrom ini membalut suatu lembaran yang terbuat dari
mika. Kawat nikrom (nichrom) sendiri adalah perpaduan antara nikel dan krom.

Mengapa keduanya dipakai untuk menghasilkan radiasi?


Pertama, kawat nikrom memiliki resistansi elektrik yang tinggi dibandingkan
tembaga, misalnya. Meskipun kawat nikrom yang digunakan cukup pendek, namun
cukup untuk menaikkan suhu tinggi. Yang kedua, nikrom tidak mengoksidasi saat
dipanaskan sehingga tidak mengalami pengaratan. Sebaliknya kawat besi, misalnya,
akan mengalami pengaratan dengan cepat saat dipanaskan.

Alat pemanggang yang paling sederhana memiliki dua lembaran mika yang
diselubungi nikrom, dan masingmasing dipisahkan oleh suatu slot berukuran satu
inci. Kabel nikrom dapat langsung dihubungkan ke stop kontak.

Biasanya pemanggang memiliki dua fitur lain yaitu:


1. Tray yang dilengkapi dengan semacam spiral (spring-loaded tray), sehingga roti
yang dipanggang langsung lembam keluar dari panggangan
2. Pengatur waktu yang dapat mematikan pemanggang secara otomatis, kemudian
melepaskan tray sehingga hasil panggangan dapat keluar.

A. Bagian-bagian dari elektrik toaster


Pemanggang roti yang banyak dipakai di rumah tangga mempunyai konstruksi yang
terdiri dari bagian-bagian sebagai berikut :
1. Rumah pelindung
2. Elemen pemanas
3. Dudukan roti
4. Pengatur panas dan timer
5. Lampu indikator

Penjelasan:
1. Rumah Pelindung
Rumah pelindung dari pemanggang roti tersebut dari bahan pelat yang dilapisi chrom
atau dicat dengan cat tahan panas agar tidak mudah korosi/berkarat.

2. Elemen Pemanas
Elemen pemanas umumnya terdiri dari 3 (tiga) bagian yang dihubungkan jajar/paralel
dan ditempatkan sedemikian rupa berjajar, sehingga membentuk dua rongga
diantaranya. Elemen pemanas ini dibuat dari bahan pemanas yaitu kawat nikelin bulat
atau pipih yang dililitkan pada lempengan mika atau asbes

3. Dudukan Roti
Dudukan roti dibuat sedemikian rupa, sehingga dapat dinaik/turunkan. Menurunnya
dilakukan dengan cara ditekan (secara manual), sedangkan gerakan naik kembalinya
terjadi secara otomatis menurut panas dan lamanya waktu pemanggangan yang
ditentukan (diset).

4. Pengatur Panas dan Timer


Pada peralatan pemanggang roti biasanya dilengkapi dengan pengatur panas dengan
bimetal atau dengan pengatur lamanya waktu pemanggangan (timer). Baik
pengaturan pemanggangan dengan menggunakan pengatur panas dengan bimetal
ataupun pengatur waktu (timer), pengaturannya dilakukan dengan cara memutar
tombol, dengan kedudukan light, medium dan dark atau dengan kedudukan 1, 2 dan
3.

5. Lampu indikator
Beberapa model pemanggang roti memiliki lampu indikator yang menyala saat oven
bekerja, jika saat oven bekerja indikator lampu tidak menyala mungkin putus atau
mati, bongkar pemanggang roti dan samapi dapat melepas lampu indikator, gantilah
bola lampu indikator. Lampu indikator berfungsi untuk mengetahui apakah ada arus
listrik yang masuk ke dalam rangkaian atau tidak dan sebagai penanda bekerjanya
alat tersebut.
Deskripsi Pemanggang Roti
A. Slot panggangan
B. Rumah luar dengan penahan panas
C. Tombol start dan pengangkat roti
D. Pengatur kematangan
E. Rak roti gulung untuk mematangkan roti gulung
F. Tombol pemanasan dengan lampu indikator
G. Tombol pencair kebekuan dengan lampu indikator
H. Tombol stop dengan lampu indikator
J. Laci remah
K. Tempat penyimpanan dingin (di bawah pemanggang roti)
L. Label nama pemanggang (di bawah pemanggang roti)

1. Menyalakan
Pasang steker pada stopkontak.Masukkan roti yang akan dipanggang. Pilih setelan
kematangan dan tekan tuas start. Setelah tingkat kematangan yang diinginkan
tercapai, pemanggang roti akan mati secara otomatis; roti akan terangkat untuk dapat
diambil. Dengan mengangkat tuas start (fungsi pengangkatan roti) roti yang sudah
matang akan terangkat cukup tinggi hingga mudah diambil.

2. Mengatur Setelan Kematangan

Dengan kenop putar, anda dapat selalu menyetel kematangan dari 1 - 6 sesuai
kebutuhan. Setelan 6 adalah untuk yang paling matang. Saat anda memulai
pemanggangan, gunakan setelan antara 1 dan 3. Bila roti kematangan roti tidak sesuai
selera anda, kurangi atau tambah setelan, misalnya, lebih tinggi untuk memanggang
rotigandum hitam atau roti hitam. Bila hanya 1 potong roti yang dipanggang atau
untuk memanggang roti yang sudah tidak segar, gunakan setelan kematangan yang
agak rendah Dianjurkan untuk menggunakan setelan yang menghasilkan roti dengan
kematangan “kuning emas” atau “coklat muda”. Pengatur waktu panggangan
elektronik akan memastikan bahwa setelah setelan kematangan dipilih, hasilnya akan
sama untuk tiap jenis roti.

3. Tombol Stop (stop)

Untuk menghentikan pemanggangan, tekan tombol stop. Pemanggang roti akan mati.
Setelah dipilih, setelan kematangan tidak akan berubah.

4. Tombol Defrost (Pembuang Es)


Tekan juga tombol defrost saat memanggang roti beku. Hal ini memperpanjang
waktu pemanggangan.

5. Tombol Pemanasan

Untuk memanaskan roti yang sudah dipanggang, tekan tombol pemanasan ini agar
roti hangat dan renyah.
6. Rak Roti Gulung

Karena sifat alamiah pemanggang roti, rak roti gulung akan menjadi panas
saat pemanggang roti bekerja, karena itu jangan sekali-kali menyentuh bagian
logam. Pertama-tama, pastikan pemanggang roti dalam keadaan mati. Pegang rak roti
gulung pada tempat pegangannya dan masukkan ke slot pemanggang. Tempatkan roti
gulung atau roti lainnya yang akan dibuat renyah di rak, putar setelan kematangan
hingga posisi yang diinginkann. Nyalakan pemanggang roti menggunakan tuas start.
Setelah pemanggang dimatikan, balikkan roti. Ulangi proses tersebut. Jangan
meletakkan roti gulung atau roti langsung pada slot pemanggang. Untuk melepaskan
rak roti gulung, tunggu dahulu hingga dingin. Pegang pada pegangan tangannya dan
tarik ke atas.
Ada pun deskripsi gambar elektrik toaster tipe lainya.
A. Slot panggangan
B. Rumah luar berinsulasi termal
C. Laci remah
D. Tombol stop dengan lampu indikator
E. Tombol pemanas dengan lampu indikator
F. Pengontrol kematangan
G. Tombol pencair kebekuan dengan lampu indikator
H. Tuas start dan pengangkat roti
I. Rak gulung untuk mengeringkan roti gulung
J. Tempat penyimpanan dingin (di bawah pemanggang roti)
K. Label nama pemanggang (di bawah pemanggang roti).
B. Diagram Garis Elektrik Toaster
1. Diagram untuk elekrik toater yang biasa, hanya menggunakan 1 elemen pemanas.

2. Diagram garis elektrik toater yang mengunakan beberapa elemen pemanas.


C. Perawatan dan Perbaikan Pemanggang Roti
a. Memeriksa Pemanggan Roti
Pemanggang roti dikatakan baik bila pada peralatan ini tidak terdapat hubung singkat
rangkaian kelistrikan dengan badannya. Hal ini dapat diperiksa dengan menggunakan
AVO meter atau dengan lampu penguji.

Pemeriksaan kebocoran tegangan:


1. Pada saat belum bekerja, antara elemen tidak terdapat hubungan, untuk ini ukur
dengan AVO-meter pada ujung-ujung kabel penghubung.
2. Bila tombol ditekan ke bawah, antara elemen akan terhubung dan bila kita ukur
dengan AVO meter akan menunjukkan nilai tahanan. (Untuk Toaster kecil ? 300 watt
nilai tahanannya ? 150 ohm).
3. Bila tombol dinaikkan hubungan elemen pemanas terputus dan bila diukur dengan
AVO meter akan menunjuk nol.

b. Perbaikan
Pada umumnya kerusakan pada pemanggang roti disebabkan oleh :
1. Kotor karena lemak dan sisa pembakaran
Perbaikannya dengan cara membersihkan bagian-bagian tertentu misalnya Pada
terminal, yaitu membersihkan kontak dan sambungan, membersihkan kontak-kontak
dengan amplas halus dan mengencangkan kembali baut pada sambungan

2. Kesalahan pemakaian, sehingga mengakibatkan


Elemen pemanas putus, untuk mengetahui elemen yang putus dapat diamati secara
visual atau diukur dengan AVO-meter. Bila elemen putus diganti dengan yang baru.

Perlengkapan mekanik dari pemanggang roti rusak , untuk ini buka sekrup bagian
bawah dari rumah pemanggang roti tersebut, periksa bagian mekanik pengangkat roti
dan pengatur panas/bimetal. Perhatikan pada saat membuka pegas-pegas dan
sambungan mekaniknya.

3. Kabel Penghubung
Kerusakan kabel penghubung ini sering terjadi karena sering tertekuk. Kerusakan
dapat dalam bentuk kabelnya putus atau isolasi kabel rusak. Bila masih
memungkinkan, pada tempat kerusakan saja dipotong atau diisolasi. Tetapi bila sudah
terlalu pendek sebaiknya diganti baru.

D. Dampak Elektrik Toaster


Ada pun dampak positif dan negatife dari elektrik toaster adalah:
Dampak positif Toaster
- Mempercepat waktu sarapan
- Mempercepat waktu memanggang roti

Dampak negatif Toaster


- Konon katanya,roti panggang dapat membuat cepat tua
- Boros listrik.

Anda mungkin juga menyukai