Anda di halaman 1dari 21

Kelompok 4

Cyntia Bunga Tyantie


Jaswadi
18
Putri Endah Wulandari
Wilujeng Sulistyorini

07
23
32

Makhluk Hidup
Transgenik
Transgenik adalah memindahkan gen dari satu makhluk
hidup ke makhluk hidup lainnya, baik dari satu hewan ke
hewan lainnya atau dari satu tanaman ke tanaman lainnya.

Tujuan Transgenik
Memindahkan gen tersebut untuk mendapatkan
organisme baru yang memiliki sifat lebih baik di berbagai
bidang, seperti :
o Bidang pertanian, dengan manipulasi genetik dihasilkan
hewan yang memiliki karakter yang diharapkan
(breeding), pangan yang lebih sehat dihasilkan lebih
cepat (kualitas pangan) dan resistensi terhadap infeksi
bakteri yang tersebar bebas (resistensi penyakit).

o Bidang

industri, produk
baru (kambing yang
menghasilkan sutra labalaba) dapat diciptakan.
o Bidang riset, memunculkan
model riset baru dan
evolusi yang dipaksa
(organisme baru dengan
karakter yang lebih
diharapkan).

A. Tanaman Transgenik
Tanaman transgenik adalah tanaman
yang telah disisipi atau memiliki gen
asing dari spesies tanaman yang
berbeda atau makhluk hidup lainnya.
Penggabungan gen asing ini bertujuan
untuk mendapatkan tanaman dengan
sifat-sifat yang diinginkan.

Tanaman

transgenik pertama kalinya dibuat tahun


1973 oleh Herbert Boyer dan Stanley Cohen. Pada
tahun 1988 telah ada sekitar 23 tanaman
transgenik, pada tahun 1989 terdapat 30 tanaman,
pada tahun 1990 lebih dari 40 tanaman.

Secara

sederhana tanaman transgenik dibuat


dengan cara mengambil gen-gen tertentu yang
baik pada makhluk hidup lain untuk disisipkan pada
tanaman, penyisipan gen ini melalui suatu vektor
(perantara) yang biasanya menggukan bakteri
Agrobacterium tumefeciens untuk tanaman dikotil
atau partikel gen untuk tanaman monokotil, lalu
diinokulasikan pada tanaman target untuk
menghasilkan tanaman yang dikehendaki.

Rekayasa Genetik Menggunakan Plasmid Ti Pada Tanaman


(Trangenik)

Ti

Plasmidadalahvektoralamiah yang digunakan


untuk mentransferDNAke dalamseltanaman.Bakteri
yang membawa plasmid Ti (contohnyaAgrobacterium
tumefaciens) dapat menyebabkantumorpada
tanaman yang disebutcrown gall, terutama tanaman
dikotil. Pada sebagian besar plasmid Ti, terdapat lima
kompleks gen, yaitu T-DNA (bagian yang ditransfer
dan menyatu dengan genomtanaman sehingga gen
virulen (vir) yang terdiri dari 50 kilo-basa untuk
mengatur proses transfer T-DNA ke dalam DNA
tanaman, gentra/trbyang mengatur perpindahan
plasmid Ti antarbakteri, bagian yang mengatur sistem
replikasi plasmid,

Ti

Plasmid dapat digunakan dalam pembuatan


Tanaman Transgenik
berikut ini tahapan pembuatan tanaman
transgenik :
1. Ekstraksi DNA dari plasmidAgrobacterium
tumafaciensmenggunakan teknikPCR
(polymerase chain reaction).Pemotongan dan
Penggabungan/ penyisipan DNA yang dipilih
melibatkan enzim restriksi dan ligase
2. Pengklonan gen oleh bacteria vektor sehingga
dihasilkan DNA yangdiharapkan kemudian klon
genAgrobacterium tumafaciensdiintroduksi /
ditransformasi ke dalam kultur sel tumbuhan.
3. Multifikasi dan regenerasi bagian-bagian
tumbuhan sehingga terbentuktumbuhan dengan
sifat yang baru.

Rekayasa Genetika Bakteri Bacillus thuringiensis dalam Perakitan


Tanaman Transgenik Tahan Hama
Menentukan

prioritas jenis atau spesies hama Setelah itu


ditentukan kandidat gen tahan yang akan dipakai, misalnya Bttoksin,proteinase inhibitor(PI)
Setelah gen yang diinginkan didapat maka dilakukan perbanyakan
gen yang disebut dengan istilahkloning gen. Pada tahapankloning
gen, DNA yang mengkode protein cry akan dimasukkan ke dalam
vektor kloning (agen pembawa DNA), contohnyaplasmidBacillus
thuringiensi. Kemudian, vektor kloning akan dimasukkan ke dalam
bakteri sehingga DNA tersebut dapat diperbanyak seiring dengan
perkembangbiakanbakteri.
Apabila gen yang diinginkan telah diperbanyak dalam jumlah yang
cukup maka akan dilakukan transfer gen tersebut ke dalam sel
tumbuhan yang berasal dari bagian tertentu, salah satunya adalah
bagian daun.Transfergen ini dapat dilakukan dengan beberapa
metode, yaitu metodesenjata gen, metodetransformasi DNAyang
danelektroporasi diperantaraibakteriAgrobacterium tumefaciens,
(metode transfer DNA dengan bantuan listrik). Berikut adalah
penjelasan tentang beberapa metode transfer gen.

Metode

senjata genataupenembakan mikro-proyektil.


Metode ini sering digunakan padaspesiesjagungdanpadi. Untuk
melakukannya, digunakan senjata yang dapat menembakkan
mikro-proyektil berkecepatan tinggi ke dalam sel tanaman. Mikroproyektil tersebut akan mengantarkan DNA untuk masuk ke dalam
sel tanaman. Penggunaansenjata genmemberikan hasil yang
bersih dan aman, meskipun ada kemungkinan terjadi kerusakan sel
selama penembakan berlangsung.

Metode

transformasi yang diperantarai olehAgrobacterium


tumefaciens. Agrobacterium tumefaciensdapat menginfeksi
tanaman secara alami karena memilikiplasmid Ti, suatu vektor
(pembawa DNA) untuk menyisipkan gen asing.Di dalamplasmid Ti
terdapat gen yang menyandikan sifat virulensi untuk
menyebabkanpenyakit tanamantertentu. Gen asing yang ingin
dimasukkan ke dalam tanaman dapat disisipkan di dalamplasmid Ti
. Selanjutnya,A. tumefacienssecara langsung dapat memindahkan
gen pada plasmid tersebut ke dalamgenom(DNA) tanaman.
Setelah DNA asing menyatu denganDNAtanaman maka sifat-sifat
yang diinginkan dapat diekspresikan tumbuhan.

Metode

elektroporasi.
Pada metodeelektroporasiini,sel tanamanyang akan
menerima gen asing harus mengalami pelepasandinding
selhingga menjadiprotoplas(sel yang kehilangandinding
sel). Selanjutnya sel diberi kejutan listrik denganvoltase
tinggi untuk membuka pori-pori membran sel tanaman
sehingga DNAasing dapat masuk ke dalam sel dan bersatu
(terintegrasi) dengan DNAkromosomtanaman. Kemudian,
dilakukan proses pengembalian dinding sel tanaman.

Setelah

proses transfer DNA selesai, dilakukan seleksi sel


daun untuk mendapatkan sel yang berhasil disisipi gen
asing. Hasil seleksi ditumbuhkan menjadikalus
(sekumpulan sel yang belum terdiferensiasi) hingga
nantinya terbentuk akardantunas.Apabila telah
terbentuk tanaman muda (plantlet), maka dapat
dilakukan pemindahan ke tanah dan sifat baru tanaman
dapat diamati.

Dampak Positif Transgenik


Rekayasa transgenik dapat menghasilkan prodik lebih banyak dari
sumber yang lebih sedikit.
Rekayasa tanaman dapat hidup dalam kondisi lingkungan ekstrem
akan memperluas daerah pertanian dan mengurangi bahaya
kelaparan.
Makanan dapat direkayasa supaya lebih lezat dan menyehatkan.
Dampak

1.

Negatif Transgenik

Dampak sosial
1. Aspek agama
Penggunaan gen yang berasal dari babi untuk memproduksi
bahan makanan dengan sendirinya akan menimbulkan
kekhawatiran di kalangan pemeluk agama Islam

2.Aspek estetika
Penggunaan bakteri E coli sebagai sel inang bagi gen tertentu
yang akan diekspresikan produknya dalam skala industri,
misalnya industri pangan, akan terasa menjijikkan bagi sebagian
masyarakat yang hendak mengonsumsi pangan tersebut.

Aspek ekonomi
Berbagai komoditas pertanian hasil rekayasa
genetika telah memberikan ancaman persaingan
serius terhadap komoditas serupa yang dihasilkan
secara konvensional.
3. Aspek kesehatan
1.Potensi toksisitas bahan pangan
Dengan terjadinya transfer genetik di dalam tubuh
organisme transgenik akan muncul bahan kimia
baru yang berpotensi menimbulkan pengaruh
toksisitas pada bahan pangan
2. potensi menimbulkan penyakit lain
munculnya berbagai jenis bahan kimia baru, baik
yang terdapat di dalam organisme transgenik maupun
produknya, berpotensi menimbulkan penyakit baru
atau pun menjadi faktor pemicu bagi penyakit lain
2.

4.

Aspek lingkungan
Potensi erosi plasma nutfah
Potensi pergeseran gen dan ekologi
Potensi terbentuknya barier spesies

Keuntungan dan Kerugian


Tanaman Transgenik
Keuntungan

:
Umumnya adalah
tahan terhadap
serangan hama dan
tanaman tersebut
merupakan tanaman
dari bibit yang
unggul.

Kerugian

:
Hadirnya tanaman
transgenik menimbulkan
kontroversi masyarakat
dunia karena masyarakat
khawatir apabila tanaman
tersebut akan
mengganggu
keseimbangan lingkungan
(ekologi), membahayakan
kesehatan manusia, dan
memengaruhi
perekonomian global.

Contoh tanaman transgenik yang dikembangkan di


dunia :
Jenis tanaman

Sifat yang telah


dimodifikasi

Modifikasi

Padi

Mengandung
provitamin A
(beta-karotena)
dalam jumlah
tinggi.

Gen dari tumbuhan


narsis, jagung, dan
bakteri Erwinia
disisipkan pada
kromosom padi.

Tembakau

Tahan
terhadap
cuaca dingin.
[15]

Gen untuk mengatur


pertahanan pada
cuaca dingin dari
tanaman
Arabidopsis thaliana
atau dari sianobakteri
(Anacyctis nidulans)
dimasukkan ke
tembakau.[15]

Foto

B. Hewan Transgenik
Hewan transgenik merupakan hewan
yang diinjeksi dengan DNA dari hewan
lain. Transformasi gen tersebut yang
umumnya berasal dari spesies yang
sama, tapi dapat juga berasal dari
spesies berbeda yang dilakukan terhadap
embrio sebelum hewan transgenik
tersebut dilahirkan. Transformasi genetik
diharapkan menyebabkan mutasi spontan
sehingga genetik dari hewan yang
ditransformasi termodifikasi sesuai
dengan gen yang diharapkan muncul
sebagaiperformans.

Hewan transgenik dikembangkan


dengan 3 cara, yaitu :

Mikroinjeksi DNA
Mikroinjeksi DNA dilakukan dengan melakukan injeksi langsung
gen terpilih yang diambil dari anggota lain dalam spesies yang
sama ataupun berbeda ke dalam pronukleus ovum yang telah
dibuahi.
Transfer gen dengan media retrovirus
Transfer gen dengan media retrovirus menggunakan retrovirus
sebagai vector, kemudian menginjeksikan DNA ke dalam sel
inang. DNA dari retrovirus berintegrasi ke dalam germ untuk
bekerja.
Transfer gen dengan media sel cangkokan embrionik
Transfer gen dengan media sel cangkokan embrionik
diaplikasikan dengan menggunakansequenceDNA yang
diharapkan muncul ke dalam kulturin vitrosel cangkokan
embrionik. Sel cangkokan dapat menjadi organisme lengkap.
Sel kemudian berikatan dalam embrio pada tahap
perkembangan blastosit (Bains, 1993).

Contoh hewan transgenik

Ayam tanpa bulu yang rendah lemak dan ramah lingkungan dapat
mengurangi biaya yang harus dikeluarkan peternak untuk ventilasi.

Sapi Penghasil Omega 3 ; omega 3 merupakan salah satu zat yang


sangat penting bagi manusia. Dan omega 3 dapat dihasilkan
dengan cara merekayasa sapi menjadi hewan transgenik penghasil
omega 3. Sapi yang direkayasa disisipi dengan gen mfat-1 yang
mampu memproduksi n-3 PUFA. Dari penelitian ini diperoleh hasil
ekpresi gen berupa n-3 PUFA pada jaringan dan susu sapi .

kelebihan dan kelemahan M.H Transgenik


kelebihan
1.
rekayasa transgenik dapat menghasilkan produk
lebih banyak dari sumber yang lebih sedikit.
2.
rekayasa tanaman dapat hidup dalam kondisi
lingkungan ekstrem akan memperluas daerah
pertanian dan mengurangi bahaya kelaparan.
makanan dapat direkayasa supaya lebih lezat dan
menyehatkan.
kelemahan
4.
berubahnya urutan informasi genetik yang dimiliki,
maka sifat organisme yang bersangkutan juga
berubah.
5.
bakteri hasil rekayasa yang lolos laboratorium atau
pabrik yang dampaknya tidak dapat diperkirakan.
3.

6.
7.
8.

Kemungkinan menimbulkan keracunan.


Kemungkinan menimbulkan alergi
Kemungkinan menyebabkan bakteri dalam tubuh

Anda mungkin juga menyukai