07
23
32
Makhluk Hidup
Transgenik
Transgenik adalah memindahkan gen dari satu makhluk
hidup ke makhluk hidup lainnya, baik dari satu hewan ke
hewan lainnya atau dari satu tanaman ke tanaman lainnya.
Tujuan Transgenik
Memindahkan gen tersebut untuk mendapatkan
organisme baru yang memiliki sifat lebih baik di berbagai
bidang, seperti :
o Bidang pertanian, dengan manipulasi genetik dihasilkan
hewan yang memiliki karakter yang diharapkan
(breeding), pangan yang lebih sehat dihasilkan lebih
cepat (kualitas pangan) dan resistensi terhadap infeksi
bakteri yang tersebar bebas (resistensi penyakit).
o Bidang
industri, produk
baru (kambing yang
menghasilkan sutra labalaba) dapat diciptakan.
o Bidang riset, memunculkan
model riset baru dan
evolusi yang dipaksa
(organisme baru dengan
karakter yang lebih
diharapkan).
A. Tanaman Transgenik
Tanaman transgenik adalah tanaman
yang telah disisipi atau memiliki gen
asing dari spesies tanaman yang
berbeda atau makhluk hidup lainnya.
Penggabungan gen asing ini bertujuan
untuk mendapatkan tanaman dengan
sifat-sifat yang diinginkan.
Tanaman
Secara
Ti
Ti
Metode
Metode
Metode
elektroporasi.
Pada metodeelektroporasiini,sel tanamanyang akan
menerima gen asing harus mengalami pelepasandinding
selhingga menjadiprotoplas(sel yang kehilangandinding
sel). Selanjutnya sel diberi kejutan listrik denganvoltase
tinggi untuk membuka pori-pori membran sel tanaman
sehingga DNAasing dapat masuk ke dalam sel dan bersatu
(terintegrasi) dengan DNAkromosomtanaman. Kemudian,
dilakukan proses pengembalian dinding sel tanaman.
Setelah
1.
Negatif Transgenik
Dampak sosial
1. Aspek agama
Penggunaan gen yang berasal dari babi untuk memproduksi
bahan makanan dengan sendirinya akan menimbulkan
kekhawatiran di kalangan pemeluk agama Islam
2.Aspek estetika
Penggunaan bakteri E coli sebagai sel inang bagi gen tertentu
yang akan diekspresikan produknya dalam skala industri,
misalnya industri pangan, akan terasa menjijikkan bagi sebagian
masyarakat yang hendak mengonsumsi pangan tersebut.
Aspek ekonomi
Berbagai komoditas pertanian hasil rekayasa
genetika telah memberikan ancaman persaingan
serius terhadap komoditas serupa yang dihasilkan
secara konvensional.
3. Aspek kesehatan
1.Potensi toksisitas bahan pangan
Dengan terjadinya transfer genetik di dalam tubuh
organisme transgenik akan muncul bahan kimia
baru yang berpotensi menimbulkan pengaruh
toksisitas pada bahan pangan
2. potensi menimbulkan penyakit lain
munculnya berbagai jenis bahan kimia baru, baik
yang terdapat di dalam organisme transgenik maupun
produknya, berpotensi menimbulkan penyakit baru
atau pun menjadi faktor pemicu bagi penyakit lain
2.
4.
Aspek lingkungan
Potensi erosi plasma nutfah
Potensi pergeseran gen dan ekologi
Potensi terbentuknya barier spesies
:
Umumnya adalah
tahan terhadap
serangan hama dan
tanaman tersebut
merupakan tanaman
dari bibit yang
unggul.
Kerugian
:
Hadirnya tanaman
transgenik menimbulkan
kontroversi masyarakat
dunia karena masyarakat
khawatir apabila tanaman
tersebut akan
mengganggu
keseimbangan lingkungan
(ekologi), membahayakan
kesehatan manusia, dan
memengaruhi
perekonomian global.
Modifikasi
Padi
Mengandung
provitamin A
(beta-karotena)
dalam jumlah
tinggi.
Tembakau
Tahan
terhadap
cuaca dingin.
[15]
Foto
B. Hewan Transgenik
Hewan transgenik merupakan hewan
yang diinjeksi dengan DNA dari hewan
lain. Transformasi gen tersebut yang
umumnya berasal dari spesies yang
sama, tapi dapat juga berasal dari
spesies berbeda yang dilakukan terhadap
embrio sebelum hewan transgenik
tersebut dilahirkan. Transformasi genetik
diharapkan menyebabkan mutasi spontan
sehingga genetik dari hewan yang
ditransformasi termodifikasi sesuai
dengan gen yang diharapkan muncul
sebagaiperformans.
Mikroinjeksi DNA
Mikroinjeksi DNA dilakukan dengan melakukan injeksi langsung
gen terpilih yang diambil dari anggota lain dalam spesies yang
sama ataupun berbeda ke dalam pronukleus ovum yang telah
dibuahi.
Transfer gen dengan media retrovirus
Transfer gen dengan media retrovirus menggunakan retrovirus
sebagai vector, kemudian menginjeksikan DNA ke dalam sel
inang. DNA dari retrovirus berintegrasi ke dalam germ untuk
bekerja.
Transfer gen dengan media sel cangkokan embrionik
Transfer gen dengan media sel cangkokan embrionik
diaplikasikan dengan menggunakansequenceDNA yang
diharapkan muncul ke dalam kulturin vitrosel cangkokan
embrionik. Sel cangkokan dapat menjadi organisme lengkap.
Sel kemudian berikatan dalam embrio pada tahap
perkembangan blastosit (Bains, 1993).
Ayam tanpa bulu yang rendah lemak dan ramah lingkungan dapat
mengurangi biaya yang harus dikeluarkan peternak untuk ventilasi.
6.
7.
8.