TANAMAN TRANSGENIK
PADA PERTANIAN
1. PENGERTIAN
RG
GMO
Tanaman transgenik adalah tanaman yang telah disisipi atau
memiliki gen asing dari spesies tanaman yang berbeda atau
makhluk hidup lainnya.
II. SEJARAH
Gene adalah unit dasar keturunan dalam organisme apa pun.
Gen adalah segmen aktif DNA. Isolasi dan manipulasi Click icon to add picture
Isolasi dan manipulasi genom organisme untuk perbaikan
umat manusia disebut rekayasa genetika, ilmu yang
berkembang pesat di bidang bioteknologi
Salah satu produk rekayasa genetika adalah transgenik
Seleksi genetik untuk pemuliaan tanaman (perbaikan
kualitas/sifat tanaman) telah dilakukan sejak tahun 8000 SM
ketika praktik pertanian dimulai di Mesopotamia
Pada tahun 2004, lebih dari 80 juta hektare tanah pertanian di dunia telah
ditanami dengan tanaman transgenik dan 56% kedelai di dunia merupakan
kedelai transgenik
Tanaman transgenik di Indonesia
Tahun 1999, Indonesia pernah melakukan uji coba penanaman kapas transgenik di Sulawesi Selatan.[51]
Uji coba itu dilakukan oleh PT Monagro Kimia dengan memanfaatkan benih kapas transgenik Bt dari
Monsanto.[51] Hal itu mendatangkan banyak protes dari berbagai LSM sehingga pada bulan September
2000, areal kebun kapas transgenik seluas 10.000 ha gagal dibuka
Suatu studi kelayakan finansial terhadap kapas transgenik sempat dilakukan pada tahun 2001 di tiga
kabupaten di Sulawesi Selatan, yaitu Bulukumba, Bantaeng, dan Gowa.[52] Hasil studi tersebut
menunjukkan bahwa budidaya kapas transgenik lebih menguntungkan secara finansial dibandingkan
kapas nontransgenik
Pada tahun 2007, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Badan Litbang) telah menargetkan
Indonesia untuk memiliki padi dan jagung transgenik pada tahun 2010 sehingga tidak perlu lagi
melakukan impor beras dan jagung.
Pada tahun 2010, sebanyak 50% dari kedelai impor yang digunakan di Indonesia merupakan produk
transgenik yang di antaranya didatangkan dari Amerika Serikat
Untuk mengatur keamanan pangan dan hayati produk rekayasa genetika seperti tanaman transgenik,
Menteri Pertanian, Menteri Kehutanan dan Perkebunan, Menteri Kesehatan, dan Menteri Negara Pangan
dan Hortikultura telah mengeluarkan keputusan bersama pada tahun 1999.[16]
Keputusan tentang "Keamanan Hayati dan Keamanan Pangan Produk Pertanian Hasil Rekayasa Genetika
Tanaman" No.998.I/Kpts/OT.210/9/99; 790.a/Kptrs-IX/1999; 1145A/MENKES/SKB/IX/199;
015A/Nmeneg PHOR/09/1999 tersebut mengatur dan mengawasi keamanan hayati dan pangan.
Di dalamnya juga diatur pemanfaatan produk tanaman transgenik agar tidak merugikan, mengganggu,
dan membahayakan kesehatan manusia, keanekaragaman hayati, dan lingkungan.[16]
III. PERAKITAN /PEMBUATAN TANAMAN TRANSGENIK
LANGKAH-LANGKAH YANG PERLU
DILAKUKAN :
1. Identifikasi atau pencarian gen yang akan menghasilkan sifat tertentu (sifat yang diinginkan)
tanaman, hewan, cendawan, bakteri
2. Lakukan Perbanyakan ( cloning gen )
Pada tahapan kloning gen, DNA asing akan dimasukkan ke dalam vektor kloning (agen
pembawa DNA), contohnya plasmid (DNA yang digunakan untuk transfer gen).[12] Kemudian,
vektor kloning akan dimasukkan ke dalam bakteri sehingga DNA dapat diperbanyak seiring
dengan perkembangbiakan bakteri tersebut.
3. Transfer gen asing tersebut ke dalam sel tumbuhan yang berasal dari bagian tertentu, salah
satunya adalah bagian daun
TRANSFER GEN DAPAT DILAKUKAN DENGAN BEBERAPA
METODE, YAITU :
1. Metode Senjata Gen/ Penembakan partikel
digunakan Gene gun yang dapat menembakkan mikro-proyektil
berkecepatan tinggi ke dalam sel tanaman.
Mikro-proyektil tersebut akan mengantarkan DNA untuk masuk ke
dalam sel tanaman (menembus dinding sel dan membrane)
Penggunaan gene gun memberikan hasil yang bersih dan aman,
meskipun ada kemungkinan terjadi kerusakan sel selama penembakan
berlangsung.
2. Metode Transformasi DNA yang Diperantarai Bakteri Agrobacterium tumefaciens