Anda di halaman 1dari 5

Nama : Widya Arnilan

Npm : 184110371
Jurusan : Agroteknologi kls G smt 4
Mata kuliah : Bioteknologi Pertanian
Dosen pengampu : Dr. Faturrahman, SP, M.,Sc

Soal :

1. Jelaskan secara terperinci mekanisme penghasilan produk transgenik seperti yang


tersebut dalam slide

Jawab :

Rekayasa genetika merupakan rekayasa digambarkan sebagai ilmu dimana


karakteristik suatu organisme yang sengaja dimodifikasi dengan manipulasi materi genetik,
terutama DNA dan transformmasi gen tertentu untuk menciptakan variasi yang baru.
Dengan memanipulasi DNA dan memindahkannya dari suatu organisme ke organisme lain
(disebut teknik rekombinan DNA), memungkinkan untuk memasukkan sifat dari hampir
semua organisme pada tanaman, bakteri, virus atau hewan. Organisme transgenik saat ini
diproduksi secara massal, seperti enzim, antibodi monoklonal, nutrien, hormon dan produk
farmasi yaitu obatdan vaksin. Pada dasarnya upaya untuk mendapatkan suatu produk yang
diinginkan melalui teknologi DNA rekombinan melibatkan beberapa tahapan tertentu.
Tahapan-tahapan tersebut adalah isolasi DNA kromosom yang akan diklon, pemotongan
molekul DNA menjadi sejumlah fragmen dengan berbagai ukuran, isolasi DNA vektor,
penyisipan fragmen DNA ke dalam vektor untuk menghasilkan molekul DNA rekombinan,
transformasi sel inang menggunakan molekul DNA rekombinan, reisolasi molekul DNA
rekombinan dari sel inang, dan analisis DNA rekombinan.
Perkembangan teknik rekayasa genetika sangat bermanfaat bagi perkembangan
kehidupan manusia, teknik rekayasa genetika ini sering juga disebut-sebut dengan metode
bioteknologi. Bioteknologi saat ini bukan hanya terbatas pada suatu nama saja, tetapi telah
menjadi salah satu simbol perkembangan mukhtahir dari ilmu pengetahuan dan teknologi.
Penerimaan terhadap bioteknologi juga bersifat mendunia. Perkembangan yang pesat tdapat
1
dilihat dari tumbuhnya berbagai perusahaan kecil hingga raksasa yang berdasarkan
bioteknologi. Selain itu juga dapat diamati penyebaran dan pengenalan pada teknologi dalam
bidang perkebunan dan pertanian. Rekayasa genetika dalam bidang perkebunan dan pertanian
ini dapat menunjang kebutuhan pada manusia dalam mengolah sumber daya alam dengan
memanfaatkan suatu tanaman menjadi produk yang lebih bermanfaat lagi.
Pemanfaatan suatu tanaman dalam bidang perkebunan dan pertanian ini dapat
dilakukan dengan berbagai metode atau cara-cara dalam pembuatan tanaman transgenik.
Kemajuan di bidang bioteknologi tak lepas dari berbagai kontroversi yang melingkupi
perkembangan teknologinya. Sebagai contoh, teknologi kloning dan rekayasa genetika
terhadap tanaman pangan mendapat kecaman dari bermacam-macam golongan. Tanaman
transgenic yang tahan pada hama ataupun yang berada dalam kondisi ekstrim dimana untuk
meningkatkan kualitas tanaman dalam periode waktu yang lebih singkat.
Tanaman transgenik adalah tanaman hasil rekayasa gen dengan cara disisipi satu atau
sejumlah gen (trangene) yang merupakan salah satu kemajuan bioteknologi yaitu Genetically
Modified Organism (GMO), untuk mengatasi kualitas pangan, kesehatan dan kualitas hidup.
Disatu sisi penggunaan tanaman ini menguntungkan, namun disisi lain juga mempunyai
kelemahan yang berkaitan dengan uji keamanan pangan untuk kesehatan dan keamanan
aspek lingkungan.
Secara ontologi tanaman transgenik adalah suatu produk rekayasa genetika melalui
transformasi gen dari makhluk hidup lain ke dalam tanaman yang tujuannya untuk
menghasilkan tanaman baru yang memiliki sifat unggul yang lebih baik dari tanaman
sebelumnya. Tanaman transgenik dihasilkan dengan cara mengintroduksi gen tertentu ke
dalam tubuh tanaman, sehingga diperoleh sifat yang diinginkan. Jenis-jenis tanaman
transgenik yang telah dikenal diantaranya tanaman tahan hama, toleran herbisida, tahan
antibiotik, tanaman dengan kualitas nutrisi lebih baik, serta tanaman dengan produktivitas
yang lebih tinggi. Teknologi transgenik pertama kali dikembangkan oleh Herbert Boyer dan
Stanley Cohen pada tahun 1973.
Pembuatan tanaman transgenik adalah dengan cara gen yang telah diidentikfikasi
diisolasi dan kemudian dimasukkan ke dalam sel tanaman. Melalui suatu sistem tertentu, sel
tanaman yang membawa gen tersebut dapat dipisahkan dari sel tanaman yang tidak
membawa gen. Tanaman pembawa gen ini kemudian ditumbuhkan secara normal. Tanaman
inilah yang disebut sebagai tanaman transgenik karena ada gen asing yang telah dipindahkan
dari makhluk hidup lain ke tanaman tersebut. Tanaman transgenik merupakan hasil rekayasa

2
gen dengan cara disisipi satu atau sejumlah gen. Gen yang dimasukkan itu - disebut transgene
- bisa diisolasi dari tanaman tidak sekerabat atau spesies yang lain sama sekali.

Beberapa tanaman transgenik telah diaplikasikan untuk menghasilkan tiga macam sifat
unggul, yaitu tahan hama, tahan herbisida, dan buah yang dihasilkan tidak mudah busuk.
Tanaman jagung dan kapas transgenik dengan sifat tahan hama telah diproduksi secara
massal dan dipasarkan di dunia. Gen asing yang banyak digunakan untuk sifat resistensi
hama ini adalah gen penyandi toksin Bt dari bakteri Bacillus thuringiensis. Sejak tahun 1996,
Monsanto, salah satu perusahaan multinasional di bidang bioteknologi, telah menjual benih
kapas transgenik dengan merek dagang "Bollgard". Selain itu, tanaman kedelai dan kanola
tahan herbisida juga telah dijual ke berbagai negara, termasuk Indonesia, dengan merek
"Roundup Ready".

Tanaman tomat transgenik dengan sifat pematangan buah diperlambat pernah


diproduksi oleh Calgene pada tahun 1994 dan dipasarkan di Amerika Serikat dengan merek
"Flavr Savr". Biasanya, tanaman tomat alami dipanen dalam keadaan masih hijau dan belum
matang kemudian disemprot dengan gas etilen untuk membuat buah matang dan berwarna
merah.Namun, rasa tomat yang dihasilkan umumnya kurang terasa. Tujuan pembuatan tomat
transgenik tersebut adalah untuk memperpanjang masa simpan dan menghindari pembusukan
buah selama transportasi dari lahan penanaman ke tempat penjualan. Namun, penjualan Flavr
Savr ditarik dalam waktu kurang dari setahun karena alasan kesehatan dan penjualannya
mengalami kerugian. Produk tersebut tidak banyak terjual karena harganya dua kali lipat dari
tomat biasa namun rasa yang dihasilkan sama.

Berikut contoh dari tanaman transgenik :

Jenis Sifat yang telah


Modifikasi Foto
tanaman dimodifikasi
Mengandung provitamin Gen dari tumbuhan narsis, jagung,
Padi A (beta-karotena) dalam dan bakteri Erwinia disisipkan pada
jumlah tinggi. kromosom padi.
Jagung, Gen toksin Bt dari bakteri Bacillus
Tahan (resisten) terhadap
kapas, thuringiensis ditransfer ke dalam
hama.
kentang tanaman.

3
Gen untuk mengatur pertahanan
pada cuaca dingin dari tanaman
Tahan terhadap cuaca
Tembakau Arabidopsis thaliana atau dari
dingin.
sianobakteri (Anacyctis nidulans)
dimasukkan ke tembakau.
Gen khusus yang disebut
antisenescens ditransfer ke dalam
tomat untuk menghambat enzim
Proses pelunakan tomat
poligalakturonase (enzim yang
diperlambat sehingga
mempercepat kerusakan dinding sel
Tomat tomat dapat disimpan
tomat).Selain menggunakan gen dari
lebih lama dan tidak cepat
bakteri E. coli, tomat transgenik
busuk.
juga dibuat dengan memodifikasi
gen yang telah dimiliknya secara
alami.
Mengandung asam oleat
tinggi dan tahan terhadap Gen resisten herbisida dari bakteri
herbisida glifosat. Dengan Agrobacterium galur CP4
demikian, ketika dimasukkan ke kedelai dan juga
Kedelai
disemprot dengan digunakan teknologi molekular
herbisida tersebut, hanya untuk meningkatkan pembentukan
gulma di sekitar kedelai asam oleat.
yang akan mati.
Gen dari selubung virus tertentu
Tahan terhadap penyakit
ditransfer ke dalam ubi jalar dan
Ubi jalar tanaman yang disebabkan
dibantu dengan teknologi
virus.
peredaman gen.[19]
Kanola Menghasilkan minyak Gen FatB dari Umbellularia
kanola yang mengandung californica ditransfer ke dalam
asam laurat tinggi tanaman kanola untuk
sehingga lebih meningkatkan kandungan asam
menguntungkan untuk laurat.
kesehatan dan secara

4
ekonomi. Selain itu,
kanola transgenik yang
disisipi gen penyandi
vitamin E juga telah
ditemukan.
Resisten terhadap virus
Gen yang menyandikan selubung
tertentu, contohnya
Pepaya virus PRSV ditransfer ke dalam
Papaya ringspot virus
tanaman pepaya.
(PRSV).
Gen baru dari bakteriofag T3
diambil untuk mengurangi
Melon Buah tidak cepat busuk. pembentukan hormon etilen
(hormon yang berperan dalam
pematangan buah) di melon.

Gen dari bakteri Agrobacterium


galur CP4 dan cendawan
Tahan terhadap herbisida
Bit gula Streptomyces viridochromogenes
glifosat dan glufosinat.
ditransfer ke dalam tanaman bit
gula.

Resisten terhadap infeksi


Prem Gen selubung virus cacar prem
virus cacar prem (plum
(plum) ditransfer ke tanaman prem.
pox virus).
Gen penyandi enzim kitinase
Resisten terhadap penyakit
(pemecah dinding sel cendawan)
Gandum hawar yang disebabkan
dari jelai (barley) ditransfer ke
cendawan Fusarium.
tanaman gandum.

Anda mungkin juga menyukai