Anda di halaman 1dari 5

Tugas Kapita Selekta

Resume GMO (Genetically Modified Organisms)

Disusun Oleh :

Hanifah Nur Aisyah (2311171055)

Bagas Tri Utomo (2311171061)

JURUSAN TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
CIMAHI
2020
 Definisi GMO
GMO singkatan dari Genetically Modified Organisms, yaitu mahluk hidup yang
telah ditingkatkan kemampuan genetisnya melalui rekayasa genetis. Menurut
Center For Ecogenetics & Environmental Health, UW (2016) genetically
modified organisms (GMOs) secara luas merupakan organisme-organisme yang
dihasilkan dari gen-gen yang terpilih dan diberikan oleh organisme donor ke
organisme target dan pada umumnya gen tersebut merupakan sifat yang
diinginkan ada pada organisme baru tersebut.

 Manfaat GMO

Penerapan rekayasa genetik sangat membantu dalam memenuhi kebutuhan hidup


manusia, diantaranya menyediakan kebutuhan pangan masa depan dengan kualitas
yang lebih baik. Dijadikan alternatif sumber energi yang dapat diperbarui,
misalnya biomass dan biofuel yang dapat menggantikan sumber energi
konvensional. Kemudian perawatan kesehatan yang lebih baik, dengan obat-
obatan yang lebih efektif. Serta efisiensi pertanian yang lebih baik dan
penggunaan pestisida kimia yang relatif lebih sedikit.

 Dampak Positif dan Negatif GMO

a. Dampak positif dari rekayasa genetik:


1. Tanaman hasil rekayasa genetika biasanya tahan lebih lama terhadap
hama serta dapat meningkatkan hasil panen.
2. Mamalia GMO seperti tikus dan kelinci digunakan dalam penelitian
kesehatan.
3. Virus dimodifikasi secara genetik yang digunakan dalam terapi gen
untuk
memberikan gen ke dalam tubuh manusia yang dapat menyembuhkan
penyakit manusia.
4. Insulin sintetis telah diproduksi dan digunakan dalam perawatan pasien
diabetes. Hal tersebut menjadi rekayasa genetik.

b. Dampak negatif dari rekayasa genetik:


1. Keseimbangan ekosistem bisa terganggu karena dominasi GMO atas
spesies alami.
2. Gangguan kesehatan akibat penggunaan hasil rekayasa genetik ialah
reaksi alergis yang sudah dapat dibuktikan.
3. Peperangan bisa berbahaya karena senjata biologis yang diproduksi
dengan rekayasa genetika.
4. Penelitian telah membuktikan bahwa beberapa produk makanan
mempertahankan bahan genetik buatan yang akan menciptakan efek
merugikan pada kesehatan manusia.

 Dampak GMO Terhadap Manusia

GMO belum ditentukan 100% aman bagi kesehatan manusia karena ekspresi gen
merupakan peristiwa kompleks dan melibatkan banyak kaskade dan reaksi.
Walaupun organisme transgenik membawa dampak pada yield dan sifat yang
lebih baik, permasalahan kesehatan merupakan hal yang patut menjadi fokus dan
perhatian berbagai pihak. Hal yang dikhawatirkan adalah adanya potensi
penyalahgunaan rekayasa genetika untuk menciptakan organisme yang berbahaya
bagi manusia dan lingkungan.

Tanaman hasil pertanian yang direkayasa secara genetik berpotensi


mengekspresikan racun. Mencit yang diberi makan kentang GMO yang
mengekspresikan gen lektin Galanthus nivalis aglutinin menderita gut mucose.
Tantangan lain yang muncul adalah naiknya penyakit kronis dari 7% ke 13%
dalam 9 tahun di AS sejak GMO diperkenalkan pada tahun 1996. Penyakit
tersebut antara lain gangguan autisme, gangguan reproduksi, alergi, gangguan
pencernaan
dll. Produk susu yang dihasilkan oleh sapi yang didedahkan hormon bovine
ternyata
mengandung IGF-1 (insulin-like growth factor 1) yang dapat memicu kanker.

 Produk GMO

Beberapa tanaman transgenik yang dikembangkan adalah:


a. Peningkatan kandungan nutrisi : Pisang, cabe, raspberries, stroberi, ubi jalar
b. Peningkatan rasa : tomat dengan pelunakan lebih lama, cabe, buncis, kedelai
c. Peningkatan kualitas : pisang, cabe, stroberi dengan tingkat kesegaran dan
tekstur yang meningkat
d. Mengurangi allergen : polong-polongan dengan kandungan proteinallergenik
yang lebih rendah
e. Kandungan bahan berkhasiat obat : tomat dengan kandungan lycopene yang
tinggi (antioksidan untuk mengurangi kanker), bawang dengan kandungan
allicin untuk menurunkan kolesterol, padi dengan kandungan vitamin A dan
besi untuk mengatasi anemia dan kebutaan
f. Tanaman untuk produksi vaksin dan obat-obatan seperti untuk mengobati
penyakit manusia
g. Tanaman dengan kandungan nutrisi yang lebih baik untuk pakan ternak, dan
lain-lain.

Adapun hasil rekayasa genetik pada beberapa produk:

a. Produk farmasi. Hormon somatostatin, yaitu hormon pertumbuhan pada


manusia yang memerlukan setengah juta otak domba untuk mendapatkan 0,005
gram somatostatin murni. Sedangkan melalui OHRG, 9 liter produk frementasi
bakteri sudah menghasilkan somatostatin dengan jumlah yang sama. Teknologi
rekayasa genetik dalam bidang farmasi menghasilkan protein, vaksin, dan
antibiotik. Selain itu xenotransplantasi, yaitu transplantasi dari hewan ke manusia
juga dilakukan. Kemudian terapi gen sebagai pengobatan penyakit kronis dan
beberapa kelainan makrogenetik.

b. Produk non-pangan. Rekayasa genetik juga menyentuh di bidang lain


seperti peternakan, perkebunan, dan kehutanan. Produk tersebut misalnya, vaksin,
antibiotik, dan hormon pertumbuhan untuk hewan.

c. Produk pangan. Teknik rekayasa genetik juga dilakukan pada bahan


pangan, antara lain tomat, jagung, kedelai, kanola, bunga, kol, keju, tepung susu,
kentang, beras, dan sebagainya. Pangan transgenik pertama yang diperdagangkan
adalah tomat Flav Savr pada tahun 1994. Di Amerika Serikat lebih dari 52
varietas tanaman dari 13 spesies yang berbeda. Produk-produk pangan yang
diolah dari bahan transgenik masih mengandung OHRG di dalamnya. Artinya
proses pengolahan menjadi produk pangan tidak menghilangkan jejak
transgenetik bahan tersebut.

Perkembangan produk GMO semakin lama semakin meningkat karena kebutuhan


dan permintaannya yang tinggi. Kehadiran tanaman transgenik memegang peran
penting dalam ketahanan pangan nasional. Hal ini disebabkan adanya
pertambahan jumlah penduduk dunia yang tidak berbanding lurus dengan
ketersediaan lahan pertanian.

 Daftar Pustaka

Center For Ecogenetics & Environmental Health, UW 2016 Fast Facts about
Genetically Modified Organisms.
https://depts.washington.edu/ceeh/downloads/FastFacts_GMOs_FINAL.p
df

Ewen SW, Pusztai A Lancet. Effect of diets containing genetically modified


potatoes expressing Galanthus nivalis lectin on rat small intestine. 1999
Oct 16;354(9187):1353-4.

Kementrian Pertahanan Republik Indonesia. 2015. Buku putih pertahanan


Indonesia. Jakarta, Indonesia: Kementrian Pertahanan Republik Indonesia.

Smith, J. (2011) 10 REASONS TO AVOID GMOS.


http://responsibletechnology.org/10-reasons-to-avoid-gmos/

Zakki Adlhiyati, S.H. 2009. Produk Rekayasa Genetika (Gmo/Genetically


Modified Organism) Sebagai Subjek Perlindungan Paten Dan
Perlindungan Varietas Tanaman. [Tesis]. Semarang. Program Magister
Ilmu Hukum Universitas Diponegoro.

Anda mungkin juga menyukai