Sebagai contoh, pemanfaatan bioteknologi dalam bidang reklamasi lahan dan lingkungan bekas tambang dengan
menggunakan pupuk hayati yang ramah lingkungan, mikroba pengurai limbah pabrik, pengurai pestisida, serta
untuk pakan ternak, seperti probiotik.
Tanaman dan hewan ternak pilihan, yaitu yang memiliki sifat lebih unggul, diperbanyak, dan dibudidayakan. Waktu
itu, perubahan sifat tidak sepenuhnya dapat dikendalikan. Peningkatan suatu karakter dalam suatu individu,
ternyata juga berdampak terhadap penurunan karakter lain, yang sebenarnya juga dibutuhkan. Misalnya, pada
pemuliaan konvensional tanaman kedelai, peningkatan produktivitas berdampak terhadap penurunan kadar
protein pada kedelai.
Bioteknologi menimbulkan perubahan sosial, budaya dan etika di kalangan masyarakat. Adanya produk hasil
rekayasa genetika menyebabkan bertambahnya pilihan yang dapat kita lakukan. Masalah yang timbul adalah
karena dalam teknologi ini gen dari suatu organisme dapat disisipkan ke organisme lain. Asal gen ini merupakan
masalah karena berkaitan dengan agama atau pola makan yang melarang atau memanfaatkan organisme tertentu
termasuk bagian-bagian dari organisme tersebut
resistensi
antibiotik ke dalam tanaman yang banyak
dikonsumsi dimungkinkan memiliki
dampak negatif yang tidak diinginkan bagi
kesehatan manusia dan hewan yang
mengkonsumsi tanaman tersebut
Fenomena ini
dapat mengakibatkan mikroba resisten
terhadap antibiotik dalam populasi mahluk
hidup, dan selanjutnya berkontribusi
terhadap masalah kesehatan manusia yang
resisten antibiotik (Bettelheim, 1999;
Hileman, 1999).
Pada akhirnya muncul kekhawatiran akan penyalahgunaan kemampuan itu sendiri, yang dapat berakibat fatal dan
merusak kehidupan umat manusia. Dengan demikian, bioteknologi dapat diumpamakan sebagai mitos kuno Dewa
Romawi “Janus bermuka dua”, yang menggambarkan dua sisi berlawanan, satu melambangkan matahari dan
lainnya sebagai bulan atau bagaikan siang dan malam, positif dan negatif. Ini menunjukkan dua sisi berlawanan
namun saling berdampingan. Satu sisi, dengan kemampuan kita merekayasa dan memindahkan DNA dari suatu
organisme ke organisme lainnya. Sisi yang lainnya, melibatkan teknik baru yang konsekuensinya belum pernah kita
ketahui dan harus dipergunakan secara hati-hati