Anda di halaman 1dari 3

BIOTEKNOLOGI

Nama : Hermina Rosana Dhane


NIM : 1506050025
Kelas :A

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN DARI BIOTEKNOLOGI KONVENSIONAL


DAN MODERN

Meskipun perbedaan antara bioteknologi konvensional dan bioteknologi modern tidak


selalu mudah dilakukan, namun ada beberapa ciri yang dapat digunakan sebagai pegangan,
khususnya untuk memahami kelebihan dan kekurangan kedua pendekatan teknologi tersebut.
Adapun kelebihan dan kekurangan dari kedua bioteknologi dalam bidang pertanian
tersebut sebagai berikut :

1. Bioteknologi Konvensional
Kelebihannya adalah sebagai berikut:
Relatif murah dan teknologi relatif sederhana
Meningkatkan nilai gizi dari produk-produk makanan dan minuman.
Menciptakan sumber makanan baru, misalnya dari air kelapa dapat diciptakan
makanan baru yaitu Nata de coco.
Dapat membuat makanan yang tahan lama, misalnya asinan.
Secara tidak langsung dapat meningkatkan perekonomian rakyat karena bioteknologi
sederhana tidak banyak membutuhkan biaya sehingga masyarakat kecil bisa
melakukannya dan menjual hasilnya untuk keperluan hidup sehari-hari. Contohnya
tempe dan tape.
Kekurangannya adalah sebagai berikut :
Perbaikan sifat genetik tidak terarah
Tidak dapat mengatasi masalah ketidaksesuaian (inkompatibilitas) genetik
Hasil tidak dapat diperkirakan sebelumnya
Memerlukan waktu relatif lama untuk menghasilkan galur baru
Sering kali tidak dapat mengatasi kendala alam dalam sistem budidaya tanaman,
misalnya masalah hama
2. Bioteknologi Modern
Kelebihannya adalah sebagai berikut:

Di bidang pertanian dan peternakan yaitu mampu menciptakan bibit-bibit unggul


yang akan memberikan produk bermutu tinggi secara kualitas dan kuantitas ,
meningkatnya sifat resistensi tanaman terhadap hama dan penyakit tanaman.
Di bidang Lingkungan dan pelestarian yaitu mengatasi masalah pelestarian species
langka dan hampir punah. Dengan teknologi transplantasi nukleus, hewan /
tumbuhan langka bisa dilestarikan.
Di bidang kesehatan, mampu menciptakan produk obat untuk penyakit. Misalnya :
penyakit kelainan genetis dg terapi gen, hormon insulin, antibiotik, antibodi
monoklonal, vaksin.
Di bidang industri, mampu menciptakan pemberantas hama secara biologis (Bacillus
thuringensis) dan tanaman tahan hama dalam tubuhnya disisipi gen bakteri (tanaman
transgenik).
Di bidang pertambangan, mampu melakukan pengolahan biji besi (Thiobacillus
ferrooxidans), membantu manusia mengatasi masalah sumber daya energi.

Kekurangannya adalah sebagai berikut :


a. Di bidang Etika/ Moral
Ada masyarakat yang menganggap bahwa menyisipkan gen suatu MH ke MH
bertentangan dengan nilai budaya dan melanggar hukum alam
Penyisipan gen babi ke dalam buah semangka dapat membawa konsekuensi bagi
penganut agama tertentu.

b. Di bidang Sosial Ekonomi


Menimbulkan kesenjangan antara negara/ perusahaan yang memanfaatkan
biotekno-logi dengan yang belum memanfaatkan bioteknologi (negara dunia ke
tiga).
Hak paten hasil rekayasa, swastanisasi dan konsentrasi bioteknologi pada
kelompok tertentu membuat petani tradisional tidak dapat mengadakan bibit
sendiri dan para peneliti harus mendapatkan ijin terlebih dahulu sebelum
melakukan penelitian menggunakan bibit-bibit hasil rekayasa tersebut.
c. Dampak di Bidang Kesehatan
Ada produk hasil rekayasa genetik yang disinyalir menimbulkan masalah serius,
misalnya kematian akibat penggunaan insulin, sapi penghasil susu yang disuntik
dengan Hormon BGH mengandung bahan kimia yang berbahaya, tomat Flavr
Savr diketahui membawa gen resisten terhadap antibiotik.
Penggunaan insulin hasil rekayasa telah menyebabkan 31 orang meninggal di
Inggris.
Dampak terhadap lingkungan.
Pelepasan organisme transgenik ke alam dapat keseimbangan alam dan
kelestarian organisme. Pencemaran biologi, karena apabila makhluk hidup
transgenik lepas ke alam bebas dan kawin dengan makhluk normal dapat
menghasilkan keturunan yang mutan.

Anda mungkin juga menyukai