Anda di halaman 1dari 5

DAMPAK POSITIF DAN DAMPAK NEGATIF REKAYASA GENETIKA

SECARA UMUM

A. Dampak Rekayasa Genetika Dalam Bidang Pertanian


 Dampak Positif:
1. Tanaman hasil rekayasa genetika yang tahan terhadap hama serangga bisa
mengurangi pencemaran lingkungan karena tidak membutuhkan insektisida
yang banyak.
2. Bisa mengurangi pencemaran limbah seperti penggunaan Thiobacillus
Ferrooxidans yang berguna untuk memisahkan logam dari bijinya.
3. Memajukan ketahanan pangan suatu bangsa dengan memproduksi bibit-bibit
unggulan.
4. Dapat membuat bibit dalam waktu yang relatif singkat.
 Dampak Negatif:
1. Rusaknya ekosistem
Misalnya, tanaman padi hasil rekayasa genetika yang mempunyai keunggulan
sifat tahan terhadap serangan hama akan tumbuh dengan baik. Namun, karena
tidak satu pun serangga dapat hidup dan menyerang tumbuhan tersebut maka
pemangsanya juga tidak dapat hidup. Dengan demikian, rantai dan jaring-jaring
makanan seperti diatas tidak dapat terbentuk.
2. Berkurangnya atau bahkan hilangnya suatu plasma nutfah.
Dengan terganggunya ekosistem lingkungan, maka akan mengakibatkan
plasma nutfah local (alami) menjadi berkurang.

B. Dampak Rekayasa Genetika Dalam Bidang Lingkungan dan Kesehatan


 Dampak Positif:
Terciptanya produk hormon dan obat hasil rekayasa genetika yang harganya murah
dan terjangkau bagi masyarakat.
 Dampak Negatif:
1. Produk rekayasa genetika akan menimbulkan sejumlah alergi bagi beberapa
pengguna yang sensitif.
2. Susu sapi yang disuntikkan hormon pertumbuhan banyak mengandung zat
kimia yang bisa membahayakan manusia.
3. Beberapa produk transgenic bisa mengakibatkan seseorang menjadi kebal
terhadap obat antibiotic.

C. Dampak Rekayasa Genetika Dalam Bidang Sosial Ekonomi


 Dampak Positif:
Terciptanya persaingan yang kompetitif dalam mencari tanaman dan varietas
hewan yang baru dengan menggunakan metode rekayasa genetika.
 Dampak Negatif:
1. Petani dan peternak tradisional mulai terancam keberadaannya karena kalah
bersaing dengan produk rekayasa genetika yang mendominasi di pasaran.
2. Jika ingin mengembangkan bibit unggul dari hasil rekayasa genetika tersebut
maka petani harus membayar sejumlah royalty yang tentunya akan sangat
membebankan mereka.

D. Dampak Rekayasa Genetik terhadap etika moral


Penerapan teknologi kloning bisa jadi akan diterapkan pada manusia. Selain dianggap
merendahkan martabat manusia, kloning pada manusia sangat ditentang karena hingga saat
ini organisme hasi kloning tidak ada yang berumur panjang, sakit-sakitan dan rentan
terhadap kerusakan genetic.
REKAYASA GENETIKA BIOENERGI UNTUK MENGATASI
KELANGKAAN BBM DI INDONESIA

Fenomena krisis energi saat ini marak diperbincangkan di masyarakat. Bagaimana tidak,
jika semua sumber energi yang menjadi bahan utama seluruh aktivitas produksi itu sudah
mengalami kelangkaan, apakah bisa manusia modern yang sudah terlanjur dimanjakan dengan
adanya kemudahan ini dapat bertahan hidup? Hal ini patut kita renungkan, mengingat besarnya
peranan sumber energy dalam kehidupan manusia.

Bahan bakar minyak (BBM) merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui
lagi. Dewasa ini saja, hampir sebagian wilayah Indonesia mengalami kelangkaan BBM dan
minyak tanah sehingga harganya turun naik. Padahal kedua energi tersebut sangat vital bagi
kehidupan manusia modern. Sedangkan hal itu tidak pernah diimbangi oleh jumlah kendaraan
yang beroperasi setiap hari. Belum lagi susahnya masyarakat mendapatkan minyak tanah yang
merupakan sumber energi untuk memasak. Masyarakat rela antri berjam-jam hanya untuk
mendapatkan satu jirigen minyak tanah demi memenuhi kebutuhan dapur mereka.

Jika bicara alternatif pengganti BBM, solusinya bisa dari proses Bioteknologi, dan disinilah
Bioteknologi akan berperan. Salah satu aplikasi dari Bioteknologi ialah bioenergi. Terdapat dua
bentuk bioenergi, yaitu ada yang tradisional dan ada yang modern. Bioenergi yang sifatnya
tradisional berupa kayu bakar yang masih sering kita temui sedangkan untuk yang lebih modern
diantaranya bioetanol, biogas, dan biodiesel. Semuanya ini diharapkan dapat menghasilkan suatu
energi alternatif yang bersifat ramah lingkungan, dapat diperbaharui, serta mampu mengeliminasi
emisi gas buang dan efek rumah kaca . Indonesia memiliki banyak sumber daya alam hayati yang
dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku bioenergi dan juga didukung oleh ketersediaan lahan yang
mencukupi untuk membudidayakan tanaman penghasil bioenergi. Maka sudah saatnya Indonesia
mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil dengan mengembangkan sumber energi
alternatif terbarukan. Pengembangan bioenergi sebagai sumber energi alternatif di Indonesia
dinilai sangat prospektif untuk dikembangkan. Hal ini selain karena harga minyak bumi dunia yang
sering melonjak naik, tetapi juga karena terbatasnya produksi minyak bumi atau kondisi
perenergian Indonesia saat ini sehingga pengembangan bioenergi menjadi semakin mendesak
untuk segera dilaksanakan dalam rangka usaha untuk menjaga sustainability atau kesinambungan
energi Indonesia pada masa yang akan datang.

 Dampak positif dari bioenergi di Indonesia, yaitu:


1. Dengan pemanfaatan bioenergi, akan mengurangi emisi gas rumah kaca.
2. Dengan pemanfaatan bioenergi, dapat mengurangi dampak negatif limbah yang sudah
tidak terpakai.
3. Pengembangan bioenergi nasional diarahkan dalam rangka mewujudkan transisi dari
energi berbasis fosil.
4. Penggunaan bioenergi diharapkan dapat menghasilkan suatu energi alternatif yang lebih
bersifat ramah lingkungan daripada penggunaan bahan bakar fosil.
5. Penggunaan bioenergi di Indonesia menjadi semakin mendesak karena terbatasnya
produksi minyak bumi atau kondisi perenergian Indonesia.
6. Selain itu, Indonesia memiliki banyak sumber daya alam hayati yang dapat dimanfaatkan
sebagai bahan baku bioenergi sehingga untuk megatasi kelangkaan bahan bakar fosil di
masa depan, bioenergi sangatlah dibutuhkan.

 Dampak Negatif dari bioenergy di Indonesia, yaitu:


1. Untuk memproduksi bioenergi di Indonesia membawa beberapa masalah teknis terutama
dalam teknologi produksinya, sehingga produksi bioenergi menjadi tidak sesederhana
seperti yang diharapkan.
2. Dari sisi rantai pasok, sebagian produksi bioenergi dari kelapa sawit di Indonesia masih
tergantung kepada pasokan crude palm oil (CPO) dari berbagai sumber dengan kualitas
yang sering kali tidak memenuhi standar.
3. Selain itu, bioenergi dari kelapa sawit menghadapi persoalan ketidakterjaminan
ketelusuran (traceability) produk. Dengan demikian, pasar bioenergi dari kelapa sawit di
Indonesia hanya mengandalkan pasar domestik yang terbatas melalui PT Pertamina dalam
kerangka public service obligation (PSO).
4. Produksi bioenergi dari kelapa sawit kurang bertumbuh secara baik karena kerangka
kebijakan yang ada tidak saling mendukung.
REKAYASA GENETIKA BIOENERGI UNTUK MENGATASI
KELANGKAAN BBM DI INDONESIA

OLEH
NI MADE ANDRINIA RATIH SRI INDRASWARI
NIM 18021034 (A3A)

PROGRAM STUDI FARMASI KLINIS


INSTITUT ILMU KESEHATAN MEDIKA PERSADA BALI
DENPASAR
2018

Anda mungkin juga menyukai