Anda di halaman 1dari 9

KESETIMBANGAN KIMIA DALAM TUBUH

MANUSIA

Disusun oleh : Kelompok 4


1. Ai Siti Aisyah
2. Edwin Maulana Fauzi
3. Linda Restiani
4. M. Iqbal Marup
5. Putri Rahmi Pertiwi
6. Ruby Umbara
7. Tarizman Tasya

XI MIA 5
SMA NEGERI 1 SINGAPARNA

Kata Pengantar

Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada
Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya penyusun mampu menyelesaikan tugas
makalah ini guna memenuhi tugas mata pelajaran kimia.
Dalam penyusunan tugas ini, tidak sedikit hambatan yang kami hadapi. Namun kami
menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan,
dan bimbingan sesama anggota, sehingga kendala-kendala yang kami hadapi teratasi.
Laporan ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang kesetimbangan kimia
dalam tubuh manusia, yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber
informasi, dan berita. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu
yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran
dan terutama pertolongan dari Allah akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi
sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya kepada kami. Saya sadar bahwa makalah ini
masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu, kepada bapak mata pelajaran, kami
meminta masukannya demi perbaikan pembuatan makalah kami di masa yang akan datang
dan mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.

Penyusun

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Pada zaman sekarang, kemajuan tekhnologi amat pesat sehingga terciptalah mesin
yang dapat meringankan beban kita. Mobil, motor, bahkan pesawat merupakan salah satu
dari mesin yang tercipta akibat

kemajuan tekhnologi tersebut. Dengan kemajuan

tekhnologi ini, memungkinkan kita untuk berpergian dari tempat yang satu ke tempat
yang lain dengan mudah dan cepat.
Dengan pesawat kita dapat berpergian ke tempat yang jauh dan dengan waktu
yang relative cepat dibandingkan dengan berjalan kaki. Namun, kita akan merasa pusing,
mual, atau rasa tidak nyaman lainnya ketika melakukan perjalanan tersebut. Hal ini
terjadi adanya perbedaan ketinggian yang terjadi dan karena tubuh beradaptasi dengan
lingkungan yang baru.
Di dalam tubuh manusia terdapat suatu sistem kesetimbangan yang berperan
dalam menjaga fungsi fisiologis tubuh untuk beradaptasi dengan lingkungannya. Salah
satu proses adaptasi yang dilakukan oleh tubuh manusia adalah beradaptasi terhadap
perubahan ketinggian yang tiba-tiba. Kondisi ini disebut dengan Hypoxia Symptom.
Tubuh akan merasa pusing, mual, atau rasa tidak nyaman lainnya. Namun, bila sudah
beberapa waktu, tubuh akan segera dan berangsur-angsur kondisi tubuh normal kembali.
Berdasarkan paparan diatas, akan kita bahas apa penyebab dari rasa pusing, mual
atau rasa tidak nyaman ketika melakukan perjalanan jarak jauh dan mengapa tubuh dapat
segera dan berangsur-angsur kembali kekondisi tubuh normal. Disini juga akan dibahas
bagaimana hubungan kesetimbangan kimia dengan adaptasi yang dilakukan oleh tubuh
manusia.
1.2

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penulisan, maka perumusan masalah dalam makalah ini
adalah :
1.2.1. Bagaimana proses kesetimbangan kimia yang dilakukan oleh tubuh manusia yang
terkena Hypoxia Symptom.

1.3

Tujuan Penulisan
Penulisan Makalah ini bertujuan, untuk :
1.3.1 Untuk Mengetahui proses kesetimbangan kimia yang dilakukan oleh tubuh.
1.3.2 Untuk memenuhi tugas mata pelajaran kimia bab Kesetimbangan Kimia

1.4

Manfaat Penulisan
Berdasarkan paparan diatas mulai dari latar belakang, rumusan masalah dan
tujuan, maka manfaat yang diharapkan dalam penulisan makalah ini adalah :
1.4.1. Bagi individu, penulisan makalah ini dapat dijadikan sebagai bacaan pengetahuan
agar dapat mengetahui mengenai penerapan kesetimbangan kimia yang terjadi pada
tubuh manusia.
1.4.2. Bagi masyarakat umum, informasi ini dapat membantu menambah pengetahuan
mengenai penerapan kesetimbangan kimia dalam kehidupan sehari-hari.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1

Definisi
Hypoxia yaitu kondisi kekurangan oksigen pada jaringan tubuh yang terjadi
akibat pengaruh perbedaan ketinggian. Pada kasus yang fatal dapat mengakibatkan koma,
bahkan sampai dengan kematian. Namun, bila sudah beberapa waktu, tubuh akan segera
dan berangsur-angsur kembali ke kondisi tubuh normal.

2.2

Penyebab
Di dalam tubuh manusia sendiri, terdapat suatu sistem kesetimbangan yang
berperan dalam menjaga fungsi fisiologis tubuh untuk beradaptasi dengan lingkungannya.
Salah satu proses adaptasi yang dilakukan oleh tubuh manusia adalah beradaptasi
terhadap perubahan ketinggian yang tiba-tiba. Jika seseorang yang bertempat tinggal di
Jakarta dengan ketinggian 0 km dari permukaan laut (dpl) pergi dengan menggunakan
pesawat terbang ke Mexico City dengan ketinggian 2,3 km dpl, maka setelah tiba di
Mexico City akan merasa pusing, mual, atau rasa tidak nyaman lainnya.
Oleh karena itu, kasus Hypoxia ini tidak terjadi pada penduduk setempat yang
sudah terbiasa hidup di daerah dataran tinggi tersebut namun terjadi pada penduduk yang
belum terbiasa hidup di daerah tinggi ataupun sebaliknya. Karena kasus hypoxia ini, bagi
pendaki yang akan menaiki puncak gunung memerlukan pos-pos pemberhentian agar
tubuh mereka selalu dapat beradaptasi secara baik terus-menerus sehingga terhindar dari
hypoxia.

2.3

Kesetimbangan pengikatan oksigen oleh hemoglobin


Keadaan tersebut dapat dijelaskan berdasarkan sistem reaksi kesetimbangan
pengikatan oksigen oleh hemoglobin:
Hb(aq) + O2(aq) HbO2(aq)
HbO2 merupakan oksihaemoglobin yang berperan aktif dalam membawa oksigen
ke seluruh jaringan tubuh termasuk ke otak. Tetapan kesetimbangan dari reaksi tersebut
adalah:

Pada ketinggian 3 km, tekanan parsial gas oksigen sekitar 0,14 atm, sedangkan
pada permukaan laut tekanan parsial gas oksigen sebesar 0,2 atm.
2.4

Asas Kesetimbangan Kimia


Berdasarkan azas Le-Chatelier, dengan berkurangnya gas oksigen berati
kesetimbangan akan bergeser ke kiri, dan berakibat kadar HbO2 di dalam darah menurun.
Akibat yang ditimbulkan dari keadaan tersebut adalah suplai oksigen ke seluruh jaringan
akan berkurang. Hal inilah yang mengakibatkan terjadinya rasa mual dan pusing, serta
perasaan tidak nyaman pada tubuh.
Kondisi tersebut akan mengakibatkan tubuh berusaha beradaptasi dengan
memproduksi hemoglobin sebanyak-banyaknya. Dengan meningkatnya konsentrasi
hemoglobin akan menggeser kembali kesetimbangan ke kanan dan HbO2 akan
meningkat kembali seperti semula. Penyesuaian ini berlangsung kurang lebih 2-3 minggu.
Dari penelitian, diketahui bahwa kadar hemoglobin rata-rata penduduk yang
bertempat tinggal di dataran tinggi akan memiliki hemoglobin lebih tinggi daripada
penduduk yang bertempat tinggal di dataran rendah.

BAB III
PENUTUP
3.1

Simpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah dipaparkan, maka disimpulkan beberapa hal

berikut :
3.1.1. Hypoxia yaitu kondisi kekurangan oksigen pada jaringan tubuh yang terjadi
akibatpengaruh perbedaan ketinggian.
3.1.2. Di dalam tubuh manusia, terdapat suatu sistem kesetimbangan yang berperan
dalam menjaga fungsi fisiologis tubuh untuk beradaptasi dengan lingkungannya
yang salah satu proses adaptasinya yaitu terhadap perubahan ketinggian yang tibatiba
3.1.3. Konsep pengikatan oksigen oleh hemoglobin merupakan contoh konsep
kesetimbangan kimia.
3.1.4. Penyesuaian tubuh/adaptasi tubuh dilakukan seperti azas Le-Chatelier.

DAFTAR PUSTAKA
Http://id.wikipedia.org/wiki/Hipoksia, [24 November 2014]

http://medlinux.blogspot.com/2007/09/hipoksia.html [24 November 2014]


http://daconanholic.blogspot.com [24 November 2014]

DAFTAR HADIR
NO

Nama

1
2
3
4
5
6
7

Ai Siti Aisyah
Edwin Maulana Fauzi
Linda Restiani
Mohammad Iqbal Marup
Putri Rahmi Pertiwi
Ruby Umbara
Tarizman Tasya

Pertemuan ke
1

Anda mungkin juga menyukai