Anda di halaman 1dari 41

Kelompok I

•Hermina R. Dhane
•Sesly Y. Lette
•Mardi Missa
•Helsi J. Neno
•Maria R. S. Maris
Sejarah Perkembangan
Taksonomi Tumbuhan

Ciri-ciri Umum Dari Sub Divisi


Gymnospermae

Cara Perkembang Biakan Dari


Sub Divisi Gymnospermae

Klasifikasi Dari Sub Divisi


Gymnospermae

Manfaat Atau Peranan Dari Sub


Divisi Gymnospermae
 Mengingat tingkat peradabannya, manusia
pertama-tama melakukan kegiatan dalam
bidang taksonomi tumbuhan, seperti kegiatan
klasifikasi.
 Sesuai dengan kemajuan peradaban serta
perkembangan ilmu dan teknologi,ciri-ciri
pada tumbuhan yang pada mulanya tak
dapat diamati (tidak tampak) dan oleh
karena itu tidak dipertimbangkan untuk
dijadikan dasar pengklasifikasian.
 Sistem klasifikasi bertujuan untuk
menyederhanakan objek, dimana dalam
penyederhaan itu mengandung semua inti.
 Semua sistem klasifikasi yang diciptakan pada awal
perkembangan ilmu taksonomi tumbuhan sampai kira-
kira pertengahan abad ke-19 disebut sistem buatan.
 perkembangan berbagai ilmu memunculkan sistem
alam.
 Setelah lahirnya teori evolusi muncul sistem filogenetik.
 Setelah itu perkembangan ini diikuti dengan munculnya
cabang dalam taksnomi yang disebut kemotakonomi.
 Perkembangan teknologi canggih menghasilkan suatu
aliran yang disebut taksimetrti atau taksonometri.
 Sehingga garis besarnya, perkembangan sistem
klasifikasi dari masa ke masa adalah dibuat dalam
beberapa periode.
 Periode ini secara formal belum dikenal adanya sistem
klasifikasi yang diakui (sejak ada kegiatan dalam taksonomi
sampai kira-kira abad ke-4 sebelum Masehi).
 Mengingat, kehidupan manusia tergangung dari bahan yang
berasal dari tumbuhan, sehingga manusia sejak dahulu telah
melakukan kegiatan yang termasuk dalam lingkup
taksonomi.
 Mereka menggunakan tanaman sebagai penghasil papan,
sandang dan obat-obatan.
 Jenis-jenis tumbuhan yang diperkirakan kita kenal sejak 7
sampai 10 ribu tahun lalu dibudidaya oleh bangsa Mesir,
Cina di Asia Timur, bangsa Asiria di lembah Sungai Efrat dan
Tigris di Timur Tengah, dan bangsa-bangsa Indian di
Amerika Utara dan Amerika Selatan.
 periode ini kira-kira dari abad ke-4 sebelum masehi
sampai abad ke-17.
 taksonomi tumbuhan sebagai ilmu pengetahuan baru
dianggap dimulai dalam abad ke-4 sebelum masehi.
dilakukan orang-orang yunani yang dipelopori oleh
theophrastes (370-285 s.m.) murid seorang filsuf yunani
kenamaan aristoteles. aritstoteles sendiri adalah murid
filsuf yunani yang mashur plato.
 sistem klasifikasi yang diusulkan bangsa yunani dengan
theophrastes sebagai pelopornya juga diikuti oleh kaum
herbalis serta ahli-ahli botani,selama 10 abad lebih.
 pengklasifikasian berdasarkan bentuk dan tekstur, yang
dibagi berdasarkan pohon, perdu, dan semak.
 Hasil
pengklasifikasian yang dilakukan oleh
Theophrastes.

Gambar 1. Contoh habitus Gambar 2. Contoh habitus


tumbuhan. tumbuhan.
Kiri depan: semak-semak, Kiri dan tengah depan: terna,
latar belakang: perdu. yang berbatang besar: pohon.
(Sumber: Gembong, 1991). (Sumber: Gembong, 1991)
Beberapa tokoh besar yang telah memberikan saham yang
cukup besar dalam perkembangan taksonomi tumbuhan

1. DIOSCORIDES (50-?).  2. PLINIUS (23-79)


 berkebangsaan Romawi  berpendapat, bahwa semua tumbuhan
 menyatakan pentingnya di bumi ini diciptakan Tuhan untuk
untuk pemberian candra kepentingan manusia.
atau deskripsi bagi setiap  Sistem klasifikasi yang diikuti Plinius
tumbuhan di samping adalah sistemnya Dioscorides.
pemberian namanya.  Sampai abad pertengahan boleh
 didasarkan atas manfaat dikatakan tidak ada kemajuan yang
dan. sifat-sifat morfologi berarti dalam perkembangan
tumbuhan. taksonomi tumbuhan.

 3. A. MAGNUS (1193-1280)
 yang antara lain dianggap telah dapat
membedakan Monocotyledoneae dari
Dicotyledoneae atas dasar sifat-sifat batangnya.
 1. O. BRUNFELS (1464-1534)
4. R. DODONEUS (1516-1585),
 tergolong dalam kaum herbalis, telah
seorang dokter kelahiran
menghasilkan karya tentang terna yang
dihiasi gambar. Mechelen, Belgia.
 adalah penulis Het Cruyde boek
 sebagai orang pertama yang membedakan
golongan Perfecti (tumbuhan yang
yang pada masanya sangat mashur
menghasilkan bunga) dan Imperfecti dan berkali-kali dicetak ulang.
(tumbuhan yang tidak menghasilkan bunga).

2. J. BOCK (1489-1554)


•5. M. de L'OBEL (1538-1616)
(HIERONYMUS TRAGUS)
• menulis buku ilmu tumbuhan
masih menggolongkan
bergambar yang sangat tenar pula pada
tumbuhan menjadi terna,
masanya
semak, dan pohon, tetapi
•6. J. GERARD (1545-1612),
mengaku telah berupaya
• pemilik sebuah kebun botani di
untuk menempatkan
London, dan penulis sebuah karya besar
tumbuhan yang menurut
tentang ilmu tumbuhan.
anggapannya sekerabat
•7. C. L'CLUSE (CLUSIUS) (1526-1609),
dalam kategori yang sama.
•Ia menghasilkan sejumlah besar karya
3. L. FUCHS (1501-1566), dalam bidang ilmu tumbuhan
kelahiran Bavaria ( Jerman
Barat)karyanya dalam bidang ilmu
tumbuhan yang tenar pada masanya.
tujuan praktis untuk penyederhanaan obyek studi yang berupa ikhtisar
ringkas dari dunia tumbuhan, mulai tampak.

 1. A. CAESALPINUS (1519-1602)  2. J. BAUHIN (1541-1631),


 Di samping perawakan, ia telah  yang memuat candra (deskripsi) dan
membeda-bedakan tumbuhan sinonima sekitar 5.000 jenis tumbuhan
berdasar sifat-sifat buah dan biji, dan dalam karya tulis komprehensif.
ia telah pula membedakan tumbuhan
berdasarkan kedudukan bakal
buahnya
•4. R. MORISON (1620-1683).
•3. C. BAUHIN (1560-1624),
•5. A. RIVINUS (A. BACHMANN) (1652-
adik J. Bauhin
1723),
•orang pertama yang
•penulis berbagai karya dalam ilmu
memprakarsai pemberian nama
tumbuhan, bersama dengan de
ganda bagi tumbuhan, telah
Tournefort konseptor untuk pengertian
membedakan kategori marga
marga (genus).
dan jenis, namun ia tetap
menggunakan bentuk dan •6. J.P. de TOURNEFORT (1656-1708),
tekstur sebagai dasar klasifikasi •Bersama-sama dengan Rivinus ia dianggap
seperti yang dilakukan kaum sebagai konseptor pengertian marga, serta
herbalis. hasil kumpulan tumbuhan disusun
klasifikasi berdasarkan sifat bunga
 berasal dari bahasa yunani
 Yang terdiri dari dua kata yaitu Gymnos “telanjang”,
dan Sperma “Biji”.
 Jadi gymnospermae adalah tumbuhan yang tidak
memiliki pembungkus biji sehingga bijinya tampak dari
luar atau berada pada permukaan daun buah.
 berasal dari Progymnospermae melalui proses evolusi
biji. Hal tersebut dapat dilihat dari bukti-bukti
morfologi yang ada.
 Progymnospermae dianggap sebagai nenek moyang dari
tumbuhan biji
 Tumbuhan kormophyta.
 Pada umumnya perdu atau pohon, tidak ada yang berupa herba.
 Batang dan akar berkambium sehingga dapat tumbuh membesar
(mengadakan pertumbuhan menebal sekunder).
 Umumnya batang memiliki saluran resin.
 Bentuk perakaran tunggang.
 Daun sempit, tebal dan kaku, Tulang daun tidak beraneka ragam.
 Memiliki strobilus sebagai alat reproduksi. Alat kelamin terpisah, serbuk sari
terdapat dalam strobilus jantan dan sel telur terdapat dalam strobilus betina.
 Dalam reproduksinya mengalami pembuahan tunggal.
 Biji tidak ditutupi atau dibungkus oleh daun buah.
 Berkas pembuluh pengangkutan kolateral terbuka. Xilem pada
Gymnospermae hanya terdiri atas trakeid saja sedangkan floemnya tanpa
sel-sel pengiring.
Perkembangbiakan Gymnospermae

 Pada Gymnospermae
sering terjadi
 organ reproduksi pada gymnospermae poliembrioni.
disebut konus atau strobilus.
 Pada Coniferophyta dan
 tumbuhan berbiji terbuka tidak Gnetophyta spermanya
memiliki bunga, sporofil terpisah-pisah tidak mempunyai
atau membentuk srobilus jantan dan flagel, sehingga buluh
betina. serbuk
menghantarkannya
 sel kelamin jantan berupa spermatozoid langsung ke mulut
yang masih bergerak aktif, dan arkegonia.
terdapat anteridium yang megandung  Gametofi jantan
butir-butir serbuk sari. umumnya bersifat
 pada strobilus betina terdapat banyak haustorial,
arkegonium, dan tiap arkegonium
terdapat sel induk lembaga
Proses Penyerbukan Dan Pembuahan

terjadi pada tumbuhan


berbiji terbuka selalu dengan
cara anemogami.
Serbuk sari jatuh langsung
pada bakal biji.
Pembuahan yang terjadi
pada gymnospermae disebut
pembuahan tunggal (setiap
inti generatif melebur
dengan inti sel telur).
Pembuahan pada
gymnospermae disebut
pembuahan tunggal,
A. Kelas (Classis) Pteridospermae

• CIRINYA:
• Memiliki daun yang menyerupai
daun tumbuhan paku.
• Sporofilnya menyerupai daun
biasa tetapi belum terkumpul
menjadi bunga.
• Batangnya kecil seperti liana atau
tumbuh tegak.
• Kayu sekunder mempunya
trakheida dengan noktah-noktah
halaman dan jari-jari teras yang
lebar.
• Dalam Pteridopspermae dikenal
dengan 2 suku (familia)
 1. Suku
Lyginopteridaceae.
 Contohnya: Lyginopteris
oldhamia.  2. Suku Medullosaceae
 Ciri-ciri :
 Batangnya mempunyai
banyak stele.
 Masing-masing
memperlihatkan
pertumbuhan menebal
sekunder.
 Bakal biji tidak mempunyai
piala.
 Bangsa (Ordo): Caytoniales
 merupakan tumbuhan yang juga telah punah dan
dekat hubungan kekerabatannya dengan
Pterydospermae.
 daun bertangkai, pada ujungnya terdapat 3-6
segmen.
 Daun-daun fertil memiliki segmen menyirip,
ujungnya melengkung sehingga membentuk
seperti lekukan yang di dalamnya terdapat
beberapa bakal biji.
B. Kelas (Classis) Cycadinae

• Ciri-ciri kelas Cycadinae ini adalah


sebagai berikut :
• Habitus (perawakan) menyerupai
pohon palem, berkayu, batangnya
tidak atau sedikit bercabang,
mengalami penebalan sekunder, dan
korteksnya tebal.
• Daun majemuk menyirip tersusun
dalam roset batang dan menggulung
sewaktu masih muda.
• Sporofil tersusun dalm bentuk
strobilus letaknya terminalis.
• Beberapa jenis Cycadinae memiliki
batang amat pendek, jenis yang lain
dapat mencapai tinggi 9 meter, tetapi
kebanyakan tingginya sekitar 2 meter.
 1. Bangsa Cycadales
 Termasuk tanaman berperawakan pohon, serupa
palem, termasuk tanaman menahun.
 berumah dua.
 Daun berbagi menyirip, tersusun roset batang,
daun muda menggulung.
 Mirip palma, berkayu berbentuk pohon.
 Daun-daun majemuk tersusun dalam roset batang
yang menyirip dan menggulung sewaktu masih
muda.
 Strobilus terminalis, uniseksualis, dioecious.
 di Indonesia adalah marga Cycas antara lain;
C.rumphii.
 Tumbuhan anggota kelas ini
sudah punah, sisa yang  Bakal biji dan ligumen
ditemukan dimasukkan dalam
satu suku yaitu membentuk benang sari .
Benettitaceae.  Strobilus terletak di ketiak daun,
 Tumbuhan dengan habitus kadamng-kadamg demgam
berkayu, batang bercabang
paying menggarpu, tangkai yang panjang, kadang-
mempunyai teras dengan kadang dengan tangkai yang
sedikit kayu.
pendek yang muncul dari bagian
 Pertulangan daun menyirip.
batang yang telah tua, kadang
 Mikrosporofil menyerupai
daun menyirip ganda dan pula muncul di ujung (terminal)
tersusun membentuk pada cabang yangf menggarpu.
karangan. Makrosporofil
banyak terdapat di bagian Strobilus dapat berisi hanya
atas strobilus. mikrosporifil saja tapi dapat bjuga
berisi mikrosporofil dan
makrosporofil.
D. Kelas (Classsis) Cordaitinae

• Setiap strobilus juga mempunyai


sisik-sisik dengan diantaranya
terdapat bakal biji. Bakal biji dengan
1 integumen dengan ruang serbuk
• Anggota kelas ini juga telah sari yang panjang. Biji pipih kadang-
punah. kadang bersayap.
• Umumnya berupa pohon yang • Cordaitinae meliputi ordo
tinggi, bercabang-cabang dan Cordaitales yang didalamnya
terdapat pertumbuhan sekunder. terdapat suku Cordaitaceae atau
• Daun tunggal, bangun lanset atau Pityaceae.
pita, pertulangan daun sejajar, • Contoh Cordaites laevis
duduk daun tersebar namun pada
ujung-ujung cabang amat
berdekatan.
• Strobilus jantan terasusun dalam
2 baris pada tangkai yang tebal.
Mkrosporofil masing-masing
dengan 3-6 kantong sari.
• Strobilus betina dengan susunan
yang sama.
E. Kelas (Classis) Ginkyoinae

• Anggota kelas ini yang


masih ada adalah
Ginkyo biloba (Ginko)
yang berasal dari Cina.
• Kelas ini terdiri atas
bangsa Ginkyoales dan
suku Ginkyoaceae.
Contoh spesisesnya
yaitu Ginkyo biloba.
1. Bangsa (Ordo) Taxales

• Ordo ini terdiri atas pohon-pohon atau semak-


semak, dengan daun yang tersebar berbentuk
lanset,
• strobilus berumah dua, yang terpisah-pisah atau
merupakan bulir dalam ketiak daun, dengan
mikrosporofil yang berbentuk perisai atau sisik
yang masing-masing dengan 2-8 kantong sari,
serbuk sari tanpa gelembung udara, dan pada
perkecambahan tidak membentuk sel-sel
protalium,
• bakal biji berpasangan diatas sisik- sisik biji atau di
ujungnya, setelah persarian sisik-sisik tidak
berkayu dan membesar, jadi tidak membentuk
suatu kerucut.
• Ordo ini terdiri atas dua familia diantaranya
adalah Taxaceae dan Cephalotaxaceae.
• A. Suku (Familia)
Taxaceae
• Memiliki daun yang
berbentuk lanset yang
tersebar, strobilus
jantan terpisah dalam
ketiak daun atau dalam
bulir-bulir kecil di
ketiak daun.
• Contoh spesiesnya
adalah Taxus baccata.
• B. Suku (Familia) Cephalotaxaceae
• Familia Cephalotaxaceae memiliki ciri
yaitu habitus berupa pohon atau perdu
dengan daun garis, dalam daun terdapat
satu saluran resin
• Anggotanya tersebar luas di Asia timur
contohnya Cephalotoraxus fartanei.
2. Bangsa (Ordo) Araucariales

• Ordo Araucariales
meliputi satu familia
yaitu Araucariaceae
• dengan ciri pohon-
pohon yang daunnya
tersebar, berbentuk
jarum atau lebar
dengan saluran-saluran
resin didalamnya, • Familia Araucariaceae meliputi dua
genus yaitu Araucaria dan Agathis.
tumbuhan ini berumah Contoh speciesnya adalah Araucaria
cunninghamii dan Agathis alba
satu atau berumah dua.
3. Bangsa (Ordo) Podocarpales

• Ordo Podocarpales meliputi • Contoh spesiesnya adalah


familia Podocarpaceae Podocarpus imbricate.
• memiliki cirri-ciri berupa
perdu atau pohon dengan
daun berbentuk sisik, jarum
dan lanset duduknya tersebar
atau bersilang, dengan satu
atau tiga saluran resin
didalamnya.
4. Bangsa (Ordo) Pinales

• Ordo ini meliputi satu • spesiesnya adalah Pinus


familia yaitu Pinaceae, merkusii.
• dengan cirri tumbuhan
berkayu, daun berbentuk
jartum, duduknya
tersebar pada sirung
panjang, atau pada
sirung panjang terdapat
daun dengan struktur
berdaging sedangkan
pada sirung pendek
terdapat daun dengan
bentuk jarum.
 Berupa perdu atau pohn dengan daun yang
berbentuk jarum atau sisik yang duduknya
tersebar, berhadapan, atau berkarang.
 Strobilus jantan dengan mikrosporofil yang
bertangkai pendek dengan suatu sisik lebar
dengan 2-9 kantong sari.
 Strobilus betina dengan sisik yang tersusun dalam
spiral atau berhadapan dengan 1-9 bakal biji.
 Ordo ini meliputi dua Familia.
• 1. Suku (Familia) Taxodiaceae
• Familia ini meliputi tumbuhan
berupa pohon dengan daun
berbentuk jarum duduknya
tersebar atau berhadapan, dan
kadang-kadan pada sirung panjang
terdapat daun berbentuk sisik dan
pada sirung pendek terdapat daun
menyerupai bentuknya jarum.
• Contoh speciesnya adalah
Taxodiumdistichum.
• 2. Suku (Familia)
Cupressaceae
• Suku ini memiliki ciri-ciri
antara lain: Habitus perdu
atau pohon, bercabang
banyak. Daun kebanyakan
bentuk sisik jarang
berbentuk jarum, duduk
bersilang atau merupakan
karangan yang trdiri dsari 3
daun.
• Contoh jenisnya
Juniperuscommunis
(buahnya dipakai untuk
pembuatan minuman keras
“juniper”. Thuja gigantean, T
occidentalis, menghasilkan
kayu bangunan
 Gnetinae merupakan kelas dari subdivision
gymnospermae yang meliputi tumbuhan berkayu,
yang batangnya bercabang atau tidak,
 tidak memiliki saluran resin,
 daunnya tunggal, berhadapan, bunga berkelamin
tunggal, majemuk,
 terdapat dalam ketiak daun pelindung yang besar,
 memiliki tenda bunga.
 Lembaga dengan idua daun lembaga.
 Kelas ini terdiri atas 3 ordo (bangsa), yaitu
Ephedrales, Gnetales dan Welwitschiales.
1. Bangsa (Ordo)
Ephedrales
• Ordo Gnetales meliputi familia
Gnetaceae.
2. Bangsa (Ordo) Gnetales • Suku ini hanya terdiri dari satu
marga yaitu Gnetum dengan
sekitar 30 jenis yang semuanya
hidup di daerah tropis.
•Ordo Gnetales ini dicirikan dengan: • Contoh yang terkenal dari
•Batang pohon yang lurus kira-kira kelompok ini adalah Gnetum
gnemon (melinjo),
20 meter dan bercabang.
Akarnya tunggang.
•Tulang daun menyirip, tipis dan
melebar.
•Berumah dua karena strobilus
jantan dan betina terletak pada
pohon yang berbeda. Namun ada
pula yang berumah satu, strobilus
jantan dan betina.
3. Ordo Welwitschiales

•Ordo ini meliputi satu


familia yaitu familia
welwitschiaceae
•Contoh speciesnya
adalah Welwitschia
mirabilis, hidup endemic
di daerah gurun dekat
Welwitschia mirabilis(Sumber: Juhriah, 2014)
pantai Afrika barat daya
dan Angola.
MANFAAT ATAU PERANAN
GYMNOSPERMAE

 Tanaman hias, misalnya cemara dan pakis haji.


 Penghasil minyak cat (terpentin), misalnya
pinus/tusam.
 Bahan pembuat kertas dan korek api, misalnya
kayu pinus dan kayu tumbuhan melinjo
 Sayur – mayur, misalnya melinjo.
 Sumber makanan, misalnya melinjo.
 Bahan untuk obat dan kosmetik, yaitu Ginkgo
biloba

Anda mungkin juga menyukai