Anda di halaman 1dari 6

GM FOOD

1. GMO merupakan akronim dari Genetically Modified Organism, yaitu


organisme yang telah mengalami modifikasi secara genetik dengan bantuan
kemajuan bioteknologi. Sehingga bisa dikatakan bahwa GMO food merupakan
makanan / bahan makanan yang berasal dari makhluk hidup yang telah
ditingkatkan kemampuan genetiknya melalui teknologi rekayasa genetika.
Sebagian besar rekayasa genetika dilakukan untuk mengatasi kebutuhan pangan
penduduk dunia yang semakin meningkat dan juga untuk menangani permasalahan
kekurangan gizi manusia.

Pada saat ini penggunaan GMO atau Genetically Modified Organism telah
meluas dikarenakan adanya beberapa kelebihan yang didapatkan pada produk ini.
GMO yang merupakan hasil rekayasa genetika, tidak dapat disangkal mempunyai
beberapa kelebihan. Beberapa produk pertanian yang merupakan GMO bisa tahan
terhadap hama, tahan terhadap berbagai penyakit, penggunaan pestisida yang lebih
sedikit, mempunyai penampilan yang menarik, mempunyai nutrisi yang lebih
banyak jika dibandingkan dengan produk yang asli, dan lain sebagainya. Beberapa
kelebihan dari GMO tersebut diklaim dapat mengatasi masalah populasi dan
pangan yang dihadapi oleh dunia. Faktanya hampir semua produk pangan yang kita
makan sehari-hari adalah produk GMO.

GMO dikembangkan oleh para ahli dengan tujuan memperoleh produk


berkualitas tinggi, tahan terhadap serangan hama dan penyakit, memiliki umur
panjang (tidak mudah layu atau busuk), serta me-miliki tingkat reproduksi yang
baik, namun tanpa mengurangi kandungan nutrisi alami yang dihasilkan dari
produk itu sendiri.
2. Kontroversi Produk GMO Pelepasan GMO ke lingkungan telah menjadi
kontroversial di seluruh dunia (Amin dan Jahi, 2004; Singh et al., 2006).
Kontroversi tersebut terkait dengan kemungkinan resiko terhadap berbagai aspek
kehidupan masyarakat seperti: kesehatan, lingkungan, agama, budaya, etika,
psikologi, dan lain-lain. Suatu teknologi dapat memberi manfaat yang besar bagi
kesejahteraan masyarakat, akan tetapi tidaklah mutlak tanpa resiko, begitu juga
dengan rekayasa genetika.
Beberapa contoh dampak positif rekayasa genetika sebagai berikut:
meningkatnya derajat kesehatan manusia dengan diproduksinya berbagai hormone
manusia seperti insulin dan hormone pertumbuhan; tersedianya bahan makanan
yang lebih melimpah; tersedianya sumber energi terbaharui; proses industri yang
lebih murah; dan berkurangnya polusi. Menurut Epstein (2001), sebagian besar
efek dari rekayasa genetika yang mampu mengubah sifat fisik mahluk hidup
belum diketahui.
Salah satu masalah utama dalam rekayasa genetika adalah apakah gen yang
disisipkan dalam suatu mahluk hidup akan diwariskan atau tidak diwariskan dari
satu generasi ke generasi berikutnya ?. Meskipun dengan penggunaan teknologi
transgenik diakui memiliki kemampuan untuk mengekspresikan gen asing dan
membuka opsi untuk memproduksi sejumlah besar produk industri seperti industri
farmasi komersial, tetap saja masih menyisakan kekhawatiran (Singh et al., 2006).
Kekhawatiran munculnya dampak negatif dari penggunaan GMO di Indonesia
sangat beralasan karena Indonesia telah mengimpor berbagai komoditas yang
diduga sebagai hasil dari rekayasa genetika maupun yang tercemar dengan GMO
yang berasal dari negara-negara yang telah menggunakan teknologi rekayasa
genetika, mulai dari tanaman, bahan pangan dan pakan, obat-obatan, hormon,
bunga, perkayuan, hasil perkebunan, hasil peternakan dan sebagainya diduga
mengandung atau tercemar GMO (Agorsiloku, 2006).
Diakui bahwa GMO telah menguasai pasar dunia, karena telah memberikan
manfaat bagi kehidupan manusia meskipun juga disadari memberi dampak negatif
yang tidak bisa dianggap sepele, tetapi sangat disayangkan hingga saat ini rasa-
rasanya belum pernah dilaporkan adanya dampak negatif dari penggunaan GMO.
Jangankan mendeteksi dampak negatif penggunaan GMO, mendeteksi apakah
komoditas yang diimpor mengandung GMO saja belum pernah dilakukan di
Indonesia.
Biasanya kalau sudah ada kejadian baru-baru ini seperti apel impor dari
Amerika Serikat memunculkan sejumlah bakteri yang diduga sangat berbahaya
bagi kesehatan konsumen, baru dilakukan pengujian laboratorium. Sutardi (2007)
mengatakan percepatan dan penerapan inovasi teknologi rekayasa genetika
dibidang pertanian seperti Genetically Modified Organism (GMO), Living
Modified Organism (LMO), Genetically Modified Crops (GMC) dan Genetically
Engineered Crops (GEC) telah mengundang pro dan kontra di tengahtengah
kehidupan masyarakat dunia, baik yang terjadi di negara dimana produk itu
dikembangkan maupun di negara-negara pengguna. Selanjutnya dikatakan bahwa
dengan penerapan teknologi rekayasa genetika di bidang pertanian akan
berdampak buruk bagi kesehatan masyarakat. Faktor dampak yang ditimbulkan
GMO baik positif dan negatif inilah yang menyebabkan kontrorversial di tengah-
tengah masyarakat.
3. Menurut dokumentasi Dr Smith, setidaknya 65 risiko kesehatan serius dampak
dari mengkonsumsi produk GMO, yang di jabarkan sebagai berikut:
 Keturunan tikus diberi makan kedelai transgenik menunjukkan
peningkatan lima kali lipat resiko kematian
 Bayi yang di lahirkan tidak cukup berat badan,
 Ketidakmampuan bereproduksi
 Tikus jantan yang diberi makan kedelai Transgenik, mengalami kerusakan
sel-sel sperma muda
 Dapat merubah Fungsi DNA dari Embrio Tikus yang di berikan makan
Kedele Transgenik (GMO)
 Hewan yang mengkonsumsi makanan GMO mengalami pendarahan perut,
berpotensi bertumbuhnya sel pra-kanker, kerusakan organ dan sistem
kekebalan tubuh, peradangan ginjal, masalah dengan darah, sel hati, dan
kematian yang tidak dapat dijelaskan.
 Alergi terhadap kedelai telah meningkat setelah pengenalan cara menanam
dengan metode GMO / Kedelai Transgenik
 Gen dari tanaman GMO men transfer bakteri usus manusia, yang mungkin
akan mengubah flora usus Anda menjadi “hidup seperti pabrik pestisida”
Produk Hasil GMO dapat menyebabkan:
• alergis
• Toxic
• karsinogenik / potensi kanker
• Anti-gizi

4. Gambar / Foto GM FOOD

Jagung coklat Pisang Kiwi Paprika warna warni

Jeruk Kiwi Cucamelon( Semangka, Lobak Ungu

Mentimun, Jeruk Nipis)

Peachtum (Peach, aprikot Pluots (Aprikot dan Kiwi Berries


Plum ) Plum)
Lemato Nangkadak Plango

Ugly Via (Pomelo, Jeruk Grapple Manggo Avocado

Tengirine)
DAFTAR PUSTAKA

https://www.kompasiana.com/chandradinar/5930c0d3759773e92d0391c6/tentang-gmo-food

https://www.academia.edu/Bookmarks

http://jurnalfkip.unram.ac.id/index.php/JBT/article/view/138/134

https://indocropcircles.wordpress.com/2013/04/03/picu-kanker-tanaman-trans-genetik-atau-
gmo-membahayakan-kesehatan/

DAFTAR PUSTAKA GAMBAR

https://www.disabled-world.com/fitness/gm-foods.php

https://www.mnn.com/food/healthy-eating/blogs/whats-the-difference-between-gmo-foods-
and-hybrid-foods

https://recipes.howstuffworks.com/genetically-modified-food-products-pictures.htm

https://wholefoodsmagazine.com/grocery/features-grocery/unmodified/

https://www.ausmed.com/articles/australians-changing-attitudes-toward-gm-foods/

https://www.liputan6.com/citizen6/read/2302942/6-jenis-buah-aneh-hasil-rekayasa-genetika

https://www.freshplaza.com/article/9020985/many-consumers-grossed-out-by-gmos/

https://www.hipwee.com/feature/bukan-hanya-mangga-alpukat-10-varian-buah-hasil-
persilangan-ini-nggak-kalah-uniknya-penasaran-deh/

Anda mungkin juga menyukai