Anda di halaman 1dari 5

Nama: fakhur rozi

Npm: 0419012151

Fakultas Pertanian Unikal

1.
a) Pengembang : Fakhur Rozi

Metode memasukkan gen : metode transformasi yang di perantarai oleh


Agrobatcerium tumefacines

Sifat yang di massukan : tahan hama insecta

Nama gen yang di masukkan : gen cry BT

Donor gen : bakteri bacillus thuringiensis

Produk : tanaman tomat tahan serangan hama insecta

Fungsi : memproduksi Kristal protein yang meracuni serangga

Gen promoter dan asalnya : Agrobatcerium tumefacines asal bakteri gram positif
dalam tanah berbentuk batang

Gen terminator dan asalnya : plasmid TI asal bkteri agrobatcerium tumefacines

b) potensi manfaat tanaman transgenik antaralain

Mereduksi kehilangan dan kerusakan pasca panen ,Mengurangi resiko gagal


panen,Meningkatkan rendemen dan produktivitas ,Menghemat pemanfaatan lahan
pertanian,Mereduksi kebutuhan jumlah pestisida dan pupuk kimia,Meningkatkan nilai
gizi ,Tahan terhadap penyakit dan hama spesifk, termasuk yang disebabkanoleh virus.
Rekayasa transgenik dapat menghasilkan produk lebih banyak dari sumber yang lebih
sedikit. Rekayasa tanaman dapat hidup dalam kondisi lingkungan ekstrem

Potensi risiko tanaman transgenic .Aspek ekonomi Berbagai komoditas pertanian hasil
rekayasa genetika telah memberikan ancaman persaingan serius terhadap komoditas
serupa yang dihasilkan secara konvensional.Aspek kesehatan Potensi toksisitas bahan
pangan Dengan terjadinya transfer genetik di dalam tubuh organisme transgenik akan
muncul bahan kimia baru yang berpotensi menimbulkan pengaruh toksisitas pada bahan
pangan Aspek lingkungan Potensi erosi plasma nutfah Penggunaan tembakau transgenik
telah memupus kebanggaan Indonesia akan tembakau Deli yang telah ditanam sejak tahun
1864. Tidak hanya plasma nutfah tanaman, plasma nutfah hewan pun mengalami ancaman
erosi serupa.

2. Adapun tujuan label adalah memberi informasi tentang isi produk yang diberi label tanpa
harus membuka kemasan, berfungsi sebagai sarana komunikasi produsen kepada konsumen
tentang hal-hal yang perlu diketahui oleh konsumen tentang produk tersebut, terutama hal-
hal yang kasat mata atau tak diketahui secara fisik. Hal yang perlu di cantumkan dalam
pelabelan antaralain: Nama produk.Bahan baku atau koposisi yang digunakan.Berat
bersih.Nama dan alamat pabrik yang memproduksi atau distributor.Tanggal
kadaluarsa.Nomor pendaftaran.Kode produksi.Cara penggunaan, penyajian, penyimpanan,
dan pemanfaatan.

3. Pelabelan produk yang mengandung hasil rekaya genetik tidak ada kaitannya dengan
keamanan pangan karena pada prinsipnya bahan dengan rekayasa genetika disepakati
dinyatakan aman. Sedangkan dalam hal pangan olahan mengandung bahan yang merupakan
hasil rekayasa genetika, pada label cukup dicantumkan keterangan tentang pangan rekayasa
genetika pada bahan yang merupakan pangan hasil rekayasa genetika tersebut saja.
Contohnya, Komposisi Kedelai (pangan rekayasa genetika), air, gula merah, garam. Pada
Label dapat dicantumkan logokhusus pangan hasil rekayasa genetika.

4. Indonesia keharusan pelabelan (keharusan) presentase ambang (threshold)5,0 label


Geneticcaly modified
Australia dan New Zealand keharusan pelabelan (keharusan) presentase ambang
(threshold)1,0 label Geneticcaly modified
Brazil keharusan pelabelan (keharusan) presentase ambang (threshold)1,0 label
Geneticcaly modified
Jepang Pangan yang mengandung Rekayasa Genetik 5% (berdasarkan perhitungan
DNA/protein) wajib dilabeli
Korea Selatan Pangan yang mengandng bahan pangan Rekayasa Genetik 3%
(berdasarkan perhitungan DNA/protein) wajib dilabeli.
Saudi Arabia Pangan yang mengandung bahan pangan RekayasaGenetik 1%
(berdasarkan perhitungan DNA/protein) wajib dilabeli.
Malaysia Pangan yang mengandung bahan pangan Rekayasa Genetikk 3% (berdasarkan
perhitungan DNA/protein) wajib dilabeli
Taiwan Pangan yang mengandung bahan pangan Rekayasa Genetik 5% (berdasarkan
perhitungan DNA/protein) wajib dilabeli.
Thailand Pangan yang mengandung bahan pangan Rekayasa Genetik 5% (berdasarkan
perhitungan DNA/protein) wajib dilabeli.
Islandia Pangan yang mengandung bahan pangan Rekayasa Genetik 0,9-1% (berdasarkan
perhitungan DNA/protein) wajib dilabeli
5. .
a) Risiko adalah suatu keadaan yang tidak pasti dan terdapat unsur bahaya, akibat atau
konsekuensi yang bisa terjadi akibat proses yang sedang berlangsung maupun kejadian
yang akan dating
b) Analisis risiko meliputi penentuan sumber risiko, kemungkinan dan dampak risiko yang
akan terjadi.Faktor yang mempengaruhi timbulnya kemungkinan dan dampak juga
diidentifikasi.Contoh analisis risiko yang berkaitan dengan tanman transgenic
 Berdampak pada manusia (menyebabkan keracunan bahkan kematian)
 Hilangnya keanekaragaman hayati
 Berdampak pada sosial ekonomi
 Kemungkinan timbulnya serangan atau ras patogen baru
 Berdampak pada organisme yang bukan sasaranya

c) Manajemen risiko adalah suatu metode untuk menghadapi risiko di masa depan yang
dapat memengaruhi kegiatan perusahaan. Proses ini dimulai dengan mengidentifikasi
kemungkinan kejadian di masa depan, penilaian risiko yang ditimbulkannya, penentuan
respons terhadapnya, dan pengawasan keberjalanan respons tersebut. Contoh
management risiko yang berkaitan dengan tanaman transgenic
 Pemberian label pada produk tanaman transgenik
 Menanam pada grend house atau rumah kaca khusus
 Menanam pada area yang berbeda dengan tanaman lain
 Mencegah penyebaran Tanaman transgenik dengan cara menempatkan diruangan khusus

6. .
a) Sebelum tanaman dikomersilkan perlu dilakukan berbagai pengujian sebagai syarat agar
tanaman bisa di komersilkan . Dalam PP No. 21/2005 dinyatakan bahwa PRG baik yang
berasal dari dalam negeri maupun dari luar negeri yang akan dikaji atau diuji untuk
dilepas dan/atau diedarkan di Indonesia harus disertai informasi dasar sebagai petunjuk
bahwa produk tersebut memenuhi persyaratan keamanan lingkungan, keamanan pangan,
dan/atau keamanan pakan. Informasi dasar sebagai petunjuk pemenuhan persyaratan
keamanan lingkungan antara lain meliputi deskripsi dan tujuan penggunaan, perubahan
genetik dan fenotipe yang diharapkan harus terdeteksi, identitas jelas mengenai
taksonomi, fisiologi dan reproduksi PRG, organisme yang digunakan sebagai sumber
gen harus dinyatakan secara jelas dan lengkap, metode rekayasa genetik yang digunakan
mengikuti prosedur baku yang secara ilmiah dapat dipertanggungjawabkan
kesahihannya, karakterisasi molekuler PRG harus terinci jelas, ekspresi gen yang
ditransformasikan ke PRG harus stabil, dan cara pemusnahan bila terjadi penyimpangan
(PP No. 21/2005). Setelah meewati uji di atas sesuai dengan undang undang kemudian
jika layak dan sudah memenuhi keseluruhan persyaratan maka tanaman bisa di realese
atau di komersilkan .
b) Beberapa uji yang harus di lakukan untuk mengetahui tidak adanya perbedaan antara
tanaman transgenic dan non transgenic
Uji kandungan gizi
Uji keamanan pangan
Uji genetic dan fenotip

c)

d) Homozigot merupakan salah satu bentuk genotip yang mempunyai sifat identik dengan
aslinya. Gen yang homozigot biasanya harus terdiri oleh gen ayah dan gen ibu yang
berkarakter sama

Anda mungkin juga menyukai