Anda di halaman 1dari 12

MEMOTIVASI SISWA UNTUK BELAJAR

Disusun Untuk Memenuhi Tugas

Mata Kuliah Ilmu Jiwa Belajar

Dosen Pengampu : Al-Ustad Moh Alwi Yusron S.Pd.I, M.A

Disusun Oleh :

Dentha Andriyanti

Giliandini Ridwan

Khoir Puji Sholehah

Na’imatus Syifa’

FAKULTAS TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS DARUSSALAM GONTOR

MANTINGAN, NGAWI, JAWA TIMUR

1441/2019
DAFTAR ISI

BAB I Pendahuluan ....................................................................................................... 1

A. Latar Belakang ................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .............................................................................................. 1

C. Tujuan ................................................................................................................. 1

BAB II Pembahasan ....................................................................................................... 2

A. Pengertian ........................................................................................................... 2

B. Jenis-jenis Motivasi ........................................................................................ ... 3

C. Memotivasi siswa untuk belajar ......................................................................... 4

D. Fungsi Motivasi Bagi Siswa ............................................................................... 6

BAB III Penutup ............................................................................................................ 8

A. Kesimpulan ........................................................................................................ 8

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 9

1
BAB I

Pendahuluan

A. Latar Belakang

Menurut Sudarwan motivasi diartikan sebagai kekuatan, dorongan,


kebutuhan,semangat, tekanan, atau mekanisme psikologis yang mendorong
seseorang atau sekelompok orang untuk mencapai prestasi tertentu sesuai
dengan apa yang dikehendakinya.

Motivasi merupakan salah satu faktor yang sangat penting untuk


mendorong semangat belajar siswa. Di dalam motivasi juga terdapat
keinginan dan cita-cita yang tinggi. Sehingga siswa yang mempunyai
motivasi belajar akan mengerti dengan apa yang menjadi tujuan dalam belajar,
disamping itu keadaan siswa yang baik dalam belajar akan menyebabkan
siswa tersebut semangat dalam belajar dan mampu menyelesaikan tugas
dengan baik. Dan pada makalah ini, kami akan mencoba membahas tentang
motivasi dan jenis-jenis motivasi.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan motivasi?

2. Apa saja jenis dari motivasi?

3. Apa saja fungsi dari motivasi?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan motivasi.

2. Untuk mengetahui jenis-jenis motivasi.

3. Untuk mengetahui fungsi dari motivasi

2
BAB II

Pembahasan

A. Pengertian

Motivasi berasal dari bahasa inggris "motivation" kata dasarnya "motive"


yang berarti tujuan. Motivasi adalah dorongan psikologis yang mengarahkan
seseorang ke arah suatu tujuan. Motivasi menjadi dorongan (driving force)
terhadap seseorang agar mau melaksanakan sesuatu. Hal-hal yang
mempengaruhi motif disebut motivasi. Michel J. Jucius menyebutkan
motivasi sebagai kegiatan memberikan dorongan kepada seseorang atau diri
sendiri untuk mengambil suatu tindakan yang dikehendaki.Menurut Dadi
Permadi, motivasi adalah dorongan dari dalam untuk berbuat sesuatu, baik
yang positif maupun yang negatif.

Motivasi adalah gejala psikologis dalam bentuk dorongan yang timbul


pada diri seseorang secara sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan
tujuan tertentu. Motivasi juga bisa dalam bentuk usaha - usaha yang dapat
menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu tergerak melakukan
sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya atau mendapat
kepuasan dengan perbuatannya. Motivasi mempunyai peranan starategis
dalam aktivitas belajar seseorang. Tidak ada seorang pun yang belajar tanpa
motivasi, tidak ada motivasi. Dari defenisi di atas dapat ditarik kesimpulan
bahwa pada dasarnya defenisi diatas mempunyai pengertian yang sama, yaitu
semuanya mengandung unsur dorongan dan keinginan.1

Broussard & Garrison (2004) mendefinisikan motivasi sebagai "atribut


yang menggerakkan kita untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu".
Istilah motivasi berasal dari bahasa Latin verba movere, yang berarti bergerak
sehingga teori motivasi berupaya membahas tentang apa yang membuat
individu bergerak dan menuju kepada aktivitas yang dilakukan (Pintrich &

1
Sardiman,A.M. 2006. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Grafindo

3
Schunk, 2002). Adapun menurut McNeil (1974) bahwa kemunculan motivasi
didahului oleh adanya kebutuhan dan dorongan, sehingga mampu melakukan
sebuah kegiatan. Motivasi merupakan keseluruhan proses interaksi antara
situasi yang pendorong dan arah tujuan perilaku. Menurut Hodgkinson (1962),
perilaku manusia tidak terjadi dalam suatu ruang hampa, akan tetapi
berlangsung dalam konteks sosial. Motivasi pada hakikatnya merupakan
faktor rangsangan yang terjadi baik secara internal maupun oleh pengaruh
lingkungan eksternal yang datang dari luar.Berdasarkan hal demikian, dapat

disimpulkan bahwa motivasi berkaitan dengan dorongan yang membuat


individu melakukan berbagai aktivitas tertentu.2

B. Jenis-jenis Motivasi

Menurut Sardiman (2003), motivasi terdiri atas motivasi intrinsik dan


motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik yaitu motif-motif yang menjadi aktif
atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap
individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Motivasi ekstrinsik
adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya perangsang
dari luar, sebagai contoh seseorang itu belajar, karena akan ada ujian. Dalam
proses belajar, peranan motivasi sebagai penumbuh gairah dan semangat
untuk belajar.3

Berdasarkan sifatnya motivasi dibagi menjadi dua yaitu motivasi positif


dan motivasi negatif. Motivasi positif berarti proses untuk mencoba
mempengaruhi orang lain agar menjalankan sesuatu yang kita inginkan
dengan cara memberikan kemungkinan untuk mendapatkan hadiah. Beberapa
psikolog menyebut dorongan positif sebagai kebutuhan, keinginan, atau hasrat.
Sedangkan, motivasi negatif berarti proses untuk mempengaruhi seseorang
agar mau melakukan sesuatu yang kita inginkan tetapi teknik dasar yang
digunakan adalah lewat kekuatan ketakutan.

2
Sofwan Adiputra, & Mujiyati. “Motivasi dan Prestasi Belajar Siswa di Indonesia: Kajian
Meta-Analisis”. Jurnal Konselor. Vol. 6 No. 4 (2017).
3
Ibid, Hal. 151.

4
Berdasarkan asal mulanya motivasi dibagi menjadi dua pula yaitu
motivasi intrinsik dan ekstrinsik. Motivasi intrinsik atau motivasi dari dalam
berarti motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu
dirangsang dari luar, karena dalam setiap diri individu sudah ada dorongan
untuk melakukan sesuatu. Contohnya dalam lingkup belajar, motivasi itu
intrinsik bila tujuannya inheren dengan situasi belajar dan bertemu dengan
kebutuhan dan tujuan anak didik untuk menguasai nilai-nilai yang terkandung
di dalam pelajaran itu. Anak didik termotivasi untuk belajar semata-mata
untuk menguasai nilai-nilai yang terkandung dalam bahan pelajaran, bukan
karena keinginan lain seperti mendapat pujian, nilai yang tinggi, atau hadiah
dan sebagainya.
Sedang motivasi ekstrinsik berarti motivasi yang muncul sebagai akibat
adanya pengaruh yang ada di luar hal yang dikerjakan dan dari luar diri orang
itu sendiri. Motivasi dari luar biasanya dikaitkan dengan imbalan, hadiah dan
lain-lain. Dan sering juga seseorang itu mau melalukakan suatu pekerjaan
karena semata-mata didorong oleh adanya sesuatu yang ingin dicapai.
Contohnya dalam lingkup belajar, dikatakan estrinsik bila anak didik
menempatkan tujuan belajarnya di luar faktor-faktor situasi belajar (resides in
some factors outside the learning situation). Anak didik belajar karena
hendak mencapai tujuan yang terletak di luar hal yang dipelajarinya.
Misalnya, untuk mencapai angka tinggi, diploma, gelar, kehormatan, dan
sebagainya.4

C. Memotivasi siswa untuk belajar

Motivasi belajar sangat diperlukan siswa dalam kegiatan untuk mencapai


tujuan belajar.Siswa yang ingin belajar memiliki dorongan untuk melakukan
kegiatan belajar. Seseorang siswa yang memiliki motivasi belajar yang tinggi
pada mata pelajaran tersebut akan belajar dengan sungguh-sungguh, dan tidak
mudah menyerah dan terus berusaha mencapai hasil belajar yang baik.

4
Maslow, Abraham H. 1984. Motivasi dan Kepribadian. Jakarta : PT. Gramedia

5
Sedangkah siswa yang memiliki motivasi belajar yang rendah akan cepat
menyerah apabila terdapat kesulitan. Dengan kata lain tinggi rendahnya
motivasi belajar seorang siswa turut mempengaruhi ketercapaian hasil belajar
dan pencapaian hasil belajar yang lebih baik.5

Menurut Uno motivasi memiliki peran penting dalam belajar yaitu (a)
menentukan hal-hal yang dapat dijadikan penguat belajar, (b) memperjelas
tujuan belajar yang hendak dicapai, (c) menetukan ragam kendali terhadap
rangsangan belajar, dan (d) menetukan ketekunan belajar.6

Motivasi adalah serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi–kondisi


tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu dan bila tidak
suka maka akan berusaha untuk meniadakan atau mengelakkan perasaan tidak
suka itu. Jadi motivasi dapat dirangsang oleh faktor dari luar, tetapi motivasi
itu tumbuh di dalam diri seseorang. Lingkungan merupakan salah faktor dari
luar yang dapat menumbuhkan motivasi dalam diri seseorang untuk belajar
Menurut Sardiman, Proses pembelajaran akan mencapai keberhasilan
apabila siswa memiliki motivasi belajar yang baik. Guru sebagai pendidik dan
motivator harus memotivasi siswa untuk belajar demi tercapainya tujuan dan
tingkah laku yang diinginkan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa ciri–
ciri siswa yang memiliki motivasi belajar sebagai berikut:

1. Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus menerus dalam waktu yang
lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai)

5
Fauziah, Intan Safiah, Syarifah Habibah, “Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa
Melalui Lesson Study Di Kelas V Sd Negeri Lampagen Aceh Besar”, Jurnal Ilmiah Pendidikan
Guru Sekolah Dasar Fkip Unsyiah, Vol. 2 No. 1, (Februari 2017), Hal.32

6
Retno Palupi, Sri Anitah, Budiyono, “Hubungan Antara Motivasi Belajar Dan Persepsi
Siswa Terhadap Kinerja Guru Dalam Mengelola Kegiatan Belajar Dengan Hasil Belajar IPA
Siswa Kelas VIII Di SMPN 1 Pacitan”, Jurnal Teknologi Pendidikan Dan Pembelajaran Vol.2,
No.2, (April 2014) Hal. 159.

6
2. Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa). Tidak memerlukan
dorongan luar untuk berprestasi sebaik mungkin (tidak lekas puas dengan
prestasi yang telah dicapainya)
3. Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah: “untuk orang
dewasa” (misalnya: masalah pembangunan, agama, politik, ekonomi,
pemberantasan korupsi, pemberantasan segala tindak kriminal, amoral dan
sebagainya).
4. Lebih senang bekerja mandiri
5. Cepat bosan pada tugas-tugas rutin (hal-hal yang bersifat mekanis,
berulang-ulang begitu saja sehingga kurang kreatif)
6. Dapat mempertahankan pendapatnya (kalau sudah yakin akan sesuatu)
7. Tidak mudah melepaskan hal yang diyakininya.
8. Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa siswa yang memiliki
motivasi dalam belajar akan melakukan aktivitas belajar dengan baik sehingga
tujuan pembelajaran yang sudah ditetapkan bisa dicapai.7

D. Fungsi Motivasi Bagi Siswa

Keberhasilan proses belajar mengajar dipengaruhi oleh motivasi belajar


siswa. Guru selaku pendidik perlu mendorong siswa untuk belajar dalam
mencapai tujuan. Dua fungsi motivasi dalam proses pembelajaran yang
dikemukakan oleh Wina Sanjaya yaitu:

1. Mendorong siswa untuk beraktivitas

Perilaku setiap orang disebabkan karena dorongan yang muncul dari


dalam yang disebut dengan motivasi. Besar kecilnya semangat seseorang
untuk bekerja sangat ditentukan oleh besar kecilnya motivasi orang

7
Amna Emda, “Kedudukan Motivasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran”, Lantanida Journal,
Vol. 5 No. 2 (2017), Hal. 175-176.

7
tersebut. Semangat siswa dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh
guru tepat waktu dan ingin mendapatkan nilai yang baik karena siswa
memiliki motivasi yang tinggi untuk belajar.

2. Sebagai pengarah

Tingkah laku yang ditunjukkan setiap individu pada dasarnya


diarahkan untuk memenuhi kebutuhannya atau untuk mencapai tujuan
yang telah ditentukan.

Dengan demikian Motivasi berfungsi sebagai pendorong usaha dan


pencapaian prestasi. Adanya motivasi yang baik dalam belajar akan
menunjukkan hasil yang baik.

Selanjutnya menurut Winarsih (2009:111) ada tiga fungsi motivasi yaitu:

1. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor


yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor
penggerak dari setiap kegiatan yang dilakukan.

2. Menentukan arah perbuatan kearah yang ingin dicapai. Dengan demikian


motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan
sesuai dengan rumusan tujuannya.

3. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang


harus dikerjakan guna mencapai tujuan,

Jadi adanya motivasi akan memberikan dorongan, arah dan perbuatan


yang akan dilakukan dalam upaya mencapai tujuan yang telah dirumuskan
sebelumnya.

Fungsi motivasi sebagai pendorong usaha dalam mencapai prestasi, karena


seseorang melakukan usaha harus mendorong keinginannya, dan menentukan
arah perbuatannya kearah tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian siswa

8
dapat menyeleksi perbuatan untuk menentukan apa yang harus dilakukan yang
bermanfaat bagi tujuan yang hendak dicapainya.8

8
Ibid. Hal.176

9
BAB III

Penutup

A. Kesimpulan

Motivasi berasal dari bahasa inggris "motivation" kata dasarnya


"motive" yang berarti tujuan. Motivasi adalah dorongan psikologis
yang mengarahkan seseorang ke arah suatu tujuan. Motivasi adalah
gejala psikologis dalam bentuk dorongan yang timbul pada diri
seseorang secara sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan
tujuan tertentu. Motivasi juga bisa dalam bentuk usaha - usaha yang
dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu tergerak
melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang
dikehendakinya atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya.

Berdasarkan asal mulanya motivasi dibagi menjadi dua pula


yaitu motivasi intrinsik dan ekstrinsik. Sedangkan berdasarkan
sifatnya motivasi dibagi menjadi dua yaitu motivasi positif dan
motivasi negatif. Fungsi dari motivasi antara lain, mendorong siswa
untuk beraktivitas, sebagai pengarah, menyeleksi perbuatan.

10
DAFTAR PUSTAKA

Maslow, Abraham H. 1984. Motivasi dan Kepribadian. Jakarta : PT. Gramedia


Sardiman, A.M. 2006. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Grafindo
Emda, Amna. “Kedudukan Motivasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran”.
Lantanida Journal, Vol. 5 No. 2 (2017).

Fauziah, Intan Safiah, Syarifah Habibah. “Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar


Siswa Melalui Lesson Study Di Kelas V Sd Negeri Lampagen Aceh Besar”.
Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fkip Unsyiah. Vol. 2 No. 1.
(Februari 2017).

Retno Palupi, Sri Anitah, Budiyono. “Hubungan Antara Motivasi Belajar Dan
Persepsi Siswa Terhadap Kinerja Guru Dalam Mengelola Kegiatan Belajar
Dengan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas VIII Di SMPN 1 Pacitan”. Jurnal
Teknologi Pendidikan Dan Pembelajaran Vol.2, No.2. (April 2014)

Sofwan Adiputra, & Mujiyati. “Motivasi dan Prestasi Belajar Siswa di Indonesia:
Kajian Meta-Analisis”. Jurnal Konselor. Vol. 6 No. 4 (2017).

11

Anda mungkin juga menyukai