Anda di halaman 1dari 4

Beranda › Penelitian

Pengertian, Fungsi, Jenis dan Cara Menyusun


Hipotesis
Ditulis oleh Muchlisin Riadi Sabtu, 24 September 2016 Tambah Komentar

Pengertian Hipotesis

Ilustrasi Hipotesis
Hipotesis (hypo = sebelum; thesis = pernyataan/pendapat) adalah suatu pernyataan yang pada waktu

diungkapkan belum diketahui kebenarannya, tetapi memungkinkan untuk diuji dalam kenyataan empiris

(Gulo,2000:57). Hipotesis memungkinkan kita menghubungkan teori dengan pengamatan atau pengamatan

dengan teori.

Hipotesis berkaitan erat dengan teori. Hipotesis adalah dugaan atau jawaban sementara dari pernyataan yang

ada pada perumusan masalah penelitian. Dikatakan jawaban sementara oleh karena jawaban yang ada adalah

jawaban yang berasal dari teori. Dengan kata lain, jika teori menyatakan bahwa A berpengaruh terhadap B,

maka hipotesis adalah sesuai dengan apa yang dikatakan teori tersebut, yakni A berpengaruh terhadap B.

Jawaban sesungguhnya hanya baru akan ditemukan apabila peneliti telah melakukan pengumpulan data dan

analisis data penelitian (Juliandi, 2014:44).

Sedangkan menurut Kothari (2009), bahwa Hipotesis penelitian adalah sebuah statement prediksi yang

menghubungkan independent variable terhadap dependent variable. Biasanya research hypothesis berisi minimal

satu independent variable dan satu dependent variable (Swarjana, 2012:39).

Sedangkan menurut Corbetta (2009), Hipotesis didefinisikan sebagai sebuah proporsi yang menunjukkan

hubungan di antara dua atau lebih konsep atau interkoneksi di antara konsep (Swarjana, 2012:39).

Untuk mengetahui jawaban terhadap masalah penelitian diperlukan hipotesis. Hipotesis itu sendiri merupakan

dugaan, asumsi atau kesimpulan sementara yang diajukan oleh seorang peneliti terkait dengan permasalahan
yang dikaji. Sedangkan pengertian hipotesis secara umum yaitu jawaban sementara terhadap masalah penelitian

yang kebenarannya harus diuji secara empiris melalui suatu analisis (berdasarkan data di lapangan) dan

kesimpulannya bersifat sementara.

Fungsi Hipotesis

Hipotesis berfungsi ntuk memberikan batasan serta memperkecil ruang lingkup penelitian, untuk mempermudah

pengumpulan dan pengolahan data, untuk mengetahui macam, jumlah dan hubungan variabel penelitian, untuk

mengetahui variabel tak bebas yang harus dikontrol (Umi Narimawati, 2007:59).

Menurut Ary Donald, hipotesis memiliki fungsi dalam penelitian, yaitu (Gulo,2000:57):

1. Memberi penjelasan tentang gejala-gejala serta memudahkan perluasan pengetahuan dalam suatu

bidang.

2. Mengemukakan pernyataan tentang hubungan dua konsep yang secara langsung dapat diuji dalam

penelitian.

3. Memberi arah penelitian.

4. Memberi kerangka pada penyusunan kesimpulan penelitian.

Fungsi hipotesis menurut Prof. Dr. S. Nasution (2000) adalah:

1. Untuk menguji kebenaran teori.

2. Memberikan gagasan baru untuk mengembangkan suatu teori.

3. Memperluas pengetahuan penelitian mengenai suatu gejala yang sedang dipelajari.

Hipotesis merupakan proposisi yang ditampilkan dalam pernyataan yang akan diuji secara empiris (bukan lagi

berupa konsep, namun telah berupa variabel). Sedangkan proposisi itu sendiri merupakan ungkapan atau

pernyataan yang dapat dipercaya, disangkal atau diuji kebenarannya, mengenai konsep atau construct yang

menjelaskan atau memprediksi fenomena-fenomena.

Jenis-jenis Hipotesis

Menurut Thomas, dalam penelitian dikenal dua jenis hipotesis, yaitu (Swarjana, 2012:39):

Baca Juga

 Pengertian, Karakteristik, Pengujian dan Rumus Reliabilitas


 Pengertian, Jenis dan Cara Menghitung Validitas

 Karakteristik, Jenis dan Prosedur Penelitian Kualitatif

1. Hipotesis Alternatif (Ha). Hipotesis alternatif disebut juga hipotesis kerja. Hipotesis ini menyatakan

adanya perbedaan satu variabel dengan variabel yang lainnya atau menyatakan adanya hubungan di

antara satu variabel dengan variabel yang lainnya atau bisa juga menyatakan adanya pengaruh satu

variabel dengan treatment terhadap variabel yang lainnya.

2. Hipotesis nol (H0). Hipotesis nol adalah hipotesis yang menyatakan tidak adanya hubungan di antara

variabel penelitian atau menyatakan tidak adanya perbedaan di antara variabel penelitian atau bisa juga

menyatakan pengaruh satu variabel atau treatment terhadap variabel lainnya.

Hipotesis dibagi menjadi 2 kategori (Juliandi, 2014:45-48), yaitu:

1. Hipotesis Statistik. Hipotesis statistik adalah sebuah pernyataan matematis tentang keadaan populasi

yang ditinjau/diteliti. Suatu pernyataan akan dinyatakan sebagai pernyataan matematis jika dan hanya

jika pernyataan tersebut disajikan dengan memakai simbol-simbol matematika. Hipotesis statistik dibagi

menjadi dua, yaitu Hipotesis Nol (H0) dan hipotesis Alternatif (Ha). Hipotesis statistik juga dapat

dibedakan menjadi hipotesis dua arah dan hipotesis satu arah.

2. Hipotesis Penelitian. Hipotesis penelitian disebut juga dengan hipotesis substansi (substantive hypotesis)

adalah hipotesis yang mengandung pernyataan mengenai relasi antara dua variabel atau lebih sesuai

teori. Hipotesis substansional tidak dapat diuji, agar dapat diuji harus terlebih dahulu diterjemahkan

menjadi hipotesis statistik. Hipotesis penelitian tidak ditulis menggunakan simbol H0 atau Ha, akan

tetapi hanya merupakan sebuah kalimat atau pernyataan tentang apa yang diduga berlaku untuk

populasi yang ditinjau, yang harus didukung oleh teori substansi yang relevan.

Cara Menyusun Hipotesis

Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam penyusunan hipotesis adalah sebagai berikut (Gulo,2000:57):

Syarat Penyusunan Hipotesis


1. Hipotesis disusun dalam kalimat deklaratif. Kalimat itu bersifat positif dan tidak normatif. Istilah-istilah

seperti seharusnya atau sebaiknya tidak terdapat dalam kalimat hipotesis.

2. Variabel yang dinyatakan dalam hipotesis adalah variabel yang operasional, dalam arti dapat diamati

dan diukur.

3. Hipotesis menunjukkan hubungan tertentu di antara variabel-variabel.

Hipotesis dapat disusun dengan dua pendekatan, yang pertama secara deduktif dan yang kedua secara induktif.

Penyusunan hipotesis secara deduktif ditarik dari teori. Suatu teori terdiri dari proposisi-proposisi, sedangkan

proposisi menunjukkan hubungan antara dua konsep. Proposisi ini merupakan postulat-postulat yang dari

padanya disusun hipotesis.

Penyusunan Hipotesis dari Teori


Sedangkan penyusunan hipotesis secara induktif bertolak dari pengamatan empiris. Sebagai contoh dari

pengalaman kita di masa lampau, kita mengetahui bahwa kecelakaan-kecelakaan kendaraan bermotor di jalan

raya kebanyakan disebabkan oleh supir yang menjalankan kendaraannya dengan kecepatan tinggi. Bertolak dari

pengalaman ini kita menyusun hipotesis: Ada hubungan positif antara kecepatan laju kendaraan dengan

kecelakaan lalu lintas.

Daftar Pustaka
 Gulo, W. 2002. Metodologi penelitian. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.
 Juliandi, Azuar, Irfan, dan Manurung, Saprinal. 2014. Metodologi penelitian bisnis konsep dan aplikasi: Sukses
menulis skripsi & tesis mandiri. Medan: UMSU PRESS.
 Notoatmodjo, S. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan, edisi Revisi. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta.
 Swarjana, Ketut. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: ANDI.
 Nasution, S. 2000. Metode Research. Jakarta: Bumi Aksara.
 Umi Narimawati. 2007. Riset Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Agung Media.

Anda mungkin juga menyukai