c. Personel.
1) Kuantitas. Kondisi personel Rumah Sakit tingkat IV 12.07.03
Palangkaraya Denkesyah 12.04.02 Palangkaraya secara kuantitas adalah
sebagai berikut :
b) PNS.
(1) PNS Gol III.
(a) Paramedis : 1 orang
(2) PNS Gol II.
(a) Paramedis : 9 orang; dan
(b) Non Medis : 1 orang.
a. Perkembangan wilayah.
Kota Palangkaraya adalah Ibukota dari Kalimantan tengah yang dimana
posisi ini menjadi posisi yang sangat strategis dan sekaligus vital dimana dari
instansi lainnya sudah setara Ibukota provinsi sedangkan dari instansi tentara
dengan minimalnya dukungan anggaran dari Komando atas ini kita menjadi
sangat tertinggal.
Sarana dan prasarana kesehatan di Kota Palangkaraya berkembang sejalan
dengan perkembangan sektor lain. Mayoritas rumah sakit di wilayah Palangkaraya
adalah milik daerah dan swasta yang jauh lebih baik sehingga bagi masyrakat
yang lebih condong untuk ke fasilitas lain, dimana keadaan ini juga berlaku bagi
dokter-dokter spesialis yang tidak ingin berpraktek di instansi militer. Keadaan ini
sangat berbanding terbalik dari instansi militer di tempat lain. Data terakhir adalah
dari 9 rumah sakit 5 diantaranya adalah rumah sakit swasta.
a. Faktor eksternal.
1) Peluang.
a) Jarak yang cukup dekat dari Ibukota Provinsi yang baru di
resmikan yaitu Kalimantan Timur yang dimana bila tidak mendapat
perhatian dari Komando atas maka tidak akan terkejar dan semakin
tenggelam;
b) berlakunya UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) mengharuskan Rumah Sakit
tingkat IV 12.07.03 Palangkaraya Denkesyah 12.04.02 Palangkaraya
untuk melayani pasien JKN. Hal tersebut menambah tugas dan
tanggung jawab Rumah Sakit tingkat IV 12.07.03 Palangkarya
Denkesyah 12.07.02 Palangkaraya menjadi semakin kompleks. Tugas
pelayanan kesehatan yang semula hanya untuk prajurit dan PNS
Angkatan Darat beserta keluarganya bertambah dengan melayani
masyarakat umum pasien JKN. Tugas dan tanggung jawab yang
bertambah tersebut harus diimbangi dengan perbaikan fasilitas
pelayanan kesehatan;
c) penetapan kelas Rumah Sakit tingkat IV Slamet Riyadi dari
Kemenkes RI sebagai rumah sakit tipe D plus,berlaku 5 tahun ke depan
(2020);
d) biaya lebih murah dari rumah sakit swasta atau rumah sakit
lainnya.
2) Kendala.
a) adanya kebijakan Zero Growth of Personel (ZGP) akan
menghambat pelaksanaan peningkatan Rumah Sakit tingkat IV
12.07.03 Palangkaraya Denkesyah 12.04.02 Palangkaraya menjadi
rumah sakit tingkat III. Hal ini disebabkan karena peningkatan Rumah
Sakit tingkat IV 12.07.03 Palangkaraya Denkesyah 12.04.02
Palangkaraya menjadi Rumah Sakit tingkat III tentunya akan
menambah jumlah personel sedangkan kebijakan Zero Growth of
Personel (ZGP) menghendaki tidak adanya penambahan personel baru
di TNI. Perlu dicarikan solusi yang tepat, sehingga peningkatan status
Rumah Sakit Palangkaraya tetap berjalan, sedangkan kebijakan ZGP
juga dapat diterapkan
b. Faktor internal.
1) Kekuatan.
a) semakin meningkatnya kuantitas dan kualitas sumber daya
manusia terutama dokter spesialis yang dimiliki oleh Angkatan Darat,
sehingga akan mampu memberi dukungan bagi peningkatan Rumah
Sakit tingkat IV 12.07.03 Palangkaraya Denkesyah 12.04.02
Palangkaraya menjadi Rumah Sakit tingkat III;
b) kemauan untuk meningkatkan mutu pelayanan yang dimiliki oleh
setiap personeldan manajemenRumah Sakit tingkat IV 12.07.03
Palangkaraya Denkesyah 12.04.02 Palangkaraya dihadapkan dengan
tantangan tugas yang semakin berat yaitu dukungan kesehatan bagi
pengamanan medis VVIP serta pelayanan JKN; dan
c) pentingnya keberadaan Rumah Sakit Slamet Riyadi Denkesyah
12.07.03 Palangkaraya dalam rangka pelayanan kesehatan bagi
prajurit dan PNS Angkatan Darat beserta keluarganya, lebih jauh lagi
bagi masyarakat di wilayah Kalimantan Tengah.
2) Kelemahan.
a) keterbatasan fasilitas dan sarana kesehatan yang dimiliki oleh
Rumah Sakit tingkat IV 12.07.03 Palangkaraya Denkesyah 12.04.02
Palangkaraya menjadipenghambat pelayanan kesehatan secara
maksimal; dan
b) keterbatasan sumber daya dokter spesialis dihadapkan dengan
tugas pengamanan medis VVIP.