Anda di halaman 1dari 28

KESEHATAN DAERAH MILITER XII/TANJUNGPURA

DENKESYAH 12.04.02 PALANGKARAYA

KAJIAN

PENINGKATAN RUMKIT TINGKAT IV PALANGKARAYA


DENKESYAH 12.02.04 PALANGKARAYA MENJADI RUMKIT TINGKAT III PALANGKARAYA
KESDAM XII/TANJUNGPURA

BAB I

PENDAHULUAN

1. Umum.

a. Rumah Sakit tingkat IV 04.07.02 Slamet Riyadi Denkesyah 04.04.04


Palangkaraya merupakan salah satu Rumah Sakit yang berada dibawah Kesdam
IV/Diponegoro dengan tugas pokok menyelenggarakan fungsi organik dan fungsi
utama yaitu memberikan dukungan pelayanan kesehatan dan dukungan kesehatan
di wilayah eks Karesidenan Palangkaraya dan melayani JKN bagi masyarakat
sekitar serta tugas yang sangat penting yaitu dukungan kesehatan medis bagi VVIP
dan tamu negara serta pejabat negara lainnya khususnya Presiden RI (Bapak Ir. H.
Joko Widodo dan keluarganya).

b. Dihadapkan dengan tuntutan pelayanan yang lebih profesional maupun


intensitas kunjungan Presiden Republik Indonesia ke Palangkaraya yang cukup
tinggi, maka perlu adanya penambahan tenaga medis di Rumah Sakit tingkat IV
04.07.02 Slamet Riyadi Denkesyah 04.04.04 Palangkaraya secara riil. Untuk
mewadahi tenaga spesialis/paramedis dan peralatan kesehatan lainnya perlu
peningkatan status rumah sakit tingkat IV menjadi rumah sakit tingkat III, sehingga
pemberian pelayanan dukungan kesehatan dapat lebih optimal.
c. Berkaitan dengan hal tersebut, dipandang perlu untuk menyampaikan saran
dan masukan mengenai rencana pemenuhan kebutuhan Rumah Sakit tingkat III
Palangkaraya eks Rumah Sakit tingkat IV 04.07.02 Slamet Riyadi Denkesyah
04.04.04 Palangkaraya ditinjau dari segi personel daya manusia dan alat
kesehatannya, sebagai bahan pertimbangan bagi Komando Atas dalam menentukan
kebijakan lebih lanjut.

2. Maksud dan Tujuan.

a. Maksud. Naskah ini disusun untuk memberikan gambaran tentang rencana


pemenuhan kebutuhan peningkatan Rumah Sakit tingkat IV 04.07.02 Slamet Riyadi
Denkesyah 04.04.04 Palangkaraya menjadi Rumah Sakit tingkat III Palangkaraya
dalam rangka mendukung tugas pokok Kesehatan Angkatan Darat.
2

b. Tujuan. Sebagai saran dan bahan masukan serta pertimbangan bagi Komando
Atas dalam menentukan kebijakan lebih lanjut tentang rencana pemenuhan
kebutuhan peningkatan Rumah Sakit tingkat IV 04.07.02 Slamet Riyadi Denkesyah
04.04.04 Palangkaraya menjadi Rumah Sakit tingkat III Palangkaraya.

3. Ruang Lingkup dan Tata Urut. Pembahasan naskah kajian ini meliputi latar
belakang, pokok-pokok masalah dan faktor-faktor yang berpengaruh, analisadan konsep
penataan organisasiyang disusun dengan tata urut sebagai berikut :

a. Bab I Pendahuluan
b. Bab II Latar belakang
c. Bab III Pokok-pokok masalah dan faktor-faktor yang berpengaruh
d. Bab IV Analisa
e. Bab V Konsep penataan organisasi
f. Bab VI Penutup

4. Metoda. Penulisan naskah kajian menggunakan metode deskriptif dan analisis


dengan tujuan untuk  membuat deskripsi atau gambaran secara sistematis, faktual dan
akurat mengenai perkembangan situasi di wilayah Palangkaraya maupun intensitas
kunjungan Presiden Republik Indonesia yang cukup tinggi..

5. Dasar.

a. Surat Keputusan Kasad Nomor Skep/538/XII/2006 tanggal 29 Desember 2006


tentang Naskah Sementara Buku Petunjuk Administrasi Pengorganisasian TNI AD.

b. Peraturan Kasad Nomor Perkasad/04-02/XI/2013 tanggal 6 November 2013


tentang Buku Petunjuk Teknis tentang Penataan Satuan dan Pembentukan Satuan
Baru.

c. Peraturan Kasad Nomor Perkasad 74 Tahun 2014 tanggal 2 Desember 2014


tentang Orgas Denkesyah.

d. Peraturan Kasad Nomor Perkasad/84/XII/2014 tanggal 16 Desember 2014


tentang Petunjuk Pelaksanaan Program dan Anggaran TNI AD TA 2015.
3

BAB II

LATAR BELAKANG

6. Umum. Didasarkan kepada konsep pemikiran bahwa proses pengkajian


pemenuhan kebutuhan peningkatan Rumah Sakit tingkat IV 04.07.02 Slamet Riyadi
Denkesyah 04.04.04 Palangkaraya menjadi Rumah Sakit tingkat III Palangkaraya dapat
terlaksana, maka sangat penting untuk membahas terlebih dahulu tentang perkembangan
lingkungan, kondisi wilayah, kondisi Rumah Sakit tingkat IV 04.07.02 Slamet Riyadi
Denkesyah 04.04.04 Palangkaraya serta berbagai latar belakang rencana peningkatan
satuan tersebut.

7. Perkembangan Lingkungan. Pengaruh dari perkembangan Provinsi Jawa


Tengah dan perkembangan lingkungan Kota Palangkaraya yang melatar belakangi
peningkatan Rumah Sakit tingkat IV 04.07.02 Slamet Riyadi Denkesyah 04.04.04
Palangkaraya menjadi Rumah Sakit tingkat III Palangkaraya.
Kota Palangkaraya sebagai pusat wilayah pengembangan VIII Provinsi Jawa
Tengah, mempunyai peran yang strategis bagi pengembangan wilayah di Provinsi Jawa
Tengah. Secara geografis letak Kota Palangkaraya sangat strategis dan merupakan titik
persimpangan jalur transportasi regional. Sebagai pusat wilayah pengembangan VIII,
Kota Palangkaraya mempunyai tingkat pertumbuhan kota yang sangat pesat yang dapat
dilihat dari pertumbuhan ekonomi dan sistem aktivitas kota serta pertumbuhan fisik kota.
Pertumbuhan ekonomi yang tinggi melebihi persentase pertumbuhan penduduk
akan mampu meningkatkan kesejahteraan penduduk yang ditandai dengan semakin
tingginya pendapatan perkapita masyarakat. Pertumbuhan ekonomi Kota Palangkaraya
harus diimbangi dengan perkembangan fasilitas kesehatan yang memadai. Fasilitas
kesehatan Kota Palangkaraya cukup banyak baik pelayanan tingkat lokal maupun tingkat
wilayah yang lebih luas.
Dari 13 rumah sakit yang ada, 9 diantaranya adalah milik swasta, balai pengobatan
hanya 1 yang milik pemerintah, demikian juga dengan rumah bersalin, 1 milik pemerintah
dan 10 milik swasta. Selain itu toko obat sebanyak 22 unitadalah milik swasta,
laboratorium 6 unit milik swasta dan apotek dari 103 apotek 99 unit adalah milik swasta.

8. Kondisi Wilayah.

a. Geografi. Wilayah Korem 074/Warastratama yang berkedudukan di


Palangkaraya terletak antara 03° 58” 43,97 BT - 07° 31’ 14, 59 LS 03° 58’ 12, 23” BT
07°33’35,68 ” LS dan BU 03° 58’ 45,62” BT - 07°33’08, 11 LS TU 03°58’52,33” BT -
07°33’30,81” LS, luas wilayah 93.982,372 Km² terletak diperbatasan antara Jawa
Tengah dan Jawa Timur dengan batas wilayah sebelah utara Korem
073/Makutarama, sebelah timur Korem 081/Dhirotsahajaya Madiun, sebelah barat
Korem 072/Pamungkas dan sebelah selatan berbatasan dengan Samudera
Indonesia.
4

1) Keadaan. Wilayah Korem 074/Warastratama (eks Karesidenan


Palangkaraya) terdiri dari 7 Kodim (6 Kabupaten dan 1 Kota) dengan luas
wilayah 252.005,47 Ha, terdiri dari:
a) Kabupaten Klaten : 65,55 Km²;
b) Kabupaten Boyolali : 1.015,10 Km²;
c) Kabupaten Sragen : 941,55 Km²;
d) Kabupaten Sukoharjo : 466,66 Km²;
e) Kabupaten Karanganyar : 7.737,86 Km²;
f) Kabupaten Wonogiri : 18.223,60 Km²; dan
g) Kota Palangkaraya : 44,04 Km².

2) Pembagian wilayah. Wilayah eks Karesidenan Palangkaraya terdiri dari :


a) 6 wilayah Kabupaten yang dipimpin oleh Bupati dan Kota
Palangkaraya dipimpin oleh Walikota;
b) 124 wilayah Kecamatan dengan kepala wilayah dijabat oleh seorang
Camat; dan
c) 1.413 Desa dan 152 Kelurahan dipimpin oleh seorang Kepala
Desa/Lurah.

3) Dataran rendah. Dataran rendah berada diwilayah Kab. Klaten, Kota


Palangkaraya, Kab. Sukoharjo dan Kab. Sragen yang sebagian besar sudah
menjadi pedesaan/perkampungan, lahan pertanian dan lahan industri.

4) Daerah pegunungan/dataran tinggi.Perbukitan kapur Kab. Wonogiri


bagian selatan, Kab. Boyolali bagian utara, sedangkan wilayah timur Kab.
Karanganyar bagian timur, Kab. Sragen bagian selatan berada di lereng
Gunung Lawu, untuk dataran tinggi disebelah barat di Boyolali dan Klaten
merupakan lereng gunung Merapi dan Merbabu .

b. Demografi. Jumlah penduduk wilayah Korem 074/Warastratama pada


Tahun 2015 sebanyak 6.961.460 jiwa, terdiri dari :

1) Komposisi penduduk.
a) Berdasarkan jenis kelamin.
(1) Laki-laki : 3.658.348 orang;
(2) Perempuan : 3.303.112 orang
Jumlah : 6.961.460 orang

b) Berdasarkan kelompok umur.


(1) Umur 0 s.d. 17 tahun sebanyak 2.186.508 orang.
(a) Kab. Klaten : 334.679 orang;
(b) Kab. Boyolali : 427.411 orang;
(c) Kab. Sragen : 333.827 orang;
(d) Kab. Sukoharjo : 361.650 orang;
(e) Kab. Karanganyar : 265.835 orang;
(f) Kab. Wonogiri : 304.082 orang; dan
(g) Kota Palangkaraya : 159.024 orang.
5

(2) Umur 18 s.d. 50 tahun sebanyak 3.103.986 orang.


(a) Kab. Klaten : 782.738 orang;
(b) Kab. Boyolali : 292.503 orang;
(c) Kab. Sragen : 649.283 orang;
(d) Kab. Sukoharjo : 334.316 orang;
(e) Kab. Karanganyar : 376.619 orang;
(f) Kab. Wonogiri : 425.862 orang; dan
(g) Kota Palangkaraya : 242.665 orang.
(3) Umur 51 tahun keatas sebanyak 1.670.966 orang.
(a) Kab. Klaten : 345.289 orang;
(b) Kab. Boyolali : 261.694 orang;
(c) Kab. Sragen : 124.226 orang;
(d) Kab. Sukoharjo : 185.250 orang;
(e) Kab. Karanganyar : 272.775 orang;
(f) Kab. Wonogiri : 283.250 orang; dan
(g) Kota Palangkaraya : 198.482 orang.
c) Berdasarkan keturunan. Penduduk asli dan penduduk
keturunan asing.
d) Berdasarkan pendidikan.
(1) Perguruan Tinggi : 45.177 orang;
(2) SMA/setingkat : 388.673 orang;
(3) SMP/setingkat : 996.146 orang;
(4) SD/setingkat : 1.231.852 orang; dan
(5) Tidak sekolah : 4.299.612 orang.
e) Berdasarkan angkatan kerja.
(1) Pegawai negeri : 406.520 orang;
(2) TNI/Polri : 12.888 orang;
(3) Petani : 1.259.102 orang;
(4) Buruh : 1.433.927 orang;
(5) Pengusaha/pedagang: 776.647 orang;
(6) Nelayan : 3.598 orang; dan
(7) Lain-lain : 3.068.778 orang.

2) Penduduk berkualifikasi khusus.


a) purnawirawan TNI/Polri : 5.938 orang;
b) anggota alumni menwa : 697 orang;
c) anggota wanra : 6.633 orang;
d) anggota hansip : 54.293 orang;
e) anggota menwa : 368 orang; dan
f) anggota satpam : 4.184 orang.

3) Kepadatan penduduk rata-rata : 100.413 orang/Km².

c. Kondisi sosial (ipoleksosbudhankam).


1) Bidang ideologi. Pancasila sebagai dasar Negara Indonesia dan
pedoman hidup bangsa telah diterima oleh masyarakat, namun mengalami
6

degradasi pemahaman serta pengamalannya tentang makna dalam mengatur


kehidupan, terbuka keinginan dari kelompok-kelompok tertentu untuk
mengubah Pancasila dengan ideologi lain seperti ideologi agama, faham liberal
dan sosialis/komunis, sehingga menimbulkan beberapa ancaman,
permasalahan dan kegiatan menonjol serta kerawanan yang terjadi di wilayah
eks Karesidenan Palangkaraya antara lain :

a) Radikal kiri.
(1) para aktivis radikal kiri (new left) melakukan link up keseluruh
elemen masyarakat dengan dalih membela kepentingan rakyat kecil.
Dengan dukungan dari berbagai elemen, radikal kiri semakin aktif
melakukan kegiatan baik seminar, bedah buku dan sosialisasi dengan
mengangkat isu yang berkembang dimasyarakat terutama masalah
kebijakan pemerintah yang tidak berpihak kepada rakyat miskin seperti
masalah penanganan kasus korupsi, HAM dan hukum;
(2) kelompok radikal kiri melalui wadah Sekretariat Bersama (Sekber
65) terus berupaya menggalang solidaritas para eks tapol/napol melalui
pertemuan dengan mendata korban tragedi 65 untuk dijadikan bahan
dalam upaya untuk mengajukan penuntasan pelanggaran HAM kepada
pemerintah Jokowi-JK dengan bekerja sama dengan Komnas HAM,
Mendagri dan IKA (Indonesia untuk Kemanusian); dan
(3) organisasi/elemen/kelompok masyarakat yang condong ke haluan
kiri diantaranya Sekretariat Bersama (Sekber) 65, Pakorba, LPH Yaphi
dan Amuk Rakyat.

b) Radikal kanan.
(1) elemen radikal kanan tetap berjuang diberlakukannya Syariat Islam
di Indonesia dengan tujuan akhir mendirikan Negara Islam Indonesia
(NII). Kegiatan antara lain melaksanakan tablig akbar, bedah buku,
diskusi/seminar,audensi, aksi unjuk rasa dan latihan semi militer bagi
Laskar Islam di wilayah eks Karesidenan Palangkaraya. Elemen-elemen
Islam yang aktif melakukan kegiatan yaitu :
(a) JAT (Jamaah Anshoru Tauhid);
(b) MMI (Majelis Mujahidin Indonesia);
(c) LUIS (Laskar Umat Islam Palangkaraya);
(d) FPIS (Front Pembela Islam Palangkaraya);
(e) FKAM (Forum Komunikasi Antara Masjid);
(f) FUI (Front Umat Islam) Klaten;
(g) HTI (Hisbut Tahrir Indonesia);dan
(h) JAS (Jamaah Anshoru Syariah).
(2) kelompok LUIS, JAT terus melakukan kegiatan perekrutan kader
setiap tahun dan melaksanakan latihan/idad berupa lari,
beladiri/perkelahian, jungkir dan merayap (Kalisoro Tawangmangu,
Islamic Center Pabelan, Grogol Sukoharjo dan Lap. Pringolayan
Serengan) serta renang setiap minggu di Umbul Ponggok Jogonalan
Klaten dan pertemuan/kajian di masjid-masjid markas LUIS (Masjid
Baitusalam Tipes Palangkaraya, Baitul Makmur Grogol Sukoharjo, Masjid
7

MUI Komplek Pasar Notoharjo Semanggi, Masjid Al Iklas Semanggi


Palangkaraya);dan
(3) munculnya ISIS (The Islamic State of Iraq and Syria) di wilayah
Palangkaraya diawali dengan kegiatan tabliq akbar dan pembayatan di
Masjid Baitul Makmur Grogol Sukoharjo yang diselenggarakan oleh
Forum Pendukung Daullah Islamiyah (FPDI) yang dihadiri oleh elemen-
elemen Islam antara lain LUIS, JAT, FKAM, Tim Hisbah, Laskar eks
Jaisyur Arrahmah. Pasca deklarasi ISIS terjadi perpecahan ditubuh
ormas-ormas Islam seperti JAT yang menjadi JAT dan JAS serta para
ikhwan menjadi bingung terhadap program-program ISIS.

2) Bidang politik.
a) hasil pemilu legislatif Tahun 2014 di wilayah eks Karesidenan
Palangkaraya sebagai berikut :
(1) PDIP : 1.428.989 suara (37,96 %);
(2) Partai Golkar : 538.798 suara (14,31 %);
(3) Partai Gerindra : 345.084 suara (9,16 %);
(4) PAN : 267.505 suara (7,10 %);
(5) PKS : 300.163 suara (7,97%);
(6) PKB : 227.509 suara (6,04 %);
(7) Partai Demokrat : 178.623 suara (4,74 %); dan
(8) Partai Hanura : 120.064 suara ( 3,18 %).
b) kehidupan politik diwilayah eks Karesidenan Palangkaraya masih
kondusif, hal tersebut telah ditunjukkan pada pelaksanaan pemilu legislatif
dan pilpres Tahun 2014 dapat berjalan tertib, lancar dan aman; dan
c) sering terjadinya konflik intern parpol ditingkat cabang/ranting, pada
saat momentum pilkada dll, hal tersebut menunjukkan bahwa pendidikan
politik belum sepenuhnya dipahami dan dimengerti secara benar oleh
simpatisan parpol atau pengurus parpol.

3) Bidang ekonomi.
a) sektor industri dapat meningkatkan pendapatan perkapita
masyarakat dengan menyerap tenaga kerja yang cukup besar seperti
Sritex, Tyfountex, Batik Keris, Batik Danar Hadi, Batik Semar, Sariwarna,
Palur Raya. Jumlah industri besar dan kecil sebanyak 5.293 buah
temasuk industri cor logam dibeberapa wilayah Kec. Ceper Kab. Klaten
yang dapat berpotensi alih fungsi bila keadaan darurat militer;
b) dibidang perdagangan sebagian besar masih didominasi oleh WNI
keturunan Tionghoa/China yang merupakan golongan ekonomi kuat,
perbedaan antara kelompok ekonomi kuat dan ekonomi lemah sangat
menyolok antara warga pribumi dengan WNI keturunan;dan
c) harga sembako di wilayah Korem 074/Warastratama masih stabil
walaupun masih ada gejolak naik turunnya harga yang dipengaruhi oleh
situasi ekonomi dan harga BBM, namun masih wajar dan daya beli
masyarakat masih terjangkau.

4) Bidang sosial budaya.


8

a) kasus tanah yang menonjol di wilayah eks Karesidenan


Palangkaraya, permasalahan tersebut sangat rawan dan dapat
menimbulkan antipati masyarakat terhadap kinerja aparat pemerintah
daerah, antara lain :
(1) masalah tanah PTPN IX Kerjoarum dengan warga masyarakat
Sambirejo Sragen (FPKKS) yang sampai saat ini masih belum
selesai;
(2) masalah ganti rugi tanah pembangunan jalan tol Solo-
Semarang, Solo-Mantingan yang masih ada kendala pembebasan
lahan;dan
(3) masalah-masalah sengketa tanah/bangunan antar warga
masyarakat yang dapat menimbulkan konflik antara warga maupun
antar instansi.
b) kerukunan umat beragama cukup baik, namun masih dijumpai
adanya kelompok-kelompok tertentu yang mempunyai pandangan
fanatisme sempit dan tingkat pengetahuan bermasyarakat masih rendah,
sehingga mudah dipolitisir guna kepentingan kelompok tertentu;
c) pengaruh budaya barat terhadap generasi muda diwilayah eks
Karesidenan Palangkaraya perlu mendapat perhatian karena akan
berdampak pada perilaku dan tindak kriminal dimasyarakat. Hal tersebut
akan terus terjadi di kalangan masyarakat sesuai dengan perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi;
d) munculnya aliran-aliran yang mengatasnamakan agama sering
muncul di wilayah Korem 074/Warastratama yang membuat resah dan
terjadi penolakan dari ormas Islam seperti YATAIN/LPPATauhid,
Ahmadiyah, Jemaah Muslimin dll; dan
e) permasalahan isu ajaran Syi’ah yang diduga berkembang diwilayah
Palangkaraya dan ditolak oleh elemen Islam yang beraliran Sunni (LUIS,
JAT dan MMI).

5) Bidang hankam.
a) tindakan kriminal yang sering terjadi diwilayah eks Karesidenan
Palangkaraya seperti kasus perampokan dengan menggunakan senjata
api/senjata tajam, penjambretan, pencurian dan penipuan masih sering
terjadi. Korban perampokan dan penjambretan rata-rata para nasabah
bank yang selesai atau akan mengirimkan uang, toko emas, pencurian
dengan sasaran rumah/kantor pemeritahan;
b) perkelahian antara warga/kampung disebabkan masalah sepele
(salah paham, mabuk) masih terjadi di wilayah Kab. Klaten, Karanganyar,
Sukoharjo, Sragen dan Wonogiri. Perkelahian antar perguruan silat SH
Terate diwilayah Kab. Karanganyar, Sragen dan Wonogiri;dan
c) kasus peredaran narkoba di wilayah eks Karesidenan Palangkaraya
terutama di Kota Solo sudah ditangani oleh pihak Polri, namun peredaran
narkoba masih terjadi. Pengedar narkoba sudah hampir merata dalam
strata kehidupan masyarakat dengan konsumen yang beragam dan
peredaran pada umumnya pada tempat hiburan seperti karaoke, diskotik,
café dan hotel.
9

9. Kondisi Satuan.
a. Personel.
NO GOLONGAN TOP/DSPP NYATA +/-
1. Perwira 14 7 -7
2. Bintara 5 21 +16
3. Tamtama 2 4 +2
4. PNS 72 43 -29
Jumlah 93 75 -18

b. Materiil.
NO JENIS MATERIIL TOP/DSPP NYATA +/-
1. Senjata
a. Pistol 16 - -16
b. Senapan 5 - -5
2. Kendaraan
a. Tr ¼ Ton 1 - -1
b. Ambulance 1 1
c. SPM 3 - -3
3. Alsintor/Alkom/Alkes
a. Telepon 4 2 -2
b. Aiphone 18 16 -2
c. Faxmile 3 1 -2
d. Komputer + printer 6 14 +8
e. Mesin tik 8 2 -6
f. Mesin stensil 1 - -1
g. Mesin hitung 4 4
h. OHP/LCD Proy 2 2
i. Pharmapea 1 0 - 1
j. Tape recorder 1 1
k. Kat listrik 1 0 -1
l. Alat pemadam 4 4
m. Kereta makan 1 6 +5
n. Kereta jenazah 1 - -1
o. Kat alkesbedah mayor 1 5 +4
p. Kat alkes bedah minor 1 1
q. Kat alkeswatlan 1 3 +2
r. Kat alkeswatnap 1 5 +4
s. Kat alkes radiologi 1 1
t. Kat alkes lab 1 1
u. Kat apotek 1 1
v. Kat ambulance 1 1

c. Pangkalan
1) Luas tanah yang digunakan : 12.740 m².
2) Luas bangunan 2.699 m², terdiri dari :
a) madenkesyah : 278 m2 ;
b) kantor rumah sakit : 2.421 m²;
c) lapangan upacara dan tempat parkir : 6.500 m2 ;
d) taman : 660 m2 ;
e) GOR : 200 m2;
f) masjid : 200 m2;
g) kantin : 200 m2;
h) koperasi : 300 m2; dan
i) lahan kosong : 1.981 m2.
10

d. Sarana dan prasarana


1) bangunan/ruang gawat darurat;
2) bangunan/ruang rawat jalan;
3) bangunan/ruang rawat inap;
4) bangunan/ruang rawat bedah;
5) bangunan/ruang laboratorium;
6) bangunan/ruang radiologi;
7) bangunan/ruang farmasi;
8) bangunan/ruang haemodialisa;
9) bangunan/ruang gizi;
10) bangunan/ruang BPJS center;
11) bangunan/ruang laundry;
12) bangunan/ruang jenazah; dan
13) bangunan/ruang rekam medis.

e. Satuan yang dilayani.Rumah Sakit tingkat IV 04.07.02 Slamet Riyadi


Denkesyah 04.04.04 Palangkaraya memberikan pelayanan kesehatan kepada
satuan-satuan organik dibawah Korem 074/Warastratama dan satuan non organik,
meliputi :
1) Makorem 074/Warastratama;
2) Kodim 0723/Klaten terdiri dari 24 Koramil;
3) Kodim 0724/Boyolali terdiri dari 19 Koramil;
4) Kodim 0725/Sragen terdiri dari 20 Koramil;
5) Kodim 0726/Sukoharjo terdiri dari 12 Koramil;
6) Kodim 0727/Karanganyar terdiri dari 17 Koramil;
7) Kodim 0728/Wonogiri terdiri dari 23 Koramil;
8) Kodim 0735/Palangkaraya terdiri dari 5 Koramil;
9) Dodiklatpur Rindam IV/Diponegoro;
10) Yonif 408/Suhbrasta;
11) Ajenrem 074/Warastratama;
12) Denpom IV-4/Palangkaraya;
13) Subdenzibang 042/Klaten dan 052/Palangkaraya;
14) Denhubrem 074/WRT;
15) Denbekang IV-44-04;
16) Denkesyah 04-04-04;
17) Denpal 04-12-04;
18) Kanminvet wilayah Korem 074/WRT (7 Kanminvet);
19) Kantor Perip (Persatuan Istri Purnawirawan);
20) Otmil Palangkaraya;
21) Pusrehabcad Kemhan di Palangkaraya;
22) Brigif 6/2 Kostrad Mojolaban Sukoharjo;
23) Grup 2/Kopassus;
24) Yonif 413/Kostrad; dan
25) Dikjur Pusdiktop Kodiklat TNI AD.
11

BAB III

POKOK-POKOK MASALAH DAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH

10. Umum. Pengembangan satuankhususnya peningkatan Rumah Sakit tingkat


IV 12.07.03 Palangkaraya Denkesyah 12.04.02 Palangkaraya menjadi Rumah Sakit
tingkat III Palangkaraya tentunya tidak terlepas dari konsep gelar kekuatan satuan jajaran
Kodam XII/Tanjung Pura yang mengacu pada tugas pokok dihadapkan dengan
perubahan jaman, maka perlu ditinjau kembali dari segi geografi, demografi, konsos,
pertimbangan kekuatan dan penggunaan sarana dan prasarana.

11. Pokok-Pokok Masalah.

a. Tugas pokok. Tugas pokok Rumah Sakit Tingkat IV 12.07.03


Palangkaraya Denkesyah 12.04.02 Palangkaraya adalah menyelenggarakan fungsi
organik dan fungsi utama yang terdiri dari pelayanan kesehatan dan dukungan
kesehatan di wilayah Palangkaraya yang termasuk daerah zona merah dan
melayani JKN bagi masyarakat sekitar serta tugas pengamananmedis VVIP kepada
tamu negara serta pejabat negara khususnya kepada Presiden Republik Indonesia,
Serta menjadi satu-satunya sandaran di bidang kesehatan bagi organic militer di
wilayah Kalimantan Tengah.

b. Struktur organisasi. Sesuai Peraturan Kasad Nomor 74 Tahun 2014 tanggal


2 Desember 2014 tentang Organisasi dan Tugas Denkesyah (Orgas Denkesyah).
Saat ini kekuatan personel Rumah Sakit Tingkat tingkat IV 12.07.03 Palangkaraya
Denkesyah 12.04.02 Palangkaraya sebanyak 101 orang, telah terpenuhi 24,75 %
dari DSPP dengan komposisi sebagai berikut :

1) Pama berjumlah 2 orang terdiri dari :


a) Ketua Komite Keperawatan dijabat oleh seorang Kapten korps Ckm;
c) Pauryanmed dijabat oleh seorang Letnan korps Ckm;

3) Bintara berjumlah 2 orang terdiri dari :


a) Kepala Ruang UGD dijabat oleh seorang Peltu;
b) Penata Radiologi dijabat oleh seorang Peltu;
c) Turwat Mahir Gadar 2 orang dijabat oleh Serka; dan
d) Baminrikkes dijabat oleh seorang Serma.

4) Tamtama berjumlah 2 orang terdiri dari :


- Ta Provoost 1 orang dijabat oleh Kopda.
- Turmin Insalwatnap Rumkit Tk.IV 12.07.03 Denkesyah 12.04.02

5) PNS Gol II berjumlah 10 orang terdiri dari :


a) Perawat Instalwatnap : 1 orang;
b) Turwat Mahir Gadar : 1 orang;
c) Perawat Insalwatnap : 4 orang; dan
d) Turwatgi Instalwatlan : 1 orang.
12

6) PNS Gol III berjumlah 1 orang terdiri dari :


a) Perawat Instalwatnap : 1 orang

Permasalahan di lapangan yang ditemui dalam struktur organisasi rumah


sakit tingkat IV tersebut adalah hanya terdapat 2 orang dokter umum(1 orang
defintif dan 1 orang BP sebagai PLH Wakarumkit) dan tidak adanya dokter
spesialis yang menunjang pelayanan

c. Personel.
1) Kuantitas. Kondisi personel Rumah Sakit tingkat IV 12.07.03
Palangkaraya Denkesyah 12.04.02 Palangkaraya secara kuantitas adalah
sebagai berikut :

a) Militer.Kekuatan personel militer sesuai DSPP adalah 28 orang,


sedangkan kondisi nyata 13 orang, sehingga terdapat kekurangan 11
orang.

b) PNS.Kekuatan personel PNS sesuai DSPP adalah 36 orang,


sedangkan kondisi nyata saat ini adalah 11 orang sehingga terdapat
kekurangan personel 25 orang.

2) Kualitas.Kemampuan personel di bidang kualifikasi medis dan paramedis


sebagai berikut :
a) Militer.
(1) Perwira.
(a) Medis (dokter umum) : 2 orang;
(b) Paramedis : 1 orang; dan
(c) Non Medis : - orang.
(2) Bintara.
(a) Paramedis : 17orang; dan
(b) Non Medis : 4 orang.
(3) Tamtama.
(a) Paramedis : 10 orang; dan
(b) Non Medis : 1orang.

b) PNS.
(1) PNS Gol III.
(a) Paramedis : 1 orang
(2) PNS Gol II.
(a) Paramedis : 9 orang; dan
(b) Non Medis : 1 orang.

d. Perlengkapan/materiil. Kondisi materiil yang dimiliki Rumah Sakit tingkat


IV 12.07.03 Palangkaraya Denkesyah 12.04.02 Palangkaraya secara umum
merupakan aset lama dan belum terdukung sesuai DSPP,diantaranya sebagai
berikut :
13

1) Alkes. Rumah Sakit tingkat IV 12.07.03 Palangkaraya masih


menggunakan alkes lama. Untuk standar Rumah Sakit tingkat IV sesuai
dengan Perkasad Nomor 28 Tahun 2018 tanggal 6 Agustus 2018 pada
keadaan diatas ini kondisi dari alkes yang berada di rumah sakit sebagian
besar rusak dan untuk peralatan yang baru dating seperti alat rontgen belum
dilakukannya uji fungsi.
2) Bangunan. Kondisi bangunan Rumah Sakit tingkat IV 12.07.03
kondisi bangunan kurang menunjang dimana tidak memenuhi kriteria dari
Permenkes No.340/MENKES/PER/III/2010 sebagai rumah sakit Tk.III(Tipe
C minimal jumlah tempat tidur rawat inap 100 tempat tidur dan pada
kenyataannya ini hanya terdapat 19 tempat tidur.

e. Kemampuan dan batas kemampuan. Di dalam menyelenggarakan


dukungan dan pelayanan kesehatan Rumah Sakit tingkat IV 12.07.03 Palangkaraya
Denkesyah 12.04.02 Palangkaraya memiliki kemampuan dan batas kemampuan,
diantaranya sebagai berikut :
1) Kemampuan.
a) menyelanggarakan pelayanan bedah umum bagi pasien militer
maupun masyarakat umum;
b) menyelenggarakan pelayanan Telinga, hidung, dan tenggorok;
c) menyelenggarakan pelayanan penyakit dalam;dan
d) menyelenggarakan pelayanan kesehatan gigi.

2) Batas kemampuan. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan untuk


pasien dengan penyakit yang berat yang memerlukan penanganan lanjutan
diluar kemampuan tenaga medis Rumah Sakit tingkat IV 12.07.03
Palangkaraya Denkesyah 12.04.02 Palangkaraya, yaitu :
a) menyelenggarakan pelayanan ortopedi;
b) menyelenggarakan pelayanan endourologi;
c) menyelenggarakan pelayanan bedah syaraf;
d) menyelenggarakan pelayanan bedah mulut;
e) menyelenggarakan pelayanan saraf;
f) menyelenggarakan pelayanan anak;
g) menyelenggarakan pelayanan kandungan;dan
h) menyelenggarakan pelayanan anestesi;

e. Perkembangan wilayah.
Kota Palangkaraya adalah Ibukota dari Kalimantan tengah yang dimana posisi
ini menjadi posisi yang sangat strategis dan sekaligus vital dimana dari instansi
lainnya sudah setara Ibukota provinsi sedangkan dari instansi tentara dengan
minimalnya dukungan anggaran dari Komando atas ini kita menjadi sangat
tertinggal.
Sarana dan prasarana kesehatan di Kota Palangkaraya berkembang sejalan
dengan perkembangan sektor lain. Mayoritas rumah sakit di wilayah Palangkaraya
adalah milik daerah dan swasta yang jauh lebih baik sehingga bagi masyrakat yang
lebih condong untuk ke fasilitas lain, dimana keadaan ini juga berlaku bagi dokter-
dokter spesialis yang tidak ingin berpraktek di instansi militer. Keadaan ini sangat
14

berbanding terbalik dari instansi militer di tempat lain. Data terakhir adalah dari 9
rumah sakit 5 diantaranya adalah rumah sakit swasta.

12. Faktor-Faktor Yang Berpengaruh.

a. Faktor eksternal.
1) Peluang.
a) Jarak yang cukup dekat dari Ibukota Provinsi yang baru di resmikan
yaitu Kalimantan Timur yang dimana bila tidak mendapat perhatian dari
Komando atas maka tidak akan terkejar dan semakin tenggelam;
b) berlakunya UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) mengharuskan Rumah Sakit
tingkat IV 12.07.03 Palangkaraya Denkesyah 12.04.02 Palangkaraya
untuk melayani pasien JKN. Hal tersebut menambah tugas dan tanggung
jawab Rumah Sakit tingkat IV 12.07.03 Palangkarya Denkesyah 12.07.02
Palangkaraya menjadi semakin kompleks. Tugas pelayanan kesehatan
yang semula hanya untuk prajurit dan PNS Angkatan Darat beserta
keluarganya bertambah dengan melayani masyarakat umum pasien JKN.
Tugas dan tanggung jawab yang bertambah tersebut harus diimbangi
dengan perbaikan fasilitas pelayanan kesehatan;
c) penetapan kelas Rumah Sakit tingkat IV Slamet Riyadi dari
Kemenkes RI sebagai rumah sakit tipe D plus,berlaku 5 tahun ke depan
(2020);
d) biaya lebih murah dari rumah sakit swasta atau rumah sakit lainnya.

2) Kendala.
a) adanya kebijakan Zero Growth of Personel (ZGP) akan menghambat
pelaksanaan peningkatan Rumah Sakit tingkat IV 12.07.03 Palangkaraya
Denkesyah 12.04.02 Palangkaraya menjadi rumah sakit tingkat III. Hal ini
disebabkan karena peningkatan Rumah Sakit tingkat IV 12.07.03
Palangkaraya Denkesyah 12.04.02 Palangkaraya menjadi Rumah Sakit
tingkat III tentunya akan menambah jumlah personel sedangkan kebijakan
Zero Growth of Personel (ZGP) menghendaki tidak adanya penambahan
personel baru di TNI. Perlu dicarikan solusi yang tepat, sehingga
peningkatan status Rumah Sakit Palangkaraya tetap berjalan, sedangkan
kebijakan ZGP juga dapat diterapkan

b. Faktor internal.

1) Kekuatan.
a) semakin meningkatnya kuantitas dan kualitas sumber daya manusia
terutama dokter spesialis yang dimiliki oleh Angkatan Darat, sehingga
akan mampu memberi dukungan bagi peningkatan Rumah Sakit tingkat
IV 12.07.03 Palangkaraya Denkesyah 12.04.02 Palangkaraya menjadi
Rumah Sakit tingkat III;
b) kemauan untuk meningkatkan mutu pelayanan yang dimiliki oleh
setiap personeldan manajemenRumah Sakit tingkat IV 12.07.03
15

Palangkaraya Denkesyah 12.04.02 Palangkaraya dihadapkan dengan


tantangan tugas yang semakin berat yaitu dukungan kesehatan bagi
pengamanan medis VVIP serta pelayanan JKN; dan
c) pentingnya keberadaan Rumah Sakit Slamet Riyadi Denkesyah
12.07.03 Palangkaraya dalam rangka pelayanan kesehatan bagi prajurit
dan PNS Angkatan Darat beserta keluarganya, lebih jauh lagi bagi
masyarakat di wilayah Kalimantan Tengah.

2) Kelemahan.
a) keterbatasan fasilitas dan sarana kesehatan yang dimiliki oleh
Rumah Sakit tingkat IV 12.07.03 Palangkaraya Denkesyah 12.04.02
Palangkaraya menjadipenghambat pelayanan kesehatan secara
maksimal; dan
b) keterbatasan sumber daya dokter spesialis dihadapkan dengan
tugas pengamanan medis VVIP.
16

BAB IV
ANALISA

13. Umum. Peningkatan Rumah Sakit tingkat IV 12.07.03 Palangkaraya


Denkesyah 12.04.02 Palangkaraya menjadi Rumah Sakit tingkat III Palangkaraya penting
untuk direalisasikan mengingat tugas yang harus dilaksanakan oleh rumah sakit tersebut
semakin berat. Pelayanan JKN, intensitas kunjungan tamu VVIP ke Palangkaraya
menuntut tanggung jawab yang lebih besar, dan kedepannya tantangan dan saingan akan
semakin berat dengan ditetapkannya Kalimantan Timur sebagai Ibukota.

14. Analisa. Dari berbagai permasalahan yang dihadapi dalam rangka


peningkatan Rumah Sakit tingkat IV 12.07.03 Palangkaraya Denkesyah 12.04.02
Palangkaraya, untuk melaksanakan tugas pokok maupun fungsinya, maka terdapat
aspek-aspek yang perlu dianalisa sebagai berikut :

a. Tugas pokok.
1) Tugas pokok Rumah Sakit tingkat IV 12.07.03 Palangkaraya yang
merupakan eselon pelaksana dari Denkesyah 12.04.02 Palangkaraya adalah
menyelenggarakan dukungan dan pelayanan kesehatan terhadap prajurit dan
PNS Angkatan Darat beserta keluarganya. Satuan yang menjadi tanggung
jawab pelayanannya meliputi satuan-satuan TNI AD yang berada di wilayah
Kalimantan Tengah yang jumlahnya cukup banyak, dihadapkan dengan
kemampuan yang dimiliki oleh Rumah Sakit tingkat IV 12.07.03 Palangkaraya
serta personel yang ada, maka pelaksanaan tugas pokok tersebut akan
menjadi semakin berat. Rumah Sakit tingkat IV 12.07.03 Palangkaraya harus
melayani 17 satuan yang ada di wilayah Korem 102/Pjg, sehingga diperlukan
peningkatan status Rumah Sakit tingkat IV 12.07.03 Palangkaraya menjadi
Rumah Sakit tingkat III, dimana diperlukan adanya penambahan tenaga medis
yang lebih profesional dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas pokok
Rumah Sakit tingkat IV 12.07.03 Palangkaraya.
2) Semenjak berlakunya JKN, maka tugas Rumah Sakit tingkat IV 12.07.03
Palangkaraya Denkesyah 12.04.02 Palangkaraya bertambah yaitu memberikan
pelayanan JKN bagi masyarakat sekitar. Pelayanan JKN yang dilaksanakan
oleh Rumah Sakit tingkat IV 12.07.03 Palangkaraya Denkesyah 12.04.02
Palangkaraya tersebut harus diimbangi dengan fasilitas yang memadai serta
didukung tenaga medis yang profesional agar mampu mengemban tugas
sebagai rumah sakit tempat pelayanan JKN. Hal ini sangat penting dikarenakan
pasien yang berobat ke Rumah Sakit tingkat IV 12.07.03 Palangkaraya
Denkesyah 12.04.02 Palangkaraya tidak lagi hanya Prajurit dan PNS Angkatan
Darat beserta keluarganya, tetapi juga masyarakat sipil sekitar yang menjadi
pasien JKN. Apabila ada pelayanan yang kurang maksimal yang diberikan oleh
Rumah Sakit tingkat IV 12.07.03 Palangkaraya Denkesyah 12.04.02
Palangkaraya, tentunya akan mempengaruhi citra TNI AD. Dengan adanya
peningkatan status Rumah Sakit menjadi tingkat III diharapkan akan adanya
peningkatan fasilitas dan tenaga medis yang profesional sehingga pelayanan
Rumah Sakit tingkat IV 12.07.03 Palangkaraya Denkesyah 12.04.02
Palangkaraya sebagai rumah sakit rujukan JKN semakin baik.
17

3) Kunjungan Tamu VVIP ke Kota Palangkaraya berpengaruh terhadap


tingginya intensitas kunjungan Presiden RI ke Kota Palangkaraya. Pada setiap
kunjungan Presiden RI ke Kota Palangkaraya banyak unsur-unsur yang
dilibatkan, termasuk diantaranya Rumah Sakit tingkat IV 12.07.03
Palangkaraya Denkesyah 12.04.02 Palangkaraya sebagai unsur dukungan
kesehatan. Fasilitas dan tenaga yang disiapkan pada setiap kunjungan adalah
fasilitas dan tenaga medis yang terbaik. Mengingat kondisi fasilitas dan tenaga
medis rumah sakit tingkat IV yang dimiliki oleh Rumah Sakit tingkat IV 12.07.03
Palangkaraya, hal tersebut sulit untuk direalisasikan. Untuk memenuhi
kekurangan yang ada, maka pada setiap kunjungan Tamu VVIP, Rumah Sakit
tingkat IV 12.07.03 Palangkaraya berkoordinasi dengan instansi terkait guna
melengkapi fasilitas dan tenagamedis. Peningkatan status Rumah Sakit tingkat
IV 12.07.03 Palangkaraya menjadi Rumah Sakit tingkat III diharapkan akan
menambah daya dukung dalam melaksanakan dukungan kesehatan
pengamanan medis VVIP kepada Tamu VVIP, dikarenakan bertambahnya
fasilitas dan tenaga medis yang ada.

b. Struktur organisasi. Sesuai Peraturan Kasad Nomor 28 Tahun 2018 tanggal


6 Agustus 2018 tentang Organisasi dan Tugas Denkesyah (Orgas Denkesyah)
jumlah personel Rumah Sakit Tingkat IV berjumlah 101 orang dan saat ini sudah
terpenuhi 25 orang (24,75%). Dari 101 personel yang ada hanya terdapat 2 orang
dokter umum yang dimana termasuk 1 orang BP. Diperlukan tambahan tenaga
dokter spesialis maupun dokter umum untuk meningkatkan Rumah Sakit tingkat IV
12.07.03 Palangkaraya sesuai dengan tuntutan tugas pokok, pelayanan terhadap
pasien JKN dan pengamanan medis VVIP serta perkembangan sosial masyarakat
Palangkaraya. Peningkatan status rumah sakit menjadi tingkat III akan memberi
tambahan tenaga dokter spesialis menjadi 4 dokter spesialis pada Staf Medik
Fungsional (SMF) dan 7 orang dokter spesialis pada Depobsgyn dan IKA,Dep
Penyakit Dalam dan Kesehatan Jiwa,Dep Mata dan THT serta Depgilut. Pada Staf
Medik Fungsional (SMF) penambahan dokter spesialis adalah :
1) dokter spesialis bedah;
2) dokter spesialis penyakit dalam dan kesehatan jiwa;
3) dokter spesialis obsgyn dan IKA; dan
4) dokter spesialis gigi.
Adapun untuk dokter umum dan dokter gigi terdapat penambahan menjadi
masing-masing 1 orang. Disamping penambahan dokter spesialis pada Staf Medik
Fungsional (SMF),penambahan dokter spesialis juga terdapat pada jabatan
struktural yang diikuti penambahan bagian dan personel yaitu :
1) Dep obsgyn dan IKA
a) Kadepobsgyn dan IKA;
b) Dokter Spesialis; dan
c) Turwatum.
2) Dep Penyakit Dalam dan Kesehatan Jiwa.
a) Kadep Penyakit Dalam dan Keswa;
b) Dokter Spesialis; dan
c) Turwatum.
18

3) Dep Mata dan THT.


a) Kadep Mata dan THT;
b) Dokter Spesialis; dan
c) Turwatum.
4) Depgilut.
a) Kadep Gilut;
b) Dokter Gigi Spesialis;
c) Dokter Gigi; dan
d) Turwatgi.
5) Instaldik.
a) Kainstaldik;
b) Baurlat; dan
c) Turmindik.
6) Staf Fungsional.
a) Perawat Spesialis;
b) Perawat Mahir (Militer);
c) Perawat Mahir (Sipil);
d) Apoteker;
e) Radigrafer; dan
f) Analis Kesehatan.

Penambahan personel lainnya adalah pada bagian-bagian yang sudah ada dalam
rangka penguatan organisai rumah sakit tingkat III. Adapun perbandingan personel
antara rumah sakit tingkat III dan rumah sakit tingkat IV adalah sebagai berikut :

PERBANDINGAN PERSONEL
RUMAH SAKIT TINGKAT III DAN RUMAH SAKIT TINGKAT IV

NO
RUMKIT TK III RUMKIT TK.IV KET
BAG URT
1 2 3 4 5
1 UNSUR PIMP UNSUR PIMP
a Karumkit Karumkit
b Wakarumkit Wakarumkit

2 KOMITE MEDIK KOMITE MEDIK


a Ketua Komite Medik Ketua Komite
b Anggota Komite Medik Anggota Komite
c Turmin

3 KOMITE KEPERAWATAN KOMITE KEPERAWATAN


a Ketua Komite Kep Ketua Komite Kep
b Anggota Komite Kep Anggota Komite Kep
c Turmin

4 URYANMED URYANMED
a Kauryanmed Pauryanmed
b Penata PMKP Tur Yanmed dan Kep
c Tur Medis dan Keperawatan Tur Infokes
d Tur Rekam Medik Tur Rekam Medik
e Turmin

5 URJANGMED TIDAK ADA


a Kaurjangmed
19

b Turalpalkes
c Tur Obat
d Paurpromkes
f Bati K3, Kesling dan PPI
g Turpromkes

6 URINFOKES TIDAK ADA


a Paurinfokes
b Turinfokes
c Turmin

7 URTUUD URTUUD
a Kaurtuud Paurtuud
b Batipam Baurdal
c Paurpers Ta Provost
d Turminpers Turminpers
e Paurdal Turharbang List & Air
f Baharwat Pengemudi Ambulan
g Tur SIMAK BMN Tur Simak Bmn
h Paurada Tur Bersih Taman
i Turbekum
j Baurdal
k Bamin Provoost
l Ta Provoost
m Baminang
n Baminjuryar
o Tururyar
p Tamudi
q Pengemudi Ambulans
r Turharbang Listrik dan Air
s Tur Bersih/Taman

8 DEP BEDAH ANESTESI INSTALASI BEDAH &


ANESTESI
a Kadep Bedah dan Anestesi Kainstalasi Bedah & Anestesi
b Dokter Spesialis Turwat Mahir Bedah
c Penata Anestesi Tur Anestesi
d Turwat Mahir Bedah Tur Instrumen
e Turwat Instrumen Turwatum
f Turwatum

9 DEPOBSGYN & IKA TIDAK ADA


a Kadepobsgyn dan IKA
b Dokter Spesialis
c Turwatum

10 DEPPENYAKIT DALAM & KESWA TIDAK ADA


a Kadep Penyakit Dalam dan Keswa
b Dokter Spesialis
c Turwatum

11 DEP MATA & THT TIDAK ADA


a Kadep Mata dan THT
b Dokter Spesialis
c Turwatum

12 DEP GILUT TIDAK ADA


a Kadep Gilut
b Dokter Gigi Spesialis
c Dokter Gigi
d Turwatgi

13 INSTAL WATLAN INSTALWATLAN


a Ka Instal Watlan Kainstal Watlan
b Kasub Instal Watlan A KAPOLGI
20

c Kasub Instal Watlan B Kapoliklinik


d Ka Poliklinik Kapolgadar
e Ka Poliklinik Turwathir KIA/KB
f Ka Poliklinik Perawat Instal Watlan
g Kasub Instal Gadar Turwatgi
h Perawat Mahir Gadar Turwat Mahir Gadar
i Perawat Mahir Gadar Turwat Mahir Gadar
j Perawat Instal Watlan Turwat Mahir Gadar
k Perawat Instal Watlan
l Perawat Instla Watlan
m Turmin

14 INSTALWATNAP INSTALWATNAP
a Ka Instal Watnap Kainstal Watnap
b Kasub Instal Watnap A Turwathir KIA/KB
c Kasub Instal Watnap B Perawat Instlwantap
d Kepala Ruangan Turmin
e Turwat Mahir ICU
f Perawat Instal Watnap
g Perawat Instal Watnap
h Perawat Instla Watnap
i Turmin
j Turyan

15 INSTALASI FARMASI UNIT FARMASI


a Kainstal Farmasi Kanit Farmasi
b Tur Obat Tur Obat
c Turmin Resep Tur Resep
d Tur Gudang
e Turyan

16 INSTAL JANGDIAG UNIT JANG DIAG


a Kainstaljangdiag Kanit Jang Diag
b Paur Radiologi Tur Radiologi
c Penata Laboratorium Turlab
d Tur Radiologi Turmin
e Turlab
f Turyan

17 INSTAL JANGWAT UNIT JANGWAT


a Kainstaljangwat Kanit Jangwat
b Penata Gizi Turyan Dapur
c Turyan Dapur Turyan Cuci
d Turyan Cuci Turyan Jenazah
e Turyan Jenazah

18 INSTALDIK TIDAK ADA


a Kainstaldik
b Baurlat
c Turmindik

19 UNIT RIKKES UNIT RIKKES


a Kanitrikkes Kanit Rikkes
b Turrikkes Turrikkes
c Penata Rikkes Bamin Rikkes
d Baminrikkes

20 STAF MEDIK FUNGSIONAL STAF MEDIK FUNGSIONAL


a Dokter Spesialis Bedah Dokter Spesialis
b Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan Doter Umum/Gigi
Keswa
c Dokter Spesialis Obsgyn dan IKA Paramedis Fungsional
d Dokter Gigi Spesialis
e Dokter Umum
f Dokter Gigi
21

21 STAF FUNGSIONAL TIDAK ADA


a Perawat Spesialis
b Perawat Mahir
c Perawat Mahir
d Apoteker
e Radiografer
f Analis Kesehatan

c. Personel. Secara kuantitas maupun kualitas personel Rumah Sakit


tingkat IV 12.07.03 Palangkaraya Denkesyah 12.04.02 Palangkaraya saat ini
dihadapkan dengan tantangan tugas yang ada dimana dituntut untuk selalu
profesional belumlah mencukupi. Sesuai dengan DSPP sekarang, hanya terdapat
1 orang dokter spesialis dan 1 orang dokter umum/gigi, maka belum dapat
memenuhi tuntutan tugas ke depan dengan maksimal. Penambahan tenaga dokter
spesialis sangat diperlukan seiring dengan peningkatan status rumah sakit dari
tingkat IV menjadi tingkat III, sehingga akan menambah kualitas pelayanan rumah
sakit tersebut. Perlunya penambahan dokter spesialis dari 1 orang menjadi 4 orang
yaitu dokter spesialis bedah, dokter spesialis penyakit dalam dan kesehatan jiwa,
dokter spesialis obsgyn dan IKA serta dokter spesialis gigi. Penambahan tenaga
medis lainnya akan menambah pelayanan kesehatan di Rumah Sakit tingkat IV
12.07.03 Palangkaraya menjadi maksimal dan berkualitas, dihadapkan dengan
jumlah satuan yang dilayani yang meliputi Korem 102/Pjg dan Balak ajuKorem,
Kodim 1016/Plk, Yonif R 631/Atg, Ki Zipur C Yonzipur 6/SD.

d. Perlengkapan/materiil. Kondisi materiil yang dimiliki Rumah Sakit tingkat


IV 12.07.03 Palangkaraya Denkesyah 12.04.02 Palangkaraya secara umum
merupakan aset lama dan belum terdukung seluruhnya diantaranya kendaraan
untuk operasional. Alkes di instalasi bedah dan anastesi yang hanya terdapat
perangkat alkes bedah mayor dan bedah minor, akan menghambat pelaksanaan
operasional dihadapkan dengan tuntutan tugas yang semakin kompleks.
Peningkatan status rumah sakit menjadi rumah sakit tingkat III akan menambah
alkes di instalasi bedah dan anastesi menjadi perangkat alkes mayor, perangkat
alkes minor dan perangkat alkes rehab medik. Penambahan perangkat medis
tersebut akan sangat membantu tugas pelayanan, sehingga kualitas palayanan
Rumah Sakit tingkat IV 12.07.03 Palangkaraya Denkesyah 12.04.02 Palangkaraya
tidak kalah dengan rumah sakit lain di wilayah Palangkaraya.

Adapun perbandingan materiil antara rumah sakit tingkat III dan rumah sakit
tingkat IV adalah sebagai berikut :
22

PERBANDINGAN PERLENGKAPAN
RUMAH SAKIT TK III DAN RUMAH SAKIT TK IV

RUMKIT RUMKIT
NO JENIS KET
TK III TK IV
1 2 3 4 5

1. SENJATA

a. P 39 16
b. Senapan 5 5

2. KENDARAAN

a. Sedan - -
b. Tr ¼ T 22 1
c. Bus K - -
d. Ambulance 2 1
e. Sepeda Motor 2 3

3. ALSINTOR/ALKOM/ALKES DLL

a. Telepon 2 4
b. Aiphone 19 18
c. Faximile 1 3
d. Komputer + Printer 19 6
e. Mesin Tik 10 8
f. Mesin Foto Copy 1 -
g. Scanner 1 -
h. Mesin Stensil 1 1
i. Mesin Hitung 6 4
j. Sound System Lapangan 1 -
k. OHP/LCD Proy 5 2
l. Pharmapea 1 1
m. Kamera (Tustel) 1 -
n. Tape Recorder K 1 1
o. HT/Alkom 4 -
p. Perangkat Listrik 1 1
q. Perangkat Bengkel 1 -
r. Alat Pemadam 4 4
s. Kereta Makan 3 1
t. Kereta Jenazah 1 1
u. Kat Alkes Bedah Mayor 1 1
v. Kat Alkes Bedah Minor 1 1
w. Kat Alkes Rehab Medik 1 -
x. Kat Alkes Watlan 1 1
y. Kat Alkes Watnap 1 1
z. Kat Alkes Radiologi 1 1
aa. Kat Alkes Lab 1 1
bb. Katkeslap - -
cc. Katkesprev - -
dd. Kat Apotek 1 1
ee. Kat Ambulance 2 1

e. Kemampuan dan batas kemampuan. Keterbatasan fasilitas yang ada


serta tenaga medis yang dimiliki oleh Rumah Sakit tingkat IV 12.07.03
Palangkaraya Denkesyah 12.04.02 Palangkaraya, mengakibatkan kemampuan
rumah sakit untuk memberikan pelayanan dan dukungan kesehatan menjadi
sangat terbatas. Hal ini karena Rumah Sakit tingkat IV 12.07.03 Palangkaraya
23

Denkesyah 12.04.02 Palangkaraya awalnya hanya disiapkan untuk darurat bagi


tentara, bukan rumah sakit yang disiapkan untuk rumah sakit umum seperti rumah
sakit yang lainnya. Pada kasus tertentu, dimana pasien memerlukan penanganan
khusus yang karena keterbatasan fasilitas dan tenaga medis, sehingga Rumah
Sakit Slamet Riyadi tidak mampu menangani, maka pasien tersebut harus dirujuk
ke rumah sakit lain yang memiliki fasilitas dan tenaga medis yang lebih lengkap.
Hal ini akan membuat pelayanan menjadi kurang maksimal dan penilaiannya akan
menurun.

f. Perkembangan wilayah. Perkembangan sarana dan prasarana kesehatan


di Kota Palangkaraya sejalan dengan perkembangan Kota Palangkaraya itu
sendiri. Keterbatasan fasilitas dan tanaga medis yang dimiliki oleh Rumah Sakit
tingkat IV 12.07.03 Palangkaraya Denkesyah 12.04.02 Palangkaraya harus mampu
bersaing dengan rumah sakit lain dengan fasilitas yang lebih lengkapdan harus
mampu melayani pasien yang tidak hanya anggota militer dan keluarganya, tetapi
juga masyarakat umum. Dalam hal pelayanan kesehatan, masyarakat akan
cenderung memilih rumah sakit dengan fasilitas, pelayanan maupun tenaga medis
yang baik, dibandingkan dengan rumah sakit dengan fasilitas, pelayanan dan
tenaga medis yang terbatas. Kondisi masyarakat yang seperti ini harus dijadikan
sebagai motivasi bagi Rumah Sakit tingkat IV 12.07.03 Palangkaraya Denkesyah
12.04.02 Palangkaraya untuk mengevaluasi diri serta berusaha meningkatkan
pelayanannya,sehingga mampu bersaing dengan rumah sakit lain baik yang
dikelola pihak swasta maupun pemerintah.
Peningkatan status rumah sakit menjadi tingkat III, tentunya akan merubah
cara pandang masyarakat terhadap Rumah Sakit tingkat IV 12.07.03 Palangkaraya
Denkesyah 12.04.02 Palangkaraya itu sendiri, sehingga keinginan untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan di rumah sakit tersebut akan muncul. Jangan
sampai ada kesan eksklusif di masyarakat yang menganggap bahwa rumah sakit
tentara hanya untuk tentara dan keluarganya. Dengan berlakunya JKN maka
rumah sakit tentara yang dalam hal ini adalah Rumah Sakit tingkat IV 12.07.03
Palangkaraya Denkesyah 12.04.02 Palangkaraya, bisa dijadikan rujukan bagi
pasien JKN. Peningkatan pelayanan, fasilitas maupun tenaga medis perlu
dilakukan untuk dapat melaksanakan tugas pelayanan kesehatan dengan
maksimal.
24

BAB V

KONSEP PENATAAN ORGANISASI

15. Umum. Peningkatan Rumah Sakit tingkat IV 12.07.03 Palangkaraya Denkesyah


12.04.02 Palangkaraya menjadi Rumah Sakit tingkat III akan meningkatkan peran Rumah
Sakit Slamet Riyadi yang mampu melaksanakan tugas-tugas yang menjadi tanggung
jawabnya yaitu melaksanakan pelayanan kepada prajurit dan PNS Angkatan Darat serta
keluarganya, tugas pelayanan JKN bagi masyarakatdan lebih lagi melaksanakan tugas
pengamanan medisVVIP Presiden RI dengan baik dan maksimal.

16. Tujuan.

a. menyelenggarakan dan membina pengendalian fungsi rumahsakit khususnya


rumah sakit tingkat III, sehingga menjadi rumah sakit yang mampu menghadapi
permasalahan ditengah persaingan rumah sakit swasta maupun rumah sakit
pemerintah lainnya;

b. menyelenggarakan dan membina pengendalian organisasi, sistem, metode


serta prosedur kerja di lingkungan rumah sakit tingkat III, agar dapat menciptakan
organisasi yang proporsional, sistem dan metode yang dapat menunjang sistem
kerja serta metode kerja yang baik guna memberikan pelayanan terbaik bagi prajurit
dan PNS beserta keluarganya;

c. meningkatkan kesejahteraan, kemampuan kerja dan pengembangan personel


yang profesional serta keserasian kerja antar bagian di lingkungan kerja rumah sakit
dalam rangka kesiapan satuan;

d. mewujudkan pelayanan kesehatan terbaik bagi pasien JKN sebagai tindak


lanjut kebijakan pemerintah tentang JKN secara maksimal dalam rangka
meningkatkan profesionalisme pelayanan Rumah Sakit tingkat IV 12.07.03
Palangkaraya; dan

e. melaksanakan dukungan kesehatan dalam rangka tugas pengamanan


medisVVIP kepada Presiden Republik Indonesia serta tamu negara beserta pejabat
negara lainnya agar lebih optimal.

17. Sasaran.

a. terselenggaranya dan terbinanya pengendalian fungsi rumahsakit khususnya


rumah sakit tingkat III;

b. terselenggaranya dan terbinanya pengendalian organisasi, sistem, metode dan


prosedur kerja di lingkungan kerja rumah sakit tingkat III;
25

c. meningkatnya kesejahteraan, kemampuan kerja dan pengembangan personel


serta keserasian kerja di lingkungan kerja rumah sakit dalam rangka kesiapan
satuan;

d. terwujudnya pelayanan kesehatan bagi pasien JKN sebagai tindak lanjut


kebijakan pemerintah tentang BPJS secara maksimal dalam rangka meningkatkan
profesionalisme pelayanan Rumah Sakit tingkat IV 12.07.03 Palangkaraya; dan

e. terlaksananya dukungan kesehatan dalam rangka tugas pengamanan


medisVVIP kepada Presiden Republik Indonesia serta tamu negara beserta pejabat
negara lainnya agar lebih optimal.

18. Konsep Peningkatan Rumkit. Peningkatan Rumah Sakit tingkat IV 12.07.03


Palangkaraya Denkesyah 12.04.02 Palangkaraya dilaksanakan sebagai berikut :

a. Tahap - I.
1) Penyiapan pangkalan.
(a) Gedung/bangunan rumah sakit.
(1) pada tahap ini langkah yang dilakukan adalah mengoptimalkan
dan merenovasi ruangan yang ada di Rumah Sakit 12.07.03
Palangkaraya termasuk didalamnya unit gawat darurat dan ruang
ICU untuk digunakan menjadi tempat pelayanan kesehatan sesuai
dengan orgas rumah sakit tingkat III; dan
(2) pembangunan instalasi pengolahan air limbah sebagai
prasyarat Rumah Sakit Tipe C atau setingkat Rumah Sakit tingkat III
dengan memanfaatkan lahan kosong di area belakang Rumah Sakit.

(b) Perumahan. Rumah Sakit tingkat IV 12.07.03 Palangkaraya


Denkesyah 12.04.02 Palangkaraya sampai dengan saat ini belum
memiliki perumahan sendiri. Personel Rumah Sakit Slamet Riyadi
menempati perumahan militer yang berada di Asrama Baron Kelurahan
Panularan Kecamatan Laweyan Palangkaraya dan Asrama Kadipiro
Kelurahan Kadipiro Kecamatan Banjarsari Palangkaraya. Sedangkan
sisanya menempati rumah pribadi yang tersebar di Kota Palangkaraya.
Untuk tahap pertama pembangunan perumahan diprioritaskan untuk
pembangunan rumah dinas Karumkit dan Wakarumkit.Pada tahap awal ini
dibangun 2 (dua) unit rumah tipe G-90 untuk rumdis Karumkit dan
Wakarumkitdengan memanfaatkan tanah milik TNI-AD dengan luas360
m2 yang berada di kompleks perumahan Kadipiro Palangkaraya.

2) Personel. Pemenuhan personel Rumah Sakit Slamet Riyadi untuk


menjadi rumah sakit tingkat III tetap harus sesuai dengan kebijakan personel
yaitu Zero Growth of Personel (ZGP). Pada tahap ini,personel Rumah Sakit
Slamet Riyadi diharapkan terpenuhi sebanyak 160 orang (mantap III/70-80%)
dari kondisi personel yang nyata sekarang sejumlah 75 orang sehingga
kekurangan personel sejumlah 85 orang yang diprioritaskan untuk mengisi
dokter spesialis dan tenaga medis, terutama golongan Pamen, Pama dan Gol
II, III dan IV PNS. Pemenuhan personel ini dapat diambil dari personel yang
26

sudah ada dirumah sakit tingkat IV yang berjumlah 75 orang, dengan


penempatan jabatan sesuai dengan keahlian dan golongan masing-masing.
Kekurangan dapat diambilkan dari Kesdam IV/Diponegoro dan untuk dokter
spesialis serta tenaga medis dibuat pengajuan personel kepada Dirkesad,
dengan perincian sebagai berikut :
a) Pamen : 19 orang;
b) Pama : 10 orang;
c) PNS Gol IV : 10orang;
d) PNS Gol III : 15 orang; dan
e) PNS Gol II : 31 orang.

3) Materiil. Untuk mendukung pemenuhan kebutuhan rumah sakit tingkat


III Slamet Riyadi Palangkaraya Direktorat kesehatan angkatan darat
merencanakan pengajuan alat kesehatan sesuai standar rumah sakit tingkat III
sebagai mana tercantum dalam lampiran.

4) Peranti lunak. Setelah pangkalan, personel dan materiil Rumah Sakit


Slamet Riyadi di Palangkaraya yang nantinya akan dibentuk terpenuhi,
kegiatan selanjutnya adalah pemenuhan peranti lunak dengan harapan peranti
lunak tersebut yang dibutuhkan sesuai standar Rumah Sakit tingkat III,
sehingga dapat digunakan sebagai pedoman bagi personel Rumah Sakit
Slamet Riyadi dalam rangka melaksanakan tugas fungsi pelayanan kesehatan
di wilayah.
27

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

19. Kesimpulan.

a. Rumah Sakit tingkat IV 12.07.03 Palangkaraya Denkesyah 12.04.02


Palangkarayamempunyai tugas pokok memberikan dukungan pelayanan kesehatan
dan dukungan kesehatan kepada prajurit dan PNS Angkatan Darat beserta
keluarganya dan melayani JKN bagi masyarakat sekitar dan juga mempunyai tugas
tambahanyaitu melaksanakan dukungan kesehatan pengamanan medis VVIP
kepada tamu negara serta pejabat negara khususnya kepada Presiden RI (Bapak
Ir.H. Joko Widodo dan keluarganya) selama masih menjabat sebagai Presiden RI.

b. Dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan diatas, perlu adanya


peningkatan status Rumah Sakit tingkat IV 12.07.03 Palangkaraya Denkesyah
12.04.02 Palangkaraya menjadi rumah sakit tingkat III. Peningkatan status ini
menjadi sangat penting seiring dengan berkembangnya Kota Palangkaraya,
pelayanan JKN bagi masyarakat umum serta intensitas kunjungan Presiden RI ke
Kota Palangkaraya.Oleh karena itu perlu adanya penambahan fasilitas pelayanan
dan tenaga spesialis untuk mengimbangi peningkatan status tersebut. Begitu juga
diperlukan adanya penambahan pangkalan dan piranti lunak.

c. Apabila kajian peningkatan status Rumah Sakit tingkat IV 12.07.03


Palangkaraya Denkesyah 12.04.02 Palangkaraya menjadi rumah sakit tingkat III
belum mendapat persetujuan, maka akan berakibat pada pelayanan medis terhadap
VVIP yang kurang maksimal.

20. Saran.

a. Dengan peningkatan status Rumah Sakit tingkat IV 12.07.03 Palangkaraya


Denkesyah 12.04.02 Palangkaraya menjadi rumah sakit tingkat III mohon dukungan
sarana prasarana, personel, dan alat kesehatan guna peningkatan pelayanan
kesehatan dan dukungan kesehatan baik pelayanan rutin maupun pelayanan yang
berhubungan dengan tugas pengamanan medis VVIP.

b. Peningkatan status Rumah Sakit tingkat IV 12.07.03 Palangkaraya Denkesyah


12.04.02 Palangkaraya menjadi Rumah Sakit tingkat III mohon dapatnya dilakukan
berdasarkan skala prioritas dan dilaksanakan secara bertahap, terutama pemenuhan
dokter spesialis, tenaga medis lainnya dan peralatan kesehatan untuk menghadapi
pelayanan medis VVIP khususnya dan untuk meningkatkan derajat kesehatan
personel TNI AD, ASN dan keluarganya.
28

BAB VII

PENUTUP

21. Penutup. Demikian naskah kajian Peningkatan Rumah Sakit tingkat IV


12.07.03 Palangkaraya Denkesyah 12.04.02 Palangkaraya menjadi Rumah Sakit tingkat
III, disusun sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi Komando Atas dalam
menentukan kebijakan selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai