KAJIAN
BAB I
PENDAHULUAN
1. Umum.
b. Tujuan. Sebagai saran dan bahan masukan serta pertimbangan bagi Komando
Atas dalam menentukan kebijakan lebih lanjut tentang rencana pemenuhan
kebutuhan peningkatan Rumah Sakit tingkat IV 04.07.02 Slamet Riyadi Denkesyah
04.04.04 Palangkaraya menjadi Rumah Sakit tingkat III Palangkaraya.
3. Ruang Lingkup dan Tata Urut. Pembahasan naskah kajian ini meliputi latar
belakang, pokok-pokok masalah dan faktor-faktor yang berpengaruh, analisadan konsep
penataan organisasiyang disusun dengan tata urut sebagai berikut :
a. Bab I Pendahuluan
b. Bab II Latar belakang
c. Bab III Pokok-pokok masalah dan faktor-faktor yang berpengaruh
d. Bab IV Analisa
e. Bab V Konsep penataan organisasi
f. Bab VI Penutup
5. Dasar.
BAB II
LATAR BELAKANG
8. Kondisi Wilayah.
1) Komposisi penduduk.
a) Berdasarkan jenis kelamin.
(1) Laki-laki : 3.658.348 orang;
(2) Perempuan : 3.303.112 orang
Jumlah : 6.961.460 orang
a) Radikal kiri.
(1) para aktivis radikal kiri (new left) melakukan link up keseluruh
elemen masyarakat dengan dalih membela kepentingan rakyat kecil.
Dengan dukungan dari berbagai elemen, radikal kiri semakin aktif
melakukan kegiatan baik seminar, bedah buku dan sosialisasi dengan
mengangkat isu yang berkembang dimasyarakat terutama masalah
kebijakan pemerintah yang tidak berpihak kepada rakyat miskin seperti
masalah penanganan kasus korupsi, HAM dan hukum;
(2) kelompok radikal kiri melalui wadah Sekretariat Bersama (Sekber
65) terus berupaya menggalang solidaritas para eks tapol/napol melalui
pertemuan dengan mendata korban tragedi 65 untuk dijadikan bahan
dalam upaya untuk mengajukan penuntasan pelanggaran HAM kepada
pemerintah Jokowi-JK dengan bekerja sama dengan Komnas HAM,
Mendagri dan IKA (Indonesia untuk Kemanusian); dan
(3) organisasi/elemen/kelompok masyarakat yang condong ke haluan
kiri diantaranya Sekretariat Bersama (Sekber) 65, Pakorba, LPH Yaphi
dan Amuk Rakyat.
b) Radikal kanan.
(1) elemen radikal kanan tetap berjuang diberlakukannya Syariat Islam
di Indonesia dengan tujuan akhir mendirikan Negara Islam Indonesia
(NII). Kegiatan antara lain melaksanakan tablig akbar, bedah buku,
diskusi/seminar,audensi, aksi unjuk rasa dan latihan semi militer bagi
Laskar Islam di wilayah eks Karesidenan Palangkaraya. Elemen-elemen
Islam yang aktif melakukan kegiatan yaitu :
(a) JAT (Jamaah Anshoru Tauhid);
(b) MMI (Majelis Mujahidin Indonesia);
(c) LUIS (Laskar Umat Islam Palangkaraya);
(d) FPIS (Front Pembela Islam Palangkaraya);
(e) FKAM (Forum Komunikasi Antara Masjid);
(f) FUI (Front Umat Islam) Klaten;
(g) HTI (Hisbut Tahrir Indonesia);dan
(h) JAS (Jamaah Anshoru Syariah).
(2) kelompok LUIS, JAT terus melakukan kegiatan perekrutan kader
setiap tahun dan melaksanakan latihan/idad berupa lari,
beladiri/perkelahian, jungkir dan merayap (Kalisoro Tawangmangu,
Islamic Center Pabelan, Grogol Sukoharjo dan Lap. Pringolayan
Serengan) serta renang setiap minggu di Umbul Ponggok Jogonalan
Klaten dan pertemuan/kajian di masjid-masjid markas LUIS (Masjid
Baitusalam Tipes Palangkaraya, Baitul Makmur Grogol Sukoharjo, Masjid
7
2) Bidang politik.
a) hasil pemilu legislatif Tahun 2014 di wilayah eks Karesidenan
Palangkaraya sebagai berikut :
(1) PDIP : 1.428.989 suara (37,96 %);
(2) Partai Golkar : 538.798 suara (14,31 %);
(3) Partai Gerindra : 345.084 suara (9,16 %);
(4) PAN : 267.505 suara (7,10 %);
(5) PKS : 300.163 suara (7,97%);
(6) PKB : 227.509 suara (6,04 %);
(7) Partai Demokrat : 178.623 suara (4,74 %); dan
(8) Partai Hanura : 120.064 suara ( 3,18 %).
b) kehidupan politik diwilayah eks Karesidenan Palangkaraya masih
kondusif, hal tersebut telah ditunjukkan pada pelaksanaan pemilu legislatif
dan pilpres Tahun 2014 dapat berjalan tertib, lancar dan aman; dan
c) sering terjadinya konflik intern parpol ditingkat cabang/ranting, pada
saat momentum pilkada dll, hal tersebut menunjukkan bahwa pendidikan
politik belum sepenuhnya dipahami dan dimengerti secara benar oleh
simpatisan parpol atau pengurus parpol.
3) Bidang ekonomi.
a) sektor industri dapat meningkatkan pendapatan perkapita
masyarakat dengan menyerap tenaga kerja yang cukup besar seperti
Sritex, Tyfountex, Batik Keris, Batik Danar Hadi, Batik Semar, Sariwarna,
Palur Raya. Jumlah industri besar dan kecil sebanyak 5.293 buah
temasuk industri cor logam dibeberapa wilayah Kec. Ceper Kab. Klaten
yang dapat berpotensi alih fungsi bila keadaan darurat militer;
b) dibidang perdagangan sebagian besar masih didominasi oleh WNI
keturunan Tionghoa/China yang merupakan golongan ekonomi kuat,
perbedaan antara kelompok ekonomi kuat dan ekonomi lemah sangat
menyolok antara warga pribumi dengan WNI keturunan;dan
c) harga sembako di wilayah Korem 074/Warastratama masih stabil
walaupun masih ada gejolak naik turunnya harga yang dipengaruhi oleh
situasi ekonomi dan harga BBM, namun masih wajar dan daya beli
masyarakat masih terjangkau.
5) Bidang hankam.
a) tindakan kriminal yang sering terjadi diwilayah eks Karesidenan
Palangkaraya seperti kasus perampokan dengan menggunakan senjata
api/senjata tajam, penjambretan, pencurian dan penipuan masih sering
terjadi. Korban perampokan dan penjambretan rata-rata para nasabah
bank yang selesai atau akan mengirimkan uang, toko emas, pencurian
dengan sasaran rumah/kantor pemeritahan;
b) perkelahian antara warga/kampung disebabkan masalah sepele
(salah paham, mabuk) masih terjadi di wilayah Kab. Klaten, Karanganyar,
Sukoharjo, Sragen dan Wonogiri. Perkelahian antar perguruan silat SH
Terate diwilayah Kab. Karanganyar, Sragen dan Wonogiri;dan
c) kasus peredaran narkoba di wilayah eks Karesidenan Palangkaraya
terutama di Kota Solo sudah ditangani oleh pihak Polri, namun peredaran
narkoba masih terjadi. Pengedar narkoba sudah hampir merata dalam
strata kehidupan masyarakat dengan konsumen yang beragam dan
peredaran pada umumnya pada tempat hiburan seperti karaoke, diskotik,
café dan hotel.
9
9. Kondisi Satuan.
a. Personel.
NO GOLONGAN TOP/DSPP NYATA +/-
1. Perwira 14 7 -7
2. Bintara 5 21 +16
3. Tamtama 2 4 +2
4. PNS 72 43 -29
Jumlah 93 75 -18
b. Materiil.
NO JENIS MATERIIL TOP/DSPP NYATA +/-
1. Senjata
a. Pistol 16 - -16
b. Senapan 5 - -5
2. Kendaraan
a. Tr ¼ Ton 1 - -1
b. Ambulance 1 1
c. SPM 3 - -3
3. Alsintor/Alkom/Alkes
a. Telepon 4 2 -2
b. Aiphone 18 16 -2
c. Faxmile 3 1 -2
d. Komputer + printer 6 14 +8
e. Mesin tik 8 2 -6
f. Mesin stensil 1 - -1
g. Mesin hitung 4 4
h. OHP/LCD Proy 2 2
i. Pharmapea 1 0 - 1
j. Tape recorder 1 1
k. Kat listrik 1 0 -1
l. Alat pemadam 4 4
m. Kereta makan 1 6 +5
n. Kereta jenazah 1 - -1
o. Kat alkesbedah mayor 1 5 +4
p. Kat alkes bedah minor 1 1
q. Kat alkeswatlan 1 3 +2
r. Kat alkeswatnap 1 5 +4
s. Kat alkes radiologi 1 1
t. Kat alkes lab 1 1
u. Kat apotek 1 1
v. Kat ambulance 1 1
c. Pangkalan
1) Luas tanah yang digunakan : 12.740 m².
2) Luas bangunan 2.699 m², terdiri dari :
a) madenkesyah : 278 m2 ;
b) kantor rumah sakit : 2.421 m²;
c) lapangan upacara dan tempat parkir : 6.500 m2 ;
d) taman : 660 m2 ;
e) GOR : 200 m2;
f) masjid : 200 m2;
g) kantin : 200 m2;
h) koperasi : 300 m2; dan
i) lahan kosong : 1.981 m2.
10
BAB III
c. Personel.
1) Kuantitas. Kondisi personel Rumah Sakit tingkat IV 12.07.03
Palangkaraya Denkesyah 12.04.02 Palangkaraya secara kuantitas adalah
sebagai berikut :
b) PNS.
(1) PNS Gol III.
(a) Paramedis : 1 orang
(2) PNS Gol II.
(a) Paramedis : 9 orang; dan
(b) Non Medis : 1 orang.
e. Perkembangan wilayah.
Kota Palangkaraya adalah Ibukota dari Kalimantan tengah yang dimana posisi
ini menjadi posisi yang sangat strategis dan sekaligus vital dimana dari instansi
lainnya sudah setara Ibukota provinsi sedangkan dari instansi tentara dengan
minimalnya dukungan anggaran dari Komando atas ini kita menjadi sangat
tertinggal.
Sarana dan prasarana kesehatan di Kota Palangkaraya berkembang sejalan
dengan perkembangan sektor lain. Mayoritas rumah sakit di wilayah Palangkaraya
adalah milik daerah dan swasta yang jauh lebih baik sehingga bagi masyrakat yang
lebih condong untuk ke fasilitas lain, dimana keadaan ini juga berlaku bagi dokter-
dokter spesialis yang tidak ingin berpraktek di instansi militer. Keadaan ini sangat
14
berbanding terbalik dari instansi militer di tempat lain. Data terakhir adalah dari 9
rumah sakit 5 diantaranya adalah rumah sakit swasta.
a. Faktor eksternal.
1) Peluang.
a) Jarak yang cukup dekat dari Ibukota Provinsi yang baru di resmikan
yaitu Kalimantan Timur yang dimana bila tidak mendapat perhatian dari
Komando atas maka tidak akan terkejar dan semakin tenggelam;
b) berlakunya UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) mengharuskan Rumah Sakit
tingkat IV 12.07.03 Palangkaraya Denkesyah 12.04.02 Palangkaraya
untuk melayani pasien JKN. Hal tersebut menambah tugas dan tanggung
jawab Rumah Sakit tingkat IV 12.07.03 Palangkarya Denkesyah 12.07.02
Palangkaraya menjadi semakin kompleks. Tugas pelayanan kesehatan
yang semula hanya untuk prajurit dan PNS Angkatan Darat beserta
keluarganya bertambah dengan melayani masyarakat umum pasien JKN.
Tugas dan tanggung jawab yang bertambah tersebut harus diimbangi
dengan perbaikan fasilitas pelayanan kesehatan;
c) penetapan kelas Rumah Sakit tingkat IV Slamet Riyadi dari
Kemenkes RI sebagai rumah sakit tipe D plus,berlaku 5 tahun ke depan
(2020);
d) biaya lebih murah dari rumah sakit swasta atau rumah sakit lainnya.
2) Kendala.
a) adanya kebijakan Zero Growth of Personel (ZGP) akan menghambat
pelaksanaan peningkatan Rumah Sakit tingkat IV 12.07.03 Palangkaraya
Denkesyah 12.04.02 Palangkaraya menjadi rumah sakit tingkat III. Hal ini
disebabkan karena peningkatan Rumah Sakit tingkat IV 12.07.03
Palangkaraya Denkesyah 12.04.02 Palangkaraya menjadi Rumah Sakit
tingkat III tentunya akan menambah jumlah personel sedangkan kebijakan
Zero Growth of Personel (ZGP) menghendaki tidak adanya penambahan
personel baru di TNI. Perlu dicarikan solusi yang tepat, sehingga
peningkatan status Rumah Sakit Palangkaraya tetap berjalan, sedangkan
kebijakan ZGP juga dapat diterapkan
b. Faktor internal.
1) Kekuatan.
a) semakin meningkatnya kuantitas dan kualitas sumber daya manusia
terutama dokter spesialis yang dimiliki oleh Angkatan Darat, sehingga
akan mampu memberi dukungan bagi peningkatan Rumah Sakit tingkat
IV 12.07.03 Palangkaraya Denkesyah 12.04.02 Palangkaraya menjadi
Rumah Sakit tingkat III;
b) kemauan untuk meningkatkan mutu pelayanan yang dimiliki oleh
setiap personeldan manajemenRumah Sakit tingkat IV 12.07.03
15
2) Kelemahan.
a) keterbatasan fasilitas dan sarana kesehatan yang dimiliki oleh
Rumah Sakit tingkat IV 12.07.03 Palangkaraya Denkesyah 12.04.02
Palangkaraya menjadipenghambat pelayanan kesehatan secara
maksimal; dan
b) keterbatasan sumber daya dokter spesialis dihadapkan dengan
tugas pengamanan medis VVIP.
16
BAB IV
ANALISA
a. Tugas pokok.
1) Tugas pokok Rumah Sakit tingkat IV 12.07.03 Palangkaraya yang
merupakan eselon pelaksana dari Denkesyah 12.04.02 Palangkaraya adalah
menyelenggarakan dukungan dan pelayanan kesehatan terhadap prajurit dan
PNS Angkatan Darat beserta keluarganya. Satuan yang menjadi tanggung
jawab pelayanannya meliputi satuan-satuan TNI AD yang berada di wilayah
Kalimantan Tengah yang jumlahnya cukup banyak, dihadapkan dengan
kemampuan yang dimiliki oleh Rumah Sakit tingkat IV 12.07.03 Palangkaraya
serta personel yang ada, maka pelaksanaan tugas pokok tersebut akan
menjadi semakin berat. Rumah Sakit tingkat IV 12.07.03 Palangkaraya harus
melayani 17 satuan yang ada di wilayah Korem 102/Pjg, sehingga diperlukan
peningkatan status Rumah Sakit tingkat IV 12.07.03 Palangkaraya menjadi
Rumah Sakit tingkat III, dimana diperlukan adanya penambahan tenaga medis
yang lebih profesional dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas pokok
Rumah Sakit tingkat IV 12.07.03 Palangkaraya.
2) Semenjak berlakunya JKN, maka tugas Rumah Sakit tingkat IV 12.07.03
Palangkaraya Denkesyah 12.04.02 Palangkaraya bertambah yaitu memberikan
pelayanan JKN bagi masyarakat sekitar. Pelayanan JKN yang dilaksanakan
oleh Rumah Sakit tingkat IV 12.07.03 Palangkaraya Denkesyah 12.04.02
Palangkaraya tersebut harus diimbangi dengan fasilitas yang memadai serta
didukung tenaga medis yang profesional agar mampu mengemban tugas
sebagai rumah sakit tempat pelayanan JKN. Hal ini sangat penting dikarenakan
pasien yang berobat ke Rumah Sakit tingkat IV 12.07.03 Palangkaraya
Denkesyah 12.04.02 Palangkaraya tidak lagi hanya Prajurit dan PNS Angkatan
Darat beserta keluarganya, tetapi juga masyarakat sipil sekitar yang menjadi
pasien JKN. Apabila ada pelayanan yang kurang maksimal yang diberikan oleh
Rumah Sakit tingkat IV 12.07.03 Palangkaraya Denkesyah 12.04.02
Palangkaraya, tentunya akan mempengaruhi citra TNI AD. Dengan adanya
peningkatan status Rumah Sakit menjadi tingkat III diharapkan akan adanya
peningkatan fasilitas dan tenaga medis yang profesional sehingga pelayanan
Rumah Sakit tingkat IV 12.07.03 Palangkaraya Denkesyah 12.04.02
Palangkaraya sebagai rumah sakit rujukan JKN semakin baik.
17
Penambahan personel lainnya adalah pada bagian-bagian yang sudah ada dalam
rangka penguatan organisai rumah sakit tingkat III. Adapun perbandingan personel
antara rumah sakit tingkat III dan rumah sakit tingkat IV adalah sebagai berikut :
PERBANDINGAN PERSONEL
RUMAH SAKIT TINGKAT III DAN RUMAH SAKIT TINGKAT IV
NO
RUMKIT TK III RUMKIT TK.IV KET
BAG URT
1 2 3 4 5
1 UNSUR PIMP UNSUR PIMP
a Karumkit Karumkit
b Wakarumkit Wakarumkit
4 URYANMED URYANMED
a Kauryanmed Pauryanmed
b Penata PMKP Tur Yanmed dan Kep
c Tur Medis dan Keperawatan Tur Infokes
d Tur Rekam Medik Tur Rekam Medik
e Turmin
b Turalpalkes
c Tur Obat
d Paurpromkes
f Bati K3, Kesling dan PPI
g Turpromkes
7 URTUUD URTUUD
a Kaurtuud Paurtuud
b Batipam Baurdal
c Paurpers Ta Provost
d Turminpers Turminpers
e Paurdal Turharbang List & Air
f Baharwat Pengemudi Ambulan
g Tur SIMAK BMN Tur Simak Bmn
h Paurada Tur Bersih Taman
i Turbekum
j Baurdal
k Bamin Provoost
l Ta Provoost
m Baminang
n Baminjuryar
o Tururyar
p Tamudi
q Pengemudi Ambulans
r Turharbang Listrik dan Air
s Tur Bersih/Taman
14 INSTALWATNAP INSTALWATNAP
a Ka Instal Watnap Kainstal Watnap
b Kasub Instal Watnap A Turwathir KIA/KB
c Kasub Instal Watnap B Perawat Instlwantap
d Kepala Ruangan Turmin
e Turwat Mahir ICU
f Perawat Instal Watnap
g Perawat Instal Watnap
h Perawat Instla Watnap
i Turmin
j Turyan
Adapun perbandingan materiil antara rumah sakit tingkat III dan rumah sakit
tingkat IV adalah sebagai berikut :
22
PERBANDINGAN PERLENGKAPAN
RUMAH SAKIT TK III DAN RUMAH SAKIT TK IV
RUMKIT RUMKIT
NO JENIS KET
TK III TK IV
1 2 3 4 5
1. SENJATA
a. P 39 16
b. Senapan 5 5
2. KENDARAAN
a. Sedan - -
b. Tr ¼ T 22 1
c. Bus K - -
d. Ambulance 2 1
e. Sepeda Motor 2 3
3. ALSINTOR/ALKOM/ALKES DLL
a. Telepon 2 4
b. Aiphone 19 18
c. Faximile 1 3
d. Komputer + Printer 19 6
e. Mesin Tik 10 8
f. Mesin Foto Copy 1 -
g. Scanner 1 -
h. Mesin Stensil 1 1
i. Mesin Hitung 6 4
j. Sound System Lapangan 1 -
k. OHP/LCD Proy 5 2
l. Pharmapea 1 1
m. Kamera (Tustel) 1 -
n. Tape Recorder K 1 1
o. HT/Alkom 4 -
p. Perangkat Listrik 1 1
q. Perangkat Bengkel 1 -
r. Alat Pemadam 4 4
s. Kereta Makan 3 1
t. Kereta Jenazah 1 1
u. Kat Alkes Bedah Mayor 1 1
v. Kat Alkes Bedah Minor 1 1
w. Kat Alkes Rehab Medik 1 -
x. Kat Alkes Watlan 1 1
y. Kat Alkes Watnap 1 1
z. Kat Alkes Radiologi 1 1
aa. Kat Alkes Lab 1 1
bb. Katkeslap - -
cc. Katkesprev - -
dd. Kat Apotek 1 1
ee. Kat Ambulance 2 1
BAB V
16. Tujuan.
17. Sasaran.
a. Tahap - I.
1) Penyiapan pangkalan.
(a) Gedung/bangunan rumah sakit.
(1) pada tahap ini langkah yang dilakukan adalah mengoptimalkan
dan merenovasi ruangan yang ada di Rumah Sakit 12.07.03
Palangkaraya termasuk didalamnya unit gawat darurat dan ruang
ICU untuk digunakan menjadi tempat pelayanan kesehatan sesuai
dengan orgas rumah sakit tingkat III; dan
(2) pembangunan instalasi pengolahan air limbah sebagai
prasyarat Rumah Sakit Tipe C atau setingkat Rumah Sakit tingkat III
dengan memanfaatkan lahan kosong di area belakang Rumah Sakit.
BAB VI
19. Kesimpulan.
20. Saran.
BAB VII
PENUTUP