PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1. Sejarah singkat berdirinya RSUD Majenang
Rumah Sakit Umum Daerah Majenang didirikan pada tahun 1960 dengan nama
Rumah Sakit Pembantu Majenang, dengan kapasitas 15 tempat tidur, kemudian pada
tahun 1972 diubah statusnya sebagai Puskesmas Rawat Inap Utama, dan pada tahun
1998 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :
1410/Menkes/XII/1997 tanggal 8 Desember 1997 diubah statusnya menjadi Rumah
Sakit kelas C dengan nama Rumah Sakit Umum Daerah Majenang dan diresmikan
oleh Dirjen Pelayanan Medik Depkes RI pada tanggal 30 April 1998.
Dengan Terbitnya Peraturan Bupati Cilacap Nomor : 446/37/36 /Tahun 2012,
RSUD Majenang menjadi BLUD (Badan Layanan Umum Daerah) dalam Tata
Kelola Keuangan, tetapi efektif dilaksanakan pada tahun 2013.
Dasar dari Pelaksanaan RSUD Menjadi BLUD adalah, amanat dari :
1. Undang - Undang Nomor 44 Tahun 2009, Tentang Rumah Sakit
2. Peraturan Pemerintah, Nomor 23 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan BLUD
3. Peraturan Menteri Dalam Negeri, Nomer 79 Tahun 2018, Tentang Badan
Layanan Umum Daerah.
RSUD Majenang merupakan RSU non pendidikan milik Pemerintah Kabupaten
Cilacap yang terletak di Jl. Dr. Soetomo No. 54 Majenang. Pada saat ini dengan
kapasitas 183 tempat tidur dan melayani 4 (empat) spesialis dasar antara lain
Spesialis Kebidanan dan Penyakit Kandungan, Spesialis Penyakit Dalam, Spesialis
Penyakit Anak, Spesialis Bedah, dan terdapat lima spesialis diluar spesialis dasar
yaitu Spesialis Mata, Spesialis Anastesi, Spesialis Radiologi, Spesialis Orthopedi,
Spesialis Saraf, Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi serta pelayanan
penunjang (Hemodialisa, Laboratorium, Rontgen, Intensive Care Unit (ICU),
Instalasi Bedah Sentral (IBS), Rehabilitasi medik (Phisioterapy) dan ruang rawat
inap yang terdiri dari kelas 3, kelas 2, kelas 1 dan VIP dengan fasilitas yang
memadai. Letaknya strategis berada pada jalur jalan utama selatan yang
menghubungkan Propinsi Jawa Barat dengan Propinsi Jawa Tengah dan Daerah
Profil RSUD Majenang Tahun 2021
Page 1
Istimewa Yogjakarta, jarak ke kota Kabupaten Cilacap + 83 Km, berada di daerah
perbatasan Propinsi Jawa Barat dengan jarak ke kota terdekat Jawa Barat yaitu Kota
Banjarpatroman + 30 km.
Dengan berdirinya RSUD Majenang merupakan Rumah Sakit rujukan bagi
Puskesmas disekitar wilayah Kabupaten Cilacap bagian barat yakni Ex – Distrik
Majenang (4 kecamatan), Ex Distrik Sidareja (6 kecamatan) dan Kecamatan Salem
Kabupaten Brebes bagian selatan yang jaraknya hanya + 20 Km.
Badan Layanan Umum Daerah RSUD Majenang mempunyai Ijin Operasional
Nomer 445/534/15/Tahun 2015 Tanggal 03 November 2015 dan telah lulus
akreditasi Departemen Kesehatan Republik Indonesia, dengan sertifikat Akreditasi
Rumah Sakit, No. YM.01.10/III/497/09, tanggal 18 Februari 2009, yang meliputi;
Pelayanan Medis, Pelayanan Gawat Darurat, Pelayanan Keperawatan, Administrasi
dan Manajemen dan Rekam Medis.
Dan juga telah lulus akreditasi dari Komisi Akreditasi Rumah Sakit, dengan
sertifikat Akreditasi Rumah Sakit Nomor: KARS-SERT/959/XII/2019 tanggal 22
Desember 2017, dengan predikat lulus tingkat Paripurna (Bintang Lima).
2. Kondisi Wilayah Kabupaten Cilacap
Kabupaten Cilacap merupakan daerah terluas di Jawa Tengah dengan batas
wilayah:
Sebelah Selatan : Samudra Indonesia
Sebelah Utara : Kab. Brebes dan Kab. Banyumas
Sebelah Timur : Kabupaten Kebumen
Sebelah Barat : Kabupaten Ciamis dan Kota Kota Banjar
Terletak diantara 1080 4-300 - 1090 30”30” garis bujur timur dan 70 300 - 70 45”20”
garis lintang selatan, dengan Luas Wilayah Kab. Cilacap: 2.249,28 km2 dan terbagi
menjadi 24 Kecamatan terdiri dari 269 desa dan 15 kelurahan, dan wilayah tertinggi
198M dari permukaan air laut, (Kecamatan Dayeuhluhur), wilayah terendah 1M dari
permukaan air laut (Kecamatan Kampung Laut).
Berdasarkan data BPS Penduduk Kabupaten Cilacap tahun 2021 berjumlah
1.963.824 jiwa, (Laki-laki : 990.372 orang dan Perempuan : 973.452 orang)
sebanyak 859.348 Jiwa atau 43,69% tersebar di wilayah Cilacap bagian barat,
(Ex.Distrik Majenang dan Sidareja) dan selebihnya tersebar di wilayah Cilacap
Profil RSUD Majenang Tahun 2021
Page 2
bagian utara dan bagian timur (Ex. Distrik Kroya) serta diwilayah bagian selatan
(Kota) dan bagian Tengah (Bantarsari, Kawunganten, Kampung Laut).
Adapun rinciannya Penduduk Cilacap Bagian Barat sebagai berikut :
1 Kecamatan Majenang : 141,190 jiwa
2 Kecamatan Cimanggu : 103,282 jiwa
3 Kecamatan Dayeuhluhur : 49,021 jiwa
4 Kecamatan Gandrungmangu : 110,291 jiwa
5 Kecamatan Karangpucung : 79,669 jiwa
6 Kecamatan Kedungreja : 89,068 jiwa
7 Kecamatan Cipari : 66,964 jiwa
8 Kecamatan Patimuan : 49,852 jiwa
9 Kecamatan Wanareja : 106,166 jiwa
10 Kecamatan Sidareja : 62,538 jiwa
Adapun Puskesmas yang tercakup oleh Rumah Sakit Umum Daerah Majenang
1. Puskesmas Majenang I dan II
2. Puskesmas Wanareja I dan II
3. Puskesmas Dayeuhluhur I dan II
4. Puskesmas Cimanggu I dan II
5. Puskesmas Sidareja
6. Puskesmas Cipari
7. Puskesmas Kedungreja
8. Puskesmas Patimuan
9. Puskesmas Karangpucung I dan II
10. Puskesmas Gandrungmangu I dan II
11. Puskesmas Salem – Kabupaten Brebes
Page 3
PETA KABUPATEN CILACAP
Page 4
Dokter Praktek Swasta : 54 unit
Bidan Praktek : 178 unit
Page 5
16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2007, tentang
PedomanPenyusunan Rencana Pencapaian Standar Pelayanan Minimal
17. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 56 tahun 2014
tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit
18. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 755/ Menkes/ Per/
IV/ 2011, tentang Penyelenggaraan Komite medik di Rumah Sakit.
19. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun 2018 tentang Kewajiban
Rumah Sakit dan Kewajiban Pasien.
20. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor. 159.b / Menkes /
SK / Per / II / 1988, tentang Rumah Sakit
21. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 1410 / Menkes /
XII / 1997 tanggal 8 Desember 1997 tentang Perubahan Status RSUD
Majenang menjadi RSUD Kelas C.
22. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 129 / Menkes /
SK / II / 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal
23. Surat Keputusan KARS Nomor.800/33.A/2008 tentang Akreditasi RSUD
Majenang
24. Peraturan Bupati Cilacap Nomor. 198/2019 tentang Tarif Pelayanan
Kesehatan Pada Unit Pelaksana Teknis Daerah Badan Layanan Umum
Daerah Rumah Sakit Umum Daerah Majenang Kabupaten Cilacap
25. Peraturan Bupati Cilacap Nomor. 166/2020 tentang Pembentukan,
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Unit
Pelaksana Teknis Daerah Pada Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap
Page 6
4. Meningkatkan Sumber Daya Manusia, sarana dan prasarana sehingga mempunyai
daya saing.
D. INDIKATOR VISI :
1. Meningkatnya jumlah kinerja layanan
2. Meningkatnya jumlah kinerja keuangan,dan
3. Meningkatnya kinerja manfaat (pelayanan kepada masyarakat miskin)
F. Falsafah
1. Pasien adalah sasaran pasar dan customer yang perlu diutamakan dalam pelayanan
2. Pelayanan yang berorientasi kepada kebutuhan pasien akan menjadikan rumah
sakit berkembang
3. Profesionalisme dalam pelayanan dan semangat kerja yang tinggi akan menjadi
kunci keberhasilan
4. Karyawan merupakan aset yang sangat berharga perlu didukung dalam pengem-
bangan karier dan kesejahteraan
Page 7
G. Budaya Organisasi / Budaya Kerja
RSUD Majenang mempunyai Budaya organisasi atau Budaya kerja yang telah
disepakati oleh semua karyawan, yaitu 5 S dan 1.E
1. Senyum
2. Salam
3. Sapa
4. Sopan
5. Santun, dan Empati
Page 8
BAB II
KONDISI RSUD MAJENANG
Gambaran singkat mengenai strategi dan upaya Rumah Sakit Umum Daerah
Majenang dalam menghadapi persaingan global.
Untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat serta mewujudkan
penyelenggaraan tugas–tugas pemerintah dan/atau pemerintah daerah dalam memajukan
kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa dan untuk mengemban visi dan
misi, rumah sakit dihadapkan pada tantangan berat seperti; pergeseran pola penyakit,
demografi-epidemiologi, peningkatan mutu, pemenuhan tuntutan masyarakat, sementara
disisi lain rumah sakit dihadapkan suatu keadaan keterbatasan, antara lain subsidi
pemerintah yang berkurang, pengelolaan yang masih diwarnai suasana birokratis,
produktivitas, komitmen dan integritas Sumber Daya Manusia yang belum optimal.
Pengelolaan rumah sakit diperlukan tatakelola keuangan yang fleksibel dan
responsif yang dapat menjawab permasalahan-permasalahan pengelolaan rumah sakit pada
umumnya. Dengan diberlakukannya Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang
Penyelenggaraan Keuangan Badan Layanan Umum dan Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Umum Daerah diharapkan menjadi angin segar bagi pengelolaan Rumah Sakit di seluruh
Indonesia, begitu pula dengan RSUD Majenang untuk menjawab tantangan masa kini dan
masa depan,menjadi BLUD (Badan Layanan umum Daerah) merupakan hal yang pasti
sehingga dalam penerapannya akan menganut pola pengelolaan keuangan yang
memberikan fleksibilitas berupa keleluasaan untuk menerapkan praktek praktek bisnis
yang sehat, untuk meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dalam rangka
memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa serta untuk
menghadapi persaingan global.
1. Ketenagaan
Tabel 2.1. Data Tenaga RSUD Majenang Kabupaten Cilacap 2020
No Ketenagaan PNS PPPK Honda Harlok THDSK Jumlah
1 DIREKTUR 1 1
2 MANAJEMEN 9 9
3 DOKTER SPESIALIS DALAM 4 4
Page 9
No Ketenagaan PNS PPPK Honda Harlok THDSK Jumlah
4 DOKTER SPESIALIS
2
KANDUNGAN 2
5 DOKTER SPESIALIS BEDAH 2 2
6 DOKTER SPESIALIS
1
ORTHOPEDI 1
7 DOKTER SPESIALIS ANAK 2 2
8 DOKTER SPESIALIS
1
RADIOLOGI 1
9 DOKTER SPESIALIS SARAF 1 1
10 DOKTER SPESIALIS MATA 1 1
11 DOKTER SPESIALIS
1 1
ANESTESI 2
12 DOKTER SPESIALIS
1
REHABILITASI MEDIK 1
13 DOKTER GIGI 3 3
14 DOKTER UMUM 13 3 16
15 PERAWAT 79 7 1 84 171
16 PERAWAT GIGI 2 1 3
17 BIDAN 14 18 32
18 RADIOLOGI 6 1 7
19 PELAKSANA ANESTESI 1 1
20 APOTEKER 5 3 8
21 ASISTEN APOTEKER 5 1 1 9 16
22 IT 1 6 7
23 ADMINISTRASI 14 2 33 49
24 GIZI 5 5
25 TATA BOGA 1
26 LABORATORIUM 4 7 11
27 FISIOTERAPI 4 1 5
28 PEMULASARAN JENAZAH 2 4 6
29 DRIVER 1 1 6 8
30 IPSRS 5 10 15
31 LAUNDRY 2 2 4
32 REFRAKSIONIS 2 2
33 TEKNISI MESIN 1 1
34 REKAM MEDIS 5 8 13
35 PSIKOLOGI 2 2
36 KESLING 1 1 2
37 TERAPI WICARA 1 1
38 SKM 2 1 3
39 ORTOTIK PROSTETIK 1 1
40 OKUPASI TERAPI 1 1
41 PRAMUSAJI 1 6 7
42 TEKNISI LIFT 1 1
43 TRANSPORTER 4 4
206 8 2 14 213 433
Page 10
Adapun kualifikasi Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada di Rumah Sakit Umum Daerah
Majenang adalah sebagai berikut:
Tabel 2.2. Klasifikasi Ketenagaan RSUD Majenang berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun 2021
NO Jenis Pendidikan Jumlah
1 Pasca Sarjana (S2) 11 orang
2 Sarjana (S1) 127 orang
3 Diploma IV 9 orang
4 Diploma III 216 orang
5 Sekolah Menengah Atas (SMA) 63 orang
6 Sekolah Menengah Pertama (SMP) 6 orang
7 Sekolah Dasar (SD) 1 orang
TOTAL 433 orang
Tabel 2.3. Klasifikasi Ketenagaan RSUD Majenang berdasarkan Status Kepegawaian Tahun 2021
NO Status Kepegawaian Jumlah
1 PNS 206 orang
2 PPPK 8 orang
3 HONDA 2 orang
4 HONORARIUM LOKAL 4 orang
5 BLUD THDSK 213 orang
TOTAL 433 orang
Tabel 2.4. Klasifikasi Ketenagaan RSUD Majenang berdasarkan Golongan Tahun 2021
NO Golongan Jumlah
1 Golongan IV 22 orang
2 Golongan III 128 orang
3 Golongan II 52 orang
4 Golongan I 1 orang
5 Golongan VII 8 orang
TOTAL 211 orang
2. Kunjungan Pasien
1. Kunjungan Pasien Rawat Inap
Tabel.2.5. Kunjungan Pasien Rawat Inap Tahun 2020 dan 2021
NO KLASIFIKASI PASIEN 2020 2021
1 Pasien Umum 1710 1636
2 Pasien Jamkesmas/BPJS PBI 5147 4419
3 Pasien BPJS Non PBI 3088 2803
4 Pasien BPJS Ketenagakerjaan - 15
Page 11
5 Pasien Jampersal 68 110
6 Pasien Non Kuota/Jamkesda - -
7 Pasien Jamsostek 4 -
8 Inhealth 2 -
9 Pasien Jasa Raharja 35 46
10 KLB 289 826
Gambar 2.1. Grafik Kunjungan Pasien Rawat Inap Tahun 2020 dan 2021
Gambar 2.2. Grafik Indikator Kinerja Pelayanan Rawat Inap Tahun 2020 s.d. 2021
Page 12
1.2. Sepuluh Besar Penyakit
1.2.1. 10 (Sepuluh) Besar Penyakit Pasien Rawat Inap
Tabel 2.7. 10 Besar Penyakit Pasien Rawat Inap Tahun 2021
NO JENIS PENYAKIT JUMLAH
1 Thalassemia 115
2 TB Paru 106
3 Kelahiran normal 99
4 Pneumonia 67
5 Anemia 58
6 Stroke 56
7 Prematur 55
8 Partus 45
9 Hernia 36
10 Cardiomegaly 36
Gambar 2.3. Grafik 10 Besar Penyakit Pasien Rawat Inap Tahun 2021
Page 13
Tabel 2.8. Kunjungan Pasien Rawat Jalan Tahun 2020 dan 2021
Gambar 2.4. Grafik Kunjungan Pasien Rawat Jalan Tahun 2020 dan 2021
Gambar 2.5. Grafik 10 Besar Penyakit Pasien Rawat Jalan Tahun 2021
Profil RSUD Majenang Tahun 2021
Page 14
3. Fasilitas pelayanan
3.1. Poliklinik, Instalasi dan penunjang
Fasilitas pelayanan yang ada di Rumah Sakit Umum Daerah Majenang
adalah
a. Pelayanan rawat jalan/ Klinik meliputi :
1. Klinik Umum
2. Klinik Gigi
3. Klinik Spesialis Anak
4. Klinik Spesialis Kebidanan dan Penyakit Kandungan
5. Klinik Spesialis Penyakit Dalam
6. Klinik Spesialis Bedah
7. Klinik Spesialis Mata
8. Klinik Orthopedi
9. Klinik DOTS
10. Klinik Psikologi
11. Klinik VCT
12. Klinik Paru
13. Klinik Saraf
14. Klinik Rehabilitasi Medis
Page 15
1. Fisioterapi
2. Radiologi
3. Laboratorium& Bank Darah Rumah Sakit (BDRS)
4. Gizi
5. Farmasi
6. Rehabilitasi Medis
7. Haemodialisa
8. Instalasi Pemulasaran Jenazah
9. Central Sterile Supply Departement (CSSD)
10. Instalasi Prasarana dan Sarana Rumah Sakit (IPSRS)
11. Instalasi Rekam Medik
c. Pelayanan buka 24 jam
1. Instalasi Gawat Darurat/IGD
2. Instalasi Bedah Sentral / IBS
3. Instalasi Laboratorium
4. Instalasi Radiologi
5. Instalasi Care Unit (ICU)
3.2. Fasilitas Alat Kesehatan yang dimiliki
1. Peralatan Obgyn: USG 4D, Alat Vacum, Gynocolog elektrik,
CTG,Dopler, Curetage set, Partus set
2. Peralatan bedah : Instrumen Mayor Set, Mesin Anaestesi, Ventilator,
Meja Operasi, Operating Microscope, Defibrilator, Hysterectomy Set,
Hernia Appendix, Electro Surgery Unit, Ortopedic Cast Cutter Saw.
3. Peralatan penyakit dalam: Mesin Haemodialisa, ECG, USG multi
pungsi, Suction Pump, Vital Sign Monitor, Ventilator.
4. Peralatan penyakit Anak: Nebulizer, Baby incubator, Photo Therapy,
Ventilator, CPAP, Infant Warmer.
5. Peralatan Rontgen : X-ray unit 800 MA, X-ray mobile unit, Panoramic
and Chepalometric X-ray, USG
6. Peralatan ICU: Bed side monitor, Mobile Ventilator, Respirator,
Defibrilator, Vital Sign, Suction Pump.
7. Peralatan Laboratorium: Hematologi Analizer, Photo meter, Blood Gas
Profil RSUD Majenang Tahun 2021
Page 16
Analizer, Electrolit Analyzer, Bio Safety Cabinet, Centrifuge
Mikroskop, Bank Darah, Immunology Analyzer, Kimia Analyzer
8. Peralatan Rehabilitasi medis: TEN, Traksi unit, Micro Wape Diathery
(MWD), Ultra Sound Therapy, Parafin Bath, Infra Red Lamp, dan Ultra
Sound.
9. Peralatan Mata: Digital Slit Lamp, Funduscopy Direct Opthalmoscope,
Tonometer Sctizot, Auto Chart Projector, Trial lens set, Microscop
Katarak set.
10. IPAL : Alat pengolah limbah
11. CSSD, Steam Sterilizer, Washer Extractor (mesin cuci), Dryer (mesin
pengering), Flat Iron (Setrika Roll), dan Loundry
3.3. Pelayanan Rawat inap dengan kapasitas 183 TT
Tabel 2.10. Data Jumlah Tempat Tidur per ruangan di RSUD Majenang
ANGGREK 4 6 10
ASTER 1 4 6 8 19
BOUGENVILE 2 3 6 15 26
DAHLIA 2 18 20
EDELWEIS 1 1 5 12 19
FLAMBOYAN 13 13
ICU 1 5 6
MAWAR 1 4 5 10 20
MELATI 2 24 26
SERUNI 6 6
Page 17
RUANG ISOLASI I II III ICU VIP JUMLAH
SOKA 12 16
WIJAYA
6 6
KUSUMA
JUMLAH 16 29 28 99 5 6 183
4. Pendapatan
Tabel 2.11. Target dan Realisasi Pendapatan Tahun 2019 s.d. 2021
TAHUN TARGET REALISASI %
2019 Rp. 50.000.000.000,00 Rp. 49.038.570.268,00 98,40
2020 Rp. 58.619.825.853,00 Rp. 63.653.858.033,00 108,59
2021 Rp. 68.897.958.628,00 Rp. 72.528.517.271,00 105,27
Gambar 2.11. Grafik Target dan Realisasi Pendapatan Tahun 2019 s.d. 2021
Page 18
BAB III
ANALISIS LINGKUNGAN
Gambar 3.1 Grafik Anggaran Menurut Sumber Dana RSUD Majenang Tahun 2019 s.d. 2021
Page 19
seperti Dokter Spesialis THT, Dokter Spesialis Jantung, Dokter Spesialis Paru dan
Dokter Spesialis Urologi.
3. Peta Pesaing
Dalam strategi bersaing RSUD Majenang Kabupaten Cilacap dipromosikan
sebagai leader untuk wilayah Cilacap bagian barat diantara pesaing, sehingga
dalam hal kebutuhan pelayanan kesehatan RSUD Majenang Kabupaten Cilacap
merupakan alternatif pertama.Strategi bersaing penentuan posisi suatu usaha
bertujuan untuk memaksimalkan nilai kemampuan yang memberdayakan dengan
pesaing.
Dilihat dari posisi lokasi RSUD Majenang Kabupaten Cilacap menempati
lokasi
yang sangat strategis, mudah dijangkau dari berbagai arah dan merupakan jalur
utama lintas selatan pulau jawa hal ini merupakan modal dasar yang sangat besar
untuk dapat lebih berkembang.
Tingkat fasilitas diantara pesaing, RSUD Majenang Kabupaten Cilacap
berupaya dengan meningkatkan mutu pelayanan untuk menuju pelayanan prima.
Beberapa rumah sakit yang menjadi pesaing adalah Rumah Sakit Umum Daerah
Banjar Patroman Pemerintah Kota Banjar–Jawa Barat, Rumah Sakit Umum Duta
Mulya, Rumah Sakit Umum Raffa, Klinik Rawat Inap Kania, Klinik Rawat Inap
Kamila, Klinik rawat inap Latifah, Klinik rawat Inap Kita Medika dan klinik
praktek pribadi serta puskesmas rawat inap, secara financial RSUD Majenang
Kabupaten Cilacap lebih diuntungkan karena menjadi pusat rujukan.
Dari sisi produk pelayanan RSUD Majenang Kabupaten Cilacap mempunyai
jenis dan kemampuan yang tidak kalah dengan Rumah Sakit lain di wilayah ini.
Agar menghasilkan pelayanan bermutu prima telah dilaksanakan Akreditasi 5
pelayanan dasar akreditasi penuh, antara lain ;
1. Administrasi dan Manajemen (Admen)
2. Rekam Medis (RM)
3. Keperawatan
4. Pelayanan
5. Instalasi Gawat Darurat (IGD)
Page 20
Dan pada akhir tahun 2017 RSUD Majenang telah melaksanakan Akreditasi
Rumah Sakit Versi 2012 dengan predikat lulus Paripurna Bintang Lima, yang
meliputi Sasaran Keselamatan Pasien (SKP), Standar Pelayanan Berfokus Pasien,
Standar Manajemen Rumah Sakit, dan Program Nasional.
Guna menunjang pelayanan yang bermutu,dalam mempertahankan posisi
sebagai leader dalam pelayanan kesehatan di wilayah Kabupaten Cilacap Bagian
barat, RSUD Majenang Kabupaten Cilacap telah mempunyai peralatan kedokteran
serta penunjang yang cukup memadai.
B. Analisis Lingkungan Internal (ALI)
1. Data Pendukung:
1. Status Kepemilikan : Pemerintah Daerah Kabupaten Cilacap
2. Kelas Rumah Sakit : C Non Pendidikan
3. Luas Tanah : 1,6450 Ha (16.450 m²)
4. Luas Bangunan : 10.589,79 m2
5. Fasilitas listrik : PLN 1: 200 KVA, PLN 2: 200 KVA, GENSET:
500KVA
6. Fasilitas air : PDAM 92,72 m3/hari
7. Fasilitas gas : Sentral oksigen
8. Fasilitas pengolahan limbah : 1 unit IPAL dan kerjasama dengan pihak ke 3
9. Komunikasi : PABX : 210 lines
10. Tata Udara : AC milik sendiri :130 Unit, AC milik KSO : 66
unit, AC sentral : 5 unit
11. Peralatan dan Mesin : 3.871 bh (3.988 APBD, 133 APBN)
Dalam kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir terlihat adanya perkembangan yang
sangat pesat dalam semua segi, baik kualitas dan kuantitas kinerja pelayanan, kinerja
keuangan maupun kinerja manfaat.
Sejak tahun 2013, efektif RSUD Majenang telah menjadi Badan Layanan Umum
Daerah (BLUD) berdasarkan Peraturan Bupati Cilacap Nomor: 446/37/36 /Tahun
2012, mampu secara financial menanggung beban untuk meningkatkan kesejahteraan
pegawai (honor, dan jasa pelayanan, dll) dan meningkatan sarana dan prasarana.
Realisasi pendapatan RSUD Majenang mengalami peningkatan, pada tahun 2021
realisasi pendapatan RSUD Majenang Rp. 72.528.517.271,00 atau sebesar 105,27%
Profil RSUD Majenang Tahun 2021
Page 21
dari Target pendapatan yang telah ditentukan, kenaikan ini terkait erat dengan
kebijakan efisiensi dan memaksimalkan sumber daya (SDM, Sarana prasarana) yang
ada.
1. KINERJA PELAYANAN
1.1. Aktifitas Pelayanan
1.1.1. Pelayanan Rawat Jalan
Jumlah kunjungan Pelayanan Rawat Jalan tahun 2021 sebanyak 68.361 orang
dibanding tahun 2020 sebanyak 64.187 orang, dimana pasien lama sebanyak
44.407 orang dan pasien baru sebanyak 10.710 orang dengan rata-rata
kunjungan tersebut perhari adalah 29 orang. Kunjungan tertinggi pada poli
penyakit dalam sebesar 13.413 orang.
Untuk menjaga dan terus meningkatkan mutu pelayanan, diperlukan Standar
Pelayanan Minimal (SPM), kegiatan atau indikator pelayanan rawat jalan sesuai
SPM ada yang sudah tercapai tetapi ada juga batas waktu pencapaiannya
diperkirakan sampai 5 (lima) tahun kedepan seperti tabel dibawah ini;
Tabel 3.2. Standar Pelayanan Minimal Rawat Jalan
No JENIS STANDAR PELAYANAN MINIMAL BATAS WAKTU
PELAYANAN PENCAPAIAN
INDIKATOR STANDAR
(TAHUN)
1 Rawat Jalan 1 Dokter Pemberi pelayanan 100% Sudah
di Poliklinik Spesialis Dokter Spesialis Tercapai
2 Ketersediaan Pelayanan Poli klinik; anak, Sudah
dalam ,bedah, dan Tercapai
kebidanan.
3 Jam Buka Pelayanan 08.00 s/d 13.00 Sudah
setiap hari kecuali
Tercapai
jum’at; 08.00 s/d
11.00
4 Waktu tunggu rawat jalan < 60 menit Sudah Tercapai
5 Kepuasan pelanggan 90% 2 tahun
6 a. Pasien rawat jalan > 60% Sudah
ditangangi dengan Tercapai
strategi DOTS
a. Penegakan diagnosis > 60% Sudah
TB melalui Tercapai
pemeriksaan
mikroskopis TB
b. Terlaksananya > 60% Sudah Tercapai
kegaiatan pencatatan &
Profil RSUD Majenang Tahun 2021
Page 22
No JENIS STANDAR PELAYANAN MINIMAL BATAS WAKTU
PELAYANAN PENCAPAIAN
INDIKATOR STANDAR
(TAHUN)
pelaporan TB di RS
TAHUN
NO POLIKLINIK
2020 2021
1 PENY.DALAM 15599 13413
2 BEDAH 6440 5581
3 ANAK 2140 2673
4 KANDUNGAN 2007 1461
5 MATA 5187 4888
6 KEDOKTERAN - 432
FISIK DAN
REHABILITASI
7 GIGI 1166 1614
8 UMUM 1330 1360
9 VCT 37 20
10 CST 440 587
11 DOT’S 908 1606
12 PSIKOLOGI 108 105
13 ORTHOPEDI 3264 3454
14 SARAF 2471 4273
15 PARU 949 2151
JUMLAH 57498 43618
Gambar 3.2 Grafik Kunjungan Pasien Rawat Jalan Per Poli RSUD Majenang Tahun 2020 dan 2021
Page 23
B. Instalasi Gawat Darurat
Jumlah kunjungan Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum
Daerah Majenang Kabupaten Cilacap tahun 2021 sebanyak 10.482 orang terdiri dari
pasien rawat inap 9.530 orang, pasien rawat jalan 2.935 orang, dirujuk 155 orang
dan jumlah pasien yang meninggal sebelum dirawat sebanyak 269 orang.
Tabel 3.4 Data Kegiatan Pelayanan Instalasi Gawat Darurat RSUD Majenang Tahun 2020 dan
2021
PASIEN
No. TAHUN R. MENINGGAL DI JUMLAH
R. INAP
JALAN SBLM DIRAWAT RUJUK
1 2020 1.468 9.542 58 192 11.260
2 2021 2.935 9.530 269 155 10.482
Gambar 3.3. Grafik Pelayanan Instalasi Gawat Darurat RSUD Majenang Tahun 2020 dan 2021
Kegiatan atau indikator pelayanan Instalasi Gawat Darurat sesuai SPM ada
yang sudah tercapai tetapi ada juga batas waktu pencapaiannya diperkirakan
sampai 3 (tiga) tahun, seperti tabel dibawah ini;
Tabel 3.5. Standar Pelayanan Minimal Instalasi Gawat Darurat
No JENIS STANDAR PELAYANAN MINIMAL BATAS WAKTU
PELAYANAN PENCAPAIAN
INDIKATOR STANDAR
(TAHUN)
1 Gawat Darurat 1 Kemampuan 100% Sudah Tercapai
menangani life Saving
2 Jam buka pelayanan 24 Jam Sudah
IGD Tercapai
3 Pemberi pelayanan 100 % Sudah Tercapai
Page 24
kegawatdaruratan
yang bersertifikat
yang masih berlaku
(GELS,ATLS,
ACLS,PPGD)
4 Ketersediaan tim 1 tim Sudah
Penanggulangan Tercapai
Bencana
5 Waktu tanggap < 5 menit Sudah
pelayanan dokter di Tercapai
IGD
6 Kepuasan pelanggan > 70% Sudah
Tercapai
7 Kematian pasien < 24 2% 2 tahun
jam
8 Tidak adanya pasien 100% Sudah
yang diharuskan tercapai
membayar uang muka
Gambar 3.4. Grafik Indikator Kinerja Pelayanan Rawat Inap Tahun 2020 dan 2021
Page 25
a. BOR (Bed Occupancy Rate)
Jumlah Tempat tidur tahun 2021 Rumah Sakit Umum Daerah Majenang
Kabupaten Cilacap sebanyak 183 buah, pemanfaatan tempat tidur sebesar
51,2% apabila dibandingkan dengan pemanfaatan tempat tidur tahun 2020,
sebesar 51,1%, terjadi peningkatan sebesar 0,1 %. Angka tersebut berada
dibawah range angka ideal/toleransi yaitu 60-85% yang disebabkan oleh adanya
pandemic COVID-19 sehingga berdampak pada berkurangnya kunjungan
pasien. Hal lain yang menjadi penyebab adalah factor persepsi masyarakat
bahwa berkunjung ke fasilitas pelayanan kesehatan merupakan kegiatan risiko
tinggi.
b. BTO (Bed Turn Over)
Rata-rata jumlah penderita yang menghuni satu tempat tidur Rumah Sakit
Umum Daerah Majenang Kabupaten Cilacap tahun 2021 sebesar 54,3 kali,
apabila dibandingkan dengan tahun 2020 sebesar 58,4 kali, terjadi kenaikan
sebesar 4,1. Dalam hal ini berarti jumlah hunian satu tempat tidur sudah diatas
toleransi ideal BTO yaitu 40-50 kali, sehingga perlu kecermatan dalam
menjaga kebersihan tempat tidur.
c. ALOS ( Average Length Of Stay)
Rata-rata lama perawatan seorang pasien baik pada tahun 2021 maupun
2020 sebesar 3 hari, (toleransi ideal 6-9 hari) berarti waktu yang digunakan
untuk merawat pasien relatif pendek dibawah angka toleransi ideal, merupakan
hal positif.
d. TOI ( Turn Over Interval)
Rata-rata lamanya waktu sebuah tempat tidur tidak ditempati diantara dua
perawatan penderita baik pada tahun 2021 maupun 2020 sebesar 3 hari. Hal ini
berarti capaian TOI pada tahun 2021 sudah dalam kategori ideal (torelable 1 –
3 hari).
e. NDR (Net Death Rate)
Angka kematian pasien > 48 jam setiap 1000 pasien yang dirawat Rumah
Sakit Umum Daerah Majenang Kabupaten Cilacap (NDR) tahun 2021 sebesar
34,1‰, apabila dibandingkan dengan tahun 2020 sebesar 22,4‰, ada kenaikan
Page 26
sebesar 11,7‰. Hal ini disebabkan karena meningkatnya angka kematian akibat
pandemic COVID-19.
f. GDR (Gross Death Rate)
Angka kematian setiap 1000 pasien keluar di Rumah Sakit Umum Daerah
Majenang Kabupaten Cilacap pada tahun 2021 sebesar 59,7‰ apabila
dibandingkan dengan angka kematian tahun 2020 sebesar 35,7‰ ada kenaikan
24‰. Besaran GDR masih kurang baik, karena berada diatas toleransi ideal.
Hal ini disebabkan karena meningkatnya angka kematian akibat pandemic
COVID-19.
Kegiatan atau indikator pelayanan Rawat Inap sesuai SPM ada yang sudah
tercapai tetapi ada juga batas waktu pencapaiannya diperkirakan sampai 3(tiga)
sampai 5 (lima) tahun, seperti tabel dibawah ini:
Tabel. 3.7. Standar Pelayanan Minimal Rawat Inap
No JENIS STANDAR PELAYANAN MINIMAL BATAS WAKTU
PELAYANAN PENCAPAIAN
INDIKATOR STANDAR
(TAHUN)
1 Rawat Inap 1 Pemberi pelayanan a. Dokter Spesialis Sudah
dirawat inap b. Perawat Tercapai
Minimal DIII
2 Dokter penanggung 100% Sudah
jawab pasien rawat inap Tercapai
3 Ketersediaan pelayanan Anak, Penyakit dalam, Sudah
rawat inap Bedah, Kebidanan & Tercapai
Kandungan
4 Jam Visite Dokter 08.00 s/d 14.00 setiap Sudah
Spesialis hari kerja Tercapai
5 Kejadian infeksi pasca < 1,5% 2 tahun
operasi
6 Kejadian Infeksi < 1,5% 3 tahun
nosocomial
7 Tidak ada kejadian 100% Sudah
pasien jatuh yang Tercapai
berakibat kecacatan/
kematian
8 Kematian pasien > 48 < 0,24% 2 tahun
jam
9 Kejadian pulang paksa < 5% Sudah Tercapai
10 Kepuasaan pelanggan > 90% 11 t
11 a. Pasien Rawat Inap a. ≥ 60% Sudah Tercapai
ditangangi dengan
Profil RSUD Majenang Tahun 2021
Page 27
No JENIS STANDAR PELAYANAN MINIMAL BATAS WAKTU
PELAYANAN PENCAPAIAN
INDIKATOR STANDAR
(TAHUN)
strategi DOTS
b. Penegakan diagnosis b. ≥ 60%
TB melalui
pemeriksaan c. ≥ 60%
mikroskopis TB
c. Terlaksananya
kegiatan pencatatan &
pelaporan TB di RS
2 Persalinan 1. Kejadian kematian a.
Perdarahan <1%
Perinatologi ibukarena kematian b.
Preeklamsia <30% Sudah
dan KB c.
Sepsis <0,2% Tercapai
2. Pemberi pelayanan a.
Dokter Sp.OG Sudah Tercapai
persalinan normal b.
Dokter umum
terlatih (asuhan
persalinan normal)
c. Bidan
3 Pemberi pelayanan Tim Ponek yang Sudah Tercapai
persalinan dengan terlatih
penyulit
4. Pemberi pelayanan Dokter Sp.OG Sudah
persalinan dengan Dokter Sp.Anak Tercapai
tindakan operasi Dokter Sp.Anestesi
5. Kemampuan menangani 100% 1 (satu) tahun
BBLR
6. Pertolongan persalinan < 20% Sudah
melalui section caesaria Tercapai
7. Keluarga Berencana
a. Prosentase KB Sudah
(Vasektomi& tercapai
Tubektomi) yg
dilakukan oleh tenaga
kompeten dr.Sp.OG,
dr.SpB, dr.SpU, 100%
dr.umum terlatih
b. Prosentase peserta KB
mantap yang Sudah
mendapat konseling Tercapai
KB mantap oleh
bidan terlatih
8. Kepuasan pelanggan >80% 5 tahun
Page 28
1.1.3. Pelayanan Penunjang
a. Instalasi Bedah Sentral
Jumlah pasien yang dilakukan tindakan bedah di Instalasi Bedah
Sentral (IBS) RSUD Majenang Kabupaten Cilacap pada tahun 2021
sebesar 1.636 orang, rata-rata operasi per hari sebanyak 4 orang.
Jenis operasi di IBS RSUD Majenang Kabupaten Cilacap dibagi
menjadi 2 jenis yaitu mayor dan minor. Pada tahun 2021 jumlah operasi
bedah umum mayor sebanyak 786 kasus dan minor sebanyak 62 kasus,
operasi kebidanan mayor sebanyak 261 kasus dan minor 1 kasus, operasi
mata mayor sebanyak 250 kasus dan minor sebanyak 33 kasus, operasi
orthopedi mayor sebanyak 243 kasus dan minor sebanyak 0 kasus.
Tabel 3.8 Tindakan Bedah Instalasi Bedah Sentral (IBS) Tahun 2020 dan 2021
Indikator 2020 2021
Mayor Minor Mayor Minor
Bedah Umum 875 91 786 62
Kebidanan 178 0 261 1
Mata 143 23 250 33
Orthopedi 190 1 243 0
Jumlah 1.386 115 1540 96
Gambar 3.5. Grafik Tindakan Bedah Instalasi Bedah Sentral Tahun 2020 dan 2021
Page 29
Tabel 3.9. Standar Pelayanan Minimal Instalasi bedah Sentral (IBS)
No JENIS STANDAR PELAYANAN MINIMAL BATAS WAKTU
PELAYANAN PENCAPAIAN
INDIKATOR STANDAR
(TAHUN)
1 Bedah 1 Waktu tunggu operasi efektif < 2 hari Sudah
Tercapai
2 Kejadian kematian di <1% Sudah
meja operasi Tercapai
3 Tidak adanya kejadian operasi 100 % Sudah
salah sisi Tercapai
4 Tidak adanya kejadian operasi 100 % Sudah
salah orang Tercapai
5 Tidak adanya kejadian salah 100 % Sudah
tindakan pada operasi Tercapai
6 Tidak ada kejadian tertinggalnya 100% Sudah
benda asing/lain pada tubuh Tercapai
pasien setelah operasi
7 Komplikasi anastesi karena over < 6% 5.tahun
dosis dan salah penempatan
Endotracheal tube
Indikator Jumlah
2020 2021
Pasien Keluar Hidup 284 254
Pasien Dirujuk 13 19
Pasein Keluar Meninggal 52 59
Jumlah 349 313
Page 30
Gambar 3.6. Grafik Kunjungan ICU Tahun 2020 dan 2021
Kegiatan atau Indikator pada pelayanan Intensif Care Unit, sesuai SPM
sebagian sudah tercapai dan sebagian batas waktu pencapaiannya diperkirakan
sampai 5 (lima) tahun, seperti tabel dibawah ini;
Tabel 3.11. Standar Pelayanan Minimal Intensif Care Unit (ICU)
No JENIS STANDAR PELAYANAN MINIMAL BATAS
PELAYANAN WAKTU
INDIKATOR STANDAR
PENCAPAIAN
(TAHUN)
Intensif 1 Rata rata pasien < 3% Sudah
yang kembali ke Tercapai
perawatan instensif
dengan kasus yang
sama < 72 jam
2 Pemberi pelayanan a. Dokter Sp.An & Sp. lain 2 tahun
unit intensif yang sesuai dengan
kasus yang ditangani
b. 100% perawat dengan
minimal D3 dengan
sertifikat perawat mahir
ICU/setara D4
c. Instalasi Farmasi
Jumlah penulisan resep di Rumah Sakit Umum Daerah Majenang
Kabupaten Cilacap tahun 2021 untuk rawat jalan sebanyak 86.796 resep dan
untuk rawat inap kebanyak 37.584 resep. Rawat inap terdiri dari Umum
sebanyak 6.939 resep, BPJS PBI sebanyak 17.295 resep, BPJS Non PBI
Profil RSUD Majenang Tahun 2021
Page 31
sebanyak 12.957, JAMPERSAL sebanyak 361 resep, BPJS Kronis sebanyak 0
resep, dan ketenagaan sebanyak 32 resep. Untuk Rawat jalan terdiri dari
Umum sebanyak 11.910 resep, BPJS PBI sebanyak 30.794 resep, BPJS Non
PBI sebanyak 33.099, Inhealth sebanyak 5 resep, JAMPERSAL sebanyak 93
resep, BPJS Kronis sebanyak 10.858 resep, dan ketenagaan sebanyak 37 resep.
Page 32
Tabel 3.13. Standar Pelayanan Minimal Instalasi Farmasi
No JENIS STANDAR PELAYANAN MINIMAL BATAS WAKTU
PELAYANAN INDIKATOR STANDAR PENCAPAIAN
(TAHUN)
Farmasi 1 Waktu tunggu Sudah Tercapai
pelayanan
a. Obat jadi a. < 30 menit
b. Obat Racikan b. < 60 menit
2 Tidak adanya 100 % Sudah Tercapai
kejadian
kesalahan
pemberian obat
3 Kepuasaan >80 % Sudah Tercapai
pelanggan
4 Penulisan resep 100% Sudah Tercapai
sesuai
formularium
d. Instalasi Gizi
Penyuluhan dan Konsultasi Gizi dilakukan di Poliklinik Konsultasi Gizi dan
ruang rawat inap,baik perseorangan maupun kelompok. Jumlah pasien yang
berkonsultasi gizi pada tahun 2021 di Rumah Sakit Umum Daerah Majenang
Kabupaten Cilacap sebanyak 6.124 orang, dengan rata-rata perhari adalah 17
orang.
Tabel 3.14. Data Kegiatan Pelayanan Konsultasi Gizi Tahun 2019-2021
PASIEN
No. TAHUN JUMLAH
Rawat Jalan Rawat Inap
1 2019 2 6.560 6.562
2 2020 15 6.151 6.166
3 2021 4 6.120 6.124
Page 33
Gambar 3.8. Grafik Pelayanan Konsultasi Gizi Pasien Rawat Jalan Dan Rawat Inap
Tahun 2019-2021
Kegiatan atau indikator pada Instalasi Gizi, sesuai SPM dengan batas
waktu pencapaiannya diperkirakan 2(dua) tahun, seperti tabel dibawah ini;
Tabel 3.15. Standar Pelayanan Minimal Instalasi Gizi
No JENIS STANDAR PELAYANAN MINIMAL BATAS
PELAYANAN WAKTU
INDIKATOR STANDAR
PENCAPAIAN
(TAHUN)
Gizi 1 Ketepatan waktu > 90% Sudah Tercapai
pemberian
makanan kepada
pasien
2 Sisa makanan yang < 2% Sudah Tercapai
tidak termakan oleh
pasien
3 Tidak adanya 100 % Sudah
kejadian kesalahan Tercapai
pemberian diet
Page 34
Tabel 3.16. Data Jenis Tindakan Pasien Rehabilitasi Medik Tahun 2020 – 2021
TAHUN
NO JENIS TINDAKAN
2020 2021
1 Aktinoterapi (IR) 556 2.031
2 Elektroterapi (MWD, US, TENS, dll) 1.042 3.721
3 Hydroterapi 5 119
4 Traksi Lumbal 2 -
5 Latihan Fisik 626 3.400
6 Nebulezer 3 -
7 Pemeriksaan 211 55
JUMLAH 5.810 9.326
Gambar 3.9. Grafik Jenis Tindakan Pasien Rehabilitasi Medis Tahun 2020– 2021
Pada tahun 2021 terdapat pelayanan tambahan yaitu terapi wicara, okupasi
terapi dan ortotik prostetik. Pelayanan ortotik prostetik baru dapat dilakukan
berupa Asesmen OP yang berjumlah 8. Berikut adalah tabel data jenis tindakan
pada pelayanan terapi wicara dan okupasi terapi.
Tabel 3.17. Data Jenis Tindakan Pasien Terapi Wicara Tahun 2021
Page 35
7 Asesmen Fungsi Menelan 11
8 Asesmen Komunikasi 14
9 Edukasi dan Home Program 26
JUMLAH 961
Gambar 3.10. Grafik Jenis Tindakan Pasien Terapi Wicara Tahun 2021
Tabel 3.18. Data Jenis Tindakan Pasien Okupasi Terapi Tahun 2021
Gambar 3.11. Grafik Jenis Tindakan Pasien Okupasi Terapi Tahun 2021
Page 36
Kegiatan atau indikator pada Instalasi Rehabilitasi Medik, sesuai SPM
semuanya sudah tercapai, seperti tabel dibawah ini;
f. Instalasi Radiologi
Jumlah kunjungan pasien radiologi Rumah Sakit Umum Daerah Majenang
Kabupaten Cilacap tahun 2021 sebanyak 11.798 orang dengan rata-rata pasien
per hari sebanyak 32 orang, apabila dibanding data 2020 sebanyak 9.499 orang
dengan rata-rata pasien per hari sebanyak 26 orang.
Tebel 3.20. Kunjungan Pasien Radiologi Tahun 2020-2021
TAHUN Rata2/
NO JENIS hr
2020 2021
Th 2021
1 FOTO THORAX 5018 7182 19
2 FOTO GIGI/PANORAMIK 503 423 1
3 ABDOMEN BNO 369 295 1
4 ABDOMEN 2 POSISI 286 303 1
5 ANGGOTA GERAK ATAS 481 400 1
6 ANGGOTA GERAK BAWAH 708 701 2
7 USG 1529 1765 5
8 TULANG BELAKANG 418 480 1
9 CRANIUM 174 246 1
10 ABDOMEN 3 POSISI 13 3 1
JUMLAH 9.499 11.798 32
Page 37
Tabel 3.21. Standar Pelayanan Minimal Instalasi Radiologi
No JENIS STANDAR PELAYANAN MINIMAL BATAS WAKTU
PELAYANAN PENCAPAIAN
INDIKATOR STANDAR
(TAHUN)
Radiologi 1 Waktu tunggu hasil < 3 jam Sudah
pelayanan thorax foto Tercapai
2 Pelaksanaan Ekspertisi Dokter Sudah Tercapai
spes.Rad
3 Kejadian kegagalan Kerusakan foto Sudah
pelayanan rontgen < 2% Tercapai
4 Kepuasan pelanggan >80% tercapai
g. Instalasi Laboratorium
Jumlah kunjungan Laboratorium Rumah Sakit Umum Daerah Majenang
Kabupaten Cilacap tahun 2021 sebanyak 83.579 orang, dengan rata-rata pasien
perhari sebanyak 229 orang, sedangkan tahun 2020 mengalami penurunan
menjadi 45.058 orang dengan rata-rata pasien perhari sebanyak 123 orang.
Page 38
Kegiatan atau indikator pada pelayanan Laboratorium dan transfusi darah,
sesuai SPM ada yang sudah tercapai, dan ada yang dengan perkiraan batas
waktu pencapaianya 1(satu), 3(tiga) dan 5(lima) tahun seperti tabel dibawah
ini;
Tabel 3.23. Standar Pelayanan Minimal Instalasi Laboratorium
No JENIS STANDAR PELAYANAN MINIMAL BATAS WAKTU
PELAYANAN PENCAPAIAN
INDIKATOR STANDAR
(TAHUN)
1 Laboratorium 1 Waktu tunggu hasil < 140 menit, Sudah
pelayanan Laboratorium kimia darah dan Tercapai
darah rutin
2 Pelaksanaan Ekspertisi Dokter Spes.PK 3 tahun
3 Tidak adanya kesalahan 100% Sudah Tercapai
pemberian hasil pemerik-
saan laboratorium
4 Kepuasan pelanggan >80% 1 tahun
2 Transfusi 1 Kebutuhan darah bagi setiap 100%
pelayanan transfuse terpenuhi 3 tahun
Darah
2 Kejadian reaksi transfuse < 0,01% Sudah
Tercapai
h. Pelayanan Haemodialisa
Jumlah pelayanan hemodialisa pada tahun 2020 sebanyak 7.994
pelayanan dengan jumlah pasien 88 orang. Rata-rata satu (1) pasien
mendapatkan pelayanan cuci darah (hemodialisa) setiap minggunya 2 kali,
kecuali pasien tindakan cyto.
Tabel 3.24. Data Kegiatan Pelayanan Haemodialisa Tahun 2021
NO TIPE PASIEN TOTAL
1 BPJS PBI 2.009
2 BPJS NON PBI 5.296
3 JAMKESDA -
4 UMUM 10
5 KLB 6
Jumlah 7.321
Page 39
Gambar 3.13. Grafik Data Kegiatan Pelayanan Haemodialisa Tahun 2021
Page 40
Gambar 3.14 Neraca Air
PELAYANAN
MEDIS
PENUNJANG BAK
MEDIS PENAMPUNG
3
/hrm3/hr
36,35
2,55 m
PDAM
80 m3/hr LIMBAH CAIR BAK
38,2 m3/hr EKUALIZER
AIR TANAH
14,3m3/hr
IPAL
KEGIATAN
KANTOR/
DOMESTIK
1,85 m3/hr DRAINASE
Page 41
b) Pemeliharaan Kebersihan Taman dan Lingkungan
Rumah Sakit sebagai mata rantai pelayanan kesehatan mempunyai
fungsi utama penyembuhan dan pemulihan.Untuk memberikan pelayanan
optimal kepada masyarakat, Rumah Sakit Umum Daerah Majenang
Kabupaten Cilacap berupaya meningkatkan pelayanan rumah sakit mulai
dari penambahan sarana, prasarana dan sumber daya manusia sampai
dengan upaya pemeliharaan kebersihan bangunan serta pengelolaan
Taman dan Lingkungan.
Kebersihan lingkungan meliputi ruang perawatan, kantor, ruang
pelayanan dan perawatan taman. Dalam pemeliharaan kebersihan taman
dan lingkungan Rumah Sakit Umum Daerah Majenang Kabupaten
Cilacap dikelola secara mandiri, untuk pengawasan kebersihan
lingkungan dilaksanakan oleh Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah
Sakit (IPSRS)
C. Pengelolaan Sampah Rumah Sakit
Limbah rumah sakit adalah semua limbah yang dihasilkan dari kegiatan
rumah sakit dalam bentuk padat, cair dan gas.Limbah padat rumah sakit
adalah semua limbah rumah sakit yang berbentuk padat sebagai akibat
kegiatan rumah sakit yang terdiri dari limbah padat medis dan non
medis.Limbah medis yang dihasilkan dari seluruh kegiatan pelayanan medis
dapat berupa limbah padat medis, cair dan gas, yang dalam penanganannya
memerlukan suatu tatalaksana dan teknologi pengelolaan yang khusus. Hal
ini dikarenakan limbah padat medis rumah sakit mengandung bahan-bahan
yang bersifat infeksius dan radioaktif, yang dapat mencemari lingkungan
sekitarnya dan berbahaya bagi kesehatan manusia (tergolong limbah B3).
Sumber limbah rumah sakit antara lain berasal dari pelayanan medis
(Rawat Inap, Rawat Jalan/Poliklinik, ICU, IGD, IBS, Hemodialisa dan
Kamar Jenazah), penunjang medis, dan dari perkantoran serta fasilitas sosial
dan lain-lain.Limbah B3 yang dimaksud meliputi :
1) Limbah dengan karakteristik infeksius;
2) Limbah benda tajam;
3) Limbah patologis;
Profil RSUD Majenang Tahun 2021
Page 42
4) Limbah bahan kimia kedaluwarsa, tumpahan atau sisa kemasan;
5) Limbah Radioaktif;
6) Limbah farmasi;
7) Limbah sitotoksik;
8) Limbah peralatan medis yang memiliki kandungan logam berat tinggi;
9) Limbah tabung gas atau kontainer bertekanan.
10) Limbah bekas lampu.
Pengelolaan limbah B3 yang timbul dari RSUD Majenang meliputi
tahapan:
a) Pengurangan dan pemilahan limbah B3;
b) Penyimpanan limbah B3;
c) Pengangkutan limbah B3;
d) Pengolahan limbah B3;
Untuk limbah B3 padat (sampah) juga dilakukan pengolahan agar
tidak menimbulkan pencemaran pada lingkungan. Proses pengelolaan
sampah dimulai sejak dari sumber penghasil sampah. Pengelolaan sampah
dilakukan berdasarkan penggolongan jenis sampah, untuk sampah medis
dan limbah bahan berbahaya dan beracun dikelola dengan cara kerja sama
dengan pihak ketiga sedangkan untuk sampah domestik (non medis) akan
dibuang ke TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) bekerja sama dengan pihak/
instansi terkait, pembuangan sampah non medis akan dilakukan setiap hari.
Volume timbulan sampah domestik sebesar 372 kg/ hari dengan
asumsi sampah domestik kegiatan rumah sakit di negara berkembang 3
kg/o/h (WHO, 1999) dan sampah medis sebesar 80 kg/hari.
Untuk sampah medis dan limbah bahan berbahaya dan beracun setiap
hari dilakukan pengumpulan dan dilakukan penyimpanan sementara dalam
TPS limbah B3.
D. Pengawasan Serangga dan Binatang Pengerat / Pengganggu
Serangga yang menjadi bagian dari rangkaian penularan penyakit
yang terdapat di rumah sakit terutama lalat, kecoa, nyamuk sedangkan
binatang pengganggu lain yaitu tikus dan kucing.
Page 43
Pengendalian serangga dan tikus yang dilakukan sementara berupa
pembersihan tempat-tempat berkembangnya serangga tersebut dan untuk
kucing dengan cara pengendalian populasi dengan menangkap dan
membuang ke luar rumah sakit.
E. Pengelolaan Linen
Kegiatan ini dimulai dari pengambilan linen yang kotor dari
masing– masing ruang perawatan, kemudian dikumpulkan di ruang laundry
untuk dilakukan proses pencucian sampai dengan penyetrikaan hingga linen
siap dipakai kembali.
F. Pemeliharaan Gedung
Pemeliharaan Gedung dilakukan sepanjang tahun dengan melakukan
pengecekan secara berkala setiap bulan pada seluruh gedung yang ada di
rumah sakit, agar didapat data laik fungsi bangunan gedung untuk evaluasi
dan tindak lanjut.
G. Penggunaan Energi Listrik
Energi listrik merupakan salah satu energi vital dalam pelayananan
yang dijalankan RSUD Majenang. Pemenuhan energi listrik kegiatan
operasional RSUD Majenang dipenuhi oleh PT. PLN (Persero) dengan
kapasitas terpasang 197 kVA. Energi listrik digunakan untuk penerangan
dan pengoperasian peralatan medis serta fasilitas penunjang lain. Sedangkan
untuk energi listrik cadangan digunakan genset sebanyak 1 buah dengan
kapasitas 200 kVA.
Listrik tersedia setiap waktu 24 jam sehari, 7 hari seminggu, yang
dipastikan ketersediaannya baik melalui sumber listrik negara maupun
sumber listrik alternative yang disediakan rumah sakit (Genset).
Seluruh genset yang ada di pastikan kesiapannya dengan melakukan uji
minimal sekali dalam setahun dan ada dokumentasinya.
Pasokan listrik di RSUD Majenang berasal dari :
1) Sistem tegangan rendah (TR) dalam gedung adalah 3 fase 220/380
Volt, dengan frekuensi 50 Hertz. Sistem tegangan menengah (TM)
dalam gedung adalah 20 KV atau kurang, dengan frekuensi 50 Hertz,
mengikuti ketentuan yang berlaku.Untuk Rumah Sakit yang memiliki
Profil RSUD Majenang Tahun 2021
Page 44
kapasitas daya listriktersambung dari PLN minimal 197 KVA
disarankan agar sudah memiliki sistem jaringan listrik Tegangan
Menengah 20 KV (jaringan listrik TM 20 KV), sesuai pedoman
bahwa Rumah Sakit Kelas C mempunyai Kapasitas daya listrik ± 300
KVA s/d 600 KVA, dengan perhitungan 3 KVA per Tempat Tidur
(TT);
2) Instalasi listrik tegangan menengah tersebut antara lain :
a) Penyediaan bangunan gardu listrik rumah sakit (ukuran sesuai standar
gardu PLN);
b) Peralatan Transformator (kapasitas sesuai daya terpasang);
c) Peralatan panel TM 20 KV dan aksesorisnya;
d) Peralatan pembantu dan sistem pengamanan (grounding).
3) Harus tersedia peralatan UPS (Uninterruptable Power Supply) untuk
melayani Kamar Operasi (IBS) dan Ruang Perawatan Intensif
(Intensive Care Unit);
Persyaratan :
- Harus tersedia Ruang UPS minimal (2 X 3) m2 (sesuai kebutuhan)
terletak di Gedung IBS dan ICUdan diberi pendingin ruangan;
- Kapasitas UPS setidaknya 30 KVA.
4) Sistem Penerangan Darurat (emergency lighting) harus tersedia pada
ruang-ruang tertentu;
5) Harus tersedia sumber listrik cadangan berupa diesel generator
(Genset). Genset disediakan 1 (satu) unit dengan kapasitas minimal
40% dari jumlah daya terpasang pada masing-masing unit. Genset
dilengkapi sistem AMF (Automatic Main Failure) dan ATS
(Automatic Transfer Switch);
6) Sistem kelistrikan RS Kelas C harus dilengkapi dengan
transformator isolator dan kelengkapan monitoring sistem IT
kelompok 2E minimal berkapasitas 5KVA untuk titik-titik stop
kontak yang mensuplai peralatan- peralatan medis penting
(lifesupport medical equipment);
Page 45
Sistem Pembumian (grounding system) harus terpisah antara
grounding panel gedung dan panel alat. Nilai grounding peralatan tidak
boleh kurang dari 0,2Ohm.
H. Pemeliharaan Peralatan Medis
Khusus untuk alat-alat elektro medik yang besar ditempat – tempat
tertentu dilakukan pemeriksaan secara bulanan. Kondisi peralatan medis
yang ada di Rumah Sakit Umum Daerah Majenang Kabupaten Cilacap saat
ini sebagai berikut :
Dalam keadaan baik : 94 %
Dalam keadaan rusak ringan : 2,6 %
Dalam keadaan rusak berat : 3,4%
I. Perbaikan Peralatan Non Medis
Berdasarkan kasusnya rata–rata dalam satu bulan perbaikan
peralatan yang dilakukan sebagai berikut :
Listrik : 20 kasus
Komunikasi : 10 kasus
Elektrik / mesin : 25 kasus
Alat – alat lain : 15 kasus
Kegiatan atau indikator pada pelayanan pemeliharaan sarana rumah
sakit dan pengelolaan limbah sesuai SPM sebagian besar sudah tercapai,
kecuali pengelolaan limbah perkiraan batas waktu pencapaianya 2 s/d 5
tahun seperti tabel dibawah ini;
Tabel 3.25. Standar Pelayanan Minimal Instalasi Pemeliharaan Sarana
Prasarana Rumah Sakit
Page 46
ketentuan kalibrasi
2 Pengelolaan 1. Baku mutu limbah cair a.BOD< 30mg/l 5 tahun
b.COD<80mg/l
limbah
c.TSS<30mg/l
d. PH 6-9
2. Pengelolaan limbah padat 100% Sudah Tercapai
infeksius sesuai dengan
aturan
Page 47
3. Respon time pelayanan Sesuai Sudah
ambulance oleh masyara- ketentuan Tercapai
kat yang membutuhkan daerah
Page 48
Dalam rangka mewujudkan visi dan misinya, Rumah Sakit Umum Daerah
Majenang Kabupaten Cilacap memiliki Budaya Kerja yang merupakan
panduan/pedoman bagi seluruh elemen terkait di Rumah Sakit Umum Daerah
Umum Daerah Majenang Kabupaten Cilacap adalah
1. BERCAHAYA
BERSIH : Meliputi kebersihan lingkungan perseorangan baik badan,
pakaian maupun perilaku Hidup bersih dan sehat didalam/diluar
lingkungan
dan tempat kerja.
ELOK : Meliputi keindahan baik perseorangan, tata ruang dan fisik
lingkungan dan tempat kerja.
RAPI : Dalam arti rapi lingkungan kerja dan tertib administrasi sesuai
dengan protap dan profesionalisme.
CERIA : Dalam arti semangat dalam bekerja untuk meningkatkan
kesejahteraan
HIJAU : Menciptakan lingkungan kerja,sejuk,nyaman,tanpa polusi
AMAN ; Mewujudkan lingkungan kerja yang aman dan kondusif.
JAYA : Dalam arti mampu memberikan pelayanan optimal dan dapat
bersaing di masa depan.
2. 5.S 1.E
Senyum : Selalu senyum kepada customer dan rekan kerja
Salam : Selalu mengucapkan salam kepada customer dan rekan kerja
Sapa : Selalu bertegur sapakepada customer dan rekan kerja
Sopan : Selalu bersikap sopan kepada customer dan rekan kerja
Santun : Selalu berperilaku santun kepada customer dan rekan kerja
Empati : Selalu memiliki rasa empati kepada customer dan rekan kerja
1.2.2. Struktur Organisasi
Berikut susunan struktur organisasi di Rumah Sakit Umum Daerah
Majenang:
Page 49
Gambar 3.15 Struktur Organisasi RSUD Majenang Menurut Peraturan Bupati
Cilacap Kabupaten Cilacap Nomor 166 Tahun 2020
DIREKTUR
KA.BAG.UMUM
JAB.FUNGSIONAL
KA.BID.PELAYANAN KA.BID.KEPERAWATAN
KA.SI. PELAYANAN
KA.SI. PELAYANAN KEPERAWATAN RAWAT
PENUNJANG MEDIS DAN
INAP
NON MEDIS
Page 50
2. KINERJA KEUANGAN
Sumber Daya Keuangan
Rumah Sakit Umum Daerah Majenang Kabupaten Cilacap pada awal tahun
(02– April–2012) telah ditetapkan menjadi Badan Layanan Umum Daerah
(BLUD), tetapi dalam masa transisi untuk penyesuaian agar dapat berjalan dengan
lancarmaka pengelolaan keuangan masih mengacu pada Pola Pengelolaan
Keuangan Pemerintah Kabupaten, yaitu sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sehingga
pelaksanaannya disesuaikan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku,
sedangkan rumah sakit merupakan pelayanan nirlaba, mampu secara financial
menanggung beban untuk meningkatkan kesejahteraan pegawai (jasa pelayanan,
dll).
Tabel 3.31. Target Dan Realisasi Anggaran Pendapatan RSUD Majenang
Tahun 2019-2021
Page 51
TAHUN PENDAPATAN BELANJA
2019 Rp. 49.038.570.268,00 49.199.362.310,00
2020 Rp. 63.653.858.033,00 60.711.089.945,00
2021 Rp. 99.480.024.159,00 72.528.517.271,00
Sumber: Sub.Bag.Keuangan
Page 52
Untuk mengetahui kepuasan pasien terhadap mutu pelayanan dengan menggunakan
beberapa metode yaitu :
1) Survei
Survei kepuasan masyarakat tahun 2021 dilakukan dengan penggunaan
aplikasi SISUKMA (Sistem Informasi Survey Kepuasan Masyarakat) dengan hasil
nilai konfersi 86,14 dengan mutu pelayanan B dan kinerja rata-rata unsur pelayanan
Puas. Namun pada unsur unsur pelayanan tertentu seperti persyaratan pelayanan,
dan waktu pelayanan yang memperoleh nilai terendah perlu direkomendasikan
untuk mendapat perhatian dan peningkatan nilai untuk kedepannya.
2) Kontak Saran
Disetiap unit pelayanan disediakan kotak saran berserta blangko dan bulpoin,
dengantujuan agar pengunjung dan keluarga pasien agar dapat langsung
memberikan aspirasi tentang mutu pelayanan di RSUD Majenang.
Pada tahun 2021, berbagai upaya telah dilakukan untuk meningkatkan mutu
pelayanan, antara lain :
a) Merenovasi fasilitas pelayanan dan perawatan
b) Pembangungan gedung basement
c) Pembangunan gedung IBS dan HD
d) Penambahan klinik paru, klinik saraf dan klinik ortopedi
e) Pembangunan gedung bangsal paru dan bangsal saraf
f) Penambahan alat usg radiologi
g) Penambahan dokter spesialis, dokter umum dan tenaga kesehatan lainnya.
Page 53
4. PABX : 56 Lines
5. Sistem Informasi Farmasi (SIMFar)
6. SIM RS
5. Sumber daya Teknologi
Untuk teknologi pendukung : Pompa air dalam, Generator Listrik dan Elevator
6. Sumber daya Fasilitas Fisik (Bangunan dan Peralatan)
Seperti telah disebutkan diatas bahwa RSUD Majenang merupakan pengembangan
dari Puskesmas menjadi RSUD Majenang,letak bangunan yang sudah ada dan
keterbatasan lahan sehingga tidak sepenuhnya sesuai master plan.
Fisik bangunan sebagian besar masih baik, hanya ada beberapa yang perlu direnovasi
ataupun ditata ulang, didalam setiap renovasi bangunan sedapat mungkin tidak
mengganggu pelayanan kepada masyarakat.
7. Analisis SWOT
Guna mendukung analisis external dan internal, serta agar dapat dicapai gambaran
yang lebih jelas sehingga identifikasi masalah menjadi lebih tajam, maka digunakan
Analisis SWOT. SWOT adalah sebuah alat yang sering digunakan untuk mengetahui
dan membuat keputusan dengan melihat lebih dalam dan detil kondisi di dalam dan
di luar lembaga. SWOT merupakan akronim dari Strength (Kekuatan), Weakness
(Kelemahan), Opportunity (Peluang) dan Threat (Ancaman). Kondisi internal dapat
disimpulkan sebagai kekuatan dan kelemahan, sedangkan kondisi eksternal sebagai
peluang dan ancaman.Analisis SWOT Rumah Sakit Umum Daerah Majenang
Kabupaten Cilacap dapat digambarkan sebagai berikut :
1. Kekuatan
Kekuatan RSUD Majenang adalah:
a. Satu-satunya rumah sakit rujukan di wilayah Cilacap bagian barat
b. Letak yang strategis di Jalur utama selatan dengan transportasi 24 jam
c. Tarif pelayanan yang terjangkau
d. Hemodialisa center
2. Kelemahan
Kelemahan RSUD Majenang adalah:
a. Tenaga Dokter Spesialis yang terbatas
Profil RSUD Majenang Tahun 2021
Page 54
b. SDM secara umum (kualitas dan kuantitas) masih kurang
c. Sarana dan prasarana yang masih kurang
d. Respon Time Yang belum sesuai
e. Evaluasi kerja yang belum terjadwal
3. Peluang
Peluang yang dimiliki oleh RSUD Majenang adalah:
a. Berada di jalur utama selatan yang rawan kecelakaan sehingga
menjadi peluang untuk di bukanya Traumatik Center
b. Meningkatnya angka kunjungan pasien dari luar wilayah kabupaten
c. Kerjasama dengan pihak ketiga (KSO Alat Kesehatan)
d. Tingkat Pertumbuhan ekonomi yang cenderung meningkat
e. Dukungan Pemerintah Daerah Kabupaten Cilacap
f. Angka kesakitan HIV/AIDS di Kabupaten Cilacap cenderung meningkat
g. Meningkatnya angka kesakitan akibat penyakit degenerative, menjadi
peluang untuk dibukanya Stroke Center
4. Ancaman
Ancaman yang dihadapi oleh RSUD Majenang adalah:
a. Berdirinya klinik dan RSB swasta di wilayah RSUD Majenang
b. Rumah Sakit di luar Wilayah yang mempunyai fasilitas yang lebih
memadai
c. Globalisasi dengan pasar bebas yang membuka peluang asing untuk ikut
bersaing di jasa layanan kesehatan
Analisa Internal
Profil RSUD Majenang Tahun 2021
Page 55
Tabel 3.42. Matriks IFAS (Internal Factor Analysis Summary)
No Uraian Kekuatan Kelemahan
1 2 3 -1 -2 -3
1 Satu-satunya rumah sakit rujukan di wilayah 3
cilacap bagian barat
2 Letak yang strategis di Jalur utama selatan dengan 2
transportasi 24 jam
3 Tarif pelayanan yang terjangkau 2
4 Hemodialisa center 2
5 SDM secara umum (kualitas dan kuantitas) 3
6 masih kurang -1
7 Respon Time Yang belum sesuai -1
Evaluasi kerja yang belum -1
8 terjadwal
Jumlah 6 6 -3
Keterangan :
Jumlah : (12-3= 9)
Tabel 3.43. Matriks IFAS (Internal Factor Analysis Summary)
No Uraian Peluang Ancaman
1 2 3 -1 -2 -3
1 Berada di jalur utama selatan yang rawan 3
kecelakaan sehingga menjadi peluang untuk di
bukanya Traumatik Center
2 Meningkatnya angka kunjungan pasien dari luar 2
wilayah kabupaten
3 Kerjasama dengan pihak ketiga (Asuransi dan 2
perusahaan)
4 Tingkat Pertumbuhan ekonomi yang cenderung 2
meningkat
5 Dukungan Pemerintah Daerah Kabupaten Cilacap 2
Angka kesakitan HIV/AIDS di Kabupaten Cilacap
Cenderung Meningkat 2
6 Meningkatnya angka kesakitan akibat penyakit
degeneratif 3
7 Bedirinya klinik dan RSB swasta di wilayah
RSUD Majenang -1
8 Rumah Sakit di luar Wilyah yang mempunyai
fasilitas yang lebih memadai -2
9 Globalisasi dengan pasar bebas yang membuka
peluang asing untuk ikut bersaing di jasa layanan -2
Page 56
10 kesehatan
Jumlah 10 3 -1 -4
Keterangan:
Jumlah ( 13-5=8)
GRAFIK SWOT
Gambar 3.17. Grafik SWOT
Strength
IV I
Deffensive Offensive/Agressive
III II
Liquidation Reconsiliation
Page 57
MATRIK SWOT
Tabel 3.44. Matrik SWOT
OPPOTUNIETES (O) SO WO
1. Berada di jalur utama 1. Peningkatan mutu 1. Penambahan spesialis.
selatan yang rawan pelayanan. 2. Kerjasama dengan
kecelakaan sehingga 2. Pendirian Traumatik institusi pendidikan untuk
menjadi peluang untuk di Center penambahan tenaga
bukanya Traumatik Center 3. Pendirian Stroke Center profesional.
2. Meningkatnya angka 4. Peningkatan pelayanan 3. Peningkatan manajemen
kunjungan pasien dari luar VCT AIDS pemasaran.
wilayah kabupaten 5. Peningkatan kerja sama 4. Pembangunan ruang
3. Kerjasama dengan pihak dengan pihak ketiga pelayanan.
ketiga (Asuransi dan 6. Peningkatan pendapatan 5. Peningkatan kualitas
perusahaan) 7. Peningkatan sarana SDM
4. Tingkat Pertumbuhan ekonomi prasarana 6. Peningkata kepatuhan
yang cenderung meningkat terhadap SOP
5. Dukungan Pemerintah
Daerah Kabupaten
Cilacap & Pusat
6. Angka kesakitan
HIV/AIDS di Kabupaten
Cilacap Cenderung
Meningkat
7. Meningkatnya angka
kesakitan akibat penyakit
degenerative
Page 58
7. ISSUE STRATEGIS/ISSUE PENGEMBANGAN
Isu strategis urusan kesehatan rujukan ( RPJMD. 2017 – 2022)
1. Masih realitf rendahnya derajat kesehatan masyarakat (AKI, AKB, AKABA)
Prevalensi Gizi Buruk dan Penyakit Menular.
2. Semakin meningkatnya Prevalensi HIV/AIDS
3. Masih rendahnya rasio pelayanan kesehatan dari standar Kemenkes.RI
4. Masih rendahnya pencapaian indikator kinerja SPM bidang kesehatan
5. Masih belum tercukupinya ketersediaan tenaga medi dan Paramedis
6. Masih rendahnya cakupan pelayanan kesehatan (Ibu Hamil, Bayi dan Balita,
Penyakit Menular, dan masyarakat miskin)
Dari analisa di atas maka dapat diambil issu strategis Yaitu “Belum optimalnya
pelayanan RSUD Majenang “yang dapat dikembangkan sesuai kondisi dan prioritas
RSUD Majenang adalah sebagai berikut :
1. RSUD Majenang menjadi Pusat rujukan di wilayah Cilacap Barat
2. Peningkatan pelayanan Hemodialisa Center
3. Membuka pelayanan khusus Traumatik Center
4. Mengefektifkan pelayanan VCT AIDS
5. Membuka pelayanan khusus Stroke Center
6. Mengefektifkan pelayanan Penyakit akibat Rokok
Page 59
BAB IV
RENCANA STRATEGI
Page 60
R
Tabel 4.2. Indikator Penilaian Kinerja RSUD Majenang tahun 2017-2020
PERSPEKTIF SASARAN INDIKATOR TARGET
SDM Tersedianya kualitas dan Kualitas & Kuantitas tenaga 90%
kuantitas SDM yang fungsional sesuai standar RS
mumpuni dan profesional Klas C
PROSES Dibukanya Pelayanan Baru Adanya Pelayanan Baru dan 4 unit
USAHA dan pengembangan pelaya- dikembangkan pelayanan
nan Unggulan Unggulan
PELANGGAN Meningkatnya kepuasan pe- Index kepuasan pelanggan Diatas 70%
langgan
Meningkatnya jum-lah Naiknya pendapatan Naik 10%
kunjungan
Meningkatnya kerja sama Jumlah Pengikatan Naik 5 %
dengan instansi maupun Kerjasama
institusi lain
KEUANGAN Meningkatnya efisiensi dan Cost Recovery (diluar gaji + > 90 %
efektifitas keuangan modal)
Pendapatan RS Tiap tahun
naik 5 %
ROA Tiap tahun
bertambah
5%
B. Strategi Pemasaran
Strategi untuk menarik pelanggan /pasien baik dari masyarakat langsung,
lewat rujukan rumah maupun asuransi adalah dengan mengedepankan keunggulan
pelayanan yang konferhensip dan paripurna, serta variasi produk pelayanan yang
lengkap.
Segmen masyarakat menengah bawah merupakan segmen yang paling
besar, jumlah pasien yang dilayani saat ini sebesar 75% dari keseluruhan kunjungan
pasien di Rumah Sakit Umum Daerah Majenang Kabupaten Cilacap.
Untuk segmen masyarakat menengah ke bawah dengan karakter utama
daya beli yang rendah tentu tarif yang terjangkau masyarakat menjadikan
pertimbangan utama disamping kedekatan lokasi mengingat hal ini juga akan
berpengaruh pada biaya yang lain.
Selama ini segmen ini mendominasi konsumen Rumah Sakit Umum Daerah
Majenang Kabupaten Cilacap dengan peningkatan pada kelas menengah di kelas
pelayanan kelas II dan III.
Page 61
Promosi yang intensif, serta pendekatan, kemudahan prosedur dan
peningkatan pelayanan serta perbaikan fasilitas, serta keterjangkauan tarip
pelayanan merupakan cara untuk menarik pasien/pasar
Sedangkan untuk segmen masyarakat kelas menengah ke atas yang selama
ini masih menempati porsi kecil sebagai konsumen Rumah Sakit Umum Daerah
Majenang Kabupaten Cilacap ternyata memiliki jumlah yang tidak sedikit dalam
karakter masyarakat menengah ke atas, juga pasar potensial Rumah Sakit Umum
Daerah Majenang Kabupaten Cilacap yang tentunya memiliki karakter berbeda
dengan kelas sebelumnya dimana mereka memerlukan adanya eksklusifitas
terhadap mutu layanan dan semakin tinggi daya beli dan kesejahteraan mereka
maka harga sudah bukan merupakan faktor penentu.
Segmen ini pada akhirnya membeli pelayanan kesehatan lebih condong ke
arah penyedia layanan kesehatan swasta yang dianggap mampu memenuhi
kebutuhan akan tingginya mutu layanan.
Kemudahan prosedur, peningkatan fasilitas dan privacy adalah kunci utama
untuk dapat menarik pasar dari segmen ini, disamping adanya pelayanan medis
yang bermutu serta keramahan petugas. Hal lain adalah kemudahan akses untuk
mendapatkan pelayanan terutama penyediaan lahan parkir akan semakin
ditingkatkan.
Berbagai wilayah disekitar Kabupaten Cilacap, misal : Banjar patroman,
Brebes, Cilacap yang merupakan daerahjangkauan operasi Rumah Sakit Umum
Daerah Majenang Kabupaten Cilacap merupakan suatu pasar tersendiri yang
selama ini belum ditangani dengan serius terlebih dengan karakter masyarakat
yang sarat dengan berbagai masalah kesehatan yang memerlukan suatu
pemeriksaan dan perawatan kesehatan terus menerus. Namun demikian hal ini
perlu diikuti dengan peningkatan sistem operasional rumah sakit yang mendukung
dengan sumber daya manusia yang berkualifkasi standar. Terlebih jika pihak
manajemen rumah sakit ingin memainkan peran dalam mengambil porsi atas
pangsa pasar eksekutif.
Pendekatan institusional dengan kemudahan akses dan birokrasi akan dapat
menarik pasien dari segmen sektor industri yaitu dengan program pemasaran yang
agresif progresif.
Profil RSUD Majenang Tahun 2021
Page 62
Sebagai salah satu rumah sakit milik pemerintahan Rumah Sakit Umum
Daerag Majenang Kabupaten Cilacap dituntut juga untuk membawa misi sosial
bagi masyarakat dengan berkewajiban untuk melayani semua segmen masyarakat
dengan simstem asuransi, baik BPJS yang menetapkan pola cost sharing.
Para pengguna jasa asuransi ini memiliki perbedaan karakter dimana untuk
pengguna jasa BPJS memiliki keterbatasan dengan premi sehingga pola
penanggungan biaya masih merupakan salah satu kendala dan sering menimbulkan
masalah termasuk bagi rumah sakit sendiri, sedangkan untuk pengguna jasa
asuransi lain yang mayoritas tidak menggunakan pola cost sharing, tidak memiliki
masalah dengan pembiayaan namun mereka berkarakter cenderung pada pelayanan
bermutu baik. Menyikapi hal tersebut rumah sakit dituntut kembali untuk bisa
menetapkan pola dan sistem layanan yang bisa mengakomodir berbagai karakter
segmen tersebut.
1. Kebijakan Tarif Pelayanan
Tarif yang lebih terjangkau merupakan salah satu keunggulan bersaing
dibandingkan rumah sakit pesaing, oleh karena itu kebijakan penetapan tarif
masih di bawah pesaing namun dengan memperhatikan unit cost. Dengan
banyaknya pilihan produk yang ditawarkan dalam jumlah yang memadai Rumah
Sakit Umum Daerah Majenang Kabupaten Cilacap optimis dapat meraih dari
berbagai segmen yang cukup besar dan mampu bersaing dimasa depan.
Kebijakan cost sharing untuk pasien BPJS merupakan daya tarik tersendiri bagi
pelanggan untuk mendapatkan pelayanan yang lebih baik dengan biaya yang
terjangkau.
2. Pengembangan Produk Baru
Pengembangan produk baru diarahkan sejalan dengan pengembangan SMF
yang diwadahi dalam Instalasi-instalasi. Beberapa pengembangan baru dan
peningkatan yang sudah ada meliputi:
a. Pengembangan pelayanan Hemodialisa,VCT AIDS,Trauma Center,Stroke
Center
b. Pengembangan & peningkatan pelayanan akan mampu menjadi pusat rujukan.
c. Pengembangan dan peningkatan akan dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan
masyarakat yaitu pelayanan yang tidak membutuhkan operasi yang khusus
Profil RSUD Majenang Tahun 2021
Page 63
untuk kasus tertentu, untuk itu akan terus ditingkatkan pelayanan dengan
peralatan Endoscopy, EEG Brain Mapping, USG Mata, USG 4 demendsi serta
peralatan lain yang mendukung kearah itu.
3. Segmen Pemasaran dan Detail
a. Analisa Pasar
Tabel 4.3. Analisa Pasar
Trend diminati Strategi yang diperlukan saat ini untuk
NO
pasar saat ini mengambil keuntungan
1 Poliklinik Rawat Jalan - Pelayanan pemeriksaan oleh dokter
spesialis.
- Ketersediaan Pelayanan
- Pemeriksaan dan hasil Tepat waktu
- Jam buka pelayanan
- Waktu Tunggu di rawat jalan
- Kepuasan pelanggan baik dari segi
pelayanan dan sarana prasarana rawat
jalan.
2. Pelayanan Rawat Inap - Pemberian pelayanan di rawat inap
oleh dokter spesialis dan perawat
minimal pendidikan D3
- Ada dokter penanggung jawab pasien
rawat inap
- Ketersediaan pelayanan rawat inap
- Jam visite dokter spesialis sesuai
ketentuan RS.
- Kepuasan pelanggan baik dari segi
pelayanan dan sarana prasarana rawat
inap
b. Analisa Manfaat
Tabel 4.4.Analisa Manfaat
NO Segmen Pasar Kelebihan yang ditawarkan kepada
Konsumen dari trend ini
1 BPJS Kesehatan/ BPJS - Tidak membayar langsung/ Cost
Tenaga Kerja sharing
- Pelayanan pemeriksaan sesuai yang
dituju dari rujukan masing-masing
2. Tunai (fee for service) - Tarif terjangkau, pemeriksaan dokter
sesuai yang diinginkan atau menurut
jadwal yang telah ditentukan
3. Jamkesda - Tidak bayar langsung/Sebagian
- Pelayanan Pemeriksaan sesuai
instruksi dokter setempat
Profil RSUD Majenang Tahun 2021
Page 64
BAB V
RENCANA MANAJEMEN
Page 65
No JENIS STANDAR PELAYANAN MINIMAL BATAS WAKTU
PELAYANAN PENCAPAIAN
INDIKATOR STANDAR
(TAHUN)
3 Ketepatan waktu 100% Sudah
pengusulan kenaikan Tercapai
pangkat
4 Ketepatan waktu 100% Sudah
pengurusan gaji Tercapai
berkala
5 Karyawan yang >60% Sudah
mendapat pelatihan Tercapai
minimal 20 jam
setahun
6 Cost Recovery >40% Sudah
Tercapai
7 Ketapatan waktu 100% Sudah
penyusunan laporan Tercapai
keuangan
8 Kecepatan waktu < 2 jam Sudah
pemberian informasi Tercapai
tentang tagihan pasien
rawat inap
9 Ketepatan waktu 100% Sudah
pemberian imbalan Tercapai
(insentif) sesuai
kesepakatan waktu
Kebutuhan Keadaan
No Jenis Tenaga
2022 2021
1. Dokter Spesialis Bedah - 2
2. Dokter Spes Penyakit Dalam - 3
3. Dokter Spes Kesehatan Anak - 2
4. Dokter Spes Obsgyn - 2
Page 66
Kebutuhan Keadaan
No Jenis Tenaga
2022 2021
5. Dokter Spes Radiologi - 1
6. Dokter Spes Anesthesi - 2
7. Dokter Spes Patologi Klinik 1 -
8. Dokter Spes Jiwa 1 -
9. Doktar Spes Mata - 1
10. Dokter Spes THT 1 -
11. Dokter Spes Kulit Kelamin 1 -
12. Dokter Spesialis Bedah Orthopedi - 1
13. Dokter Spes Rehab Medik - 1
14. Dokter Spes Paru 1 1
15. Dokter Spes Saraf 1 1
16. Dokter Umum 7 16
17. Dokter Gigi - 3
18. Dokter Gigi Spes Bedah Mulut/Anak 1 -
Kebutuhan Keadaan
No Jenis Tenaga
2022 2021
I Tenaga Kesehatan
Perawat 20 155
Bidan - 33
Apoteker 5 6
Pelaksana Farmasi 5 13
Analis Kesehatan 3 11
Radiolografer 2 6
Perekam Medis 30 12
Pelaksana Gizi
- Ahli Gizi 3 6
- Pelaksana ramumasak / pramusaji 4 6
Tenaga Teknis Elektromedik 1 4
Tenaga Teknis Umum 4 12
Pelaksana Sanitasi 1 1
Fisioterapis - 3
Terapi Wicara - 1
Profil RSUD Majenang Tahun 2021
Page 67
Kebutuhan Keadaan
No Jenis Tenaga
2022 2021
Teknik Kimia - 1
Psikolog Klinis - 2
II Tenaga Teknis
Tenaga Teknis Akuntansi
- S1 2 8
- D3 4 6
Pelaksana Administrasi - 36
Resepsionis 3 6
Pelaksana Kendaraan - 7
C. Proyeksi Kebutuhan Sub Sistem
Berdasarkan hasil analisis terhadap lingkungan eksternal dan internal, strategi
untuk menghadapi peluang dengan memanfaatkan kekuatan telah ditetapkan.Untuk
menjalankan strategi secara lebih efektif selain meningkatkan jumlah dan kapasitas
SDM juga diperlukan perbaikan system sebagai berikut.
Rencana pengembangan sub sistem atau unit pelayanan baru adalah pembukaan
pusat pelayanan trauma Center, stroke Center, Pengembangan VCT AIDS dan Pusat
Pelayanan Diagnostik dan meningkatkan kerja sama dengan pihak ke tiga (BPJS
Kesehatan, BPJS Ketenaga Kerjaan dan Jamkesda)
Untuk itu kebutuhan fasilitas sumber daya harus sejak awal menjadi, pemikiran
untuk dapat direncanakan menjadi program prioritas.
Page 68
BAB VI
KEBIJAKAN DAN PROGRAM
1. KEBIJAKAN
Rumah Sakit Umum Daerah Majenang Kabupaten Cilacap dalam upaya
mewujudkan visi dan misi dengan kebijakan sebagai berikut :
1. Upaya peningkatan mutu pelayanan dengan menekankan pada penurunan
angka kematian dan penyempurnaan sistem pelayanan yang mengacu pada
pemenuhan Standar pelayanan Minimal.
2. Pengembangan akses pelayanan kesehatan dengan peningkatan cakupan, jenis
dan kemampuan pelayanan yang didukung pengembangan organisasi dan
manajemen rumah sakit.
3. Pengembangan dan perbaikan sistem pelayanan yang berbasis pada kepuasan
pasien.
2. PROGRAM
RSUD Majenang merupakan Perangkat Daerah yang telah menjadi Badan
Layanan Umum Daerah (BLUD), mempunyai kinerja program, kegiatan.yaitu ;
1. Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana RS/RS.Jiwa/RS.Paru-
paru/RS.Mata, dengan indikator yang telah dipilih yaitu;
1.1. Prosentase Penduduk yang memanfaatkan Rumah Sakit
1.2. Nilai Survey Kepuasan Masyarakat
Dengan Kegiatan ;
1) Pembangunan Rumah Sakit (Pembangunan Basement Rumah Sakit)
2. Program Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan BLUD, dengan indikator
yang telah dipilih yaitu;
2.1 AVLOS
2.2 BTO
2.3 GDR
2.4 NDR
2.5 Nilai Akreditasi
2.6 BOR
Page 69
Dengan kegiatan ;
2) Pelayanan dan Pendukung Pelayanan BLUD, dibagi kedalam sub
kegiatan;
a) Belanja Pegawai
b) Belanja Barang / Jasa
c) Belanja Modal
Capaian dan Target indikator Program lima tahun yang akan datang atau akhir
RPJMD / Renstra (Tahun 2022), seperti tabel dibawah ini
Tabel 6.1. Indikator Kinerja RSUD Majenang yang mengacu pada tujuan dan
sasaran RPJMD Kabupaten Cilacap
Target Tahun
Indikator Kinerja Kondisi Target
No Program awal akhir
2017 2018 2019 2020 2021 2022
(Outcome) Satuan 2016 RPJMD
Dari tabel tersebut diatas dapat di analisa bahwa program dan kegaiatan dapat
dicapai dengan cakupan menyeluruh jaminan kesehatan masyarakat (jamkesmas,
Jampersal dan jamkesda) melalui peningkatan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat.
Page 70
BAB VII
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan data dari analisis SWOT termasuk katagori yang berpotensi untuk
berkembang, dan berbagai prestasi dan keberhasilan yang dicapai, harus diakui
masih terdapat kekurangan dan kelemahan yang perlu mendapat perhatian , antara
lain masih adanya keluhan tentang pelayanan , masih rendahnya komitmen pegawai
dan sarana prasarana yang masih kurang memadai. Untuk itudituntut upaya lebih
keras lagi guna mengatasi berbagai kekurangan dan kelemahan tersebut.
Dalam posisi berpotensi tinggi untuk tumbuh Rumah Sakit Umum Daerah
Majenang Kabupaten Cilacap sedang mengembangkan dan meningkatkan jenis
pelayanan untuk memenuhi berbagai kebutuhan masyarakat akan pelayanan yang
lebih baik. Sehubungan dengan hal tersebut Rumah Sakit Umum Daerah Majenang
Kabupaten Cilacap bertekad akan terus melakukan perbaikan sistem secara
berkelanjutan , konsisten dan menyeluruh.
Sistem tatakerja kelembagaan disiapkan dengan lebih mengedepankan upaya
pemenuhan kebutuhan pelanggan eksternal, internal, pemasok serta stakeholder.
Peningkatan mutu pelayananakan diwujudkan melalui pendekatan Total Quality
Management untuk membangun budaya kerja berprestasi dan cepat tanggap terhadap
setiap perubahan. Sistem manajemen keuangan senantiasa ditingkatkan agar lebih
transparan, professional dalam melaksanakan Pola Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum.
B. SARAN
Agar misi pelayanan kesehatan Rumah Sakit Umum Daerah Majenang Kabupaten
Cilacap dapat diwujudkan, maka diperlukan komitmen yang tinggi dalam
pelaksanaannya yang dilandasi nilai dasar dan nilai kepercayaan yang dianut Rumah
Sakit Umum Daerah Majenang Kabupaten Cilacap. Oleh karena itu, dalam
implementasinya diperlukan efisiensi, efektifitas, pengendalian biaya serta ketaatan
terhadap standar operasional produk. Hal ini guna menunjang pelayanan prima yang
Page 71
berorientasi pada kepuasan pelanggan menuju rumah sakit yang sehat, bersih dan
bermanfaat
Dengan memanfaatkan peluang strategis ini, pemeritah daerah Kabupaten Cilacap
diharapkan memanfaatkan peluang untuk tetap mendukung pengembangan Rumah
Sakit Umum Daerah Majenang Kabupaten Cilacap, sehingga peran dan fungsi dalam
memberikan pelayanan kesehatan secara luas dapat tercapai.
Page 72