Anda di halaman 1dari 72

KOMANDO DAERAH MILITER XII/TANJUNGPURA

KESEHATAN

KAJIAN

PENINGKATAN RUMKIT TINGKAT IV 12.07.03


DENKESYAH 12.04.02 PALANGKA RAYA MENJADI RUMKIT
TINGKAT III 12.07.03 PALANGKA RAYA KESDAM XII/TANJUNGPURA

Pontianak, Januari 2020


2

KOMANDO DAERAH MILITER XII/TANJUNGPURA


KESEHATAN

KAJIAN

PENINGKATAN RUMKIT TINGKAT IV 12.07.03


DENKESYAH 12.04.02 PALANGKA RAYA MENJADI RUMKIT
TINGKAT III 12.07.03 PALANGKA RAYA KESDAM XII/TANJUNGPURA

BAB I
PENDAHULUAN

1. Umum.

a. Rumah sakit tingkat IV 12.07.03 Denkesyah 12.04.02 Palangka Raya


merupakan salah satu rumah sakit yang berada dibawah Kesdam XII/Tpr dengan
tugas pokok menyelenggarakan fungsi organik dan fungsi utama yaitu memberikan
dukungan pelayanan kesehatan dan dukungan kesehatan di wilayah Palangka
Raya dan melayani JKN bagi masyarakat sekitar serta tugas yang sangat penting
yaitu dukungan kesehatan medis bagi VVIP dan tamu negara serta pejabat negara
lainnya khususnya Presiden RI beserta keluarganya.

b. Dihadapkan dengan tuntutan pelayanan yang lebih profesional maupun


intensitas kunjungan Presiden Republik Indonesia ke Palangka Raya yang cukup
tinggi, maka perlu adanya penambahan tenaga medis di rumah sakit tingkat IV
12.07.03 Denkesyah 12.04.02 Palangka Raya secara nyata. Untuk memenuhi
tenaga medis spesialis/paramedis dan peralatan kesehatan lainnya perlu
peningkatan status rumah sakit tingkat IV menjadi rumah sakit tingkat III, sehingga
pemberian pelayanan dukungan kesehatan dapat lebih optimal.

c. Berkaitan dengan hal tersebut, dipandang perlu untuk menyampaikan saran


dan masukan mengenai rencana pemenuhan kebutuhan baik personil maupun
materiil rumah sakit tingkat IV 12.07.03 Denkesyah 12.04.02 Palangka Raya, untuk
dapat dijadikan sebagai rumah sakit tingkat III 12.07.03, sebagai bahan
pertimbangan bagi komando atas dalam menentukan kebijakan lebih lanjut.

2. Maksud dan Tujuan.

a. Maksud. Naskah ini disusun untuk memberikan gambaran tentang rencana


pemenuhan kebutuhan peningkatan rumah sakit tingkat IV 12.07.03 Denkesyah
12.04.02 Palangka Raya menjadi rumah sakit tingkat III 12.07.03. Dalam rangka
mendukung tugas pokok Kesehatan Angkatan Darat.
3

b. Tujuan. Sebagai saran dan bahan masukan serta pertimbangan bagi


komando atas dalam menentukan kebijakan lebih lanjut tentang rencana
pemenuhan kebutuhan peningkatan rumah sakit tingkat IV 12.07.03 Denkesyah
12.04.02 Palangka Raya menjadi rumah sakit tingkat III 12.07.03.

3. Ruang Lingkup dan Tata Urut. Pembahasan naskah kajian ini meliputi latar
belakang, pokok-pokok masalah dan faktor-faktor yang berpengaruh, analisa dan konsep
penataan organisasi yang disusun dengan tata urut sebagai berikut:

a. Bab I Pendahuluan
b. Bab II Latar belakang
c. Bab III Pokok-pokok masalah dan faktor-faktor yang berpengaruh
d. Bab IV Analisa
e. Bab V Konsep penataan organisasi
f. Bab VI Penutup

4. Metoda. Penulisan naskah kajian menggunakan metode deskriptif dan analisis


dengan tujuan untuk membuat deskripsi atau gambaran secara sistematis, faktual dan
akurat mengenai perkembangan situasi di wilayah Kalimantan Tengah dan tingginya
intensitas kunjungan Presiden Republik Indonesia yang cukup tinggi.

5. Dasar.

a. Surat Keputusan Kasad Nomor Skep/538/XII/2006 tanggal 29 Desember 2006


tentang Naskah Sementara Buku Petunjuk Administrasi Pengorganisasian TNI AD.

b. Peraturan Kasad Nomor Perkasad/04-02/XI/2013 tanggal 6 November 2013


tentang Buku Petunjuk Teknis tentang Penataan Satuan dan Pembentukan Satuan
Baru.

c. Peraturan Kasad Nomor Perkasad 28 Tahun 2018 tanggal 6 Agustus 2018


tentang Orgas Denkesyah.

d. Peraturan Kepala Staf Angkatan Darat Nomor 24 Tahun 2019 tanggal 18


Desember 2019 tentang Petunjuk Pelaksanaan Program dan Anggaran (PPPA) TNI
AD TA. 2020;
.

BAB II
LATAR BELAKANG

6. Umum. Berdasarkan konsep pemikiran bahwa proses pengkajian pemenuhan


kebutuhan peningkatan rumah sakit tingkat IV 12.07.03 Denkesyah 12.04.02 Palangka
Raya menjadi rumah sakit tingkat III 12.07.03 dapat terlaksana, maka sangat penting
untuk dilaksanakan pembahasan tentang perkembangan lingkungan baik geografi,
demografi dan kondisi sosial masyarakat serta berbagai latar belakang tentang rencana
peningkatan satuan tersebut.
4

7. Perkembangan Lingkungan. Pengaruh dari perkembangan Provinsi


Kalimantan Tengah khususnya Kota Palangka Raya menjadi pertimbangan dalam rangka
peningkatan rumah sakit tingkat IV 12.07.03 Denkesyah 12.04.02 Palangka Raya menjadi
rumah sakit tingkat III 12.07.03. Kota Palangka Raya merupakan pusat administratif
Provinsi Kalimantan Tengah yang mempunyai peran strategis bagi pertumbuhan ekonomi
dan sistem aktivitas kota serta pertumbuhan fisik kota.
Pertumbuhan ekonomi wilayah Kalimantan Tengah pada tahun 2019 sebesar 5,31 %
yang melebihi pertmbuhan ekonomi secara nasional yaitu sebesar 5,02 % (sumber
laporan OJK tahun 2019). Persentase pertumbuhan penduduk akan mampu
meningkatkan kesejahteraan penduduk yang ditandai dengan semakin tingginya
pendapatan perkapita masyarakat Palangka Raya yaitu Rp 58.170.000/bulan (sumber
laporan BPS tahun 2018) Pertumbuhan ekonomi Kota Palangka Raya harus diimbangi
dengan perkembangan fasilitas kesehatan yang memadai.

Jumlah Rumah sakit yang ada di Propinsi Kalimantan Tengah sebagai beriku :

a. Rumah sakit = 27 buah.


b. Rumah Bersalin = 1 buah
c. Puskesmas = 195 buah
d. Posyandu = 2.416 buah
e. Polindes = 724 buah
f. Puskesmas Pembantu = 1.063 buah

8. Kondisi Wilayah.

a. Geografi. Wilayah korem 102/Panju Panjung yang berkedudukan di


Palangka Raya terletak antara 0`45 Lintang Utara 03°30 Lintang selatan(South
Latitude)110`45 bujur Timur (East Longitude) – 115`51 Bujur Timur ( East Longitde)
luas wilayah 157.983 Km²

1) Letak Daerah.

a) Batas daerah yang bersifat alam antara lain :

(1) Sebelah Utara berbatasan dengan Kalimantan Barat


dan Kalimantan Timur tepatnya di Kecamatan Tumbang
Olong Kab. Murung Raya.

(2) Sebelah Timur, berbatasan dengan Kalimantan Timur


tepatnya di Kecamatan Muara Laung Kab. Mura, Kecamatan
Gunung Purei (Lampeong) Kab. Barito Utara. ,

(3) Sebelah selatan berbatasan dengan Tg. Malatayur Laut


Jawa dan Kalimantan Selatan, tepatnya di Kecamatan
Pagatan Kab. Katingan, Kec. Anjir Sarapat Kab. Kapuas; dan
5

(4) Sebelah barat berbatasan Kec. Kuala Jelai Kab.


Sukamara, Kec. Balai Riam Kab. Lamandau dengan
Kalimantan Barat

b) Batas administrasi (batas-batas pemerintahan).

1) Sebelah Utara berbatasan dengan Kalbar dan Kaltim.

2) Sebelah Timur berbatasan dengan Kaltim dan Kalsel.

3) Sebelah Selatan berbatasan dengan Laut Jawa dan


Kalsel.

4) Sebelah Barat berbatasan dengan Kalbar.

2. Keadaan Wilayah. Korem 102/Panju Panjung terdir dari 6


kodim,13 Kabupaten dan 1 kota dengan luas wilayah 157.983 Km2 , terdiri
dari:

a) Kabupaten Kapuas : 14.999 Km2;

b) Kabupaten Gunung Mas : 10.804 Km2;

c) Kabupaten Pulang Pisau : 8.947 Km2;

d) Kabupaten Barsel : 8.830 Km2;

e) Kabupaten Bartim : 3.834 Km2;

f) Kabupaten Barut : 8.300 Km2;

g) Kabupaten Mura : 23.700 Km2;

h) Kabupaten Kobar : 10.754 Km2;

i) Kabupaten Lamandau : 6.414 Km2;

j) Kabupaten Sukamara : 3.827 Km2;

k) Kabupaten Kotim : 16.486 Km2;

l) Kabupaten Seruyan : 16.404 Km2;

m) Kabupaten Katingan : 17.888 Km2; dan

n) Kota P. Raya : 2.400 Km2.

3. Pembagian wilayah:

a) Kabupaten: 13 dan satu Kota:

1) Provinsi Kalimantan Tengah sampai dengan


tahun 1998, sebelum ada pemekaran terbagai menjadi :
6 Kab dan 1 Kota yaitu :
6

(a) Kota Palangka Raya;


(b) Kabupaten Barito Selatan;
(c) Kabupaten Barito Utara;
(d) Kabupaten Kapuas;
(e) Kabupaten Kotawaringin Barat; dan
(f) Kabupaten Kotawaringin Timur.
2) Kabupaten di Provinsi Kalimantan Tengah yang
merupakan hasil pemekaran sejak tahun 1999 yaitu :

(a) Kabupaten Barito Timur;


(b) Kabupaten Murung Raya;
(c) Kabupaten Gunung Mas;
(d) Kabupaten Pulang Pisau;
(e) Kabupaten Lamandau;
(f) Kabupaten Sukamara;
(g) Kabupaten Katingan; dan
(h) Kabupaten Seruyan.
b) Kecamatan : 136 Kecamatan.

c) Kecamatan : 1.421 Desa.

d) Kelurahan : 138 Kecamatan.

4. Rekapitulasi struktur pemerintahan sebagai berikut:

NO. KAB/KOTA KEC KEL DESA KET

1. Kab. Kotawaringin 6 13 81
Barat

2. Kab. Kotawaringin 17 17 160


Timur

3. Kab. Kapuas 17 17 214

4. Kab. Sukamara 5 3 29

5. Kab. Lamandau 8 3 80

6. Kab. Seruyan 10 3 97

7. Kab. Katingan 13 7 154

8. Kab. Pulang Pisau 8 4 94

9. Kab. Gunung Mas 12 12 115


7

10. Kab. Barito Timur 10 3 102

11. Kab. Murung Raya 10 9 116

12. Kab. Barito Selatan 6 7 86

13. Kab. Barito Utara 9 10 93

14. Kota Palangka Raya 5 30 -

JUMLAH 136 13 1.421


8

5. Luas Wilayah Kawasan Hutan berdasarkan Rencana Tata


Ruang Wilayah (RTRWP) Provinsi Kalimantan Tengah, luas

a) Kawasan Hutan Lindung 3.630.142 Ha, terdiri dari:

1) Hutan Lindung (HL) 1.391.604 Ha.

2) Hutan Adat (HA) 600.000 Ha.

3) Suaka Margasatwa (SM) 57.389 Ha.

4) Cagar Alam (CA) 198.597 Ha.

5) Taman Nasional (TN) 1.168.284 Ha.

6) Taman Wisata Alam (TWA) 2.954 Ha.

7) Taman Hutan Raya (Tahura) 35.627 Ha.

8) Kawasan Suaka Alam dan Kawasan Pelestarian Alam


pada areal Eks. PLG 154.002 Ha

9) Kawasan Konservasi Ekosistem Air Hitam (KEAH)


17.626 Ha.

10) Kawasan Reservaat 23 Ha.

11) Kawasan Lindung Lainnya 4.036 Ha.

b) Kawasan Budi Daya seluas 12.120.330 Ha terdiri dari :

1) Hutan Produksi Terbatas (HPT) 3.335.571 Ha.

2) Hutan Produksi (HP) 3.896.706

3) Hutan Produksi yang dapat diKonversi (HPK) 2.258.274

4) Areal Penggunaan Lain (APL) 2.629.779

c) Pemukiman : 34.144,05 Km2


8

e) Sawah : 20.914.00 Km2

f) Tegal : 20.898.00 Km2

g) Perkebunan : 30.544.00 Km2

h) Hutan : 30.868.45 Km2

i) Tambak/rawa : 9.930.00 Km2

j) Lain-lain : 6.266.00 Km2

6. Gunung/Pegunungan.

a) Daerah perbukitan terletak di sebelah Utara daerah dataran


dengan ketinggian rata-rata 200 s/d 1600m dari permukaan air laut.
Daerah perbukitan di wilayah Kalteng antara lain:

(1) Kodim 1011/KLK : Pujon, Sungai Hanyu,

(2) Kodim 1013/MTW : Puruk Cahu, Saripoi,Tumbang


Kunyi dan Lahei.

(3) Kodim 1014/PBN : Kudangan,Tapin Bini , Balai Riam.

(4) Kodim 1015/SPT : Tumbang Manjul.

(5) Kodim 1016/PLK : Tangkiling Kota Palangka Raya


Kuala Kurun, Tewah dan Kec.Tumbang Miri. .

Tanah daerah perbukitan ini terdiri dari tanah berbatu dan


ditumbuhi hutan belantara, padang ilalang dan tumbuhan lainnya.
Daerah yang terdapat kandungan emas dan intan yaitu di Balai
Riam, Puruk Cahu, Kuala Kurun, Pujon, Sungai Hanyu dan Tumbang
Kunyi.

b) Pegunungan yang terdapat di Provinsi Kalimantan Tengah


sebagai berikut:

1) Pegunungan Schwaner  adalah sebuah deretan


pegunungan yang melintasi wilayah perbatasan antara
provinsi Kalimantan Baratdengan Kalimantan Tengah di Pulau
Kalimantan, Indonesia. Pegunungan ini dinamakan Schwaner
karena berasal dari nama belakang seorang ahli kealaman
asal Jerman  yang menjelajah Kalimantan dari
Banjarmasin ke Pontianak, yakni Carl Schwaner. Titik tertinggi
pegunungan ini berada di sebuah gunung bernama Bukit
Raya dengan ketinggian 2.278 meter (7.474 kaki).
2) Pegunungan Muller merupakan jajaran pegunungan
yang berada di batas provinsi Kalimantan Barat
dan Kalimantan Timur. Nama Muller diambil dari nama
seorang Komandan Perang Belanda yang tewas di jeram
9

Bakang - Sungai Bungan. Pegunungan ini sendiri mempunyai


bentangan seluas 860.000 ha dan merupakan wilayah Suku
Dayak Ot Danum. Pegunungan Muller termasuk
kawasan hutan tropis yang memiliki keanekaragaman hayati
yang tinggi. Kawasan Pegunungan Muller penting untuk
kelestarian tiga sungai besar di Kalimantan yaitu Sungai
Barito, Sungai Kapuas, dan Sungai Mahakam.
Puncak-puncak di Pegunungan Muller diantaranya:

(a) Gunung Kerihun (1.790 Mdpl)

(b) Gunung Mangtajung (1.525 Mdpl)

(c) Puncak Gunung Liangpran (2.240 Mdpl)

b. Demografi.

a. Jumlah Penduduk Provinsi Kalimantan Tengah sebanyak 2.550.192


jiwa terdiri dari:

1) Kota Waringin Barat = 286.714 orang

2) Kota Waringin Timur = 436.276 orang

3) Kapuas = 351.043 orang

4) Barito Selatan = 133.304 orang

5) Barito Utara = 128.400 orang

6) Sukamara = 57.504 orang

7) Lamandau = 76.160 orang

8) Seruyan = 182.307 orang

9) Katingan = 162.837 orang

10) Pulang Pisau = 125.484 orang

11) Gunung Mas = 112.484 orang

12) Barito Timur = 116.946 orang

13) Murung Raya = 112.976 orang

14) Palangka Raya = 267.757 orang

b. Komposisi penduduk. Berdasarkan data sensus penduduk /data


Statistik Provinsi Kalteng tahun 2017 dapat diperoleh komposisi penduduk
sebagai berikut :

1) Berdasarkan jenis kelamin.


10

a) Laki-laki = 1.332.274 Jiwa

b) Perempuan = 1.217 918 Jiwa

2) Berdasarkan umur. Jumlah penduduk Propinsi


Kalimanatan Tengah berdasarkan umur sebagai berikut :

Pok Kabupaten/Kota
No
Umur Kobar Kotim Kapuas Barsel Barut
1 0-4 28.044 43.508 32.476 12.918 12.337

2 5-9 25.576 40.318 32.845 13.176 12.605

3 10-14 24.331 38.744 33.927 12.199 12.258

4 15-19 22.862 37.954 33.220 10.860 10.925

5 20-24 23.393 39.279 29.022 9.844 9.959

6 25-29 27.288 41.279 27.965 11.018 10.943

7 30-34 28.018 41.293 28.870 11.595 11.358

8 35-39 27.152 39.103 29.473 11.697 11.598

9 40-44 23.752 33.948 27.582 10.459 10.644

10 45-49 18.456 26.440 22.736 8.983 8.502

11 50-54 14.029 19.669 17.997 7.302 6.101

12 55-59 9.759 14.115 13.177 5.056 4.217

13 60-64 6.104 8.953 9.127 3.358 3.027

14 65+ 7.952 351.043 12.628 4.839 3.928

Jumlah 286.714 436.276 351.043 133.304 128.400

Lanjutan komposisi penduduk kelompok umur

Kabupaten/Kota
Pok
No Sukamar Seruya Katinga
Umur Lamandau Pulpis
a n n

1 0-4 6.044 7.253 18.951 17.218 11.514

2 5-9 5.420 7.094 17.011 15.728 11.293

3 10-14 4.974 6.300 15.334 15.414 11.693

4 15-19 4.754 5.851 14.703 14.273 10.910

5 20-24 5.283 5.962 17.998 13.955 9.594

6 25-29 5.882 7.268 20.438 14.420 9.929


11

7 30-34 5.392 7.091 19.580 14.531 10.132

8 35-39 5.263 6.555 17.374 13.641 10.042

9 40-44 4.448 6.183 13.661 12.265 9.171

10 45-49 3.247 4.973 9.766 9.507 8.268

11 50-54 2.389 3.889 6.625 7.086 6.884

12 55-59 1.619 2.993 4.377 5.556 5.928

13 60-64 1.246 1.973 2.983 3.881 4.136

14 65+ 1.543 2.775 3.506 5.362 5.988

Jumlah 57.504 76.160 182.30 162.837 125.48


7 4

Lanjutan komposisi penduduk kelompok umur

Pok Kabupaten/Kota
No
Umur G.Mas Bartim Mura P. Raya Jumlah
1 0-4 12.435 11.368 12.931 25.038 252.035

2 5-9 11.140 10.164 11.526 21.267 237.277

3 10-14 10.531 9.207 9.974 26.571 222.595

4 15-19 10.284 9.041 9.895 30.710 224.219

5 20-24 10.122 9.987 10.280 23.809 230.628

6 25-29 9.384 10.510 9.809 23.610 231.169

7 30-34 9 384 10 510 9 809 23 610 231 169

8 35-39 8 512 10 442 9 028 22 298 222 178

9 40-44 7 511 9 362 7 654 20 749 197 389

10 45-49 5 882 7 889 6 174 17 043 157 866

11 50-54 4 800 6 198 4 596 13 172 120 737

12 55-59 3 642 4 637 3 199 9 498 87 773

13 60-64 2 686 2 886 2 314 5 363 58 039

14 65+ 3 864 4 723 3 099 7 138 79 016

Jumlah 112 484 116 946 112 976 267 757 2 550 192

c) Berdasarkan Pendidikan. Jumlah penduduk Propinsi Kalimantan


Tengah berdasarkan pendidikan tahun 2018 sebagai berikut :

1) Diploma/Akademi/ S1/S2/S3 = 153 775 orang


12

2) SLTA = 319.470 orang

3) SLTP Umum = 260.861 orang

4) Sekolah Dasar = 416.719 orang

5) Tidak/ belum tamat SD 160.602 = 160 602 orang

d) Berdasarkan pekerjaan. Jumlah penduduk Propinsi Kalimantan


Tengah berdasarkan pekerjaan tahun 2018 sebagai berikut :

1) Pegawai Negeri.

(a) Pegawai Negeri = 5.961 orang

(b) Pamong Desa = 7.870 orang

2) Anggota TNI = 2.065 orang

3) Anggota POLRI = 8.591 orang

4) Pertanian

(a) Petani = 370.480 orang

(b) Peternakan = 96.829 orang

(c) Perikanan = 15.582 orang

(d) Kehutanan = 54.130 orang

5) Industri kerjinan Rumah tangga = 252.963 orang

6) Perdagangan/dagang = 247.390 orang

7) Bangunan/konstruksi = 78.260 orang

8) Buruh

(a) Buruh tani = 451.873 orang

(b) Perkebunan PN/PT/Perum = 16.360 orang

(c) Bangunan/konstruksi = 156.520 orang

(d) Kasar = 789.569 orang

9) Pengangkutan = 41.315 orang

10) Jasa = 216 664 orang

11) Penggalian = 134.097 orang

12) Lain-lain = 205.649 orang


13

e. Perubahan penduduk

1) Kelahiran rata-rata tiap tahun = 44.837 orang

2) Kematian rata-rata tiap tahun = 302 orang

3) Penduduk pindah domisili = 280 orang

f. Penduduk berkualifikasi khusus.

1) Purnawirawan TNI AD,AL,AU = 923 orang

2) Purnawirawan POLRI = 1.894 orang

3) Pensiunan PNS = 3.682 orang

4) Anggota Alumni Menwa = 1.838 orang

5) Anggota Menwa = 1.981 orang

6) Anggota Satpam = 2.922 orang

7) Anggota Polsus = 2.245 orang

8) Anggota Linmas = 12.144 orang

9) Anggota Satpol PP = 785 orang

10) Anggota Banpol = 190 orang

g. Kepadatan Penduduk.

1) Kepadatan rata-rata = 17 orang/Km2

2) Kepadatan kota = 112 orang/Km2

3) Kepadatan diluar kota = 5-31 orang/Km2

4) Kepadatan di pegunungan = 5-12 orang/Km2

c. Kondisi sosial (ipoleksosbudhankam).

1) Bidang Ideologi.

a) Penghayatan Pancasila. Pada umumnya masyarakat


Kalteng dapat menerima dan rata-rata memahami ideologi Pancasila
sebagai dasar negara dan falsafah bangsa Indonesia.

b) Kondisi yang berpotensi rawan. Idiologi lain yang berpotensi


rawan dan dapat merongrong dan menggoyahkan penerimaan
idiologi Pancasila yaitu antara lain masih adanya idiologi komunis
yang merupakan bahaya laten dan idiologi baru Gafatar. Bila tidak
dibina dan dipantau berakibat menjadi potensi ancaman bagi
pemahaman idiologi Pancasila yang sudah diterima dan diaplikasikan
masyarakat dalam kehidupan sehari hari.
14

c) Kondisi khusus. Mengingat tingkat kemampuan


masyarakat Provinsi Kalteng tidak merata, hal ini akan merupakan
kerawanan bila ada pengaruh secara tersamar dan idiologi lain diluar
Idiologi Pancasila. Kondisi ini dipengaruhi oleh adanya oknum-oknum
yang mempengaruhi masyarakat yang menghidupkan kembali Faham
Gafatar dan G.30.SPKI yang masih belum terungkap yang
merupakan bahaya laten yang merongrong terhadap idiologi
Pancasil.

d) Rekapitulasi data Tapol dan Napol di wilayah Korem 102/Pjg


sebagai berikut :

GOLONGAN JML
NO. KODIM KET
A B C X

1. Kodim 1011/KLK - 28 769 1 798

2. Kodim 1012/BTK - 15 246 - 261

3. Kodim 1013/MTW - 12 115 - 127

4. Kodim 1014/PBN - 4 114 - 118

5. Kodim 1015/SPT - 7 333 - 340

6. Kodim 1016/PLK - 30 223 - 253

Jumlah - 96 1.800 1 1.897

2) Bidang politik.

1) Struktur Pemerintahan.

a) Pembinaan Daerah.

(1) Kabupaten : 13 Kab dan 1 Kota:

(a) Provinsi Kalimantan Tengah sampai d


engan tahun 1998, sebelum ada
pemekaran terbagai menjadi : 6 Kab dan 1 Kota
yaitu :

i. Kota Palangka Raya;


ii. Kabupaten Barito Selatan;
iii. Kabupaten Barito Utara;
iv. Kabupaten Kapuas;
v. Kabupaten Kotawaringin Barat; dan
vi. Kabupaten Kotawaringin Timur.
15

(b) Kabupaten di Provinsi Kalimantan Tengah


yang merupakan hasil pemekaran sejak tahun
1999 yaitu :

i. Kabupaten Barito Timur;


ii. Kabupaten Murung Raya;
iii. Kabupaten Gunung Mas;
iv. Kabupaten Pulang Pisau;
v. Kabupaten Lamandau;
vi. Kabupaten Sukamara;
vii. Kabupaten Katingan; dan
viii. Kabupaten Seruyan.
(2) Kecamatan : 136 Kecamatan.

(3) Kecamatan :1.421 Desa.

(4) Kelurahan : 138 Kecamatan.

b) Rekapitulasi struktur pemerintahan sebagai berikut :

NO. KAB/KOTA KEC KEL DESA KET

1. Kab. Kotawaringin Barat 6 13 81

2. Kab. Kotawaringin Timur 17 17 160

3. Kab. Kapuas 17 17 214

4. Kab. Sukamara 5 3 29

5. Kab. Lamandau 8 3 80

6. Kab. Seruyan 10 3 97

7. Kab. Katingan 13 7 154

8. Kab. Pulang Pisau 8 4 94

9. Kab. Gunung Mas 12 12 115

10. Kab. Barito Timur 10 3 102

11. Kab. Murung Raya 10 9 116

12. Kab. Barito Selatan 6 7 86

13. Kab. Barito Utara 9 10 93

14. Kota Palangka Raya 5 30 -

JUMLAH 136 138 1.421


16

c) TNI/POLRI.

(1) TNI-AD:

Korem : 1 Korem

Kodim : 6 Kodim

Koramil : 82 Koramil

Batalyon : 1 Batalton

Disjan : 8 Badan pelaksana

Kizipur : 1 Kizipur.

(2) TNI-AL:

Pos AL Pangkalan Bun;

Pos AL Kuala Pembuang

Pos AL Kotim

(3) TNI-AU: Lapangan Udara Iskandar


Pangkalanbun

Detasemen AU Iskandar Pangkalan Bun

Detaemen AU Tjilik Riwut Palangka Raya

(4) POLRI:

Polda : 1 Polda

Polres : 14 Polres

Satbrimob : 1 Sat Brimob

Ki Brimob : 5 Ki Brimob

Pol Airut : 1 Pol Airut

SPN : 1 SPN

2) Organisasi Politik. Perwakilan anggota DPRD di Provinsi


Kalimantan Tengah hasil Pemilu tahun 2014 sebagai berikut :

Laki- Perempu Jum


No Nama Partai
laki an lah

1 Partai Nasional Demokrat 2 1 3

2 Partai Kebangkitan Bangsa 2 1 3

3 Partai Demokrasi Indonesia 6 5 11


17

4 Partai Golkar 4 1 5

5 Partai Gerindra 4 2 6

6 Partai Demokrat 5 - 5

7 Partai Amanat Nasional 4 1 5

8 Partai Persatuan Pembangunan 4 1 5

9 Partai Hanura 1 - 1

10 PKP Indonesia 1 - 1

Jumlah 32 13 45

3) Kehidupan Politik.

a) Kesadaran politik rakyat pada umumnya cukup baik


dengan digulirkannya kebebasan bidang politik, masyarakat
Provinsi Kalimantan Tengah telah semakin mengerti akan
berpolitik dan menginginkan pelaksanaan Pemilu yang
langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil.

b) Beberapa hal yang dapat memberikan pengaruh pada


kesadaran politik rakyat.

(1) Pengaruh positif.

(a) Upaya Pemerintah Daerah dalam


memberikan pengaruh pada kesadaran politik
rakyat melalui pengaktifan fungsi Lembaga
Ketahan Masyarakat Desa(LKMD),
meningkatkan kesejahteraan masyarakat,
peningkatan pengadaan sarana pendidikan agar
mampu mendukung anak usia sekolah mauopun
anak- anak yang akan melanjutkan sekolah ke
jenjang yang lebih atas lagi dan peningkatan
sarana peribadatan dengan menambah
bangunan maupun merehabilitasi bangunan; dan

(b) Upaya organisasi politik di dalam


memberikan pengaruh antara lain turut serta
mensukseskan program pemerintah daerah di
segala bidang dan membantu mewujudkan
stabilitas keamanan.

(c) Hubungan Parpol dengan pemerintah


dapat dijalin dan dipelihara dengan baik.

(d) Parpol dan Ormas dalam membina


kehidupan politik masyarakat mempunyai
18

peranan penting terutama dengan telah


dihapuskannya Pancasila sebagai satu-satunya
azas.

(e) Memelihara kewibawaan Pemerintah


sebagai penyelenggaraan dan pelaksana
Pemerintahan serta mampu berperan sebagai
panutan rakyat.

(f) Menanamkan kesadaran tentang


pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa serta
penerapan azas musyawarah dan keterbukaan
untuk mufakat.

(2) Pengaruh negatif. Untuk mencapai tujuannya,


Organisasi politikpun berusaha mempengaruhi
masyarakat dengan berbagai cara dan metoda negatif
seperti penyebaran pamflet, selebaran gelap yang
isinya memutarbalikkan fakta, penyebaran issue-issue
dan politik uang.

4) Pejabat Gubernur dari masa ke masa Prov. Kalimantan


Tengah:

Kalteng menjadi Provinsi berdasarkan UU No. 10 Tahun 1957


Jo UU No. 21 Tahun 1958 dengan sebutan Swatantra Tingkat I
Kalteng, dengan pejabat Gubernur oleh Pak Mulyono. Pusat
Pemerintahan berada di Banjarmasin yang selanjutnya sejak tanggal
17 Juli 1957 dipindahkan ke Palangka Raya. Pelimpahan Kantor
Gubernur dari Banjarmasin ke Palangka Raya pada tahun 1959.
Pejabat-pejabat Gubernur yang pernah menjabat di Provinsi Kalteng
yaitu:

a) Mulyono Tahun 1957 – 1958.

b) Cilik Riwut Tahun 1958 – 1966.

c) Ir. R. Sylvanus Tahun 1967 – 1978.

d) W.A. Gara Tahun 1978 – 1983.

e) H.Edy Sabara Tahun 1983 ( PJS).

f) Gatot A. Safari Amrih,SH Tahun 1983 – 1988.

g) Soeparmanto Tahun 1988 – 1993.

h) Warsito Rasman,SH Tahun 1993 – 1998.

i) Rapaiudin Hamarung,SH Tahun 1998 – 1999.

j) Drs.Asmawi A.Gani, MBA Tahun 2000 – 2005.


19

k) Ir.Teras Narang, SH Tahun 2005 s/d 2015.

l) H. Sugianto Sabran Tahun 2015 s/d Sekarang.

3) Bidang ekonomi.

1) Kehidupan perdagangan di daerah Prov. Kalimantan Tengah


pada umumnya cukup baik dan mengalami perkembangan dan
kemajuan serta didukung berbagai sektor ekonomi lainnya seperti
sektor pangan dan tempat pemasaran;

2) Perputaran uang di Bank-bank atau dipusat perekonomian


lainnya seperti di pasar berjalan cukup baik, walaupun situasi
moneter memiliki dinamika sesuai dengan situasi dan kondisi yang
berkembang hingga merosotnya/tidak stabilnya nilai tukar rupiah,
relatif cukup berpengaruh terhadap keadaan perekonomian;

3) Harga-harga sembilan bahan pokok pada umumnya stabil dan


daya beli masih terjangkau oleh lapisan masyarakat, walaupun harga
harga sering berubah mengikuti situasi perkembangan politik dan
nilai tukas uang.

4) Harga bahan sekunder yang menjadi kebutuhan masyarakat


pada umumnya relatif mahal karena bahan-bahan tersebut banyak
didatangkan dari luar daerah Provinsi Kalimantan Tengah;

5) Pengaruh yang ditemui pada sektor perdagangan dan


berpengaruh terhadap perekonomian masyarakat adalah akibat
masih adanya monopoli harga bahan sekunder yang menjadi
kebutuhan masyarakat pada umumnya relatif mahal karena bahan-
bahan tersebut banyak didatangkan dari luar daerah Provinsi
Kalimantan Tengah;

6) Koperasi. Peranan koperasi pada umumnya merupakan


soko guru ekonomi rakyat, menganut azas kekeluargaan dengan
motto dari anggota untuk anggota dalam meningkatkan
kesejahteraan anggota.

(a) Jumlah/macam koperasi yang ada di wilayah Provinsi


Kalimantan Tengah yang aktif sebanyak 2.506, yang tidak
aktif berjumlah 790 dengan jumlah anggota 3.296 orang.

(b) Barang dan jasa yang dikelola pada umumnya berupa


barang sembako, obat-obatan pemberantas hama
penyakit tanaman, pupuk dan usaha simpan pinjam.

(c) Permodalan berasal dari iuran wajib dan iuran tetap


anggota serta bantuan dari Pemerintah/Bank atau pihak
swasta lainnya (mitra usaha).
20

(d) Pemasaran hasil produksi pada umumnya cukup


melayani anggota koperasi itu sendiri, tetapi ada pula yang
dipasarkan ke luar daerah seperti ikan dan lain-lain.

(e) Pengembangan koperasi dengan cara usaha bersama


dengan mitra usaha lainnya dengan sistim bagi hasil sesuai
kesepakatan, sedangkan pengembangan modal dengan cara
menaikkan simpanan wajib,sukarela dan simpanan tetap
berdasarkan kesepakatan anggota.

(f) Permasalahan yang menghambat kegiatan


perkoperasian pada umumnya masalah tehnis
manajemen administrasi perkoperasian dan tanggung jawab
para Pengurus Koperasi.

7) Pertanian..

(a) Luas tanaman padi dan ladang.

(1) Padi sawah luas 183.416 ha, dengan produksi


per tahun 725.755 ton/rata-rata 39,57 kwintal/Ha.

(2) Padi ladang luas 71.254 ha, dengan


produksi per tahun 167.447 ton/rata-rata 23,50
kwintal/Ha.

(3) Hasil pertanian palawija :

a) Jagung = 2.507 Ha= 8.189 Ton/thn.

b) Ubi Kayu = 3.031 ha =.712 Ton/thn

c) Ubi jalar = 1.049 ha = 9.640 ton/thn

d) Kedelai =1.052 Ha=1.262 ton/thn

e) Kacang tanah= 465 Ha= 523,5 ton/thn

f) Kacang hijau = 52 ha = 44 ton/tahun

(4) Hasil pertanian yang menonjol :

a) Untuk Ekspor berupa Karet dan barang


dari karet sebesar 77.728.940kg; Kakao/coklat
sebesar 2.001Kg, Kayu dan barang dari kayu
sebesar 545.771.111 Kg;dan

b) Untuk mendukung Daerah lain seperti


beras, palawijo, sayur mayur, ikan dan Ubi-
ubiyan)
21

(b) Bahan baku produksi sawah seperti pupuk dan obat-


obatan pemberantas hama masih didatangkan dari luar
daerah.

(c) Hasil pertanian di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah


cukup untuk menutupi kebutuhan pokok masyarakat seperti
beras, jagung, sayuran dan tanaman lainnya.

(d) Peran BUM Des.

(1) Penyaluran pupuk dan obat-obatan khususnya


untuk sawah /pertanian disalurkan melalui Badan
usaha milik desa dalam kegiatan intensifikasi pertanian.

(2) Selain itu penyaluran pupuk dan obata-obatab


dilakukan oleh kios-kios pupuk yang sudah terdaftar
di Kantor dinas pertanian KabupatenKota.

(3) BUMDES aktif melakukan upaya penyerapan


gabah kering petani untuk membantu pengadaan stok
pangan nasional, selanjutnya disetorkan ke
Divre/subdivre Kab/Kota

(e) Upaya peningkatan hasil pertanian, maka diadakan


program intensifikasi lahan sawah melalui program Upaya
khusus Luas tambah tanam padi, Jagung dan kedelai di
seluruh Kab/Kota. Hambatan yang sering dihadapi berupa
kondisi iklim/curah hujan, musin kemaau dan bibit tanaman.

(f) Peranan PPL sangat membantu dalam peningkatan


pertanian, mengingat masyarakat petani di wilayan Kab/Kota,
sebagian besar masih menggunbkan cara-cara tradisonal.

(g) Penyediaan bibit pertanian pada umumnya tersedia di


BPTP, kios-kios penyalur perlengkapan pertanian yang berada
di desa-desa maupun kecamatan.

8) Perkebunan.

(a) Komoditas perkebunan utama di Prov. Kalimantan


Tengah, antara lain Karet, Kelapa dan Kelapa Sawit,
Berdasarkan data dari Dinas perkebunan provinsi Kalimantan
Tengah tahun 2017 , produksi karet mencapai 145.227, 45 ton
dengan luas areal sebesar 450.625,03 hektar. Produksi
Kelapa Prov. Kalteng mencapai 14.689,68 ton dengan luas
areal sebesar 28.980,10 hektar, produksi Kelapa Sawit
Kalimantan Tengah mencapai 4.454.675,65 ton, dengan luas
areal 1.495.605,89 hektar. Sektor perkebunan tidak kalah
pentingnya dengan sektor pertanian, sesuai keanekaragaman
keadaan alamnya Provinsi Kalimantan Tengah mampu
22

dijadikan andalam dalam menghasilkan komoditi perkebunan


yang produktif.

(b) Di Provinsi Kalteng terdapat jenis perusahaan


perkebunan besar negara Perkebunan Swasta dan
perkebunan rakyat dengan hasil produksinya pertahun antara
lain :

(1) Karet luas 450.625,03 Ha, produksi 145 227,4 ton/thn.


(2) Kelapa luas 28.980,10 Ha, produksi 14.689,68
ton/thn.
(3) Kelapa Sawit luas 1.495.605,89 Ha, produksi
4.485.167,20

(4) Kopi luas 1.573,91 Ha, dengan produksi 328,79


ton/thn.

(5) Lada luas 544,10 Ha, produksi 190,96 ton/tahun.


(6) Kakao luas 1.912,06 Ha. Produksi 399,70 ton/tahun.
(7) Jamu Mete luas 264,.34 Ha, produksi 7,56 ton/tahun..
(8) Pinang luas 128,59 Ha, produksi 38,67 ton/tahun.
(9) Kemiri luas 46,41 ha, produksi 17,63 Ton/Thn
(10) Aren dengan luas 280,57 Ha, produksi 17,93 ton /thn.
(11) Kapuk dengan luas 5,75 Ha, produksi 0,13 ha.

9) Peternakan. Populasi hewan ternak di Kalimantan Tengah


didominasi oleh ternak lokal, ternak babi sebagai ternak rakyat
dengan produktifitas rendah karena mutu genetik yang rendah.
Sedangkan ternak sapi dan kambing serta ternak lainnya juga
dikembangkan dengan bibit sebagian besar didatangkan dari luar
daerah dan dapat beradaptasi dalam waktu yang cepat dengan
habitat setempat. Populasi ternak unggas didominasi jenis ayam
ras/pedaging dan petelur yang banyak dikembangkan di perkotaan
dengan rincian sebgai berikut:

(a) Ternak besar.


(1) Sapi perah = Nihil
(2) Sapi potong = 73.424 ekor
(3) Kerbau = 11.994 ekor
(4) Kuda = 33 ekor

(b) Ternak kecil.

(1) Kambing = 45.409 ekor


(2) Domba = 238 ekor
(3) Babi = 200.720 ekor
(4) Kelinci = 1.623 ekor

(c) Ternak Unggas.

(1) Ayam Kampung = 2.596.908 ekor


(2) Ayam petelur = 138.323 ekor
23

(3) Ayam Pedaging = 8.185.419 ekor


(4) Itik = 275.193 ekor
(5) Itik Manila = 47.935 ekor
(6) Burung Puyuh = 101.022 ekor
(7) Merpati = 6.620 ekor

(d) Hasil perikanan yang meninjol.

(1) Di Provinsi Kalimantan Tengah belum terdapat


pabrik penggilingan daging, hanya terdapat penggilingan
daging dalam skala kecil dipasar pasar besar yang
digerakkan oleh mesin genset dan penggilingan.

(2) Hasil peternakan mayoritas untuk mencukupi


kebutuhan masyarakat setempat.

(e) Upaya peningkatan pengelolaan peternakan


antara lain
dengan penyuluhan dan bimbingan dari Dinas Peternakan Provinsi
dan KabupatenKota danpihak lain yang terkait.

10) Perikanan.

(a) Perikanan di daerah Provinsi Kalteng belum dikelola


secara intensif seperti di daerah lain. Perikanan tersebut masih
bersifat tradisional, umumnya penduduk setempat mencari
ikan di sungai, danau, rawa-rawa sedangkan nelayan mencari
ikan di laut / pantai. Budi daya perikanan seperti sistim kolam
dan sebagaian tambak. Budi daya perikanan yang
menggunakan tehnologi dan biaya yang cukup tinggi belum
dilakukan. Masalah yang menjadi hambatan dalam usaha
membudidayakan perikanan antara lain :

(1) Tingkat pengetahuan sebagian masyarakat


tentang perikanan relatif rendah.

(2) Masih menganut kehidupan tradisional yang


biasa mencari ikan di rawa, sungai dan danau.

(3) Sulit mendapatkan bibit ikan.

(4) Terbatasnya tenaga penyuluh perikanan.

(5) Terbatasnya modal.

(6) Sering terjadi banjir bila musim penghujan.

(7) Sulit mendapatkan pakan ikan.

(b) Produksi perikanan tangkat dan subsektor di Provinsi


Kalimantan Tengah sebagai berikut :
24

(1) Perikanan Laut = 123.803,50 Ton


Pertahun.

(2) Perairan umum = 27.473 Ton


Pertahun.

(c) Jumlah Rumah Tangga perikanan budi daya dan jenis


budidaya di Prov. Kalimantan Tengah sebagai berikut :

(1) Budi daya laut = 10 Rumah Tangga.

(2) Tambak = 1.333 Rumah Tangga.

(3) Kolam = 8.928 Rumah Tangga.

(4) Keramba = 9.764 Rumah Tangga.

(5) Jaring Apung = 373 Rumah Tangga.

(6) Sawah = 5 Rumah Tangga.

(d) Produksi budi daya dan jenis budidaya di Prov.


Kalimantan Tengah sebagai berikut :

(1) Budi daya laut = 400 ton/tahun.

(2) Tambak = 12.531 ton/tahun.

(3) Kolam = 35.543,76 ton/tahun.

(4) Keramba = 28.886,15 ton/tahun.

(5) Jaring Apung = 362,60 ton/tahun..

(6) Sawah = 0,62 ton/tahun.

(e) Jumlah alat penangkap ikan pada perikanan laut


menurut jenisnya di Prov.. Kalimantan Tengah sebagai berikut:

(1) Pukat tarik = 592.

(2) Jaring lingkar = 84.

(3) Pukat Hela = 361.

(4) Jaring Insang = 3.302.

(5) Jaring Angkat = Nihil..

(6) Pancing = 231

(7) Perangkap = 305

(8) Alat yangdijatuhkan = 8.


25

(f) Jumlah PrahuKapal penangkapan ikan pada perikanan


darat menurut jenisnya laut di Prov.. Kalimantan Tengah
sebagai berikut :

(1) Jukung = 3.598.

(2) Prahu papan = 4.126

(3) Prahu motor tempel = 9.568.

(4) Kapal motor = Nihil.

(g) Jumlah alat penangkap ikan pada perikanan darat


menurut jenisnya di Prov.. Kalimantan Tengah sebagai berikut:

(1) Perangkap = 9.256.

(2) Jaring Insang = 10.449.

(3) Jaring Angkat = 156.

(4) Pancing = 9.096

(5) Perangkap = 305

(6) Alat yangdijatuhkan = 6.268.

(7) Alat penjepit dan melukai = 131

(h) Jumlah unit pengolahan dan pemasaran hasil perikanan


di Prov. Kalimantan Tengah sebagai berikut :

(1) Unit pengolahan = 2.466.

(2) Unit pemasaran = 6.510.

(i) Jumlah unit pengolahan perikanan menurt jenisnya di


Prov.. Kalimantan Tengah sebagai berikut :

(1) Penggaramanpengeringan = 1.863.

(2) Pemindangan9 = 9

(3) Pengasapanpemanggangan = 3

(4) Fermentasi = 136

(5) Penangan segar = 62

(6) Pengolahan lainnya = 393.

(j) Jumlah Pemasran hasil perikanan menurut jenisnya di


Prov.. Kalimantan Tengah sebagai berikut :
26

(1) Pengumpul = 268.

(2) Pedagang Besar = 63

(3) Pengecer = 6.179

(k) Kuantitas produksi hasil pengolahan perikanan di


Provinsi Kalimantan Tengah sebesar 5.424.121 Kg.

11) Perindustrian. Industri di daerah Provinsi Kalteng yang


menonjol ialah industri kayu bahan bangunan dan industri kayu lapis.
Pada umumnya industri tersebut adalah milik HPH sedangkan
industri kayu yang dikelola masyarakat adalah yang berupa usaha
serkel dan kayu wantilan.

Selain industri kayu di Provinsi Kalteng terdapat pengrajin yaitu


kerajinan rotan, karet jelutung dan perabot rumah tangga antara lain
meja, kursi, lemari dsb. Kerajinan dari bahan rotan dan karet jelutung
masih ditangani oleh penduduk asli daerah Kalteng sedangkan untuk
kerajinan alat rumah tangga seperti meja, kursi dan lemari
diusahakan oleh masyarakat pendatang dari Jawa. Kerajinan tangan
lainnya dari penduduk setempat seperti mandau, sumpit, j enis
anyam-anyaman (kipas, tas, anyaman tikar) biasanya diperjual
belikan sebagai koleksi, souvenir dan cenderamata.

a) Banyak Perusahaan, tenaga kerja dan pengeluaran


untuk tenaga kerja perusahaan industri besar dan sedang
menurut golongan pokok industri di Provinsi Kalimnatan
Tengah..

Gol Banyaknya Pengeluaran


Banyaknya
No Pokok tenaga utk tenaga
perusahaan
Industri kerja kerja

Industri
1 60 24.987 1.118.030.883
makanan

Industri
2 2 87 1.821.540
minuman

Industri
3 26 2.223 99.211.447
kayau

Industri
4 bahan 1 60 2.702.785
kimia

Industri
5 4 1.433 44.813.258
karet

Industri
6 1 26 412.494
brg galian
27

Industri
7 1 40 1.110.700
mesin

Industri
8 1 30 897.488
furniture

Jumlah 96 28.773 1.263.000.595

b) Banyak Industri Kecil menurut KabupatenKota di


Provinsi Kalimnatan Tengah..

KabKota Jumlah Jumlah Nilai Nilai produksi


Tenag investasi
Unit a

Kobar 536 1.643 74.591.109 112.119.149

Kotim 221 1.181 3.941.594 37.268.616

Kapuas 376 1.732 292.683.500 809.445.350

Barsel 185 575 3.582.540 10.370.250

Barito 455 1.514 10.726.594 19.340.575


Utara

Sukamara 487 653 1.185.270 31.396.915

Lamandau 178 465 7.911.258 8.310.475

Seruyan 415 980 9.652.456 43.320.850

Katingan 527 2.267 54.184.100 57.320.850

Pulang 106 330 345.520 1.359.300


Pisau

Gunung 223 499 8.587.937 8.042.519


Mas

Bartim 248 906 7.885.560 88.026.143

Murung 150 326 809.160.675 142,680.935


Raya

Palangka 1.057 3.584 49.302.596 117.173.359


Raya

Jumlah 5.164 16.655 1.334.280.7 1.486.146.89


09 9

12) Pertambangan. Pertambangan di Provinsi Kalteng


didominasi oleh penambang-penambang tradisional yang kurang
28

memperhatikan dampak lingkungan. Hal ini disebabkan adanya


tuntutan ekonomi yang memaksa penduduk setempat harus mencari
nafkah untuk kehidupan mereka. Sedangkan perusahaan-
perusahaan swasta yang bergerak di bidang pertambangan sedikit
banyak terpengaruh banyaknya penambang-penambang yang
berasal dari penduduk setempat sengaja membuka lahan
pertambangan di lahan perusahaan sehingga dapat mengurangi
produksi perusahaan tersebut. Untuk di Provinsi Kalteng bahan
galian C dan Emas adalah primadona, pihak swasta ( pengusaha )
serta masyarakat melakukan pertambangan masih belum optimal
karena belum lengkapnya data geologi skala tertentu.

a) Jumlah Izin Usaha Pertambangan Eksplorasi menurut


jenis tambang menurut KabupatenKota di Provinsi Kalimnatan
Tengah..

KabKota Batu bara Luas Zircon Luas

Kobar - - 3 10.296

Kotim 4 12.730 - -

Kapuas 26 181.402 15 69.605

Barsel 13 41.257 - -

Barito Utara 141 454.788 - -

Sukamara - - 1 10.000

Lamandau - - - -

Seruyan - - 1 300

Katingan 19 141.961 4 28.076

Pulang Pisau - - - -

Gunung Mas 27 199.175 16 89.577

Bartim 75 155.600 - -

Murung Raya 34 453.719 - -

Palangka Raya 5 23.887 9 29.308

Jumlah 339 1.664.518 49 237.162

Lanjutan...

Biji besi Emas


KabKota
IUP Luas IUP Luas

Kobar 1 10.000 - -
29

Kotim 2 1.973 - -

Kapuas - - 10 70.918

Barsel - - - -

Barito Utara - - - -

Sukamara 3 13.833 - -

Lamandau 18 120.245 - -

Seruyan - - 4 18.349

Katingan 6 16.609 -

Pulang Pisau - - -

Gunung Mas - - 9 60.938

Bartim 3 13.958 - -

Murung Raya - - 4 102.771

Palangka Raya - - - -

Jumlah 33 176.619 27 252.976

Lanjutan...

Tembaga Bauksit Galena


KabKota
IUP Luas IUP Luas IUP Luas

Kobar - - - - 1 5.132

Kotim - - 1 250 - -

Kapuas - - - - - -

Barsel - - - - - -

Barito Utara - - - - - -

Sukamara - - 3 23.222 - -

Lamandau - - 1 5.090 - -

Seruyan - 1 916 - -

Katingan 1 6.861 - - - -

Pulang Pisau - - - - - -

Gunung Mas 1 8.315 - - 2 10.746

Bartim - - - - - -
30

Murung Raya - - - - - -

Palangka Raya - - - - - -

Jumlah 2 15.176 6 29.478 3 15.876

Lanjutan...

Pasir Pasir Kuarsa Intan


KabKota
IUP Luas IUP Luas IUP Luas

Kobar - - - - - -

Kotim 3 15.000 - - - -

Kapuas 12 60 1 141 1 10.000

Barsel - - - - - -

Barito Utara - - - - - -

Sukamara 5 20.383 - - - -

Lamandau - - - - - -

Seruyan 9 43.301 - - - -

Katingan - - - - - -

Pulang Pisau 3 10 - - - -

Gunung Mas - - - - - -

Bartim - - 4 16.703 - -

Murung Raya - - - - - -

Palangka Raya - - 1 2.874 - -

Jumlah 33 78.754 6 19.718 1 10.000

Lanjutan...

Mineral Batu
Batuan Laterit
logam Gamping
KabKota
IU IU IU
Luas Luas IUP Luas Luas
P P P

Kobar - - 1 2.188 - - - -

Kotim - - - - - - -

Kapuas - - 1 19 1 191 - -

Barsel - - - - - - 1 1
31

Barito Utara - - - - - - - -

Sukamara - - - - - - - -

Lamandau - - - - - - - -

Seruyan - - - - - - 1 8

Katingan - - - - - - - -

Pulang Pisau - - - - - - - -

Gunung Mas 3 66.30 1 10 - - - -


0

Bartim - - 1 189 1 150 - -

Murung Raya - - - - - - -

Palangka Raya - - - - - - -

Jumlah 3 66.30 4 2.416 2 341 2 9


0

8) Sarana Perhubungan. Perhubungan darat yang menghubungkan


Kabupaten dengan Kabupaten semakin berkembang karena kondisi
geografi yang terpisah-pisah oleh sungai-sungai besar maupun kecil sudah
terhubung oleh jembatan. Pembangunan prasarana jalan dan jembatan di
Provinsi Kalteng terus ditingkatkan sehingga dapat membuka isolasi
daerah serta mempercepat perkembangan dan pertumbuhan wilayah.

a) Angkutan Darat.

(1) Jenis dan jumlah sarana perhubungan darat yang ada


di Provinsi Kalimantan Tengah, terdirii dari mobil penumpang umum
(non bus), Oto bus, Truck, Pick Up dengan perincian sebagai
berikut:

(a) Sedan, Jeep, wagon (pribadi) = 59.963.

(b) Sedan, Jeep, wagon (Umum) = 1.439.

(c) Bus, Mini bus (pribadi) = 836.

(d) Bus, Mini bus (umum) = 394.

(e) Truck, Pick Up (pribadi) = 47.528.

(f) Truck, Pick Up (umum) = 4.509.

(g) Sepeda motor Roda 2 =967.503.


32

(2) Fasilitas terminal yang ada di Provinsi Kalimantan


Tengah berupa Terminal Bus berupa Terminal Induk di Ibu
kota Provinsi maupun di setiap Ibu kota kab/Kota.

(3) Organisasi yang bergerak di bidang Fasilitas terminal


yang ada di Provinsi Kalimantan yaitu Organda/Dinas
Perhubungan.

(4) Jaringan Jalan yang penting.

(a) Jalan Negara yaitu jalan dari Ibu Kota Provinsi


menuju Kabupaten Katingan, Kota Waringin Timur
sampai Kab. Kota Waringin Barat, menuju Kab.Pulang
Pisau sampai Kab. Kapuas..

(b) Jalan Provinsi dari Jalan Ibu Kota Provinsi


sampai Jalan ibu kota Kab. gunung Mas.

(c) Jalan Kabupaten. Jalan dimulai dari Ibu Kota


Kab/Kota menuju ke Jalan Ibu Kota Kecamatan dan
desa/kelurahan.

(5) Jaring Rel Kereta api di Provinsi Kalimantan Tengah


Nihil (masih dalam pembahasan RPJM Pemprov Kalteng).

b) Angkutan Laut/air. Pada umumnya sungai-sungai di Provinsi


Kalteng merupakan jalur transportasi utama yang dapat
menghubungkan daerah-daerah sampai yang terpencil. Sungai-
sungai besar yang terdapat di Kalteng dapat dilalui dengan kapal
berbobot rata-rata 10 Ton sedangkan cabang / anak sungai hanya
dapat dilalui oleh kelotok. Untuk jalur Palangka Raya ke
Banjarmasin telah dibuatkan terusan untuk memperpendek jarak lalu
lintas air yaitu di Anjir Kapuas dan Anjir Kelampan. Sungai-sungai
besar yang terdapat di Kalteng yang merupakan transportasi utama
yaitu sungai Kahayan, Barito, Mentaya, Lamandau, Arut, Jelai dan
Kumai.

(1) Jenis dan jumlah perhubungan Laut/sungai/Air di


Provinsi Kalimantan Tengah sebagai berikut :

(a) Prahu motor cepat = 406 buah.

(b) Long Boat = 115 buah.

(c) Bus Air = 40 buah

(d) Motor getek = 1.721 buah.

(e) truck Air = 47 buah.

(2) Fasilitas Pelabuhan Laut/sungai/Air di Provinsi


Kalimantan Tengah sebagai berikut :
33

(a) Pelabuhan Rembang dan Flamboyan.

(b) Pelabuhan samuda di Kotim

(c) Pelabuhan di Pulang Pisau

(d) Pelabuhan di .Kumai.

(e) Pelabuhan Sukamara

(f) Pelabuhan Kuala Pembuang

(g) Pelabuhan Pagatan Mendawai

(h) Pelabuhan Pangkaln Bun.

c) Angkutan Udara. Perhubungan transportasi udara di


Provinsi Kalteng dengan menggunakan pesawat udara jenis Boing,
ATR dan pesawat Hely copter yang menghubungkan provinsi
dengan Kabupaten sedangkan keluar provinsi dengan Garuda,
Citilink, Lion Air, Wing Air dan Batik Air. Pembangunan dan
peningkatan fasilitas bandara di setiap Kabupaten terus ditingkatkan,
bahkan telah dibangunnya 3 (tiga) buah lapangan terbang perintis
yaitu di Tumbang Samba, Kuala Pembuang dan Kuala Kurun

(1) Fasilitas Pelabuhan Udara di Provinsi


Kalimantan Tengah sebagai berikut :

(a) Pelabuhan udara Iskandar di Pangkalan Bun.

(b) Pelabuhan udara M. Hasan di Kotim

(c) pelabuhan Udara Sanggu di Buntok.

(d) Pelabuhan Udara Beringin di Muara Teweh.

(e) Pelabuhan udara Kuala Pembuang di Seruyan.

(f) Pelabuhan udara Tumbang Samba di Katingan

(g) Pelabuhan udara Kuala kurun di Gunung Mas.

(h) Pelabuhan Mount Moro di Murung Raya.

(i) Pelabuhan udara di Tjilik Riwut di Palangka Raya

(2) Pendaratan helykopter terdapat di setiap kecamatan


dan desa di Provinsi kalimantan tengah.

d) Jumlah kantor Pos pembantu menurut kabupaten/Kota di


Provinsi kalimantan Tengah berjumlah 63 buah sebagai berikut :

(1) Kab. Kota Waringin Barat = 9

(2) Kab. Kota Waringin Timur = 5


34

(3) Kab. Kapuas = 12

(4) Kab. Barito Selatan = 6

(5) Kab. Barito Utara = 2

(6) Kab. Sukamara = 2

(7) Kab. Lamandau = 1

(8) Kab. Seruyan = 2

(9) Kab. Katingan = 6

(10) Kab. Pulang Pisau = 5

(11) Kab. Gunung Mas = 4

(12) Kab. Barito timur = 2

(13) Kab. Murung Raya = 2

(14) Kota Palangka Raya = 5

e) Kapasitas Sentral dan banyaknya sambungan Telepon


menurut kabupaten/Kota di Provinsi kalimantan Tengah sebagai
berikut :

No. Kab/Kota Kapsitas Hotspot internet

(1) Kab. Kota Waringin Barat 6.700 19 4.387

(2) Kab. Kota Waringin Timur 7.720 49 6.179

(3) Kab. Kapuas 2.800 5 4.445

(4) Kab. Barito Selatan 1.521 1 689

(5) Kab. Barito Utara 265 3 1.798

(6) Kab. Sukamara 1.016 - 511

(7) Kab. Lamandau 420 - 237

(8) Kab. Seruyan 1.008 - 363

(9) Kab. Katingan 1.216 - 480

(10) Kab. Pulang Pisau 624 - 241


35

(11) Kab. Gunung Mas 584 - 425

(12) Kab. Barito timur 1.648 2 699

(13) Kab. Murung Raya 1.200 5 805

(14) Kota Palngka Raya 21.280 180 9.300

Jumlah 48.002 264 25.778

4) Bidang sosial budaya.

1) Sektor Kesehatan.

Keadaan derajat kesehatan masyarakat Kalteng dari tahun ketahun


semakin meningkat. Sarana kesehatan pada daerah tingkat II sudah ada
namun kendala utamanya adalah kurangnya tenaga medis. Untuk tingkat
Kecamatan telah tersedia Puskesmas, khususnya di daerah pedalaman
yang jauhnya dari Kabupaten jumlahnya masih terbatas. Begitu pula
Posyandu telah terbentuk dan berfungsi memberikan pelayanan kepada
masyarakat.

a) Jumlah Rumah sakit yang ada di Propinsi Kalimantan Tengah


sebagai berikut :

(1) Rumah sakit = 27 buah.

(2) Rumah Bersalin = 1 buah

(3) Puskesmas = 195 buah

(4) Posyandu = 2.416 buah

(5) Polindes = 724 buah

(6) Puskesmas Pembantu = 1.063 buah

b) Jumlah tenaga Medis dan Paramedis Propinsi Kalimantan


Tengah dokter berjumlah 788 orang dan tenaga medis sebanyak
1.516 orang sebagai berikut :

(1) Dokter umum = 466 orang.

(2) Dokter Gigi = 112 orang

(3) Dokter Kandungan = 27 orang

(4) Dokter Bedah = 23 orang

(5) Dokter Anak = 24 orang

(6) Dokter Dalam = 27 orang

(7) Dokter spesialis Lainnya = 99 orang.

(8) Tenaga Medis = 763 orang


36

(9) Tenaga keperawatan = 4.206 orang

(10) Tenaga Kefarmasian = 2.923 orang

(11) Tenaga kesehatan lainnya = 390 orang

c) Jumlah Kasus 10 penyakit terbanyak di Provinsi Kalimantan


bersumber dari Dinas Kesehatan Provinsi Kalteng sebagai berikut :

(1) Influensa = 80.857

(2) Hipertensi = 41.819

(3) Diare = 26.332

(4) Tifus Perut Kimis = 8.080

(5) Deabetes Melitus = 7.254

(6) Diare berdarah = 1.850

(7) TBC Paru BTA+ = 1.707

(8) Tersangka TBC = 1.046

(9) Demam = 875

(10) Peumonia = 741

d) Masalah Kesehatan yang dihadapi daerah adalah maslah


kesehatan lingkungan (sanitasi), dimana keadaan penduduk secara
keseluruhan kurang ,memperhatikan kebersihan lingkunagn sendiri,
sehingga sangat mudah tertular penyakit atau terjangkitnya suatu
penyakit.

e) Upaya pembinaan kesehatan masyarakat pada umumnya


dilakukan oleh Dinas Kesehtan Prov/Kab/Kota melalui penyuluhan-
penyuluhan.

f) Organisasi masyarakat yang bergerak dibidang kesehatan


adalah IDI dan IBI.

2) Sektor Kebudayaan dan Kesenian.

a) Kesenian daerah penduduk asli diantaranya berupa seni tari


yang bernama tari Giring-giring dan tari Mandau. Dalam adat
pergaulan, suku Dayak masih berpegang teguh pada adat istiadat
yang diwariskan dari nenek moyang yang bersumber kepada
kepercayaan Kaharingan.

b) Upacara adat yang terkenal yaitu upacara adat Tewah yang


dipimpin oleh seorang Demang yang merupakan kelanjutan Upacara
adat kematian dimana tulang belulang dimasukkan ke dalam rumah
yang bernama Sandung. Dianggapkan bahwa keluarga yang
37

ditinggalkan telah mengantarkan do’a arwah untuk diterima oleh Yang


Maha Kuasa yaitu Ranying Mahatala Rangit.

c) Upacara adat lainnya yaitu upacara Belian yang mengandung


makna pengobatan secara tradisional disertai tari-tarian dan nyanyian
dengan maksud memanggil roh nenek moyang untuk meminta tolong
dalam pengobatan kepada penderita. Pengobatan dilakukan setelah
Sang Dukun kesurupan roh halus dengan menggunakan senjata
tajam, sedang dukun bertingkah seperti orang yang berkelahi
melawan penyakit.

3) Sektor Pendidikan.

a) Fasilitas pendidikan untuk tingkat SD, SMTP dan SLTA telah


ada di setiap Kecamatan dan Kabupaten. Untuk Perguruan Tinggi
Negeri terdapat di Palangka Raya yaitu Unpar, dan STAIN,
Perguruan Tinggi Swasta di Palangka Raya, Buntok, Sampit, M.
Teweh dan Pangkalan Bun.

b) Jumlah Perguruan Tinggi Negeri di Provinsi Kalteng ada 2


yaitu Universitas Palangka Raya (Unpar) dan STAIN ( Sekolah Tinggi
Agama Islam Negeri ) sedangkan perguruan tinggi swasta berjumlah
12 perguruan tinggi yang tersebar di seluruh Kabupaten Induk.

c) Jumlah sekolah, Murid dan Guru menurut jenis dan status


Sekolah di Provinsi kalimantan Tengah sebagai berikut :

Jenis Sekolah Murid Guru


No
Sekolah Negeri Swasta Negeri Swasta Negeri Swasta

1 TK 653 1.698 3.284 56.124 360 5.165

2 SD 2.430 194 254.342 34.948 22.90 2.108


9

3 SMP 683 133 93.470 14.672 7.720 1.261

4 SMA 176 62 48.037 5.817 3.733 696

5 SMK 91 42 25.285 5.114 2.176 539

6 MI 36 232 11.602 23.755 980 2.392

7 MTs 22 121 8.847 12.936 764 1.689

8 MA 14 56 5.209 4.590 378 970

Jumlah

d) Rasio Murid terhadap Guru menurut jenis dan status Sekolah


di Provinsi kalimantan Tengah sebagai berikut :
38

No Sekolah Murid Guru Rasio

(1) TK 59.408 5.525 11

(2) SD 289.290 25.017 12

(3) SMP 108.142 8.981 12

(4) SMA 53.854 4.429 12

(5) SMK 30.399 1.715 11

e) Jumlah Mahasiswa menurut Jurusan dan jenis Kelamin pada


Universitas Negeri Palangka Raya.

Mahasiswa
No Fakultas Jenjang Perempua
Laki-laki Jmlah
n

1. FKIP

a. PPKN S1 25 37 52

b. Dik LS S1 9 6 15

c. Bim Konslng S1 16 35 51

d. Ad Dik S1 22 26 48

e. Tek Dik S1 40 30 70

f. Pend Ekon S1 21 45 66

g. Pend Fisika S1 10 33 43

h.Nik Mesin S1 77 1 78

i.Dik Kimia S1 6 52 58

j.Dik Biologi S1 11 58 69

k.Dik Bahasa S1 22 60 88

l.PJO/PJKR S1 72 7 79

m.PGSD S1 31 108 139

n.Dik PAUD S1 2 78 80

m.Dik Nik bang S1 13 2 15

2. Fak. Ekonomi
39

a.Ekon Bangun S1 100 78 178

b.Manajemen S1 140 162 302

c.Akuntasi S1 119 229 348

3. Fak. Pertanian

a.Agrobisnis S1 52 46 98

b.Agroteknologi S1 73 53 126

c.Kehutanan S1 74 45 119

d.Manaj SDP S1 15 34 49

e.Budidaya air S1 25 26 51

f.Teh hsl Perika S1 20 8 28

g.Peternakan S1 18 11 29

4. Fak. Tehnik

a.Nik Sipil S1 106 43 149

b.Nik Arsitek S1 34 14 48

C.Nik Informatk S1 43 10 53

d.Nik Tambang S1 64 29 93

5. Fakultas Hukum S1 175 73 248

6. FISIP

a. Sosiologi S1 47 46 93

b.Admin Negara S1 65 66 131

c.Ilmu Pemrthan S1 89 62 151

7 PSP Dokter

Pdd kedokteran S1 14 36 50

8 Pascasarjana

a. Manajement S2 57 35 92
40

b.P SDA & Ling S2 60 22 82

c.Dik Bhs Inglis S2 6 22 28

d.Dik LS S2 2 6 8

e. Dik Kimia S2 1 9 10

f. Dik Biologi S2 4 16 20

g. Ilmu Hukum S2 28 5 33

h.Ilmu ekonomi S2 20 - 20

i. Pdd Dasar S2 14 2 16

j. IPS S2 3 7 10

k.Pdd Ekonomi S2 9 4 13

Jumlah 1.917 1.930 3.847

f) Jumlah Dosen Universitas Negeri Palangka Raya.

No Fakultas S1 S2 S3 Jumlah

1. FKIP

a. PPKN - 7 2 9

b. Dik Luar Sekolah 1

c. Bim Konslng 3 6 2 11

d. Ad Dik -

e. Tek Dik - 5 1 6

f. Pend Ekonomi 1 5 7 13

g. Pend Fisika -

h.Dik Nik Mesin -

i.Dik Kimia -

j.Dik Biologi 1 11 7 19

k.Dik Bahasa Indo 2

l.PJO/PJKR - 5 2 7

m.PGSD 2 14 8 24

n.Dik PAUD - 9 - 9

m.Dik Nik bang - 10 - 10


41

2. Fakultas Ekonomi

a.Ekon Bangun 2 12 8 22

b.Manajemen 3 28 7 38

c.Akuntasi 2 21 3 26

3. Fak. Pertanian

a.Agrobisnis

b.Agroteknologi

c.Kehutanan 4 45 17 66

d.Manaj SDP - 11 9 20

e.Budidaya air - 11 13 25

f.Teh hsl Perika - 8 3 11

g.Peternakan -

4. Fak. Tehnik

a.Nik Sipil 6 32 5 43

b.Nik Arsitek - 22 2 24

C.Nik Informatika - 17 2 19

d.Nik Tambang 1 11 - 12

5. Fakultas Hukum 1 28 7 36

6. FISIP

a. Sosiologi 1 8 2 11

b.Admin Negara - 6 1 7

c.Ilmu Pemrthan - 8 1 9

7 PSP Dokter

Pdd kedokteran 16 15 - 31

Jumlah 48 500 180 728


42

g) Jumlah Mahasiswa menurut Jurusan pada IAIN Palangka


Raya.

Mahasiswa Jumlah Lulusan Jumlah


Fakultas Jjg
Lk Pr Lk Pr

Ushuludin, S1 94 50 144 6 1 7
Adab dan
Dakwah

Syariah S1 127 68 195 16 5 21

Ekonomi dan S1 203 321 524 11 27 38


Bisnis Islam

Tarbiyah dan S1 478 886 1.364 91 139 230


Ilmu keguruan

Program S2 154 75 229 17 16 33


Magister

Jumlah 1.056 1.400 2.456 141 188 329

h) Jumlah Dosen menurut Jurusan pada IAIN Palangka Raya.

Tetap Tidak Tetap


Fakultas Dose Jumlah Dose Jumlah
Ass Ass
n n

Ushuludin, Adab 10 12 22 - - -
dan Dakwah

Syariah 7 3 15 - - -

Ekonomi dan 7 5 12 - - -
Bisnis Islam

Tarbiyah dan Ilmu 53 5 58 - - -


keguruan

Program Magister 20 1 20 - - -
43

Jumlah 97 25 127 - - -

i) Data Pondok Pesantren di Provinsi kalimantan Tengah


berjumlah 52 buah sebagai berikut :

(1) PP. Almansur , Jln. Mawar Mulya Jadi , Kumai Kota


Waringin Barat Kalteng, Kombinasi 84 61, Pengasuh Moh.
Saiman No Hp 08125035830, No. NSPP 1042620106003.

(2) PP. Ar Rahman Sumber agung Kumai Kota Waringin


Barat Kalteng, Kombinasi 45 37, Pengasuh K.Ali Masud.
NSPP 2012620105005.

(3) PP. Babus Saadah Desa Teluk Bogam Kumai Kota


Waringin Barat Kalimantan Tengah, salafiyah 20. 3,
Pengasuh Ahmad Riduan Juhani Tabat NSPP 3 51260106015.

(4) PP. Darul Muttaqin Pangkalan Tiga Kumai Kotawaringin


Barat Kalteng Ashriyah 4025 M.4512620120106015 Pengasuh
Pimpinan M. Saiful Asnawi Hp 0812-5157768

(5) NSPP 5 512150201002 PP. Darul Aitam Jl. H.M. Arsyad


Teratai 4 Mentaya Baru Ketapang Kotawaringin Timur Kalteng
Salafiyah 74 14 Karlan HD, SE. H M. Yusup Al-Hudromy, MA.

(6) NSPP 6 042620202003 PP. Sabilal Muhtadin Jaya


Karet Rt 01/Rw 02 023123836 Mentaya Hilir Selatan
Kotawaringin Timur Kalteng Kombinasi 301 307 KH.Zainuri
H.B,

(7) NSPP 7 042620203001 PP. Tahfizdul Qur'an Dr. Iman


Bapinang Hilir Rt 03 Pulau Hanaut Kotawaringin Timur Kalteng
Kombinasi 100 100, Pimpinan KH. Abdurrahim,(H Ahmad
Anang).

(8) NSPP 8 042620207001 PP. Darul Amin Jl. HM. Arsyad


0531-25240 Ketapang Kotawaringin Timur Kalteng Kombinasi
149 89, Pengasuh Ustad KH. Bunyamin. A. Rif'at.

(9) NSPP 9 212620508006 PP. Karya Pembangunan Jl.


Pelita No. 127 0531-24332 Ketapang Kotawaringin Timur
44

Kalteng Kombinasi 378 346 Abdul Hadi Ridwan, KH Abdul Hadi


Ridwan,

(10) NSPP 10 042620207910 PP. Nur Salafiah Jl. Tatar No.


43 Sampit 0531-32932 Ketapang Kotawaringin Timur Kalteng
Kombinasi 155 40 M Thamrin Noor, Drs Hamid Assegaf Habib

(11) NSPP 11 512620402002 PP. Nurul Ain Jln. Muhran Ali


Baamang Kotawaringin Timur Kalteng Kombinasi 20 91

Pimpinan KH. Imam M. Arsyad, S.Ag.

12 NSPP 12 512620402003, PP. Raudah Salafiyah Jln.


Cristofel Mihing Baamang Kotawaringin Timur Prov.
Kalteng, Ashriyah 26 - Habib Hamid Assegaf Habib Hamid
Assegaf
(13) NSPP 13 042620202011 PP. Al Fajar Jl. Armi RT. 17
Parenggean 0531-2051183 Parengean Kotawaringin Timur
Kalteng Kombinasi 213 222 Pimpinan H. Abdul Mun'im Asyhuri.

(14) NSPP 14 312620003004 PP. Libasut Taqwa Jln.


Keluarga 62 Teluk Sampit Kotawaringin Timur Kalteng
Ashriyah 75 75, Pimpinan. KH Husnan Hammada.

(15) NSPP 15 042620302013 PP. Abnauttalibin


Tambangbaru Km. 20, Hp 0813-495552081 Kapuas Kuala
Kapuas Kalteng Kombinasi 345 378 Pimpinan H. Berahim
Thazib dan H Syafrudin, S.Pdi

(16) NSPP 16 042620303014 PP. Babussalam Jl. P. Rumbih


No. 80 0513-23432 Selat Kapuas Kalteng Kombinasi 223 154
Pimpinan KH Masdarul Khair,

(17) NSPP 17 042620303900 PP. Darul Hikmah Darussalam


Ashriyah 114 93 Pimpinan M Jarani H.A.

(18) 18 512620301004 PP. Nahdlatussalam Anjar Serapat


Tengah Km. 11 0512-23627 Kapuas Timur Kapuas Kalteng
Ashriyah 1,059 782, Pimpinan Dr. KH Ahmad Suryani,

(19) NSPP 19 042620304900 PP. Nurul Hidayah Anjir


Serapat Barat KM. 9 0813-49667333 Kapuas Timur Kapuas
Kalteng Kombinasi 263 330 Pimpinan KH. Imam Ghozal, A.Ma
45

(20) NSPP 20 052003002016 PP. Fajar Islam Jln. Lintas


Kalimantan Km.09 Basarang Kapuas Kalteng Kombinasi 344
320 Pimpinan Abi Thalib. H Ramsyah Mudair, S.Ag

(21) NSPP 21 042620305013 PP. Nurul Iman Jl. Trans


Kalimantan 0513-24128 Basarang Kapuas Kalteng Kombinasi
94 100 Pimpinan KH. Djamhuri Hs.,

(22) NSPP 22 512620302004 PP. Thoriqus Saadah Jl.


Lintas Kalimantan Basarang Kapuas Kalteng Kombinasi 458
484 Pimpinan Bpk Mashadi

(23) NSPP 23 042620307900 PP. Al Amin Pulau Petak


0513-21392 Pulau Petak Kapuas Kalteng Kombinasi 153 237
Pimpinan KH. Atok Sunu Prastowo, S.Pd dan Supriyanto Amin.

(24) NSPP 24 512620307005 PP. Noorhidayah Darussalam


Palingkau Kapuas Murung Kapuas Kalteng Kombinasi 430 395
Pimpinan H. Muhammad Miji dan H Ahmad Badrun,

(25) NSPP 25 052003004014 PP. Al-Falah Jln. Bayangkara


Kapuas Barat Kapuas Kalteng Salafiyah 112 84 Pimpinan H
Abdul Hamid Umar Rusian

(26) NSPP 26 052003010015 PP. Ubudiyah Komplek


Ponpes Ubudiyah Mentangai Kapuas Kalteng Kombinasi 111
109 Pimpinan Bpk Kudem S. Matarif Kudem

(27) NSPP 27 512620404001 PP. Ahlussunnah Waljamaah


Jl H. Indar Rt 09 No. 45 0525-22157 Dusun Selatan Barito
Selatan Kalteng Kombinasi 100 108 Pimpinan H. Sutra Aly
Dw.,

(28) NSPP 28 042620502900 PP. Nurur Rohman Batu Raya


I Gunung Timang Barito Utara Kalteng Kombinasi 142 162
Pimpinan K. Al Makki,

(29) NSPP 29 042620505001 PP. Istiqomah Jl. Imam Bonjol


0812-5052316 Teweh Tengah Barito Utara Kalteng Ashriyah
16 31 Pimpinan KH. Malik Muliawan dan H Asmuni Basri,

(30) NSPp 30 042620505002 PP. Nurul Hidayah Negara


Km 4 Simp. Nongo 0519-21330 Teweh Tengah Barito Utara
Kalteng Salafiyah 13, Pimpinan KH Ahmad Fahmi Z., MA
46

(31) 31 512620102008 PP. Nurul Anwar Jl. Ahmidi Sukamara


Sukamara Kalteng Salafiyah 26 27 Pimpinan H. Ahmad
Suhaimi J.,

(32) NSPP 32 512620102003 PP. Al-Hikmah Sungai Damar


Balai Riam Sukamara Kalteng Salafiyah 33 51 Bpk M. Subhan
Tarmiji

(33) NSPP 33 512620103001 PP. Subulus Salam


Rt.02/RW.01 Permata Kecubung Sukamara Kalteng Salafiyah
68 42 Pimpinan Imam Lutfiudin Abdullah Mansur

(34) NSPP 34 512620108001 PP. Ar-Raudah Jln. Cempaka


Rt.06 Bulik Lamandau Kalteng Kombinasi 62 88 Pimpinan H
Ibramsyah.

(35) NSPP 35 512620108002 PP. Sabilul Mutaqiin Desa


Bukit Jaya Rt.01/I Lamandau Lamandau Kalteng Salafiyah 42
24 Pimpinan M.Yazid Bustomi.

(36) NSPP 36 052003021009 PP. Hidayatullah Bahaur Hilir


Kahayan Kuala Pulang Pisau Kalteng Kombinasi 216 224
Pimpinan Bpk Darmawi dan KH Drs. Khairil Anwar.

(37) NSPP 37 512620310013 PP. Ibnussalam Pasar Minggu


Maliku Rt 01 Maliku Pulang Pisau Kalteng Salafiyah 134 128
impinan Bpk Darlan dan KH Almizan Malik.

(38) NSPP 38 042620301002 PP. Al Mujahidin Sebangan


Permai Sebangau Raya Pulang Pisau Kalteng Kombinasi 118
101 Pimpinan KH.Hasan Basri,

(39) NSPP 39 512620206001 PP. Darussalam Jln.


Pesantren Dusun Tengah Barito Timur Kalteng Salafiyah 84 69
Pimpinan H.Jafrie Musa. Arkam

(40) NSPP 40 512620407002 PP. Darussalam Jl. Ampah


Buntok Nomor telpon 0522-31275 Dusun Tengah Barito Timur
Kalteng Salafiyah 71 63 Pimpinan KH. Jafri, H Zainudin

(41) NSPP 41 512620106003 PP. Bustanul Ulum Jango


Tamiyang Patangkep Tutui Barito Timur Kalteng Salafiyah 47
41, Pimpinan Marbani Umar
47

(42) NSPP 42 512620106002 PP. Hidayatush Shibyan Jln.


Veteran Benua Lima Barito Timur Kalteng Kombinasi 61 73.
Pimpinan HM. Asni

(43) NSPP 43 042620508008 PP. Karya Pembangunan Jl.


Dikin Km. 2,5 081-34959820 Murung Murung Raya Kalteng
Kombinasi 49 60, Pimpinan Bpk Ali Umar dan H Ismail Suni

(44) NSPP 44 042620508009 PP. Nailul Authar Jln. Negara


Murung Murung Raya Kalteng Ashriyah 9 5 Pimpinan Saubari

(45) NSPP 45 512627101008 PP. Darul Amin Jl. G Obos


Jakut I 0536-37855 Pahandut Kota Palangkaraya Kalteng
Ashriyah 205 243 Pimpinan Ahmadi Isa, MA, Dr, dan Prof Drs
H. Abd. Rahman, M.Ag

(46) NSPP 46 042627101003 PP. Darul Ulum Jl Dr. Murjani


0536-28484 Pahandut Kota Palangkaraya Kalteng Kombinasi
488 556 Pimpinan H.Masrani Murdi dan Ust H Samsuri, S.Ag

(47) NSPP 47 042627001001 PP. Hidayatul Insan Jl.


Sulawesi No. 76 Rt 01/02 0536-27127 Pahandut Kota
Palangkaraya Kalteng Kombinasi 250 227, Pimpinan KH
Ibrohim, (Alm) dilanjutkan Drs. HA. Sanusi Ibrahim,

(48) NSPP 48 512627101012 PP. Jamiatul Fatihah Jl.


Wisata I Rt. 02 0536-38240 Pahandut Kota Palangkaraya
Kalteng Kombinasi 433 473 Mastur. KH Jarkasi

(49) NSPP 49 042627101901 PP. Miftahul Jannah Jl. Wisata


Pahandut 0536-37011 Pahandut Kota Palangkaraya Kalteng
Ashriyah 215 239 Pimpinan Mastur, Hs dan KH Mardhani Hs,

(50) NSPP 50 512627101013 PP. At-Taqwa Jln. Hanjaliwan


Bukit Baru Kota Palangkaraya Kalteng Salafiyah 57 59
Pimpinan Ust Bahrudin Majeri

(51) NSPP 51 512627101001 PP. PKP An Nur Jl. S. Parman


No. 31 Jekan Raya Kota Palangkaraya Kalteng Kombinasi 94
84 Drs M.Shaleh Bahauddin; dan
48

52) NSpp 52 042627101900 PP. Syifaul Qulub Tilung


menteng 22 0536-36355 Jekan Raya Kota Palangkaraya
Kalteng Kombinasi 35 35 Pimpinan KH. M Syafii Aslam,

4) Bahasa.

a) Penduduk Provinsi Kalimantan Tengah pada umumnya (90% )


menggunakan bahasa daerah (Dayak) untuk komunikasi pergaulan
hidup sehari-hari, namun bahasa Indonesia sudah dipahami dan
digunakan pada saat acara resmi dan pergaulan sehari-hari ketika
membaurnya komunitas.

b) Jenis penggunaan bahasa daerah dang asing. Di Provinsi


Kalimantan Tengah terdapat beberapa jenis bahasa daerah selain
bahasa Dayak dan Banjar. Sedangkan bahasa asing terutama
bahasa inggris dan Tionghoa hanya digunakan oleh warga negara
asing yang bersangkutan.

c) Masalah bahasa yang menonjol.

(1) Dikalangan masyarakat penggunaan bahasa yang


menonjol digunakan sehari-hari adalah bahasa daerah Dayak,
tetapi khususnya dikalangan anak-anak sekolah mulai dari TK
sampai dengan perguruan tinggi diwajibkan menggunakan
bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan; dan.

(2) Pada pertemuan-pertemuan secara resmi bahasa yang


dipakai komuniakasi adalah bahasa Insonesia.

5) Adat Istiadat.

a) Seperti pada umumnya di daerah lain, adat istiadat penduduk


adalah merupakan perpaduan merupakan perpaduan antara adat
kebiasaan nenek moyangnya dengan ajaran agama Hindu
Kaharingan, yang hingga saat ini tetap tetap dipertahankan
keberadaannya. Hal ini tecermin dalam beberapa kegiatan penduduk
dalam kehidupan sehari-hari :

(1) Dalam acara perkawinan.

(2) Dalam pementasan kesenian unsur adat masih kuat.

(3) Dalam upacara penerimaan; dan

(4) Dalam acara keagamaan.

(5) Dalam acara menyambut kelahiran, kematian dan


pengantaran Ruh.
49

b) Adat istiadat yang perlu diperhatikan oleh para pendatang


adalah jangan melanggar norma/etika yang telah ditentukan atau
yang menjadi kebiasaan masyarakat setempat.

c) Pengaruh ketua Adat dalam pembinaan masyarakat masih


disegani terutama dalam hal-hal yang menyangkut perintah-perintah
atau keputusan yang keluar dari Ketua Adat akan selalu dituruti.

d) Hubungan adat dan agama terutama agama Kristen Protestan


dan Hindu Kaharingan serta agama lainnya pada umumnya terjalin
dengan serasi saling menghargai, tidak saling menjatuhkan satu
sama lain.

6) Agama dan Kepercayaan. Kerukunan antar umat beragama dan


intern umat beragama cukup mantap dan serasi sehingga tidak terjadi
pertentangan/perselisihan diantara penganut agama. Penduduk asli Dayak
secara mayoritas memeluk agama Kristen Protestan dan kepercayaan
Kaharingan sedangkan pemeluk agama Islam mayoritas dianut oleh para
pendatang yaitu suku Jawa, Banjar, Madura, Bugis dan lainnya.

a) Jenis dan Penganut diwilayah Provinsi Kalimantan Tengah.

(1) Pemeluk Agama islam = 1.979.291 orang

(2) Pemeluk Agama Katholik = 95.285 orang

(3) Pemeluk Agama Hindu = 227.589 orang

(4) Pemeluk Agama Budha = 19.178 orang

(5) Pemeluk agama Protestan = 434.632 orang

(6) Pemeluk Agama Konghucu= 405 orang

(7) Lainnya = 1.992 orang

b) Jenis dan Penghayat kepercayaan diwilayah Provinsi


Kalimantan Tengah berupa Tiwah adat Dayat (mengantar ruh atau
jiwa ke Lewu Tatau (tempat yang dituju ke langit ke tujuh)

c) Jenis tempat beribadah diwilayah Provinsi Kalimantan


Tengah.

(1) Masjid = 1.852 buah

(2) Surau = 541 buah

(3) Musholla = 2.105 buah

(4) Gereja Katholik = 336 buah

(5) Gereja Protestan = 1.763 buah

(6) Kelenteng = 4 buah


50

(7) Pura = 530 buah

d) Kondisi kehidupan keagamaan di wilayah Provinsi Kalteng,


cukup baik, terbukti adanya kerukunan antar umat beragama dalam
menjalankan ibadah serta besarnya peran tokoh agama dalam
membina umatnya dan adanya kerja sama antar Tokoh Agama
dengan Aparat Pemerintah.

e) Upaya Pembinaan kerukunan beragama.

(1) Mengadakan pendekatan/anjangsana terhadap tokoh


agama/Alim ulama; dan

(2) Mengadakan pembinaan kehidupan kerukunan antar


umat beragama itu sendiri dengan mengadakan tatap muka
dan peringatan-peringatan hari-hari besar keagamaan.

5) Bidang hankam.

1) Korem 102/Pjg dengan daerah tanggung jawabnya meliputi seluruh


Provinsi Kalteng terdiri dari 6 Kodim, 1 Yonif R 631/Atg dan 77 Koramil.

2) Makorem 102/Pjg, Den Bekang, Den Kesyah, Den Pom, Ajen Rem,
Denpal, Denhubrem dan Kurem berada di Palangka Raya.

3) Dislokasi Kodim-Kodim jajaran Korem 102/Pjg dan wilayah


binaannya :

a) Kodim 1011/Klk terdiri 17 Koramil meliputi :

(1) Kabupaten Kapuas.


(2) Kabupaten Pulang Pisau.

b) Kodim 1012/Btk terdiri 12 Koramil meliputi :

(1) Kabupaten Barito Selatan.


(2) Kabupaten Barito Timur.

c) Kodim 1013/Mtw terdiri 16 Koramil meliputi :

(1) Kabupaten Barito Utara.


(2) Kabupaten Murung Raya.

d) Kodim 1014/Pbn terdiri 10 Koramil meliputi :

(1) Kabupaten Kotawaringin Barat.


(2) Kabupaten Sukamara.
(3) Kabupaten Lamandau.

e) Kodim 1015/Spt terdiri 19 Koramil meliputi :

(1) Kabupaten Kotawingin Timur.


51

(2) Kabupaten Katingan.


(3) Kabupaten Seruyan.

f) Kodim 1016/Plk terdiri 8 Koramil meliputi :

(1) Kota Palangka Raya 2 Koramil.


(2) Kab. Gunung Mas 6 Koramil.

4) Kesatuan tempur jajaran Korem 102/Pjg adalah Yonif Rider 631/ATG


dengan lokasi Kompi tersebar, yaitu :

a) Mayonif di Palangka Raya.

b) Kima di Palangka Raya.

c) Kipan A di Sampit.

d) Kipan B di Pangkalan Bun.

e) Kipan C di Puruk Cahu.

f) Kibant di Palangka Raya.

5) Ki C Zipur Yonzipur 105/SD di Km 42 Kecamatan Bukit Batu


Palangka Raya.

6) Pangkalan TNI AU yang ada di wilayah Korem 102/Pjg terdapat di


Pangkalan Bun bernama Lanud Iskandar.

7) Polda Kalteng memiliki 14 Polres 88 Polsek yang tersebar di wilayah


Kalteng antara lain :

a) Polres Kobar terdapat : 6 Polsek.

b) Polres Kotim terdapat : 11 Polsek.

c) Polres P.Raya terdapat : 3 Polsek

d) Polres Kapuas terdapat : 12 Polsek.

e) Polres Barsel terdapat : 6 Polsek.

f) Polres Barut terdapat : 6 Polsek.

g) Polres Bartim terdapat : 6 Polsek.

h) Polres Katingan terdapat : 9 Polsek.

i) Polres Pulang Pisau terdapat : 7 Polsek.

j) Polres Gunung Mas terdapat : 6 Polsek.

k) Polres Lamandau terdapat : 3 Polsek.

l) Polres Sukamara terdapat : 3 Polsek.


52

m) Polres Murung Raya terdapat : 5 Polsek.

n) Polres Seruyan terdapat : 5 Polsek.

8) Bidang bela negara di Provinsi Kalteng pembinaannya dikoordinir


oleh Kesbangpol linmas Provinsi kalteng dan dibantu oleh Korem 102/Pjg.
Dalam usaha pembinaan kekuatan bela Negara di daerah Kabupaten,
Kesbangpol linmas Kabupaten dengan dibantu Kowil setempat
melaksanakan pembinaan dan pendataan kekuatan bela negara dimasing-
masing daerahnya.

9. Kondisi Satuan.
a. Personel.
NO GOLONGAN TOP/DSPP NYATA +/-
1. Pamen 5 1 -4
2. Pama 24 4 -20
3. Bintara 35 34 -1
4. Tamtama 13 11 -2
5. Pns/Asn 86 20 66
Jumlah 163 70 -93

b. Materiil.
NO JENIS MATERIIL TOP/DSPP NYATA +/-
1. Senjata
a. Pistol 19 17 -2
b. Senapan 12 15 +3
2. Kendaraan
a. Tr ¼ Ton 5 - -5
b. Ambulance 2 3 +1
c. SPM 8 1 -3
3. Alsintor/Alkom/Alkes
a. Telepon 1 1 -2
b. Aiphone … …. -2
c. Faxmile 1 - -2
d. Komputer + printer 8 …. +8
e. Mesin tik 4 1 -6
f. Mesin stensil 1 … -1
g. Mesin hitung 4 ….
h. OHP/LCD Proy 1 1
i. Pharmapea - - - 1
j. Tape recorder 1 …
k. Kat listrik 1 … -1
l. Alat pemadam 4 …
m. Kereta makan 1 1 +5
n. Kereta jenazah 1 - -1
o. Kat alkesbedah mayor 1 …. +4
p. Kat alkes bedah minor 1 …
q. Kat alkeswatlan 1 … +2
r. Kat alkeswatnap 1 … +4
s. Kat alkes radiologi 1 1
t. Kat alkes lab 1 1
u. Kat apotek 1 1
v. Kat ambulance 2 1

c. Pangkalan
1) Luas tanah yang digunakan : …….m².
2) Luas bangunan 2.699 m², terdiri dari:
53

a) madenkesyah : …. m2 ;
b) kantor rumah sakit : …. m²;
c) lapangan upacara dan tempat parkir : …. m2 ;
d) taman : …. m2 ;
e) GOR : - m2;
f) masjid : ….. m2;
g) kantin : …. m2;
h) koperasi : ….. m2;dan
i) lahan kosong : ….. m2.

d. Sarana dan prasarana

1) bangunan/ruang gawat darurat;


2) bangunan/ruang rawat jalan;
3) bangunan/ruang rawat inap;
4) bangunan/ruang rawat bedah;
5) bangunan/ruang laboratorium;
6) bangunan/ruang radiologi;
7) bangunan/ruang farmasi;
8) bangunan/ruang gizi;
9) bangunan/ruang BPJS center;
10) bangunan/ruang laundry;
11) bangunan/ruang jenazah; dan
12) bangunan/ruang rekam medis.

e. Satuan yang dilayani.Rumah sakit tingkat IV 12.07.03Denkesyah 12.04.02


Palangka Raya memberikan pelayanan kesehatan kepada satuan-satuan organik
dibawah korem 102/Panju Panjung dan satuan non organik, meliputi :

1) Makorem 102/Pjg, Den Bekang, Den Kesyah, Den Pom, Ajen Rem, Denpal,
Denhubrem dan Kurem

2) Kodim 1011/Klk terdiri 17 Koramil meliputi :

a) Kabupaten Kapuas.
b) Kabupaten Pulang Pisau.

3) Kodim 1012/Btk terdiri 12 Koramil meliputi :

a) Kabupaten Barito Selatan.


b) Kabupaten Barito Timur.

4) Kodim 1013/Mtw terdiri 16 Koramil meliputi :

a) Kabupaten Barito Utara.


b) Kabupaten Murung Raya.

5) Kodim 1014/Pbn terdiri 10 Koramil meliputi :


54

a) Kabupaten Kotawaringin Barat.


b) Kabupaten Sukamara.
c) Kabupaten Lamandau.

6) Kodim 1015/Spt terdiri 19 Koramil meliputi :

a) Kabupaten Kotawingin Timur.


b) Kabupaten Katingan.
c) Kabupaten Seruyan.

7) Kodim 1016/Plk terdiri 8 Koramil meliputi :

a) Kota Palangka Raya 2 Koramil.


b) Kab. Gunung Mas 6 Koramil.

Kesatuan tempur jajaran Korem 102/Pjg adalah Yonif Rider 631/ATG


dengan lokasi Kompi tersebar, yaitu :

a) Mayonif di Palangka Raya.

b) Kima di Palangka Raya.

c) Kipan A di Sampit.

d) Kipan B di Pangkalan Bun.

e) Kipan C di Puruk Cahu.

f) Kibant di Palangka Raya.

Ki C Zipur Yonzipur 105/SD di Km 42 Kecamatan Bukit Batu Palangka


Raya.

Pangkalan TNI AU yang ada di wilayah Korem 102/Pjg terdapat di


Pangkalan Bun bernama Lanud Iskandar.

BAB III

POKOK-POKOK MASALAH DAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH

10. Umum. Pengembangan satuankhususnya peningkatan rumah sakit tingkat IV


12.07.03 Denkesyah 12.04.02 Palangkaraya menjadi rumah sakit tingkat III Palangkaraya
tentunya tidak terlepas dari konsep dab rencana gelar kekuatan satuan jajaran Kodam
XII/Tanjung Purakhususnya Korem 102/Panju Panjung yang mengacu pada tugas pokok
yang akan dihadapi saat ini dan masa yang akan datang. Dihadapkan dengan perubahan
jaman dan era JKN saat ini, maka perlu ditinjau kembali dari segi geografi, demografi,
konsos, pertimbangan kekuatan dan penggunaan sarana dan prasarana.

11. Pokok-Pokok Masalah.


55

a. Tugas pokok. Tugas pokok rumah sakit tingkat IV 12.07.03


Denkesyah 12.04.02 Palangkaraya adalah menyelenggarakan fungsi organik dan
fungsi utama yang terdiri dari pelayanan kesehatan dan dukungan kesehatan di
wilayah Palangkaraya yang termasuk daerah zona merah dan melayani JKN bagi
masyarakat umum dan tugas pengamananmedis VVIP kepada tamu negara serta
pejabat negara khususnya kepada Presiden Republik Indonesia, Serta menjadi satu-
satunya sandaran di bidang kesehatan bagi organik militer di wilayah Kalimantan
Tengah.

b. Struktur organisasi. Sesuai Peraturan Kasad Nomor 28 Tahun 2018 tanggal


6 Agustus 2018 tentang Organisasi dan Tugas Denkesyah (Orgas Denkesyah). Saat
ini kekuatan personel rumah sakit tingkat IV 12.07.03 Denkesyah
12.04.02Palangkaraya sebanyak 101 orang, telah terpenuhi 24,75 %dari DSPP
dengan komposisi sebagai berikut :

1) Pama berjumlah dua orang terdiri dari :

a) Ketua Komite Keperawatan dijabat oleh seorang Kapten korps Ckm;


b) Pauryanmed dijabat oleh seorang Letnan korps Ckm;

2) Bintara berjumlah dua orang terdiri dari :

a) Kepala Ruang UGD dijabat oleh seorang Peltu;


b) Penata Radiologi dijabat oleh seorang Peltu;
c) Turwat Mahir Gadar 2 orang dijabat oleh Serka; dan
d) Baminrikkes dijabat oleh seorang Serma.

3) Tamtama berjumlah dua orang terdiri dari :

a) Ta Provoost 1 orang dijabat oleh Kopda.


B) Turmin Instalwatnap dijabat oleh Kopka

4) PNS Gol II berjumlah 7 orang terdiri dari :

a) Perawat Instalwatnap : 1 orang;


b) Turwat Mahir Gadar : 1 orang;
c) Perawat Insalwatnap : 4 orang; dan
d) Turwatgi Instalwatlan : 1 orang.

5) PNS Gol III berjumlah satu orang terdiri dari :

- Perawat Instalwatnap : 1 orang

Kenyataan di lapangan yang ditemui dalam struktur organisasi rumah sakit


tingkat IV tersebut adalah hanya terdapat 2 orang dokter umum(1 orang defintif dan
1 orang BP sebagai PLH Wakarumkit) dan tidak adanya dokter spesialis yang
menunjang pelayanan
56

c. Personel.

1) Kuantitas. Kondisi personel rumah sakit tingkat IV 12.07.03 Denkesyah


12.04.02 Palangkaraya secara kuantitas adalah sebagai berikut :

a) Militer. Kekuatan personel militer sesuai DSPP adalah 28


orang, sedangkan kondisi nyata 13 orang, sehingga terdapat kekurangan
11 orang.

b) PNS. Kekuatan personel PNS sesuai DSPP adalah 36 orang,


sedangkan kondisi nyata saat ini adalah 11 orang sehingga terdapat
kekurangan personel 25 orang.

2) Kualitas. Kemampuan personel di bidang kualifikasi medis dan


paramedis sebagai berikut :

a) Militer.

(1) Perwira.

(a) Medis (dokter umum) : 2 orang;


(b) Paramedis : 1 orang; dan
(c) Nakes lain : -orang.

(2) Bintara.

(a) Paramedis : 17orang; dan


(b) Nakes lain : 4 orang.

(3) Tamtama.

(a) Paramedis : 10 orang; dan


(b) Non Medis : 1orang.

b) PNS.

(1) PNS Gol III.

- Paramedis : 1 orang

(2) PNS Gol II.

(a) Paramedis : 9 orang; dan


(b) Nakes lain : 1 orang.
57

d. Perlengkapan/materiil. Kondisi materiil yang dimiliki rumah sakit tingkat


IV 12.07.03 Denkesyah 12.04.02 Palangkaraya secara umum merupakan aset lama
dan belum terdukung sesuai DSPP,diantaranya sebagai berikut :

1) Alkes. Rumah sakit tingkat IV 12.07.03 masih


menggunakanAlkes lama. Untuk standar rumah sakit tingkat IV sesuai
dengan Perkasad Nomor 28 Tahun 2018 tanggal 6Agustus 2018pada
keadaan di atas ini kondisi dari Alkes yang berada di rumah sakit sebagian
besar rusak dan tidak berfungsi. Untuk Alkes pengadaan tahun 2019 adalah
alat rontgen belum dilakukan uji fungsi.

2) Bangunan. Kondisi bangunan Rumah Sakit tingkat IV 12.07.03


adalah bangunan tua yang kurang menunjang dimana tidak memenuhi
kriteria dari Permenkes No.340/MENKES/PER/III/2010 sebagai rumah sakit
Tk.III(Tipe C minimal jumlah tempat tidur rawat inap 100 tempat tidur dan
pada kenyataannya ini hanya terdapat 19 tempat tidur.

e. Kemampuan dan batas kemampuan. Di dalam menyelenggarakan


dukungan dan pelayanan kesehatan rumah sakit tingkat IV 12.07.03 Denkesyah
12.04.02 Palangkaraya memiliki kemampuan dan batas kemampuan, diantaranya
sebagai berikut :

1) Kemampuan.

a) menyelanggarakan pelayanan bedah umum bagi pasien militer


maupun masyarakat umum;
b) menyelenggarakan pelayanan Telinga, hidung, dan tenggorok;
c) menyelenggarakan pelayanan penyakit dalam;dan
d) menyelenggarakan pelayanan kesehatan gigi.

2) Batas kemampuan. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan untuk


pasien dengan penyakit yang berat yang memerlukan penanganan lanjutan
diluar kemampuan tenaga medis rumah sakit tingkat IV 12.07.03 Denkesyah
12.04.02 Palangkaraya, yaitu :

a) menyelenggarakan pelayanan ortopedi;


b) menyelenggarakan pelayanan endourologi;
c) menyelenggarakan pelayanan bedah syaraf;
d) menyelenggarakan pelayanan bedah mulut;
e) menyelenggarakan pelayanan saraf;
f) menyelenggarakan pelayanan anak;
g) menyelenggarakan pelayanan kandungan;
h) menyelenggarakan pelayanan jiwa;
i) menyelenggarakan pelayanan mata;dan
h) menyelenggarakan pelayanan anestesi;
58

a. Perkembangan wilayah.

Kota Palangkaraya adalah Ibukota dari Kalimantan Tengah dimana posisi ini
menjadi sangat strategis dan sekaligus vital untuk mendukung tugas pokok yang
dilaksanakan oleh jajaran Korem 102/ Panju Panjung serta Ibukota provinsi
sedangkan dari instansi lain sudah sangat maju sehingga dengan terbatasnya
dukungan anggaran dari Komando atas rumah sakit tingkat IV 12.07.03 Denkesyah
12.04.02 Palangkaraya menjadi tertinggal dengan rumah sakit dan instansi
kesehatan lainnya.

Sarana dan prasarana kesehatan di Kota Palangkaraya berkembang pesat


sejalan dengan perkembangan sektor lain. Mayoritas rumah sakit di wilayah
Palangkaraya adalah milik daerah dan swasta yang jauh lebih baik sehingga
masyarakat yang lebih memilih fasilitas tersebut, dimana keadaan ini berpengaruh
pada tenaga medis yang akan direkrut menjadi tidak berminat pada rumah sakit
tingkat IV 12.07.03 Denkesyah 12.04.02 Palangkaraya. Keadaan ini sangat
berbanding terbalik dari rumah sakit lain. Datadari 9 rumah sakit 5 diantaranya
adalah rumah sakit swasta.

12. Faktor-Faktor Yang Berpengaruh.

a. Faktor eksternal.

1) Peluang.

a) Jarak yang cukup dekat dari Ibukota Negara Kesatuan Republik


Indonesia yang baru di resmikan yaitu wilayah Kalimantan Timur dimana
bila tidak dengan cepat menyesuaikan akan tertinggal dengan rumah sakit
lain.

b) Berlakunya UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan


Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) mengharuskan rumah sakit tingkat
IV 12.07.03 Denkesyah 12.04.02 Palangkaraya untuk melayani pasien
JKN. Hal tersebut menambah tugas dan tanggung jawab Rumah Sakit
tingkat IV 12.07.03 Palangkarya Denkesyah 12.07.02 Palangkaraya
menjadi semakin kompleks. Tugas pelayanan kesehatan yang semula
hanya untuk prajurit dan PNS Angkatan Darat beserta keluarganya
bertambah dengan melayani masyarakat umum pasien JKN. Tugas dan
tanggung jawab yang bertambah tersebut harus diimbangi dengan
peningkatan status rumah sakit tingkat IV 12.07.03 Denkesyah 12.04.02
Palangkaraya menjadi tingkat III

c) Penetapan kelas Rumah Sakit tingkat IV 12.07.03 Denkesyah


12.04.02 Palangkaraya dari Kemenkes RI sebagai rumah sakit tipe D
plus,berlaku 5 tahun ke depan (2020);

d) Biaya pelayanan lebih murah dari rumah sakit swasta atau rumah
sakit lainnya.
59

e) Dari segi geografis terletak di tengah Kota Palangkaraya dengan


jumlah penduduk 275.667 jiwa dan berada di simpang empat jalan
Diponegoro.

f) memiliki luas tanah 20.200 m2 dan berada di jalan protokol

2) Kendala.

Adanya kebijakan Zero Growth of Personel (ZGP) akan


menghambat pelaksanaan peningkatan rumah sakit tingkat IV 12.07.03
Denkesyah 12.04.02 Palangkaraya menjadi rumah sakit tingkat III. Hal ini
disebabkan karena peningkatan rumah sakit tingkat IV 12.07.03
Denkesyah 12.04.02 Palangkaraya menjadi Rumah Sakit tingkat III
tentunya akan menambah jumlah personel sedangkan kebijakan Zero
Growth of Personel (ZGP) menghendaki tidak adanya penambahan
personel baru di TNI. Perlu dicarikan solusi yang tepat, sehingga
peningkatan status Rumah Sakit Palangkaraya tetap berjalan, sedangkan
kebijakan ZGP juga dapat diterapkan

b. Faktor internal.

1) Kekuatan.

a) Semakin meningkatnya kuantitas dan kualitas sumber daya manusia


terutama dokter spesialis yang dimiliki oleh Angkatan Darat, sehingga
akan mampu memberi dukungan bagi peningkatan rumah sakit tingkat IV
12.07.03 Denkesyah 12.04.02 Palangkaraya menjadi Rumah Sakit tingkat
III;

b) Kemauan untuk meningkatkan mutu pelayanan yang dimiliki oleh


setiap personeldan manajemen rumah sakit tingkat IV 12.07.03
Denkesyah 12.04.02 Palangkarayadihadapkan dengan tantangan tugas
yang semakin berat yaitu dukungan kesehatan bagi pengamanan medis
VVIP serta pelayanan JKN; dan

c) Pentingnya keberadaan rumah sakit tingkat IV 12.07.03 Denkesyah


12.04.02 Palangkarayadalam rangka pelayanan kesehatan bagi prajurit
dan PNS Angkatan Darat beserta keluarganya, lebih jauh lagi bagi
masyarakat umumdi wilayah Kalimantan Tengah.

d) Rumah sakit tingkat IV 12.07.03 Denkesyah 12.04.02 Palangkaraya


sebagai rujukan utama bagi prajurit TNI, PNS, dan keluarganya bagi
satuan-satuan di jajaran Korem 102/ Panju Panjung

e) Kinerja para anggota TNI dan PNS serta tenaga honorer yang luar
biasa, sehingga menjadi nilai tambah bagi komandan satuan.
60

2) Kelemahan.

a) keterbatasan fasilitas dan sarana kesehatan yang dimiliki olehrumah


sakit tingkat IV 12.07.03 Denkesyah 12.04.02
Palangkarayamenjadipenghambat pelayanan kesehatan secara
maksimal; dan

b) keterbatasan sumber daya dokter spesialis dihadapkan dengan tugas


pengamanan medis VVIP.

BAB IV

ANALISA

13. Umum. Peningkatan rumah sakit tingkat IV 12.07.03 Denkesyah 12.04.02


Palangkaraya menjadi Rumah Sakit tingkat III Palangkaraya penting untuk direalisasikan
mengingat tugas yang harus dilaksanakan oleh rumah sakit tersebut semakin berat.
Pelayanan JKN, intensitas kunjungan tamu VVIP ke Palangkaraya menuntut tanggung
jawab yang lebih besar, dan kedepannya tantangan dan saingan akan semakin berat
dengan ditetapkannya Kalimantan Timur sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik
Indonesia.

14. Analisa. Dari berbagai permasalahan yang dihadapi dalam rangka


peningkatan rumah sakit tingkat IV 12.07.03 Denkesyah 12.04.02 Palangkaraya, untuk
melaksanakan tugas pokok maupun fungsinya, maka terdapat aspek-aspek yang perlu
dianalisa sebagai berikut :

a. Tugas pokok.

1) Tugas pokok rumah sakit tingkat IV 12.07.03 Denkesyah 12.04.02


Palangkaraya yang merupakan eselon pelaksana dari Denkesyah 12.04.02
Palangkaraya adalah menyelenggarakan dukungan dan pelayanan kesehatan
terhadap prajurit dan PNS Angkatan Darat beserta keluarganya. Satuan yang
menjadi tanggung jawab pelayanannya meliputi satuan-satuan TNI AD yang
berada di wilayah Kalimantan Tengah yang jumlahnya cukup banyak,
dihadapkan dengan kemampuan yang dimiliki oleh rumah sakit tingkat IV
12.07.03 Palangkaraya serta personel yang ada, maka pelaksanaan tugas
pokok tersebut akan menjadi semakin berat.Rumah sakit tingkat IV 12.07.03
Denkesyah 12.04.02 Palangkaraya harus melayani 17 satuan yang ada di
wilayah Korem 102/Pjg, sehingga diperlukan peningkatan status Rumah Sakit
tingkat IV 12.07.03 Palangkaraya menjadi Rumah Sakit tingkat III, dimana
diperlukan adanya penambahan tenaga medis yang lebih profesional dalam
rangka mendukung pelaksanaan tugas pokok rumah sakit tingkat IV 12.07.03
Denkesyah 12.04.02 Palangkaraya.
61

2) Semenjak berlakunya JKN, maka tugas rumah sakit tingkat IV 12.07.03


Denkesyah 12.04.02 Palangkaraya bertambah yaitu memberikan pelayanan
JKN bagi masyarakat sekitar. Pelayanan JKN yang dilaksanakan oleh rumah
sakit tingkat IV 12.07.03 Denkesyah 12.04.02 Palangkaraya tersebut harus
diimbangi dengan fasilitas yang memadai serta didukung tenaga yang
profesional agar mampu mengemban tugas sebagai rumah sakit tempat
pelayanan JKN. Hal ini sangat penting dikarenakan pasien yang berobat ke
rumah sakit tingkat IV 12.07.03 Denkesyah 12.04.02 Palangkaraya tidak lagi
hanya Prajurit dan PNS Angkatan Darat beserta keluarganya, tetapi juga
masyarakat sekitar yang menjadi pasien JKN. Apabila ada pelayanan yang
kurang maksimal yang diberikan oleh rumah sakit tingkat IV 12.07.03
Denkesyah 12.04.02 Palangkaraya, tentunya akan mempengaruhi citra TNI
AD. Dengan adanya peningkatan status Rumah Sakit menjadi tingkat III
diharapkan akan adanya peningkatan fasilitas dan tenaga medis yang
profesional sehingga pelayanan rumah sakit tingkat IV 12.07.03 Denkesyah
12.04.02 Palangkaraya sebagai rumah sakit rujukan JKN semakin baik.

3) Kunjungan Tamu VVIP ke Kota Palangkarayasebagai ibukota Provinsi


Kalimantan Tengah berpengaruh terhadap tingginya intensitas kunjungan
Presiden RI ke Kota Palangkaraya. Pada setiap kunjungan Presiden RI ke Kota
Palangkaraya banyak unsur-unsur yang dilibatkan, termasuk diantaranya
rumah sakit tingkat IV 12.07.03 Denkesyah 12.04.02 Palangkaraya sebagai
unsur dukungan kesehatan. Fasilitas dan tenaga yang disiapkan pada setiap
kunjungan adalah fasilitas dan tenaga medis yang terbaik yang dimiliki oleh
Rumah Sakit tingkat IV 12.07.03 Denkesyah 12.04.02 Palangkaraya, hal
tersebut sulit untuk direalisasikan karena keterbatasan fasilitas dan tenaga
medis. Untuk memenuhi kekurangan yang ada maka pada setiap kunjungan
Tamu VVIPrumah sakit tingkat IV 12.07.03 Denkesyah 12.04.02 Palangkaraya
berkoordinasi dengan instansi terkait guna melengkapi fasilitas dan tenaga
medis. Peningkatan status rumah sakit tingkat IV 12.07.03 Denkesyah 12.04.02
Palangkaraya menjadi Rumah Sakit tingkat III diharapkan akan menambah
daya dukung dalam melaksanakan dukungan kesehatan pengamanan medis
VVIP kepada tamu VVIP, dikarenakan bertambahnya fasilitas dan tenaga
medis yang ada.

b. Struktur organisasi. Sesuai Peraturan Kasad Nomor 28 Tahun 2018 tanggal


6 Agustus 2018 tentang Organisasi dan Tugas Denkesyah (Orgas Denkesyah)
jumlah personel rumah sakit tingkat IV berjumlah 101 orang dan saat ini sudah
terpenuhi 25 orang (24,75%). Dari 101 personel yang ada hanya terdapat 2 orang
dokter umum yang dimana termasuk 1 orang BP. Diperlukan tambahan tenaga
dokter spesialis maupun dokter umum untuk meningkatkan rumah sakit tingkat IV
12.07.03 Denkesyah 12.04.02 Palangkaraya sesuai dengan tuntutan tugas pokok,
pelayanan terhadap pasien JKN dan pengamanan medis VVIP serta perkembangan
sosial masyarakat Palangkaraya. Peningkatan status rumah sakit menjadi tingkat III
akan memberi tambahan tenaga dokter spesialis menjadi 4 dokter spesialis pada
Staf Medik Fungsional (SMF) dan 7 orang dokter spesialis pada Dep Obsgyn dan
62

IKA,Dep Penyakit Dalam dan Kesehatan Jiwa,Dep Mata dan THT serta Depgilut.
Pada Staf Medik Fungsional (SMF) penambahan dokter spesialis adalah :

1) dokter spesialis bedah;


2) dokter spesialis penyakit dalam dan kesehatan jiwa;
3) dokter spesialis obsgyn dan IKA; dan
4) dokter spesialis gigi.

Adapun untuk dokter umum dan dokter gigi terdapat penambahan menjadi
masing-masing 1 orang. Disamping penambahan dokter spesialis pada Staf Medik
Fungsional (SMF),penambahan dokter spesialis juga terdapat pada jabatan
struktural yang diikuti penambahan bagian dan personel yaitu :

1) Dep obsgyn dan IKA

a) Kadepobsgyn dan IKA;


b) Dokter Spesialis; dan
c) Turwatum.

2) Dep Penyakit Dalam dan Kesehatan Jiwa.

a) Kadep Penyakit Dalam dan Keswa;


b) Dokter Spesialis; dan
c) Turwatum.

3) Dep Mata dan THT.

a) Kadep Mata dan THT;


b) Dokter Spesialis; dan
c) Turwatum.

3) Depgilut.

a) Kadep Gilut;
b) Dokter Gigi Spesialis;
c) Dokter Gigi; dan
d) Turwatgi.

4) Instaldik.

a) Kainstaldik;
b) Baurlat; dan
c) Turmindik.
6) Staf Fungsional.

a) Perawat Spesialis;
63

b) Perawat Mahir (Militer);


c) Perawat Mahir (Sipil);
d) Apoteker;
e) Radigrafer; dan
f) Analis Kesehatan.

Penambahan personel lainnya adalah pada bagian-bagian yang sudah ada dalam
rangka penguatan organisai rumah sakit tingkat III. Adapun perbandingan personel
antara rumah sakit tingkat III dan rumah sakit tingkat IV adalah sebagai berikut :

PERBANDINGAN PERSONEL
RUMAH SAKIT TINGKAT III DAN RUMAH SAKIT TINGKAT IV
SESUAI PERKASAD NO 28 TAHUN 2018

NO
RUMKIT TK III RUMKIT TK IV KET
BAG URT
1 2 3 4 5
1 UNSUR PIMP UNSUR PIMP
a Karumkit Karumkit
b Wakarumkit Wakarumkit

2 KOMITE MEDIK KOMITE MEDIK


a Ketua Komite Medik Ketua Komite
b Sub Komite Mutu, Etika dan Disiplin Sub Komite Mutu, Etika dan Disiplin
c Tur Agenda

3 KOMITE KEPERAWATAN KOMITE KEPERAWATAN


a Ketua Komite Kep Ketua Komite Kep
b Sub Komite Mutu, Etika dan Disiplin Sub Komite Mutu, Etika dan Disiplin
c Tur Agenda

4 SPI SPI
a Ke SPI Ka SPI
b Kaurwasum dan Ben Paurwasum dan Ben
c Kaurwasnismed Banismed
d Ba data

5 DEP BEDAH ANESTESI INSTALASI BEDAH & ANESTESI


a Kadep Bedah dan Anestesi Kainstalasi Bedah & Anestesi
b Kasubdep Bedah Turminwat Mahir Bedah
c Kasubdep Anestesi Turmin Anestesi
d Turminwat Mahir Bedah Turmin Instrumen
e Turminwat Instrumen Turminwatum
f Turmin

6 DEPOBSGYN & IKA TIDAK ADA


a Kadep Obsgyn dan IKA
b Kasubdep Obsgyn dan IKA
c Turminwatum

7 DEPPENYAKIT DALAM & KESWA TIDAK ADA


a Kadep Penyakit Dalam dan Keswa
Kasubdepbedah Penyakit Dalam dan
b
Keswa
c Turminwatum

8 DEP MATA & THT TIDAK ADA


a Kadep Mata dan THT
b Kasubdep Bedah Mata dan THT
c Turminwatum
64

9 DEP GILUT TIDAK ADA


a Kadep Gilut
b Kasubdep Bedah dokter Gigi Spesialis
c Penata Gigi dan Mulut
d Turminwatgi

10 INSTAL WATLAN INSTALWATLAN


a Ka Instal Watlan Kainstal Watlan
b Kasub Instal Watlan A KAPOLGI
c Kasub Instal Watlan B Kapoliklinik Bedah
d Ka Poliklinik Bedah Kapoliklinik Penyakit Dalam
e Ka Poliklinik Obsgyn Turminwathir KIA/KB
f Ka Poliklinik KIA/KB Turmin Perawat Instal Watlan
g Ka Poliklinik Peny. Dalam Turminwatgi
h Ka Poliklinik Mata
i Ka Poliklinik Keswa
j Ka Poliklinik THT
k Ka Poliklinik Gigi
l Bati Instalwatlan A
m Bati Instalwatlan B
n Bamininstalwatlan
o Turminwat Instal Watlan
p Tur Agenda

11 INSTALWATNAP INSTALWATNAP
a Ka Instal Watnap Kainstal Watnap
b Kasub Instal Watlnap A Staf Fungsional Perawat Pelaksana
c Kasub Instal Watnap B Staf Fungsional Bidan Pelaksana
d Kepala Ruangan Turminwathir KIA/KB
e Turminwat Mahir ICU
f Bati Instal Watnap A
g Bati Instal Watnap B
h Baur Instal Watnap
i Staf Fungsional Perawat Pelaksana
j Staf Fungsional Bidan Pelaksana
k Turyan
l Tur Agenda

12 INSTALASI FARMASI UNIT FARMASI


a Kainstal Farmasi Kanit Farmasi
b Turmin Obat Turmin Obat
c Tur Resep Turmin Resep
d Turmin Gudang
e Turyan

13 IGD IGD
a Ka IGD Ka IGD
b Kaur Gadar Bedah Paur Gadar Bedah
c Bati IGD Baminwat IGD
d Bamin Perawat Mahir IGD Baurwat IGD
e Turmin IGD Turminwat IGD
f Tamudi Amb Tamudi Amb
g Pengemudi Amb Tur Agenda

14 INSTAL JANGDIAG UNIT JANG DIAG


a Kainstaljangdiag Kanit Jang Diag
b Paur Radiologi Turmin Radiologi
c Penata Laboratorium Turminlab
d Turmin Radiologi
e Turminlab
f Turyan

15 INSTAL JANGWAT UNIT JANGWAT


a Kainstaljangwat Kanit Jangwat
65

b Penata Gizi Turyan Dapur


c Turyan Dapur Turyan Cuci
d Turyan Cuci Tur Jenazah
e Turmin Jenazah

16 INSTALDIK TIDAK ADA


a Kainstaldik
b Baurlat
c Turdik

17 URREN URREN
a Kaurren Paurren
b Paurrenprog Turminanev
c Pauranev dan Dalprog Turminlapgar
d Turmin Tur Data
e Tur Agenda

18 URYANMED URYANMED
a Kauryanmed Pauryanmed
b Penata PMKP Turmin Medis dan Keperawatan
c Turmin Medis dan Keperawatan Baur Infokes
d Turmin Rekam Medik Turmin Rekam Medik
e Tur Agenda

19 URJANGMED TIDAK ADA


a Kaurjangmed
b Turminalpalkes
c Turmin Obat
d Penata Promkes
f Bati K3, Kesling dan PPI
g Turmin Promkes

20 URTUUD URTUUD
a Kaurtuud Paurtuud
b Batipam Baurdal
c Paurpers Ta Provost
d Turpers Turpers
e Paurdal Baurharbang Listrik & Air
f Baharwat Pengemudi Ambulan
g Turmin BMN Turmin Bmn
h Paurada Tur Bersih Taman
i Turminbekum
j Baurdal
K Ta Provoost
L Baminang
m Baminjuryar
n Turminjuryar
o Tamudi
p Turharbang Listrik dan Air
q Tur Bersih/Taman

21 UNIT RIKKES UNIT RIKKES


a Kanitrikkes Kanit Rikkes
b Turminrikkes Bamin Rikkes
c Penata Rikkes Turmin
d Baminrikkes

22 URINFOKES TIDAK ADA


a Paurinfokes
b Turmin Infokes
c Tur Agenda

23 STAF MEDIK FUNGSIONAL STAF MEDIK FUNGSIONAL


a Dokter Spesialis Bedah Gol V Dokter Spesialis Gol IV
b Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan Doter Umum/Gigi
66

Keswa Gol V
Dokter Spesialis Obsgyn dan IKA Gol
c Paramedis Fungsional
V
d Dokter Gigi Spesialis Gol V
e Dokter Umum Gol V
f Dokter Gigi Gol V

24 STAF FUNGSIONAL TIDAK ADA


a Perawat Spesialis Gol V
b Perawat Mahir Gol VI
c Staf Fungsional Perawat Madya
d Staf Fungsional Apoteker Madya
e Staf Fungsional Radiografer Madya
Staf Fungsional Analis Kesehatan
f
Madya

c. Personel. Secara kuantitas maupun kualitas personel rumah sakit tingkat


IV 12.07.03 Denkesyah 12.04.02 Palangkarayasaat ini dihadapkan dengan
tantangan tugas yang ada dimana dituntut untuk selalu profesional belumlah
mencukupi. Sesuai dengan DSPP sekarang, hanya terdapat 2 orang dokter umum,
maka belum dapat memenuhi tuntutan tugas ke depan dengan maksimal.
Penambahan tenaga dokter spesialis sangat diperlukan seiring dengan
peningkatan status rumah sakit dari tingkat IV menjadi tingkat III, sehingga akan
menambah kualitas pelayanan rumah sakit tersebut.

d. Perlengkapan/materiil. Kondisi materiil yang dimiliki rumah sakit tingkat


IV 12.07.03 Denkesyah 12.04.02 Palangkaraya secara umum merupakan aset
lama dan belum terdukung seluruhnya diantaranya kendaraan untuk operasional.
Alkes di instalasi bedah dan anastesi yang hanya terdapat perangkat alkes bedah
mayor dan bedah minor, akan menghambat pelaksanaan operasional dihadapkan
dengan tuntutan tugas yang semakin kompleks. Peningkatan status rumah sakit
menjadi rumah sakit tingkat III akan menambah Alkes di instalasi bedah dan
anastesi menjadi perangkat Alkes mayor, perangkat Alkes minor dan perangkat
Alkes rehab medik. Penambahan perangkat medis tersebut akan sangat
membantu tugas pelayanan, sehingga kualitas palayanan rumah sakit tingkat IV
12.07.03 Denkesyah 12.04.02 Palangkaraya tidak kalah dengan rumah sakit lain di
wilayah Palangkaraya.

Adapun perbandingan materiil antara rumah sakit tingkat III dan rumah sakit
tingkat IV adalah sebagai berikut :

PERBANDINGAN PERLENGKAPAN
RUMAH SAKIT TK III DAN RUMAH SAKIT TK IV
SESUAI PERKASAD NO 28 TAHUN 2018
67

RUMKIT RUMKIT
NO JENIS KET
TK III TK IV
1 2 3 4 5

1. SENJATA 68 31

a. P 42 19
b. Senapan 26 12

2. KENDARAAN

a. Sedan -
b. Tr ¼ T 18 5
c. Bus K -
d. Ambulance 4 2
e. Sepeda Motor 16 8

3. ALSINTOR/ALKOM/ALKES DLL

a. Telepon 3 1
b. TRO 18 16
c. Faximile 2 1
d. Komputer + Printer 20 8
e. Mesin Tik 8 4
f. Mesin Foto Copy 1 -
g. Scanner 1 -
h. Mesin Stensil 1 1
i. Mesin Hitung 6 4
j. Sound System Lapangan 1 1
k. OHP/LCD Proy 3 1
l. Pharmapea 1 -
m. Kamera (Tustel) 1 1
n. Tape Recorder K 1 1
o. HT/Alkom 14 2
p. Perangkat Listrik 1 1
q. Perangkat Bengkel 1 1
r. Alat Pemadam 4 4
s. Kereta Makan 2 1
t. Kereta Jenazah 2 1
u. Kat Alkes Bedah Mayor 2 1
v. Kat Alkes Bedah Minor 2 1
w. Kat Dokter - 1
x. Kat Alkes Watlan 1 1
y. Kat Alkes Watnap 1 1
z. Kat Alkes Radiologi 2 1
aa. Kat Alkes Lab 2 1
bb. Kat Apotek 2 1
cc. Kat Ambulance 4 2
dd. Kat Gadar 1 1
ee. Kat Anestesi 1 1
ff. Kat Kebidanan 2 1
gg. Kat Alkes Penyakit Dalam 2
hh. Kat Alkes Keswa 2
ii. Kat Alkes Mata 1
jj. Kat Alkes THT 1
kk. Kat Alkes Gilut 2 1
ll. Kat Alkes ICU 1

e. Kemampuan dan batas kemampuan. Keterbatasan fasilitas yang ada


serta tenaga medis yang dimiliki oleh rumah sakit tingkat IV 12.07.03 Denkesyah
12.04.02 Palangkaraya, mengakibatkan kemampuan rumah sakit untuk
68

memberikan pelayanan dan dukungan kesehatan menjadi sangat terbatas. Hal ini
karena rumah sakit tingkat IV 12.07.03 Denkesyah 12.04.02 Palangkaraya awalnya
hanya disiapkan untuk darurat bagi tentara, bukan rumah sakit yang disiapkan
untuk rumah sakit umum seperti rumah sakit yang lainnya. Pada kasus tertentu,
dimana pasien memerlukan penanganan khusus yang karena keterbatasan
fasilitas dan tenaga medis, sehingga RumahSakitPalangkaraya tidak mampu
menangani, makapasientersebut harusdirujuk ke rumah sakit lain yang memiliki
fasilitas dan tenaga medis yang lebih lengkap. Hal ini akan membuat
pelayananmenjadikurangmaksimal dan penilaiannya akan menurun.

f. Perkembangan wilayah. Perkembangan sarana dan prasarana kesehatan


di Kota Palangkaraya sejalan dengan perkembangan Kota Palangkaraya itu
sendiri. Keterbatasan fasilitas dan tanaga medis yang dimiliki oleh rumah sakit
tingkat IV 12.07.03 Denkesyah 12.04.02 Palangkaraya harus mampu bersaing
dengan rumah sakit lain dengan fasilitas yang lebihlengkapdan harus mampu
melayani pasien yang tidak hanya anggota militer dan keluarganya, tetapi juga
masyarakat umum. Dalam hal pelayanan kesehatan, masyarakat akan cenderung
memilih rumah sakit dengan fasilitas, pelayanan maupun tenaga medis yang baik,
dibandingkan dengan rumah sakit dengan fasilitas, pelayanan dan tenaga medis
yang terbatas. Kondisi masyarakat yang seperti ini harus dijadikan sebagai
motivasi bagi rumah sakit tingkat IV 12.07.03 Denkesyah 12.04.02 Palangkaraya
untuk mengevaluasi diri serta berusaha meningkatkan pelayanannya,sehingga
mampu bersaing dengan rumah sakit lain baik yang dikelola pihak swasta maupun
pemerintah.
Peningkatan status rumah sakit menjadi tingkatIII, tentunya akan merubah
cara pandang masyarakat terhadap rumah sakit tingkat IV 12.07.03 Denkesyah
12.04.02 Palangkaraya itu sendiri, sehingga keinginan untuk mendapatkan
pelayanan kesehatan di rumah sakit tersebut akan muncul. Jangan sampai ada
kesan eksklusif di masyarakat yang menganggap bahwa rumah sakit tentara hanya
untuk tentara dan keluarganya. Dengan berlakunya JKN maka rumah sakit tentara
yang dalam hal ini adalah rumah sakit tingkat IV 12.07.03 Denkesyah 12.04.02
Palangkaraya, bisa dijadikan rujukan bagi pasien JKN. Peningkatan pelayanan,
fasilitas maupun tenaga medis perlu dilakukan untuk dapat melaksanakan tugas
pelayanan kesehatan dengan maksimal.

BAB V

KONSEP PENATAAN ORGANISASI


69

15. Umum. Peningkatan rumah sakit tingkat IV 12.07.03 Denkesyah 12.04.02


Palangkaraya menjadi Rumah Sakit tingkat III akan meningkatkan peran rumah sakit
Palangkaraya yang mampu melaksanakan tugas-tugas yang menjadi tanggung jawabnya
yaitu melaksanakan pelayanan kepada prajurit dan PNS Angkatan Darat serta
keluarganya, tugas pelayanan JKN bagi masyarakatdan lebih lagi melaksanakan tugas
pengamanan medisVVIP dengan baik dan maksimal.

16. Tujuan.

a. menyelenggarakan dan membina pengendalian fungsi rumahsakit khususnya


rumah sakit tingkat III, sehingga menjadi rumah sakit yang mampu menghadapi
permasalahan ditengah persaingan rumah sakit swasta maupun rumah sakit
pemerintah lainnya;

b. menyelenggarakan dan membina pengendalian organisasi, sistem, metode


serta prosedur kerja di lingkungan rumah sakit tingkat III, agar dapat menciptakan
organisasi yang proporsional, sistem dan metode yang dapat menunjang sistem
kerja serta metode kerja yang baik guna memberikan pelayanan terbaik bagi prajurit
dan PNS beserta keluarganya;

c. meningkatkan kesejahteraan, kemampuan kerja dan pengembangan personel


yang profesional serta keserasian kerja antar bagian di lingkungan kerja rumah sakit
dalam rangka kesiapan satuan;

d. mewujudkan pelayanan kesehatan terbaik bagi pasien JKN sebagai tindak


lanjut kebijakan pemerintah tentang JKN secara maksimal dalam rangka
meningkatkan profesionalisme pelayanan Rumah Sakit tingkat IV 12.07.03
Palangkaraya; dan

e. melaksanakan dukungan kesehatan dalam rangka tugas pengamanan


medisVVIP kepada Presiden Republik Indonesia serta tamu negara beserta pejabat
negara lainnya agar lebih optimal.

17. Sasaran.

a. terselenggaranya dan terbinanya pengendalian fungsi rumahsakit khususnya


rumah sakittingkat III;

b. terselenggaranya dan terbinanya pengendalian organisasi, sistem, metode dan


prosedur kerja di lingkungan kerja rumah sakit tingkat III;

c. meningkatnya kesejahteraan, kemampuan kerja dan pengembangan personel


serta keserasian kerja di lingkungan kerja rumah sakit dalam rangka kesiapan
satuan;
70

d. terwujudnya pelayanan kesehatan bagi pasien JKN sebagai tindak lanjut


kebijakan pemerintah tentang BPJS secara maksimal dalam rangka meningkatkan
profesionalisme pelayanan rumah sakit tingkat IV 12.07.03 Denkesyah 12.04.02
Palangkaraya; dan

e. terlaksananya dukungan kesehatan dalam rangka tugas pengamanan


medisVVIP kepada Presiden Republik Indonesia serta tamu negara beserta pejabat
negara lainnya agar lebih optimal.

18. Konsep Peningkatan Rumkit. Peningkatan rumah sakit tingkat IV 12.07.03


Denkesyah 12.04.02 Palangkaraya dilaksanakan sebagai berikut :

a. Tahap - I.

1) Penyiapan pangkalan.

(a) Gedung/bangunan rumah sakit.


(1) pada tahap ini langkah yang dilakukan adalah mengoptimalkan
dan merenovasi ruangan yang ada di Rumah Sakit 12.07.03
Palangkarayatermasuk didalamnya Instalasi Bedah Sentral, Kamar
Jenazah,ruangan radiologi yang sesuai standar dan ruang ICU untuk
digunakan menjadi tempat pelayanan kesehatan sesuai dengan
orgas rumah sakit tingkat III; dan
(2) pembangunan instalasi pengolahan air limbah sebagai
prasyarat Rumah Sakit Tipe C atau setingkat Rumah Sakit tingkat III
dengan memanfaatkan lahan kosong di area belakang Rumah Sakit,
Membangun tempat penampungan limbah B3 yang sesuai standar,
dan pengadaan dari Generator listrik untuk menunjang berjalananya
rumah sakit.

(b) Perumahan. rumah sakit tingkat IV 12.07.03 Denkesyah 12.04.02


Palangkaraya sampai dengan saat ini belum memiliki perumahan sendiri.
Personel Rumah Sakit Slamet Riyadi menempati perumahan militer yang
berada di Asrama Zibang Kelurahan Pahandut Kecamatan Pahandut
Palangkaraya. Sedangkan sisanya menempati rumah pribadi yang
tersebar di Kota Palangkaraya. Untuk tahap pertama pembangunan
perumahan diprioritaskan untuk pembangunan rumah dinas Karumkit dan
Wakarumkit.Pada tahap awal ini dibangun 2 (dua) unit rumah tipe G-90
untuk rumdis Karumkit dan Wakarumkitdengan memanfaatkan tanah milik
TNI-AD.

2) Personel. Pemenuhan personel Rumah Sakit Palangkarayauntuk


menjadi rumah sakit tingkat III tetap harus sesuai dengan kebijakan personel
yaitu Zero Growth of Personel (ZGP). Pada tahap ini,personel Rumah Sakit
Palangkaraya. Pemenuhan personel ini dapat diambil dari personel yang
sudah ada dirumah sakit tingkat IV yang berjumlah 25 orang, dengan
penempatan jabatan sesuai dengan keahlian dan golongan masing-masing.
71

Kekurangan dapat diambilkan dari Kesdam XII/Tanjung Pura dan untuk dokter
spesialis serta tenaga medis dibuat pengajuan personel kepada Puskesad,
dengan perincian sebagai berikut :

a) Pamen : 19 orang;
b) Pama : 10 orang;
c) PNS Gol IV : 10orang;
d) PNS Gol III : 15 orang; dan
e) PNS Gol II : 31 orang.

3) Materiil. Untuk mendukung pemenuhan kebutuhan rumah sakit tingkat


III Palangkaraya Pusat kesehatan angkatan darat merencanakan pengajuan
alat kesehatan sesuai standar rumah sakit tingkat III sebagai mana tercantum
dalam lampiran.

4) Peranti lunak. Setelah pangkalan, personel dan materiil Rumah Sakit di


Palangkaraya yang nantinya akan dibentuk terpenuhi, kegiatan selanjutnya
adalah pemenuhan peranti lunak dengan harapan peranti lunak tersebut yang
dibutuhkan sesuai standar Rumah Sakit tingkat III, sehingga dapat digunakan
sebagai pedoman bagi personel Rumah Sakit Palangkaraya dalam rangka
melaksanakan tugas fungsi pelayanan kesehatan di wilayah.

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

19. Kesimpulan.

a. Rumah sakit tingkat IV 12.07.03 Denkesyah 12.04.02 Palangkaraya


mempunyai Tugas pokok rumah sakit tingkat IV 12.07.03 Denkesyah 12.04.02
Palangkaraya adalah menyelenggarakan fungsi organik dan fungsi utama yang
terdiri dari pelayanan kesehatan dan dukungan kesehatan di wilayah Palangkaraya
yang termasuk daerah zona merah dan melayani JKN bagi masyarakat umum dan
tugas pengamananmedis VVIP kepada tamu negara serta pejabat negara
khususnya kepada Presiden Republik Indonesia, Serta menjadi satu-satunya
sandaran di bidang kesehatan bagi organik militer di wilayah Kalimantan Tengah.

b. Dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan diatas, perlu adanya


peningkatan status rumah sakit tingkat IV 12.07.03 Denkesyah 12.04.02
Palangkaraya menjadi rumah sakit tingkat III. Peningkatan status ini menjadi sangat
penting seiring dengan berkembangnya Kota Palangkaraya, pelayanan JKN bagi
masyarakat umum serta intensitas kunjungan Presiden RI ke Kota
Palangkaraya.Oleh karena itu perlu adanya penambahan fasilitas pelayanan dan
tenaga spesialis untuk mengimbangi peningkatan status tersebut. Begitu juga
diperlukan adanya penambahan pangkalan dan piranti lunak.
72

c. Apabila kajian peningkatan status rumah sakit tingkat IV 12.07.03 Denkesyah


12.04.02 Palangkaraya menjadi rumah sakit tingkat III belum mendapat persetujuan,
maka akan berakibat pada pelayanan medis terhadap VVIP yang kurang maksimal.

20. Saran.

a. Dengan peningkatan status rumah sakit tingkat IV 12.07.03 Denkesyah


12.04.02 Palangkarayamenjadi rumah sakit tingkat III mohon dukungan sarana
prasarana, personel, dan alat kesehatan guna peningkatan pelayanan kesehatan
dan dukungan kesehatan baik pelayanan rutin maupun pelayanan yang
berhubungan dengan tugas pengamanan medis VVIP.

b. Peningkatan status rumah sakit tingkat IV 12.07.03 Denkesyah 12.04.02


Palangkarayamenjadi Rumah Sakit tingkat III mohon dapatnya dilakukan
berdasarkan skala prioritas dan dilaksanakan secara bertahap, terutama pemenuhan
dokter spesialis, tenaga medis lainnya dan peralatan kesehatan untuk menghadapi
pelayanan medis VVIP khususnya dan untuk meningkatkan derajat kesehatan
personel TNI AD, ASN dan keluarganya.

BAB VII

PENUTUP

21. Penutup. Demikian naskah kajian Peningkatan rumah sakit tingkat IV 12.07.03
Denkesyah 12.04.02 Palangkarayamenjadi Rumah Sakit tingkat III, disusun sebagai
bahan masukan dan pertimbangan bagi Komando Atas dalam menentukan kebijakan
selanjutnya.

Pontianak, 2020
Kepala Kesdam XII/Tanjungpura,

dr. Noerjanto Rahardjo, Sp. PD, FINASIM.


Kolonel Ckm NRP 32994

Anda mungkin juga menyukai