Anda di halaman 1dari 28

SYOK PADA ANAK

PEMBIMBING:
dr. Monique Noorvitry, Sp. A

DISUSUN OLEH:
Agam Siswanto Hardoyo
202220401011079
Kelompok A39
Definisi
◦ Syok adalah suatu kondisi di mana perfusi jaringan yang tidak memadai menyebabkan
pengiriman oksigen tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh.
◦ Terkompensasi : tekanan darah normal, TTV lain/perfusi jaringan tidak normal

◦ Tak terkompensasi : resiko mortalitas & morbiditas tinggi


Etiologi Syok
◦ Hipovolemik
◦ Distributif
◦ Kardiogenik
◦ Obstruktif
Syok Hipovolemik
1. Kehilangan cairan dan elektrolit 3. Perdarahan
a. Gastroenteritis akut a. Eksternal Trauma, gangguan perdarahan,

b. Keringat berlebihan perdarahan saluran cerna

c. Penyakit ginjal b. Internal: Cedera visceral, cedera pembuluh darah,


patah tulang
2. Kehilangan plasma
4. Gangguan endokrin
a. Luka bakar
a. Insufisiensi adrenal
b. Third-space loss
b. Diabetes mellitus

c. Diabetes insipidus
Patogenesis Syok Hipovolemik

Penurunan volume intravaskular

Preload ↓

Stroke volume ↓

Cardiac Output ↓

Syok
Etiologi Syok
◦ Hipovolemik
◦ Distributif
◦ Kardiogenik
◦ Obstruktif
Syok Distributif
◦ Septik

Vasodilatasi &
Infeksi Inflamasi Produksi NO↑ Syok
capillary leak

◦ Anafilaksis/anafilaktoid

Aktivasi sel Vasodilatasi &


Alergen Inflamasi Syok
mast & basofil capillary leak

◦ Neurogenik

Saraf simpatis Disregulasi


Cedera SSP Vasodilatasi Syok
terganggu otonon
Etiologi Syok
◦ Hipovolemik
◦ Distributif
◦ Kardiogenik
◦ Obstruktif
Syok Kardiogenik
◦ Miokarditis
CO↓
◦ Kardiomiopati

◦ Disritmia Syok Kompensasi

◦ Metabolik: Hipoksia, hipoglikemia, asidosis,


hipotermia, uremia

◦ Keracunan obat: Antrasiklin, penghambat β,


Beban jantung
antidepresan trisiklik SVR ↑

◦ Penyakit jantung bawaan
Afterload ↑
◦ Operasi jantung
Etiologi Syok
◦ Hipovolemik
◦ Distributif
◦ Kardiogenik
◦ Obstruktif
Extracardiac Disease

Syok Obstruktif
◦ Tamponade perikardial, pneumopericardium CO↓

◦ Emboli paru
Syok Kompensasi
◦ Penyakit jantung bawaan: Stenosis aorta, koarktasio
aorta, stenosis paru kritis, arkus aorta yang terputus

◦ Tension pneumothorax
Beban jantung
SVR ↑

Afterload ↑
DIAGNOSIS
Anamnesis
Bukti penurunan perfusi organ Kemungkinan etiologi
◦ Otak: Status mental o Suhu tinggi atau rendah, penyakit baru-baru ini, penyakit imun

◦ Otot: Hipotonia atau kelemahan  Septik


◦ Ginjal: Urin berkurang o Intake menurun, BAB BAK meningkat  Hipovolemik
o Trauma, pembedahan  Perdarahan
o Alergen, ada stridor/mengi  Anafilaktik
o Tertelan racun  Distributif
o Dada nyeri/berdebar, riw. Keluarga miopati, kelainan waktu
lahir  Kardiogenik
o Kelemahan, matirasa  Neurogenik
Pemeriksaan Fisik
Airway
◦ Tanyakan nama

◦ Menangis/tidak

Breathing:
◦ Ada takipnea?  bentuk kompensasi terhadap asidosis metabolik karena syok

◦ Evaluasi suara napas


◦ Ronki?  kemungkinan pneumonia  Septik

◦ Asimetris?  Efusi pleura, pneumotoraks  Obstruktif

◦ Asimetris?  Hematotoraks  Hipovolemik


Pemeriksaan Fisik
Circulation

◦ Auskultasi dada:
◦ Irama jantung: Takikardia  kompensasi syok

◦ Murmur atau Muffled sound (suara jantung menjauh) tamponade

◦ Tidak adanya murmur yang sebelumnya ada  penutupan PDA yang dapat mengakibatkan syok

◦ Palpasi nadi sentral dan perifer: menurun

◦ CRT  memanjang
Pemeriksaan Fisik
Disability

Status Mental

◦ Menurut saat diperiksa atau tidur  hati-hati karena biasanya anak menolak diperiksa

◦ Agitasi  bisa jadi tanda perfusi otak buruk

Exposure

◦ Mencari sumber perdarahan aktif


Pemeriksaan Fisik
Tanda-tanda Vital
Tanda-tanda Vital Normal berdasarkan Usia

Usia Laju Jantung (denyut/menit) Tekanan Darah (mmHg) Laju Pernapasan (napas/menit)

Prematur 110-170 SBP 55-75, DBP 35-45 40-70

0-3 bln 110-160 SBP 65-85, DBP 45-55 35-55

3-6 bln 110-160 SBP 70-90, DBP 50-65 30-45

6-12 bln 90-160 SBP 80-100, DBP 55-65 22-38

1-3 thn 80-160 SBP 90-105, DBP 55-70 22-30

3-6 thn 70-120 SBP 95-100, DBP 60-75 20-24

6-12 thn 60-110 SBP 100-120, DBP 60-75 16-22

>12 thn 60-100 SBP 110-135, DBP 65-85 12-20


Pemeriksaan Fisik
Head to Toe

◦ Pupil dan membuka mata: menilai kesadaran

◦ Membran mukosa: Pucat?  kehilangan darah, Kering?  Hipovolemik

◦ Mobilitas leher berkurang?  syok septik karena meningitis

◦ Distensi vena jugularis  tamponade dan pneumotoraks atau kontraktilitas jantung buruk

◦ Abdomen: bunyi usus dan tanda-tanda nyeri tekan atau distensi

◦ Nyeri perut?  infeksi atau perdarahan

◦ Hepatomegali?  berhubungan dengan gagal jantung


Pemeriksaan Fisik
Head to Toe

◦ Stabilitas panggul  fraktur pelvis

◦ Kulit ekstremitas  infeksi (purpura) atau anafilaksis (urtikaria)

◦ Skin tenting dapat ditemukan pada hipovolemia berat dan syok

◦ Kurangnya gerakan ekstremitas  syok neurogenik

◦ Tonus rektal kurang  cedera tulang belakang


Pemeriksaan Laboratorium
◦ Asam laktat ↑ ◦ Radiografi dada: pneumotoraks efusi perikardial
◦ DL: atau pleura, pneumonia, kardiomegali, edema
paru
◦ HCT↑ : Hipovolemik
◦ Leukositosis atau leukopenia : Septik ◦ Foto abdomen: perforasi atau obstruksi usus
◦ SE: kelainan elektrolit pada syok hipovolemik ◦ USG FAST: cedera intraabdomen
akibat GEA ◦ EKG dan ECG: curiga kardiogenik
◦ Glukosa:
◦ Bayi kecil dapat menjadi hipoglikemik pada
kondisi syok
◦ Hiperglikemia dapat terlihat akibat pelepasan
hormon seperti katekolamin, kortikosteroid, dan
glucagon
Fase Syok
Sistem Organ Syok Terkompensasi Syok Tak Terkompensasi Syok ireversibel
Sistem Saraf Pusat Agitasi Status mental yang berubah Cedera hipoksia-iskemik dan
Ansietas Ensefalopati nekrosis sel
Letargi Cedera hipoksia-iskemik
Somnolen
Jantung Takikardi Takikardi Iskemia miokard
Bradikardi Nekrosis Sel
Paru Takipnea Gagal Pernapasan Akut Gagal Pernapasan Akut
Ginjal Oliguria Nekrosis Tubular Akut Nekrosis Tubular
↑ osmolalitas urin Gagal Ginjal Akut
↑ natrium urin
Traktus Gastrointestinal Ileus Pankreatitis Pendarahan saluran cerna
Intoleransi makan Kolesistitis Akalkulus Peluruhan
Gastritis akibat stres Pendarahan Saluran Pencernaan
Translokasi Usus
Hati Cedera sentrilobular Nekrosis sentrilobular Gagal Hepar
Peningkatan transaminase Shock Liver
Hematologi Aktivasi endotel DIC DIC
Aktivasi trombosit
(Pro-koagulan, Hipofibrinolitik)
Metabolik Glikogenolisis Deplesi glikogen Hipoglikemia
Glukoneogensis Hipoglikemia
Lipolisis
Proteolisis
Sistem imun Imunoparalisis Imunoparalisis Imunoparalisis
TATALAKSANA
Fase Resusitasi Awal
1. ABC
2. Beri oksigen
3. Pertimbangkan intubasi
4. Pasang akses vena, jika perlu dan bisa dengan IO (intraosseus)
5. Identifikasi penyebab yang reversibel dan segera tatalaksana
6. Cairan IV bolus kristaloid/salin:
◦ 20 mL /KgBB  tdk ada gangguan vascular yg diketahui, ulang tiap 5 menit sd 60 mL/KgBB
◦ 10 mL /KgBB  pada neonates atau anak yang ada gangguan kardiovaskular yg diketahui (untuk chalange)
7. Curiga sepsis  Antibiotik
8. Koreksi elektrolit
9. Hidrokortison dosis stress pada anak-anak yang berisiko mengalami insufisiensi adrenal
10. Pantau tanda kelebihan cairan: ronki, gangguan pernapasan, atau hepatomegaly
11. TTV
12. Tidak membaik?  Upayakan akses vena sentral
Fase Stabilisasi
1. Pertahankan jalan napas
2. Jika akses vena sentral belum diperoleh, harus diperoleh
3. Seringkali membutuhkan obat vasoaktif
4. Terapi tambahan (misalnya, ECMO - extracorporeal membrane oxygenation)
Agen Farmakologis Vasoaktif yang Umum Digunakan dalam Penanganan Syok Pediatrik
Agen Vasoaktif Rentang Dosis Catatan
Dopamin 3-5 µg/kg/min Dopamin dosis ginjal (terutama aktivitas agonis dopaminergik); meningkatkan aliran darah ginjal dan mesenterika,
meningkatkan natriuresis dan output urin

Efek inotropik (ß1 agonis) mendominasi; meningkatkan kontraktilitas jantung, detak jantung, dan tekanan darah
5-10 µg/kg/min
Efek vasopresor (α1 agonis) mendominasi; meningkatkan resistensi pembuluh darah perifer dan tekanan darah
10-20 µg/kg/min
Dobutamin 5-10 µg/kg/min Efek inotropik (ß1 agonis) mendominasi; meningkatkan kontraktilitas dan mengurangi afterload
Epinefrin 0.03-0.1 µg/kg/min Efek inotropik (agonis ß1 dan ß2) mendominasi, meningkatkan kontraktilitas dan detak jantung; dapat mengurangi
afterload sampai batas tertentu melalui efek ß2

Efek vasopresor (α1 agonis) mendominasi; meningkatkan resistensi pembuluh darah perifer dan tekanan darah
0.1-1 µg/kg/min
Norepinefrin 0.1-1 µg/kg/min Vasopresor yang kuat (agonis α1 dan ß1); meningkatkan denyut jantung, kontraktilitas, dan resistensi pembuluh darah
perifer; tidak ada efek ß2 yang membedakannya dari epinefrin
Fenilefrin 0.1-0.5 µg/kg/min Vasopresor yang kuat dengan efek utama α1 agonis; diindikasikan pada tetralogi Fallot hipersianotik
Vasopressin 0.0003-0.002 unit/kg/min (0.018-0.12 units/kg/h) Vasopressor (melalui V1) tanpa aktivitas inotrop; dapat diindikasikan dalam syok refrakter
Nitroglycerin 0.5-3 µg/kg/min Venodilator dan vasodilator yang bergantung pada dosis (dimediasi oleh cGMP)
Nitroprussid 0.5-3 µg/kg/min Vasodilator arteri sistemik (yang dimediasi cGMP)
Inamrinon 0.75 mg/kg I.V. bolus selama 2-3 menit lanjut infus Inodilator (Penghambat fosfodiesterase tipe III); meningkatkan jantung output melalui peningkatan kontraktilitas dan
maintenance 5-10 µg/kg/menit pengurangan afterload
Milrinon 0.75 µg/kg I.V. selama 15 menit lanjut infus Inodilator (Penghambat fosfodiesterase tipe III); meningkatkan jantung output melalui peningkatan kontraktilitas dan
kontinyu 0.5-0.75 µg/kg/menit pengurangan afterload
Prostaglandin 0.3-0.1 µg/kg/min Mempertahankan paten duktus arteriosus (efek cAMP)
E1 (PGE1)
Tipe Syok dan Tatalaksananya

Tipe Patofisiologi Contoh Terapi

Hipovolemik Penurunan curah jantung karena berkurangnya Nonhemoragik (muntah dan diare) Bolus cairan IV
volume → penurunan preload vasopressor
Hemoragik (trauma) Penggantian darah

Kardiogenik Penurunan curah jantung karena karena disfungsi Kardiomiopati, infeksi miokarditis, dan sistemik Resusitasi cairan IV yang bijaksana, agen
miokard, proses inflamasi, autoimun penyakit, gangguan inotropik untuk meningkatkan kontraktilitas,
perfusi koroner, kardiopulmoner bypass, asidosis, vasodilator untuk mengurangi afterload, dan
peningkatan afterload, dan/atau kurangnya pengisian
hypoxic ischemic encephalopathies, dan disritmia manajemen takiaritmia
ventrikel
Bayi: lesi ductal dependent, takidisritmia
Prostaglandin untuk bayi <2 bulan

Distributif Penurunan curah jantung dan pembuluh darah Syok septik Cairan infus, vasopressor, antibiotik
sistemik resistensi karena perifer vasodilatasi → Tertelan racun Antidot khusus
afterload dan preload menurun, redistribusi aliran
darah jauh dari organ vital, dan hilangnya outflow Anafilaksis Menghilangkan pemicu, cairan infus, IM
simpatis epinefrin, antihistamin, vasopresor

Cedera saraf tulang belakang Cairan infus, vasokonstriktor

Obstruktif Penurunan curah jantung karena karena peningkatan Pneumotoraks tegang Evakuasi pneumotoraks
afterload dari ventrikel kanan dari proses obstruktif Emboli paru Antikoagulan
Tamponade jantung Drainase efusi perikardial
Efek Samping terapi cairan
◦ Pemberian cairan yang berlebihan
◦ Oedema jaringan dan organ
◦ Intoksikasi air
◦ Perubahan elektrolit dan asam-basa akibat dilusi
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai