Anda di halaman 1dari 37

CASE REPORT: BATU

GINJAL
Pembimbing: dr. Budi Widarto, Sp. Rad. (K)Int.
Oleh: Agam Siswanto Hardoyo
TINJAUAN PUSTAKA
Anatomi Ginjal
Epidemiologi Batu Ginjal
• Prevalensi di asia: 5-19,1%
• Insiden di India dan Malaysia: 442,7/100.000
• Prevalensi tertinggi, 19,7%, ditemukan pada individu pria yang berusia lebih dari
80 tahun, diikuti oleh 18,8% pada pria 60-79 tahun, 11,5% pada pria 40-59 tahun,
dan 5,1% pada pria 20-39 tahun
• Prevalensi laki-laki masih lebih tinggi namun cukup stabil, sedangkan prevalensi
perempuan menunjukkan peningkatan yang terus menerus
Etiologi dan Faktor Resiko

 Riwayat pribadi dengan batu ginjal sebelumnya

 Riwayat keluarga: risiko 2,5 kali lipat.

 Peningkatan penyerapan oksalat enteric

 Infeksi saluran kemih

 Asupan cairan yang rendah

 Riwayat diabetes, obesitas, asam urat, dan hipertensi

 Urin asam (pH < 5,5)


Patofisiologi

• Air kemih jenuh  nidus  plak randall  batu


Jenis-jenis Batu Ginjal

• Batu Kalsium: Kalsium Oksalat dan Kalsium Fosfat (80% )

• Batu Struvit atau Batu Magnesium Amonium Fosfat (10-15% )

• Batu Asam Urat atau Urat (3-10% )

• Batu Sistin (2%)

• Batu Drug-Induce (1%)


Presentasi Klinis
• Pasien dengan nefrolitiasis, bila terbatas pada ginjal, tidak akan menunjukkan gejala

• Nyeri akut  mulai turun ke ureter


• Nyeri tumpul, kolik, tajam, dan parah

• Mual dan muntah

• Hematuria

• Batu terinfeksi  demam, menggigil, atau tanda-tanda infeksi sistemik yang memburuk (misalnya syok)

• Pemeriksaan fisik: nyeri NKCVA

• Obstruksi  pielonefritis dengan hidronefrosis


Evaluasi Laboratoris
• Urinalisis
• Kalsium
• Fosfat
• Magnesium
• Kreatinin
• Asam urat
• Natrium
• Kalium
Foto Polos

• Batu kalsium dapat dilihat

• Sensitivitas (45-58%)

• Lebih baik digunakan untuk pasca


operasi untuk evaluasi pemasangan
stent ureter

• sensitivitas 96% dan spesifisitas 91%


bila dikombinasikan dengan USG Kalsifikasi bilateral
USG
• Sistem kolektiva ginjal, parenkim ginjal, dan kandung
kemih dapat dievaluasi dengan cukup baik, tetapi ureter
sulit divisualisasikan
• USG merupakan teknik pencitraan awal
• Sensitivitas dan spesifisitas yang lebih rendah
dibandingkan dengan CT
• Dapat digunakan untuk mengecualikan kondisi seperti
hidronefrosis obstruktif dan batu saluran kemih radiopak (Kiri) Ultrasonografi longitudinal ginjal kanan menunjukkan
hidronefrosis ringan (panah) pada pasien yang datang dengan nyeri
yang besar dan berulang flank kanan. (Kanan) Ultrasonografi transversal pelvis pada pasien
yang sama menunjukkan batu ekogenik (panah) yang berdampak pada
• Lini pertama pada gawat darurat ureterovesica junction kanan yang menyebabkan hidronefrosis
obstruktif.
• Radiasi yang lebih sedikit
CT
• Sensitivitas dan spesifisitas
yang tinggi >96%)
• Ketersediaan yang mudah,
akuisisi yang lebih cepat,
dan tidak adanya pemberian
kontras intravena
• Dapat mendeteksi semua
(Kiri) CECT aksial yang diperoleh selama fase kortikomedulla menunjukkan hidronefrosis kiri
batu kecuali batu indinavir sedang (panalh lurus). Pada fase ekskresi (tidak ditampilkan), nefrogram kiri tertunda. (Kanan)
CECT aksial yang lebih inferior pada pasien yang sama selama fase kortikomedulla menunjukkan

dan protein matriks murni adanya kalkulus sedang (panalh lurus) di lumen ureter kiri tengah. Perhatikan tanda " soft tissue rim"
sedang (panalh lengkung) yang disebabkan oleh dinding ureter yang membengkak yang mengelilingi
kalkulus.
Magnetic Resonance Urography (MRU)

• Efektif pada pasien


yang perlu menghindari
a, b: Gambar T2W koronal (a) dan
paparan radiasi aksial (b) menunjukkan kalkulus staghorn
di pelvis renalis kanan (panah). Visibilitas

• Menunjukkan anatomi batu dibantu oleh hidronefrosis (a, tanda


panah), dengan cairan yang sangat banyak
dalam sistem kolektiva yang membengkak
yang komprehensif di sekitar kalkulus yang menghalangi. c:
Konsistensi kalkulus pada gambar T1W 3D
GRE dioptimalkan pada gambar fase
• Mendeteksi batu yang ekskresi, di mana kontras gadolinium
dengan sinyal tinggi yang diekskresikan ke
dalam sistem pengumpul mengelilingi
diinduksi indinavir kalkulus staghorn dengan sinyal rendah
(tanda panah). d: CT nonkontras lanjutan
menunjukkan gejala sisa dari nefrolitotomi
perkutan, dengan sisa batu yang kecil.
IVP
• Seiring dengan perkembangan ilmu
pengetahuan, CT menjadi lebih unggul
daripada IVP

• Sensitivitas 85,2 dan spesifisitas 90,4

• IVP dapat digunakan pada kondisi tertentu di


mana identifikasi anatomi sulit dilakukan

• IVP lebih unggul daripada USG dalam


mengkonfirmasi urolitiasis selama kehamilan
kalkulus pertengahan ureter
Tatalaksana
• Akut: Pereda nyeri dan rujukan segera ke ahli urologi atau unit gawat darurat

• Farmakologis:

 Batu kalsium oksalat dan kalsium fosfat  diuretik tiazid

 Pada pasien dengan kadar sitrat urin yang rendah  suplemen alkali (misalnya kalium sitrat)

 CCB bersama dengan prednisolon  memfasilitasi perjalanan batu ureter

 Tamsulosin, penghambat selektif alfa-1  memfasilitasi keluarnya batu ureter.

 Pencegahan batu sistin, obat yang secara kovalen berikatan dengan sistin  tiopronin dan penisilin

 Non Farmakologis: URS, PCNL, ESWL


Komplikasi dan Prognosis

• Batu ginjal yang tidak keluar  obstruksi  gagal ginjal akut, nidus
untuk infeksi  dapat mematikan

• Pemasangan selang nefrostomi  perdarahan, cedera sistem


pengumpul ginjal, cedera organ viseral, komplikasi paru, komplikasi
tromboemboli, dan migrasi batu ekstrarenal
TINJAUAN KASUS
Identitas

 Nama : Tn. MFR

 Usia : 48 th

 Jenis Kelamin : Laki laki

 Alamat : Semampir tengah

 Agama : Islam

 No RM : 289567
Anamnesis

 Keluhan utama: Kencing bercabang

 RPS : Kencing bercabang akhir akhir ini. Kadang pinggang terasa nyeri. Pernah kencing darah. Kecing batu

terakhir 2022. Demam (-), mual muntah (-), perut kadang kembung.

 RPD: DM (-), hipertensi (-), hiperkolersterol (+), batu ginjal 2003, 2005, 2020, 2022. Pernah pasang stent 2022

 RPK: DM (-) HT (-)

 RPSos : suka minum minuman energi (-), suka blimbing anggur nanas (+), minum 2-3 liter per hari, sejak 2003

minum dari kemasan aqua


Pemeriksaan Fisik

• Keadaan umum : cukup


 Kepala/leher: a/i.c/d -/-/-/-

• Kesadaran/GCS : kompos mentis/ 456


 Thorax: pergerakan dinding dada simetris

• Tanda-tanda Vital  Jantung: S1S2 tunggal reguler


 Tensi :138/90
 Paru: vesikuler/ vesikuler, Rh -/-, Wh -/-
 Nadi : 101x/menit
 Abdomen: supel, nyeri tekan regio lumbal dextra dan
 RR: 20x/menit
lumbal sinistra, nyeri ketok cva (-)
 Suhu: 36,1oC
 Ekstremitas: akral hangat kering merah CRT <2 detik
 SpO2: 99%
Assesment Awal
• Susp. Nefrolithiasis refrakter
Planning Diagnosis
• DL
• UL
• Panel lipid
• BUN
• USG Abdomen
Darah lengkap

Pemeriksaan Hasil Nilai Normal

Hb 15.8 g/dl 12,8 – 16,8 g/dl

Leukosit 9.080 mg/dl 4,500 – 13,500 /mm3

Hematokrit 48.2 % 33 – 45%

Trombosit 200,000 /mm3 150,000 – 440,000 /mm3


Kimia Klinik

Pemeriksaan Hasil Nilai Normal

BSN 98 mg/dl <150

BUN 12 mg/dl 6 – 20

SGOT 14 U/L <40

SGPT 14 U/L <41

Trigliserida 242 mg/dl <150

LDL 156 mg/dl <100


Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
Bj 1.005 -

pH 1.005 -
Nitrit NEGATIF mg / dl Negatif
Protein NEGATIF mg / dl Negatif
Glukosa NORMAL mg / dl Normal
Keton NEGATIF mg / dl Negatif

UL Urobilin
Bilirubin
NORMAL mg / dl
NEGATIF mg / dl
Normal
Negatif
Sedimen Ery 1 - 3 plp 0–1
Leko 0- 1 plp 0–1
Cylind NEGATIF plp Negatif
Epithel 0- 1 plp 0-1
Bact NEGATIF plp Negatif
Cryst NEGATIF plp Negatif
Lain-lain NEGATIF plp Negatif
USG Abdomen Atas Bawah

• Hepar: Ukuran Normal, echoparenchym halus homogen, tepi rata, sudut tajam, VH/VP
normal, tidak tampak gambaran massa/ kista/ abses. Tidak tampak dilatasi CBD.
 Pancreas: Ukuran normal, parenchyms homogen, kalsifikasi (-)

 Lien: Ukuran normal, parenchyms homogen, kalsifikasi (-)


• Gall Bladder: Ukuran normal, dinding rata, batu multiple diameter
terbesar 5 mm
• Ren Dextra: Ukuran normal, echo cortex tidak meningkat, batas sinus
cortex jelas. Cyste multiple diameter terbesar 2,7 cm dan calsifikasi di
cortex.
• Ren Sinistra: Ukuran normal, echo cortex tidak meningkat, batas sinus
cortex jelas. cyste multiple diameter terbesar 1,7 cm, batu diameter 5 mm.
 Bladder: Urine cukup, Batu/ debris (-)
 Prostat: Tidak membesar
 Mc Burney: Tidak didapatkan kelainan
 Ascites (-)
 Tidak tampak pembesaran KGB paraAorta
Kesimpulan USG

 Cholelithiasis multiple diameter terbesar 5 mm.

 Cyste multiple ren dextra diameter terbesar 2,7 cm + Nephrocalsinosis.

 Cyste multiple ren sinistra diameter terbesar 1,7 cm dan Nephrolithiasis

diameter 5 mm.
Planning Therapy

Medikamentosa:

a. UDCA 2x250mg PO

b. Atorvastastin 1x20mg PO

c. Tamsulosin 2x1

Non-medikamentosa: Extracorporeal Shockwave Lithotripsy (ESWL)


Planning Monitoring

• Keluhan pasien (nyeri perut dan pinggang)

• Tanda vital pasien

• Tanda obstruksi saluran kemih


Planning Education

 Menjelaskan tentang penyakit yang diderita pasien

 Menjelaskan tentang tatalaksana yang akan dilakukan

 Menjelaskan kepada pasien untuk menjaga tekanan darah dengan minum obat

teratur
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai