Topik Askep Dengan Masalah Utama Perfusi Ventilasi Pada Syok
Hari/Tanggal Senin, 05 April 2021 Dosen Pengampu Podo Yuwono, S.Kep.Ns. M.Kep Isi Materi (resume) Syok : sindroma klinis kompleks ditandai oleh gangguan metabolisme selular dikarenakan oleh penurunan perfusi jaringan Syok Kardiogenik : ditandai dengan penurunan kekuatan kontraksi serat miokardium yang mengakibatkan penurunan curah jantung Syok Hipovolemik : terjadi jika volume darah tidak adekuat untuk mengisi rongga intravaskular Syok Distributif : disebabkan oleh kegagalan distribusi sirkulasi volume darah Syok Obstruktif : merupakan dampak dari gagalnya pengisian ventrikel (penurunan preload), yang sangat cepat dapat menyebabkan penurunan kardiak output. Etiologi Syok Kardiogenik : o Iskemia Ventrikel: IMA, Cardiopulmonary arrest, operasi jantung o Masalah struktur: ruptur septum, ruptur dinding jantung, Kardiomiopati, tumor jantung, trombus atrium o Embolisme, disfungsi katub, miokarditis, o Disritmia Etiologi Syok Hipovolemik : o Absolut o Kehilangan volume darah : trauma, pembedahan, pendarahan sal cerna o Kehilangan plasma : luka bakar, lesi yang luas o Kehilangan cairan tubuh lainnya : muntah berat, diare berat, diuresis berat o Relatif o Kehilangan integritas intravaskular : ruptur limpa, fraktur pelvis dan femur, pankreatitis hemoragik, hemothoraks, hemoperitoneum o Peningkatan permeabilitas membran kapiler : sepsis, anafilaksis, luka bakar Etiologi Syok Distributif : o Syok septik : bakteri, virus, fungi, parasit o Syok anafilaktik : alergen yang sudah terpapar sebelumnya seperti antibiotik, makanan, bisa dan serbuk o Syok neurogenic : terganggunya transmisi impuls atau terhambatnya aliran keluar simpatetic dari pusat vasomotor di otak, stress emosional, nyeri Etiologi Syok Obstruktif : o Temponade jantung : Merupakan kompresi pada jantung yang disebabkan oleh peningkatan tekanan intraperkardial akibat pengumpulan darah atau cairan dalam perkardium (250 cc bila pengumpulan darah atau cairan tersebut berlangsung cepat, dan 100 cc bila pengumpulan cairan itu berlangsung lambat) o Tension Pneumothorax o Emboli paru Manifestasi Klinis : o TD sistolik < 90 mmHg o HR > 100 x/mnt o Nadi lemah o Kulit dingin, pucat, lembab o Urin output < 30 ml/jam o Nyeri dada o Disritmia o Takipnea o Penurunan curah jantung Primary Survey : o Airway Periksa jalan nafas dari sumbatan benda asing (padat, cair) Amati untuk tingkat kesadaran, air liur dan sekresi, benda asing, luka bakar wajah. o Breathing Adakah pernafasan : Inspeksi : pergerakan dinding dada, penggunaan otot bantu pernafasan. o Sirkulasi Palpasi denyut nadi untuk tingkat, kontur keteraturan, dan kekuatan o Disability Tingkat kesadaran : GCS Eksposur Paparkan tubuh pasien secara luas Memeriksa pasien seluruhnya/pemeriksaan fisik Penatalaksanaan Syok Kardiogenik : o Meningkatkan suplai O2 ke Miokard Suplemen O2 dan ventilator mekanik Narkotik analgesik mengurangi nyeri dan beban miokard o Memaksimalkan CO Agen anti aritmia Pacu jantung Volume loading Simpatomimetik (dopamin, epinefrin, norepinefrin) o Mengurangi beban kerja ventrikel kiri Vasodilator: nitrogliserin, hidralazine, captopril, enalapril Masalah Keperawatan Syok Kardiogenik : o Tidak efektifnya perfusi jaringan kardiopulmoner b.d iskemia miokard akut o Penurunan curah jantung b.d gangguan kontraktilitas, gangguan irama jantung o Penurunan perfusi jaringan Penatalaksanaan Syok Hipovolemik : Tujuan : mengkoreksi penyebab hipovolemia dan mengembalikan perfusi jaringan Mengidentifikasi sumber kehilangan cairan Pemberian cairan untuk mengganti volume sirkulasi (kristaloid atau koloid atau gabungan) Autotrasfusi Masalah Keperawatan Syok Hipovolemik : o Defisit volume cairan b.d kehilangan darah aktif, perpindahan cairan interstisial o Penurunan curah jantung b.d perubahan preload Penatalaksanaan Syok Septik : o Indentifikasi dan penanganan infeksi o Meningkatkan fungsi sistem kardiovaskular o Meningkatkan perfusi jaringan o Inisiasi terapi nutrisi Penatalaksanaan Syok Neurogenik : o Pertahankan jalan nafas dengan memberikan oksigen, sebaiknya dengan menggunakan masker endotracheal tube dan ventilator mekanik o Untuk keseimbangan hemodinamik, sebaiknya ditunjang dengan resusitasi cairan. o Obat-obat vasoaktif (adrenergic, agonis alfa) Hipoglikemia Hipoglikemia merupakan salah satu kegawatan diabetic yang mengancam, sebagai akibat dari menurunnya kadar glukosa darah < 60 mg/dl Hipoglikemia murni : ada gejala hipoglikemi , glukosa darah < 60 mg/dl Reaksi hipoglikemia : gejala hipoglikemi bila gula darah turun mendadak, misalnya dari 400 mg/dl menjadi 150 mg/dl Koma hipoglikemi : koma akibat gula darah < 30 mg/dl Hipoglikemi reaktif : gejala hipoglikemi yang terjadi 3-5 jam sesudah makan Etiologi Overdosis insulin Aktivitas fisik yang berat Keterlambatan makanan, dll Patofisiologi :
“jika jumlah glukosa yang di suplai oleh darah menurun, maka
akan mempengaruhi juga kerja otak. Pada kebanyakan kasus, penurunan mental seseorang telah dapat dilihat ketika gula darahnya menurun hingga di bawah 65 mg/dl (3.6 mM). Saat kadar glukosa darah menurun hingga di bawah 10 mg/dl (0.55 mM), sebagian besar neuron menjadi tidak berfungsi sehingga dapat menghasilkan koma”. • Pemeriksaan laboratorium: glukosa serum <50 mg/dl, spesimen urin dua kali negatif terhadap glukosa. • Koma hipoglikemik Penatalaksanaan : Injeksi glukosa 40% IV 25ml, infus glukosa 10%, bila belum sadar dapat diulang setiap ½ jam sampai sadar (maksimum 6x), bila gagal Beri injeksi efedrin bila tidak ada kontraindikasi jantung dll 25-50 mg atau injeksi glukagon 1mg/IM, setelah gula darah stabil, infus glukosa 10% dilepas bertahap dengan glukosa 5% stop.