Anda di halaman 1dari 6

BAB I

LAPORAN PENDAHULUAN
SYOK KARDIOGENIK

1. Laporan Pendahuluan
1.1 Definisi

Syok Kardiogenik merupakan sindrom gangguan patofisiologik berat yang


 berhubungan dengan metabolisme seluler yang abnormal, yang umumnya
disebabkan oleh perfusi jarigan yang buruk. Disebut juga kegagalan sirkulasi
 perifer yang menyeluruh dengan perfusi jaringan yang tidak adekuat
(Tjokronegoro, A., dkk, 2003).
Syok kardiogenik merupakan stadium akhir disfungsi ventrikel kiri atau gagal
 jantung kongestif, terjadi bila ventrikel kiri mengalami kerusakan yang luas.
lu as. Otot
 jantung kehilangan kekuatan kontraktilitasnya,menimbulkan penurunan curah
 jantung dengan perfusi jaringan yang tidak adekuat ke organ vital (jantung,otak,
ginjal). Derajat syok sebanding dengan disfungsi ventrikel kiri. Meskipun syok
kardiogenik biasanya sering terjadi sebagai komplikasi MI, namun bisa juga terajdi
 pada temponade jantung, emboli paru, kardiomiopati dan disritmia. (Brunner &
Suddarth, 2001).
Syok kardiogenik adalah dyok yang disebabkan karena fungsi jantung yang tidak
adekuat, seperti pada infark miokard atau obstruksi mekanik jantung,
manifestasinya meliputi hipovolemia, hipotensi, kulit dingin, nadi yang lemah,
kekacauan mental, dan kegelisahan. (Kamus Kedokteran Dorland, 1998)

1.2 Etiologi
Etiologi pada syok kardiogenik yaitu :
a. Besar infark miokard akut (>40% dari ventrikal kiri).
 b. komplikasi mekanis pasca infark miokard, misalnya pecahnya septum
ventrikel, pecahnya otot papilaris atau disfungsi, dan pecahnya miokard
c. Infark ventrikel kanan
d. Penyakit jantung iskemik
e. Obat-obatan yang mendepresi jantung
f. Gangguan irama jantung
1.3 Patofisiologi
Syok kardiogenik merupakan kondisi yang terjadi sebagai serangan jantung pada
fase termimal dari berbagai penyakit jantung. Berkurangnya ke aliran darah
koroner berdampak pada supply O2 kejaringan khususnya pada otot jantung yang
semakin berkurang, hal ini akan menyababkan iscemik miokard pada fase awal,
namun bila berkelanjutan akan menimbulkan injuri sampai infark miokard. Bila
kondisi tersebut tidak tertangani dengan baik akan menyebabkan kondisi yang
dinamakan syok kardiogenik. Pada kondisi syok, metabolisme yang pada fase
awal sudah mengalami perubahan pada kondisi anaerob akan semakin memburuk
sehingga produksi asam laktat terus meningkat dan memicu timbulnya nyeri hebat
seperti terbakar maupun tertekan yang menjalar sampai leher dan lengan kiri,
kelemahan fisik juga terjadi sebagai akibat dari penimbunan asam laktat yang
tinggi pada darah. Semakin Menurunnya kondisi pada fase syok otot jantung
semakin kehilangan kemampuan untuk berkontraksi utuk memompa darah.
Penurunan jumlah strok volume mengakibatkan berkurangnnya cardiac output atau
 berhenti sama sekali. Hal tersebut menyebakkan suplay darah maupun O2
sangatlah menurun kejaringan, sehingga menimbulkan kondisi penurunan
kesadaran dengan akral dinging pada ektrimitas, Kompensasi dari otot jantung
dengan meningkatkan denyut nadi yang berdampak pada penurunan tekanan darah
Juga tidak memperbaiki kondisi penurunan kesadaran. Aktifitas ginjal juga
terganggu pada penurunan cardiac output, yang berdampak pada penurunan laju
filtrasi glomerulus (GFR ). Pada kondisi ini pengaktifan system rennin, angiotensin
dan aldostreron akan, menambah retensi air dan natrium menyebabkan produksi
urine berkurang (Oliguri < 30ml/jam). Penurunan kontraktilitas miokard pada
fase syok yang menyebabkan adanya peningkatan residu darah di ventrikel, yang
mana kondisi ini akan semakin memburuk pada keadaan regurgitasi maupun
stenosis valvular. Hal tersebut dapat mennyebabkan bendungan vena pulmonalis
oleh akumulasi cairan maupun refluk aliran darah dan akhirnya memperberat
kondisi edema paru.

1.4 Manifestasi Klinis


Manifestasi klinis syok kardiogenik yaitu :
a. Tekanan sistolik rendah (≤ 90 mmHg) atau penurunan tekanan sistolik sebesar
≥30 mmHg secara mendadak.
 b. Hipoperfusi, ditandai dengan produksi urin >20mL/jam
c. Gangguan mental, gelisah dan sopourus
d. Akral dan keringat dingin akibat dari vasokonstriksi perifer
e. Aritmia yang serius, berkurangnya aliran darah koroner, meningkatnya laktat
kardial
f. Meningkatnya adrenalin, glucose, free fatty acid cortisol, rennin, angiotensin
 plasma serta menurunnya kadar insulin plasma
g. Pada keadaan lanjut akan diikuti hipoksemia primer ataupun sekunder, terjadi
karena ketidakseimbangan ventilasi-perfusi, hipovolemia dan asidosis
metabolik

1.5 Pemeriksaan Diagnostik


Pemeriksaan diagnostik pada syok kardiogenik yaitu :
a. EKG; mengetahui hipertrofi atrial atau ventrikuler, penyimpanan aksis,
iskemia dan kerusakan pola.
 b. ECG; mengetahui adanya sinus takikardi, iskemi, infark/fibrilasi atrium,
ventrikel hipertrofi, disfungsi penyakit katub jantung.
c. Rontgen dada; Menunjukkan pembesaran jantung. Bayangan mencerminkan
dilatasi atau hipertrofi bilik atau perubahan dalam pembuluh darah atau
 peningkatan tekanan pulmonal.
d. Scan Jantung; Tindakan penyuntikan fraksi dan memperkirakan gerakan
 jantung.
e. Kateterisasi jantung; Tekanan abnormal menunjukkan indikasi dan membantu
membedakan gagal jantung sisi kanan dan kiri, stenosis katub atau insufisiensi
serta mengkaji potensi arteri koroner.
f. Elektrolit; mungkin berubah karena perpindahan cairan atau penurunan fungsi
ginjal, terapi diuretic.
g. Oksimetri nadi; Saturasi Oksigen mungkin rendah terutama jika CHF
memperburuk PPOM.
h. AGD; Gagal ventrikel kiri ditandai alkalosis respiratorik ringan atau
hipoksemia dengan peningkatan tekanan karbondioksida.
i. Enzim jantung; meningkat bila terjadi kerusakan jaringan-jaringan
 jantung,misalnya infark miokard (Kreatinin fosfokinase/CPK, isoenzim CPK
dan Dehidrogenase Laktat/LDH, isoenzim LDH).
1.6 Penatalaksanaan Medis
Penatalaksanaan medis pada syok kardiogenik yaitu :
a. Pastikan jalan nafas tetap adekuat, bila tidak sadar sebaiknya dilakukan
intubasi.
 b. Berikan oksigen 8  –   15 liter/menit dengan menggunakan masker untuk
mempertahankan PO2 70 –  120 mmHg
c. Rasa nyeri akibat infark akut yang dapat memperbesar syok yang ada harus
diatasi dengan pemberian morfin.
d. Koreksi hipoksia, gangguan elektrolit, dan keseimbangan asam basa yang
terjadi
e. Bila mungkin pasang CVP.
f. Pemasangan kateter Swans Ganz untuk meneliti hemodinamik.

1.7 Komplikasi
Komplikasi pada syok kardiogenik yaitu :
a. Cardiopulmonary arrest
 b. Disritmia
c. Gagal multisistem organ
d. Stroke
e. Tromboemboli
BAB II
ASUHAN KEPERAWATAN
SYOK KARDIOGENIK

2. Asuhan Keperawatan
2.1 Pengkajian Keperawatan

Data dasar pengkajian pasien dengan syok kardiogenik, dengan data fokus pada :
a. Aktivitas
Gejala : kelemahan, kelelahan
Tanda : takikardia, dispnea pada istirahat atau aktivitas, perubahan warna kulit
kelembaban, kelemahan umum
 b. Sirkulasi
Gejala : riwayat AMI sebelumnya, penyakit arteri koroner, GJK, masalah TD,
diabetes mellitus
Tanda : tekanan darah turun <90 mmhg atau dibawah, perubahan postural
dicatat dari tidur sampai duduk berdiri, nadi cepat tidak kuat atau lemah, tidak
teratur, BJ ekstra S3 atau S4 mungkin menunjukan gagal jantung atau penurun
an kontraktilitas ventrikel, Gejala hipoperfusi jaringan kulit ; dioforesis ( Kulit
Lembab ), pucat, akral dingin, sianosis, vena  –   vena pada punggung tangan
dan kaki kolaps
c. Eliminasi
Gejala : Produksi urine < 30 ml/ jam
Tanda : oliguri
d. Nyeri atau ketidaknyamanan
Gejala : nyeri dada yang timbulnya mendadak dan sangat hebat, tidak hilang
dengan istirahat atau nitrogliserin, lokasi tipikal pada dada anterio substernal,
 prekordial, dapat menyebar ketangan, rahang, wajah, Tidak tentu lokasinya
seperti epigastrium, siku, rahang,abdomen,punggung, leher, dengan kualitas
chorusing, menyempit, berat,tertekan, dengan skala biasanya 10 pada skala 1-
10, mungkin dirasakan pengalaman nyeri paling buruk yang pernah d ialami.
Tanda : wajah meringis, perubahan postur tubuh, meregang mengeliat,
menarik diri, kehilangan kontak mata, perubahan frekuensi atau irama jantung,
TD,pernafasan, warna kulit/ kelembaban ,bahkan penurunan kesadaran.
Daftar Pustaka

Hardisman. 2014. Gawat Darurat Medis Praktis. Yogyakarta: Gosyen Publishing

Arisman. 2014. Gizi dalam Daur Kehidupan. Jakarta: FKUI

Anda mungkin juga menyukai