Disusun Oleh:
Dwi Wulan Ageng Pambudiarti (17380107p)
Entin Rositasari (17380110p)
Mita Anggraini (17380113p)
Novita Zahara (17380115p)
DEFINISI GAGAL JANTUNG
Gagal jantung (HF) adalah sindrom klinis progresif yang dapat terjadi akibat
perubahan struktur atau fungsi jantung yang mengganggu kemampuan
ventrikel untuk mengisi atau mengeluarkan darah. HF dapat disebabkan
oleh kelainan fungsi sistolik, fungsi diastolik, atau keduanya. Penyebab
utama HF adalah penyakit arteri koroner dan hipertensi. Manifestasi utama
dari sindrom ini adalah dispnea, kelelahan, dan retensi cairan.
KLASIFIKASI GAGAL JANTUNG
1. Gagal Jantung Kronis
Gagal jantung kronik merujuk kepada kegagalan jantung yang
secara relatif lebih stabil tetapi dengan kondisi simptomatik, dalam
beberapa kasus dipertimbangkan sebagai compensated heart
failure.
(a) dyspnea (dengan atau tanpa pengerahan tenaga), Dispnea saat aktivitas
terjadi ketika ada penurunan dalam tingkat pengerahan tenaga yang
menyebabkan sesak napas.
(b) orthopnea, adalah dyspnea yang terjadi dengan asumsi posisi terlentang. Ini
terjadi dalam beberapa menit dari pertolongan dan karena berkurangnya
pengumpulan darah di ekstremitas bawah dan perut. Orthopnea segera lega
dengan duduk tegak dan biasanya dicegah dengan mengangkat kepala
dengan bantal.
(c) paroxysmal nocturnal dyspnea (PND), mengacu pada serangan sesak nafas
yang parah dan batuk yang umumnya terjadi pada malam hari.
(d) edema paru, Edema pulmonal adalah bentuk paling parah dari kongesti
paru, dan disebabkan oleh akumulasi cairan di ruang interstisial dan alveoli.
Pada pasien HF, itu adalah hasil dari peningkatan tekanan vena pulmonal.
(e) Takipnea adalah pernafasan abnormal cepat dan dangkal.
(f) Kelelahan
PRESENTASI KLINIS
GAGAL JANTUNG AKUT
Shock cardiogenic adalah kondisi dimana jantung
mengalami gangguan secara mendadak sehingga tidak
mampu mencukupi pasokan darah yang dibutuhkan oleh
tubuh.
Hipertensive AHF adalah suatu penyakit yang berkaitan
dengan dampak sekunder pada jantung karena
hipertensi sistemik, yang lama dan berkepanjangan.
Gagal Jantung kanan: Jantung bagian kanan berfungsi
untuk menerima darah rendah oksigen dari seluruh
tubuh dan memompanya kedalam paru-paru. Gagal
jantung kanan terjadi akibat gagal jantung kiri
GAGAL JANTUNG
DIAGNOSA
• Tes laboratorium untuk mengidentifikasi gangguan yang dapat
menyebabkan atau memperburuk gagal jantung jumlah sel
darah lengkap; elektrolit serum (termasuk kalsium dan
magnesium);tes fungsi ginjal, hati, dan tiroid; urinalisis; profil
lipid; dan A1C. B-typepeptida natriuretik (BNP) umumnya
akan lebih besar dari 100 pg / mL.
• Hipertrofi ventrikel dapat ditunjukkan pada radiografi dada
atau elektrokardiogram (EKG). Rontgen dada juga dapat
menunjukkan efusi pleura atau edema paru.
• Echocardiogram dapat mengidentifikasi kelainan perikardium,
miokardium, atau katup jantung dan mengukur fraksi ejeksi
ventrikel kiri (LVEF) untuk menentukan apakah disfungsi
sistolik atau diastolik.
ALGORITME
PENATALAKSANAAN GAGAL JANTUNG
1. Stage A
Pasien di Tahap A tidak memiliki penyakit jantung
struktural atau gejala HF tetapi memiliki risiko tinggi
untuk mengembangkan gagal jantung karena adanya
faktor risiko.
Faktor risiko yang biasa ditemui termasuk,
dislipidemia, diabetes, obesitas, sindrom metabolik,
merokok, dan penyakit arteri koroner. Meskipun
pengobatan harus individual, ACE inhibitor atau ARB
direkomendasikan untuk pencegahan HF pada pasien
dengan beberapa faktor risiko vaskular.
2. Stage B
Pasien di Tahap B memiliki penyakit jantung struktural,
tetapi tidak memiliki gejala HF. Kelompok ini termasuk
pasien dengan hipertrofi ventrikel kiri, infark miokard,
penyakit katup (kurang dari 40%). Pasien dengan MI
sebelumnya harus menerima baik ACE inhibitor dan β-
blocker, terlepas dari LVEF.
3. Stage C
Pasien dengan penyakit jantung struktural dan gejala
HF. Selain perawatan dalam Tahapan A dan B,
kebanyakan pasien di Tahap C harus secara rutin diobati
dengan tiga obat: diuretik, inhibitor ACE, dan β-blocker
4. Stage D
HF termasuk pasien dengan gejala refrakter saat
istirahat meskipun terapi medis maksimal dan pasien
yang menjalani rawat inap berulang atau tidak dapat
keluar dari rumah sakit tanpa intervensi khusus.
Pasien ini memiliki bentuk HF yang paling parah dan
harus dirujuk ke program manajemen HF sehingga
terapi khusus termasuk dukungan sirkulasi mekanis,
terapi inotropik IV kontinyu, dan transplantasi
jantung dapat dipertimbangkan sebagai tambahan
untuk perawatan standar yang diuraikan dalam
Tahapan A sampai C.
TERAPI FARMAKOLOGI
Mekanisme kerja Obat-obat
yang digunakan dalam terapi
gagal jantung
A. DIURETIK
Diuretik loop
Mekanisme diuretik loop yaitu
- Menghambat kotranspor Na/K/Cl dari membran
lumen pada pars asenden ansa henle . Karena itu,
reabsorbsi na, K dan cl meurun
- Meningkatkan kandungan ca di dalam urin
- Merupakan obat diuretik paling efektif karena pars
asenden bertanggung jawab untuk reabsorbsi 25-30%
nacl yang disaring
B. β-BLOCKER
1. penurunan frekuensi denyut jantung dan
kontraktilitas miokard sehingga menurunkan curah
jantung;
2. hambatan sekresi renin di sel jukstaglomeruler ginjal
dengan akibat penurunan Angiotensin II;
3. efek sentral yang mempengaruhi aktivitas saraf
simpatis, perubahan pada sensitivitas baroresptor,
perubahan neuron adrenergik perifer dan
peningkatan biosentesis prostasiklin.
C.Penghambat Reseptor Angiotensin (ARB)
Mekanisme kerja : menghambat efek angiostensin II atau
senyawa yang menyempitkan pembuluh darah. Dengan
menghambat zat angiostensin II pembuluh darah bisa
diperlebar agar sirkulasi darah berjalan lancar.