Anda di halaman 1dari 5

1.

Kategori DRP
a. Masalah yang timbul karena tidak tepat indikasi
Contoh: pasien sakit panas tetapi dikasih antibiotic, padahal tidak perlu antibiotic,
cukup paracetamol saja
b. Masalah yang timbul karena tidak tepat regimen
- Tidak tepat dosis
Ex. Obat paracetamol 500mg diberikan pada anak dibawah 12 tahun, padahal obat
paracetamol untuk anak 250mg
- Tidak tepat frekuensi
Ex. Seharusnya minum antibiotic 7 hari tetapi diminum 3 hari saja
- Lama pemberian
Ex. Pemberian antibiotic azitromicin yang diberikan lebih dari 3 hari
- Rute pemberian
Ex. Suppositoria seharusnya lewat anus tetapi diberikan oral
- Cara penggunaan
Ex. Diuretic diberi pada malam hari, yang menyebabkan pasien sering berkemih
c. Masalah yang timbul karena tidak tepat obat
Ex. Pemberian kloramfenikol pada pasien rifoid yang memiliki riwayat anemia, dapat
diganti cefotaxime
d. Masalah yang timbul karena efek samping obat
Ex. Pemberian antihistamin yang memiliki ES mengantuk, diberi informasi
mengendarai kendaraan
e. Masalah yang timbul karena tidak ada obat
Ex. Obat tidak tersedia diapotek atau obat mahal

2. Definisi DOEN
DOEN (daftar Obat Esensial Nasional) merupakan daftar obat-obatan yang paling
dibutuhkan dan diuapayakan tersedia diunit pelayanan kesehatan sesuai dengan fungsi
dan ringkat yang mencangkup upaya diagnosis, profilaksis, terapi dan rehabilitasi.
Kriteria DOEN
a. Memiliki rasio dan manfaat, rasio yang paling menguntungkan pasien
b. Mutu terjamin, yaitu stabilitas dan persediaan hayati
c. Praktis dalam menyimpan dan pengangkutan
d. Praktis dalam penggunaan dan penyerahan yang disesuaikan dengan tenaga, sarana
fasilitas kesehatan
e. Menguntungkan dalam hal kepatuhan dan penerimaan oleh pasien
f. Memiliki rasio manfaat biaya yang tertinggi berdasarkan biaya langsung dan tidak
langsung
g. Obat dengan kombinasi tetap

3. –
a. Tujuan PFT
- Agar obat dapat digunakan secara rasional, artinya DRP minimal
- Tingkatkan efektivitas, keamanan dan nilai ekonomis dari penggunaan obat di RS
b. Manfaat formularium
- Terapeutik
Memudahkan dokter dan apoteker untuk memberikan obat yang rasional bagi
pasien
- Ekonomi
Menghilangkan duplikasi obat sehingga mengurangi duplikasi pengadaan obat dan
memberikan harga yang rendah kepada pasien
- Edukasi
Formularium yg baik berisi informasi monografi obat terstandar dan informasi
tambahan mengenai obat untuk kepentingan edukasi
c. Automatic Stop Order adalah system yang diterapkan pada obat-obat kategori
tertentu yang dianggap sebagai obat kuat/patent dan obatobat yang memerlukan
review regular.
Ex. Narkotik, sedative, hipnotik, antikoagulan.

4. ADR tidak ditemukan pada uji klinik I, II karena pada fase uji tersebut terbatas
terhadap keuntungan dan keamanan obat dengan kata lain focus kepada efektivitas obat.

ADR tidak ditemukan pada uji klinik III


- Pada uji klinik III jumlah sukarelawan terbatas hanya 500 – 3000 sukarelawan, ADR
yang tidak biasa timbul umumnya < 1% kasus.
- Populasi sangat selektif, misal golongan umur tertentu, wanita hamil, pasien dengan
penyakit yang bukan indikasi, pasien yang pada saat bersamaan menggunakan obat
lain.
- Lama penelitian terbatas (1-2 tahun), setelah jangka panjang tidak menemukan ADR

5. A: Pengawasan ketat, nilai pemakaian tahunan tinggi 80%


B: Pengawasan sedang, nilai pemakaian tahunan sedang 15%
C: Pengawasan ringan, nilai pemakaian tahunan rendah 5%

V: Vital (life saving) ex. Anti bisa ular


E: essensial (banyak yang diperlukan) ex. Paracetamol, NSID
N: Non essensial ex. Suplemen, popok bayi

A B C
V VA VB VC
E EA EB EC
N NA NB NC
Ket:
Prioritas I
VA: Obat vital dengan pemakaian taunan tinggi
VB: Obat vital dengan pemakaian taunan sedang
VC: Obat vital dengan pemakaian taunan rendah
EA: Obat esensial dengan pemakaian tahunan tinggi
NA: Obat non esensial namun pemakaian tahunan tinggi

Prioritas II
FB: Obat esensial dengan pemakaian tahunan sedang
EC: Obat esensial dengan pemakaian tahunan rendah
NB: Obat non esensial dengan pemakaian tahunan sedang

Prioritas III
NC: Obat non esenial dengan pemakaian tahunan rendah

6. Ca = 720.000 : [6 – (60 : 30,5)]


= 720.000 : (6 – 1,96)
= 720.000 : 4,04
= 178217,82 / kapsul / bulan
= 59 40 kaplet / hari

SS = 5940 x 20 hari
= 297 kaplet / 20 hari

CPO = 5940 x (20+180) + 297 – (240.000 + 10.000)


= 5940 x (200 + 297) – (250.000)
= 5940 x 497 – 250.000
= 2.702.180 / 180 hari

X = 2.702.180 x 2,5%
= 67554,5 / 180 hari

7. Biaya tersembunyi adalah biaya yang timbul karena kinerja yang buruk oleh pemasok
atau kantor pengadaan), meliputi:
a. Peningkatan biaya akuisi karena pengadaan darurat, seperti obat penting yang dipesan
terlambat oleh pemasok gagal mengirim tepat waktu
b. Biaya penggantian saat barang hilang / harus dibuang karena kemasan yang buruk
c. Biaya penggantian untuk pengiriman singkat, formulir sediaan salah
d. Penyimpanan, biaya pelabuhan, dari biaya administrasi karena prosedur yang tidak
efisien
e. Biaya kerugian karena keterlambatan / kegagalan pengiriman

8. –
a. Antibiotic yang terus menerus dipakai dalam jumlah banyak
Dapat menggunakan tender terbuka, karena untuk pembelian dalam jumlah banyak,
tender terbuka lebih menguntungkan karena dapat memilih harga dari semua tender.

b. Obat baru, hanya dipakai oleh satu dokter spesialis


Dapat menggunakan tender terbatas, karena hanya mengundang tender yang hanya
memproduksi obat tersebut, sehingga harga masih bisa dikendalikan

c. Obat yang harganya mahal pemakaian terus menerus tapi dalam jumlah sedikit
Dapat menggunakan kompetisi negosiasi, dimana pemasok obat memberikan
penawaran secara rinci kepada pihak RS.

9. Pengadaan farmasi yang baik


a. Pengadaan berdasarkan nama generic
Menggunakan nama generic menjadi standar untuk membeli obat dari beberapa
perusahaan dan standar penawaran harga berdasarkan nama generic. Biasanya
pemasok akan bersaing dalam penawaran harga
b. Pengadaan terbatas untuk daftar obat essensial / daftar formularium
Cara yang paling efektif untuk mengendalikan biaya pengadaan sehingga
menghindari duplikasi
c. Pengadaan dalam jumlah besar
Meningkatkan minat pemasok dalam menawarkan dan membelikan insentif bagi
mereka yang menawarkan harga
d. Kualifikasi dan pemantauan pemasok tunggal
Mempertimbangkan kualitas produk, keandalan layanan dan kelayakan keuangan
e. Pengadaan kompetitif
Kunci untuk memperoleh harga yang menguntungkan
f. Komitmen sumber tunggal
Harus dipantau dan ditegakkan untuk memutus kkartel pembelian
g. Kuantitas pemesanan berdasarkan estimasi kebutuhan actual yang handal
Cara paling akurat untuk mengukur kebutuhan farmasi yang menggunakan rata
konsumsi masa lalu
h. Pembayaran yang handal dan manajemen keuangan yang baik
Pembayaran yang cepat dan terpercaya dapat berpengaruh untuk menurunkan harga
obat sebagai diskon

i. Transportasi dan prosedur tertulis


Penting untuk menarik pemasok terbaik dan harga terbaik
j. Pemisahan fungsi utama
Membutuhkan tenaga ahli dan ditangani oleh individu, urut, komite, atau subkomite
terpisah
k. Jaminan kualitas produk
Memastikan bahwa obat-obat dibeli dan didistribusikan berkualitas tinggi
l. Audit tahunan dengan hasil yang diterbitkan
Untuk menilai kepatuhan terhadap prosedur pengadaan
m. Pelaporan regular tentang kinerja pengadaan
Pelaporan kinerja dari pengawasan terhadap target setidaknya setiap tahun

10. Siklus pengadaan


Tentukan jumlah yang dibutuhkan  menyesuaikan kebutuhan dan dana  memilih
metode pengadaan  mencari dan memilih pemasok  menentukan persyaratan kontrak
 monitoring status pemesanan  menerima dan memeriksa obat-obatan  melakukan
pembayaran  proses pendistribusian  pengumpulan informasi pemakaian  evaluasi
seleksi obat

Anda mungkin juga menyukai