Anda di halaman 1dari 34

SYOK

Kamis, 30 Maret 2023


Syok adalah suatu sindrom klinis yang terjadi akibat gangguan
hemodinamik dan metabolik ditandai dengan kegagalan sistem
sirkulasi untuk mempertahankan perfusi yang adekuat ke organ-organ
vital tubuh.

Hal ini muncul akibat kejadian pada hemostasis tubuh yang serius
SYOK seperti perdarahan yang masif, trauma atau luka bakar yang berat
(syok hipovolemik), infark miokard luas atau emboli paru (syok
kardiogenik), sepsis akibat bakteri yang tak terkontrol (syok septik),
tonus vasomotor yang tidak adekuat (syok neurogenik) atau akibat
respons imun (syok anafilaktik).
SYOK HIPOVOLEMIK

SYOK ANAFILAKTIK

JENIS SYOK
SYOK KARDIOGENIK

SYOK SEPTIK

SYOK NEUROGENIK
Syok hipovolemik merupakan keadaan berkurangnya perfusi organ
dan oksigenasi jaringan yang disebabkan gangguang kehilangan akut
SYOK
dari darah (syok hemorragic) atau cairan tubuh yang dapat disebabkan
HIPOLEMIK
oleh berbagai keadaan.
PENYEBAB
• diare
SYOK • luka bakar
HIPOLEMIK • muntah
• trauma
• perdarahan
• lemas GEJALA
• hipotensi
KLINIS
• Keringat dingin, terutama pada telapak tangan dan
kaki
• Jarang buang air kecil atau tidak buang air kecil
sama sekali
• Denyut nadi cepat, tetapi terasa lemah
SYOK
• Jantung berdebar
HIPOLEMIK • Napas cepat
• Kulit terlihat pucat
• Suhu tubuh menurun
• Cemas atau gelisah
• Linglung
• Pingsan atau penurunan kesadaran
Syok anafilaktik atau anafilaksis adalah syok akibat reaksi alergi yang
SYOK berat. Reaksi alergi ini menyebabkan penurunan tekanan darah secara
ANAFILAKTIK drastis dan penyempitan saluran pernapasan. Bila tidak segera ditangani,
kondisi ini dapat mengancam jiwa.
PENYEBAB
• Obat-obatan tertentu
• Makanan atau minuman, seperti makanan laut, telur, gandum,
kacang, buah, atau susu
SYOK • Bahan pengawet makanan
ANAFILAKTIK • Tanaman, seperti serbuk sari bunga
• Sengatan serangga
• Bahan lain, misalnya debu yang terhirup
GEJALA
KLINIS
• Ruam seperti biduran, yang terasa gatal
• Sulit bernapas, sesak napas, atau napas berbungi “ngik” (mengi)
• Pembengkakan di kelopak mata, bibir, lidah, dan tenggorokan
• Denyut jantung berdebar-debar
• Denyut nadi lebih cepat, tetapi terasa lemah
SYOK • Kram atau nyeri perut
ANAFILAKTIK • Mual, muntah, atau diare
• Sensasi kesemutan di kulit kepala, mulut, tangan, dan kaki
• Linglung, gelisah, hingga penurunan kesadaran
• Penurunan tekanan darah secara drastis yang menyebabkan lemas,
pusing, dan terasa ingin pingsan
Syok sepsis adalah subtipe sepsis yang disertai dengan abnormalitas
sirkulasi dan metabolisme seluler berat, hingga dapat meningkatkan
SYOK
mortalitas. Syok sepsis ditandai dengan sepsis yang disertai hipotensi
SEPTIC
(mean arterial pressure < 65 mmHg) yang membutuhkan vasopresor.
PENYEBAB
Etiologi syok sepsis yang tersering adalah infeksi bakteri gram negatif. Sebuah studi
menunjukkan bahwa 62% kasus sepsis berkaitan dengan infeksi bakteri gram negatif dan 47%
berkaitan dengan infeksi bakteri gram positif.

SYOK Bakteri gram negatif yang dapat menyebabkan sepsis antara lain Pseudomonas sp dan
Klebsiella pneumoniae. Bakteri gram positif yang dapat menyebabkan sepsis antara lain
SEPTIC Staphylococcus aureus dan Streptococcus pneumoniae.

Bakteri-bakteri yang sering terkait dengan syok sepsis adalah Staphylococcus aureus,
Pseudomonas sp, dan Escherichia coli.
GEJALA
KLINIS
• Sepsis Berat (Gangguan status mental, Oliguria atau anuria,
Hipoksia, Sianosis)
• Hipotensi
SYOK • Sepsis yang kompensata pasien bisa menunjukkan gejala berupa
SEPTIC ekstremitas hangat dan flash capillary refill.
• Pada kasus yang dekompensata, pasien akan mengalami ekstremitas
dingin, delayed capillary refill, dan denyut nadi melemah. Jika
kondisi ini berlanjut, syok bisa menjadi ireversibel dan berkembang
menjadi gagal organ multipel.
Syok neurogenik merupakan penyakit kegawatdaruratan berupa syok
distributif yang menyebabkan penurunan tekanan darah, kegagalan
perfusi, dan hipoksia jaringan. Syok neurogenik terjadi akibat hilangnya
SYOK
tonus otonom oleh kerusakan medula spinalis di atas level T6, tepatnya
NEUROGENIC pada jalur-jalur simpatetik desenden yang menyebabkan penurunan
resistensi vaskular dan vasodilatasi vaskular.
PENYEBAB
Etiologi syok neurogenik adalah kerusakan medula spinalis di atas level T6.
Kerusakan medula spinalis tersebut dapat disebabkan oleh penyebab traumatik
(kecelakaan, kekerasan) maupun nontraumatik (penyakit vaskular, tumor,
infeksi, spondilosis, fraktur osteoporosis, dan kelainan perkembangan).
SYOK
NEUROGENIC
Penyebab traumatik kerusakan medula spinalis dan otak biasanya berupa
kecelakaan yang menyebabkan cedera tulang belakang dan otak dan pada
beberapa kasus disebabkan oleh trauma kekerasan.
GEJALA
KLINIS
• Syok neurogenik merupakan keadaan gawat darurat yang ditandai
dengan penurunan tanda vital secara bersamaan, yaitu: Penurunan
tekanan darah (tekanan sistol <100 mmHg), Penurunan detak jantung
(denyut nadi <60 kali per menit), Penurunan suhu tubuh (suhuh <36,5’
SYOK C)
NEUROGENIC • Tanda-tanda ini biasanya diikuti dengan gejala seperti Pusing, Mual,
Muntah, Pandangan kosong, Pingsan, Keringat berlebih, Gelisah, Kulit
pucat.
• Pada kondisi yang lebih berat, penderita juga dapat mengalami gejala
lain, seperti: Sesak napas, nyeri dada, Kelemahan, Bibir dan jari
membiru (sianosis), Denyut nadi susah diraba, Menggigil.
Syok
Kardiogenik
Pendahuluan

Syok kardiogenik adalah keadaan


curah jantung rendah meskipun
dengan volume intravaskular
yang adekuat sehingga
menyebabkan hipoperfusi end-
organ dan kematian.
Gambaran yang esensial dari syok
kardiogenik adalah adanya hipoperfusi
sistemik yang menyebabkan hipoksia
jaringan dengan bukti volume intravaskular
yang adekuat.

Kriteria hemodinamik syok kardiogenik


adalah adanya hipotensi yang
berkepanjangan dengan batasan tekanan
darah sistolik untuk syok kardiogenik
adalah <90 mmHg selama sekurangnya 30-
60 menit.
Epidemiologi
Syok kardiogenik merupakan penyebab
kematian utama pada pasien yang dirawat
dengan infark miokard akut

Gagal ventrikel kiri terjadi pada hampir 80%


dari syok kardiogenik akibat infark miokard
akut

sedangkan sisanya adalah akibat regurgitasi


mitral berat akut, ruptur septum ventrikular,
gagal jantung kanan predominan dan ruptur
dinding atau tamponade.
Etiologi Faktor risiko
• kardiomiopati • Berusia lanjut
• gangguan irama jantung (VT, VF, • menderita gagal jantung
Takikardia, bradikardia, SVT) • diabetes, sepsis, pneumothorax
• Temponade Jantung • obesitas
• Miokarditis • pernah terkena serangan jantung
• Endokarditis • pernah menjalani operasi bypass
• Emboli Paru jantung
• Obat-obatan tertentu
Gejala Klinis

• nyeri dada
• perubahan status mental
• pusing
• Akral dingin dan kulit
tampak pucat
• penurunan kesadaran
• menurunnya output urine
• berkeringan berlebihan
• hipotensi
• sesak nafas
• Ronkhi basah halus (tidak
selalu ada)
Pemeriksaan Penunjang

• Echocardiography
• Foto Thorax
• USG
• EKG
Pasien datang dengan keluhan nyeri dada kiri. Keluhan tersebut
dirasakan kira-kira pukul 06.30 wita. Keluhan baru saja
dirasakan, menurut pasien sebelumnya belum pernah merasakan
nyeri seperti ini. Nyeri dada kiri perlahan semakin hebat dan
menjalar sampai ke punggung pasien. Menjalar ke lengan kiri
atau kerahang disangkal pasien.Nafas terasa agak sedikit sesak.

LAPORAN Di rumah pasien sempat di pasangkan infus oleh anaknya dan di


guyur 1000 cc cairan.
KASUS
Pasien sempat muntah di rumah. Keluhan seperti batuk (-),
demam (-), BAK dan BAB dalam batas normal.

Menurut keluarga, pasien memiliki riwayat tekanan darah yang


rendah.
Hipertensi (-), DMT2 (-)
Pemeriksaan Fisik
GCS E4M6V5
KU : Sedang Berat
Kepala : CA -/-, SI -/-
TD :60/palpasi Thorax :vesikuler, Rh-/-, Wh -/-, bj I/II reguler normal
N : 48x/m Abdomen : Datar, lemas, BU (+) normal
R : 26x/m Extremitas : teraba dingin, pucat, CRT < 2 detik, edema -/-
SB : 36’C
SpO2 : 99%
Pemeriksaan
Laboratorium Penunjang
EKG

Leukosit 19,8 (+)


LYM% 11,9 (-)
Granulosit (GRA) 17,1 (+)
GRA% 85,5 (+)
HB 12,7
• Angina Pectoris ec. ACS
Diagnosa • Syok Kardiogenik ddHipovolemik
• Bradikardia
• O2 Nasal Canule 2-4 lpm
• Terpasang IVFD lanjut guyur RL 1000 cc
• Jika TDS>100 mmHg, maintenance 30 tpm
• Loading CPG 75 mg 2 tab
• Loading aspilet 80 mg 2 tab
• Loading ISDN 5 mg SL
• Inj. Ceftriaxone 2x1 gr ST (H1)
• Inj. Ranitidine 2x1 amp
Tatalaksana • Inj. Ondansentron 3x1 amp
• Observasi TTV
• Jika TDS <100mmHg, berikan :
NS 0,9% 500 cc + 1 Amp Dopamin 1, mulai 10 gtt
titrasi 2 tpm tiap 15 menit jika TD tidak naik
Konsul dr. Dirga, Sp.PD, advis :
• Ubi Q 1x1 tab
• Nitrokaf Retard 2,5 mg 2x1
• Theobron 3x1
O B S E RVA S I
09.15 90/40 mmHg –
09.40 60/pp mmHg NS + Dobutamin 10 tpm
09.55 80/50 mmHg NS + Dobutamin 10 tpm
Tatalaksana
10.10 80/50 mmHg NS + Dobutamin 14 tpm
10.25 90/60 mmHg NS + Dobutamin 14 tpm
11 . 0 5 100/60 mmHg NS + Dobutamin 16 tpm
11 . 2 5 100/60 mmHg NS + Dobutamin 16 tpm
11 . 4 5 80/50 mmHg NS + Dobutamin 20 tpm
Pukul 11.55
S : Nyeri Dada Kiri (+)
O:
EKG : NSTEMI V1,V2,V3,V4,V5

Tatalaksana

A : Angina Pectoris ec ACS


NSTEMI Anteroseptal
P:
• Loading CPG 75 mg 2 tab
• Loading Aspilet 80 mg 2 tab
• KIE Rujuk Ke RS
Pasien di rujuk pukul 13.00, dengan TTV
TD :110/60 mmHg
N : 86 x/m
Tatalaksana
R : 24x/m
Sb : 36’C
SpO2 : 95% dengan O2 Nasal canul 4 tpm

Anda mungkin juga menyukai