Anda di halaman 1dari 11

Identitas buku

Judul Buku : Metodologi Pengajaran


Penulis : Jumanta Hamdayama
Penerbit : PT. Bumi Aksara
Kota Terbit : Jakarta
Tahun Terbit : 2016
Edisi : Ke Satu
Jumlah halaman : 229
Nomor ISBN : 978-602-217-940-5

1. PENDAHULUAN :
A. Pengantar
Tugas Critical book report bertujuan untuk mengkaji buku Metodologi Pengajaran
karangan oleh Jumanta Hamdayama (2016). Buku ini banyak menyajikan
keterampilan dasar mengajar yang harus dimiliki oleh Guru. Sehingga Guru dapat
menerapkan prinsip-prinsip yang tepat dalam mengajar. Buku ini pula dilengkapi
dengan konsep dasar perencanaan pembelajaran, metode pembelajaran, pendekatan
dan model pembelajaran dan evaluasi hasil belajar. Didalam buku ini terdapat teori-
teori belajar dan elemen-elemen belajar menurut beberapa tokoh didunia, untuk
memahami apa yang dimaksud dengan belajar. Dibuku ini terdapat pula peran guru
didalam proses pembelajaran.
Buku Teks Terdiri dari :
1. Halaman Judul
2. Lembaran yang menerangkan: tahun terbit, penerbit, kutipan pernyataan Hak akan
kekayaan Intelektual, dan Nomor ISBN
3. Daftar Isi
4. Kata Pengantar
5. Pembahasan terdiri dari:
Prinsip-prinsip Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan juga cara memilih
model pembelajaran yang tepat untuk diterapkan.
Pada Buku ini terdiri atas 7 bab yang didalamnya antara lain sebagai berikut :
1. Bab I Mengenai Pendahuluan
2. Bab II Konsep dasar Perencanaan Pembelajaran
3. Bab III Belajar dan pembelajaran
4. Bab IV Keterampilan dasar mengajar
5. Bab V Metode pembelajaran
6. Bab VI Pendekatan dan model pembelajaran
7. Bab VII Evaluasi Hasil Belajar dan Pembelajaran

2. Deskripsi isi buku :


Dalam bab ini terdapat 7 bab utama yang didalamnya terdapat subbab tergantung pada
pembahasan pada tiap babnya.

Bab I : Pendahuluan
Pada bab ini membahas 6 (enam) subbab yaitu (a) Latar belakang ; (b) Guru
sebagai profesi ; (c) Tugas Guru ; (d) Kedudukan Guru ;(e) Peran Guru dalam proses
belajar mengajar ; (f) Kemampuan Mengajar dan Kualitas Guru.
Latar belakang : Guru merupakan bagian terpenting dalam proses belajar
mengajar di jalur pendidikan formal, informal, atau nonformal. Salah satu
kompetensi yang harus dikuasai yaitu merencanakan, dan mengelola, dan
melakukan evaluasi pembelajaran.Mengingat peran dan fungsi guru sangat
strategis dalam menyiapkan generasi dituntut kreatif dan mau belajar untuk
meningkatkan kemmapuan mengajar,
Guru sebagai profesi : Menurut UU No.14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
pasal 10 menyebutkan bahwa kompetensi guru sebagai pendidik meliputi empat
kompetensi, yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi
sosial, dan kompetensi profesional. Guru sebagai tenaga profesional mengandung
arti bahwa pekerjaan guru hanya dapat dilakukan oeh seseorang yang mempunyai
kualifikasi akademik. kompetensi, dan sertifikat pendidik sesuai dengan
persyaratan untuk setiap jenis dan pendidikan tertentu.
Tugas Guru : Dalam UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Pasal 39 ayat (2) menyatakan bahwa gutu merupakan tenaga profesional yang
bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil
pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada
perguruan tinggi. Tugas Guru sebagai administrator mencakup ketatalaksanaan
bidang pengajaran dan ketatalaksanaan pada umumnya seperti mengelola sekolah,
memnafaatkan prosedur, dan mekanisme pengelolaan tersebut untuk melancarkan
tugasnya, serta bertindak sesuai dengan etika jabatan.
Kedudukan Guru : Bab II Pasal 2 UU No. 24 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen, menyebutkan bahwa :
(1)Guru mempuyai kedudukan sebagai tenaga profesional pada jenjang
pendidikan pada jalur pendidikan formal yang diangkat sesuai dengan
peraturan perundang-undangan. (2) Pengakuan kedudukan guru sebagai tenaga
profesional dibuktikan dengan sertifikat pendidik.
Peran Guru dalam proses belajar mengajar : Interaksi antara guru dan siswa
merupakan syarat utama bagi berlangsungnya proses belajar mengajar. Peran guru
dalam proses belajar mengajar, guru tidak hanya sebagai pengajar melainkan
sebagai pelatih, pembimbing dan manajer belajar.
Kemampuan Mengajar dan Kualitas Guru : Untuk menjadi gur yang baik dan
dapat melaksanakan pembelajaran dengan baik, maka seorang guru dituntut untuk
memiliki kualitas seperti memiliki kepribadian, memiliki pengetahuan dan
pemahaman profesi kependidikan, memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang
bidang spesialisasi, memiliki kemapuan dan keterampilan profesi. Guru juga
dituntut untuk memiliki beberapa kemampuan seperti, kemmapuan penguasaan
materi, kemampuan dalam mengajar, serta pengetahuan dan pemahaman tentang
siswa.

Bab II : Konsep dasar perencanaan pembelajaran


Pada bab ini membahas 5 (lima) subbab yaitu (a)Hakikat perencanaan
pembelajaran ; (b)komponenperencanaan pembelajaran; (c) pentingnya perencanaan
pembelajaran; (d) prinsip-prinsip penyusunan perencanaan pembelajaran (RPP);(e)
Petunjuk pengisian Format RPP
Hakikat perencanaan pembelajaran:Beberapa pendapat para ahli
mendefinisikan mengenai perencanaan pembelajaran seperti Abdul Majid (2008),
Ibrahim (1993:2), Toeti Soekamto (1993:9). Berdasarkan definisi dari para ahli
dapat disimpulkan bahwa perencanaan pembelajaran merupakan pedoman
mengajar bagi guru yang memuat gambaran aktivitas pembelajaran dari awal
sampai dengan akhir pembelajaran.
Komponenperencanaan pembelajaran : Menurut Syaiful Bahri Djamarah
komponen perencanaan pembelajaran terdiri atas : tujuan, bahan pelajaran,
metode,alat evaluasi.
Pentingnya perencanaan pembelajaran : Proses belajar belajar dengan
perencanaan pembelajaran yang baik akan dapat mencapai tujuan pembelajaran
yang diharapkan. Keberhasilan ini akan mendorong siswa dan guru untuk
mengembangkan prestasinya lebih baik lagi.
Prinsip-prinsip penyusunan perencanaan pembelajaran (RPP) : RPP
merupakan kurikulum mikro yang menggambarkan tujuan/kompetensi,materi/isi
pembelajaran, dan alat evaluasi yang digunakan. Ciri-ciri Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran yaitu : memuat aktivitas proses belajar mengajar yang akan
dilaksanakan,langkah-langkah pembelajaran disusun secara sistematis agar tujuan
pembelajaran dapat dicapai, langkah-langkah pembelajaran disusun serinci
mungkin dan apabila RPP digunakan oleh guru lain dapat mudah dipahami dan
tidak menimbulkan penafsiran ganda.
Petunjuk pengisian Format RPP : Hal-hal petunjuk pengisian format RPP :
Identitas, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, metode pembelajaran,
langkah-langkah pembelajaran,sumber belajar,penilaian.

Bab III Belajar dan pembelajaran


Pada bab ini membahas 6(enam) subbab yaitu (a)Pengertian belajar ; (b)Prinsip-
prinsip pembelajaran ; (c) Teori belajar Behavioristik ; (d) Teori belajar Kognitivistik
;(e) Teori belajar Humanistik ; (f)Teori belajar Konstruktivistik.
Pengertian belajar : Belajar adalah usaha atau suatu kegiatan yang dilakukan
secara sadar supaya mengetahui atau dapat melakukan sesuatu dan hasil kegiatan
belajar yaitu perubahan diri dari belum dapat melakukan sesuatu menjadi bisa
melakukan sesuatu karena adanya pengalaman dan latihan.
Jenis belajar menurut Gagne yaitu : belajar isyarat, belajar stimulus respons
respons, belajar merantaikan, belajar asosiasi verbal, belajar membedakan,
belajar konsep, belajar dalil, belajar memecahkan masalah.
Jenis belajar menurut Bloom : Cognitive Domain, affective domain.
Prinsip-prinsip pembelajaran : Prinsip pembelajaran dibangun atas dasar
prinsip-prinsip yang ditarik dari teori psikologi terutama teori belajar dan hasil
penelitian dalam kegiatan pembelajaran. Beberapa prinsip pembelajaran oleh Atwi
Suparman dengan mengadaptasi pemikiran Fillbeck (1974) yaitu :
respon baru, perilaku tidak hanya dikontrol oleh akibat dari respons, tetapi juga
dibawah pengaruh kondisi atau tanda-tanda di lingkungan siswa,
perilaku yang ditimbulkan oleh tanda-tanda tertentu akan hilang atau
berkurang frekuensinya bila tidak diperkuat dengan hal yang menyenangkan,
belajar yang berbentuk respons terhadap tanda-tanda yang terbatas akan
ditransfer pada situasi lain yang terbatas pula,
belajar menggeneralisasikan dan membedakan adalah dasar untuk belajar
sesuatu yang kompleks seperti yang berkenaan dengan pemecahan masalah,
situasi mental siswa untuk menghadapi pelajaran akan memengaruhi perhatian
dan ketekunan siswa selama proses siswa belajar,
kegiatan belajar yang dibagi menjadi langkah-langkah kecil dan disertai umpan
balik menyelesaikan tiap langkah, akan membantu siswa,
kebutuhan memecah materi yang kompleks menjadi kegiatan-kegiatan kecil
dapat dikurangi dengan mewujudkannya dalam suatu model,
keterampilan tingkat tinggi (kompleks) terbentuk dari keterampilan dasar yang
lebih sederhana.
Teori belajar Behavioristik : menurut teori behavioristik atau aliran tingkah
laku, belajar sebagai proses perubahan tingkah laku sebagai akibat dari
interaksi antara stimulus dan respons. Belajar tidaknya seseorang bergantung
pada faktor-faktor kondisional yang diberikan lingkungan. Beberapa ilmuwan
yang termasuk pendiri sekaligus penganut behavioristik, antara lain Thorndike,
Watson, Hull, Guthrie, dan Skinner.
Teori belajar Kognitivistik : Teori ini lebih menekankan proses belajar
daripada hasil belajar. Untuk penganut aliran kognitiviatik belajar melibatkan
hubungan antara stimulus dan respons. Lebih dari itu, belajar adalah
melibatkan proses berpikir yang sangat kompleks. Menurut teori ini, ilmu
pengetahuan dibangu dalam diri seseorang melalui proses interaksi yang
berkesinambungan dengan lingkungan. Pakar teori kognitivistik diantaranya
adalahGagne (memperkenalkan teori peprosesan informasi yang merupakan
teori kognitif tentang belajar yang menjelaskan bagaimana informasi diterima,
disimpan, dan diambil kembali dari otak, Jean Piaget (mengemukakan teori
perkembangan gognitif yaitu ada empat ciri-ciri perkembangan
kognitif),Ausubel (mengembangkan teori belajar bermakna).
Teori belajar Humanistik : Menurut teori humanistik, tujuaan belajar
memanusiakan manusia. Proses belajar dianggap berhasil jika si pelajar
memahami lingkungannya dan diri sendiri. Siswa dalam proses belajarnya
harus berusaha agar lambat laun dapa mencapai aktualisasi diri dengan
sebaik-baiknya.Teori belajar ini berusaha memahami perilaku belajar dari
sudut pandang pelakunya, bukan dari sudut pandang pengamatnya. .Tokoh
penting dalam teori belajar humanistik secara teoretikus, antara lain Arthur
W.Combs, Abraham Maslow, dan Carl Rogers.
Teori belajar Konstruktivistik :Menurut pandangan konstruktivistik, belajar
merupakan proses pembentukan pengetahuan. Pembentukan ini harus
dilakukan oleh siswa. Ia harus aktif melakukan kegiatan,aktif berpikir,
menyusun konsep dan memberi makna tentang hal-hal yang sedang
dipelajari, tetapi yang paling menentukan terwujudnya gejala belajar adalah
dari dalam diri siswa sendiri.

Bab IV Keterampilan dasar mengajar


Pada bab ini membahas 9(sembilan) subbab yaitu (a)Pengertian dan prinsip-prinsip
mengajar ; (b) keterampilan dasar dalam mengajar ; (c) komponen keterampilan dalam
menjelaskan ; (d) komponen keterampilan dalam mengadakan variasi ;(e)
keterampilan dalam membuka dan menutup pelajaran ; (f) keterampilan dalam
bertanya (dasar dan lanjutan) ; (g) keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil ;
(h) keterampilan penguatan (pemberian reward)
Pengertian dan prinsip-prinsip mengajar : mengajar merupakan proses proses
menyampaikan suatu informasi atau pengetahuan kepada anak didiknya. Adapun
menurut A.Wahab (2007:8-10) prinsip-prinsip dalam mengajar : menggunakan
pengalaman yang sudah dimiliki, pengetahuan dan keterampilan harus digunakan
bukan saja untuk masa yang akan datang melainkan aspek itu harus digunakan
sekarang dan aspek yang paling penting dalam proses belajar, menyadari adanya
perbedaan individual, kesiapan, tujuan pengajaran harus sudah dirumuskan
terlebih dahulu sebelum kegiatan belajar mengajar berlangsung sehingga siswa
mengetahui terlebih dahulu apa yang akan dipelajari dalan pelajaran tertentu,
mengikuti prinsip-prinsip psikologi yang telah dikembangkan oleh para ahli.
Keterampilan dasar dalam mengajar: seorang guru yang baik setidaknya
memiliki delapan keterampilan dasar dalam mengajar, yaitu : keterampilan
mengelola kelas, keterampilan menjelaskan.
Komponen keterampilan dalam menjelaskan , yaitu : keterampilan
menerangkan, keterampilan menyajikan suatu penjelasan, keterampilan
mengadakan variasi.
Komponen keterampilan dalam mengadakan variasi, yaitu : variasi dalam guru
mengajar, variasi penggunaan media, variasi pola interaksi dan kegiatan siswa.
Keterampilan dalam membuka dan menutup pelajaran, yaitu : pendahuluan,
komponen keterampilan membuka pelajaran, komponen keterampilan menutup
pelajaran.
Keterampilan dalam bertanya ( dasar dan lanjutan), yaitu : pengertian,
pengungkapan pertanyaaan (jelas dan singkat), pemberian acuan, pemusatan,
pemindahan giliran dan penyebaran pertanyaan, pemberian waktu berpikir,
pemberian tuntunan.
Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil : melibatkan kelompok
siswa dengan jumlah 3 sampai dengan 9 orang, interaksi antar anggota kelompok
berlangsung informal, semua anggota memiliki kesempatan untuk menyampaikan
dan menerima informasi dari kelompok lain.
Guru sebagai pemimpin diskusi harus memiliki kererampilan, seperti :
memusatkan perhatian,memperjelas masalah, menganalisis pandangan siswa,
meningkatkan partisipasi siswa terhadap kelompok, menyebarkan kesempatan
berpartisipasi, menutup diskusi.
Keterampilan penguatan: pemberian penguatan ada dua,yaitu : penguatan verbal,
penguatan nonverbal,
Bab V Metode pembelajaran
Pada bab ini membahas 3(tiga) subbab yaitu (a) strategi, metode, dan teknik mengajar
; (b) pertimbangan menetapkan metode mengajar ; (c) pembelajaran.
metode,danteknikmengajar : metode mengajar ialah cara yang digunakan oleh
guru untuk menyampaikan pelajaran kepada peserta didik. Oleh karena itu, guru
dalam memilih metode mengajar harus tepat dengan tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan. Pemilihan metode ini sangat berpengaruh terhadap hasil yang akan
diperoleh . Selain itu, pemilihan metode pengajaran yang tepat akan menimbulkan
pembelajaranyang edukatif, kondusif, dan menantang.
Pertimbangan menetapkan metode mengajar : tujuan yang hendak dicapai,
keadaan siswa, bahan pengajaran, situasi belajar mengajar, fasilitas yang tersedia,
guru, kelebihan dan kekurangan dari tiap metode.
Metode-metode pembelajaran : Untuk memilih metode yang tepat,guru hendaknya
memperhatikan prinsip-prinsip umum dan faktor-faktor yang memengaruhi
penetapannya. Macam-macam metode pembelajaran yang dapat dipergunakan
oleh guru, yaitu :
Metode ceramah,metode eksperimen (metode percobaan), metode pemberian
tugas dan resitasi, metode diskusi, metode latihan(drill),metode proyek,
metode picture and picture, metode Numbered Head Together (NHT/kepala
bernomor), metode Cooperative Script, metode kepala bernomor
struktur(modifikasi dari Number Heads), metode artikulasi, metode mind
mapping, metode make a match (mencari pasangan), metode think pair and
share (TPS), metode bertukar pasangan, metode Snowball Throwing, metode
tebak kata, metode karya wisata, metodeCourse Review Horay,
metodedebat,metode role playing, metode pemecahan masalah (problem
solving), metode pembelajaran berdasarkan masalah (problem based
instruction/PBI), metode investigasi kelompok (Group investigation), metode
jigsaw(tim ahli), metode team games tournament(TGT), metode Student
Teams Achievement Division (STAD)/ Divisi pencapaian kelompok siswa.
pertimbangan menetapkan metode mengajar : dalam pembelajaran guru
diharapkan dapat memilih model pembelajaran yang sesuai dengan materi
yang diajarkan dimana dalam pemilihan model pembelajaran meliputi
pendekatan suatu model pembelajaran yang luas dan menyeluruh. Tiap-tiap
model pembelajaran membutuhkan sistem pengelolaan dan lingkungan belajar
yang sedikit berbeda sertapemilihan model dan metode pembelajaran
menyangkut strategi dalam pembelajaran.
Bab VI Pendekatan dan model pembelajaran
Pada bab ini membahas 3 (tiga) subbab yaitu (a) hakikat pendekatan dan model
pembelajaran ; (b) pemilihan model pembelajaran sebagai bentuk implementasi
strategi pembelajaran ; (c) macam-macam model pembelajaran.
Hakikatpendekatan dan model pembelajaran
Strategi pembelajaran adalah seperangkat kebijaksanaan yang terpilih, yang
telah dikaitkan dengan faktor yang menentukan warna atau strategi, yaitu
:pemilihan materi pelajaran (guru atau siswa), penyaji materi pelajaran, cara
menyajikan materi pelajaran, sasaran penerima materi pelajaran.
Pendekatan pembelajaran adalah jalan atau arah yang ditempuh oleh guru atau
siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran dilihat bagaimana materi itu
disajikan.
Metode pembelajaran adalah cara mengajar secara umum yang dapat
diterapkan pada semua mata pelajaran.
Teknik mengajar adalah penerapan secara khusus suatu metode pembelajaran
yang telah disesuaikan dengan kemampuan dan kebiasaan guru, ketersediaan
media pembelajaran, serta kesiapan siswa.
Model-model pembelajaran merupakan suatu pola atau langkah langkah
pembelajaran tertentu yang diterapkan agar tujuan atau kompetensi dari hasil
belajar yang diharapkan akan cepat dapat dicapai dengan lebih efektif dan
efisien.
Bab VII Evaluasi Hasil Belajar dan Pembelajaran
Pada bab ini membahas 3(tiga) subbab yaitu (a) pengukuran ; (b) penilaian ; (c)
evaluasi.
Pengukuran adalah proses membandingkan tingkat keberhasilan belajar dsn
pembelajaran dengan ukuran keberhasilan belajar dan pembelajaran yang telah
ditentukan secara kuantitatif. Pengukuran secara tertulis dilakukan dengan tes tulis.
Tes tertulis merupakan soal-soal yang diberikan kepada siswa dalam bentuk
tulisan.
Penilaian adalah proses untuk mengambil keputusan dengan menggunakan
informasi yang diperoleh melalui pengukuran hasil belajar, baik yang
menggunakan tes maupun non tes. Tujuannya adalah memberi nilai tentang
kualitas tertentu. Maksud dari penilaian adalah memberi program , dan proses
pembelajaran.
Evaluasi adalah suatu proses menentukan nilai seseorang dengan menggunakan
patokan-patokan tertentu untuk mencapai tujuan. Syarat-syarat evaluasi adalah :
kesahihan, keterandalan, kepraktisan.

C. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BUKU


1. Kelebihan buku :
a. Kelebihan dari buku ini yaitu melampirkan pengertian dan ciri-ciri dari
kecerdasan, komponen-komponen yang ada pada RPP dan juga format kisi-kisi
penulisan soal sehingga memudahkan bagi guru ataupun calon guru lebih paham
terhadap perangkat pembelajaran.
b. Didalam buku ini ada menampilkan glosarium bagi yang perbendaharaan katanya
sedikit maka adanya glosarium(daftar istilah)sangat membantu para membaca
untuk memahami istilah tersebut.
c. Dalam buku ini, teori dan konsep dijelaskan menggunakan cara-cara yang
menarik dan memudahkan pembaca mengerti, misalnya penulis menggunakan
tabel untuk menjelaskan langsung kepada inti teori, misalnya, tabel tentang
tokoh-tokoh teori belajar behavioris, konitivis, kontruktivis, dan humanis.
Diberikan pula tabel penjelasan tentang perbandingan antara teori belajar
behaviorisme dan kontruktivisme, yang memudahkan pembaca dan pembuat.
d. Penulis secara singkat, jelas, padat menjelaskan uraian-uraian subbab secara rapi,
terstruktur dan sistematis.
e. Penulis juga menggunakan bahasa yang mudah dipahami. Pada setiap
penjelasan, penulis menjelaskan bagaimana cara menerapkan dalam
pembelajaran dikelas, pemilihan model pembelajaran seperti apa yang harus
dilakukan, dan pertimbangan dalam menetapkan metode pembelajaran. Jadi guru
harus memilih model dan metode yang tepat agar tujuan pembelajaran yang
dilakukan dapat berjalan dengan baik .
f. Penjelasan yang ada pada buku ini mudah dipahami serta menarik bagi pembaca
sekalipun pemula tetapi juga lengkap dari isi teori. Dalam menjelaskan teori
belajar, diberikan pengertian secara umum, ciri-ciri setiap teori belajar, teori
belajar berdasarkan para ahli, pengaplikasian teori belajar dalam pembelajaran
sehingga buku ini bisa dijadikan sebagai sumber referensi untuk berbagai aspek
ilmu pengetahuan yang lain.
2. Kekurangan buku:
1. Ada pembahasan yang ada tidak sama dalam daftar isi dan di pembahasan dalam
bab sehingga menyebabkan kebingungan bagi pembaca.
2. Buku ini sudah baik dalam menjelaskan serta tentang metodologi pengajaran
secara rinci, akan tetapi penulis lebih baik menampilkan gambar dari tiap bab-
babnya untuk lebih menambah pemahaman bagi pembaca.
3. Ketidaksesuaian isi dari materi seperti model pembelajaran kontekstual, yang
sebenarnya kontekstual adalah sebuah pendekatan. Karena pendekatan
kontekstual dapat diterapkan pada model pembelajaran yang sesuai.

3. Kesimpulan dan Saran


Buku ini bermanfaat bagi para guru, karena isi didalam buku ini membahas
tentang metodologi pembelajaran yang meliputi tugas guru, konsep dasar perencanaan
pembelajaran, teori belajar, keterampilan dasar mengajar, pertimbangan dalam memilih
model pendekatan dan metode pembelajaran yang sesuai, evaluasi pembelajaran. Sesuai
dengan judulnya, buku ini menjelaskan cara-cara menjadi guru yang profesional serta
handal pada profesinya.
Oleh karena itu disarankan kepada pembaca khususnya bagi para guru untuk
membaca dapat mengaplikasikannya dalam pembelajaran yang dilakukan. Reviewer juga
menyarankan apabila buku nantinya ada pembaharuan, penulis dapat menambahkan
metode-metode inovatif, fleksibel serta adanya modifikasi sehingga metode tersebut
dapat sesuai jenis pembelajaran dan juga mata pelajaran lainnya. Saran ini bertujuan
untuk kebaikan dan kemajuan agar buku ini lebih berkualitas sehingga membuat
pendidikan di Indonesia lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai