Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

HAK DAN KEWAJIBAN GURU

(Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah

Etika Profesi Guru)

Dosen Pengampu

Mamlakhah, M.Pd

Disusun Oleh :

Anis Amalia

NIM : 5200027

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYYAH

1
SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH

PEMALANG

2023

2
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
semua nikmat dan karunia-Nya, saya dapat menyelesaikan makalah dengan baik
dan tepat pada waktunya. Tidak lupa pula saya ucapkan terima kasih kepada Ibu
Mamlakhah, M.Pd. selaku dosen pengampu. Makalah ini saya susun untuk
memenuhi tugas mata kuliah Etika Profesi Guru.

Dalam penulisan makalah ini, saya menyadari masih banyak terdapat


kesalahan dan kekeliruan, baik yang berkenaan dengan materi Etika Profesi Guru,
karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman saya. Walaupun demikian,
inilah usaha maksimal saya selaku penyusun.

Saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari


berbagai pihak demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, semoga makalah ini
bermanfaat bagi semua pihak serta dapat menambah pengetahuan.

Cirebon, 14 Juni 2023

Anis Amalia

3
DAFTAR ISI

PENGANTAR…………………………………………………………

DAFTAR ISI………………………………………………………………….

BAB I

PENDAHULUAN…………………………………………………

A. Latar Belakang……………………………………………………
B. Rumusan Masalah…………………………………………………
C. Tujuan………………………………………………………………

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Guru (Pendidik) …………………………………………….


B. Hak dan Kewajiban Guru ………………………………………………

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan……………………………………………………………

B. Saran………………………………………………………………

4
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seorang guru memiliki peranan terpenting dalam dunia pendidikan.


Pendidikan merupakan upaya pendewasaan terhadap peserta didik dengan bekal
ilmu, pengetahuan, dan pengalaman. Proses pendidikan merupakan proses
terpenting dalam suatu bangsa, karena dengan pendidik menjadikan suatu bangsa
itu menuju kemakmuran. Negara-negara maju sangatlah memperhatikan
pendidikan bagi setiap warganya. Didalam pendidikan terdapat komponen, seperti
kurikulum atau inti dari pendidikan, peranan guru, dan peserta didik.

Peranan guru sangatlah penting dalam pendidikan, terutama dalam sistem


pengajaran karena guru berposisi sebagai perantara sebuah ilmu untuk
disampaikan kepada peserta didik. Di Negara-negara maju kualitas guru sangat
diperhatikan demi kemajuan bangsanya. Dari pernyataan tersebut bahwa guru
sebagai akar dalam mengembangkan pendidikan, lalu merambah ke bidang
ekonomi, dan menuju dalam bidang sosial. Apabila dari akar sudah terkategori
baik, maka pendidikan terjamin, ekonomi maju, dan tidak ada kesenjangan sosial.
Usaha pemerintah dalam mensejahterakan guru sangat banyak melalui program-
program pengembangan profesi bahwa profesi guru merupakan profesi yang
mulia.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud guru?
2. Apa hak dan kewajiban guru?

5
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian guru
2. Untuk mengetahui hak dan kewajiban guru
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN GURU

Secara etimologis, guru sering disebut pendidik. Dalam bahasa Arab, ada
beberapa kata yang menunjukkan profesi ini, seperti mudarris, mu’allim, murrabi,
dan mu’addib, yang meski memiliki makna yang sama, namun masing-masing
mempunyai karakteristik yang berbeda. Di dalam al-Quran ditemukan beberapa
kata yang menunjukan kepada pengertian pendidik:

a. Mu’allim adalah orang yang menguasai ilmu mampu mengembangkannya


dan menjelaskan fungsinya dalam kehidupan, serta menjelaskan dimensi teoritis
dan praktisnya sekaligus.

b. Murabbi adalah pendidik yang mampu menyiapkan mengatur, mengelola,


membina, memimpin, membimbing dan mengembangkan potensi kreatif pesera
didik, yang dapat digunakan bagi pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam
yang berguna bagi dirinya, dan makhluk Tuhan di sekelilingnya.

c. Mudarris adalah pendidik yang mampu menciptakan suasana pembelajaran


yang dialogis dan dinamis, mampu membelajarkan peserta didik dengan belajar
mandiri, atau memperlancar pengalaman belajar dan menghasilkan warga belajar.

d. Mursyid adalah pendidik yang menjadi sentral figur bagi peserta didiknya,
memiliki wibawa yang tinggi di depan peserta didiknya, mengamalkan ilmu
secara konsisten, merasakan kelezatan dan manisnya iman terhadap Allah Swt

e. Muzakki adalah pendidik yang bersifat hati-hati terhadapapa yang akan


diperbuat, senantiasa mensucikan hatinya dengan cara menjauhkan semua bentuk
sifat-sifat mazmumah dan mengamalkan sifat-sifat mahmudah.

6
f. Mukhlis adalah pendidik yang melaksanakan tugasnya dalam mendidik dan
mengutamakan motivasi ibadah yang benar-benar ikhlas karena Allah.

Sedangkan secara terminologis Guru (pendidik) adalah, pegawai negeri sipil


(PNS) yang diberi tugas, wewenang, dan tanggung jawab oleh pejabat yang
berwenang untuk melaksanakan pendidikan di sekolah, termasuk hak yang
melekat dalam jabatan. Pendidik merupakan tenaga prosesional yang bertugas
merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran menilai hasil
pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada
perguruan tinggi. Guru sebagai figure sentral dalam pendidikan, haruslah dapat
diteladani akhlaknya disamping kemampuan keilmuan dan akademisnya. Selain
itu, guru haruslah mempunyai tanggung jawab dan keagamaan untuk mendidik
anak didiknya menjadi orang yang berilmu dan berakhlak .

Guru adalah seseorang yang memiliki tugas sebagai fasilitator agar siswa dapat [1]

Menurut Poerwadarminta, guru adalah orang yang kerjanya mengajar. Sedangkan


menurut Zakiyah Daridjat menyatakan bahwa guru adalah pendidik professional,
karena guru itu telah menerima dan memikul beban dari orang tua untuk ikut
mendidik anak-anak. Dalam hal ini, orang tua harus tetap sebagai pendidik yang
pertama dan utama bagi anak-anaknya, sedangkan guru adalah tenaga professional
yang membantu orang tua untuk mendidik anak-anak pada jenjang pendidikan
sekolah. Jadi dapat disimpulkan guru (pendidik) adalah seseorang yang bertugas
sebagai fasilitator peserta didik.[2]

1 Suparlan. Guru Sebagai Profesi. Yogyakarta: Hikayat Publishing. 2006


2 Zakiyah Daradjat, dkk.,Ilmu Pendidikan Islam,(jakarta:bumi aksara dan Departemen Agama
RI,1992),Cet.Ke-2,h.39.

7
B. Hak dan Kewajiban Guru.

Dalam menjalankan tugas dan profesinya, guru memiliki hak dan kewajiban yang
harus dilaksanakan. Hak guru berarti suatu yang harus didapatkan olehnya setelah
ia melaksanakan sejumlah kewajibannya sebagai guru. Sedangkan kewajiban guru
adalah sesuatu yang harus patut di laksanakan oleh guru dalam menjalankan
profesinya.[3]

Adapun hak yang dimiliki oleh seorang guru adalah

1. Mengikuti uji kompetensi untuk memperoleh Sertifikat Pendidik bagi guru


yang telah memiliki Kualifikasi Akademik S-1 atau D-IV

2. Memperoleh penghasilan di atas kebutuhan hidup minimum dan jaminan


kesejahteraan sosial.

3. Mendapat tunjangan profesi, tunjangan fungsional dan subsidi tunjangan


fungsional bagi guru yang memenuhi persyaratan sebagai berikut:

 memiliki satu atau lebih Sertifikat Pendidik yang telah diberi satu nomor
registrasi Guru oleh Departemen memenuhi beban kerja sebagai Guru;
 mengajar sebagai Guru mata pelajaran dan/atau Guru kelas pada satuan
pendidikan yang sesuai dengan peruntukan Sertifikat Pendidik yang
dimilikinya;
 terdaftar pada Departemen sebagai Guru Tetap;
 berusia paling tinggi 60 (enam puluh) tahun; dan tidak terikat sebagai
tenaga tetap pada instansi selain satuan pendidikan tempat bertugas.

4. Mendapat Masalahat Tambahan dalam bentuk:

 tunjangan pendidikan, asuransi pendidikan, beasiswa, atau penghargaan


bagi Guru;
 kemudahan memperoleh pendidikan bagi putra dan/atau putri Guru,
pelayanan kesehatan, atau bentuk kesejahteraan lain.

3 http://ilmu-pendidikan.net/profesi-kependidikan/guru/hak-dan-kewajiban-profesi-seorang-
guru

8
5. Mendapat penghargaan dalam bentuk tanda jasa, kenaikan pangkat prestasi
kerja luar biasa baiknya, kenaikan jabatan, uang atau barang, piagam, dan/atau
bentuk penghargaan lain.

6. Mendapat tambahan angka kredit setara untuk kenaikan pangkat setingkat lebih
tinggi 1 (satu) kali bagi Guru yang bertugas di Daerah Khusus.

7. Mendapatkan penghargaan bagi Guru yang gugur dalam melaksanakan tugas


pendidikan.

8. Mendapatkan promosi sesuai dengan tugas dan prestasi kerja dalam bentuk
kenaikan pangkat dan/atau kenaikan jenjang jabatan fungsional.

9. Memberikan penilaian hasil belajar dan menentukan kelulusan kepada


peserta didik

10. Memberikan penghargaan kepada peserta didik yang terkait dengan prestasi
akademik dan/atau prestasi non-akademik

11. Memberikan sanksi kepada peserta didik yang melanggar aturan.

12. Mendapat perlindungan dalam melaksanakan tugas dalam bentuk rasa aman
dan jaminan keselamatan

13. Mendapatkan perlindungan hukum dari tindak kekerasan, ancaman, perlakuan


diskriminatif, intimidasi atau perlakuan tidak adil

14. Mendapatkan perlindungan profesi terhadap :

 pemutusan hubungan kerja yang tidak sesuai dengan ketentuan peraturan


perundang-undangan
 pemberian imbalan yang tidak wajar
 pembatasan dalam menyampaikan pandangan, pelecehan terhadap profesi,
dan
 pembatasan atau pelarangan lain yang dapat menghambat Guru dalam
melaksanakan tugas.

9
15. Mendapatkan perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja dari satuan
pendidikan dan penyelenggara satuan pendidikan terhadap:

 resiko gangguan keamanan kerja,


 kecelakaan kerja
 kebakaran pada waktu kerja
 bencana alam
 kesehatan lingkungan kerja dan/atau
 resiko lain.

16. Memperoleh perlindungan dalam melaksanakan hak atas kekayaan intelektual


sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

17. Memperoleh akses memanfaatkan sarana dan prasarana pembelajaran


18. Berserikat dalam Organisasi Profesi Guru.
19. Kesempatan untuk berperan dalam penentuan kebijakan pendidikan
20. Kesempatan untuk mengembangkan dan meningkatkan Kualifikasi Akademik
dan kompetensinya, serta untuk memperoleh pelatihan dan pengembangan
profesi dalam bidangnya berhak memperoleh cuti studi.

Adapun Kewajiban seorang guru antara lain :

1. Memiliki Kualifikasi Akademik yang berlaku (S1 atau D IV)


2. Memiliki Kompetensi Pedagogik, yang meliputi : pemahaman wawasan atau
landasan kependidikan, pemahaman terhadap peserta didik; pengembangan
kurikulum atau silabus; perancangan pembelajaran; pelaksanaan pembelajaran
yang mendidik dan dialogis; pemanfaatan teknologi pembelajaran; evaluasi hasil
belajar; dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai
potensi yang dimilikinya.
3. Memiliki Kompetensi Kepribadian, yang meliputi : beriman dan bertakwa,
berakhlak mulia; arif dan bijaksana; demokratis; mantap; berwibawa; stabil;
dewasa; jujur; sportif; menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat; secara

10
obyektif mengevaluasi kinerja sendiri; dan mengembangkan diri secara mandiri
dan berkelanjutan.
4. Memiliki Kompetensi Sosial, yang meliputi :
 berkomunikasi lisan, tulis, dan/atau isyarat secara santun
 menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional;
 bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga
kependidikan, pimpinan satuan pendidikan, orang tua atau wali peserta
didik;
 bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar dengan
mengindahkan norma serta sistem nilai yang berlaku; dan
 menerapkan prinsip persaudaraan sejati dan semangat kebersamaan.

5. Memiliki Kompetensi Profesional, yang meliputi :

 mampu menguasai materi pelajaran secara luas dan mendalam sesuai


dengan standar isi program satuan pendidikan, mata pelajaran,
dan/atau kelompok mata pelajaran yang akan diampu; dan
 mampu menguasai konsep dan metode disiplin keilmuan, teknologi,
atau seni yang relevan, yang secara konseptual menaungi atau koheren
dengan program satuan pendidikan, mata pelajaran, dan/atau
kelompok mata pelajaran yang akan diampu.

6. Memiliki Sertifikat Pendidik

7. Sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan


tujuan pendidikan nasional.

8. Melaporkan pelanggaran terhadap peraturan satuan pendidikan yang dilakukan


oleh peserta didik kepada pemimpin satuan pendidikan

9. Mentaati peraturan yang ditetapkan oleh satuan pendidikan, penyelenggara


pendidikan, Pemerintah Daerah, dan Pemerintah.

10. Melaksanakan melaksanakan pembelajaran yang mencakup kegiatan pokok :


merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran; menilai hasil

11
pembelajaran; membimbing dan melatih peserta didik; dan melaksanakan tugas
tambahan yang melekat pada pelaksanaan kegiatan

 Hak dan Kewajiban Guru sebagai pegawai Negeri sipil menurut


UU no. 8 tahun 1974
1. Kewajiban Guru
 Wajib setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, UUD 1945, Negara dan
Pemerintah. (pasal 4)
 Wajib menaati segala peraturan perundang undangan yang berlaku dan
melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan kepadanya dengan
penuh pengabdian, kesadaran dan tanggung jawab. (pasal 5)
 Wajib menyimpan rahasia jabatan. (pasal 6)
 Pegawai Negeri hanya dapat mengemukakan rahasia jabatan kepada dan
atas perintah yang berwajib atas kuasa undang-undang. (pasal 6).

2. Hak Guru
 Berhak memperoleh gaji yang layak sesuai dengan pekerjaan dan
tanggung jawabnya. (pasal 7)
 Berhak atas cuti. (pasal 8)
 Bagi mereka yang ditimpa oleh suatu kecelakaan dalam dan karena tugas
kewajibannya, berhak memperoleh perawatan. (pasal 9)
 Bagi mereka yang menderita cacat jasmani dalam dan karena menjalankan
tugas kewajibannya yang mengakibatkan tidak dapat bekerja lagi, berhak
memperoleh tunjangan. (pasal 9)
 Pegawai negeri yang telah memenuhi syarat yang ditentukan, berhak atas
pensiun. (pasal 10)

 Berdasarkan Pasal 40 ayat 1 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003


tentang Sistem Pendidikan Nasional terdapat 5 hak guru, diantaranya:

1- Penghasilan dan jaminan kesejahteraan sosial yang pantas dan memadai


2- Penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi kerja.

12
3- Pembinaan karier sesuai dengan tuntutan pengembangan kualitas.
4- Perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas dan hak atas hasil
kekayaan intelektual.
5- Kesempatan untuk menggunakan sarana, prasarana, dan fasilitas
pendidikan untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas.[4]

 Berdasarkan pasal 14 ayat 1 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005


tentang Guru dan Dosen terdapat 11 hak guru:

1. Memperoleh penghasilan di atas kebutuhan hidup minimum dan jaminan


kesejahteraan sosial.
2. Mendapatkan promosi dan penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi
kerja.
3. Memperoleh perlindungan dalam melaksanakan tugas dan hak atas
kekayaan intelektual.
4. Memperoleh kesempatan untuk meningkatkan kompetensi.
5. Memperoleh dan memanfaatkan sarana dan prasarana pembelajaran untuk
menunjang kelancaran tugas keprofesionalan.
6. Memiliki kebebasan dalam memberikan penilaian dan ikut menentukan
kelulusan, penghargaan, dan/atau sanksi kepada peserta didik sesuai
dengan kaidah pendidikan, kode etik guru, dan peraturan perundang-
undangan.
7. Memperoleh rasa aman dan jaminan keselamatan dalam melaksanakan
tugas.
8. Memiliki kebebasan untuk berserikat dalam organisasi profesi.
9. Memiliki kesempatan untuk berperan dalam penentuan kebijakan
pendidikan.
10. Memperoleh kesempatan untuk mengembangkan dan meningkatkan
kualifikasi akademik dan kompetensi.
11. Memperoleh pelatihan dan pengembangan profesi dalam bidangnya.

4 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan


Nasional.

13
 HAK GURU DI DAERAH KHUSUS
1. Kenaikan pangkat rutin secara otomatis.
2. Kenaikan pangkat istimewa satu kali.
3. Perlindungan dalam melaksanakan tugas.
4. Pindah tugas setelah bertugas 2 tahun dan tersedia guru penganti.[5]

C. KEWAJIBAN GURU

Berdasarkan Pasal 40 ayat 2 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang


Sistem Pendidikan Nasional Kewajiban Guru mencakup :

1. Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif,


dinamis, dan dialogis.
2. Mempunyai komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu
pendidikan.
3. Memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan
sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya.

Berdasarkan pasal 20 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang


Guru dan Dosen Kewajiban Guru, diantaranya:

1. Merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran yang


bermutu, serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran.

5 Depdiknas. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan
Dosen.

14
2. Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi
secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni.
3. Bertindak objektif dan tidak diskriminatif atas dasar pertimbangan jenis
kelamin, agama, suku, ras, dan kondisi fisik tertentu, atau latar belakang
keluarga, dan status sosial ekonomi peserta didik dalam pembelajaran.
4. Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode etik
guru, serta nilai-nilai agama dan etika.
5. Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa.

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Guru adalah seseorang yang memiliki tugas sebagai fasilitator agar siswa dapat
belajar dan atau mengambangan potensi dasar dan kemampuannya secara optimal,
melalui lembaga pendidikan sekolah, baik yang didirikan oleh pemerintah
maupun masyarakat oleh swasta.

Adapun Menurut Poerwadarminta, guru adalah orang yang kerjanya mengajar.


Sedangkan menurut Zakiyah Daridjat menyatakan bahwa guru adalah pendidik
professional, karena guru itu telah menerima dan memikul beban dari orang tua
untuk ikut mendidik anak-anak. Dalam hal ini, orang tua harus tetap sebagai

15
pendidik yang pertama dan utama bagi anak-anaknya, sedangkan guru adalah
tenaga professional yang membantu orang tua untuk mendidik anak-anak pada
jenjang pendidikan sekolah. Jadi dapat disimpulkan guru (pendidik) adalah
seseorang yang bertugas sebagai fasilitator peserta didik.

Hak dan kewajiban guru terdapat dalam pasal 14 Undang-Undang No. 14 Tahun
2005 tentang Guru dan Dosen, Hak dan Kewajiban guru menurut UU
SISDIKNAS No. 20 Tahun 2003, dan juga Hak dan Kewajiban Guru sebagai
pegawai Negeri sipil menurut UU no. 8 tahun 1974 yang didalamnya terdiri dari
hak-hak yang bisa didapatkan oleh guru, tidak lepas dari hak seorang guru harus
menjalankan kewajibannya sebagai guru agar hak-haknya dapat diterima dengan
baik.

B. SARAN

Penulis menyadari dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan
disebabkan keterbatasan pengetahuan kami dan oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan
makalah kami berikutnya.

DAFTAR PUSTAKA

Zakiyah Daradjat, dkk.1992 .Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: bumi aksara dan
Departemen Agama RI. Cet.Ke-2.

Depdiknas. 2005. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005


Tentang Guru dan Dosen.

Depdiknas. 2003. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003


Tentang Sistem Pendidikan Nasional.

16
http://diendafreemakalah.blogspot.co.id/2013/11/makalah-hak-dan-kewajiban-
guru.html

17

Anda mungkin juga menyukai