Anda di halaman 1dari 6

LKI 2

Nama Monica Wulandari

Instansi Universitas Terbuka Majene

Jenis Peserta Didik


No. Penyesuaian
Berkebutuhan Khusus
1 Disabilitas Penglihatan Penyesuaian pembelajaran untuk siswa
penyandang disabilitas penglihatan merupakan
hal yang penting dalam memastikan akses
mereka terhadap pendidikan yang inklusif.
Beberapa penyesuaian khusus yang dapat
dilakukan antara lain adalah penggunaan
media pembelajaran yang sesuai, peningkatan
aksesibilitas materi pelajaran, dan penggunaan
metode pembelajaran yang mendukung
kebutuhan siswa tunanetra. Guru perlu
memahami cara melakukan adaptasi proses
pembelajaran ilmu alam kepada siswa
tunanetra agar mereka dapat menyampaikan
mata pelajaran secara maksimal. Selain itu,
penelitian juga menunjukkan bahwa
penyesuaian akademik dapat membantu siswa
penyandang low vision dalam mencapai
kesuksesan akademik yang dipengaruhi oleh
faktor kemampuan kognitif. Hal ini
menekankan pentingnya penyesuaian dalam
mendukung perkembangan akademik siswa
dengan disabilitas penglihatan.

2 Disabilitas Pendengaran Anak penyandang disabilitas pendengaran


memerlukan penyesuaian dalam pembelajaran.
Beberapa penyesuaian yang diperlukan
meliputi penggunaan media pembelajaran
LKI 2

visual, penyesuaian cara berkomunikasi, akses


informasi, instruksi, dan evaluasi, serta
penggunaan guru pendamping. Selain itu,
penyandang disabilitas pendengaran juga
memerlukan penyesuaian strategi
pembelajaran untuk mata pelajaran tertentu
seperti matematika dan olahraga. Guru yang
melaksanakan pembelajaran bagi anak
penyandang disabilitas harus menyesuaikan
pada panduan pembelajaran bagi peserta didik
penyandang disabilitas. Oleh karena itu,
penting untuk memperhatikan berbagai aspek
penyesuaian dalam pembelajaran untuk
memastikan anak penyandang disabilitas
pendengaran dapat menerima pendidikan
sebaik mungkin.

3 Disabilitas Intelektual Penyesuaian pembelajaran bagi anak-anak


penyandang Disabilitas Intelektual (DI)
merupakan langkah penting dalam
menciptakan lingkungan pendidikan inklusif.
Guru harus memahami kebutuhan khusus
setiap anak DI dan menyusun strategi
pengajaran yang sesuai. Penggunaan metode
pembelajaran yang bersifat multisensori,
pengulangan materi, dan penekanan pada
pengembangan keterampilan sosial sangat
penting. Dukungan tambahan, seperti
pendamping belajar atau modifikasi ujian,
dapat membantu mereka meraih potensi
maksimal. Melalui penyesuaian pembelajaran
ini, anak-anak DI dapat merasa diterima dan
berkembang secara optimal dalam lingkungan
pendidikan inklusif.
LKI 2

4 Lamban Belajar Penyesuaian pembelajaran bagi anak


penyandang Lamban Belajar (LB)
memerlukan pendekatan yang sensitif dan
individual. Guru perlu memahami gaya belajar
unik mereka, memberikan bimbingan ekstra,
dan menggunakan metode pengajaran yang
lebih lambat dan terstruktur. Dukungan
tambahan, seperti tutor pribadi atau
penggunaan teknologi pembelajaran dapat
meningkatkan peluang keberhasilan. Melalui
penyesuaian ini, anak-anak LB dapat
mengatasi tantangan belajar mereka dan
meraih prestasi secara optimal.

5 Kesulitan Belajar Spesifik Penyesuaian pembelajaran bagi anak


penyandang Kesulitan Belajar Spesifik (KBS)
melibatkan pendekatan yang sangat terarah.
Guru harus mengidentifikasi jenis KBS yang
dimiliki siswa, seperti disleksia atau disgrafia.
Selanjutnya, penyajian materi harus
disesuaikan dengan gaya belajar mereka,
misalnya melalui pemanfaatan gambar, audio,
atau penggunaan teks dengan font yang mudah
dibaca. Pemberian instruksi secara perlahan
dan penggunaan alat bantu pembelajaran
seperti buku elektronik dapat membantu siswa
KBS menangkap informasi lebih baik.
Dukungan terus-menerus dan umpan balik
positif juga esensial untuk memotivasi mereka
mengatasi hambatan belajar. Melalui strategi
penyesuaian yang tepat, anak-anak dengan
KBS dapat meraih kesuksesan akademis
mereka dengan percaya diri.
LKI 2

6 Disabilitas Fisik dan Penyesuaian pembelajaran bagi anak


Motorik
penyandang Disabilitas Fisik dan Motorik
memerlukan perhatian khusus terhadap
aksesibilitas dan mobilitas. Guru harus
menyediakan fasilitas yang ramah disabilitas
seperti akses ramah kursi roda dan materi
pembelajaran yang dapat diakses tanpa
hambatan fisik. Penggunaan teknologi bantu
dan pendekatan pembelajaran berbasis
aktivitas dapat meningkatkan keterlibatan
mereka. Lingkungan pembelajaran yang
inklusif dan mendukung dapat membantu
anak-anak dengan Disabilitas Fisik dan
Motorik untuk mengembangkan potensi
akademisnya secara optimal.

7 Disabiltas Emosi Sosial Penyesuaian pembelajaran bagi anak


penyandang Disabilitas Emosi Sosial
mengharuskan pendekatan yang peka terhadap
kebutuhan emosional dan sosial mereka. Guru
perlu menciptakan lingkungan yang
mendukung, memberikan dukungan emosional
dan melibatkan strategi manajemen perilaku.
Pembelajaran kolaboratif dan program
pengembangan keterampilan sosial dapat
membantu mereka membangun hubungan
positif. Perhatian khusus dan pendekatan yang
disesuaikan dengan kebutuhan mereka, dapat
membantu anak-anak dengan Disabilitas
Emosi Sosial mampu meraih kemajuan
akademis dan sosial yang positif.

8 Spektrum Autis Penyesuaian pembelajaran untuk anak


penyandang Spektrum Autis membutuhkan
LKI 2

strategi yang terfokus pada kebutuhan


individual mereka. Guru perlu memberikan
lingkungan yang terstruktur, menyediakan
panduan visual, dan memahami preferensi
komunikasi masing-masing anak. Pendekatan
pengajaran yang fleksibel, penggunaan
bantuan teknologi, dan dukungan terapis dapat
memfasilitasi pengembangan sosial dan
akademis. Melalui penyesuaian yang tepat,
anak-anak dengan Spektrum Autis dapat
mengalami pembelajaran yang positif dan
inklusif.

9 ADHD Penyesuaian pembelajaran untuk anak


penyandang Attention Deficit Hyperactivity
Disorder (ADHD) memerlukan strategi yang
mendukung konsentrasi dan pengelolaan
impuls. Guru perlu memberikan instruksi yang
jelas, memecah tugas menjadi bagian-bagian
kecil, dan memberikan waktu istirahat.
Penggunaan metode pembelajaran yang
interaktif dan pemberian umpan balik positif
dapat meningkatkan keterlibatan. Melalui
pendekatan yang terstruktur dan penyediaan
lingkungan belajar yang mendukung, anak-
anak dengan ADHD dapat meraih potensi
akademisnya dengan lebih efektif dan
maksimal.

10 Cerdas Istimewa Berbakat Penyesuaian pembelajaran bagi anak


Istimewa
penyandang Cerdas Istimewa Berbakat
Istimewa memerlukan pendekatan yang
memadukan tantangan dan stimulasi khusus.
Guru harus memberikan materi khusus yang
LKI 2

sesuai dengan tingkat kecerdasan mereka,


memberikan proyek-proyek penuh tantangan,
dan mendorong eksplorasi minat individu.
Melalui pendekatan ini, anak-anak
penyandang cerdas istimewa dapat
berkembang sesuai potensinya, meraih prestasi
akademis dan mengasah bakat istimewa
mereka secara optimal tanpa menganggu
proses pembelajaran siswa lainnya.

Anda mungkin juga menyukai