Anda di halaman 1dari 11

TUGAS TUTORIAL I

IDIK4017.14/PEMBAHARUAN DALAM PEMBELAJARAN


BONI LENDI
041627934
S1 PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS
UPBJJ UT BANDAR LAMPUNG

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan


Universitas Terbuka
2022.1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas tutorial 1 mata kuliah
Pembaharuan Dalam Pembelajaran.
Adapun tujuan dari penulisan tugas ini adalah untuk memenuhi tugas
dari Ibu Aritta Megadomani, S.Si, M.Pd. pada mata kuliah
IDIK4017.14/Pembaharuan Dalam Pembelajaran. Selain itu, tugas ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Aritta Megadomani, S.Si,
M.Pd. selaku dosen mata kuliah Pembaharuan Dalam Pembelajaran yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan
tugas ini.
Saya menyadari, tugas yang saya tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya
nantikan demi kesempurnaan tugas ini.

Lampung Selatan, 06 Mei 2023

Boni Lendi
041627934
PEMBAHASAN
1. Unsur kebaruan dalam pembelajaran inovatif dapat dilakukan dalam
setiap tahap pembelajaran, berdasarkan ‘The 5 E-learning Cycle
Model” terdapat 5 hal yang dapat dilakukan yaitu engagement,
exploration, explanation, elaboration, dan evaluation.
a. Enggagement
Menarik perhatian (engagement), menggunakan objek, peristiwa
atau sesuai yang sudah pernah diketahui siswa yang dapat menarik
perhatian siswa (prior learning knowledge), menggunakan sesuatu
yang baru atau aneh, dan menjelaskan hubungannyadengan
pembelajaran yang akan dilaksanakan (facilitated connections)
b. Exploration (Eksplorasi)
Exploration atau eksplorasi terhadap objek, peristiwa, atau prinsip
yang akan dipelajari, dengan tanya jawab, menggunakan bantuan
multimedia, atau realita dan objek langsung. Eksplorasi dapat
dilakukan menggunakan pertanyaan pemandu, seperti; apa,siapa,
mengapa, dimana, kapan, dan bagaimana.
c. Explanation (Penjelasan)
Memberi kesempatan kepada siswa untuk menjelaskan
pemahamannya terhadap konsep ataupun proses yang dipelajari.
Penjelasan dapatdilakukan secara individua tau kelompok, dalam
beragam bentuk; menjawab pertanyaan, menggambar peta
konsep, membuat tulisan, drama.
d. Elaborasi (Elaboration)
Memberi kesempatan siswa membuktikan pemahamannyadalam
kegiatan praktek langsung atau pemecahan masalah secara
otentik.
e. Evaluasi (Evaluation)
Siswa bersama guru mengukur apa-apa yang sudah
dipelajari,dimengerti, dan dikuasai melalui beragam bentuk; tulisan
naratif, puisi, gambar, poster,drama, dan lain-lain (multiple
representation of understanding).

2. Kurikulum di Indonesia selalu mengalami dinamika dari masa ke masa.


a. Jelaskan mengapa kurikulum di Indonesia sering mengalami
perubahan dan jelaskan dampak dari perubahan kurikulum
tersebut terhadap proses pendidikan di Indonesia!
Perubahan kurikulum di Indonesia memeng perlu dilakukan
mengingat kurikulum sebagai alat untuk mencapai tujuan harus
terus menyesuaikan dengan perkembangan zaman dan
masyarakat yang dinamis. Pembaruan kurikulum sebab tidak
satupun kurikulum yang sesuai sepanjang masa. Dampak
perubahan kurikulum terhadap proses Pendidikan di Indonesia
antara lain, bertambah atau berkurangnya jam pelajaran, muncul
atau hilangnya mata pelajaran tertentu, penerapan metode
pembelajaran baru, Pendidikan karakter, dan lain-lain.

b. Bandingkan keunggulan dan kelemahan antara kurikulum berbasis


pencapaian tujuan dengan kurikulum berbasis kompetensi!
a) Kurkulum berbasis pencapaian tujuan
Kelebihan:
• Menekankan pada Pendidikan yang lebih efisien dan efektif
dalam hal daya dan waktu.
• Menganut system yang senatiasa mengarah kepada
tercapainya tujuan yang spesifik, dapat diukur, dan
dirumuskan dalam bentuk tingkah laku siswa.
Kelemahan:
• Guru dibuat sibuk menuliskan rincian apa yang akan dicapai
oleh siswa dari setiap kegiatan pembelajaran.
b) Kurikulum berbasis kompetensi
Kelebihan:
• Mengembangkan kompetensi-kompetensi peserta didk pada
setiap aspek mata pelajaran dan bukan pada penekanan
penguasaan konten mata pelajaran itu sendiri.
• KBK bersifat alamiah (konstekstual), karena berangkat
berfokus dan bermuara pada hakekat peserta didik untuk
mengembangkan berbagai kompetensi sesuai dengan
potensinya masing-masing. Dalam hal ini peserta didik
merupakan subjek belajar dan proses belajar berlangsung
secara alamiah dalam bentuk bekerja dan mengalami
berdasarkan standar kompetensi tertentu, bukan transfer
pengetahuan (transfer of knowledge).
• Kurikulum berbasis kompetensi (KBK) boleh jadi mendasari
pengembangan kemampuan-kemampuan lain. Penguasaan
ilmu pengetahuan dan keahlian tertentu dalam suatu
pekerjaan, kemampuan memecahkan masalah dalam
kehidupan sehari-hari, serta aspek-aspek kepribadian dapat
dilakukan secara optimal berdasarkan standar kompetensi
tertentu.
• Mengembangakan pembelajaran yang berpusat pada peserta
didik /siswa (student oriented). Peserta didik dapat bergerak
aktif secara fisik ketika belajar dengan memanfaatkan indra
seoptimal mungkin dan membuat seluruh tubuh serta pikiran
terlibat dalam proses belajar. Dengan demikian, peserta dapat
belajar dengan bergerak dan berbuat, belajar dengan
berbicara dan mendengar, belajar dengan mengamati dan
menggambarkan, serta belajar dengan memecahkan masalah
dan berpikir. Pengalaman-pengalaman itu dapat diperoleh
melalui kegiatan mengindra, mengingat, berpikir, merasa,
berimajinasi, menyimpulkan, dan menguraikan sesuatu.
Kegiatan tersebut dijabarkan melalui kegiatan mendengarkan,
berbicara, membaca, dan menulis.
• Guru diberikan kewenangan untuk menyusun silabus yang
disesuaikan dengan situasi dan kondisi di sekolah/daerah
masing-masing sesuai mata pelajaran yang diajarkan.
• Bentuk pelaporan hasil belajar yang memaparkan setiap aspek
dari suatu mata pelajaran memudahkan evaluasi dan
perbaikan terhadap kekurangan peserta didik dalam kegiatan
pembelajaran.
• Penilaian yang menekankan pada proses memungkinkan
peserta didik untuk mengeksplorasi kemampuannya secara
optimal, dibandingkan dengan penilaian yang terfokus pada
konten.
• Ada bidang-bidang studi atau mata pelajaran tertentu yang
dalam pengembangannya lebih tepat menggunakan
pendekatan kompetensi, terutama yang berkaitan dengan
ketrampilan.

Kelemahan:
• Dalam kurikulum dan hasil belajar indikator sudah disusun,
padahal indikator sebaiknya disusun oleh guru, karena guru
yang paling mengetahui tentang kondisi peserta didik dan
lingkungan.
• Konsep KBK sering mengalami perubahan termasuk pada
urutan standar kompetensi dan kompetensi dasar sehingga
menyulitkan guru untuk merancang pembelajaran secara
berkelanjutan.
• Paradigma guru dalam pembelajaran KBK masih seperti
kurikulum-kurikulum sebelumnya yang lebih pada teacher
oriented.
• memandang kompetensi sebagai sebuah entitas yang
bersifat tunggal, padahal kompetensi merupakan ” a complex
combination of knowledge,attitudes, skills and values
displayed in the context of task performance “. (
Gonczi,1997), sistem pengukuran perilaku yang menggunakan
paradigma behaviorisme ditengarai tidak mampu mengukur
sesuatu perilaku yang dihasilkan dari pembelajaran bermakna
(significant learning) (Barrie dan Pace,1997), dan kendala
yang dihadapi dalam mengimplementasikan KBK adalah
waktu,biaya dan tenaga yang banyak.

3. Pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang dimaknai


berdasarkan tema-tema tertentu yang ditinjau berdasarkan berbagai
mata pelajaran. Dalam merancang pembelajaran tematik perlu
memperhatikan prosedur pelaksanaan kegiatan pembelajaran tematik
yang terdiri dari kegiatan pendahuluan/awal/pembukaan, kegiatan inti,
dan kegiatan penutup. Jelaskan ketiga prosedur tersebut berikut
contoh-contoh dari setiap kegiatan.

Kegiatan pembuka
Dalam kegiatan pendahuluan, guru:
a) menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk
mengikuti proses pembelajaran;
b) mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang materi yang
sudah dipelajari dan terkait dengan materi yang akan
dipelajari;
c) mengantarkan peserta didik kepada suatu permasalahan atau
tugas yang akan dilakukan untuk mempelajari suatu materi
dan menjelaskan tujuan pembelajaran atau KD yang akan
dicapai; dan
d) menyampaikan garis besar cakupan materi dan penjelasan
tentang kegiatan yang akan dilakukan peserta didik untuk
menyelesaikan permasalahan atau tugas.
Contoh Kegiatan pembuka :
• Melakukan Pembukaan dengan Salam dan Dilanjutkan Dengan
Membaca Doa (Orientasi)
• Mengaitkan Materi Sebelumnya dengan Materi yang akan
dipelajari dan diharapkan dikaitkan dengan pengalaman
peserta didik (Apersepsi)
• Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari
pelajaran yang akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.
(Motivasi)
Kegiatan Inti
Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai
tujuan, yang dilakukan secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk
secara aktif menjadi pencari informasi, serta memberikan
ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian
sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta
psikologis peserta didik.
Contoh Kegiatan Inti Pembelajaran Tematik Kelas 6:
Ayo Berdiskusi
• Siswa diminta untuk mengamati gambar yang ada pada buku
pelajaran. Guru memberi waktu sekitar tiga menit.
• Setiap siswa kemudian menulis pertanyaan dan
menukarkannya denganteman di sebelah, menjawabnya, dan
mendiskusikan jawabannya. ( Mandiri, Critical Thinking and
Problem Formulation)
• Guru membimbing diskusi, berjalan berkeliling dari kelompok
satu ke kelompok lain untuk memastikan bahwa setiap
anggota berpartisipasi aktif.
• Guru mengajak satu atau dua siswa untuk menyampaikan
hasil diskusinya, lalu memberi penguatan kepada seluruh
siswa mengenai jawaban yang diharapkan. Guru dapat
memberi kesempatan kepada seluruh siswa untuk
memberikan komentar dari jawaban yang ada. Guru tidak
menjawab langsung, namun memberi kesempatan kepada
siswa lain untuk mencoba menjawab pertanyaan yang
diajukan oleh temannya. Guru dapat menguatkan jawaban-
jawaban yang ada.
Ayo Membaca
• Siswa melanjutkan kegiatan dengan membaca teks tentang
tanaman jagung dalam hati.
• Setiap siswa mengisi diagram berdasarkan bacaan.
• Siswa kemudian mendiskusikan diagramnya dengan teman
kelompoknya dan memperbaiki jawabannya apabila perlu.
(Creativity and Innovation)
• Guru menyampaikan daftar periksa penilaian kepada siswa.
Ayo Mengamati
• Siswa mengamati gambar bagian-bagian reproduksi pada
bunga dan membaca proses perkembangbiakan generatif.
• Siswa mengamati proses perkembangbiakan generatif dan
manfaat dari perkembangbiakan generatif.
• Siswa mengamati bagian–bagian bunga sempurna berikut.
• Siswa mencari informasi dari berbagai sumber mengenai
proses perkembangbiakan generatif tumbuhan.
Ayo Berdiskusi
• Siswa mendiskusikan hasilnya dengan kelompoknya.
• Siswa mencari bunga di lingkungan sekolah dan mengamati
bagian-bagiannya. Siswa kemudian menggambar bagian-
bagian bunga tersebut.
• Siswa membandingkan hasil gambarnya dengan gambar
teman yang lain untuk mencari persamaan dan perbedaannya.
Jika terdapat perbedaan, siswa diminta menjelaskan
perbedaan tersebut.
• Siswa kemudian menulis manfaat dari perkembangbiakan
generatif dan menyerahkannya kepada guru.
• Guru mensosialisasikan daftar periksa kepada siswa.
• (Critical Thinking and Problem Formulation)
Ayo Berlatih
• Setelah siswa membaca teks tentang bunga yang hidup di
negara ASEAN, guru dan siswa membahasnya sebentar.
Kemudian siswa membaca fakta tentang ASEAN. Guru
memberi waktu sekitar tiga menit.
• Dalam kelompoknya, setiap siswa diminta untuk
menyampaikan kondisi geografis negara ASEAN dan
kehidupan sosial budayanya. Siswa kemudian diminta untuk
menyampaikan bunga yang menjadi bunga nasional di negara
ASEAN.
• Guru memberikan penguatan tentang kehidupan sosial budaya
negara ASEAN.
• Guru meminta siswa memilih dua negara ASEAN yang mereka
minati untuk ditulis. Guru menyampaikan bahwa setelah
mereka belajar tentang negara ASEAN, semua siswa harus
menulis informasi tentang kedua negara tersebut secara
lengkap. Mereka akan mencari informasi secara bertahap.
• Pada pertemuan ini siswa hanya membandingkan kehidupan
sosial budaya dari dua negara. Mereka dapat memasukkan
informasi tentang bunga di dalam diagram Venn (nama bunga,
nama sebutan bunga, kapan dimanfaatkan, di mana tumbuh,
dll). (Creativity and Innovation)
Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru bersama-sama dengan peserta
didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan
pelajaran, melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap
kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan
terprogram, memberikan umpan balik terhadap proses dan
hasil pembelajaran, merencanakan kegiatan tindak lanjut
dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan,
layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas
individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar
peserta didik, dan menyampaikan rencana pembelajaran pada
pertemuan berikutnya.
Contoh Kegiatan Penutup:
Guru
• Guru mengajak siswa untuk membuat kesimpulan tentang
pelajaran hari ini dan memberikan pekerjaan rumah secara
individu
Siswa
• Siswa mengingat kembali materi yang dibahas hari ini dan
mencatat pekerjaan rumah

4. Di era millenial dan era disrupsi seperti sekarang ini, pendidikan


karakter memiliki urgensi yang sangat besar.
a. Menurut saudara, apakah ubiquitous approach cocok untuk
diterapkan sebagai pendekatan dalam pembelajaran pendidikan
karakter ? jelaskan alasannya!
Ubiquitous approach atau ubiquitous learning adalah sebuah
pendekatan karakter maupun pendidikan pembelajaran dengan
cara dapat dilakukan dimana-mana dengan kemajuan teknologi
handphone, komputer, laptop maupun internet yang ada.
Berikut beberapa manfaat dari ubiqouitous learning:
• Bisa belajar dan melakukan pembelajaran dimana saja dengan
teknologi yang ada.
• Meningkatkan keterampilan menggunakan teknologi yang ada.
• Mempermudah mengerjakan berbagai tugas belajar.
• Pembahasan
• Kemajuan teknologi memang secara umum ada dampak baik
serta buruknya, namun tentu saja manusia membuat
kemajuan teknologi tidak didasari dengan niat buruk awalnya
karena ingin mempermudah kehidupan manusia.
b. Jelaskan metode-metode pembelajaran yang dapat diterapkan
dalam pembelajaran pendidikan karakter.
a) Diskusi
b) Role-Play & Simulation
c) Case Study
d) Self-Directed Learning
e) Cooperative Learning
f) Collaborative Learning
g) Contextual Instruction
h) Project Based Learning
i) Problem Based Learning
DAFTAR PUSTAKA/REFERENSI

BMP IDIK4017.14/Pembaharuan Dalam Pembelajaran, modul 1 -4


https://slideplayer.info/slide/13710330/
https://nasional.kompas.com/read/2022/02/13/10180071/sejarah-
pergantian-kurikulum-di-indonesia

Lampung Selatan, 06 Mei 2023

BONI LENDI

Anda mungkin juga menyukai