Anda di halaman 1dari 25

MATERI 3-4

SOSIOLOGI UNTUK PEK-SOS

KEBUDAYAAN, NILAI BUDAYA


PENGERTIAN

Kebudayaan dan masyarakat tidak


bisa terpisahkan, bagaikan dua
keping mata uang. Soekamto
menyebutnya sebagai dwi tunggal.
Secara tidak sadar dalam keseharian kita seringkali membicarakan
kebudayaan, menggunakannya atau bahkan merusak kebudayaan itu
sendiri.
BATASAN PENGERTIAN KEBUDAYAAN

1. Ahli Sosiologi mengartikan


kebudayaan sebagai keseluruhan
kecakapan yang dimiliki manusia
sebagai subjek masyarakat.
2. Ahli sejarah mengartikan sebagai
warisan sosial dan tradisi.
BATASAN PENGERTIAN KEBUDAYAAN

Psikologi melihat kebudayaan


dari segi penyesuaian manusia
kepada alam sekelilingnya,
dan kepada syarat-syarat
hidup.
Antropologi bahkan memberikan
makna yang lebih luas bahwa
kebudayaan adalah keseluruhan
sistem gagasan, tindakan dan hasil
karya manusia dalam rangka
kehidupan masyarakat yang
dijadikan milik diri manusia dengan
belajar (Koentjaraningrat, 1980)
MENURUT PARA AHLI

E.B. Taylor : Keseluruhan yang kompleks yang


didalamnya terkandung ilmu pengetahuan,
kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat
istiadat dan kemampuan serta kebiasaan yang
didapat oleh manusia sebagai anggota
masyarakat.

R. Linton : konfigurasi dan tingkah laku yang


unsur-unsur pembentukannya didukung dan
diteruskan oleh anggota masyarakat tertentu.
ARTI KEBUDAYAAN
 Kata Kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta
“buddhayah”...bentuk jamak dari “buddhi” yang berarti
“budi” atau “akal”. Dengan demikian kebudayaan dapat
diartikan : Hal-hal yang berkaitan dengan akal.

 Pandangan lain, Bakker (1984) Kebudayaan berasal dari


kata “Abhyudaya” dari bahasa Sansekerta, yang artinya:
hasil baik, kemajuan, kemakmuran yang serba lengkap.
Kata-kata ini dipakai dalam kitab Dharmasutera dan
dalam kitab-kitab agama Budha untuk menunjukan
kemakmuran, kebahagiaan, kesejahteraan moral dan
rohani, maupun material dan jasmani.
UNSUR POKOK KEBUDAYAAN
 Herskovits mengajukan ada 4 unsur pokok dalam kebudayaan,
yaitu :
 1. Alat-alat Teknologi
 2. Sistem ekonomi
 3. Keluarga
 4. Kekuasaan politik

 Menurut ahli antropologi, Koentjaraningrat (1980) terdapat 7


unsur kebudayaan yang bersifat universal :
1. Sistem religi dan upacara keagamaan
 2. Sistem dan organisasi kemasyarakatan
 3. Sistem pengetahuan
 4. Bahasa
 5. Kesenian
 6. Sistem mata pencaharian
 7. Sistem teknologi dan peralatan
INTI KEBUDAYAAN
Kebudayaan yang terdapat antara umat manusia itu
sangat beraneka ragam.
Kebudayaan itu didapat dan diteruskan secara sosial
dengan pelajaran.
Kebudayaan itu terjabarkan dari komponen-komponen
biologi, psikologi dan sosiologi dari exsistensi manusia.
Kebudayaan itu berstruktur.
Kebudayaan itu terbagi dalam aspek-aspek.
Kebudayaan itu dinamis
Nilai-nilai dari dalam kebudayaan itu relatif.
FUNGSI KEBUDAYAAN

Berfungsi mengatur manusia ttg tata cara


bertingkah laku & berbuat u/ memenuhi kebutuhan
hidupnya (mengatur sikap perilaku, pergaulan,
usaha dan bekerjasama manusia dlm upaya
mencapai tujuannya).

Berguna bagi manusia utk melindungi diri dari


alam, mengatur hubungan antara manusia, & sbg
wadah dari segenap perasaan manusia.


WUJUD KEBUDAYAAN
 Wujud kebudayaan sebagai kompleks dari
ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma,
peraturan dan sebagainya.

 Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks


aktivitas serta tindakan berpola dari manusia
dalam masyarakat.

 Wujud kebudayaan sebagai benda-benda


hasil karya manusia (koentjaraningrat 1980)
HAKIKAT KEBUDAYAAN
1. KEBUDAYAAN TERWUJUD DAN
TERSALURKAN DARI PERI
KELAKUAN MANUSIA.
2. KEBUDAYAAN TELAH ADA TERLEBIH
DAHULU DARIPADA LAHIRNYA
SUATU GENERASI TERTENTU, DAN
TIDAK AKAN MATI DENGAN
HABISNYA USIA GENERASI YANG
BERSANGKUTAN
3. KEBUDAYAAN DIPERLUKAN OLEH
MANUSIA DAN DIWUJUDKAN DALAM
TINGKAH LAKUNYA
4. KEBUDAYAAN MENCAKUP ATURAN-
ATURAN YANG BERISIKAN
KEWAJIBAN-KEWAJIBAN, TINDAKAN
YANG DITERIMA DAN DITOLAK,
DILARANG DAN DIIJINKAN
(SOEKANTO 1980)
NILAI BUDAYA
 NILAI MERUPAKAN SESUATU YANG
ABSTARAK, YANG DIJADIKAN PEDOMAN
SERTA PRINSIP-PRINSIP UMUM DALAM
BERTINDAK DAN BERTINGKAH LAKU.

 Keterkaitan orang atau kelompok terhadap nilai relatif sangat


kuat dan bahkan bersifat emosonal, oleh sebab itu nilai dapat
dilihat sebagai pedoman bertindak dan sekaligus sebagai
tujuan kehidupan manusia. (Theodorson. 1979;455)
PENGERTIAN NILAI BUDAYA

 Nilai adalah pembentukan mentalita yang


dirumuskan dari tingkah laku manusia sehingga
menjadi sejumlah anggapan yang hakiki, baik,
dan perlu dihargai sebagaimana mestinya.
PENGERTIAN NILAI BUDAYA

 NILAI SESUNGGUHNYA MERUPAKAN GABUNGAN


SEMUA UNSUR KEBUDAYAAN YANG DIANGGAP
BAIK-BURUK DALAM SUATU MASYARAKAT, OLEH
KARENA ITU MASYARAKAT MENDORONG DAN
MENGHARUSKAN WARGANYA UNTUK
MENGHAYATI SERTA MENGAMALKAN NILAI
YANG DIANGGAP IDEAL ITU.

 Sistem nilai yang ada dalam suatu masyarakat dijadikan orientasi dan
rujukan dalam bertindak, oleh karena itu nilai budaya yang dimiliki
seseorang mempengaruhinya dalam menentukan alternatif, cara-cara,
alat-alat dan tujuan-tujuan yang tersedia. (Kluckhohn, 1952:395)
 Nilai budaya sebagai konsepsi umum yang terorganisasi
yang mempengaruhi prilaku yang berhubungan dengan
alam, kedudukan manusia dalam alam, hubungan orang
dengan orang dan tentang hal-hal yang diingini dan tak
diingini yang mugkin bertalian dengan hubungan antara
orang dengan lingkungan dan sesama manusia.
Ada lima maslah pokok kehidupan manusia dalam setiap
kebudayaan yang dapat ditemukan secara universal sebagai
suatu Nilai (Kluckhohn. 1961)

1. Masalah hakikat hidup


2. Hakikat kerja atau karya manusia
3. Hakikat kedudukan manusia dalam rauang
dan waktu
4. Hakikat hubungan manusia dengan alam
sekitar
5. Hakikat dari hubungan manusia dengan
manusia sesamanya
HAKIKAT HIDUP MANUSIA
 Dalam banyak kebudayaaan yang dipengaruhi oleh
agama Budha misalnya, mengganggap hidup itu buruk
dan menyedihkan. Oleh karena itu, pola kehidupan
masyarakatnya berusaha untuk “memadamkan” hidup
itu guna mendaptkan nirwana dan mengenyampingkan
segala tindakan yang dapat menambah rangkaian
hidup kembali (samsara) (Koentjaraningrat,1986;10).

 Sebaliknya banyak kebudayaan yang berpendapat bahwa hidup


itu baik. Tentu konsep-konsep kebudayaan yang berbeda ini
berpengaruh pula pada sikap dan wawwasan mereka.
HAKIKAT KERJA / KARYA

 Ada kebudayaan yang memandang bahwa kerja itu


sebagai usaha untuk kelangsungan hidup (survive)
semata. Kelompok ini kurang tertarik kepada kerja
keras.

 Akan tetapi ada juga yang menganggap kerja untuk


mendapatkna status, jabatan dan kehormatan. Namun,
ada yang berpendapat bahwa kerja untuk
mempertinggi prestasi. Mereka ini berorientassi
kepada prestasi bukan kepada status.
MANUSIA DAN WAKTU

Ada budaya yang memandang penting


masa lampau, tetapi ada yang melihat
masa kini sebagai fokus usaha dalam
perjuangannya.

 Sebaliknya ada yang jauh melihat ke depan. Pandangan yang


berbeda dalam dimensi waktu ini sangat mempengaruhi
perencanaan hidup masyarakatnya.
MANUSIA DAN ALAM

 Masalah keempat berkaitan dengan kedudukan


fungsional manusia terhadap alam. Ada yang
menganggap alam sebagai anugerah Tuhan untuk
dikuasai manusia. Akan tetapi, ada juga kebudayaan
ingin mencari harmoni dan keselarasan dengan alam.
Cara pandang ini akan berpengaruh terhadap pola
aktivitas masyarakatnya.
HUBUNGAN ANTAR MANUSIA
 Dalam banyak kebudayaan hubungan ini tampak dalam
bentuk orientasi berfikir, cara bermusyawarah, mengambil
keputusan dan bertindak. Kebudayaan yang menekankan
hubungan horizontal (koleteral) antar individu, cenderung
untuk mememntingkan hak azasi, kemerdekaan dan
kemandirian seperti terlihat masyarakat eligaterian.

 Sebaliknya kebudayaan yang menekankan hubungan vertikal


cenderung untuk mengembangkan orientasi ke atas (kepada
senioritas,penguasa atau pemimpin). Orientasi ini banyak terdapat
dalam masyarakat paternalistik (kebapaan). Tentu saja pandangan
ini sangat mempengaruhi proses dinamika dan mobilitas sosial
masyarakatnya.
Kerangka Kluckhohn mengenai
lima masalah dasar dalam hidup
yang menentukan orientasi nilai
budaya manusia dapat dilihat
pada skema berikut ini
SKEMA KLUCHONHN
LIMA MASALAH DASAR YANG MENENTUKAN ORIENTASI
NILAI BUDAYA MANUSIA

MASALAH DASAR Orientasi Nilai Budaya


DALAM HIDUP
Konservatif Transisi Progresif

HAKIKAT HIDUP Hidup itu buruk Hidup itu baik Hidup itu sukar tapi
harus
diperjuangkan
HAKIKAT Kelangsungan Kedudukan dan Mempertinggi
KERJA/KARYA hidup kehormatan prestise
HUB. MANUSIA DG Orientasi ke Orientasi ke masa Orientasi ke masa
WAKTU masa lalu kini depan
HUB. MANUSIA DG Tunduk kepada Selaras dengan Menguasai alam
ALAM alam alam
HUB. MANUSIA DG Vertikal Horizontal / kolekial Individual / Mandiri
SESAMANYA

Anda mungkin juga menyukai