Nada : Sedih
Amanat :
1. Tuhan akan mengampuni hambanya sebesar apapun dosanya asalkan benar-benar bertaubat.
c) Perasaan
Dalam puisi ”Doa” gambaran perasaan penyair adalah perasaan terharu dan rindu. Perasaan tersebut
tergambar melalui kata diantaranya kata : termenung, Aku hilang bentuk, menyebut nama-
Mu,remuk, Aku tak bisa berpaling.
d) Amanat
dari amanat ini dapat disesuaikan dengan tema yang diangkat dari puisi ”Doa” bahwa kehidupan ini
adalah sebuah perjuangan, berusahalah dan selalu berdoa kepada-Nya dapat diibaratkan kiata hidup
dinegeri asing dengan maksud, tanpa kita berusaha sendiri, dan tanpa diiringi doa, semuanya akan
sia-sia dan pa yang kita cita-citakan tidak akan bisa terwujud, hal ini dapat dijelaskanmelalui bait
terakhir sebagai berikut:
Tuhanku,
Di Puntu-Mu Aku mengetuk
Aklu tidak bisa berpaling
Analisis Unsur Intrinsik
a) Tema
Puisi “Doa” karya Chairil Anwar di atas mengungkapkan tema tentang ketuhanan. Hal
ini dapat kita rasakan dari beberapa bukti.Pertama, diksi yang digunakan sangat kental
dengan kata-kata bernaka ketuhanan. Kata “dua” yang digunakan sebagai judul
menggambarkan sebuah permohonan atau komunikasi seorang penyair dengan Sang
Pencipta. Kata-kata lain yang mendukung tema adalah: Tuhanku, nama-Mu, mengingat Kau,
caya-Mu, di pintu-Mu.Kedua, dari segi isi puisi tersebut menggambarkan sebuah renungan
dirinya yang menyadari tidak bisa terlepas dari Tuhan.
Dari cara penyair memaparkan isi hatinya, puisi “Doa” sangat tepat bila digolongkan
pada aliran ekspresionisme, yaitu sebuah aliran yang menekankan segenap perasaan atau
jiwanya.. Perhatikan kutipan larik berikut :
(1) Biar susah sungguh
Mengingat Kau penuh seluruh
(2) Aku hilang bentuk
remuk
(3) Di Pintu-Mu aku mengetuk
Aku tidak bisa berpaling
Puisi yang bertemakan ketuhanan ini memang mengungkapkan dialog dirinya dengan
Tuhan. Kata “Tuhan” yang disebutkan beberapa kali memperkuat bukti tersebut, seolah-olah
penyair sedang berbicara dengan Tuhan.