Krakatau
Oleh : Dini Fajarini
2. Amanat
Amanat dalam puisi sering disatukan dengan sikap karena amanat diperoleh pembaca
setelah pembaca atau penikmat menyelesaikan bacaan puisinya. Oleh karena dilihat dari sisi
pembaca maka amanat akan mempengaruhi sikap, cara pandang, dan wawasan pembacanya.
Meskipun demikian amanat harus tetap sesuai dengan tema puisi yang diciptakan penyair.
Jadi amanat puisi adalah pesan atau nasihat yang ada dalam puisi yang didapat oleh pembaca
melalui puisi yang dibacanya. Oleh karena itu, amanat hanya dapat dirumuskan oleh
pembaca atau penikmat sehingga bisa terjadi beda pendapat antara penikmat satu dengan
lainnya. Perbedaan ini disebabkan, beragamnya tingkatan penikmat baik dari sisi
pengetahuan, latar agama, latar budaya. Dengan dasar itu amanat dapat diungkapkan dengan
berbeda - beda pula.
Untuk menemukan amanat puisi kita perlu membaca kembali puisi tersebut smapai
selesai. Amanat merupakan pesan pengarang yang diberikan kepada pembaca. Pembacalah
yang harus aktif menangkap pesan itu melalui sajian kata-kata yang dirangkai ditambah
pengetahuan pembaca akan mendapatkan amanat yang mungkin saja tidak sama antara satu
orang dengan orang yang lain. Salah satu hasil yang dapat ditangkap dari pesan pengarang
puisi Krakatau adalah sebagai berikut :
4. Rima
Rima adalah persamaan bunyi yang berulang secara teratur pada kata yang letaknya
berdekatan didalam satu larik atau antar larik. Pengulangan bunyi akan menciptakan
konsentrasi kekuatan bahasa atau menciptakan daya gaib pada kata yang diulang.
Rima dari puisi di atas terdapat pada hubungan bunyi antara larik dengan mengulang
”nya” pada bait ke-3 lirik2, 3, dan 4.
6. Gaya Bahasa
Gaya bunyi terdapat pada bait ke-3
Seluruh dunia diguncang
Lahar panas keluar dari perut
Menerjang semua yang menghalangi
Sedangkan gaya kata terdapat pada :
Berdirilah Krakatau dengan megahnya
Menjulang tinggi mencapai langit
Sungguh indah dipandang mata.
Tapi ketika ia marah
Seluruh dunia diguncangnya
Lahar panas keluar dari perutnya
Menerjang semua yang menghalanginya
Asap hitam bertebaran tertiup angina
Kerikil-kerikil berhamburan
Gelombang pasang menghantam pesisir pantai
Adapun unsur tipografi, enjabemen, dan akurlirik tidak terdapat pada puisi anak ini.
Unsur ekstrinsik puisi “Krakatau” tentu ada yang berhubungan dengan unsur kesejahteraan
karena meskipun puisi”Krakatau” ini diciptakan oleh serang anak SD, tetapi peristiwa
Krakatau sudah dia dapatkan dan dia pahami melalui pelajaran IPS yang isinya sejarah
meletusnya Krakatau.
DAFTAR PUSTAKA
Rosdiana, yusi.2009.Bahasa dan sastra Indonesia di SD.Jakarta: Universitas Terbuka.
Contoh lainnya :
INDONESIA KAYA
Indonesia merdeka
2000
A. Tema
Tema yang terdapat dalam puisi karya Moh. Wan Orlet ini adalah tema nasionalisme.
Mengapa demikian, sebab puisi tersebut menceritakan tentang Bangsa Indonesia yang
terlepas dari penjajahan.
Dalam kutipan di atas dikatakan bahwa Indonesia telah terlepas dari belenggu
penjajahan.
Yang unik dari puisi di atas adalah bahwa puisi tersebut didedikasikan untuk Seorang
tokoh nasional yang menciptakan lagu kebangsaan Indonesia Raya, tetapi meninjau judul
puisi di atas “ Indonesia Kaya” membuat pertanyaan dalam benak saya, apakah puisi tersebut
merupakan sebuah sindiran untuk Bangsa kita?
Pendapat penulis ini hadir terangsang oleh kehadiran bait terakhir puisi tersebut:
Di sana disebutkan bahwa Indonesia adalah negara yang kaya dan telah merdeka,
tetapi hal tersebut menjadi sebuah pertanyaan “kapan kita manusia, kapan aku manusia”. Hal
tersebut mengindikasikan bahwa sebenarnya masyarakat kita belum menjadi manusia
seutuhnya dalam arti kita masih harus mengalami proses perbaikan.
Dengan demikian maka pendapat penulis, bahwa tema yang terkandung dalam puisi
tersebut adalah nasionalisme benar adanya.
B. Perasaan
Perasaan pengarang ketika membuat karya tersebut menurut pendapat penulis adalah
perasaan ketidakpuasan penyair atas lagu yang diciptakan WR. Supratman yang
mengumumkan bahwa Indonesia telah merdeka, sebab mungkin penyair berpendapat bahwa
Indonesia belum sepenuhnya merdeka. Hal tersebut sangat kentara dengan pertanyaan
penyair yang penulis artikan bahwa pertanyaan tersebut ditujukan pada WR. Supratman
“kapan kita manusia, kapan aku manusia”.
Selain perasaa ketidakpuasan penyair, perasaan yang terdapat dalam puisi di atas
adalah perasaan yang ingin menyindir keadaan Bangsa Indonesia yang katanya kaya tetapi
masih banyak masyarakatnya yang hidup di bawah garis kemiskinan. Atau sering kita
saksikan kekayaan tanah Indonesia di eksploitasi oleh bangsa lain.
Nada yang tampak dari puisi di atas adalah kegamblangan penyair dalam
mengungkapkan realita kehidupan Bangsa Indonesia yang belum sepenuhnya merdeka,
Bangsa Indonesia yang kaya tetapi masyarakatnya hidup di bawah garis kemiskinan, dan ada
seseorang yang begitu tertipu oleh kata - kata bahwa Indonesia telah merdeka (WR.
Supratman) sehingga menciptakan sebuah lagu “Indonesia Raya”.
Menurut pendapat penulis, pengarang ini tergolong pengarang yang begitu berani
mengungkapkan sebuah kebenaran, tidak peduli apakah ada yang tersinggung atau tidak.
Pendapat penulis ini dibuktikan dengan pemakaian kata - kata yang begitu diafan (seandainya
dikaji secara struktural atau struktur lahir puisi) sehingga cukup mudah diartikan. Selain itu
Puisi tersebut ditujukan pada tokoh tertentu yang disebutkan namanya.
Sedangkan suasana yang diciptakan puisi tersebut dalam benak pembaca adalah
sebuah perasaan malu, sebab sangat sedikit orang yang menyadari bahwa bangsa kita
sebenarnya belum merdeka sepenuhnya, atau masyarakatnya belum menjadi manusia
seutuhnya. Dengan membaca puisi tersebut pembaca akan lebih meningkatkan
sumbangsihnya bagi negara yang dimulai dengan memperbaiki diri pribadi.
D. Pesan
Pesan yang ingin disampaikan penyair dalam puisi tersebut adalah bahwa kita sebagai
masyarakat Indonesia jangan sampai terbuai oleh gemor - gemor bahwa bangsa kita telah
merdeka, justru ada yang lebih berbahaya dari penjajahan secara fisik yaitu penjajahan di
bidang pendidikan, bidang ekonomi, dan sebagainya.
Pesan lainnya adalah bahwa kita sebagai manusia harus berusaha meningkatkan
kualitas pribadi agar benar-benar menjadi manusia seutuhnya.