Tentang
MODAL KEWIRAUSAHAAAN
Disusun Oleh:
KELOMPOK
Agus Hidayat
M.Arif Imamudin
Yogi Apriawan
Kelas : XI Tkj2
MODAL KEWIRAUSAHAAAN
A. Definisi Modal
Dalam kamus bahasa Indonesia “modal” didefinisikan sebagai uang pokok atau uang
yang dipakai sebagai induk untuk berniaga, melepas uang dan sebagainya. Dalam finansial
dan akunting, modal biasanya menunjuk kepada kekayaan finansial, terutama dalam
penggunaan awal atau menjaga kelanjutan bisnis. Awalnya, dianggap bahwa modal lainnya,
misal modal fisik, dapat dicapai dengan uang atau modal finansial.
B. Modal Kewirausahaan
1. Berdasarkan Wujudnya
Dalam kewirausahaan, modal tidak selalu identik dengan modal yang berwujud
(tangible) seperti uang dan barang, tetapi juga modal yang tidak berwujud (intagible) seperti
modal intelektual, modal sosial, modal moral dan modal mental yang dilandasi agama.
Secara garis besar, modal kewirausahaan dapat dibagi ke dalam empat jenis, yaitu: Modal
intelektual, Modal sosial dan moral, Modal mental, Modal Material.
Modal intelektual dapat diwujudkan dalam bentuk ide-ide sebagai modal utama yang
disertai; pengetahuan (knowledge), kemampuan (capability), ketrampilan (skill),
komitmen (commitment), tanggungjawab (authority)
Modal sosial dan moral diwujudkan dalam bentuk kejujuran dan kepercayaan,
sehingga dapat terbentuk citra diri yang positif. Seorang wirausaha yang baik biasanya
memiliki 10 etika wirausaha sebagai berikut:
1. Kejujuran
2. Memiliki integritas
3. Menepati janji
4. Kesetiaan
5. Kewajaran
9. Mengejar keunggulan
10. Bertanggungjawab
3. Modal mental
4. Modal Material
Modal material adalah modal dalam bentuk uang atau barang. Modal ini bukan
segala-gala dan bukan merupakan modal utama, karena modal material dapat terbentuk
apabila kita telah memiliki jenis-jenis modal diatas.
2. Berdasarkan Kebutuhannya
Di dalam menjalankan sebuah usaha , ada tiga jenis modal usaha yaitu :
2. Modal Kerja
3. Modal Operasional
Dari ketiga jenis modal usaha tersebut biasanya akan melekat dalam setiap bisnis yang
dijalanlan. Pengertian ketiga modal usaha tersebut adalah sebagai berikut:
Sebagai contoh jika usaha anda adalah bengkel motor, maka modal investasi awal Anda
adalah bangunan, alat-alat perbengkelan, dan perabot lain yang dibutuhkan di bengkel
tersebut. Kalau usaha Anda toko, maka modal investasi awal Anda adalah rak, meja, bahkan
mungkin juga mesin kasir.
Biasanya, modal udaha ini nilainya cukup besar karena dipakai untuk jangka panjang.
Tetapi nilai dari Modal Investasi Awal ini akan mengalami penyusutan dari tahun ke tahun
bahkan bisa dari bulan ke bulan. Nilai penyusutan ini harus dihitung, jika sudah bernilai nol
harus dilakukan peremajaan lagi.
2. Modal Kerja
Modal kerja adalah modal yang harus dikeluarkan untuk membeli atau membuat barang
dagangan Anda. Modal kerja ini bisa dikeluarkan setiap bulan, atau setiap datang order.
Sebagai contoh, kalau usaha Anda usaha tempat makan, maka modal kerja yang Anda
butuhkan adalah modal untuk membeli bahan makanan. Kalau usaha Anda usaha
pembuatan barang kerajinan, maka modal kerja Anda adalah uang yang Anda keluarkan
untuk membeli bahan baku. Kalau usaha Anda adalah jasa fotokopi, ya modal kerja Anda
uang yang Anda keluarkan untuk membeli kertas, tinta, dan lain sebagainya.
Prinsipnya, tanpa modal kerja, Anda tidak akan bisa menyelesaikan order Anda atau
tidak memiliki barang dagangan. Nanti, bisa-bisa Anda malah tidak akan dapat pembeli
karena barangnya saja tidak ada. Itulah pentingnya modal kerja.
3. Modal Operasional
Modal yang terakhir adalah modal operasional. Modal operasional adalah modal yang
harus Anda keluarkan untuk membayar biaya operasi bulanan dari bisnis Anda. Contohnya
pembayaran gaji pegawai, pulsa telepon bulanan, PLN, air, bahkan retribusi.
Pos-pos dalam modal operasional ini pada setiap bisnis umumnya hampir sama. Ini
karena pada prinsipnya, yang dimaksud dengan modal operasional adalah uang yang harus
Anda keluarkan untuk membayar pos-pos biaya di luar bisnis Anda secara langsung. Jadi,
Modal Operasional ini biasanya dibayar secara bulanan. Dengan mengenali berbagai macam
modal usaha tersebut bisa Anda hitung sendiri, berapa modal yang harus dikeluarkan untuk
memulai usaha.(Galeriukm).
Ada beberapa alternatif yang dapat digunakan untuk mendapatkan dana usaha,
diantaranya:
1. Dana sendiri
Kita dapat memperoleh modal usaha dengan menggunakan dana sendiri. Misalnya
dengan menggunakan dana simpanan yang sudah kita tabung selama ini. Jika belum cukup,
maka kita juga bisa menutupi kekurangan dana tersebut dengan menjual sebagian aset
berharga yang kita miliki saat ini misalnya Logam Mulia atau perhiasan. Tidak ada salahnya
sedikit berkorban untuk kesuksesan bisnis, anggap saja kita sedang berinvestasi untuk
mendapatkan keuntungan yang lebih besar setelah usaha kita berhasil berjalan nanti.
Modal juga dapat diperoleh dari dana hibah perusahaan, baik perusahaan pemerintah
maupun swasta. Saat ini perusahaan-perusahaan besar biasanya memiliki budget atau
anggaran tersendiri untuk membantu membangun perekonomian masyarakat di sekitar
perusahaan maupun masyarakat umum dengan menyalurkan dana modal usaha melalui
Divisi CSR (Corporate Social Responsibility). Untuk teknis penyaluran dana biasanya
dalam bentuk event competition. Oleh karena itu, event tersebut merupakan peluang bagi
para calon pengusaha untuk mendapatkan tambahan dana bagi kelangsungan usaha kita.
3. Menjalin Kerjasama
Jika kita memiliki teman atau saudara yang memiliki minat yang sama dan hendak
menjadikan hal tersebut sebagai bisnis, cara ini dapat dijadikan pilihan. Rekan bisnis
tersebut bisa jadi hanya memberikan bantuan berupa modal, atau bisa jadi membantu juga
dapat operasional bisnis sehari-hari. kita juga harus menyepakati hal-hal seperti pembagian
hasil agar kedua belah pihak tidak ada yang merasa dirugikan. Kesepakatan itu perlu dibuat
perjanjian tertulis untuk mengantisipasi bila terjadi sesuatu di kemudian hari.
4. Mencari Investor
Hampir sama dengan menjalin kerjasama, cara ini juga membantu kita mendapatkan
dana dari pihak ketiga. Bedanya, investor biasanya hanya memberikan modal berupa dana
tanpa ikut terjun langsung dalam operasional. Hal lain sama seperti cara di atas, hal-hal
seperti pembagian hasil atau kesepakatan lain harus dibuat berupa perjanjian tertulis agar
kedua belah pihak tidak ada yang merasa dirugikan bila terjadi sesuatu di kemudian hari.
Kita juga dapat mengajukan permohonan pinjaman modal usaha ke Bank atau Koperasi.
Sebelum pengajuan ini tidak jarang pihak Bank atau Koperasi ingin mengetahui profil usaha
yang akan kita buat berupa proposal atau bahkan beberapa meminta kita untuk
menyampaikan Feasibility Study yang bertujuan untuk menilai kelayakan implementasi
sebuah bisnis dilihat dari Hanya saja, sebagaimana namanya pinjaman kita harus
mengembalikan biaya tersebut dalam jangka waktu tertentu ditambah bunga pinjaman yang
besarannya bekisar antara 8-10% per tahun. Namun demikian, kami menyarankan agar ini
menjadi pilihan terakhir karena kewajiban pembayaran bunga dan cicilan dapat menjadi
kendala untuk bisnis yang baru mulai berjalan.